Anda di halaman 1dari 265

Praaksara,

MasyarakatHindu-Buddha,
Indonesia
BAB 4 pada danMasa
Islam
Peta Konsep

=nprypSy
Ded
RSE
sTeo[0e7
2 Ipolusws
TESTE
HAN
g
Mee
WAN
siaoToSs
Ipofiow
Ipolasw
Eu
WEE MMA
TAsSepAy
JEqSOBee
eee
mep
JESU
eu
Dewey
Jyaltrey

WEES
18eq
WeWEe
TEWEy
Wee
oy
WES
Pas
Te
TEE
x

TINA
sy
POLOwE
EWE WEWE

> 2=

i
ya
A
fi
Tujuan Pembelajaran
Setelahmempelajari bab ini kamu diharapkan dapat:
¢ mengidentifikasi periodisasi masapraaksaradi Indonesia;
¢ mendeskripsikan perkembangan masyarakat Indonesia pada masa
praaksara;
¢ mendeskripsikanperkembanganmasyarakatIndonesia pada masa Hindu-
Buddha;
¢ mendeskrepsikanperkembanganmasyarakatIndonesia
Flere
Beas
cet
Mitten
ete!
pada
Pyrat
Parmer)
Amie
masa Islam.

Aielon fiom Meare


‘s _ - ese

Sumber: https://usemayjourney.files.wordpress.com/2011/02/sangiran5.jpg
Gambar. 4.1. Fosil manusia purba koleksi museum purbakala Sangiran.

Apakah di antarakamu adayang pernah mengunjungi museumpurbakala?


Di tempat itu kamu dapat menemukan benda-bendapeninggalan dari orang-
orang zaman dahulu. Benda-bendatersebut ada yang berupa fosil, yaitu sisa-
sisa tulang belulang manusia, hewan, dan tumbuhan yang sudah membatu.
Ada yang berupa artefak, yaitu alat-alat kehidupan seperti senjata, alat

IImuPengetahuan
Sosial 193
pertanian dan alat rumah tangga.Ada pula yang berupatulisan sepertiprasasti
dan naskah kuno. Melalui benda-benda tersebut, kamu dapat mengetahui
kehidupan orang-orangpada zaman dahulu, khususnyadi Indonesia.
Kehidupan manusia di Indonesia telah ada sejak zaman dahulu. Diawali
dengan masa praaksara, yaitu suatu masa ketika manusia belum mengenal
tulisan, kemudian masaHindu-Buddha yang ditandai denganberkembangnya
unsur-unsur kebudayaan dan agama Hindu-Buddha, selanjutnya masa Islam
yang ditandai dengan berkembangnya unsur-unsur Islam dalam kehidupan
masyarakat di Indonesia. Bagaimanakah perkembangan masyarakat di
Indonesia pada masa-masatersebut? Bagaimana perkembangan peradaban
mereka? Pada bab ini, kamu akan mempelajari kehidupan masyarakat pada
masapraaksara,Hindu-Buddha, dan Islam di Indonesia.

A. KehidupanManusia pada Masa Praaksara


yang
buku
kegiatan
Indonesia
informasi
1. Sebelum
Mengenal
dimaksud
bacaan,
berikut!
mengenai
pada
mempelajari
ensiklopedi,
Masa
masa
dengan
pengertian
Praaksara
praaksara,
masa
internet,
tentang
praaksara.
masa
terlebih
atau
bagaimana
praaksara
dahulu
Agar kamu
sumberdari
kamu
kehidupan
lainnya,kemudian
berbagai
memahaminya,
harus memahami
masyarakat
sumber,
kerjakan
carilah
seperti
apa
di

co
1. Buatlah
rumusan
Aktivitas
pengertian
zaman
Individu
praaksara
berdasarkan
a l
t
mt y j

T informasi yang kamu peroleh! I


j 2. Tulis pada kolom yang disediakan! I
Jo vececceceveecececcuceccesececcnceceesesessncaceeseassncaseucesesssasencesaeesaseneay
1
Jocceceec
ececeee
eeeceeeneeeeeeneneeceneneee
senses
eeenenseeesereeeeeeneeseeeenseeeaenees
i
l een RRRR
RRARRRR ARR
RARARR RRR
TARR
oR
aR ARaaRlTaRaaT RaRaRTEARaaTRIES
TTATaaaIe I
| Comme
meee
meee
eeeeeee seerseeeeee eeeEEE EEE
EEEEEE EEE
EEEEEE
EEEEEE
OOEEEEE
EEE
EEEEEEeeeS
j
) 3. Bandingkan rumusan pengertian masa praaksara buatanmu dengan 4
J temanmu! I
| 4. Buat kesimpulan dari kegiatan ini! J

194 kelasVil SMP/MTs


Setelah membaca berbagai sumber mengenai pengertian masa praaksara
dapat ditarik kestmpulan bahwa masapraaksaramerupakan salah satuperiode
dalam kehidupan manusia ketika manusia yang belum mengenal tulisan.
Praaksaraberasaldari gabungankata, yaitu pra dan aksara.Pra artinya sebelum
dan aksara berarti tulisan. Dengan demikian, yang dimaksud masa praaksara
adalahmasasebelummanusiamengenaltulisan. Masa praaksaradisebutjuga
dengan masa nirleka (nir artinya tidak ada, dan /eka artinya tulisan), yaitu
masatidak ada tulisan. Masa praaksaradikenal pula denganmasaprasejarah.
Mengapa tulisan menjadi pembatas waktu masa praaksara?Aksara atau
tulisan adalahhasil kebudayaanmanusia.Fungsi utama dari aksaraini adalah
untuk berkomunikasi dan membaca tentang sesuatu. Sekelompok manusia
yang telah mengenal tulisan, biasanya meninggalkan catatan-catatantertulis
kepada generasi berikutnya. Catatan itu dapat berupa batu bertulis (prasasti)
dan naskah-naskahkuno. Dari catatantertulis tersebut,kita dapat mengetahui
kehidupan orang-orang zaman dahulu. Dengan demikian penemuan aksara
merupakanfaktor penting untuk mengetahui suatuperadaban.
Kapan waktu dimulainya masa praaksara dan kapan waktu berakhirnya?
Masa praaksara dimulai sejak manusia ada, itulah titik dimulainya masa
praaksara.Adapun waktu berakhirnya masapraaksaraadalah setelahmanusia
mulai mengenal tulisan. Berakhirnya masa praaksara tidak sama bagi
tiap-tiap bangsa. Misalnya bangsa Mesir dan Mesopotamia, mereka telah
mengenal tulisan kira-kira 3.000 tahun sebelum Masehi. Artinya, mereka
telah meninggalkan masa praaksarakira-kira 3.000 tahun sebelum Masehi.
Adapun masyarakat di Indonesia mulai mengenal tulisan sekitar abad ke-5
Masehi. Hal ini diketahui dari Yupa (batu bertulis peninggalankerajaanKutai)
yang terdapat di Muara Kaman, Kalimantan Timur. Dengan demikian, bangsa
Indonesia meninggalkan masapraaksarapada abadke-5 Masehi.
Sebagaimanadijelaskan sebelumnya,pada masapraaksaramanusia belum
mengenal tulisan, maka tidak ada peninggalan tertulis dari masa praaksara.
Lalu, bagaimanakah cara mengetahui kehidupan manusia pada masa
tersebut? Kehidupan manusia pada masa praaksara dapat dipelajari melalui
peninggalan-peninggalan yang ditinggalkan oleh manusia yang hidup pada
waktu itu. Peninggalanitu dapat berupa artefak dan fosil. Artefak membantu
kita untuk memperkirakan bagaimanaperkembangankehidupan manusia dan
fosil membantu untuk mengetahui pertumbuhan fisik makhluk hidup pada
masapraaksara.

IImuPengetahuan
Sosial 195
Aktivitas Kelompok

1. Kerjakan dengantemanmu!
2. Amati benda-benda di bawah ini!

3. Berdasarkan pengamatanmu, mana benda yang merupakan


peninggalan masa praaksara dan benda yang bukan peninggalan
masapraaksara?

4. Berikan alasannya!

5. Kumpulkan hasil kerja kelompok untuk penilaian!

YOiEe) Relraungl Alasan

4%ia des ~

Diab
hike
een: 4
ak
Pony
emt
Cs
a ELAS
AS)

Naskah kuno

Kelas VII SMP/MTs


2. Periodisasi Masa Praaksara

Sejarahalam semestajauh lebih panjangjika dibandingkan dengan sejarah


kehidupan manusia di muka bumi.Manusia pertama kali muncul dimuka
bumi ini kira-kira tiga juta tahun yang lalu.Untuk mengetahui perkembangan
manusia sejak awal kehidupannya, kita perlu mempelajari terlebih dahulu
periodisasi atau pembabakan zaman di muka bumi.Pembabakan itu dapat
dilakukan secarageologis, arkeologis, danperkembangankehidupanmanusia.
Berikut ini, diuraikan ketiga pembabakanatau periodisasi tersebut.

a. Periodisasi secara Geologis

IImuPengetahuan
Sosial 197
Itu adalahbumi yang selamaini kita tinggali. Padazaman dahulu keadaan
bumi tidak seperti sekarang. Sebelum adanya kehidupan, bumi mengalami
perubahan-perubahan. Awalnya bumi dalam keadaanpanasdan pijar sehingga
tidak ada satumakhluk hidup yang mampu hidup. Kemudian bumi mendingin
dan terbentuklah kerak atau kulit bumi. Makhluk hidup mulai ada sejalan
dengansemakin mendinginnya bumi.
Proses perubahan bumi terbagi atas beberapa fase-fase atau zaman.
Perubahan dari satu zaman ke zaman berikutnya memakan waktu yang
lama, sampai jutaan tahun.Menurut para ahli geologi, sejarah perkembangan
bumi terbagi menjadi empat periode, yaitu zaman arkaikum, palaeozoikum,
mesozoikum, dan neozoikum atau kenozoikum. Zaman neozoikum ini terbagi
dalam dua bagian, yaitu zamantersier dan kwartier. Padazamankwartier inilah
mulai ada tanda-tanda kehidupan manusia. Untuk memahami lebih lanjut
tentangperiodisasi ini, Aktivitas
kerjakanlah
Kelompok
aktivitas berikut.

— Bentuklah kelompok dengan anggota 3-4 orang!


198
_ Carilah
Kelas
VilSMP/MTs
informasi mengenaifase-faseperkembanganbumi dari
eee
meme
berbagai sumber seperti buku bacaan,artikel, atau internet!
Go Tulis informasi yang kamu temukan pada kolom yang disediakan!

No Periode Ciri-Ciri

1|ZamanArkaikum =|| hee


ccceccceeceaeees

N Zaman Palaeozoikum
| —ss_uni
ccceeeccceeecceeeeeees

3 |Zaman Mesozoikum| —_s_.u


. se eeeeecceeeceeeeece
Zaman Neozoikum
atau Kenozoikum

4. Presentasikanhasil kegiatan di depankelas!

5. Selesaipresentasi,kumpulkan hasil kegiatan kepadaguru untuk


dinilai.
Setelah kamu mengerjakan aktivitas kelompok, kamu dapat mengetahui
periodisasi sejarahperkembanganbumi secarageologis, yaitu:
1) Zaman Arkaikum
Zaman Arkaikum merupakanzamantertua, zamanini berlangsungkira-
kira sejak 2.500 juta tahun yang lalu. Pada waktu itu kulit bumi masih
sangatpanas,sehinggabelum terdapatkehidupan diatasnya.

2) Zaman Palaeozoikum
Zaman kehidupan tua, berlangsung kira-kira sejak 340 juta tahun yang
lalu. Zaman ini sudahditandai denganmunculnya tanda-tandakehidupan,
antara lain munculnya binatang-binatang kecil yang tidak bertulang
pungegung,berbagaijenis ikan, amfibi dan reptil.

3) pada
Zaman
binatang
burung.Zaman
lalu.Pada
sebagai
zaman
kehidupan
Mesozoikum
Dinosaurus.Di
mencapai
zaman
ini jenis
mesozoikum
ini,
pertengahan,
bentuk
binatang
kehidupan
samping
tubuh
disebut
reptil
berlangsung
di
itu,
yang
yang
bumi
juga
pula
besar
paling
makin
mulai
dengan
sejak
sekali.Kita
banyak
kira-kira
berkembang.Binatang-
muncul
zamanditemukan.
berbagai
140
mengenalnya
reptil
jutakarena
tahun
jenis

Sumber: http://static.pulsk.com/images/2013/08/1 1/5207b3a21d390_5207b3a23fd78.


jpg
Gambar. 4.3 Ilustrasi dinosaurus yang hidup pada zaman mesozoikum

IImu Pengetahuan Sosial


4) Neozoikum atau Kenozoikum
Zaman kehidupan baru, berlangsung sejak kira- kira 60 juta tahun yang
lalu. Zaman ini dibagi menjadi dua, yaitu zaman tertier dan zaman
kuartier.
a) Zaman Tertier
Pada zaman tertier jenis-jenis reptil besar mulai punah dan bumi
umumnya dikuasai oleh hewan-hewan besar yang menyusul.
Contohnya adalahjenis gajah purba (mammuthus)yang pernah hidup
di Amerika Utara dan Eropa Utara.
b) Zaman Kuartier
Zaman kuartier berlangsung sejak kira-kira 3.000.000 tahun yang lalu.
Zaman ini sangatpenting bagi kita, karenamerupakanawal kehidupan
manusia pertama kali di muka bumi.

b. Periodisasi secara Arkeologis


Periodisasi secara arkeologis didasarkan atas hasil-hasil temuan benda-
benda peninggalan yang dihasilkan oleh manusia yang hidup pada masa
praaksara. Berdasarkan penelitian terhadap benda-benda tersebut, masa
praaksara dibedakan menjadi dua, yaitu zaman batu dan zaman logam.Agar
kamu memahamiperiodisasi ini denganbaik, perhatikanlah uraian berikut!
1) Zaman Batu
Zaman batu adalah zaman ketika sebagian besar perkakas penunjang
kehidupan manusiaterbuat dari batu. Berdasarkanhasil temuan alat-alat yang
digunakan dan dari cara pengerjaannya,zaman batu dibagi menjadi tiga, yaitu
Palaeolithikum, Mesolithikum, dan Neolithikum.

a) Paleolithikum
Paleolithikum berasal dari kata Pa/aeo artinya tua, dan Lithos yang artinya
batu sehinggazamanini disebut zamanbatu tua. Hasil kebudayaannyabanyak
ditemukan didaerah Pacitan dan Ngandong Jawa Timur. Untuk membedakan
temuanbenda-bendapraaksaradi keduatempattersebut,para arkeolog sepakat
menyebutnya sebagaikebudayaanPacitan dan kebudayaanNgandong.
Zaman batu tua diperkirakan berlangsung kurang lebih 600.000 tahun
silam. Kehidupan manusia masih sangat sederhana, hidup berpindah-
pindah (nomaden). Mereka memperoleh makanan dengan cara berburu,
mengumpulkan buah-buahan, umbi-umbian, serta menangkap ikan. Alat-
alat yang digunakan pada zaman ini terbuat dari batu yang masih kasar dan
belum diasah, seperti kapak perimbas atau alat serpih yang digunakan untuk

200© Kelas
vilSMP/MTs
menguliti hewan buruan, mengiris daging, atau memotong umbi-umbian.

Sumber: SejarahNasional IndonesiaI


Gambar. 4.4.Kapak perimbas

b) Mesolithikum

Mesolithikum berasal dari kata Meso yang artinya tengah dan Lithos
yang artinya batu sehingga zaman ini dapat disebut zaman batu tengah.
Hasil kebudayaanbatu tengah sudah lebih maju apabila dibandingkan hasil
kebudayaan zaman Paleolitikum (batu tua). Pada zaman ini, manusia sudah
ada yang hidup menetap sehinggakebudayaanyang menjadi ciri dari zaman
ini adalahkebudayaanKjokkenmoddinger dan kebudayaanAbris sousRoche.

IImu Pengetahuan Sosial


Sumber:SejarahNasionalIndonesia
|
Gambar. 4.6. Kjokkenmoddinger

Kjokkenmoddinger adalah istilah yang berasal dari bahasaDenmark, yaitu


kjokken artinya dapur dan modding artinya sampah.Jadi, Kjokkenmoddinger
arti sebenarnyaadalah sampah dapur. Kjokkenmoddinger adalah timbunan
kulit kerang dan siput yang menggunung dan sudah menjadi fosil.
Kjokkenmoddinger ditemukan di sepanjang pantai timur Sumatra, yakni
antaraLangsa dan Medan. Dari timbunan itu, ditemukan kapak genggamyang
ternyata berbeda dengan kapak genggam Palaeolithikum. Kapak genggam
yang ditemukan tersebutdinamakandenganpebble ataukapak Sumatrasesuai
dengan lokasi penemuannya.Kapak Sumatra ini bentuknya sudah lebih baik
dan mulai halus.Selain itu ditemukan pula sejenis kapak pendek dan sejenis
batu
Sumber:
Solutr%C3%A9en.JPG
pipisan
https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/f/f3/Abris_sous_roches_du_
(batu-batu alat penggiling).

Gambar. 4.7. Abris Sous Roche

202 KelasVil SMP/MTs


Abris SousRoche (abris = tinggal, sous = dalam, roche = gua)maksudnya
adalah gua-gua yang dijadikan tempat tinggal manusia purba yang berfungsi
sebagai tempat perlindungan dari cuaca dan binatang buas. Alat-alat yang
ditemukan padagua tersebutantaralain alat-alat dari batu sepertiujung panah,
flakes, batu pipisan, serta alat-alat dari tulang dan tanduk rusa. Kebudayaan
abris sous roche ini banyak ditemukan misalnya di Besuki, Bojonegoro, juga
di daerah Sulawesi Selatan.

c) Neolithikum

Neolithikum berasal dari kata Neo yang artinya baru dan Lithos yang
artinya batu.Neolithikum berarti zamanbatu baru. Padazamanini telah terjadi
perubahan mendasar pada kehidupan masyarakat praaksara. Mereka mulai
hidup menetap dan mampu menghasilkan bahan makanan sendiri melalui
kegiatan bercocok tanam. Hasil kebudayaan yang terkenal dari zaman ini
adalahkapak persegi dan kapak lonjong.

fempat di Jawa’ Barat

Sumber: Sejarah Nasional Indonesia |


Gambar. 4.8. Kapak persegi

Kapak persegi berbentuknya persegi panjang dan adajuga yang berbentuk


trapesium.Kapak persegiadayang berukuranbesaradapula yang kecil.Kapak
berukuran besar disebut dengan beliung dan fungsinya sebagai cangkul.
Adapun yang ukuran kecil disebut dengan Tarah atau Tatah dan fungsinya
sebagaialat pahat.

IImu Pengetahuan Sosial


Foto 45. Kapak lonjons ditemukan di Irian Juya

Sumber: SejarahNasional Indonesia |


Gambar. 4.9. Kapak lonjong

Kapak lonjong bentuknya lonjong. Pada ujung yang lancip ditempatkan


tangkai danpadabagianujung yang lain diasahsehinggatajam. Kapak lonjong
ada yang berukuran besar dan adajuga yang kecil. Kapak lonjong berukuran
besar disebut dengan Walzenbeil dan yang kecil disebut Kleinbeil. Fungsi
kapak lonjong samadengankapak persegi.
Selain kapak persegi dan kapak lonjong, pada zaman Neolithikum juga
terdapat barang-barang yang lain seperti perhiasan, gerabah, dan pakaian.
Perhiasan yang banyak ditemukan umumnya terbuat dari batu dan kulit

kerang.
Berikut
1iniadalah
a perhiasan
yang,
terbuat
dari
batu.
a a
ae

Sumber: Sejarah Nasional Indonesia |


Gambar. 4.10. Gelang dari batu

Kelas VII SMP/MTs


d) Tradisi Megalithik

Megalithik berasal dari kata Mega yang artinya besar dan Lithos yang
artinya batu.Megalithik berarti batu besar.Jadiyang dimaksud dengan tradisi
megalithik adalahpendirian bangunandari batu yang berukuran besar.Tradisi
ini muncul pada zaman batu dan erat kaitannya dengan kepercayaanyang
berkembang pada saat itu, yaitu pemujaan tehadap roh nenek moyang. Jenis-
jenis bangunanmegalithik antaralain sebagaiberikut.

(1). Menhir adalah bangunan berupa batu tegak atau tugu yangberfungsi
sebagaitempat pemujaanroh nenek moyang atau tanda peringatan untuk
orang yang telah meninggal.

Sumber: Sejarah Nasional Indonesia |


Gambar. 4.11. Menhir dari Toraja, Sulawesi Selatan

(2). Dolmen adalah bangunan berupa meja batu, terdiri atas batu lebar yang
ditopang oleh beberapabatu yang lain. Dolmen berfungsi sebagaitempat
persembahanuntuk memuja arwah leluhur. Di samping sebagaitempat
pemujaan, dolmen jugaberfungsi sebagaipelinggih, tempat duduk untuk
kepala suku atau raja.

IImu Pengetahuan Sosial


Sumber: Sejarah Nasional Indonesia |
Gambar. 4.12. Dolmen dari Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur

(3). Kubur peti batu adalah tempat menyimpan mayat. Kubur peti batu ini
dibentuk dari enam buah papan batu, dan sebuahpenutup peti. Papan-
papanbatu itu disusun secaralangsung dalam lubang yang telah disiapkan
terlebih dahulu, dan biasanya diletakkan membujur ke arah sungai atau
gunung.

Sumber: Sejarah Nasional Indonesia |


Gambar. 4.13.Peti kubur batu dari Wonosari, DI Yogyakarta

206~ Kelas
vilSMP/MTs
(4). Waruga merupakanpeti kubur batu dalam ukuran yang kecil. Bentuknya
kubus dan bulat. Waruga banyak ditemukan di Sulawesi Tengah.

Sumber: http://media.tumblr.com/tumblr_m4d76aduhF 111


9ihw.jpg
Gambar. 4.14. Waruga

(5). Sarkofagus adalah bangunan berupa kubur batu yang berbentuk seperti
lesung dan diberi tutup. Sarkofagusbanyak ditemukan di daerahBali.

Sumber: SejarahNasional Indonesia |


Gambar. 4.15. Sarkofagus

IImu Pengetahuan Sosial

[
(6). Pundenberundakadalahbangunanbertingkat yang dihubungkantanjakan
kecil. Punden berundak berfungsi sebagaitempat pemujaan terhadap roh
nenek moyang.

(7). Patung. Bentuk patung masih sangat sederhana umumnya berbentuk


binatang atau manusia.

2) Zaman Logam
Sebagaiperkembangandari zaman batu, manusia masuk ke zaman logam.
Pada zaman ini, manusia tidak hanya menggunakanbahan-bahandari batu
untuk membuat alat-alat kehidupannya, tetapi juga mempergunakanbahan
dari logam, yaitu perunggu dan besi. Menurut perkembangannya, zaman
logam dibedakan menjadi tiga, yaitu zaman perunggu, zaman tembaga dan
zaman besi. Indonesia hanya mengalami dua zaman logam, yaitu zaman
perunggu dan zamanbesi. Benda-bendayang dihasilkan padazamanini antara
lain adalah kapak corong (kapak yang menyerupai corong), nekara, moko,
bejana perunggu, manik-manik, cendrasa(kapak sepatu).Berikut ini adalah
gambar beberapabenda yang peninggalan zaman logam di Indonesia.

Sumber: Sejarah Sumber:SejarahNasional Sumber: SejarahNasional IndonesiaI


Nasional Indonesia I Indonesia I Gambar. 4.18. Cendrasa
Gambar. 4.16. Gambar. 4.17. Nekara
Kapak corong

Aktivitas Individu
l
y 1. Setelah membaca uraian di atas, deskripsikan perubahan yang \
I terjadi pada masing-masingzaman. I
2. Tulis pada kolom yang disediakan! '

I Zaman DeskripsiPerubahan J
I Palaeolithikum
|0 oe I
I Batu Mesolithikum [| Liieeeee
eee ecece
eee I
l Neolithikum
|0 eeeeeeeteettetteeeeel
l l
I
Logam face
eeeeee
eeeeeeee
eee I
| 3. Setelahselesaikumpulkan hasilnya kepadaguru untuk dinilai! J

208© Kelas
vilSMP/MTs
c. Periodisasi berdasarkan Perkembangan Kehidupan
Periodisasiini didasarkanatasperkembangankehidupan manusiapraaksara.
Berdasarkanhal tersebut,maka masapraaksaradapatdibagi menjadi beberapa
tahap, yaitu masa berburu dan mengumpulkan makanan, masa bercocok
tanam, serta masa perundagian. Bagaimana perkembangan manusia pada
masa-masatersebut? Bagaimana cara mereka memenuhi kebutuhan hidup?
Bagaimana hubungan antar mereka dalam membentuk kelompok? Untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaanini lakukan kegiatan beirkut!

Aktivitas Kelompok

) 1. Bentuklah kelompok dengananggota3-4 orang! I


) 2. Carilah informasi mengenaiperkembanganmasyarakatpraaksara I
I dari berbagai sumber seperti buku, artikel, atau internet! \
) 3. Diskusikan perkembanganmasyarakatpraaksaradari aspek i
[ ekonomi, sosial dan budaya! \
I Tulis hasil diskusi pada kolom yang telah disediakan! J
| 5. Setelahselesai,Presentasikanhasil diskusi di depankelas! I
l l
i Masa Aspek DeskrepsiPerkembangan i

'| Berburu
dan Ekonomi l
||mengumpulkan i
|| makanan
tingkat Sosial l
J| sederhana Budaya I
Berburu dan Ekonomi

mengumpulkan Sosi
Il makanantingkat
osial i
I| lanjut Budaya l
l l
I Ekonomi I
I| Bercocok
tanam Sosial l
l l
l Budaya I
I Ekonomi I
l Perundagian Sosial l
l Budaya l
i |

IImuPengetahuan
Sosial 209
Setelahmelakukankegiatan di atas,kamu tentu mengetahuiperkembangan
masyarakatpada masa berburu dan mengumpulkan makanan, masa bercocok
tanam, serta masa perundagian. Untuk menambah informasi tentang
perkembanganmasyarakatpada masa-masaitu, kamu dapat menyimak uraian
berikut.

1) Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan


Masa berburu makanandibagi menjadi dua tingkat, yaitu masaberburu
dan mengumpulkan makanan tingkat sederhanadan masa berburu dan
mengumpulkan makanan tingkat lanjut.

a) Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan Tingkat Sederhana


Masa berburu makanan tingkat sederhana diperkirakan semasa
denganzamanpaleolithikum.Manusia yang hidup padamasaini masih
rendah tingkat peradabannya.Mereka hidup mengembara,pindah dari
tempat yang satu ke tempat yang lain sebagaipemburu binatang dan
penangkapikan. Di samping itu, merekajuga meramu, yakni mencari
dan mengumpulkan makanan.Jenis makanan yang dikumpulkan
misalnya ubi-ubian, buah-buahandan daun-daunan.
(1) Kehidupan Ekonomi
Kehidupan manusia pada masa berburu dan mengumpulkan
makanan tingkat sederhanamasih sangat bergantung pada alam.
Kebutuhan makanan dipenuhi dengan cara berburu hewan dan
mengumpulkan umbi-umbian, buah-buhan serta dedaunan yang
ditemukan di sekitar lingkungan mereka.Jika sumbermakanandi
sekitar tempat merekamenipis atausudahhabis, merekaberpindah
ke tempat lain.

Sumber: http://
informasiana.
com/wp-content/
uploads/2015/08
Gambar. 4.19. llustrasi
kehidupan manusia
pada masa berburu
dan mengumpulkan
makanan

210 Kelasvil SMP/MTs


(2) Kehidupan Sosial
Sesuaidengan cara memenuhi kebutuhan, manusia pada masa ini
hidupnya tidak menetap. Mereka selalu berpindah-pindah tempat
mencari tempat tinggal baru yang banyak terdapatbinatang buruan
dan bahanmakanan.Merekajuga mencari tempat-tempatyang ada
airnya.Tempatyang mereka pilih ialah di padang-padangrumput
diselingi semak belukar, yang sering dilalui binatang buruan.
Kadang-kadang mereka memilih tempat tinggal di tepi pantai,
sebabdi situ mereka dapat mencari kerang dan binatang-binatang
laut lainnya.
Manusia pada masaberburu dan mengumpulkan makanantingkat
sederhanahidup secaraberkelompok yang tersusundari keluarga-
keluarga kecil.Anggota kelompok yang laki-laki melakukan
perburuan dan yang perempuan mengumpulkan makanan dari
tumbuh-tumbuhan serta hewan-hewan kecil.

(3) Kehidupan Budaya


Pada masa ini, manusia sudah mampu membuat._ alat-alat
sederhanadari batu atau tulang dan kayu.Alat-alat yang dibuat
masih berbentuk kasar. Alat-alat tersebut antara lain adalah

sebagaiberikut.
(a).Alat-alatbatu inti, terdiri kapakperimbas,kapakpenetak,
pahat genggam, dan kapak genggam.

(b).Alat serpih yang digunakan untuk pisau, peraut, gurdi, mata


panah, dan untuk menguliti umbi-umbian.

(c). Alat dari tulang dan kayu.

b) Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan Tingkat Lanjut

Masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut


diperkirakan semasazaman mesolithikum.Kehidupan manusia pada
masa ini sudah mengalami perkembangandibandingkan denganmasa
sebelumnya. Manusia mulai hidup menetap walaupun hanya untuk
sementarawaktu dan mulai mengenal cara bercocok tanam sederhana.
Selain itu, tampak kegiatan-kegiatan manusia yang menghasilkan
sesuatuyang belum dicapai pada masa sebelumnya seperti lukisan di
dinding gua atau dinding karang.

IImuPengetahuan
Sosial 211
(1) Kehidupan Ekonomi
Manusia pada masa berburu dan mengumpulkan makanan
tingkat lanjut sudah mengenal cara bercocok tanam dengan
sistem berladang. Caranya, yaitu menebang hutan, kemudian
membersihkan dan menanaminya. Beberapa kali tanah ladang
itu dipergunakan,dan setelahdirasakankesuburannyaberkurang,
maka pindah ke tempat lain. Selain berladang, mereka juga
memelihara dan mengembangbiakkanbinatang.
(2) Kehidupan Sosial
Kehidupan manusia pada masa ini masih dipengaruhi oleh cara
hidup padamasasebelumnya.Mereka masih melakukanperburuan
hewan, menangkap ikan, mencari kerang dan mengumpulkan
makanan dari lingkungan di sekitarnya.Meskipun demikian,
kehidupan manusia mengalami perubahan yang besar.Manusia
secaraberkelompok mulai hidup menetap dengan memilih gua
sebagaitempat tinggalnya.Biasanya gua yang dipilih adalah gua
yang letaknya cukup tinggi, yaitu di lereng bukit dan dekat dengan
mata air.

(3) Kehidupan Budaya


Selama bertempat tinggal di gua, mereka melukiskan sesuatudi
dinding guayang menggambarkansuatupengalaman,perjuangan,
dan harapan hidup. Lukisan-Lukisan ini dibuat dengan cara
menggores pada dinding atau dengan memberi warna merah,
hitam, dan putih. Bentuknya ada berupa gambar tangan, binatang,
atau bentuk lainnya.

~~ Sumber:
Sejarah
Nasional
_ Indonesia
|
Gambar. 4.20.Lukisan
+ cap tangan pada dinding
GuaTewe,KutaiTimur,
Kalimantan Timur
Lukisan dinding gua menandakanberkembangnyakepercayaan
manusia pada masa itu. Misalnya lukisan cap tangan dengan latar
belakang warna merah mengandung arti kekuatan pelindung
untuk mencegah roh jahat, dan cap-cap tangan yang jari-jarinya
tidak lengkap dianggap sebagaitanda berkabung.
Pada masa ini, kemampuan manusia membuat alat-alat atau
perkakas mengalami kemajuan.Alat-alat-alat batu yang dibuat
bentuknya lebih halus daripada masa sebelumnya. Alat-alat
tersebut antara lain adalah sebagaiberikut.
¢ Kapak sumatra, yaitu batu kerakal yang dibelah tengah
sehinggasatu sisinya cembunghalus dan sisi lainnya kasar.
¢ Alat tulang sampung,yaitu alat yang terbuat dari tulang dan
tanduk digunakan sebagaipenggali umbi-umbian.
2) Masa Bercocok Tanam

Setelahtahap hidup berburu dan mengumpulkan makanan dilampaui,


manusia memasuki suatu masa kehidupan yang disebut masa bercocok
tanam.Masa bercocok tanam diperkirakan semasa dengan zaman
Neolithikum.Pada masaini, peradabanmanusiasudahmencapaitingkatan
yang cukup tinggi.Manusia sudah memiliki kemampuan mengolah
alam untuk memenuhi kebutuhan hidup dengan bercocok tanam dan
mengembangbiakan binatang ternak.Manusia sudah hidup menetap
dan tidak lagi berpindah-pindah seperti halnya pada masa berburu dan
mengumpulkan makanan.Mereka hidup menetap karena persediaan
makanansudahtercukupi.

a) Kehidupan Ekonomi
Padabercocok tanam, manusia tidak lagi sepenuhnyabergantung
pada alam.Manusia sudah mampu mengolah alam untuk memenuhi
kebutuhanhidup.Kebutuhanmakanandipenuhi dengancaramembabat
hutan dan semak belukar untuk ditanami berbagai jenis tanaman
sehinggaterciptalah ladang-ladangyang memberikan hasil pertanian.
Selain bercocok tanam, mereka juga mengembangbiakkan binatang
ternak sepertiayam,kerbau dan hewanternak lainnya.Meskipun sudah
bercocok tanam dan memelihara hewan ternak, kegiatan berburu dan
mengumpulkanhasil hutan masih tetap dilakukan.
Manusia pada masa bercocok tanam diperkirakan sudah
melakukan kegiatan perdaganganyang bersifat barter.Barang yang
dipertukarkan pada waktu itu ialah hasil-hasil cocok tanam, hasil

IImuPengetahuan
Sosial 213

4 |
kerajinan tangan seperti gerabah dan beliung, atau hasil laut berupa
ikan yang dikeringkan.Ikan laut yang dihasilkan oleh penduduk pantai
sangatdiperlukan oleh mereka yang bertempat tinggal di pedalaman.

b) Kehidupan Sosial
Hidup menetap pada masa bercocok tanam memberi kesempatan
bagi manusia untuk menata kehidupan secara teratur.Mereka hidup
menetap di suatu tempat secara berkelompok dan membentuk
masyarakatperkampungan.Perkampungan
pada masa
_ bercocok
tanam terdiri atas tempat tinggal sederhana yang didiami oleh
beberapa keluarga dan dipimpin oleh kepala kampung.Biasanya
kedudukan sebagai kepala kampung dijabat oleh orang yang paling
tua dan berwibawa.Kepala kampung merupakan tokoh yang disegani,
dihormati dan ditaati oleh penduduk kampung yang dipimpinnya.
Kegiatan-kegiatan dalam kehidupan perkampungan yang
bertujuan untuk mencukupi kebutuhan bersama mulai diatur dan
dibagi antar anggotamasyarakat.Kegiatanyang banyak menghabiskan
tenaga seperti, membabat hutan, menyiapkan ladang untuk ditanami,
membangun rumah atau membuat perahu dilakukan oleh laki-laki.
Adapun perempuan melakukan kegiatan menabur benih di ladang
yang sudah disiapkan, merawat rumah dan kegiatan lain yang tidak
memerlukan tenaga besar.

Kehidupan Budaya
Pada masa bercocok tanam, manusia semakin mahir membuat
berbagai alat-alat atau perkakas.Alat-alat yang dihasilkan sudah
dibuat halus dan fungsinya beranekaragam.Ada yangberfungsi untuk
kegiatan sehari-hari, ada yang berfungsi sebagaiperhiasan, ada pula
yang berfungsisebagaialat upacara keagamaan.Alat-alat tersebut
antaralain sebagaiberikut.
* Kapak Persegi digunakan mengerjakan kayu, menggarap tanah
dan alat upacarakeagamaan.
* Kapak Lonjong digunakan sebagai cangkul untuk menggarap
tanah dan sebagaikapak biasa.
* Gerabah

¢ Alat pemukul kulit kayu digunakan untuk memukul-mukul kulit


kayu hingga halus.

214
Pada masa bercocok tanam, berkembang kepercayaan bahwa
roh seseorangtidak lenyap pada saat meninggal dunia.Roh dianggap
mempunyai kehidupan dialamnya sendiri.Oleh karena itu, diadakan
upacara pada waktu penguburan.Orang yang meninggal dibekali
bermacam-macam barang keperluan sehari-hari, seperti perhiasan
dan periuk yang dikubur bersama-sama.Hal ini dimaksudkan agar
perjalanan orang yang meninggal menuju alam arwah dan kehidupan
selanjutnyaterjamin sebaik-baiknya.
Padamasaini, mulai berkembangpula tradisi pendirian bangunan-
bangunan megalitik (bangunan besar dari batu). Tradisi ini didasari
oleh kepercayaanakan adanya hubungan antara yang hidup dan yang
mati, terutama kepercayaan akan adanya pengaruh kuat dari orang
yang telah mati terhadap kesejahteraan masyarakat dan kesuburan
tanaman.Jasaseorangkerabat yang telah meninggal dunia diabadikan
dengan mendirikan bangunan batu besar.Bangunan ini kemudian
menjadi media penghormatan, tempat singgah, dan menjadi lambang
bagi orang yang meninggal tersebut.

3) Masa Perundagian

Masa perundagian merupakan akhir masa praaksara di Indonesia.


Kata perundagian berasal dari bahasaBali: undagi, yang artinya adalah
seseorangatau sekelompok orang atau segolonganorang yang mempunyai
kepandaian atau keterampilan jenis usaha tertentu, misalnya pembuatan
gerabah,pembuatanperhiasan, atau pembuatan sampan.
Masa perundagian diperkirakan semasa dengan zaman perunggu.
Pada masa ini, peradabanmanusia sudah maju tingkatannya.Teknologi
pembuatan alat-alat atau perkakasjauh lebih tinggi dibandingkan dengan
masa sebelumnya.

a) Kehidupan Ekonomi
Masyarakat pada masa perundagian telah mampu mengatur
kehidupannya.Kegiatan kehidupan yang mereka lakukan tidak
lagi sekadar untuk memenuhi kebutuhan hidup, melainkan untuk
meningkatkan kesejahteraan.Kegiatanpertanian di ladang dan sawah
masih tetap dilakukan.Pengaturanair dilakukan agarkegiatanpertanian
tidak sepenuhnya bergantung pada hujan. Hasil pertanian disimpan
untuk masakering dan mungkin juga untuk diperdagangkanke daerah
lain. Kegiatan peternakanjuga turut berkembang, hewan ternak yang
dipelihara lebih beragam dari masa sebelumnya.Masyarakattelah
mampu beternak kuda dan berbagaijenis unggas.

IImuPengetahuan
Sosial 215

4 |
Munculnya golongan masyarakat yang memiliki keterampilan
tertentu menyebabkan teknologi berkembang pesat.Seiring kemajuan
yang dicapai, terjadi peningkatan kegiatan perdagangan.Padamasa ini
perdaganganmasih bersifat barter, namun telah menjangkau tempat-
tempat yang jauh, yakni antarpulau.Barang-barangyang dipertukarkan
semakin beragam, seperti alat pertanian, perlengkapan upacara, dan
hasil kerajinan.
Kegiatan perdagangan antarpulau pada masa _perundagian
dibuktikan dengan ditemukannya nekara di Selayar dan kepulauan
Kei yang dihiasi gambar-gambarbinatang seperti gajah, merak, dan
harimau.Binatang-binatang ini tidak ada di wilayah Indonesia bagian
timur.Hal ini menunjukkan bahwa nekara tersebutberasal dari daerah
Indonesia bagian barat.

b) Kehidupan Sosial
Masyarakat pada masa perundagian hidup menetap di
perkampungan yang lebih besar dan lebih teratur.Perkampunganini
terbentuk dari bersatunyabeberapakampung hingga jumlah kelompok
penduduk bertambah banyak.Masyarakat tersusun dalam kelompok
yang beragam.Adakelompok petani, adapedagang,adapula kelompok
undagi (pengrajin/tukang).
Dalam tata kehidupan yang sudah teratur, berburu binatang
liar seperti harimau dan kijang masih tetap dilakukan.Perburuan
ini selain untuk menambah mata pencaharian, juga dimaksudkan
untuk menunjukkan tingkat keberanian dan kegagahan dalam suatu
lingkungan masyarakat.

Kehidupan Budaya
Padamasaperundagian, manusia sudahmahir membuat berbagai
peralatan atau perkakas.Alat-alat yang dihasilkan terbuat dari logam
digunakan untuk bertani, bertukang, peralatanrumah tangga,perhiasan

216
Sumber: SejarahNasional Indonesia I Sumber: SejarahNasional IndonesiaI
Gambar. 4.21. Gelang dan cincin perunggu Gambar. 4.22. Kapak perunggu untuk upacara

Kepercayaan yang berkembang pada masa ini melanjutkan


kepercayaan pada masa sebelumnya.Masyarakat meyakini bahwa
arwah nenek moyang berpengaruhterhadapperjalananhidup manusia
dan masyarakatnya.Olehkarena itu, arwah nenek moyang harus selalu
dihormati dengan melaksanakan berbagai upacara. Demikian pula
kepada orang yang sudah meninggal,mereka diberi penghormatan
dengan diberi bekal kubur. Terlebih lagi jika orang yang meninggal
adalah orang yang terpandang atau mempunyai kedudukan dalam
masyarakat,maka diadakan upacarapenguburan dengan memberikan
bekal kubur yang lengkap.
Pada masa ini, berbagai bidang seni seperti seni lukis, seni
ukir/pahat, seni patung, dan seni bangunan (arsitektur) mengalami
perkembangan.Hal yang menunjukkan perkembanganini diantaranya
adalah meningkatnya pemahatan arca dan pendirian bangunan batu
untuk pemujaan.

3. Nilai-Nilai Budaya Masa Praaksara di Indonesia

Belajar dari kehidupan manusia pada masapraaksara,maka terdapat nilai-


nilai budaya dan tradisi yang dapat kita ambil sebagai pelajaran dan suri
teladan. Nilai-nilai budaya dan tradisi ini masih terlihat dalam kehidupan
masyarakat Indonesia hingga saat ini. Nilai-nilai tersebut antara lain adalah
sebagaiberikut.

IImuPengetahuan
Sosial 217
a. Nilai Religius (Kepercayaan)
Masyarakat praaksara sudah memiliki kepercayaan terhadap adanya
kekuatanghaib. Mereka mempercayaibahwa pohon rimbun yang tinggi besar,
hutan lebat, gua yang gelap,pantai, laut atautempat lainnya dipandangkeramat
karena ditempati oleh roh halus atau makhluk ghaib. Mereka meyakini bahwa
kejadian-kejadian alam seperti hujan, petir, banjir, gunung meletus, atau
gempa bumi adalah akibat perbuatan roh halus atau makhluk ghaib. Untuk
menghindari malapetaka maka roh halus atau makhluk ghaib harus selalu
dipuja. Kepercayaanterhadap roh halus ini disebut dengan animisme.
Selain percaya kepadaroh halus, merekajuga percaya bahwa benda-benda
tertentu seperti kapak, mata tombak atau benda lainnya memiliki kekuatan
ghaib, karena adakekuatanghaibnya maka bendatersebutharus dikeramatkan.
Kepercayaanbahwa benda memiliki kekuatan ghaib disebut dinamisme.

b. Nilai Gotong Royong


Masyarakat praaksara hidup secara berkelompok, mereka bergotong
royong untuk kepentingan bersama, contohnya membangun rumah yang
dilakukan secara bersama-sama.Budaya gotong royong juga dapat terlihat
dari peninggalan mereka berupa bangunan-bangunanbatu besar yang dapat
dipastikan dibangun secaragotong royong.

c. Nilai Musyawarah
Dalam kehidupan berkelompok, masyarakat praaksara telah
mengembangkan nilai musyawarah. Hal ini dapat ditunjukkan dengan
dipilihnya pemimpin yang dianggap paling tua (sesepuh) yang mengatur
masyarakat dan memberikan keputusan untuk memecahkan _berbagai
persoalanyang dihadapi bersama.

d. Nilai Keadilan

Nilai keadilan sudah diterapkan dalam kehidupan masyarakat praaksara,


yaitu adanya pembagian tugas sesuai dengan kemampuan dan keahliannya.
Tugas antara kaum laki-laki berbeda dengan kaum perempuan.Hal ini
mencerminkan sikap yang adil karena setiap orang akan memperolehhak dan
kewajiban sesuaikemampuannya.

218 Kelasvil SMP/MTs


e. Tradisi Bercocok Tanam

Salahsatu cara yang dilakukan oleh masyarakatpraaksarauntuk memenuhi


memenuhikebutuhanhidup adalahdenganbercocoktanam.Hal ini dibuktikan
dengan ditemukannya alat khas pertanian yang berupa beliung persegi dan
alat lainnya.

f. Tradisi Bahari (Pelayaran)


Masyarakat praaksara telah mengenal ilmu astronomi.I/mu ini sangat
membantu pada saat mereka berlayar dari pulau ke pulau dengan memakai
perahu yang sangat sederhana. Perahu-perahu cadik merupakan bentuk
yang paling umum dikenal pada waktu itu.Perahu bercadik adalah perahu
yang kanan-kirinya dipasang alat dari bambu dan kayu agar perahunya tidak
mudah oleng. Perahubercadik memegangperananyang sangatpenting dalam
kehidupan masa praaksara, selain sebagai sarana lalu lintas sungai dan laut,
perahu ini juga berperansebagaialat penyebaranbudaya.
Dari uraian ini dapatdiketahui bahwakehidupanmasyarakatpraaksarasudah
memiliki kebudayaanyang cukup maju. Dengan memiliki kebudayaan dan
nilai-nilai tersebut, masyarakat praaksaradi Indonesia mampu mengadakan
hubungan dan menerima pengaruh kebudayaanbaru yang datang dari luar
tanpa mengorbankankebudayaan
Aktivitas sendiri.
Individu

1. Setelah membaca uraian di atas, amatilah nilai-nilai \


I budaya dan tradisi masyarakatdi lingkungan sekitar tempat I
I tinggalmu! I
, 2. Apa kesamaannyadengan nilai-nilai budaya dan tradisi masyarakat
I praaksara? I
j 3- Jelaskancontoh kesamaantersebut pada kolom di bawah ini! I
ee 1
Jofeccccccceececec
cece
eeseeeee
eee
eeeeeeete
eee
eeeteeeeeeesetseeseeeteseseeetenseeaeees
i
Jofeccceccceece
etccee
eeeteeeee
ene
eeee
eenee
eeeeeee
snes
snes
enn
eeesennseeeseeeseneeeeeees
i
Dofeccccc
ceceeeeeeeeeeeeeee
nenteeeeeee
neens
ene
eee
eee
eeeeee
ene
ens
eee
eee
eeeene
EEE: i
J Jeceec
eeeeeeeeee ee
eeeeeeeeee
eeeee
eeneee
eee
eeeene
eee
teense
eeeeneeneeaeeeeneene
eas i
J fece
cece
cececece eeeeeee
eee
eeeeeeereneeeeetees
eeeeens
eben
eee
eeeea
eee
ene
eeeasi
i i
Joevcececcecee
sees
eeeeeee
tent
eens
nen
cece
nent
etee
neeeee
EEEE
DEE
eHoH
EE
EESEES
ESSE
EE
EEE: i
l l
| 4. Setelahselesaikumpulkan kepadaguru untuk penilaian! J

IImuPengetahuan
Sosial 219
4. Nenek Moyang Bangsa Indonesia
Coba kamu perhatikan penduduk Indonesia, mengapa ada banyak
keragamanfisik dalamwarna kulit, roman muka, danbentuk rambut?Mengapa
ada keragamandalam nilai budaya, tradisi, dan bahasa?Darimana munculnya
keragamantersebut?salah satu cara untuk mengungkapkeragamanini adalah
denganmenelusuri asal usul nenek moyang bangsaIndonesia.
Paul dan Fritz Sarasin (Sarasin bersaudara) mengemukakan bahwa
penduduk asli Indonesia adalah suatu ras yang berkulit gelap dan bertubuh
kecil. Ras ini pada awalnya mendiami Asia Bagian Tenggarayang saat itu
masih bersatu sebagai daratan pada zaman es atau periode glasial. Namun,
setelahperiode es berakhir dan es mencair, maka dataran tersebut kemudian
terpisah oleh lautan yaitu laut China Selatan dan laut Jawa.Akibatnya,
daratanyang tadinya bersatu kemudian terpisah menjadi daratanutama Asia
dan Kepulauan Indonesia. Penduduk asli tinggal di daerah pedalaman dan
penduduk pendatang tinggal di daerah pesisir. Penduduk asli inilah yang
disebut sebagaisuku bangsaVedda oleh Sarasin.

Sumber:
http:
‘//en.
wikipedia.
org/wiki/Vedda
people
Gambar 4.23. Orang Vedda

Kelas VII SMP/MTs

\
E
Orang Vedda kemudian menyebar ke timur dan mendiami wilayah Papua,
Sulawesi Selatan, Kai, Seram, Timor Barat, Flores Barat, dan terus ke timur
sampai Kepulauan Melanesia. Beberapa suku bangsa seperti Kubu, Lubu,
Talang Mamak yang tinggal di Sumatra dan Toala di Sulawesi merupakan
penduduk tertua di Kepulauan Indonesia. Mereka diyakini mempunyai
hubungan erat dengan dan orang Vedda.
Ras lain yang menghuni kepulauan Indonesia adalah Proto Melayu dan
Deutro Melayu. Ciri-ciri fisik mereka adalah rambut lurus, kulit kuning
kecoklatan-coklatan, dan bermata sipit. Proto Melayu dan Deutro Melayu
tiba di kepualauan Indonesia dalam dua gelombang kedatangan. Gelombang
kedatangan pertama adalah Proto Melayu (Melayu Tua), mereka dianggap
sebagai kelompok melayu Polinesia yang bermigrasi dari wilayah Cina
Selatan (sekarang menjadi Provinsi Yunnan).Proto Melayu bermigrasi ke
wilayah Nusantara melalui dua jalur yaitu jalur barat dan timur. Jalur barat
bermula dariYunnan (Cina Bagian Selatan) masuk ke Indochina, kemudian
masuk ke Siam, Semenanjung Melayu, Sumatra dan akhirnya menyebar ke
pulau-pulau di Indonesia. Jalur timur melewati Kepulauan Ryukyu Jepang.
Dari sana mereka mengarungi lautan menuju Taiwan, Filipina, Sangir,
masuk ke Sulawesi.

Gambar 4.24. Jalur Migrasi melalui jalur barat (kiri) dan jalur timur (kanan)

IImu Pengetahuan Sosial ĞĞĞ


Proto Melayu membawa perkakas dari batu berupa kapak persegi dan
kapak lonjong. Kapak persegi dibawa oleh Proto Melayu yang bermigrasi
melalui jalur barat, sedangkan kapak lonjong dibawa oleh Proto Melayu yang
bermigrasi melalui jalur timur. Suku bangsa Indonesia yang tergolong Proto
Melayu ini, yaitu Mentawai, Dayak danToraja.
Gelombang kedatangan ke Kepulauan Indonesia berikutnya adalah Deutro
Melayu (Melayu Muda) yang berasal dari Indochina bagian utara. Kedatangan
Deutro-Melayu mendesak keberadaan Proto Melayu ke arah pedalaman.
Mereka memperkenalkan perkakas dan senjata yang terbuat dari besi atau
logam. Mereka telah melakukan kegiatan bercocok tanam. Padi yang banyak
ditanam diIndonesia saat ini dibawa oleh Deutro Melayu dari wilayah Assam
Utara atau Birma Utara. Bangsa Deutro-Melayu mengembangkan peradaban
dan kebudayaan yang lebih maju. Karena itu, mereka berkembang menjadi
sebagian besar suku-suku yang ada di Indonesia saat ini seperti Melayu,
Minang, Jawa, Bugis, dan lain-lain. Dalam perkembangan selanjutnya, Proto
Melayu dan Deutro Melayu berbaur, sehingga sulit dibedakan.
Ras lain yangjuga terdapat di Kepulauan Indonesia adalah rasMelanesoid.
Mereka tersebar di lautan Pasifik di pulau-pulau yang letaknya sebelah Timur
Irian dan benua Australia. Kedatangan rasMelanesoid diperkirakan pada saat
zaman esterakhir. Pada saat ituKepulauan Indonesia belum berpenghuni.Ras
Melanesoid melakukan perpindahan ke timur hinggake Papua, selanjutnya ke
BenuaAustraliayangsebelumnyamerupakansatukepulauanyang terhubungan
dengan Papua.Pada perkembangan selanjutnya, terjadi percampuran antara
ras Melanesoid dan ras Melayu yang menghasilkan keturunan Melanesoid-
Melayu, saat ini mereka merupakan penduduk Nusa

22/ Kelas VII SMP/MTs


D.Kehidupan MasyarakatpadaMasaHindu-Buddha
Setelah melalui masa praaksara, masyarakat Indonesia memasuki masa
kehidupan yang baru, yaitu masa Hindu-Buddha. Masa ini sering kali disebut
juga dengan masa klasik, yaitu awal masuknya unsur-unsur budaya India di
kepulauan Indonesia. Pada masa ini, banyak kemajuan yang dicapai dalam
pemikiran dan hasil-hasil budaya. Bagaimanakah perkembangan masyarakat
Indonesia pada ini?

1. Masuknya Kebudayaan Hindu-Buddha diIndonesia

Sumber: Atlas Dunia Buana Raya


Gambar 4.25. Jalur pelayaran India—Cina

Coba kamu amati baik-baik gambar 4.25. di atas. Gambar ini menunjukkan
jalur perdagangan laut antara India dan Cina yang melewati wilayah perairan
kepulauan Indonesia. Apa keuntungan yang diperoleh masyarakat diIndonesia
laut ini?

IImu Pengetahuan Sosial 223


Hubungan dagang antara India dan Cina semula dilakukan melalui jalur
darat yang dikenal dengan jalur sutera. Jalur ini membentang dari Cina,
melewatiAsia Tengah, sampai ke Eropa. Komoditi utamayang diperdagangkan
adalah kain sutera dari Cina, itulah mengapajalur tersebut dinamakan sebagai
Jalur Sutera. Selain kain sutera, wawangian dan rempah-rempah juga menjadi
komoditas yang sangat laris di Eropa. Akan tetapi sejak awal abad Masehi
jalur itu dialihkan melalui laut karena situasi jalan darat di Asia Tengah sudah
tidak annan. Jalan laut yang terdekat dari India ke Cina, yaitu melalui Selat
Malaka.
Peralihan rute perdagangan ini telah membawakeuntungan bagi masyarakat
di Indonesia. Kepulauan Indonesia menjadi daerah transit (pemberhentian)
bagi pedagang-pedagang Cina dan pedagang-pedagang India. Masyarakat
di Indonesia juga ternyata ikut aktif dalam perdagangan tersebut sehingga
terjadilah kontak hubungan diantara keduanya(Indonesia-Indiadan Indonesia-
Cina).
Hubungan dengan kedua bangsa itu menyebabkan pengaruh Hindu-
Buddha yang berasal dari India berkembang diIndonesia. Namun demikian,
tidak diketahui secara pasti mengenai kapan dan bagaimana proses masuknya
kebudayaan Hindu-Buddha diIndonesia. Sampai saat ini masih adaperbedaan
pendapat mengenai cara dan proses masuknya kebudayaan Hindu-Buddha
ke Kepulauan Indonesia. Berikut ini beberapa pendapat (teori) mengenai
masuknya kebudayaan Hindu-Buddha ke Indonesia.
a. Teori Waisya
Teori Waisya dikemukan oleh NJ.Krom. Ia menyebutkan bahwa proses
masuknya kebudayaan Hindu-Buddha dibawa oleh pedagang India. Para
pedagang India yang berdagang di Indonesia menyesuaikan dengan angin
musim. Sambil menunggu perubahan arah angin, mereka dalam waktu
tertentu menetap diIndonesia. Selama para pedagang India tersebut menetap
di Indonesia, memungkinkan terjadinya perkawinan dengan perempuan-
perempuan pribumi. Menurut NJ. mulai dari sini pengaruh kebudayaan
India menyebar dan menyerap dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
b. Teori Ksatria
Ada tiga pendapat mengenai proses penyebaran kebudayaan Hindu-Buddha
yang dilakukan golongan ksatria, yaitu:
1). C.C. Berg menjelaskan bahwa golongan ksatria yang turut menyebarkan
kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia. Para ksatria India ini ada yang
terlibat konflik dalam masalah perebutan Indonesia. Bantuan

2/4 Kelas VII SMP/MTs


yang diberikan oleh para ksatria ini sedikit banyak membantu kemenangan
bagi salah satu kelompok atau suku di Indonesia yang bertikai. Sebagai
hadiah atas kemenangan itu, adadi antaramereka yangkemudian dinikahkan
dengan salah satu putri dari kepala suku atau kelompok yang dibantunya.
Dari perkawinannya itu, para ksatria dengan mudah menyebarkan tradisi
Hindu-Budha kepada keluarga yang dinikahinya tadi. Selanjutnya
berkembanglah tradisi Hindu-Budha dalam kerajaan di Indonesia.
2). Sama seperti yang diungkap oleh C.C. Berg, Mookerji juga mengatakan
bahwa golongan ksatria dari Indialah yang membawapengaruh kebudayaan
Hindu-Budha ke Indonesia. Para Ksatria ini selanjutnya membangun
koloni-koloni yang berkembang menjadi sebuah kerajaan.
3). J.L. Moens mencoba menghubungkan proses terbentuknya kerajaan-
kerajaan di Indonesia pada awal abad ke-5 dengan situasi yang terjadi di
India pada abad yang sama. Ternyata sekitar abad ke-5, ada di antara para
keluarga kerajaan di India Selatan melarikan diri ke Indonesia sewaktu
kerajaannya mengalami kehancuran. Mereka itu nantinya mendirikan
kerajaan di Indonesia.

c. Teori Brahmana
Teori ini diungkap oleh Jc.Van Leur. Dia mengatakan bahwa kebudayaan
Hindu-Budha India yang menyebar ke Indonesia dibawa oleh golongan
Brahmana. Pendapatnya itu didasarkan pada pengamatan terhadap sisa-sisa
peninggalan kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu-Budha di Indonesia,
terutama pada prasasti-prasasti yang menggunakan Bahasa Sansekerta dan
HurufPallawa. Karena hanya golongan Brahmanalah yang menguasai bahasa
dan huruf itu maka sangat jelas di sini adanya peran Brahmana.

d. Teori Arus Balik


Pendapat ini menjelaskan peran aktif dari orang-orang Indonesia yang
mengembangkan kebudayaan Hindu-Budha diIndonesia. Pendapat mengenai
keaktifan orang-orang Indonesia ini diungkap oleh F.D.K Bosch yang dikenal
dengan Teori Arus Balik. Teori ini menyebutkan bahwa banyak pemuda
Indonesia yang belajar agama Hindu-Buddha ke India. Setelah memperoleh
ilmu yang banyak, mereka kembali untuk menyebarkannya.

IImu Pengetahuan Sosial 225


2. Amatilah teori-teori mengenai masuknya pengaruh Hindu-Buddha
I ke Indonesia! I
i 3. Diskusikan dengan temanmu, teori mana yang menurut pendapatmu i
i paling kuat terkait dengan masuknya pengaruh Hindu-Buddha ke i
I Indonesia? Bert penjelasannya! i
4. Tulis hasil diskusi pada kolom yang telah disediakan! i
i

5. Setelah selesai, presentasikan hasil diskusimu di depan kelas!

2. Pengaruh Hindu—Buddha terhadap Masyarakat diIndonesia


Masuknyapengaruh Hindu-Buddha ke Indonesia telah membawa
perubahandalam berbagai aspek kehidupan masyarakat Indonesia.Perubahan-
perubahan itu antara lain tampak dalam bidang-bidang berikut ini.

a. Bidang Pemerintahan
Sebelum unsur kebudayaan dan agama Hindu-Buddha masuk, masyarakat
dipimpin oleh seorang kepala suku yang dipilih oleh anggota masyarakatnya.
Seorang kepala suku merupakan orang pilihan yang mengetahui tentang
adat istiadat dan upacara pemujaan roh nenek moyangnya dengan baik.Ia
juga dianggap sebagai wakil nenek moyangnya. la harus dapat melindungi
keselamatan dan kesejahteraan rakyatnya. Karena itulah larangan dan
perintahnya dipatuhi oleh warganya.
Setelah masuknya unsur kebudayaan dan agama Hindu-Buddha terjadi
perubahan.Kedudukan kepala suku digantikan oleh raja seperti halnya di
India.Raja memiliki kekuasaan yang sangat besar. Kedudukan raja tidak lagi
dipilih oleh rakyatnya, akan tetapi diturunkan secara turun temurun. Raja
dianggap sebagai keturunan dewa dan dianggap sebagai puncak segala
haldalam negara.

22 Kelas VII SMP/MTs


b. Bidang Sosial
Pengaruh Hindu-Buddha dalam bidang sosial ditandai dengan muneulnya
pembedaan yang tegas antar kelompok masyarakat.Dalam masyarakat
Hindu, pembedaan ini disebut dengan sistem kasta.Sistem ini membedakan
masyarakat berdasarkan fungsinya.Golongan Brahmana (pendeta) menduduki
golongan pertama.Ksatria (bangsawan, prajurit) menduduki golongan kedua.
Waisya (pedagang dan petani) menduduki golongan ketiga, sedangkan Sudra
(rakyat biasa) menduduki golongan terendah atau golongan keempat.Adanya
pembagian masyarakat berdasarkan kasta berdampak pada perbedaan hak-hak
antara golongan-golongankasta yang berlainan, terutama dalam halpewarisan
harta, pemberian sanksi dan kedudukan dalam pemerintahan.

c. Bidang Ekonomi
Sejak terbentuknya jalur perdagangan laut yang menghubungkan India dan
Cina, kegiatan perdagangan diKepulauan Indonesia berkembang pesat.Daerah
pantai timur Sumatra menjadi jalur perdagangan yang ramai dikunjungi para
pedagang.Kapal-kapal dagang dari India dan Cina banyak yang singgah untuk
menambah persediaan makanan dan minuman, menjual dan membeli barang
dagangan, atau menanti waktu yang baik untuk ber1ayar.Kemudian, muncul
pusat-pusat perdagangan yang berkembang menjadi pusat kerajaan.

d. Bidang Agama
Hubungan antara Indonesia dan pusat Hindu-Buddha diAsia berasal dari
hubungan dagang antara Indonesia, India dan Cina.Hal ini menyebabkan
pusat-pusat perdagangan di Indonesia juga menjadi pusat-pusat Hindu-
Buddha.Selanjutnya pusat-pusat ini berkembang menjadi pusat kerajaan
dan pusat penyebaran Hindu-Buddha ke berbagai wilayah sesuai dengan
cakupan wilayah kerajaan.Dengan tersebarnya agama Hindu-Buddha, banyak
masyarakat diIndonesia yang menganut agama Hindu atau Buddha.Meskipun
demikian, sistem kepercayaan terhadap roh halus yang sudah berkembang
sejak masa praaksara tidak punah.

e. Bidang Kebudayaan
Sebelum masuknya unsur kebudayaan dan agama Hindu-Buddha, telah
berkembang kebudayaan asli Indonesia. Kemudian, setelah masuknya unsur
kebudayaan dan agama terjadilah proses perpaduan antara
dua kebudayaan tersebut. aku1turasi.Hasi1nya adalah

IImu Pengetahuan Sosial 227


kebudayaan baru yang memiliki ciri khas dari masing-masing kebudayaan.
Contoh hasil akulturasi antara kebudayaan Hindu-Buddha dengan kebudayaan
asli Indonesia antara lain sebagai berikut.
1) Seni Bangunan
Bentuk bangunan candi di Indonesia pada umumnya merupakan bentuk
akulturasi antara unsur budaya Hindu-Buddha dengan unsur budaya asli
Indonesia.Bangunan yang megah, patung-patung perwujudan dewa atau
Buddha, serta bagian-bagian candi dan stupa adalah unsur dari India.
Bentuk candi-candi di Indonesia pada hakikatnya adalah punden berundak
yang unsur Indonesia asli.

Sumber: https://beIajar.kemdikbud.go.id/
Gambar 4.26.Ilustrasi punden berundak
Bangunan punden berundak sebenarnya sudah berkembang dari masa
praaksara, sebagai penggambaran dari alam semesta yang bertingkat-
tingkat.Tingkat paling atas adalah tempat persemayaman nenek moyang.
Punden berundak menjadi sarana khusus untuk pemujaan terhadap roh
nenek moyang.
2) Seni Rupa danSeni Ukir
Masuknya pengaruh Hindu-Buddha membawa perkembangan dalam
bidang seni rupa, seni pahat dan seni ukir.Hal ini dapat dilihat pada relief
atau seni ukir yang dipahatkan pada bagian dinding candi.Misalnya, relief
yang dipahatkan pada dinding-dinding pagar langkan di Candi Borubudur
yang berupa pahatan riwayat Sang Buddha. Di sekitar Sang Buddha
terdapat lingkungan alam Indonesia seperti rumah burung
merpati.

228 Kelas VII SMP/MTs


3) Sastra dan Aksara
Berkembangnya karya sastra terutama yang bersumber dari Mahabarata
dan Ramayana, melahirkan seni pertunjukan wayang kulit.Isi dan cerita
pertunjukan wayang banyak mengandung nilai-nilai yang bersifat
mendidik.Cerita dalam pertunjukan wayang berasal dari India, tetapi
asli dari Indonesia.

Sumber: https://beIajar.kemdikbud.go.id/
Gambar 4.27.Tokoh-tokoh Punakawan

Selain itu ada pula tokoh-tokoh pewayangan yang khas Indonesia.Misa1nya


tokoh-tokoh punakawan seperti Semar, Gareng, Bagong dan Petruk. Tokoh-
tokoh ini tidak ditemukan di India.Perkembangan sastra ini didukung oleh
penggunaan Bahasa Sansekerta dan huruf-huruf India seperti
dan Dewanagari.

IImu Pengetahuan Sosial 229


i terhadap masyarakat di Indonesia, kerjakanlah tugas berikut! ı
1. Bentuklah kelompok dengan anggota 3-4 orang! ı
2. Lakukanlah pengamatan didaerah sekitar tempat tinggalmu! ı
3. Temukanlah pengaruh-pengaruh budaya Hindu-Buddha yang masih
ı dilakukan hingga saat ini!
ı ı
i 4. Tulis hasil pengamatan yang kamu lakukan dan presentasikan di i
ı depan kelas ı
5. Setelah selesai, kumpulkan kepada guru untuk penilaian!

3. Kerajaan-Kerajaan Hindu-Buddha diIndonesia


Lahirnya kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu-Budha merupakan salah
satu bukti adanya pengaruh kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia.Pada
masa pemerintahan kerajaan-kerajaan ini, tradisi agama dan kebudayaan
Hindu-Buddha di Kepulauan Indonesia berkembang dengan pesat Kapan
kerajaan-kerajaan itu berdiri? Kebudayaan apa yang telah dihasilkan dari
perkembangan kerajaan-kerajaan itu? Pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat
kalian jawab dengan menyimak penjelasan berikut ini.

a. Kerajaan Kutai

Sumber: https://puputrahadiani.

image71.png
Gambar 4.28. Lokasi kerajaan Kutai

230 Kelas VII SMP/MTs


Kerajaan Kutai berdiri sekitar abad ke-5. Kerajaan ini terletak di Muara
Kaman, Kalimantan Timur, tepatnya di hulu sungai Mahakam. Informasi
tentang awal mula Kutai diketahui dari Yupa. Ada tujuh buah Yupa yang
menjadi sumber utama bagi para ahli untuk mengetahui sejarah Kerajaan
Kutai. Yupa adalah tugu batu yang sebagai tugu peringatan.

Sumber: https://ifanjayadi1980.files.wordpress.com
Gambar 4.29.Yupa peninggalan kerajaan Kutai

Yupa ini dikeluarkan pada masa pemerintahan Raja Mu1awarman.Prasasti


Yupa ditulis dengan huruf pallawa dan bahasa sanskerta.Berdasarkan salah
satu isi Prasasti Yupa, kita dapat mengetahui nama-nama raja yang pernah
memerintah diKutai, yaitu Kundungga, Aswawarman danMulawarman.
Nama Kundungga tidak dikenal dalam bahasa India, dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa nama tersebut merupakan nama asli daerah tersebut.
Kudungga mempunyai anak bernama Aswawarman dan cucu yangbernama
Mu1awarman.Dua nama terakhir merupakan nama yang mengandung unsur
India. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh Hindu pada keluarga kerajaan
itu sudah mulai masuk pada masa Kudungga yang dibuktikan dengan
diberikannya nama Hindu pada anaknya.
Satu di antara yupa di Kerajaan Kutai berisi keterangan bahwa raja
Mulawarman telah memberi sedekah 20.000 ekor sapi kepada para brahmana.
Hal ini menjelaskan bahwa kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh masyarakat
Kutai adalah usaha Disamping peternakan, masyarakat Kutai
melakukan pertanian. Letak kerajaan Kutai di sangat mendukung

IImu Pengetahuan Sosial 231


untuk pertanian.Se1ain itu, masyarakat Kutai juga melakukan perdagangan.
Diperkirakan sudah terjadi hubungan dagang dengan 1uar.Jalur perdagangan
internasionaldariIndiamelewati Selat Makassar, terus ke Filipina dan sampaidi
Cina.Dalam pelayarannya dimungkinkan para pedagang itu singgah terlebih
dahulu di Kutai.
b. Kerajaan Tarumanegara

Sumber:https://upload.wikimedia.org/
Gambar 4.30.Lokasi kerajaan Tarumanegara

Kerajaan Tarumanegara merupakan kerajaan tertua di Pulau Jawa yang


diperkirakan berdiri pada abad ke—5 Masehi.Berdasarkan catatan sejarah
dan peninggalan artefak di sekitar lokasi kerajaan, terlihat bahwa kerajaan
Tarumanegara adalah kerajaan Hindu beraliran Wisnu.
Sumber sejarah mengenai kerajaan Tarumanegara diketahui dari prasasti-
prasasti yang ditinggalkannya. Prasasti itu menggunakan huruf Pallawa dan
bahasa Sansekerta. Sampai saat ini ada ditemukan7 buah prasasti, yaitu:
prasasti Kebon Kopi, prasati Ciaruteun, prasasti PasirAwi, Prasasti Jambu,
prasati Muara Cianten, dan prasasti Tugu. Selain itu, sumber lain tentang
kerajaan Tarumanegara diperoleh dari catatan musafir Cina yang
bernama Fa-Hien. Dalam perjalanan ke India singgah
Jawa).

23/ Kelas VII SMP/MTs


Berdasarkan sumber-sumber tersebut, dapat diperoleh gambaran mengenai
kehidupan masyarakat Tarumanegara.Matapencahariannya adalah bertani dan
berdagang. Menurut berita yang ditulis Fa-Hien barang yang diperdagangkan
adalah cula badak, kulit penyu dan perak.Fa-Hien juga menjelaskan di
Tarumanegara terdapat tiga agama, yakni agama Hindu, agama Buddha dan
kepercayaan animisme.Raja memeluk agama Hindu.
Raja yang terkenal dari Kerajaan Tarumanegara adalah Purnawarman.Ia
dikenal sebagai raja yang gagah berani dan tegas. Ia juga dekat dengan para
brahmana dan rakyatnya. Ia raja yang jujur, adil, dan arif dalam memerintah.
Untuk memajukan bidang pertanian, raja memerintahkan pembangunan
irigasi dengan cara menggali sebuah saluran sepanjang 6112 tumbak (+11
km). Saluran itu disebut dengan Sungai Gomati.Saluran itu selain berfungsi
sebagai irigasi juga untuk mencegah bahaya banjir.

c. Kerajaan Sriwijaya

Lokasi kerajaan Sriwijaya

IImu Pengetahuan Sosial 233


Kerajaan Sriwijaya berdiri sekitar abad ke-7 Masehi. Kerajaan Sriwijaya
merupakan salah satu kerajaan besar yang pernah berdiri di Indonesia.
Kerajaan ini mampu mengembangkan diri sebagai negara maritim dengan
menguasai lalu lintas pelayaran dan perdagangan dari Selat Malaka, Selat
Sunda, hingga Laut Jawa.
Sumber sejarah kerajaan Sriwijaya diperoleh dari prasasti yang berasal dari
dalam negeri dan prasasti dari luar negeri. Prasasti yang berasal dari dalam
negeri antara lain: prasasti Kedukan Bukit, prasasti Talang Tuwo, prasasti
Telaga Batu, prasasti Kota Kapur, prasasti Karang Berahi, prasasti Palas
Pasemah dan Amoghapasa. Adapun Prasasti yang berasal dari luar negeri
antara lain: prasasti Ligor, prasati Nalanda, prasasti Canton, prasasti Grahi
dan prasasti Chaiya.Sumber sejarah lain tentang kerajaan Sriwijaya diperoleh
dari seorang pendeta Cina yang bernama I-tsing.
Berdasarkan sumber-sumber tersebut, diperoleh keterangan mengenai
Kerajaan Sriwijaya sebagai berikut.
1. Kerajaan Sriwijaya pernah menjadi pusat kegiatan ilmiah agama Buddha
diAsia Tenggara.
2. Pulau Bangka dan Jambi Hulu telah ditaklukkan oleh Kerajaan Sriwijaya
pada tahun 686 Masehi.
3. Padaawa1abadke-11 RajaRajendracola dari Kerajaan Colamandala(India)
melakukan penyerbuan besar-besaran ke wilayah Sriwijaya. Penyerbuan
Colamandala dapat dipukul mundur namun berhasil melemahkan kerajaan
Sriwijaya.
Kerajaan Sriwijaya diperkirakan terletak di Palembang, di dekat pantai
dan di tepi Sungai Musi. Pada mulanya masyarakat Sriwijaya hidup dengan
bertani. Namun karena berdekatan dengan pantai, maka perdagangan menjadi
cepat berkembang.Kemudian perdagangan menjadi mata pencaharian pokok
masyarakat Sriwijaya.
Perkembangan perdagangan didukung oleh letak Sriwijaya yang strategis.
Sriwijaya terletak di persimpangan jalur perdagangan internasional. Para
pedagang dari India ke Cina atau dari Cina ke India singgah dahulu di
Sriwijaya, begitu juga para pedagang yang akan ke Cina. Para pedagang
melakukan bongkar muat barang dagangan di Sriwijaya Dengan demikian,
Sriwijaya semakin ramai dan berkembang menjadi pusat perdagangan. Untuk
memperkuat kedudukannya, Sriwijaya membentuk armada angkatan laut yang
kuat. Melalui armada angkatan laut yang kuat Sriwijaya mampu menguasai
kawasan perairan Asia Tenggara, perairan di Laut Natuna, Selat Malaka, Selat
Laut Jawa.

234 Kelas VII SMP/MTs


Selain menjadi pusat perdagangan, kerajaan Sriwijaya juga berkembang
menjadi pusat agama Buddha Mahayana diAsia Tenggara.Menurut catatan
pendeta I-Tsing, bahwa diSriwijaya tinggal ribuan pendeta dan pelajar agama
Buddha.Pada tahun 671 M, I-Tsing pernah berdiam diSriwijaya untuk belajar
tata bahasa Sanskerta sebagai persiapan kunjungannya ke India. Seperi halnya
I-tsing, para pendeta Cina lainnya yang akan belajar agama Buddha ke India
dianjurkan untuk belajar terlebih dahulu di Sriwijaya selama satu sampai dua
tahun. Disebutkan juga bahwa para pendeta yang belajar agama Buddha itu
dibimbing oleh seorang guru yang bernama Sakyakirti.Berdasarkan hal ini,
dapat disimpulkan bahwa kerajaan Sriwijaya sejak abad ke-7 M telah menjadi
pusat kegiatan ilmiah agama Buddha.
Raja yang terkenal dari Kerajaan Sriwijaya adalah Balaputradewa. Ia
memerintah sekitar abad ke-9 M. Pada masapemerintahannya, Sriwijaya
mencapai masa kejayaan. Wilayah kekuasaan Sriwijaya berkembang luas.
Daerah-daerah kekuasaannya antara lain Sumatra dan pulau-pulau sekitar
Jawa bagian barat, sebagian Jawa bagian tengah, sebagian Kalimantan, dan
Semenanjung Melayu.
Pada abad ke-11 kekuasaan Kerajaan Sriwijaya mulai mundur. Salah satu
penyebabnya adalah penyerbuan besar-besaran ke wilayah Sriwijaya oleh Raja
Rajendracola dari Colamandala. Pada tahun 1017 M, kerajaan Colamandala
mengadakan serangan pertama.Serangan kedua dilakukan pada tahun 1025
M. Penyerbuan Colamandala dapat dipukul mundur, namun kekuatan armada
laut Sriwijaya mengalami kemunduran. Akibat peperangan ini, banyak kapal
Sriwijaya yang hancur dan tenggelam. Hal ini menyebabkan Banyak daerah
kekuasaan Sriwijaya yang melepaskan diri.Pada tahun 1377 armada laut
Majapahit menyerang Sriwijaya. Serangan ini riwayat kerajaan
Sriwijaya.

i 2. Amatilah uraian tentang kerajaan Kutai, kerajaan Tarumanegara,


i
i dan kerajaan Sriwijaya
i
i i
i 3. Carilah persamaan dan perbedaan kehidupan masyarakat pada I
i kerajaan-kerajaan tersebut! i
I i
i 4. Tulis persamaan dan perbedaan yang kamu temukan pada tempat i
yang disediakan!

IImu Pengetahuan Sosial 235


d.

23 Kelas VII SMP/MTs


Kerajaan Mataram Kuno berdiri pada pertengahan abad ke-8.Kerajaan
inidiperintah oleh dua dinasti, yaitu dinasti Sanjaya yang beragama Hindu
dan dinasti Syailendra yang beragama Buddha.Kedua dinasti itu saling mengisi
pemerintahan dan kadang-kadang memerintah bersama-sanna.
Sumber sejarah kerajaan Mataram Kuno diperoleh dari prasasti
peninggalannya. Prasasti tersebut diantaranya adalah prasasti Canggal,
prasasti Kalasan, prasasti Ligor, prasasti Nalanda, prasasti Klurak, dan prasasti
Mantyasih.
Kehidupan politik kerajaan Mataram Kuno diwarnai dengan pemerintahan
dua dinasti yang silih berganti.Berdasarkan prasasti Canggal, diketahui
Mataram Kuno mula-mula diperintah oleh Raja Sanna, kemudian digantikan
oleh keponakannya yang bernama Sanjaya.Raja Sanjaya memerintah
dengan bijaksana sehingga rakyat hidup aman dantenteram. Hal ini terlihat
dari prasasti Canggal yang menyebutkan bahwa tanah Jawa kaya akan
padi dan emas.Setelah Raja Sanjaya, Mataram Kuno diperintah oleh Rakai
Panangkaran. Dalam Prasasti Kalasan disebutkan bahwa Rakai Panangkaran
telah memberikan hadiah tanah dan memerintahkan membangun sebuah candi
untuk Dewi Tara dan sebuah biara untuk para pendeta agama Buddha.Tanah
dan bangunan tersebut terletak di Kalasan.Hal ini menunjukkan bahwa Rakai
Panangkaran mendukung adanya perkembangan agama Buddha.
Sepeninggal Rakai Panangkaran, Mataram Kunoterpecah menjadi dua. Satu
pemerintahan dipimpin oleh keluarga Sanjaya yang menganut agama Hindu
berkuasa di daerah Jawa bagian selatan. Satu pemerintahan lagi dipimpin oleh
keluarga Syailendra yang menganut agama Buddha berkuasa di daerah Jawa
bagian utara. Raja-raja yang berkuasa dari keluarga Sanjaya tertera dalam
prasasti Canggal dan prasasti Mantyasih. Adapun raja-raja yang berkuasa dari
keluarga Syailendra tertera dalam prasasti Ligor, prasasti Nalanda dan prasasti
Klurak.
Perpecahan tersebut tidak berlangsung lama.Rakai Pikatan dari keluarga
Sanjaya mengadakan perkawinan dengan Pramodhawardhani dari keluarga
Syailendra.Melalui perkawinan ini, Mataram Kuno dapat dipersatukan
kembali.Pada masa pemerintahan Pikatan-Pramodhawardani, wilayah
Mataram berkembang luas, meliputi Jawa Tengah dan Timur.Sepeninggal
Rakai Pikatan, Mataram Kuno diperintah oleh Dyah Balitung. Ia memerintah
pada tahun 898-911 M. Pada masa pemerintahannya, Mataram
puncak kejayaan.

IImu Pengetahuan Sosial 237


Raja-raja yang memerintah Mataram Kuno selanjutnya, yaitu Raja Daksa
memerintah tahun 910-919 M, Raja Tulodong memerintah tahun 919-924
M, dan Sri Maharaja Rakai Wawa memerintah tahun 924 - 929 M. Pada masa
pemerintahan SriMaharaja Rakai Wawa terjadi bencana meletusnya Gunung
Merapi yang memporak- porandakan daerah Jawa Tengah. Melihat situasi
kerajaan yang tidak aman, Mpu Sindok sebagai pejabat dalam pemerintahan
Sri Maharaja Rakai Wawa memindahkan pusat kerajaan ke Jawa Timur. Selain
terjadinya bencana alam, perpindahan ini disebabkan oleh serangan-serangan
dari Sriwijaya ke Mataram. Hal ini mengakibatkan Mataram Kuno makin
terdesak ke wilayah timur.
Kehidupan ekonomi masyarakat Mataram Kuno bersumber dari usaha
pertanian karena letaknya dipedalaman.Selainpertanian, masyarakat Mataram
Kuno juga mengembangkan kehidupan maritim dengan memanfaatkan aliran
sungai Bengawan Solo.

Sumber:http://www.femina.co.id/support/image.others/01/107/imageBlog
Gambar 4.33. Salah satu candi di kompleks Candi Dieng

Kelas VII SMP/MTs


Sumber:http://wisatanesia.co/wp-content/upIoads/2014/09/candi-mendut.jpg
Gambar 4.34. Stupa Mendut

Dalam bidang kebudayaan, Mataram kuno banyak menghasilkan karya


berupa candi dan stupa. Keluarga Sanjaya yang beragama Hindumeninggalkan
candi-candi seperti kompleks Candi Dieng, kompleks Candi Gedongsongo
dan Candi Prambanan. Adapun keluarga Syailendra yang beragama Buddha
meninggalkan stupa seperti Borobudur, Mendut, dan Pawon.

e. Kerajaan Medang
Sebelumnya sudah dijelaskan bahwa Mpu Sindok memindahkan ibukota
kerajaan Mataram dari Jawa Tengah ke Jawa Timur. Ibu kotanya terletak di
dekat Jombang ditepi Sungai Brantas. Selanjutnya, Mpu Sindok ini mendirikan
dinasti baru yang bernama dinasti Isyana menggantikan dinasti Syailendra.
Sumber sejarah yang berkenaan dengan kerajaan Medang diJawa Timur
antara lain Prasasti Pucangan, Prasasti Anjukladang dan Pradah, Prasasti
Limus, Prasasti Sirahketing, Prasasti Wurara, Prasasti Semangaka, Prasasti
Silet, Prasasti Turun Hyang, dan Prasasti Gandhakuti. Sumber yang lain
adalah berita dari India dan Cina.
Pendiri Kerajaan Mataram (di Jawa Timur) adalah Mpu Sindok sekaligus
sebagai raja pertama dengan gelar Sri Maharaja Rakai Hino Sri Isana Wikrama
Dharmatunggadewa. Mpu Sindok memerintah tahun 929-948 M.Setelah
Mpu Sindok meninggal, ia digantikan bernama Sri

IImu Pengetahuan Sosial 239


Isyanatunggawijaya. Ia menikah dengan Sri Lokapala dan dikaruniai seorang
putra yang bernama Sri Makutawang Swardhana yang kemudian nak a hta
menggantikan ibunya.
Sri Makutawang Swardhana digantikan oleh Sri Dharmawangsa
Teguh Anantawikrama. Berdasarkan berita dari Cina, disebutkan bahwa
Dharmawangsa pada tahun 990 M mengadakan serangan ke Sriwijaya sebagai
upaya mematahkan monopoli perdagangan Sriwijaya akan tetapi upaya ini
mengalami kegagalan.
Pada tahun 1016, Raja Wurawari menyerang Dharmawangsa. Diduga
penyerangan ini terjadi atas dorongan kerajaan Sriwijaya. Serangan ini terjadi
pada saat Dharmawangsa sedang melaksanakan perkawinan antara puterinya
dengan Airlangga, putra Raja Udayana dari Bali. Peristiwa ini menewaskan
seluruh keluarga raja termasuk Dharmawangsa sendiri. HanyaAirlangga yang
berhasil menyelamatkan diri.Bersama seorang pengikutnya yang bernama
Norotama, Airlangga bersembunyi di Wonogiri (hutan gunung) dan hidup
sebagai seorang pertapa.

Sumber:http://3.
bp.bIogspot.com
Gambar 4.35.

menunggang garuda

240 Kelas VII SMP/MTs


Pada tahun 1019, Airlangga dinobatkan menjadi raja menggantikan
Dhamawangsa oleh para pendeta Buddha.Ia segera mengadakan pemulihan
hubungan baik dengan Sriwijaya. Airlangga membantu Sriwijaya ketika
diserang Raja Colamandala dari India Selatan. Selanjutnya tahun 1037,
Airlangga berhasil mempersatukan kembali daerah-daerah yang pernah
dikuasai oleh Dharmawangsa. Airlangga juga memindahkan ibukota
kerajaannya dari Daha ke Kahuripan.
Pada tahun 1042, Airlangga menyerahkan kekuasaanya pada putrinya
yang bernama Sangrama Wijaya Tunggadewi. Namun, putrinya itu menolak
dan memilih untuk menjadi seorang petapa dengan nama Ratu Giriputri.
Selanjutnya Airlangga memerintahkan Mpu Bharada untuk membagi dua
kerajaan, yaitu Panjalu dengan ibukota Daha danJenggala yang ber ibukota
di Kahuripan. Hal itu dilakukan untuk mencegah terjadinya perang saudara di
antara kedua putranya yang lahir dari selir.
Kehidupan ekonomi kerajaan Medang banyakbergantung kepada pelayaran
dan perdagangan. Kerajaan Sriwijaya menjadi saingan berat bagi kerajaan
Medang karena waktu itu Sriwijaya menguasai jalur perdagangan laut India
- Indonesia - Cina. Hal inilah yang menyebabkan Raja Dharmawangsa
berusaha mematahkan monopoli perdagangan Sriwijaya. Selanjutnya pada
masapemerintahanAirlangga, pelabuhan Hujung Galuh diMuara Kali Brantas
diperbaiki.Pelabuhan Hujung Galuh kemudian menjadi Bandar perdagangan
yang ramai.Banyak pedagang asing singgah di kedua pelabuhan itu, seperti
pedagang dari India, Burma, Kamboja, dan Champa.Selain itu, dibangun
pula bendungan Waringin Sapta.Bendungan ini berguna untuk mengairi
sawah-sawah penduduk dan mencegah luapan kali brantas yang mengganggu
aktivitas perdagangan.
Bidang sastra juga mendapat perhatian. Pada masa pemerintahan
Dharmawangsa kitab Mahabarata disadur dalam bahasa Jawa Kuno.
Selanjutnya pada masa pemerintahan Airlangga, Mpu
kitab Arjunawihaha.

IImu Pengetahuan Sosial 241


f. Kerajaan Kediri

Sumber: http://4.bp.bIogspot.com
Gambar 4.36. Peta kerajaan Medang setelah dibagi menjadi Janggala dan Panjalu

Munculnya Kerajaan Kediri berawal dari pembagian kerajaan oleh


Airlangga menjadi Janggala dan Panjalu (Kediri). Kedua kerajaan ini dibatasi
olehKali Brantas. TujuanAirlanggamembagi kerajaan adalah untukmencegah
perpecahan antara kedua putranya.Akan tetapi upaya tersebut mengalami
kegaga1an.Setelah Airlangga wafat pada tahun 1049 M, terjadi perang antara
Janggala dan Panjalu (Kediri). Perang ini berakhir dengan kekalahan Janggala.
Kerajaan kembali dipersatukan di bawah kekuasaan Panjalu (Kediri).
Sumber sejarah kerajaan Kediri antara lain prasasti Padlegan, prasasti
Panumbangan, prasasti Hantang atauNgantang, prasasti TalandanPrasastiDesa
Jepun.Raja-raja yang memerintah diKediri antara lain Jayawarsa, Jayabaya,
Sarwewara, Gandara, Kameswara danKertajaya. PadamasaJayabaya kerajaan
Kediri mencapai puncak kejayaan.Awal masa pemerintahan Jayabaya,
kekacauan akibat pertentangan dengan Janggala terus ber1angsung.Baru pada
tahun 1135 M Jayabaya berhasil memadamkan kekacauan itu.Sebagai bukti,
adanya prasasti Hantang yang memuat tulisan panjalu jayati, artinya panjalu
menang.Hal itu untuk mengenang kemenangan Panjalu atas Jengga1a.Setelah
itu, Jayabaya mulai menata dan mengembangkan kerajaannya.
Kehidupan ekonomi kerajaan Kediri bersumber dari usaha pertanian,
pelayaran dan perdagangan. Hasil utama pertanian masyarakat Kediri adalah
beras. Pelayaran dan perdagangan juga berkembang, oleh

24a Kelas VII SMP/MTs


armada laut Kediri yang cukup tangguh.Dalam perdagangan benda-benda
yang diperdagangkan antara lain adalah emas, perak, gading, kayu cendana,
dan hasil bumi lainnya.
Perkembangan seni pada masa kerajaan Kediri ditandai dengan ditulisnya
beberapa kitab sastra. Kitab-kitab tersebut antara lain Kitab Baratayuda, Kitab
Kresnayana, Kitab Smaradahana, dan Kitab Lubdaka
KekuasaanKediriberakhirpadamasaKertajaya.Padamasapemerintahannya,
terjadipertentangan antara raja dan kaum brahmanakarena Kertajaya berlaku
sombong dan berani melanggar adat. Para Brahmana kemudian mencari
perlindungan kepada Ken Arok yang merupakan penguasadi Tumapel.Pada
tahun 1222 M, Ken Arok dengan dukungan kaum Brahmana menyerang
Kediri.Kediri dapat dikalahkan oleh KenArok.
g. Kerajaan Singhasari

Peta kerajaan Singhasari

IImu Pengetahuan Sosial 243


Kerajaan Singhasari atau sering pula ditulis Singhasari atau Singosari,
adalah sebuah kerajaan di Jawa Timur yang didirikan oleh Ken Arok pada
tahun 1222 M. Sumber sejarah Kerajaan Singhasari antara lain diperoleh
dari Kitab Pararaton, Kitab Negara Kertagama dan beberapa prasasti, seperti
Prasasti Balawi, Maribong, Kusmala, dan Mula-Malurung.
Menurut Pararaton, Tumapel semula hanya sebuah daerah bawahan
Kerajaan Kediri. Tumapel dikuasai oleh seorang akuwu bernama Tunggul
Ametung. Kemudian Tunggul Ametung digulingkan dari kekuasaannya oleh
Ken Arok yang merupakan bawahan Tunggul Ametung. Ken Arok menjadi
akuwu baru.
Pada saat Ken Arok menguasai Tumapel, di kerajaan Kediri terjadi
perselisihan antara Raja Kertajaya dan para Brahmana. Para Brahmana
melarikan diri ke Tumapel. Mereka meminta perlindungan kepada Ken Arok.
Atas dukungan para Brahmana, Ken Arok melakukan serangan ke Kediri.
Perang melawan Kediri meletus didesa Ganter dan Kediri berhasil dikalahkan.
Setelah Kediri berhasil dikalahkan, Ken Arok mendirikan kerajaan Singhasari
dan menjadi rajapertama dengan gelar SriRanggah Rajasa SangAmurwabumi.
Kerajaan Singhasari mencapai puncakkejayaannyapadamasapemerintahan
Kertanegara. Iabercita-cita meluaskan kekuasaannya meliputi seluruh wilayah
Nusantara. Kertanegara berhasil memperluas kekuasaan ke beberapa daerah
diantaranya Bali, Kalimantan Barat Daya, Maluku, Sunda, dan Pahang.
Pada tahun 1275 M Raja Kertanegara mengirimkan tentaranya ke Melayu
atau yang dikenal dengan Ekspedisi Pamalayu. Selain untuk menggoyahkan
kerajaan Sriwijaya, ekspedisi inijuga bertujuan untukmenahan serbuan tentara
Mongol di bawah pimpinan Kaisar Kubilai Khan yang sedang melakukan
perluasan wilayah diAsia Tenggara.
Beberapa kali utusan Kaisar Kubilai Khan datang ke Singhasari menuntut
agar Kertanegara mengakui kedaulatan Kubilai Khan di Cina. Tuntutan
tersebut ditolak oleh Kertanegara dengan tegas.Kemudian Kubhilai Khan
mengirim armada Mongol ke Pulau Jawa untuk menaklukkan Kertanegara.
Sebagai persiapan untuk menghadapi serangan tentara Mongol, Kertanegara
mengirimkan bala tentaranya ke luar Jawa. Perang ini tidak terjadi karena
Kertanegara telah meninggal pada tahun 1292 M akibat serangan dari
Jayakatwang (keturunan Raja Kediri).
Kehidupan ekonomi Kerajaan Singhasari bersumber dari pertanian dan
perdagangan. Wilayah Singhasari terletak di daerah pedalaman dan dialiri dua
sungai besar, yaitu Bengawan Solo dan Brantas. Selain dimanfaatkan
untuk pertanian, kedua sungai ini juga dimanfaatkan lalu lintas

244 Kelas VII SMP/MTs


pelayaran dan pedagangan. PadamasapemerintahanKertanegara, perdagangan
mendapat perhatian yang cukup besar. Hal ini tampak dari upaya Kertanegara
untuk menggeser kedudukan Siwijaya sebagai penguasa perdagangan di
Selat Malaka. Upaya tersebut diwujudkan dengan melaksanakan Ekspedisi
Pamalayu.
h. Kerajaan Majapahit

Sumber: http://1.bp.bIogspot.com/
Gambar 4.37. Peta kerajaan Majapahit

Majapahit adalah sebuah kerajaan di Jawa Timur yang berdiri dari sekitar
tahun 1293 M. Kerajaan Majapahit dianggap sebagai kerajaan Hindu-Buddha
yang terbesar dalam sejarah Indonesia.
Sumber sejarah kerajaan Majapahit diantaranya diperoleh dari Kitab
Pararaton, Kitab Sutasoma, dan kitab Negarakertagama.Selain itu ada pula
beberapa prasasti, diantaranya Prasasti Gunung Butak, Prasasti Kudadu,
Prasasti Blambangan, dan Prasasti Langgaran.
Munculnya Kerajaan Majapahit erat hubungannya dengan keruntuhan
Kerajaan Singhasari.Ketika diserang oleh Jayakatwang, Raden
Wijaya yang merupakan diri.Ia

IImu Pengetahuan Sosial 245


mendapat pertolongan dari bupati Sumenep bernama AryaWiraraja.Berkat
pertolongannya, Raden Wijaya mendapat pengampunan dari Jayakatwang dan
diberi tanah di hutan Tarik dekat Mojokerto. Daerah tersebut kemudian diberi
nama Majapahit.
Raden Wijaya kemudian menyusun kekuatan untuk menyerang balik
Jayakatwang.Saat Ia melakukan persiapan untuk menyerang Jayakatwang,
tentara Mongol tiba di Pulau Jawa. Mereka dikirim oleh Kaisar Kublai Khan
untuk menaklukkan Kertanegara. Tentara Mongol menyangka Kertanegara
masih berkuasa di Singhasari.Mereka tidak mengetahui bahwa Kertanegara
telah wafat dan kerajaannya jatuh ke tangan Jayakatwang.
Kedatangan tentara Mongol dimanfaatkan oleh Raden Wijaya.Ia segera
bergabung dengan tentara Mongol untuk menyerang Jayakatwang. Dengan
mudah, tentara Mongol beserta pasukan Raden Wijaya mengalahkan
Jayakatwang.Setelah berhasil mengalahkan Jayakatwang, tentara Mongol
berpesta merayakan kemenangannya.Ketika tentara Mongol lengah, Raden
Wijaya berbalik menyerang mereka.Pasukan Mongol hancur dan sisanya
pulang ke negerinya.
Keberhasilan mengalahkan Jayakatwang dan menghancurkan tentara
Mongol menghantarkan Raden Wijaya menjadi pengusa di Jawa Timur.Ia
mendirikan kerajaan Majapahit dan menjadi raja dengan gelar Kertarajasa
Jayawardhana.
Kerajaan Majapahit mencapai puncak kejayaan pada masa Hayam Wuruk
yang memerintah tahun 1350 — 1389 M. Pemerintahan Hayam Wuruk dibantu
oleh Gajah Mada.Menurut kitab Nagara kertagama, daerah kekuasaan
Majapahit meliputi Sumatera, Semenanjung Malaya, Kalimantan, Sulawesi,
kepulauan Nusa Tenggara, Maluku, Papua, Tumasik (Singapura) dan sebagian
kepulauan Filipina. Majapahit juga memiliki hubungan dengan Campa,
Kamboja, Siam, Birma bagian selatan, dan Vietnam, dan bahkan mengirim
duta-dutanya ke Tiongkok.
Kejayaan Majapahit tidak hanya dalam hal pemerintahan.Dalam bidang
ekonomi, Majapahit berkembang menjadi negara agraris dan negara
maritim. Sebagai negara agraris, Majapahit terletak di daerah pedalaman dan
dekat dengan aliran sungai sangat cocok untuk pertanian. Hasil utamanya
adalah beras.Untuk meningkatkan pertanian, dilakukan pembuatan saluran
pengairan, bendungan, dan pemanfaatan lahan pertanian secara bergiliran.
Hal inimaksudnya agar tanah tetap subur dan tidak kehabisan lahan pertanian.
Sebagai negara maritim, Majapahit memiliki armada laut yang kuat sehingga
mampu mengawasi seluruh perairan di pelabuhan di

246 Kelas VII SMP/MTs


pantai utara Pulau Jawa merupakan tempat yang strategis di tengah jalur
perdagangan menuju Kepulauan Maluku yang menghasilkan rempah-
rempah. Majapahit menjadikan pelabuhan-pelabuhan tersebut sebagai pusat
perdagangan. Beberapa kota pelabuhan yang penting pada zaman Majapahit,
antara lain Canggu, Surabaya, Gresik, Sedayu, dan Tuban. Pada waktu itu
banyak pedagang dari luar seperti dari Cina India, dan Siam.
Pada masa kerajaan Majapahit, bidang sastra mengalami kemajuan.Karya
sastra yang terkenal adalah Kitab Negarakertagama. Selain kitab sastra,
Negarakertagamajuga merupakan sumber sejarah Majapahit. Kitab lain yang
terkenal adalah Sutasoma.Kitab Sutasoma memuat kata-katayang sekarang
menjadi semboyan negara Indonesia, yakni Bhinneka Tunggal Ika. Bidang
seni bangunan juga berkembang. Banyak bangunan candi telah dibuat.
Misalnya Candi Penataran dan Sawentar didaerah Blitar, Candi Tigawangidan
Surawana didekat Pare, Kediri, serta Candi Tikus di Trowulan.
Kejayaan Majapahit mulai mengalami kemunduran setelah pemerintahan
HayamWurukberakhir. Raja-raja yangberkuasa tidak mampumengembalikan
kejayaan Majapahit, Di samping itu, terjadinya perang saudara yang dikenal
dengan Perang Paragreg pada tahun 1401-1406 M menyebabkan kekuatan
Majapahit melemah. Unsur lain yang menyebabkan semakin mundurnya
kerajaan Majapahit adalah meluasnya pengaruh Islam pada saat itu. Kerajaan
Majapahit akhirnya runtuh setelah mendapat serangan pasukan Demak di

IImu Pengetahuan Sosial 247


Nama Tokoh

ı 1. Berdasarkan cerita yang kamu tulis, nilai luhur apa yang dapat kamu
ı petik dari tokoh yang kamu pilih?

} 2. Kumpulkan hasil karyamu kepada guru untuk dinilai!

4. Peninggalan-Peninggalan Masa Hindu-Buddha

Gambar 4.38. Borubudur

Kelas VII SMP/MTs


Sumber: http://indonesiaexpIorer.net/wp-content/uploads/2013/03/Candi-Prambanan.jpg
Gambar 4.39. Candi Prambanan

Perhatikan gambar di atas! Borobudur dan Candi Prambanan merupakan


peninggalan masa Hindu-Buddha di Jawa Tengah. Candi ini dibangun pada
masa kerajaan Mataram Kuno dan masih bertahan hingga saat ini.Se1ain
dua candi ini, masih banyak peninggalan-peninggalan lainnya.Apa saja
peninggalan-peninggalan tersebut? Marr menemukan jawaban
kegiatan kelompok ini.

i 2. Bersama kelompok, carilah 10 buah peninggalan dari masa Hindu-


i
i Buddha diIndonesia! i
1 3. Kamu dapat menggunakan buku, majalah, koran, atau internet I
I sebagai sumber informasi. I
i i
4. Bert gambar dan tulis keterangan tentang peninggalan tersebut!

IImu Pengetahuan Sosial 249


No Peninggalan

i 1

3
i
i
i
i
dst.
i
i
i
} Presentasikan hasil ke a kelompokmu didepan kelas!

Sudahkah kamu mengerjakan aktivitas ke1ompok?Jika sudah, tentu kamu


mengetahui peninggalan-peninggalan masa Hindu-Buddha di Indonesia.
Untuk memperdalam pengetahuanmu tentang peninggalan-peninggalan
tersebut, pelajari uraian di bawah ini.
Banyaknya jumlah kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia
mewariskan peninggalan sejarah yang banyak pula.Peninggalan-peninggalan
itu antara lain adalah bangunan, patung/arca, relief,

250 Kelas VII SMP/MTs


a. Candi dan Stupa

Sumber: http://1.bp.blogspot.com
Gambar 4.40. Salah satu candi di kompleks Candi Gedong Songo

Bangunan candi dan stupa ada yang didirikan sebagai tempat pemujaan dan
ada pula yang didirikan sebagai makam. Bangunan yang digunakan agama
Hindu contohnya antara lain candi Prambanan, candi Sukuh, candi Canggal,
candi Gedong Songo. Adapun bangunan yang digunakan agama Buddha
contohnya antara lain Borobudur, dan Plaosan.

IImu Pengetahuan Sosial


b. Gapura

Sumber: http://img5.imageshack.us/img5/3122/imgp3832k.jpg
Gambar 4.41. Gapura Wringin Lawang

Gapura adalah bangunan berupa pintu gerbang. Gapura ada yang beratap
dan berdaun pintu dan ada yang menyerupai candi terbelah dua. Gapura yang
beratap disebut Paduraksa dan yang terbelah dua disebut Bentar. Contoh
bangunan gapura diantaranya adalah Gapura Wringin Lawang diTrowulan
peninggalan Kerajaan Majapahit.
c. Petirtaan
Petirtaan adalah pemandian suci di kalangan istana. Misalnya, petirtaan
Jolotondo.

25/ Kelas VII SMP/MTs


d.Patung/Area

Sumber: http://luk.staff.ugm.ac.id/candi/Singasari/487px-Prajnaparamita Java Front.JPG


Gambar 4.42. Patung Ken Dedes dalam wujud Dewi Prajnaparamita

Bentuk patung Hindu tidak sama dengan bentuk patung Buddha.


Patung Hindu umumnya berbentuk dewa-dewi, tokoh, dan makhluk
mistik. Misalnya, patung Raja Airlangga berbentuk patung dewa Wisnu
sedang menunggang garuda, dan patung Ken Dedes dalam wujud Dewi
Prajnaparamita.Adapun patung Buddha, bentuknya mewujudkan Sang
Buddha Gautama sendiri.Patung Buddha tampil dalam berbagai posisi.
Misalnya, sikap dhyana-mudra yaitu sikap tangan sedang bersemadi atau
sikap wara-mudra yaitu sikap tangan sedang memberi anugerah.
e. Relief
Reliefadalah seni pahat pada dinding suatu bangunan atau candi.Relief itu
melukiskan suatu cerita.Contohnya adalah cerita Ramayana yang dipahat
Prambanan.

IImu Pengetahuan Sosial 253


f. Prasasti

Sumber: https://upload.wikimedia.org
Gambar 4.43.Prasasti Ciaruteun

Prasasti merupakan tulisan pada batu yang memuat berbagai informasi


tentang sejarah, dan peringatan atau catatan suatu peristiwa. Misalnya,
Prasasti Canggal, Prasasti Ciaruteun, Prasasti Talang Tuo, dan Prasasti
Kota Kapur, dan lainnya.
g. Kitab
Kitab merupakan karangan berupa kisah, catatan, laporan tentang suatu
peristiwa atau sejarah.Isi kitab tidak berupa kalimat langsung melainkan
rangkaian puisi indah dalam sejumlah bait.Ungkapan dalam bentuk puisi
ini biasa disebut kakawin.Kitab-kitab peninggalan masa Hindu-Buddha
antara lain adalah Kakawin Bharatayuda karya Mpu Sedah dan Mpu
Panuluh, Kitab Negara Kertagama karya Mpu Prapanca, dan Sutasoma
karya Mpu Prapanca.

Bentuk lain peninggalan masa Hindu-Buddha adalah pertunjukan wayang


dan upacara keagamaan yang masih dapat kita saksikan hingga saat ini.
Pertunjukan Wayang merupakan perpaduan dari pertunjukan, seni musik,
seni peran, seni sastra, dan seni rupa. biasanya diiringi

Kelas VII SMP/MTs


oleh alunan gamelan. Dalang menjadi tokoh kunci dalam pertunjukan wayang.
Dalang berperan dalam menentukan jalan cerita, memerankan tokoh-tokoh,
dan mengatur seluruh pertunjukan. Adapun upacara keagamaan contohnya
adalah Ngaben dan Kesodo.Ngaben merupakan upacara pembakaran jenazah
padamasyarakat Hindu diBali. Kesodo adalah upacara yang dilakukan oleh
masyarakat Hindu di Tengger, Jawa Timur. Kesodo merupakan upacara
mempersembahkan sesaji ke kawah Gunung Bromo.

D. Kehidupan Masyarakat pada Masa Islam

Sumber: http://2.bp.blogspot.com
Gambar 4.44.Jalur perdagangan laut para pedagang dari Arab, Persia, dan Gujarat ke Indonesia

Amati baik-baik gambar 4.44. Gambar ini menunjukkanjalur perdagangan


laut para pedagang dari Arab, Persia, dan Gujarat ke Indonesia.Apa pengaruh
hubungan dagang ini terhadap masyarakat di Indonesia?
Ketika perdagangan di sekitar Selat Malaka dan daerah lainnya di
kepulauan Indonesia semakin maju, pedagang-pedagang dari Arab, Persia,
dan Gujarat turut meramaikan dari

IImu Pengetahuan Sosial 255


Arab, Persia, dan Gujarat mulai menyinggahi beberapa tempat di pesisir
Sumatra sejak abad ke-7 Masehi.Me1a1ui hubungan dagang, para pedagang
memperkenalkan ajaran dan nilai-nilai Islam kepada masyarakat diIndonesia.
Selain pedagang, para mubaligh dan ulama juga turut serta memperkenalkan
ajaran Islam. Hasilnya, terbentuklah sejumlah pemukiman muslim diberbagai
daerah seperti Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan Maluku.
Pada abadke-13 Masehi, mulai berdiri kerajaan-kerajaanIslam diIndonesia.
Kerajaan-kerajaan tersebut lahir sebagai suatu kekuatan politik, ekonomi, dan
budaya yang barn setelah berakhirnya masa kerajaan-kerajaan Hindu Buddha
diIndonesia. Bagaimanakah perkembangan masyarakat Indonesia pada masa
Islam? Mari, kita pelajari bersama.

1. Masuknya Islam ke Indonesia


Tahukah kamu kapan pertama kali Islam masuk keIndonesia dan dari mana
tempat asalnya?Untuk menjawab pertanyaan itu, kita perlu mengkaji pendapat
para ahli mengenai hal tersebut.ada beberapa pendapat yang menjelaskan
waktu masuknya Islam dan tempat asalnya. Pendapat-pendapat itu antara lain
adalah sebagai berikut.
a. Pendapat pertama menyatakan bahwa Islam masuk ke Indonesia pada
abad ke-7 Masehi. Buya Hamka (Haji Abdul Malik Karim Amrullah)
mengatakan bahwa Islam berasal dari tanah kelahirannya, yaitu Arab atau
Mesir. Proses ini berlangsung pada abad-abad pertama Hijriyah atau abad
ke-7 Masehi. Hal ini berdasarkan bukti bahwa bangsa Indonesia sejak awal
telah menganut mazhab Syafi'i yang sama dengan mazhab yang dianut
di Mekkah. Senada dengan pendapat Hamka, teori yang mengatakan
bahwa Islam berasal dari Mekkah dikemukakan oleh Anthony H.Johns.
Menurutnya,proses Islamisasi dilakukan oleh para musafir (kaum
pengembara) yang datang ke kepulauan Indonesia. Bukti lain tentang
masuknya Islam pada abad ke-7 Masehi adalah catatan dari Dinasti Tang
yang berjudul Hsin-tangshu (Sejarah Dinasti Tang) menyebutkan bahwa
pada 674 M telah ada pemukiman pedagang Arab di Polu-shih (Barus,
Pantai Barat Sumatra).
b. Pendapat kedua dikemukakan oleh Hoesein Djajadiningrat. Ia mengatakan
bahwa Islam yang masuk ke Indonesia berasal dari Persia. Pendapatnya
didasarkan pada kesamaan budaya dan tradisi yang berkembang antara
masyarakat Persia dan Indonesia. Tradisi tersebut antara lain adalah
perayaan 10 Muharram atau Asyuro sebagai hari suci kaum Syiah atas
kematian Husein binAli, seperti yang berkembang dalam tradisi Tabot di
Pariaman, dan Bengkulu.

256 Kelas VII SMP/MTs


C. Pendapat ketiga bahwa Islam masuk ke kepulauan Indonesia berasal
dari Gujarat sekitar abad ke-13 Masehi. Menurut Snouck Hurgronje para
penyebar Islam diIndonesia berasal dari Gujarat (India). Pendapat senada
dikemukan oleh Mouquette (Ilmuwan Belanda) yang menyatakan bahwa
Islam masuk ke Indonesia sekitar abad ke-13-14 Masehi. Penentuan
waktu itu berdasarkan tulisan pada batu nisan Sultan Malik al-Saleh yang
berangka tahun 698 H atau 1297 M. Mouquette melihat ada kesamaan
batu nisan Malik al-Saleh dengan batu nisan yang ada diCambay, Gujarat.
Bukti lain tentang masuknya Islam pada abad ke-13 M adalah catatan
Marcopolo (pedagang Venesia) yang singgah diSumatera dalampeijalanan
pulangnya dari Cina pada tahun 1292. Di sana disebutkan bahwa Perlak
merupakan kota Islam.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Islam
yang datang pada abad ke-7 M berasal dariArab. Sedangkan Islam yang datang
pada abad ke-13 Masehi berasal dari Gujarat.Atau, dapat pula disimpulkan
bahwa Islam masuk ke Indonesia secara perlahan-lahan yang dimulai pada
abad ke-7 Masehi dan mendapatkan bentuknya secara politik pada abduke13

1 2. Amatilah pendapat-pendapat mengenai masuknya Islam ke I


ı Indonesia! ı
1 3. Diskusikan dengan temanmu, teori mana yang menurut pendapatmu I
i paling kuat terkait dengan masuknya Islam ke Indonesia? Beri i
penjelasannya!
ı 4. Tulis hasil diskusi pada kolom dibawah! ı

2. Persebaran Islam diIndonesia


Setelah mengetahui kapan dan dari mana Islam datang ke Indonesia,
selanjutnya marilah kita mempelajari persebaran Islam di Indonesia.supaya
kamu mendapatkan gambaran mengenai persebaran Islam di
ke akanlah tugas berikut!
IImu Pengetahuan Sosial 257
ı
ı Amatilah gambar 4.45
ı
ı
ı
ı
ı
ı
ı
ı
ı
ı
ı
ı
ı
Sumber: Atlas Sejarah dan Dunia, 1996
Gambar 4.45.Peta persebaran Islam di Indonesia
ı
ı 2. Berdasarkan pengamatanmu, bagaimanakah proses penyebaran ı
Islam berlangsung?
ı
ı 3. Tulis jawaban pada tempat yang disediakan ı
........................... I
ı ........................... I
ı
ı ”” ”””” ”””” ” I
ı ”” ”””” ”””” ” I
...........................
ı ı

Persebaran Islam diIndonesia terjadi secara bertahap.Daerah yang pertama


mendapat pengaruh Islam adalah daerah Indonesia bagian Barat. Daerah ini
merupakan jalur perdagangan internasional sehingga pengaruh Islam dapat
dengan cepat tumbuh di sana.Di daerah ini berkembang beberapa pusat
kerajaan Islam seperti Samudera Pasai danAceh.Dari sini kemudian Islam
menyebar ke kota-kota pelabuhan yang ada di Indonesia seperti Banten,
Jepara, Gresik, Tuban, Makassar, Ternate dan Tidore.

258 Kelas VII SMP/MTs


Bagaimanakah cara persebaran Islam ke berbagai tempat di Kepulauan
Indonesia?Ada beberapa cara yang dilakukan dalam menyebarkan Islam di
Indonesia. Cara-cara tersebut antara lain adalah sebagai berikut.
a. Perdagangan
Kondisi geografis sebagai jalur pelayaran dan perdagangan membuat
wilayah Kepulauan Indonesia menjadi daerah pertemuan para pedagang yang
tidak hanya orang-orang lokal, tetapi juga bangsa lain seperti Arab, Persia,
Cina, dan India.Mereka berdagang sambil juga menyebarkan agama Islam.
Para pedagang tersebut biasanya bermukim atau bertempat tinggal
sementara didaerah-daerah sekitar pelabuhan.Hal ini disebabkan merekaharus
menunggu perubahan angin pada bulan-bulan tertentu yang memungkinkan
mereka kembali ke negeri asa1nya.Pada saat bermukim sementara inilah
kemudian mereka menyebarkan agama Islam.
b. Pernikahan
Selain perdagangan, penyebaran Islam dilakukan melalui pernikahan. Para
pedagang muslim yang menetap disekitar pelabuhan banyak yang melakukan
pernikahan dengan penduduk setempat. Dari pernikahan ini terbentuklah
ikatan kekerabatan yang besar antara pihak laki-laki dan keluarga pihak
wanita.
Dalam babad dan hikayat, ditemukan cerita mengenai pernikahan antara
seorang pedagang atau golongan Islam lainnya dengan ana ngs wan
pribumi. Contohnyadapat kita temukan dalam Babad Tanah Jawi, tentang
pernikahan puteri Campa dengan raja Brawijaya dan melahirkan seorang
putera yang kelak menjadi raja Demak bernama Raden Patah.Demikianjuga
dalam Babad Cirebon disebutkan seorang ulama terkenal bernama Maulana
Ishak yang berhasil menyembuhkan raja Blambangan, menikah dengan puteri
Blambangan dan melahirkan putra bernama Raden Paku yang kemudian
dikenal dengan sebutan Sunan Giri.
c. Pendidikan
Penyebaran Islam di Nusantara dilakukan juga melalui pendidikan.Para
ulama dan guru-guru agama Islam mendirikan lembaga-lembaga pendidikan
Is1am.Lembaga pendidikan Islam yang dikenal pada waktu itu adalah Surau,
Dayah, dan Pesantren.Di tempat-tempat inilah para ulama mendidik para
santri tentang agama Islam.Bila telah selesai, para santri pulang ke kampung
halamannya untuk berdakwah menyebarkan agama Islam kepada masyarakat
seke1ilingnya.Contoh pesantren pada masa dahulu pesantren yang dibangun
oleh Sunan Ampel dekat Gresik, dan yang dibangun oleh
di Gresik.

IImu Pengetahuan Sosial 259


d. Kesenian
Penyebaran Islam juga dilakukan melalui pertunjukan seni, seperti
pertunjukan wayang kulit. Disebutkan dalam ceritatutur bahwa SunanKalijaga
adalah seorang Dalang yang sangat mahir dan sangat disukai rakyat. Beliau
secara perlahan-lahan memasukan unsur-unsur agama Islam dalam cerita dan
pertunjukkan wayang sehingga akhirnya dapat menarik rakyat masuk agama
Islam.

3. Pengaruh Islam terhadap Masyarakat diIndonesia


Masuknya pengaruh Islam ke Indonesia telah membawa perubahan dalam
berbagai aspek kehidupan masyarakat di Indonesia. Perubahan-perubahan itu
antara lain tampak dalam bidang-bidang berikut ini.

a. Bidang Politik
Sebelum Islam masuk Indonesia, sudah berkembang kerajaan-kerajaan
Hindu-Buddha.Kerajaan-kerajaan tersebut kemudian mengalami kemunduran
dan digantikan peranannya oleh kerajaan-kerajaan Islam.Pada masa Islam,
konsep kerajaan berubah menjadi kesultanan. Dalam sistem kesultanan nilai-
nilai Islam menjadi dasar dalam pengendalian kekuasaan.

b. Bidang Sosial
Pada masa Hindu-Buddha terjadi pembedaan yang tegas antar kelompok
masyarakat, pembedaan ini disebut dengan sistem kasta.Sistem ini
membedakan masyarakat menjadi golongan Brahmana, Ksatria, Waisya dan
Sudra.Sete1ah Islam masuk, sistem kasta menjadi pudar karena ajaran Islam
tidak menerapkan sistem kasta.Meskipun demikian, pada masa Islam masih
terdapat penggolongan kelompok masyarakat.Di Jawa misa1nya,seorang
ulama diberi gelar Kyai, sebuah gelar yang menunjukkan ketinggian derajat
pada struktur sosial di masyarakat.Begitu pula dengan para penyebar agama
Islam yang diberi gelar Sunan, gelar ini menujukkan status sosial yang tinggi.

c. Bidang Agama
Pada masa Islam, sebagian besar masyarakat diIndonesia menganut agama
Islam. Meskipun demikian, masih terdapat masyarakat yang menganut agama
Hindu, Buddha, atau menganut kepercayaan terhadap roh halus. Hingga saat
ini, sebagian besar masyarakat di agama Islam.

260 Kelas VII SMP/MTs


d.Bidang Kebudayaan

Berkembangnya kebudayaan Islam di Kepulauan Indonesia tidak serta


merta menggantikan atau memusnahkan kebudayaan yang sudah ada.
Kebudayaan Islam mengakomodasi kebudayaan yang sudah ada, tentunya
dengan modifikasi dan penyesuaian agar tetap sesuai dengan ajaran Islam.
Hal ini menyebabkan terjadinya akulturasi antara kebudayaan Islam dengan
kebudayaan yang sudah ada. Hasil akulturasi tersebut antara lain sebagai
berikut.

1) Seni Bangunan
Bentuk bangunan masjid kuno memiliki unsur kemiripan dengan
kebudayaan Hindu-Buddha.Kemiripan ini terlihat pada berikut.
a) Atap Tumpang

Sumber: https://kapurwakan.files.wordpress.com
Gambar 4.46. Mesjid Demak

Atap tumpang merupakan atap yang bersusun semakin ke atas semakin


kecil, tingkat yang paling atas berbentuk limas. Jumlah tumpang
itu selalu ganjil, biasanya3 sampai5 tingkat. Atap tumpang serupa
dengan arsitektur Hindu. Atap tumpang sampai saat ini masih banyak
kita temukan diBali. Namanya meru, dan khusus digunakan sebagai
atap bangunan-bangunan suci di pura. Contoh masjid yang
menggunakan atap tumpang adalah Masjid Masjid Banten.

IImu Pengetahuan Sosial Ğ6Ğ


b) Menara

Sumber: http://abiummi.com
Gambar 4.47. Menara masjid Kudus

Menara merupakan bagian bangunan masjid yang berfungsi untuk


mengumandangkan adzan ketika waktu shalat telah tiba. Pada masjid
Kudus bentuk menara mirip sekali dengan bentuk bangunan Candi
Jawa Timur yang telah diubah dan disesuaikan penggunaannya dan
diberi atap tumpang.
c) Makam
Pembangunan makam bagi sebagian umat Islam diIndonesia dianggap
sebagai bentuk penghormatan kepada orang yang telah meninggal.
Di Indonesia banyak ditemukan makam yang terletak di bukit atau
dataran tinggi.Misalnya makam Sunan Gunung Jati di gunung
Sembung atau kompleks pemakaman raja-raja Mataram di Imogiri.
Makam-makam yang terletak di tempat-tempat tinggi atau di atas
bukit masih menunjukkan kesinambungan tradisi yang mengandung
unsur kepercayaan kepada roh nenek moyang danmerupakan bentuk
perwujudan berundak megalithik.

Kelas VII SMP/MTs


2) Seni Ukir
Seni ukir yang berkembang pada masa Islam merupakan modifikasi
dari masa sebe1umnya.Dalam ajaran Islam ada larangan untuk membuat
patung atau melukis makhluk hidup apalagi dalam bentuk manusia.
Meskipun demikian, seni ukir terus berkembang dengan menggunakan
ragam hias yang terdiri dari pola-pola daun-daunan, bunga-bungaan
(teratai), bukit-bukit karang, pemandangan, dan garis-garis geometri.
Ragamhias ini kemudian ditambah denganragamhiashurufarab(kaligrafi)
yang kerap kali digunakan untuk menyamarkan lukisan makhluk hidup.

ı 2. Bersama kelompok, cermatilah uraian materi tentang kehidupan ı


ı masyarakat Indonesia pada masa Islam! ı
ı ı
ı 3. Temukanlah kesinambungan sejarah antara masa Hindu-Buddha ı
dengan masa Islam
ı
i 4. Tulis kesinambungan tersebut beserta penjelasannya! ı
' 5 Kumpulkan danpresentasikan di depan kelas!
.
ı

4. Kerajaan-Kerajaan Islam diIndonesia


Kerajaan-kerajaan Islam dikenal dengan sebutan kesultanan dan rajanya
disebut sultan.Kesu1tanan Islam di Indonesia diperkirakan mulai lahir sejak
abad ke-13 M. Berikut ini akan dibahas beberapa kesultanan Islam yang ada
diIndonesia.

a. Kesultanan Samudera Pasai


Kesultanan Samudera Pasai berdiri antara tahun 1270 — 1275 M. Letaknya
disebelah utara Perlak di daerah Lhokseumawe (sekarang pantai timur Aceh)
danberbatasan langsung dengan Selat Malaka. Sultan yang pernah memerintah
Samudera Pasai antara lainadalah Sultan Malik as-Shaleh, Sultan Malik at-
Thahir, dan Mahmud Malik az-Zahir.

IImu Pengetahuan Sosial Û6Û


Sumber sejarah Kesultanan Samudera Pasai antara lain diperoleh dari batu
nisan Sultan Malik al-Saleh yang berangka tahun 696 H atau 1297 M, catatan
Marcopolo (seorang pedagang dari Venesia) yang singgah di Perlak tahun
1292 M, dan catatan Ibnu Batutah (seorang penjelajah dari Maroko) yang
pernah singgah di Samudera Pasai tahun 1345 dan 1346 M.
Perekonomian masyarakat Samudera Pasai tergantung dari perdagangan.
Letaknya yang berdekatan dengan Selat Malaka dimanfaatkan untuk kemajuan
ekonomi.Banyak pedagang dari berbagai negara seperti Cina, Arab, Persia,
Siam, Turki, Gujarat dan lainnya yang berlabuh dipelabuhansamudera Pasai.
Untuk itu, Samudera Pasai berusaha menyiapkan bandar-bandar sebagai
pusat perdagangan. Kapal-kapal yang singgah dan melakukan bongkar muat,
harusmembayar pajak. Adapun barang yang diperdagangkan adalah lada,
sutra, dan kapur barus.
Dalam bidang keagamaan, Ibnu Batutah menyebutkan bahwa Kesultanan
Samudera Pasai dikunjungi oleh ulama dari Persia, Syiria dan Isfahan.
Ia juga menyebutkan bahwa sultan Samudera Pasai sangat taat beragama
dan menganut mazhab Syafi'i. Selain itu, Marcopolo menyebutkan bahwa
masyarakat didaerah Perlak sebagian besar telah beragama Islam. Kesultanan
Samudera Pasai mempunyai peran penting dalam penyebaran Islam di Asia
Tenggara. Hal ini tampak pada upaya Samudera Pasai dalam menyebarkan
Islam ke Malaka dan Patani.
Pada tahun 1521 M, Kesultanan Samudera Pasai dikuasai oleh Portugis,
kemudian pada tahun 1524 M dikuasai oleh Sultan Ali Mughayat Syah dari
Kesultanan Aceh Darussalam. Sejak itu Samudra Pasai berada di bawah
Aceh Darussalam.

264 Kelas VII SMP/MTs


b. Kesultanan Aceh Darussalam

Sumber: http://id.static.z-dn.net/files/d6d/c9f6bd08d64e6dc549d8e0591ac45a0c.png
Gambar 4.48.Peta wilayah kesultanan Aceh

Kesultanan Aceh didirikan pada tahun 1513 M oleh Sultan Ali Mughayat
Syah. Berdasarkan berita Portugis, Kesultanan Aceh Darussalam di bawah
pimpinan Sultan Ali Mughayat Syah berhasil memasukkan kerajaan Daya ke
dalam kekuasaan Aceh Darussalam pada tahun 1520 M. Kemudian Pedir dan
Samudera Pasai ditaklukkan pada tahun 1524 M. KesultananAceh Darussalam
menyerang kapal Portugis di bawah komandan Simao de Souza Galvao di
BandarAceh. Pada Tahun 1529 M Aceh mengadakan persiapan untuk
menyerang Portugis di Malaka, tetapi tidak jadi karena Sultan Ali Mughayat
Syah wafat 1530 M.

IImu Pengetahuan Sosial


Perkembangan kesultanan Aceh erat kaitannya dengan jatuhnya Malaka
ke tangan Portugis. Sejak Malaka dikuasai Portugis, para pedagang Muslim
menghindari SelatMalakadanberalihmenyusuri pesisirbarat Sumatra, ke Selat
Sunda, lalu terus ke timur Indonesia atau langsung ke Cina. Hal ini mendorong
perekonomian masyarakat Aceh berkembang pesat dan menjadikan Aceh
sebagai bandar transit lada dari Sumatra dan rempah-rempah dari Maluku.
Untuk mempertahankan kedudukannya, Aceh membangun armada laut yang
kuat dan menjalin hubungan dengan kesultanan Islam diTimur Tengah seperti,
Turki Utsmani, Abessinia dan Mesir.
Kesultanan Aceh mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan
Sultan Iskandar Muda yang memerintah tahun 1607-1636 M. Kesultanan
Aceh berhasil menguasai daerah-daerah di pesisir timur dan barat Sumatra,
serta pesisir barat Semenanjung Melayu, seperti Johor dan Pahang. Pada
tahun 1629 M, Sultan Iskandar Muda berupaya merebut Malaka dari Portugis.
Namun upayanya gagal karena kekuatan Portugis lebih unggul.
Sultan Iskandar digantikan oleh Sultan Iskandar Thani yang memerintah
tahun 1636 — 1641 M. Pada masapemerintahannya, kejayaan Kesultanan Aceh
semakin meningkat.Namun, berbeda dengan pendahulunya,Sultan Iskandar
Thani lebih mementingkan pengembangan didalam negerinya.Pada masa ini
bidang keagamaan berkembang yang didukung oleh kehadiran seorang ulama
besar bernama Nuruddin ar-Raniri. Sepeninggal Sultan Iskandar Thani, Aceh
lambat laun mulai mengalami kemunduran. Meskipun demikian, Kesultanan
Aceh dapat bertahan sampai awal abad ke-20 M.

c. Kesultanan Demak

Sumber: https://mbahrogo.files.wordpress.com/2008/06/wi1ayah-kerajaan-demak.jpg
Gambar 4.49. Demak

Ü66 Kelas VII SMP/MTs


Kesultanan Demak merupakan kesultanan Islam pertama di Pulau Jawa.
Kesultanan ini didirikan sekitar abad ke-15 M oleh Raden Patah yang
merupakan keturunan Raja Brawijaya V, raja terakhir dari kerajaan Majapahit.
Awalnya Demak merupakan wilayah dari kerajaan Majapahit.Seiring dengan
kemunduran Majapahit, Demak menjadi kawasan mandiri yang kemudian
menjadi sebuah kesultanan.Wilayah-wilayah di pantai utara Jawa yang sudah
menganut Islam berada di bawah pengaruh Demak.Pengaruh Kesultanan
Demak kemudian meluas ke Sukadana (Kalimantan Selatan), Palembang, dan
Jambi.
Kehidupan ekonomi masyarakat Demak bersumber pada pertanian,
perdagangan dan pelayaran. Pengalihan jalur perdagangan setelah jatuhnya
Malaka ke tangan Portugis, membuat pelabuhan-pelabuhan di wilayah
kesultanan Demak seperti Jepara, Tuban, Sedayu, dan Gresik berkembang
menjadi pelabuhan transito (penghubung) dengan daerah-daerah penghasil
rempah-rempah. Pada tahun 1512 M dan 1513 M, Demak mengirim pasukan
dibawah pimpinan Adipati untuk membebaskan Malaka dari kekuasaan
Portugis dan menguasai perdagangan diSelat Malaka. Namun upaya ini gagal
karena kekuatan Portugis lebih unggul.
Dalam bidang keagamaan, kesultanan Demak berperan sebagai pusat
penyebaran agama Islam.Di Pulau Jawa, penyebaran Islam didukung oleh
para wali yang dikenal dengan Wali Songo. Beberapa anggota Wali Songo
berasal dari Demak, yaitu Sunan Kalijaga, Sunan Bonang, Sunan Kudus,
dan Sunan Muria. Mereka berperan besar dalam penyebaran Islam di Jawa
Tengah dan Jawa Timur. Kesultanan Demak juga berusaha menyebarkan
Islam di luar Pulau Jawa seperti Maluku, dan Kalimantan. Penyebaran Islam
di Maluku dilakukan oleh Sunan Giri. Adapun diKalimantan, penyebaran
Islam dilakukan oleh seorang penghulu yang bernama Tunggang Pararangan.
Kesultanan Demak mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan
Sultan Trenggana. Pada masa pemerintahannya, kekuasaan Demak meliputi
sebagian Jawa Barat, Jayakarta, Jawa Tengah dan sebagian Jawa Timur.
Penaklukkan pesisir utara Jawa Barat dilakukan oleh Fatahillah yang turut
merintis berdirinya kesultanan Banten dan Cirebon.
SetelahSultanTrengganawafat,Kesu1tananDemakmengalamikemunduran.
Salah satu penyebabnyaadalah konflik dalam keluarga kesultanan yang
memperebutkan takhta Demak.Konflik berakhir setelah Jaka Tingkir (Adipati
Pajang sekaligus menantu Sultan Trenggono) meredam pemberontakan
Arta Panangsang yang menginginkan takhta Demak.Jaka Tingkir kemudian
memindahkan pusat pemerintahan daerah Pajang.

IImu Pengetahuan Sosial 267


d. Kesultanan Banten

Sumber: https://upload.wikimedia.org
Gambar 4.50. Peta wilayah kesultanan Banten

Sebelum menjadi sebuah kesultanan, Banten sudah berkembang menjadi


kota pelabuhan penting dibawah kekuasaan Kerajaan Sunda. Pada tahun 1526
M, Fatahillah dari kesultanan Demak berhasil merebut Banten dari kerajaan
Sunda. Perebutan kekuasaan ini teŞadi disebabkan oleh adanya kerjasama
politik dan ekonomi antara kerajaan Sunda dan Portugis. Hal ini dianggap
membahayakan kedudukan kesultanan Demak setelah kegagalan Adipati
Yunus mengusir Portugis dari Malaka. Fatahillah kemudian mendirikan
benteng pertahanan yang bernama Surosowan yang kelak menjadi pusat
pemerintahan kesultanan Banten.
Selain membangun benteng pertahanan, Fatahillah juga mengembangkan
Banten menjadi pusat perdagangan dan penyebaran agama Islam. Banten
kemudian tumbuh menjadi kota perdagangan. Ketika kesultanan Demak
mengalami kemunduran, Banten akhirnya melepaskan diri
Demak.

268 Kelas VII SMP/MTs


Kesultanan Banten mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan
Sultan Ageng Tirtayasa tahun 1651-1682. Pada masa pemerintahannya,
perekonomian Banten semakinberkembang. Pedagang-pedagangasing seperti,
Arab, Gujarat, Persia, Turki, Cina, Jepang, dan Eropa berlabuh di Banten.
Hal ini diketahui dari banyaknya temuan pecahan keramik dan benda-benda
lainnya dari Cina, Jepang bahkan juga dari Eropa. Untuk mempertahankan
kedudukan Banten sebagai salah satu pusat perdagangan, Sultan Ageng
Tirtayasa bersikap tegas terhadap VOC Belanda. Ia tidak mau bekerjasama
dan menolak kemauan VOC untuk menerapkan monopoli perdagangan.
Kesultanan Banten mulai mengalami kemunduran sejak terjadi perselisihan
antara SultanAgeng Tirtayasa dengan puteranya SultanAbu NasrAbdul Kahar
atau Sultan Haji. Sultan Haji cenderung mau berkompromi dengan VOC.
Perbedaan sikap ini berubah menjadi perang saudara. Dengan bantuan VOC,
Sultan Haji berhasil mengalahkan kekuasaan Sultan Ageng Tirtayasa. Setelah
itu, Banten berada bawah pengaruh VOC.

i 2. Amatilah uraian tentang kesultanan Samudera Pasai, kesultanan


i Aceh Darussalam, kesultanan Demak dankesultanan Banten
i
i 3. Carilah persamaan dan perbedaan kehidupan masyarakat pada
i kesultanan-kesultanan tersebut!
4. Tulis persamaan dan perbedaan yang kamu temukan

I i
I i
I i
I i
I i
I i
I i
I i
i Banten i
I i
1 5. Kumpulkan hasil ke a kelompok kepada guru untuk dipresentasikan I
di depan kelas

IImu Pengetahuan Sosial 269


e. Kesultanan Makassar (Gowa-Tallo)
Kesultanan Makassarmerupakan kesultanan Islam yang terletak di Sulawesi
Selatan.Kesultanan Makassar berasal dari kerajaan Gowa dankerajaan Tallo.
Kedua kerajaan ini kemudian bergabung menjadi satu di bawah pimpinan
raja Gowa.Adapun raja Tallo menjadi mangkubumi.Sete1ah menganut Islam,
kerajaan tersebut menjadi Kesultanan Makassar.
Kesultanan Makassar kemudian berkembang menjadi pusat perdagangan
di Indonesia bagian Timur. Hal ini disebabkan letak Makasar yang strategis
dan menjadi bandar penghubung antara Malaka, Jawa, dan Maluku sehingga
ramai dikunjungi pedagang-pedagang dari dan luar negeri.

Sumber: http://2.bp.blogspot.com
Gambar 4.51.Sultan Hasanuddin

Kesultanan Makassar mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan


Sultan Hasanuddin tahun 1653-1669 M. Ia berhasil membangun Makassar
menjadi penguasa jalur perdagangan diwilayah Indonesia Bagian Timur.
Pada tahun 1660 M, tei adi perang Makassar. Perang ini disebabkan oleh
persaingan antara kesultanan Makassar dan kerajaan Bone yang mendapat
dukungan dari VOC Belanda. Selain itu perilaku orang-orang Belanda yang
menghalang-halangi pelaut Makasar dari Maluku

270 Kelas VII SMP/MTs


dan mencoba ingin memonopoli perdagangan juga menjadi te adi penyebab
perang Makassar. Dalamperang ini kesultanan Makassarmengalami kekalahan
dan terpaksa menandatangani perjanjian Bongaya yang sangat merugikan
kesultanan Makassar.

f. Kesultanan Mataram

Sumber: https://upload.wikimedia.org
Gambar 4.52. Peta wilayah kesultanan Mataram

Kesultanan Mataram merupakan kesultanan Islam yang didirikan oleh


Sutawijaya pada tahun 1575 M. Sutawijaya kemudian menjadi sultan
Mataram yang pertama dengan gelar Panembahan Senopati Ing Alaga Sayidin
Panatagama.Sutawijaya kemudian digantikan oleh putranya yang bernama
Mas Jolang yang memerintah tahun 1601-1613 M. Mas Jolang kemudian
digantikan oleh putranya Mas Rangsang yang memerintah tahun 1613-1645
M. Mas Rangsang terkenal dengan nama Sultan Agung.
Pada masa perintahan Sultan Agung kesultanan Mataram mencapai puncak
kejayaan.Dalam bidang politik, Mataram berhasil memperluas kekuasaan ke
berbagai daerah diJawaTengah, JawaTimur, dan sebagianJawaBarattermasuk
Banten.Dalam bidang ekonomi, Mataram berkembang menjadi negara agraris.
Hasil utamanya adalah beras.Selain itu, Mataram juga menghasilkan kayu,
gula, kelapa, kapas, dan palawija.Dalam bidang kebudayaan, seni bangunan,
ukir, dan lukis mengalami perkembangan.Hal ini terlihat dari gapura, istana,
dan tempat ibadah peninggalan kesultanan Mataram.Kebudayaan yang
berkembang di Mataram perpaduan unsur-unsur budaya Islam
dengan budaya Hindu-Jawa, seperti perayaan Grebeg.

IImu Pengetahuan Sosial 271


Pada tahun 1645 Sultan Agung wafat dan dimakamkan disitus pemakaman
dipuncak bukit tertinggi di Imogiri, yang ia buat sebelumnya. Kerajaan
Mataram kemudian dipimpin oleh puteranya AmangkuratI (1647-1677).Pada
masa pemerintahannya Mataram mengalami kemunduran karena masuknya
pengaruh Be1anda.Kesempatan ini dimanfaatkan oleh Belanda untuk
menguasai tanah Jawa yang subur, Belanda berhasil memecah belah Mataram.
Pada tahun 1755 M, dilakukan Perjanjian Giyanti yang membagi kerajaan
Mataram menjadi dua wilayah kerajaan, yaitu: Daerah kesultanan Yogyakarta
dan Daerah Kasunanan Surakarta.

g. Kesultanan Ternate dan Tidore


Masuknya Islam ke Maluku erat kaitannya dengan kegiatan perdagangan.
Pada abad ke-15 M, para pedagang dan ulama dari Malaka dan Jawa
menyebarkan Islam diMa1uku.Dari sini muncul empat kesultanan Islam, yaitu
Ternate, Tidore, Jailolo, dan Bacan. Pada saat kesultanan-kesultanan tersebut
berkuasa, masyarakat muslim diMaluku sudah menyebar sampai ke Banda,
Hitu, Makyan, dan Halmahera.

Sumber: https://saripedia.files.wordpress.com
Gambar 4.53. Peta lokasi Uli Uli lima

27a Kelas VII SMP/MTs


Maluku terkenal sebagai daerah penghasil rempah-rempah seperti pala
dan cengkeh dan menjadi pusat perdagangan.Di antara kesultanan yang ada,
Ternate yang paling maju.Kesultanan Ternate kaya akan hasil rempah-rempah,
sehingga menarik banyak pedagang. Kemajuan Ternate ternyata menyebabkan
persaingan antar kesultanan di Maluku.Akibatnya muncul dua persekutuan
yang bersaing, yaitu Uli Lima yang dipimpin oleh Ternate dan Uli Siwa
yang dipimpin oleh Tidore. Uli Lima terdiri atas lima daerah, yaitu Ternate,
Obi, Bacan, Seram, dan Ambon. UliSiwa terdiri atas sembilan daerah, yaitu
Tidore, Jailolo, Makyan, Soe-siu, dan pulau-pulau antara Halmahera sampai
bagian barat Papua.
Pada 1521 M, Portugis memasuki Maluku danbekerjasama dengan Ternate.
Tidak lama kemudian Spanyol memasuki Maluku dan bekerjasama dengan
Tidore.Kedatangan kedua bangsa Eropa tersebut makin memperuncing
keadaan hingga terjadi perseteruan empat pihak, yaitu Ternate-Portugis
dengan Tidore-Spanyol.Perseteruan ini dapat diselesaikan melalui Perjanjian
Saragosa.Berdasarkan isi perjanjian, Spanyol harus meninggalkan Maluku.
Setelah Spanyol pergi, Portugis berupaya menguasai Maluku.Upaya
tersebut mendapat perlawanan dari rakyat Ma1uku.Sultan Khairun dari Ternate
berusaha mengusir Portugis namun usahanya gagal.Perjuangan dilanjutkan
oleh Sultan Baabullah. Pada tahun 1575 M, benteng Portugis di Ternate
direbut, kemudian Portugis berhasil diusir dari bumi Maluku.
Bebasnya Maluku dari bangsa asing tidak berlangsung lama.Pada Tahun
1605 M, VOC Belanda menduduki Ambon danberusaha menguasai Maluku.
Belanda mendapat perlawanan sengit dari rakyat Maluku, diantaranya adalah
perlawanan yang dipimpin oleh Sultan Nuku dari Tidore.

h. Kesultanan Banjar
Pada awal abad ke-16 di Kalimantan Selatan terdapat tiga kerajaan, yaitu
Nagara Dipa, Nagara Daha, dan Banjar.Raja Kerajaan Banjar bernama Raden
Samudra.Ketika Nagara Daha menyerang Kerajaan Banjar, Raden Samudra
meminta bantuan militer kepada Kesultanan Demak. Raden Samudra berjanji
jika Kesultanan Demak membantu berperang melawan Nagara Daha, ia
bersama seluruh rakyatnya akan masuk Islam.
Demak memenuhi permintaan itu.Dengan bantuan Demak, Kerajaan
Banjar menang melawan Nagara Daha.Sesuai dengan perjanjian, seluruh
rakyatBanjar masuk Is1am.Kemudian Raden Samudra dinobatkan oleh Sunan
Kudus menjadi Sultan Banjar yang pertama dengan gelar Sultan Suryanullah
atau Sultan Suryansyah.Ia memerintah pada tahun 1545 M.

IImu Pengetahuan Sosial 273


Kesultanan Banjar mengalami masa kejayaan pada awal abad ke-17 M.
Dalam bidang politik, kesultanan Banjar berhasil menghimpun kekuatan
militer yang kuat hingga mampu membendung pengaruh politik dari Tuban,
Arosbaya (Madura), dan Mataram.Dalam bidang ekonomi, perdagangan
kesultanan Banjar menjadi maju dengan lada sebagai komoditas utama.
Selain itu, kesultanan Banjar juga memperoleh penghasilan dari cukai
perdagangan karena letaknya yang strategis untuk jalur perdagangan.Dalam
bidang keagamaan, lahir seorang ulama besar bernama Muhammad Arsyad
ibnAbdullah Al Banjari.Be1iau lahir di Martapura tahun 1710 M. Atas biaya
kesultanan Banjar, Beliau pergi ke Mekkah menuntut ilmu.Sekemba1inya
dari Mekkah, Beliau mengajarkan ilmu agama Islam dengan kitabnya yang
terkenal Sabil al-Muhtadin.
Kesultanan Banjar mengalami kemunduran setelah masa pemerintahan
Sultan AdamAlWasik billah tahun 1857 M. kemunduran ini disebabkan oleh
campur tangan Belanda pergantian sultan-sultan Banjar.

c I
i 1. Pilihlah satu tokoh terkenal dari kesultananMakassar(Gowa- i
i Tallo), kesultanan Mataram, kesultanan Ternate dan Tidore, i
kesultanan Banjar!
i 2.
i Upayakan tokoh pilihanmu tidak sama dengan pilihan temanmu! i
i3 Tulis cerita singkat tentang tokoh pilihanmu! i
i 4. Kamu boleh memanfaatkan buku bacaan, artikel, majalah, atau i
internet sebagai untuk menulis cerita!
Nama Tokoh

1 5. Berdasarkan cerita yang kamu tulis, nilai luhur apa yang dapat kamu
i petik dari tokoh yang kamu
i
i
i
6. Kumpulkan hasil karyamu kepada guru untuk dinilai!

274 Kelas VII SMP/MTs


5. Peninggalan Sejarah Masa Islam diIndonesia

Sumber: http://kebudayaan.kemdikbud.go.id
Gambar 4.54. Masjid Baiturrahman

Apakah diantara kamu adayang tahu tentang peninggalan sejarah masa


Is1am?Perhatikan gambar diatas. Masjid ini merupakan salah satu peninggalan
masa Islam.Mesjid ini bernama Baiturrahmanyang dibangun oleh Kesultanan
Aceh Darussalam pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda dan
masih digunakan hingga saat ini. Selain mesjid Baiturrahman, masih banyak
peninggalan yang lain. Apa saja peninggalan-peninggalan tersebut? Mari
menemukan jawaban kelompok ini!

IImu Pengetahuan Sosial


ı 2. Bersama kelompok, earilah 10 buah peninggalan dari masa Islam diı
ı Indonesia! ı
i i
i 3. Kamu dapat mengunakan buku, majalah, koran, atau internet sebagai i
i sumberinformasi. i
4. Beri gambar dan tulis
i i
i Peninggalan Keterangan i
i i
i i
1 1 ................ ................ I
i i
i i
i i
1 2 ................ ................ I
i i
i i
i i
ı 3
ı
ı
ı
ı
ı dst.
ı
ı
5. Presentasikan hasil kerja kelompokmu didepan kelas!

Setelah mengerjakan aktivitas kelompok diatas, kamu sudah mengetahui


peninggalan-peninggalan dari masa Islam.Peninggalan-peninggalan
adalah sebagai berikut.

276 Kelas VII SMP/MTs


a. Masjid
Masjid merupakan tempat ibadah orang-orang Islam. Masjid yang
merupakan peninggalan masa Islam di Indonesia contohnya adalah masjid
Demak, masjid Ampel Surabaya, dan mesjid Banten.

Sumber: http://1uk.staff.ugm.ac.id
Gambar 4.55. Luk san M sjid Banten

b. Keraton
Keraton adalah tempat kediaman raja atau istana raja.Di tempat ini seorang
raja mengendalikan pemerintahan kerajaannya. Dengan demikian, keraton
berfungsi sebagai pusat pemerintahan dan tempat tinggal raja. Keraton
yang termasuk peninggalan masa Islam antara lain yaitu: Keraton Surakarta,
Keraton Yogyakarta, Keraton Kanoman diCirebon, dan istana Maimun di
Sumatra

IImu Pengetahuan Sosial 277


Sumber: http://www.telusurindonesia.com
Gambar 4.57. Keraton Surakarta
c. Makam
Makam kuno peninggalan masa Islam umumnya terdiri atas jirat (kijing),
nisan, dan cungkup. Jirat adalah bangunan yang terbuat dari batu atau tembok
yang berbentuk persegi panjang.Nisan adalah tonggak pendek yang terbuat
dari batu yang ditanam di atas gundukan tanah sebagai tanda kuburan.
Cungkup adalah bangunan mirip rumah yang berada di atas jirat. Contoh
makam kuno bercorak Islam, yaitu makam Maulana Malik Ibrahim di Gresik,
makam Fatimah binti Maimun diLeran Gresik, makam Sultan Malik al-Saleh
di Pasai Aceh, dan makam sultan-sultan Mataram diImogiri.
d. Kaligrafi

278 Kelas VII SMP/MTs


Kaligrafi adalah menulis indah dan disusun dalam aneka bentuk menarik
dengan menggunakan huruf Arab.Dalam dunia Islam, kaligrafi terdiri atas
petikan ayat-ayat suci Al Qur’an.Bentuknya beraneka macam, dari yang
sederhana, berbentuk tulisan mendatar, sampai bentuk yang rumit seperti
sebuah lingkaran, segitiga atau membentuk suatu bangun tertentu seperti
masjid. Beraneka ragam hias kaligrafi dapat kita temukan pada dinding masjid
atau batu nisan.
e. Karya sastra
Berdasarkan corak dan isinya karya sastra peninggalan masa Islam di
Indonesia ada beberapa jenis, yaitu: berupa, babad, hikayat, suluk, dan syair.
1). Babad adalah karya sastra berupa cerita berlatar belakang sejarah. Karya
ini biasanya berupa cerita semata daripada uraian sejarah yang disertai
bukti-bukti dan fakta. Contoh Babad Cirebon, Babad Tanah Jawi, dan
Babad Giyanti.
2). Hikayat adalah karya sastra berupa cerita atau dongeng yang dibuat sebagai
pelipur lara atau pembangkit semangat. Contoh Hikayat Hang Tuah, dan
Hikayat Raja-Raja Pasai.
3). Suluk adalah kitab-kitab yang berisi masalah gaib, ramalan tentang hari
baik atau buruk, dan makna atau simbol tertentu yang dihadapi manusia.
Suluk-suluk tersebut merupakan bagian dari ajaran tasawuf.Suluk
merupakan karya sastra tertua peninggalan kesultanan Islam di Indonesia.
Contoh Suluk Wijil, Suluk Malang Sumirang, dan Suluk Sukarsa.
4). Syair adalah puisi lama yang setiap baitnya terdiri atas empat baris yang
berakhir dengan bunyi yang sama. Contohnya Syair Perahu dan Syair Si
Burung Pingai karya Hamzah Fansuri.
f. Seni Tari
Salah satu tarian yang merupakan peninggalan dari masa Islam adalah tari
seudati atau tari saman dariAceh.Tarianini dilakukan dengan iringan nyanyian
yang sebenarnya adalah selawat atau pujian kepada nabi.
g. Debus
Debus merupakan kesenian bela diri dari Banten.Dalam kesenian ini,
pemain menusukkan benda tajam ke tubuhnya tanpa meninggalkan luka.
Kesenian Debus berawal pada abad ke-16 M, pada masa pemerintahan
Sultan Maulana Hasanuddin.Debus pernah digunakan sebagai sarana untuk
memompa semangat juang rakyat melawan Belanda pada masa
Ageng Tirtayasa.

IImu Pengetahuan Sosial 279


h. Sekaten dan Grebeg
Sekaten merupakan upacara peringatan kelahiran Nabi Muhammad saw.
yang diadakan setiap bulan Rabiul Awwal tahun Hijriyah di Alun-Alun
Surakarta dan Yogyakarta. Upacara ini dahulu digunakan oleh Sultan
Hamengkubuwana I, pendiri keraton Yogyakarta untuk mengundang
masyarakat mengikuti dan memeluk agama Islam.Pada perayaan Sekaten,
dua gamelan, yaitu gamelan Kyai Nagawilaga dan gamelan Kyai Gunturmadu
akan dimainkan secara bersamaan selama (tujuh) hari berturut-turut.

Sumber: https://c2.staticflickr.com
Gambar 4.59.Grebeg

Puncak perayaan Sekaten ditandai dengan Grebeg Mauludan dengan


mengarak sebuah gunungan yang terbuat dari beras ketan, makanan, buah-
buahan dan sayur-sayuran sebagai bentuk ungkapan rasa syukur kepada Tuhan
Yang Maha Esa.Perayaan Sekaten dan Grebeg masih hingga saat
ini.

Perkembangan kehidupan manusia berlangsung dengan suatu


proses yang panjang dan membutuhkan waktu yang lama.
Begitupula dengan keberhasilanmu dalam belajar, sama-sama
membutuhkan proses dan kerja keras. Oleh karena itu, tems
belajar dengan sungguh-sungguh dan menjalani

280 Kelas VII SMP/MTs


Rangkuman

1. Zaman Praaksara adalah zaman sebelum manusia mengenal tulisan.


Zaman praaksara dimulai sejak manusia ada dan berakhir setelah manusia
mengenal tulisan.
2. Secara geologis, sejarah perkembangan bumi dapat dibagi menjadi4
periode: zaman arkaekum, palaeozoikum, mesozoikum, dan neozoikum.
3. Secara arkeologis, sejarah kehidupan manusia dibagi menjadi dua, yaitu
zaman batu dan zaman logam.
4. Menurut tingkat kehidupan sosial ekonominya, kehidupan manusia
praaksara dikelompokkan menjadi tiga, yaitu masa berburu dan
mengumpulkan makanan, masa bercocok tanam, dan masa perundagian.
5. Kedatangan dan persebaran nenek moyang bangsa Indonesia diNusantara.
Nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari daerah Yunan di Cina
Selatan. Mereka termasuk rumpun bangsa Austronesia yang masuk ke
Indonesia secara bergelombang dan bertahap. Bangsa Austronesia yang
masuk ke Indonesia disebut bangsa Melayu yang dibedakan menjadi dua
macam, yaitu bangsa Proto Melayu dan bangsa Deutero Melayu.
6. Terdapat empat teori yang menjelaskan masuknya kebudayaan Hindu-
Buddha ke Indonesia adalah teori ksatria, teori brahmana, teori waisya,
dan teori arus balik.
7. Kerajaan-kerajaan di Indonesia yang bercorak Hindu-Buddha antara lain
adalah kerajaan Kutai, Tarumanegara, Sriwijaya, Mataram Kuno, Medang,
Kediri, Singhasari, dan Majapahit.
8. Peninggalan sejarah yang bercorak Hindu-Buddha di Indonesia di
antaranya adalah candi, patung, seni pahat dan ukir (relief), prasasti, dan
sastra (kitab-kitab).
9. Agama Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-7 sampai dengan 13 M
melalui jalur perdagangan yang dibawa oleh para pedagang dari Arab,
Persia, dan India.
10. Kesultanan-kesultanan Islam yang ada di Indonesia antara lain adalah
kesultanan Samudra Pasai, Aceh Darussalam, Demak, Mataram, Banten,
Banjar, Makassar, serta Ternate dan Tidore.
11. Peninggalan sejarah yang Islam di Indonesia di antaranya adalah masjid,
keraton, kaligrafi, seni tari, debus, serta

IImu Pengetahuan Sosial 281


Uji Kompetensi

A. Pilihah a, b, c, dan d sebagai jawaban yang paling tepat!


1. Ciri-ciri zaman Mesozoikum antara lain ....
a. belum adakehidupan
b. berkembang binatang kecil tak bertulang belakang
c. berkembangnya jenis reptil raksasa
d. berkembangnya jenis manusia Homo Sapien
2. Masa kehidupan berburu dan berpindah-pindah berlangsung bersamaan
dengan ....
a. zaman Neolitik
b. zaman Mesolitik
c. kala Holosen
d. kala Pleistosen
3. Di bawah ini merupakan perkakas peninggalan pada masa bercocok tanam
adalah ....
a. kapak perimbas-kapak genggam
b. kapak perunggu - bejana perunggu
c. kapak persegi - kapak lonjong
d. kapak corong - kapak sepatu
4. Pada abadke-5 telahterdapat pengaruh Hindu dalamkehidupan masyarakat
di Indonesia. Buktinya adalah....
a. penggunaan bahasa Sanskerta dalam kehidupan sehari-hari
b. makin lunturnya adat istiadat asli nenek moyang
c. penggunaan bahasa Sanskerta dalam penulisan prasasti
d. makin lunturnya bahasa Melayu
5. Teori yang menyebutkan peranan bangsa Indonesia dalam penyebaran
agama dankebudayaan Hindu-Buddha ke Indonesia adalah Teori ....
a. Brahmana
b. Waisya
c.

28a Kelas VII SMP/MTs


6. Pengaruh kebudayaan Hindu-Buddha dalam bidang pemerintahan adalah

a. pemimpin masyarakat dipilih berdasarkan kastanya


b. Pimpinan masyarakat yang dipilih adalah orang yang dianggap tuadan
bijaksana
c. pergantian pemimpin masyarakat berdasarkan atas keturunannya
d. gelar yang dipakai pemimpin adalah Datuk
7. Akulturasi antara kebudayaan Hindu-Buddha dan kepercayaan asli
Indonesia terlihat pada ....
a. munculnya kerajaan-kerajaan bercorak Hindu-Buddha
b. raja dianggap sebagai keturunan dewa
c. pembuatan arca sebagai perwujudan dewa
d. bentuk candi yang berundak
8. Agama Islam mudah diterima oleh rakyat Indonesia, sebab ....
a. persyaratan untuk masuk agama Islam hanya membaca duakalimat
syahadat
b. agama Islam disebarluaskan tidak dengan paksaan dan tanpa
persyaratan
c. adanya peraturan zakat dapat memperingan beban ekonomi umat
Islam yang ekonominya lemah
d. agama Islam berkembang dengan mempergunakan wayang dan
gamelan
9. Yang dianggap sebagai bukti peninggalan tertua tentang pengaruh agama
Islam di Sumatera adalah ...
a. istana Sultan Pasai
b. nisan makam Sultan Malik al Saleh
c. nisan makam Fatimah binti Maimun
d. kubah masjid diKutaraja
10. Karya sastra bercorak Islam berupa kitab-kitab yang berisi masalah
tasawuf adalah ....
a. panji
b. babad

d. hikayat

IImu Pengetahuan Sosial 283


B. Esai
Jawablah pertanyaan berikut ini!

1. Bagaimanakah tahap-tahap kehidupan manusia pada masa praaksara?


2. Bagaimanakah hubungan antara kegiatan perdagangan dengan masuknya
Hindu-Buddha dan Islam ke Indonesia?
3. Mengapa kerajaan-kerajaan dan kesultanan-kesultanan yang ada di
Indonesia umumnya terletak di daerah pesisir pantai atau di dekat sungai?
4. Bagaimanakah perkembangan kehidupan sosial masyarakat Indonesia pada
masa Hindu-Buddha dan Islam?
5. Uraikan3 contoh tradisi Hindu-Buddha dan Islam yang masih dilakukan
oleh masyarakat saat ini!

284 Kelas VII SMP/MTs


Bab II

PERUBAHAN MASYARAKAT INDONESIA


PADA MASA PENJAJAHAN DAN TUMBUHNYA
SEMANGAT KEBANGSAAN

PETA KONSEP

1. Latar Belakang
2. Proses Kedatangan
Kedatangan
dan Reaksi Bangsa
Bangsa Barat
Indonesia

1. Monopoli dan Adu


Domba
2. Kerja Paksa
Perubahan Masyarakat
3. Sewa Tanah
Masa Penjajahan dan Kondisi Masyarakat
4. Tanam Paksa
Tumbuhnya Semangat Masa Penjajahan
Kebangsaan 5. Perlawanan
terhadap
Kolonilasme dan
Imperialisme

1. Latar Belakang
2. Tekad Sumpah
Semangat Pemuda
Kebangsaan 3. Pergerakan nasional
Masa Pendudukan
Jepang
4. Perubahan
Masyarakat Masa
Penjajahan

Ilmu Pengetahuan Sosial 193


Prawacana

http://static.vovworld.vn/w450/Uploaded/huongtra/2012_05_22/images%20(9).jpg
Gambar 4.1 Peta posisi Indonesia di antara negara-negara Asia dan Australia.

Perhatikan gambar peta posisi Indonesia di antara negara-negara Asia dan


Australia di atas! Bandingkan luas Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan
negara-negara tetangga. Indonesia adalah negara yang besar. Wilayah Indonesia
sangat luas, kekayaan melimpah, dan kaya akan berbagai budaya. Kondisi inilah
yang menjadi daya tarik bangsa-bangsa lain datang ke Indonesia. Hubungan dagang
dan interaksi budaya merupakan contoh hubungan Indonesia dengan bangsa-bangsa
asing. Hubungan dengan bangsa-bangsa asing tidak hanya berdampak positif,
tetapi juga negatif. Salah satu dampak negatif hubungan Indonesia dengan bangsa
asing adalah terjadinya penjajahan pada masa lalu. Penjajahan telah menyebabkan
perubahan dalam aspek geografi, sosial, budaya, dan politik.
Penjajahan menyebabkan penderitaan bangsa Indonesia. Rakyat di berbagai
daerah berusaha mengusir penjajah dari bumi pertiwi, tetapi seringkali gagal. Bangsa
Indonesia sadar bahwa perlawanan di berbagai daerah gagal mengusir penjajah karena
kurangnya persatuan dan kesatuan. Pada awal abad XX, bangsa Indonesia menemukan
strategi baru perjuangan kemerdekaan, yakni melalui organisasi pergerakan nasional.
Pergerakan nasional merupakan perjuangan mencapai kemerdekaan dengan
organisasi modern dan melalui berbagai cara. Sumpah Pemuda pada tanggal 28
Oktober 1928 merupakan tonggak penting gerakan persatuan nasional. Semangat
persatuan dan tekad bangsa Indonesia untuk merdeka dikabulkan Tuhan Yang
Maha Esa. Pada tanggal 17 Agustus 1945, bangsa Indonesia memproklamasikan
kemerdekaan.

194 Kelas VIII SMP/MTs


Melacak perjuangan bangsa dalam menghadapi berbagai terpaan pada masa lalu
sangat penting karena menjadi cermin kehidupan sekarang dan yang akan datang.
Pada bagian ini, kalian akan mempelajari bagaimana perubahan masyarakat Indonesia
pada masa penjajahan dalam aspek geografi, ekonomi, sosial, dan politik. Bagaimana
proses perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia pada masa lalu? Uraian berikut ini
dapat membantu melacak perjuangan bangsa Indonesia mengusir penjajah.

Tujuan

Setelah mempelajari uraian pada bab ini, kalian diharapkan mampu:


1. Menjelaskan latar belakang, proses, dan reaksi bangsa Indonesia terhadap
kedatangan bangsa-bangsa Barat ke Indonesia.
2. Mendeskripsikan kondisi bangsa Indonesia akibat monopoli dan adu domba
penjajah.
3. Mendeskripsikan pengaruh kebijakan kerja paksa, sistem sewa tanah, dan
dan sistem Tanam Paksa pada masa penjajahan.
4. Menjelaskan perjuangan rakyat Indonesia di berbagai daerah dalam
menentang kolonialisme dan imperialisme Barat.
5. Menganalisis pergerakan kebangsaan Indonesia dalam memperjuangkan
kemerdekaan.
6. Mendeskripsikan perjuangan pergerakan kebangsaan pada masa pendudukan
Jepang.
7. Menjelaskan perubahan masyarakat Indonesia pada masa penjajahan.
8. Menyajikan hasil analisis perubahan masyarakat Indonesia pada masa
penjajahan.

A. Kedatangan Bangsa-Bangsa Barat ke Indonesia


Keunggulan lokasi berperan penting terhadap kegiatan ekonomi, transportasi,
dan komunikasi masyarakat Indonesia. Berbagai keunggulan yang dimiliki bangsa
Indonesia juga menjadi salah satu pendorong bangsa-bangsa asing untuk datang
ke Indonesia. Bukan hanya bangsa-bangsa Asia, tetapi bangsa-bangsa Eropa yang
letaknya ribuan kilometer dari Indonesia tertarik dan berdatangan ke Indonesia.
Kedatangan bangsa-bangsa asing ke Indonesia sempat merugikan bangsa Indonesia.
Keinginan mereka menguasai Indonesia pada masa kolonialisme dan imperialisme

Ilmu Pengetahuan Sosial 195


melahirkan dampak-dampak negatif bagi bangsa Indonesia. Uraian berikut akan
membahas dampak kedatangan bangsa-bangsa asing ke Indonesia terhadap
kolonialisme dan imperialisme di Indonesia.
Pada materi Kelas VII, kalian telah mempelajari perkembangan masyarakat
Indonesia pada masa praaksara, pengaruh Hindu Buddha, dan pengaruh Islam. Sebelum
kedatangan bangsa-bangsa Eropa, wilayah Indonesia telah berkembang maju sebagai
pusat ekonomi, sosial, dan politik bangsa-bangsa Asia. Hubungan politik kerajaan-
kerajaan telah terjalin sejak masa perkembangan kerajaan bercorak Hindu-Buddha
dan Islam. Hubungan sosial tercatat dengan banyaknya duta-duta asing di Indonesia
untuk urusan agama, pengetahuan, dan teknologi. Kegiatan ekonomi antarbangsa
juga telah terjalin begitu erat antara Indonesia dan bangsa-bangsa asing. Kerajaan-
kerajaan merdeka berkembang di berbagai penjuru Indonesia. Kondisi ini berubah
ketika bangsa-bangsa Eropa datang ke Indonesia. Untuk memahami perubahan
masyarakat Indonesia pada masa penjajahan, kalian terlebih dahulu perlu mengkaji
latar belakang dan proses kedatangan bangsa-bangsa Barat serta perkembangan
kolonialisme dan imperialisme di Indonesia.

1. Latar Belakang Kedatangan Bangsa Barat


Mengapa bangsa-bangsa Barat tertarik dengan kekayaan Indonesia? Kekayaan
apa saja yang mendorong kedatangan bangsa-bangsa Barat ke Indonesia? Untuk
memahami faktor-faktor pendorong bangsa Barat datang ke Indonesia, kerjakan
aktivitas kelompok berikut!

Aktivitas Kelompok

1. Bentuklah kelompok dengan anggota 3–4 orang.


2. Carilah referensi tentang latar belakang kedatangan bangsa Barat ke
Indonesia menggunakan ensiklopedia, buku di perpustakan, atau internet.
3. Dengan menggunakan berbagai sumber, jawablah pertanyaan di bawah ini.
a. Daya tarik apa saja yang mendorong kedatangan bangsa-bangsa Barat
ke Indonesia?
b. Faktor pendorong apa saja yang menyebabkan bangsa-bangsa Barat
datang ke Indonesia?
4. Tuliskan hasil diskusimu pada tabel berikut!

196 Kelas VIII SMP/MTs


No. Daya Tarik Indonesia Faktor Pendorong

1.

2.

3.

5. Presentasikan hasil diskusimu di depan kelas!


6. Catatlah hasil kesimpulan dari diskusi tersebut!

Kalian telah mendiskusikan latar belakang kedatangan bangsa-bangsa Barat ke


Indonesia. Apa saja yang kalian temukan dalam diskusi itu? Beberapa daya tarik dan
faktor pendorong bangsa Barat ke Indonesia antara lain sebagai berikut.

a. Daya Tarik Indonesia bagi Bangsa-Bangsa Barat

Sumber: www.google.co.id/search?hl=en&site=imghp&tbm=isch&source=hp&biw=1366
Gambar 4.2 Cengkih, merica, kemiri, dan pala merupakan contoh hasil bumi Indonesia yang sangat
dibutuhkan bangsa-bangsa Barat.

Ilmu Pengetahuan Sosial 197


Perhatikan gambar rempah-rempah di atas! Apakah di sekitar tempat tinggalmu
terdapat tanaman tersebut? Apakah kalian pernah melihat barang-barang tersebut?
Berbagai komoditas perdagangan yang dihasilkan bangsa Indonesia itulah yang
menjadi incaran bangsa-bangsa Barat. Berbagai hasil bumi Indonesia tidak hanya
menjadi konsumsi bangsa-bangsa Asia, tetapi juga menjadi salah satu incaran bangsa-
bangsa Barat.
Mengapa bangsa-bangsa Barat sangat membutuhkan rempah-rempah? Indonesia
dan bangsa-bangsa di Eropa memiliki perbedaan kondisi alam. Lokasi memengaruhi
perbedaan iklim dan kondisi tanah di Indonesia dan Eropa. Hal ini mengakibatkan
hasil bumi yang diperoleh juga berbeda. Bangsa Indonesia harus senantiasa bersyukur
karena dianugerahi Tuhan Yang Maha Esa hidup di daerah tropis yang subur.
Keberadaan musim hujan dan kemarau di Indonesia memungkinkan berbagai
tanaman mudah tumbuh dan berkembang di Indonesia. Tanaman kebutuhan sehari-
hari dapat ditanam di setiap waktu. Hal ini berbeda dengan bangsa-bangsa Eropa
yang memiliki empat musim, yakni musim panas, musim dingin, musim semi, dan
musim gugur.
Berdasarkan kenyataan di atas, kalian dapat menyimpulkan bahwa bangsa-
bangsa Barat membutuhkan rempah-rempah karena mereka sangat membutuhkan,
sementara persediaan di Eropa sangat terbatas. Rempah-rempah bagi bangsa-bangsa
Eropa dapat digunakan untuk mengawetkan makanan, bumbu masakan, dan obat-
obatan. Negara-negara tropis seperti Indonesia kaya akan rempah-rempah sehingga
bangsa-bangsa Barat berusaha memperolehnya.

b. Motivasi 3G (Gold, Gospel, dan Glory)


Gold, Gospel, Glory merupakan motivasi Bangsa-bangsa Barat melakukan
penjelajahan samudra. Terkenal dengan sebutan 3G karena memang semboyan
tersebut berawalan dengan huruf “G”, yakni Gold, Glory, dan Gospel. Apa yang
dimaksud dengan Gold, Glory, dan Gospel?
Gold artinya emas, yang identik dengan kekayaan. Semboyan ini menggambarkan
bahwa tujuan bangsa Barat ke Indonesia adalah untuk mencari kekayaan. Itulah
yang membuat mereka melakukan ekspedisi dan penjelajahan. Glory bermakna
kejayaan bangsa. Gospel adalah keinginan bangsa Barat untuk menyebarluaskan atau
mengajarkan agama Nasrani khususnya agama Kristen ke bangsa-bangsa di Asia,
Afrika, dan Amerika Selatan.

198 Kelas VIII SMP/MTs


Wawasan

Terdapat dua bentuk imperialisme, yakni imperialisme kuno dan imperialisme


modern.
a. Imperialisme kuno (ancient imperialism) adalah imperialisme yang berkembang
pada masa sebelum Revolusi Industri dengan semboyan Gold, Gospel, and
Glory (Kekayaan, Penyebaran Agama, dan Kejayaan). Suatu negara merebut
negara lain untuk menyebarkan agama, mendapatkan kekayaan, dan menambah
kejayaannya. Negara pelopornya adalah Spanyol dan Portugal. Kedatangan
bangsa-bangsa Barat di Indonesia pada masa awal seperti Portugis, Spanyol,
dan Belanda, adalah bentuk imperialisme kuno. Fungsi tanah jajahan pada
masa tersebut adalah untuk dikeruk keuntungannya.
b. Imperialisme modern (modern imperialism) bertujuan memperoleh kemajuan
ekonomi. Timbul sesudah Revolusi Industri dalam rangka mencari bahan mentah
yang banyak dan pasar yang luas. Mereka mencari jajahan untuk dijadikan
sumber bahan mentah dan pasar bagi hasil-hasil industri, kemudian juga
sebagai tempat penanaman modal bagi kapital surplus. Adapun di Indonesia,
imperialisme modern berkembang setelah tahun 1870, pasca kebijakan Politik
Pintu Terbuka.

Politik Pintu Terbuka memberikan hak kepada kaum pribumi untuk memiliki
dan menyewakan tanah kepada pengusaha swasta. Pengusaha dapat menyewa
tanah dari Gubernemen dalam jangka waktu 75 tahun. Sejak tahun 1870, Indonesia
menjadi negeri bahan-bahan mentah untuk pabrik Eropa. Indonesia juga menjadi
negeri tempat menjual hasil produksi dan tempat penanaman modal asing.
Sejak saat itu, Indonesia dibuka untuk kepentingan modal asing. Politik ini
disebut Politik Pintu Terbuka. Banyak negara menanamkan modalnya, seperti
Belanda, Inggris, Amerika, Jepang, Belgia, dan masih banyak lagi. Dengan
demikian, imperialisme Indonesia telah bersifat internasional. Modal asing
terutama ditanamkan dan dikembangkan dalam sektor pertanian, karet, teh,
tembakau, kopi, dan pertambangan minyak bumi.

c. Revolusi Industri
Revolusi industri merupakan salah satu pendorong imperialisme modern. Sudah
sangat lama bangsa-bangsa Eropa mengetahui Nusantara (Indonesia) sebagai
sumber rempah-rempah. Bahkan sebelum Masehi. Mengapa mereka tidak mencari

Ilmu Pengetahuan Sosial 199


sendiri ke Indonesia? Pada masa tersebut, mereka masih kesulitan terutama masalah
transportasi, kondisi politik, dan keamanan. Revolusi Industri yang terjadi sekitar
tahun 1750-1850 merupakan salah satu pendorong kedatangan bangsa-bangsa Barat
ke Indonesia. Apa yang dimaksud dengan Revolusi Industri?
Revolusi Industri adalah pergantian atau perubahan secara menyeluruh dalam
memproduksi barang dari sebelumnya menggunakan tenaga manusia dan hewan
menjadi tenaga mesin. Penggunaan mesin dalam industri menjadikan produksi lebih
efisien, ongkos produksi dapat ditekan, serta barang dapat diproduksi dalam jumlah
besar dan cepat. Berkembangnya revolusi industri menyebabkan bangsa-bangsa
Barat memerlukan bahan baku yang lebih banyak. Mereka juga memerlukan daerah
pemasaran untuk menjual hasil-hasil industrinya.

(a) (b)

Sumber: http://www.writinganythink.com/2013/01/perkembangan-kapal-laut-masa-ke-masa.html,
https://nsaadah75.wordpress.com/2011/03/11/kapal-layar/

Gambar 4.3 Perahu mesin uap (a) dan perahu layar (b). Bagaimana perbedaan waktu tempuh kedua
perahu tersebut dalam menempuh perjalanan?

Salah satu pengaruh Revolusi Industri yang sangat terasa adalah dalam kegiatan
transportasi. Penemuan mesin uap yang dapat dijadikan mesin penggerak perahu
merupakan teknologi baru pada masa tersebut. Perahu dengan mesin uap merupakan
penemuan sangat penting yang mendorong penjelajahan bangsa-bangsa Barat.
Penggunaan mesin uap dapat memperpendek waktu perjalanan. Selain penemuan
mesin uap, Revolusi Industri didukung berbagai penemuan lain, seperti kompas,
mesin pemintal, dan sebagainya. Penemuan-penemuan tersebut memicu bangsa-
bangsa Barat untuk melakukan berbagai petualangan.

200 Kelas VIII SMP/MTs


RENUNGKAN Kekayaan alam Indonesia berupa rempah-rempah menjadi salah satu
pendorong kedatangan bangsa-bangsa Barat ke Indonesia. Mereka menjadi
kaya raya karena memperdagangkan hasil bumi Indonesia dengan harga
yang tinggi. Sampai saat ini, semua hasil bumi tersebut masih tumbuh
subur di Indonesia. Bangsa Indonesia harus selalu memperhatikan bidang
pertanian dan perkebunan sehingga tetap menjadi penghasil utama rempah-
rempah dunia.

2. Kedatangan Bangsa-bangsa Barat ke Indonesia


Bagaimana proses kedatangan bangsa-bangsa Barat ke Indonesia? Kegiatan apa
saja yang mereka lakukan dalam perjalanan tersebut?

Sumber: Kemendikbud

Gambar 4.4 Ilustrasi rute kedatangan bangsa Belanda ke Indonesia.

Perhatikan peta rute kedatangan bangsa Belanda ke Indonesia di atas! Belanda


adalah negara yang paling lama menjajah Indonesia. Selain Belanda, bangsa-bangsa
Barat yang datang ke Indonesia pada masa penjajahan adalah Portugis, Spanyol, dan
Inggris. Untuk mengetahui bagaimana perjalanan bangsa Barat datang ke Indonesia,
lakukan kegiatan berikut ini!

Ilmu Pengetahuan Sosial 201


Aktivitas Kelompok

1) Bentuklah kelompok dengan anggota 4-5 orang.


2) Carilah sumber dari buku atau internet tentang kedatangan bangsa
Portugis, Spanyol, dan Belanda ke Indonesia.
3) Diskusikan dalam kelompokmu rute yang dilewati bangsa-bangsa Barat
tersebut ke Indonesia.
4) Gambarlah poster peta dunia yang menunjukkan lokasi Indonesia dan
negara-negara Eropa.
5) Tandailah pada peta tersebut rute kedatangan bangsa-bangsa Barat
tersebut ke Indonesia.
6) Pada peta tersebut, deskripsikan secara singkat kedatangan bangsa-bangsa
Barat ke Indonesia.
7) Pajanglah hasil karyamu di pajangan dinding kelas.
8) Lakukan kunjung karya kepada kelompok lain.
9) Tuliskan kesimpulanmu secara individu pada buku catatanmu.
10) Mintalah penjelasan guru pada materi yang kalian belum pahami.

Kalian telah mencoba menemukan rute kedatangan bangsa-bangsa Barat ke


Indonesia. Berikut ini uraian yang akan membantumu memahami bangsa-bangsa
Barat datang ke Indonesia.

a. Kedatangan Bangsa Portugis di Maluku


Perjalanan bangsa Portugis mencari sumber rempah-rempah diawali dari kota
Lisabon, Portugis. Pada tahun 1486, Bartolomeus Diaz melakukan pelayaran pertama
menyusuri pantai barat Afrika. Ia bermaksud melakukan pelayaran ke India, namun
gagal. Portugis mencapai Malaka pada tahun 1511 di bawah pimpinan Alfonso
d’Albuquerque. Ia berhasil menguasai Malaka dan Myanmar. Selanjutnya Portugis
menjalin hubungan dagang dengan Maluku. Pada tahun 1512, bangsa Portugis telah
berhasil sampai di Maluku di bawah pimpinan Antonio de Abreu dan Fransisco
Serao..

b. Ekspedisi Bangsa Inggris


Persekutuan dagang milik Inggris diberi nama EIC (East Indian Company). Di
dalamnya bergabung para pengusaha Inggris. Walaupun Inggris tiba di Kepulauan
Nusantara, pengaruhnya tidak terlalu banyak seperti halnya Belanda. Hal ini
disebabkan EIC terdesak oleh Belanda, sehingga Inggris menyingkir ke India/Asia
Selatan dan Asia Timur.

202 Kelas VIII SMP/MTs


c. Kedatangan Bangsa Belanda di Jayakarta (Jakarta)
Jayakarta merupakan pelabuhan penting di Pulau Jawa yang kemudian menjadi
markas VOC. Bagaimana proses kedatangan Belanda di Indonesia? Seorang pelaut
Belanda Cornelis de Houtman memimpin ekspedisi ke Indonesia. Pada tahun 1595,
armada de Houtman mengarungi ujung selatan Afrika, selanjutnya terus menuju ke
arah timur melewati Samudra Hindia. Pada tahun 1596, armada de Houtman tiba di
Pelabuhan Banten melalui Selat Sunda.
Kedatangan Houtman di Indonesia kemudian disusul ekspedisi-ekspedisi lainnya.
Dengan banyaknya pedagang Belanda di Indonesia maka muncullah persaingan di
antara mereka sendiri. Untuk mencegah persaingan yang tidak sehat, pada tahun
1602 didirikan Vereenigde Oost Indische Compagnie (VOC/Perserikatan Maskapai
Hindia Timur) yang merupakan merger (penggabungan) dari beberapa perusahaan
dagang Belanda.
Gubernur Jenderal pertama VOC adalah Pieter Both. Ia mendirikan pusat
perdagangan VOC di Ambon, Maluku. Namun kemudian, pusat dagang dipindahkan
ke Jayakarta (Jakarta) karena VOC memandang bahwa Jawa lebih strategis sebagai
lalu-lintas perdagangan. Selain itu, Belanda ingin menyingkirkan saingan mereka,
yaitu Portugis di Malaka.
Pangeran Jayawikarta (penguasa bagian wilayah Banten) memberi izin kepada
VOC untuk mendirikan kantor dagang di Jayakarta. Selain memberikan izin kepada
VOC, Pangeran Jayawikarta juga memberikan izin pendirian kantor dagang kepada
EIC (Inggris). Kebijakan ini membuat Belanda merasa tidak menyukai Pangeran
Jayakarta.
Gubernur Jendral VOC Jan Pieterszoon Coen membujuk penguasa Kerajaan
Banten untuk memecat Pangeran Jayawikarta, sekaligus memohon agar izin kantor
dagang Inggris EIC dicabut. Pada tanggal 31 Mei 1619, keinginan VOC dikabulkan
raja Banten. Momentum inilah yang kemudian menjadi mata rantai kekuasaan VOC
dan Belanda pada masa berikutnya. VOC menikmati keleluasaan dan kelonggaran
yang diberikan penguasa Banten. Jayakarta oleh VOC diubah namanya menjadi
Batavia. VOC mendirikan benteng sebagai tempat pertahanan, pusat kantor dagang,
dan pemerintahan. Pengaruh ekonomi VOC semakin kuat dengan dimilikinya hak
monopoli perdagangan. Masa inilah yang menjadi sandaran perluasan kekuasaan
Belanda pada perjalanan sejarah selanjutnya.
RENUNGKAN

Pelayaran dari Eropa ke Indonesia merupakan perjalanan yang berat.


Bangsa-bangsa Barat berani melakukan perjalanan karena semangat mereka
untuk mencapai kejayaan dan kekayaan. Kalau mereka bisa, pasti bangsa
Indonesia juga bisa. Karena itu, kalian harus selalu memiliki cita-cita yang
tinggi dan semangat baja untuk mencapai keberhasilan.

Ilmu Pengetahuan Sosial 203


B. Kondisi Masyarakat Indonesia pada
Masa Penjajahan
Apa saja yang dialami bangsa Indonesia pada masa penjajahan? Perkembangan
kolonialisme dan imperialisme Barat di Indonesia menyebabkan perubahan masyarakat
Indonesia dalam berbagai bidang. Pemerintah kolonial menerapkan kebijakan yang
merugikan bangsa Indonesia. Akibatnya, bangsa Indonesia melakukan perlawanan
untuk mengusir penjajah. Untuk mengetahui bagaimana kebijakan pemerintah
kolonial terhadap bangsa Indonesia, mari telusuri kajian di bawah ini!

1. Pengaruh Monopoli dalam Perdagangan

Sumber: http://disbun.jabarprov.go.id/index.php/info_harga

Gambar 4.5 Perkebunan cengkih berkembang di berbagai wilayah di Indonesia.

Kalian perhatikan gambar perkebunan cengkeh di atas! Apakah masyarakat di


sekitar tempat tinggalmu menanam tanaman tersebut? Tanaman di atas merupakan
salah satu produk yang dimonopoli bangsa Barat saat menjajah Indonesia. Untuk
memahami bagaimana akibat dari pelaksanaan monopoli, kerjakan aktivitas
kelompok berikut ini.

204 Kelas VIII SMP/MTs


Aktivitas Kelompok

1. Bentuklah kelompok dengan anggota 4-5 orang.


2. Perhatikan teks berikut ini.

Cengkih merupakan salah satu hasil utama masyarakat Maluku.


Hasil perkebunan tersebut merupakan tanaman ekspor yang sangat
dibutuhkan masyarakat Eropa. Perusahaan dagang Belanda VOC
berusaha menguasai perdagangan tersebut. Rakyat hanya diperbolehkan
menjual hasil perkebunan tersebut kepada VOC. Para pedagang lain
tidak diperbolehkan membeli hasil perkebunan dari rakyat tersebut.
VOC telah melakukan penguasaan perdagangan di Maluku, atau disebut
praktik monopoli.

3. Berdasarkan teks tersebut, diskusikan:


• Siapa yang paling berkuasa menentukan harga beli kepada petani?
• Siapa yang paling menentukan harga jual kepada pedagang lain?
• Bagaimana nasib pedagang lain yang sama-sama ingin berdagang
komoditas tersebut?
4. Catatlah simpulan hasil diskusi kelompokmu dan tuliskan kesimpulan
akhir pada buku catatanmu. Tanyakan kepada guru hal-hal yang kalian
anggap belum jelas.

Setelah kalian mengerjakan aktivitas kelompok di atas, bagaimana penilaianmu


terhadap praktik monopoli? Monopoli perdagangan seperti kasus di atas jelas
merugikan rakyat. Kalian dapat membayangkan bagaimana perasaan para petani
yang ingin menjual hasil pertanian secara bebas, tetapi dipaksa hanya menjual kepada
VOC? Tentu daya tawar mereka sangat rendah.
Pada awal kedatangannya, bangsa-bangsa Barat diterima dengan baik oleh rakyat
Indonesia. Hubungan perdagangan tersebut kemudian berubah menjadi hubungan
penguasaan atau penjajahan. VOC terus berusaha memperoleh kekuasaan yang lebih
dari sekedar jual beli. Itulah yang memicu kekecewaan, kebencian, dan perlawanan
fisik.

Ilmu Pengetahuan Sosial 205


Wawasan

Tahukah kalian keistimewaan VOC? VOC dipimpin oleh seorang Gubernur


Jenderal yang menjalankan tugas pemerintahan di daerah-daerah jajahan.
Selain itu, VOC mempunyai hak oktroi/istimewa yang isinya sebagai berikut.
1. Hak mencetak uang.
2. Hak memiliki angkatan perang.
3. Hak memerintah daerah yang diduduki.
4. Hak melakukan perjanjian dengan raja-raja.
5. Hak memonopoli perdagangan rempah-rempah.

Pada awalnya, VOC meminta keistimewaan hak-hak dagang. Akan tetapi, dalam
perkembangannya menjadi penguasaan pasar (monopoli). VOC menekan para raja
untuk memberikan kebijakan perdagangan hanya dengan VOC. Akhirnya, VOC
bukan hanya menguasai daerah perdagangan, tetapi juga menguasai politik atau
pemerintahan.
Kalian tentu sering mendengar istilah monopoli. Apakah yang disebut monopoli?
Monopoli adalah penguasaan pasar yang dilakukan oleh satu atau sedikit perusahaan.
Bagaimanakah dampak monopoli? Bagi pelaku perusahaan, monopoli sangat
menguntungkan karena mereka dapat menentukan harga beli dan harga jual.
Sebagai contoh, pada saat melakukan monopoli rempah-rempah di Indonesia,VOC
membuat perjanjian dengan kerajaan-kerajaan di Indonesia. Isinya, setiap kerajaan
hanya mengizinkan rakyat menjual hasil bumi kepada VOC. Karena produsen
sudah dikuasai VOC, maka pada saat rempah-rempah dijual, harganya sangat turun.
Sebaliknya, VOC menjualnya kembali ke Eropa dengan harga yang sangat tinggi.
Tentu kalian bertanya, mengapa kerajaan-kerajaan di Indonesia membiarkan VOC
memonopoli perdagangan? Semua itu terjadi karena keterpaksaan. Belanda memaksa
kerajaan-kerajaan di Indonesia untuk menandatangani kontrak monopoli dengan
berbagai cara. Salah satu caranya adalah politik adu domba atau dikenal devide et
impera. Siapa yang diadu domba? Adu domba yang dilakukan Belanda dapat terjadi
terhadap kerajaan yang satu dengan kerajaan yang lain, atau antarpejabat kerajaan.
Apa tujuan Belanda melakukan adu domba?

206 Kelas VIII SMP/MTs


Belanda berharap akan terjadi permusuhan antarbangsa Indonesia, sehingga
terjadi perang antarkerajaan. Belanda juga terlibat dalam konflik internal yang terjadi
di kerajaan. Pada saat terjadi perang antarkerajaan, Belanda mendukung salah satu
kerajaan yang berperang. Demikian halnya saat terjadi konflik di dalam kerajaan,
Belanda akan mendukung salah satu pihak. Setelah pihak yang didukung Belanda
menang, Belanda akan meminta balas jasa.

Monopoli adalah salah satu bentuk perdagangan yang dapat


RENUNGKAN

merugikan orang lain. Apabila kalian menjadi pedagang, jadilah


pedagang yang adil, tidak mementingkan keuntungan sendiri. Lakukan
perdagangan dengan penuh toleransi, bersaing secara sehat, dan saling
mengasihi. Monopoli dapat dilakukan dalam hal-hal tertentu oleh
negara. Contohnya, produksi semen dan minyak bumi dimonopoli oleh
pemerintah demi kemakmuran seluruh rakyat Indonesia.

Seusai perang, Belanda biasanya meminta imbalan berupa monopoli perdagangan


atau penguasaan atas beberapa lahan atau daerah. Akibat monopoli, rakyat Indonesia
sangat menderita. Mengapa demikian? Dengan adanya monopoli, rakyat tidak
memiliki kebebasan menjual hasil bumi mereka. Mereka terpaksa menjual hasil
bumi hanya kepada VOC. VOC dengan kekuasaannya membeli hasil bumi rakyat
Indonesia dengan harga yang sangat rendah. Padahal apabila rakyat menjual kepada
pedagang lain, harganya bisa jauh lebih tinggi.
Untuk meluaskan kekuasaan, VOC mempersiapkan penguasaan dengan cara
perang (militer). Beberapa gubernur jenderal, seperti Antonio van Diemon (1635-
1645, Johan Maatsuyeker (1653-1678), Rijklof van Goens (1678-1681), Cornellis
Janzoon Speelman (1681-1684), merupakan tokoh-tokoh peletak dasar politik
ekspansi VOC.
VOC mengalami kebangkrutan pada akhir abad XVIII. Korupsi dan manajemen
perusahaan yang kurang baik menjadi penyebab utama kebangkrutan VOC. Akhirnya,
tanggal 13 Desember 1799, VOC dibubarkan. Mulai tanggal 1 Januari 1800, Indonesia
menjadi jajahan Pemerintah Belanda, atau sering disebut masa Pemerintahan Hindia
Belanda. Mulai periode inilah Belanda secara resmi menjalankan pemerintahan
kolonial dalam arti yang sebenarnya.

Ilmu Pengetahuan Sosial 207


2. Pengaruh Kebijakan Kerja Paksa

Sumber: http://nasional.news.viva.co.id/news/read/644175-mengungkap-belasan-ribu-korban-pembangu-
nan-jalan-daendels

Gambar 4.6 Suasana kerja paksa masa penjajahan Belanda.

Kalian perhatikan gambar suasana kerja paksa pada masa pemerintah Hindia
Belanda di Indonesia. Apa yang mereka kerjakan? Mengapa Belanda memaksa
mereka bekerja? Bagaimana perasaanmu melihat gambar tersebut?
Pernahkah kalian mendengar istilah kerja rodi atau kerja paksa? Bagaimana
rasanya apabila bekerja karena terpaksa? Tentu saja bekerja karena terpaksa hasilnya
tidak sebaik pekerjaan yang dilakukan dengan sukarela. Melakukan pekerjaan
karena dipaksa juga akan membuat seseorang menderita. Hal itulah yang dialami
bangsa Indonesia pada masa penjajahan dahulu. Pemerintah Belanda menginginkan
keuntungan sebanyak-banyaknya dari bumi Indonesia sehingga menerapkan
kebijakan kerja paksa.
Mendengar istilah kerja paksa tentu kalian sudah dapat menebak bahwa rakyat
Indonesia bekerja tanpa fasilitas yang memadai. Mereka tidak memperoleh
penghasilan yang layak, tidak diperhatikan asupan makanannya, dan melakukan
pekerjaan di luar batas-batas kemanusiaan. Bagaimana kerja paksa yang terjadi pada
masa pemerintah Hindia Belanda? Kalian akan telusuri melalui kajian berikut ini!

208 Kelas VIII SMP/MTs


Sumber: http://bbvetwates.ditjennak.pertanian.go.id/content/buletin/road_map_pembebasan_brucellosis_di_pulau_jawa_tahun_2020

Gambar 4.7 Peta jalur Anyer-Panarukan..

Perhatikan gambar peta jalur Anyer Panarukan di atas! Tahukah kalian berapa
panjang jalur Anyer Panarukan? Jalur tersebut memanjang lebih dari 1.000 kilometer
dari Cilegon (Banten), Jakarta, Bogor, Bandung, Cirebon, Semarang, Pati, Surabaya,
Probolinggo, hingga Panarukan (Jawa Timur). Saat ini, jalur tersebut merupakan
salah satu jalur transportasi utama bagi masyarakat di Pulau Jawa. Anyer-Panarukan
dibangun 200 tahun yang lalu oleh pemerintah Gubernur Jenderal Daendels yang
merupakan bagian dari Repulik Bataaf (Prancis). Mengapa jalan tersebut harus
dibangun? Bagaimana pengaruhnya bagi bangsa Indonesia?
Gubernur Jenderal Daendels, yang memerintah tahun 1808-1811, melakukan
berbagai kebijakan seperti pembangunan militer, jalan raya, perbaikan pemerintahan,
dan perbaikan ekonomi. Salah satu kebijakan yang terkenal dan buktinya dapat
disaksikan hingga masa sekarang adalah pembangunan jalan Anyer-Panarukan
(Jalan Raya Pos). Jalan Raya Pos (Anyer-Panarukan) sangat penting bagi pemerintah
kolonial. Jalan tersebut dibangun dengan tujuan utama untuk kepentingan militer
pemerintah kolonial. Dalam perkembangannya, jalan tersebut menjadi sarana
transportasi pemerintahan dan mengangkut berbagai hasil bumi. Hingga sekarang,
manfaat jalan tersebut masih dapat dirasakan. Di balik besarnya proyek tersebut,
perlu dipertanyakan bagaimana proses pembangunan jalan yang melewati gunung
yang terjal dan medan yang sulit pada masa lalu? Siapakah yang menjalankan
pembangunan?
Pembangunan jalan tersebut merupakan kebijakan pemerintah Republik Bataaf
di bawah Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels. Mereka memandang penting
pembangunan jalur Anyer-Panarukan. Selain untuk kepentingan pertahanan dan
militer, jalur tersebut merupakan penghubung kota-kota penting di Pulau Jawa yang

Ilmu Pengetahuan Sosial 209


merupakan penghasil berbagai tanaman ekspor. Dengan dibangunnya jalan tersebut,
proses distribusi barang dan jasa untuk kepentingan kolonial semakin cepat dan
efisien.
Pembangunan jalur Anyer-Panarukan sebagian besar dilakukan oleh tenaga
manusia. Puluhan ribu penduduk dikerahkan untuk membangun jalan tersebut. Rakyat
Indonesia dipaksa Belanda untuk membangun jalan. Mereka tidak digaji dan tidak
menerima makanan yang layak. Akibatnya, ribuan penduduk meninggal baik karena
kelaparan maupun penyakit yang diderita. Pengerahan penduduk untuk mengerjakan
berbagai proyek Belanda inilah yang disebut kerja rodi atau kerja paksa.
Kerja paksa pada masa pemerintah Belanda banyak ditemukan di berbagai
tempat. Banyak penduduk yang dipaksa menjadi budak dan dipekerjakan di berbagai
perusahaan tambang ataupun perkebunan. Kekejaman Belanda ini masih dapat kalian
buktikan dalam berbagai kisah yang ditulis dalam buku-buku sejarah dan novel.
Untuk lebih memperdalam pemahaman mengenai kegiatan kerja paksa pada masa
penjajahan Belanda, kerjakan aktivitas kelompok berikut ini!

Aktivitas Kelompok

Belanda melakukan kerja paksa di berbagai daerah. Untuk mengetahui


bentuk kerja paksa di daerah lain, kalian dapat melakukan kegiatan berikut
ini.
1. Bentuklah kelompok dengan anggota 3-4 orang.
2. Carilah buku, majalah, atau internet yang menceritakan kegiatan kerja
paksa pada masa Belanda.
3. Tuliskan hasil diskusimu dalam tabel berikut ini.
4. Presentasikan hasilnya di depan kelas.
No Nama Proyek Tempat Bentuk Kerja Paksa

5. Setelah kegiatan presentasi selesai, buatlah catatan kesimpulan materi yang


kalian pelajari.

210 Kelas VIII SMP/MTs


Setelah mengerjakan aktivitas kelompok di atas, tentu kalian menemukan dan
merasakan bagaimana penderitaan masyarakat pada masa penerapan Tanam Paksa.

Wawasan

VOC, Hindia Belanda, Republik Bataaf, dan Inggris

Pada materi sebelumnya, kalian telah mempelajari tentang penjajahan


Portugis dan Spanyol di Indonesia. Pada masa penjajahan Belanda, ternyata
terjadi beberapa masa pemerintahan di Indonesia, yakni masa VOC (1605-
1799), Masa Hindia Belanda (1800-1808), Republik Bataaf (1808-1811),
masa Pemerintah Inggris (1811-1816), dan masa Pemerintah Hindia Belanda
(1816-1942). Mengapa ada Republik Bataaf dan Pemerintah Inggris?
Pada awal tahun 1795, pasukan Prancis menyerbu Belanda. Raja Willem
V melarikan diri ke Inggris. Belanda pun dikuasai Prancis, dan terbentuklah
Republik Bataaf (1795-1806) yang merupakan bagian Prancis. Kebijakan-
kebijakan Republik Bataaf untuk mengatur pemerintahan di Hindia masih
juga terpengaruh Prancis. Pemerintahan yang mewakili Republik Bataaf di
Indonesia adalah Herman Williem Daendels (1808-1811) dan Jan Willem
Janssen (1811).
Inggris berusaha mengambil alih Indonesia dari kekuasaan Republik
Bataaf (Prancis). Akhirnya, Janssen secara resmi menyerah ke pihak
Inggris, yang ditandai dengan adanya kapitulasi Tuntang pada tanggal 18
September 1811. Setelah dikuasai, penguasa Inggris di India, Lord Minto
menunjuk Thomas Stamford Raffles sebagai letnan gubernur di Indonesia
(Jawa).
Inggris menguasai Indonesia mulai 1811-1816, dengan Thomas
Stamford Raffles sebagai Gubernur Jenderal. Pada tahun 1814, Napoleon
Bonaparte kalah melawan raja–raja di Eropa dalam perang koalisi. Untuk
memulihkan kembali keadaan Eropa, diadakan Kongres Wina 1814.
Adapun antara Inggris dan Belanda diadakan Convention of London 1814,
yang salah satunya adalah: Belanda mendapatkan kembali wilayah-wilayah
kekuasaannya di Nusantara dari Inggris.
Berdasarkan data di atas, kalian dapat memahami kronologi penjajahan
di Indonesia setelah masa VOC.

Ilmu Pengetahuan Sosial 211


RENUNGKAN

Fasilitas yang dinikmati bangsa Indonesia saat ini merupakan salah satu
hasil jerih payah rakyat Indonesia masa lalu. Sebagian jalan kereta api,
jalan raya, dan saluran irigasi merupakan salah satu peninggalan masa lalu.
Fasilitas tersebut dikerjakan melalui kerja paksa. Kalian memelihara dan
memanfaatkan fasilitas tersebut dengan baik dan mendoakan para pekerja
yang dahulu mengerjakan proyek tersebut.

3. Pengaruh Sistem Sewa Tanah

Sumber: http://wikiwisata.com/wp-content/uploads/2015/10/kebun-raya-bogor.jpg

Gambar 4.8 Kebun Raya Bogor.

Perhatikan gambar Kebun Raya Bogor di atas. Kebun Raya Bogor merupakan
salah satu pusat pengetahuan yang menyimpan berbagai jenis tanaman. Tahukah
kalian bahwa kebun raya tersebut sudah dibangun sejak awal abad XIX? Kebun
Raya Bogor merupakan salah satu bukti pengaruh kekuasaan Inggris di Indonesia.
Bagaimana Inggris dapat menguasai Indonesia?

212 Kelas VIII SMP/MTs


Pada masa tersebut meletus perang di Eropa antara Prancis dan Belanda. Willem
V dari negeri Belanda berhasil lolos dari serangan Prancis dan melarikan diri ke
Inggris. Willem V kemudian mengeluarkan maklumat yang memerintahkan para
pejabat jajahan Belanda menyerahkan wilayahnya kepada Inggris. Maklumat ini
dimaksudkan agar jajahan Belanda tidak jatuh ke tangan Prancis.
Saat Inggris menguasai Indonesia, Gubernur Jenderal Lord Minto membagi
daerah jajahan Hindia Belanda menjadi empat gubernement, yakni Malaka, Sumatra,
Jawa, dan Maluku. Lord Minto selanjutnya menyerahkan tanggung jawab kekuasaan
atas seluruh wilayah itu kepada Letnan Gubernur Thomas Stamford Raffles.
Salah satu kebijakan terkenal pada masa Raffles adalah sistem sewa tanah atau
landrent-system atau landelijk stelsel. Sistem tersebut memiliki ketentuan, antara lain
sebagai berikut.
a. Petani harus menyewa tanah meskipun dia adalah pemilik tanah tersebut.
b Harga sewa tanah tergantung kepada kondisi tanah.
c. Pembayaran sewa tanah dilakukan dengan uang tunai.
d. Bagi yang tidak memiliki tanah dikenakan pajak kepala.

Wawasan

Teori Domein. Dalam melaksanakan sistem sewa tanah, Gubernur


Jenderal Raflles menggunakan Teori Domein. Rafles berpendapat bahwa
tanah yang dimiliki petani pada dasarnya adalah tanah para raja. Karena
kekuasaan para raja telah berpindah dari pemerintah Inggris, maka sebagai
akibat hukumnya hak-hak pemilikan atas tanah tersebut dengan sendirinya
beralih pula kepada raja Inggris. Oleh karena itu, tanah-tanah yang dikuasai
dan digunakan oleh rakyat itu bukan miliknya, melainkan milik raja Inggris,
sehingga mereka wajib memberikan sesuatu kepada raja Inggris sebagaimana
sebelumnya diberikan kepada raja-raja mereka sendiri. Hal yang menjadi
kewajiban untuk diberikan tersebut dikenal dengan istilah landrente Raffles.

Bagaimana pendapatmu tentang sistem sewa tanah? Walaupun lebih ringan dari
sistem Tanam Paksa, sewa tanah tetap memberatkan rakyat. Sistem sewa tanah
menggambarkan seakan-akan rakyat tidak memiliki tanah, padahal tanah tersebut
adalah milik rakyat. Hasil sewa tanah juga tidak seluruhnya digunakan untuk
kemakmuran rakyat. Hasil sewa tanah tersebut sebagian besar digunakan untuk
kepentingan penjajah.

Ilmu Pengetahuan Sosial 213


Pelaksanaan sistem sewa tanah tersebut dianggap memiliki banyak kelemahan
sehingga gagal diterapkan di Indonesia. Beberapa penyebab kegagalan pelaksanaan
sistem sewa tanah adalah sebagai berikut.
a. Sulit menentukan besar kecil pajak bagi pemilik tanah karena tidak semua rakyat
memiliki tanah yang sama.
b. Sulit menentukan luas dan tingkat kesuburan tanah petani.
c. Keterbatasan jumlah pegawai.
d. Masyarakat desa belum mengenal sistem uang.

Sistem sewa tanah diberlakukan terhadap daerah-daerah di Pulau Jawa, kecuali


daerah-daerah Batavia dan Parahyangan. Daerah-daerah Batavia umumnya telah
menjadi milik swasta dan daerah-daerah Parahyangan merupakan daerah wajib
tanaman kopi yang memberikan keuntungan besar kepada pemerintah.

4. Pengaruh Sistem Tanam Paksa

Sumber: www.bayufirmansyah.com, teknis-budidaya.blogspot.co.id, www.produknaturalnusantara.com/


Gambar 4.9 a) Tanaman teh, (b) tanaman kopi, dan (c) tanaman kakao sebagai tanaman ekspor utama
Belanda dari Indonesia pada masa penjajahan.

Perhatikan gambar tanaman ekspor dari Indonesia di atas. Pada masa penjajahan
abad XIX, tanaman tersebut merupakan komoditas utama ekspor Indonesia. Karena
itu, Belanda berusaha menaikkan ekspor tanaman perkebunan tersebut. Apalagi
ketika awal abad XX Belanda menghadapi perang di Eropa, yang menyebabkan
kerugian keuangan yang besar. Selain itu Belanda menghadapi berbagai perlawanan
rakyat Indonesia di berbagai daerah. Salah satu cara Belanda untuk menutup kerugian
adalah dengan meningkatkan ekspor. Peningkatan ekspor merupakan pilihan Belanda
untuk mempercepat penambahan pundi-pundi keuangan negara.

214 Kelas VIII SMP/MTs


Pada tahun 1830,Johannes van den Bosch menerapkan sistem tanam paksa (cultuur
stelsel). Kebijakan ini diberlakukan karena Belanda menghadapi kesulitan keuangan
akibat perang Jawa atau Perang Diponegoro (1825-1830) dan Perang Belgia (1830-
1831).

Wawasan

Mari Gali!

Tahukah kalian ketentuan-ketentuan kebijakan tanam paksa? Simaklah


ketentuan-ketentuan sistem tersebut berikut ini.
1. Penduduk wajib menyerahkan seperlima tanahnya untuk ditanami
tanaman wajib dan berkualitas ekspor.
2. Tanah yang ditanami tanaman wajib bebas dari pajak tanah.
3. Waktu yang digunakan untuk pengerjaan tanaman wajib tidak melebihi
waktu untuk menanam padi.
4. Apabila harga tanaman wajib setelah dijual melebihi besarnya pajak
tanah, kelebihannya dikembalikan kepada penduduk.
5. Kegagalan panen tanaman wajib bukan kesalahan penduduk, melainkan
menjadi tanggung jawab pemerintah Belanda.
6. Penduduk dalam pekerjaannya dipimpin penguasa pribumi, sedangkan
pegawai Eropa menjadi pengawas, pemungut, dan pengangkut.
7. Penduduk yang tidak memiliki tanah harus melakukan kerja wajib selama
seperlima tahun (66 hari) dan mendapatkan upah.

Ketentuan kebijakan tanam paksa yang diberlakukan pemerintah Hindia Belanda


sangat memberatkan masyarakat Indonesia. Apalagi, pelaksanaannya penuh dengan
penyelewengan sehingga semakin menambah penderitaan rakyat Indonesia. Banyak
ketentuan yang dilanggar atau diselewengkan baik oleh pegawai Belanda maupun
pribumi. Praktik-praktik penekanan dan pemaksaan terhadap rakyat tersebut antara
lain sebagai berikut.
a. Menurut ketentuan, tanah yang digunakan untuk tanaman wajib hanya 1/5 dari
tanah yang dimiliki rakyat. Namun kenyataannya, selalu lebih bahkan sampai ½
bagian dari tanah yang dimiliki rakyat.
b. Kelebihan hasil panen tanaman wajib tidak pernah dibayarkan.
c. Waktu untuk kerja wajib melebihi dari 66 hari, dan tanpa imbalan yang memadai.
d. Tanah yang digunakan untuk tanaman wajib tetap dikenakan pajak.

Ilmu Pengetahuan Sosial 215


Penderitaan rakyat Indonesia akibat kebijakan Tanam Paksa ini dapat dilihat dari
jumlah angka kematian rakyat Indonesia yang tinggi akibat kelaparan dan penyakit
kekurangan gizi. Pada tahun 1848-1850, karena paceklik, 9/10 penduduk Grobogan,
Jawa Tengah mati kelaparan. Dari jumlah penduduk yang semula 89.000 orang, yang
dapat bertahan hanya 9.000 orang. Penduduk Demak yang semula berjumlah 336.000
orang hanya tersisa sebanyak 120.000 orang. Data ini belum termasuk data penduduk
di daerah lain, yang menunjukkan betapa mengerikannya masa penjajahan saat itu.
Tentu saja, tingginya kematian tersebut bukan semata-mata disebabkan sistem Tanam
Paksa.
Sistem ini membuat banyak pihak bersimpati dan mengecam praktik Tanam
Paksa. Kecaman tidak hanya datang dari bangsa Indonesia, tetapi juga orang-orang
Belanda. Mereka menuntut agar Tanam Paksa dihapuskan. Kecaman dari berbagai
pihak tersebut membuahkan hasil dengan dihapusnya sistem Tanam Paksa pada
tahun 1870. Orang-orang Belanda yang menentang adanya Tanam Paksa tersebut
di antaranya Baron van Hoevel, E.F.E. Douwes Dekker (Multatuli), dan L. Vitalis.
Pada tahun 1870, keluar Undang-Undang Agraria (Agrarische Wet) yang mengatur
tentang prinsip-prinsip politik tanah di negeri jajahan yang menegaskan bahwa pihak
swasta dapat menyewa tanah, baik tanah pemerintah maupun tanah penduduk. Tanah-
tanah pemerintah dapat disewa pengusaha swasta sampai 75 tahun. Tanah penduduk
dapat disewa selama 5 tahun, dan ada juga yang disewa sampai 30 tahun.
Pada tahun yang sama juga (1870) keluar Undang-undang Gula (Suiker Wet),
yang berisi larangan mengangkut tebu keluar dari Indonesia. Tebu harus diproses di
Indonesia. Pabrik gula milik pemerintah akan dihapus secara bertahap dan diambil
alih oleh pihak swasta. Pihak swasta diberi kesempatan yang luas untuk mendirikan
pabrik gula baru.
Melalui UU Gula, perusahaan-perusahaan swasta Eropa mulai berinvestasi di
Hindia-Belanda di bidang perkebunan. Sejak UU Agraria dan UU Gula dikeluarkan,
pihak swasta semakin banyak memasuki tanah jajahan di Indonesia. Mereka
memainkan peranan penting dalam mengeksploitasi tanah jajahan. Tanah jajahan
di Indonesia berfungsi sebagai tempat untuk mendapatkan bahan mentah untuk
kepentingan industri di Eropa dan tempat penanaman modal asing, tempat pemasaran
barang-barang hasil industri dari Eropa, serta penyedia tenaga kerja yang murah.

216 Kelas VIII SMP/MTs


5. Perlawanan terhadap Kolonialisme dan Imperialisme

Sumber:https://infoindonesiakita.com/2014/03/25/gambar-peta-dunia/
Gambar 4.10 Peta dunia.

Coba kalian amati gambar peta di atas! Bandingkan luas negara Indonesia dan
Belanda. Kira-kira berapa kali lipat luas Indonesia dibandingkan Belanda? Negeri
Indonesia yang jauh lebih luas dibandingkan wilayah Belanda. Pada masa lalu,
Indonesia hanya dianggap sebuah provinsi bagi bangsa Belanda, namun tidak
diperlakukan sama dengan masyarakat Belanda di Eropa. Belanda hanya menguras
kekayaan Indonesia untuk kemakmuran negerinya. Bagaimanakah reaksi masyarakat
Indonesia? Tentu saja mereka melawan. Mari pelajari lebih lanjut perlawanan-
perlawanan yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia dengan mencermati uraian
berikut!

a. Perlawanan terhadap Persekutuan Dagang

1) Sultan Baabullah Mengusir Portugis


Konflik antara kerajaan di Indonesia dan persekutuan/kongsi dagang Barat
terjadi sejak para kongsi dagang menunjukkan kecongkakannya. Sebagai contoh,
Pada tahun 1529 terjadi perang antara Tidore dan Portugis.

Ilmu Pengetahuan Sosial 217


Penyebab utamanya adalah Portugis
menghalang-halangi perdagangan Banda dengan
Tidore. Portugis menembaki jung-jung (perahu) dari
Banda yang akan membeli cengkih ke Tidore. Tidore
tidak terima dengan tindakan armada Portugis, lalu
melakukan perlawanan. Dalam perang tersebut,
Portugis berhasil mengadu domba Kerajaan Ternate
dan Tidore. Portugis mendapat dukungan dari
Ternate dan Bacan. Akhirnya, Portugis mendapat
kemenangan.
Rakyat Maluku sadar bahwa Portugis hanya
akan merusak perdamaian. Sultan Hairun berhasil
menyatukan rakyat dan mengobarkan perlawanan
pada tahun 1565. Portugis terus terdesak oleh
gempuran tentara kerajaan yang didukung rakyat.
Portugis menawarkan perundingan kepada Sultan
Hairun. Sultan Hairun adalah raja yang cinta damai
Sumber: https://image.slidesharecdn. sehingga menerima ajakan Portugis.
com/kerajaanternatedantidore- Pada tahun 1570, bertempat di Benteng Sao
140918222229-phpapp02/95/15k
Paolo, terjadi perundingan antara Sultan dan
erajaan-ternate-dan-tidore-8-638.
jpg?cb=1411334123 Portugis. Pada awal perundingan semua berjalan
Gambar 4.11 Peta Kerajaan Tidore
seperti sebuah pertemuan pada umumnya, yaitu
dan Ternate di Maluku. membicarakan suatu hal penting. Pada saat itu,
Sultan Hairun tidak menaruh curiga sedikit pun.
Ia merasa bahwa perdamaian jauh lebih baik. Namun, pada saat perundingan
berlangsung tanpa disangka-sangka tiba-tiba Portugis menangkap Sultan Hairun
dan pada saat itu juga membunuhnya.

Sumber: http://melvaarea.blogspot.co.id/2012/04/artikel-ternate-tidore.html
Gambar 4.12 Benteng Sao Paolo.

218 Kelas VIII SMP/MTs


Kelicikan dan kejahatan Portugis tersebut menimbulkan kemarahan rakyat
Maluku. Sultan Baabullah (putera Sultan Hairun) dengan gagah melanjutkan
perjuangan ayahandanya dengan memimpin perlawanan. Pada saat bersamaan,
Ternate dan Tidore bersatu melancarkan serangan terhadap Portugis. Akhirnya, pada
tahun 1575, Portugis berhasil diusir dari Ternate. Selanjutnya, Portugis melarikan
diri dan menetap di Ambon. Pada tahun 1605, Portugis berhasil diusir oleh VOC dari
Ambon. Portugis kemudian menyingkir ke Timor Timur/Timor Leste dan melakukan
kolonisasi di tempat itu.

2) Perlawanan Aceh
Tahukan kalian bahwa selain di Ternate dan Tidore, perlawanan masyarakat
Indonesia terhadap Portugis juga dilakukan oleh rakyat Aceh di Pulau Sumatra?
Pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda (1607-1639), armada Aceh telah
disiapkan untuk menyerang kedudukan Portugis di Malaka. Saat itu, Aceh telah
memiliki armada laut yang mampu mengangkut 800 prajurit. Pada saat itu, wilayah
Kerajaan Aceh telah sampai di Sumatra Timur dan Sumatra Barat. Pada tahun
1629, Aceh mencoba menaklukkan Portugis, tetapi penyerangan yang dilakukan
Aceh ini belum berhasil mendapat kemenangan. Meskipun demikian, Aceh masih
tetap berdiri sebagai kerajaan yang merdeka.

3) Ketangguhan “Ayam Jantan dari Timur”


Kalian tentu tidak asing dengan nama Sultan
Hasanuddin. Tokoh ini sangat ditakuti Belanda karena
ketangguhannya melawan Belanda sehingga disebut
sebagai “Ayam Jantan dari Timur”.
Sultan Hasanuddin adalah Raja Gowa di Sulawesi
Selatan. Suatu ketika, Kerajaan Gowa (Sultan
Hasanuddin) dan Bone (Arung Palaka) berselisih paham.
Hal ini dimanfaatkan VOC dengan mengadu domba
Sumber: http://kidnesia.grid. kedua kerajaan tersebut. VOC memberikan dukungan,
id/Indonesiaku/Teropong-
Daerah/Sulawesi-Selatan/ sehingga Bone menang saat perang dengan Gowa tahun
Tokoh/Sultan-Hasanuddin 1666. Sultan Hassanuddin dipaksa menandatangani
Gambar 4.13 Sultan Perjanjian Bongaya pada 18 November 1667.
Hasanuddin. Perjanjian Bongaya adalah perjanjian antara Sultan
Hasanuddin dan VOC. Isi dari perjanjian Bongaya
sebagai berikut.
a) Belanda memperoleh monopoli dagang rempah-rempah di Makassar;
b) Belanda mendirikan benteng pertahanan di Makassar;
c) Makassar harus melepaskan daerah kekuasaannya berupa daerah di luar
Makassar;
d) Aru Palaka diakui sebagai Raja Bone.

Ilmu Pengetahuan Sosial 219


Perjanjian Bongaya telah memangkas kekuasaan Kerajaan Gowa sebagai
kerajaan terkuat di Sulawesi. Tinggal kerajaan-kerajaan kecil, yang sulit
melakukan perlawanan terhadap VOC.

4) Serangan Mataram terhadap VOC

Sumber: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons, https://the-article-news.blogspot.co.id


Gambar 4.14 Peta Pusat VOC di Batavia dan pusat Kerajaan Mataram.

Perhatikan gambar peta di atas. Mataram adalah kerajaan besar di Jawa Tengah.
Keberadaan VOC di Batavia sangat membahayakan Mataram. Pada awalnya,
Mataram dengan Belanda dianggap menjalin hubungan baik. Belanda diizinkan
mendirikan benteng gudang (loji) untuk kantor dagang di Jepara pada tahun 1615.
Belanda juga memberikan dua meriam untuk Kerajaan Mataram.
Perselisihan antara Mataram dan Belanda terjadi karena nafsu monopoli
Belanda. Pada tanggal 8 November 1618, Gubernur Jenderal VOC Jan Pieterzoon
Coen memerintahkan van der Marct menyerang Jepara. Kerugian Mataram sangat
besar. Peristiwa tersebut memperuncing perselisihan antara Mataram dan Belanda.
Raja Mataram Sultan Agung segera mempersiapkan penyerangan terhadap
kedudukan VOC di Batavia. Serangan pertama dilakukan pada tahun 1628.
Pasukan Mataram dipimpin Tumenggung Baurekso, yang tiba di Batavia tanggal
22 Agustus 1628. Selanjutnya, menyusul pasukan Tumenggung Sura Agul-Agul,
dan kedua bersaudara yaitu Kiai Dipati Mandurejo dan Upa Santa.

220 Kelas VIII SMP/MTs


Mengapa serangan pertama mengalami kegagalan? Hal ini terjadi selain
karena kurangnya perbekalan, juga disebabkan Mataram kurang matang dalam
memperhitungkan medan pertempuran. Faktor lain adalah persenjataan Belanda
jauh lebih modern dibandingkan tentara Mataram.
Serangan pertama yang dilakukan oleh Mataram gagal sehingga terpaksa
pasukan ditarik kembali ke Mataram tanggal 3 Desember 1628. Pada serangan
tersebut, tidak kurang 1.000 prajurit Mataram gugur dalam medan pertempuran.
Mataram segera mempersiapkan serangan kedua, dengan pimpinan Kyai Adipati
Juminah, K.A. Puger, dan K.A. Purbaya. Persiapan dilakukan dengan lebih matang.
Gudang-gudang dan lumbung persediaan makanan didirikan di berbagai tempat.
Setelah semua persiapan selesai, pengepungan secara total terhadap Batavia pun
dilakukan. Serangan dimulai pada tanggal 1 Agustus dan berakhir 1 Oktober
1629. Namun, serangan kedua ini pun gagal, karena faktor kelemahan yang sama
seperti pada serangan pertama serta lumbung padi persediaan makanan banyak
dihancurkan Belanda sehingga semakin memperlemah kekuatan Mataram.
Pada tahun 1799, terjadi peristiwa penting dalam sejarah kolonialisme dan
imperialisme Barat di Indonesia. VOC dinyatakan bangkrut hingga dibubarkan.
Keberadaan VOC sebagai kongsi dagang yang menjalankan roda pemerintahan
di negeri jajahan seperti di Indonesia tidak dapat dilanjutkan lagi. Pada tanggal
31 Desember 1799, VOC dinyatakan bubar. Semua utang piutang dan segala
milik VOC diambil alih oleh pemerintah. Setelah dibubarkannya VOC, Indonesia
berada langsung di bawah pemerintah Hindia Belanda.

Aktivitas Individu

1. Carilah buku, majalah, atau internet yang menceritakan tentang


perlawanan rakyat terhadap VOC.
2. Pilihlah salah satu kisah perlawanan tersebut!
3. Bacalah dengan seksana latar belakang, proses, dan akhir perlawanan
tersebut!
4. Buatlah rangkuman tentang perlawanan tersebut dan tuliskan sepanjang
1-2 halaman dan tuliskan komentarmu terhadap perlawanan tersebut
5. Tukarkan hasil rangkumanmu dengan 2 (dua) temanmu!
6. Catatlah pelajaran penting dari perlawanan tersebut!

Ilmu Pengetahuan Sosial 221


b. Perlawanan terhadap Pemerintah Hindia Belanda

Sumber: http://www.peristiwa.co/wp-content/uploads/masjid-raya-aceh.jpg
Gambar 4.15 Masjid Agung Aceh.

Perhatikan gambar Masjid Agung Aceh di atas! Bagi masyarakat Aceh, Masjid
Aceh tersebut merupakan masjid bersejarah yang terkait erat dengan semangat
perjuangan masyarakat Aceh. Bukan sekadar tempat ibadah kebanggaan masyarakat,
masjid tersebut merupakan simbol perjuangan rakyat Aceh menentang imperialisme
Barat. Masjid tersebut menjadi salah satu benteng perjuangan rakyat melawan
Belanda.
Perlawanan terhadap pemerintah Hindia Belanda terjadi di berbagai daerah di
Indonesia. Abad XIX merupakan puncak perlawanan rakyat Indonesia di berbagai
daerah menentang Pemerintah Hindia Belanda. Kegigihan perlawanan rakyat
Indonesia menyebabkan Belanda mengalami krisis keuangan untuk membiayai
perang. Perlawanan di berbagai daerah tersebut belum berhasil membuahkan
kemerdekaan. Semua perlawanan dipadamkan dan kerajaan-kerajaan di Indonesia
semakin mengalami keruntuhan. Bagaimana proses perlawanan rakyat Indonesia
abad XIX? Kalian akan menelusuri sebagian perlawanan tersebut melalui uraian di
bawah ini.

222 Kelas VIII SMP/MTs


1) Perang Saparua di Ambon
Kalian masih ingat kekuasaan Inggris yang
menggantikan Belanda pada tahun 1811-1816? Peralihan
kekuasaan tersebut menyadarkan rakyat bahwa Belanda
bukanlah kekuatan yang paling hebat. Ketika Belanda
kembali berkuasa di Indonesia tahun 1817, rakyat
Ambon mengadakan perlawanan, di bawah pimpinan
Thomas Matulesi (Pattimura).
Sumber: http://www.smileambon.
com/2015/05/biografi-dan-sejarah-
Pattimura memimpin perlawanan di Saparua dan
perjuangan-kapitan.html berhasil merebut benteng Belanda serta membunuh
Gambar 4.16 Thomas Residen van den Berg. Dalam perlawanan tersebut,
Matulesi (Pattimura). turut serta pula seorang pahlawan wanita bernama
Christina Martha Tiahahu yang merupakan putri tunggal
dari Paulus Tiahahu, teman dari Kapten Pattimura.
Perlawanan Pattimura dapat dikalahkan setelah bantuan
Belanda dari Batavia datang. Pattimura bersama tiga
pengikutnya ditangkap dan dihukum gantung. Untuk
memperdalam pemahamanmu tentang perjuangan
Pattimura, carilah buku biografinya!
Sumber: http://www.antaranews.
com/berita/168044/semangat-
perjuangan-martha-tiahahu-harus-
digelorakan
Gambar 4.17 Christina Martha
Tiahahu.

2) Perang Paderi di Sumatra Barat (1821-1838)

Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Fort_de_kock_1825.jpg
Gambar 4.18 Benteng Fort de Kock.

Ilmu Pengetahuan Sosial 223


Perhatikan gambar Benteng Fort de Kock! Benteng tersebut merupakan saksi
betapa sengitnya perlawanan kaum Padri terhadap pemerintah Hindia Belanda. Di
manakah meletusnya Perang Padri? Bagaimana latar belakang dan proses Perang
Padri?
Minangkabau, Sumatra Barat merupakan salah satu pusat gerakan kebangkitan
Islam di Indonesia. Gerakan pemurnian ajaran Islam dibawa oleh para haji yang
pulang dari Mekah. Tokohnya adalah Haji Miskin, Haji Sunanik, dan Haji
Piobang. Kelompok pembaharu Islam di Sumatra Barat ini disebut sebagai kaum
Padri. Mereka terpengaruh oleh para pembaharu Islam di Timur Tengah, dan
menggelorakan semangat kembali pada kebangkitan Islam.
Ide pembaharuan Kaum Paderi berbenturan dengan kelompok adat atau kaum
penghulu. Belanda memanfaatkan perselisihan tersebut dengan mendukung kaum
adat yang posisinya sudah terjepit.
Perlawanan kaum Padri dengan sasaran utama Belanda meletus tahun 1821.
Kaum Padri dipimpin Tuanku Imam Bonjol (M Syahab), Tuanku nan Cerdik,
Tuanku Tambusai, dan Tuanku nan Alahan. Perlawanan kaum Padri berhasil
membuat Belanda terpojok. Sementara itu, Belanda menghadapi perlawanan
Pangeran Diponegoro (1825-1830). Belanda sadar apabila pertempuran
dilanjutkan, Belanda akan kalah. Belanda pun mengajak kaum Padri berdamai,
yang diwujudkan di Bonjol tanggal 15 November 1825. Selanjutnya, Belanda
berkonsentrasi ke Perang Diponegoro.
Belanda berhasil memadamkan perlawanan Diponegoro. Setelah itu, Belanda
kembali melakukan penyerangan terhadap kedudukan Padri. Kaum adat yang
semula bermusuhan dengan kaum Padri akhirnya mendukung perjuangan Padri.
Bantuan dari Aceh juga datang untuk mendukung pejuang Padri. Belanda benar-
benar menghadapi musuh yang tangguh.
Belanda menerapkan sistem pertahanan Benteng Stelsel. Benteng Fort de
Kock di Bukit tinggi dan Benteng Fort van der Cappelen merupakan dua benteng
pertahanannya. Dengan siasat tersebut, Belanda akhirnya menang, yang ditandai
dengan jatuhnya benteng pertahanan terakhir Padri di Bonjol tahun 1837.
Tuanku Imam Bonjol ditangkap, kemudian diasingkan ke Priangan, kemudian ke
Ambon, dan terakhir di Menado hingga wafat tahun 1864. Berakhirnya Perang
Padri membuat kekuasaan Belanda di Minangkabau semakin besar. Keadaan ini
kemudian mendukung usaha Belanda untuk menguasai wilayah Sumatra yang
lain.

224 Kelas VIII SMP/MTs


3) Perang Diponegoro (1825-1830)

Sumber: http://mengenangradensaleh.files.wordpress.com/2012/06/penangkapan-diponegoro2.png
Gambar 4.19. Lukisan Raden Saleh tentang penangkapan Pangeran Diponegoro.

Pernahkah kalian melihat foto atau lukisan di atas? Lukisan tersebut merupakan
karya pelukis legendaris Raden Saleh. Gambaran dalam lukisan tersebut
menjelaskan bagaimana kegagalan perundingan Pangeran Diponegoro dengan
Belanda yang berakibat ditangkapnya Pangeran Diponegoro oleh Belanda. Hal
ini membuktikan kelicikan Belanda dalam menghadapi bangsa Indonesia.
Perang Diponegoro merupakan salah satu perang besar yang dihadapi Belanda.
Perlawanan Pangeran Diponegoro tidak lepas dari kegelisahan dan penderitaan
rakyat akibat penindasan yang dilakukan pemerintah Hindia Belanda. Campur
tangan pemerintah Hindia Belanda dalam urusan Keraton Yogyakarta merupakan
salah satu penyebab kegelisahan rakyat. Pajak-pajak yang diterapkan pemerintah
Hindia Belanda dan kebijakan ekonomi lainnya menjadi sumber penderitaan
rakyat, yang ikut juga melatarbelakangi Perang Diponegoro.

Ilmu Pengetahuan Sosial 225


Salah satu bukti campur tangan politik Belanda
adalah dalam urusan politik Kerajaan Yogyakarta
terjadi ketika pada tahun 1822 Hamengkubuwono IV
wafat. Di dalam keraton muncul perselisihan tentang
penggantinya. Saat itu, putra mahkota baru berumur
3 (tiga) tahun. Keadaan ini menjadi kesempatan
bagi Belanda untuk campur tangan dalam urusan
kerajaan.
Beberapa tindakan Belanda yang dianggap
Sumber: https://id.wikipedia.org/ melecehkan harga diri dan nilai-nilai budaya
wiki/Diponegoro masyarakat menjadi penyebab lain kebencian rakyat
Gambar 4.20 Pangeran kepada Belanda.
Diponegoro.
Berbagai kegelisahan dan penderitaan yang
lama berlangsung dipicu oleh berbagai peristiwa
yang membuat rakyat marah. Sebagai contoh, saat membangun jalan baru pada
bulan Mei 1825, Belanda dan Patih Danurejo memasang patok-patok pada
tanah leluhur Diponegoro. Terjadi perselisihan saat pengikut Diponegoro Patih
Danureja IV mencabuti patok-patok tersebut. Belanda segera mengutus serdadu
untuk menangkap Pangeran Diponegoro. Perang tidak dapat dihindarkan. Pada
tanggal 20 Juli 1825, Tegalrejo yang menjadi basis pengikut Diponegoro direbut
dan dibakar Belanda.

Sumber: Atlas dan Lukisan Sejarah Nasional Indonesia


Gambar 4.21 Siasat Benteng Stelsel.

226 Kelas VIII SMP/MTs


Diponegoro meninggalkan kota dan menyusun strategi perlawanan di luar
Kota Yogyakarta. Perang Jawa dikumandangkan (1825-1830) untuk mengusir
Belanda. Perlawanan tersebut menular sampai Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Belanda berusaha membujuk para pejuang dengan memulangkan
Hamengkubuwono II dari pengasingannya di Ambon. Namun, langkah ini gagal
memadamkan perlawanan. Selanjutnya, Belanda menerapkan siasat Benteng-
Stelsel. Dengan sistem ini, Belanda mampu memecah belah jumlah pasukan
musuh. Belanda berhasil menangkap Kyai Maja dan Pangeran Mangkubumi.
Belanda kemudian juga berhasil meyakinkan panglima Sentot Prawiryodirjo
untuk membuat perjanjian perdamaian.

Wawasan
Mari gali!
Perang Diponegoro adalah sebuah perang yang besar. Sebanyak 8.000
serdadu Belanda dan 7.000 tentara sewaan Belanda tewas. Lebih dari 200.000
penduduk Jawa Tengah dan Yogyakarta meninggal. Betapa gigihnya bangsa
Indonesia untuk menegakkan keadilan dan mempertahankan harga diri.
Pengorbanan dan kegigihan yang perlu kalian teladani.

Pada bulan Maret 1830, Diponegoro bersedia mengadakan perundingan


dengan Belanda di Magelang, Jawa Tengah. Perundingan tersebut hanya
sebagai jalan tipu muslihat karena ternyata Diponegoro ditangkap dan
diasingkan ke Manado, kemudian ke Makassar hingga wafat tahun 1855.
Setelah berakhirnya Perang Jawa (Diponegoro), tidak ada lagi perlawanan
yang besar di Jawa.

4) Perang Aceh
Perhatikan Gambar 4.22!
Pohon Kohler di depan Masjid
Baiturrahman Banda Aceh!
Tahukah kalian mengapa
pohon tersebut disebut pohon
Kohler? Penamaan pohon
Kohler ada hubungannya
dengan perjuangan rakyat
Aceh dalam menentang
kolonialisme Belanda.
Bagaimana kisahnya, uraian
Sumber: http://www.flickr.com/photos/roel_en_ berikut ini akan membantumu
roel/2763898067/
menemukan jawaban.
Gambar 4.22 Gambar Pohon Kohler di halaman Masjid
Baiturrahman, Banda Aceh.

Ilmu Pengetahuan Sosial 227


Traktat London tahun 1871 menyebut
Belanda menyerahkan Sri Lanka kepada
Inggris, dan Belanda mendapat hak atas
Aceh. Berdasarkan traktat tersebut, Belanda
mempunyai alasan untuk menyerang istana
Aceh. Saat itu, Aceh masih merupakan
negara merdeka. Belanda juga membakar
Masjid Baiturrahman yang menjadi benteng
pertahanan Aceh 5 April 1873.
Semangat jihad (perang membela
Sumber: http://www.biografiku. agama Islam) menggerakkan perlawanan
com/2010/03/biografi-teuku-umar.html
rakyat Aceh. Jendral Kohler terbunuh saat
Gambar 4.23 Teuku Umar. pertempuran di depan Masjid Baiturrahman,
Banda Aceh. Kohler meninggal dekat dengan pohon yang sekarang diberi
nama Pohon Kohler. Siasat konsentrasi stelsel dengan sistem bertahan dalam
benteng besar oleh Belanda tidak berhasil. Belanda semakin terdesak, korban
semakin besar, dan keuangan terus terkuras.
Belanda sama sekali tidak mampu menghadapi secara fisik perlawanan
rakyat Aceh. Menyadari hal tersebut, Belanda mengutus Dr. Snouck
Hurgronje yang memakai nama samaran Abdul Gafar. Sebagai seorang ahli
bahasa, sejarah, dan sosial Islam, ia dimintai masukan atau rekomendasi
tentang cara-cara mengalahkan rakyat Aceh. Setelah lama belajar di Arab,
Snouck Hurgronje memberikan saran-saran kepada Belanda mengenai cara
mengalahkan orang Aceh. Menurut Hurgronje, Aceh tidak mungkin dilawan
dengan kekerasan, sebab karakter orang Aceh tidak akan pernah menyerah.
Jiwa jihad orang Aceh sangat tinggi.
Taktik yang paling mujarab adalah dengan mengadu domba antara
golongan Uleebalang (bangsawan) dan kaum ulama. Belanda menjanjikan
kedudukan pada Uleebalang yang bersedia damai. Taktik ini berhasil, banyak
Uleebalang yang tertarik pada tawaran Belanda. Belanda memberikan
tawaran kedudukan kepada para Uleebalang apabila kaum ulama dapat
dikalahkan. Sejak tahun 1898, kedudukan Aceh semakin terdesak.
Banyak tokohnya yang gugur. Teuku Umar
gugur dalam pertempuran di Meulaboh pada
1899. Sultan Aceh Mohammad Daudsyah
ditawan pada tahun 1903 dan diasingkan
hingga meninggal di Batavia. Panglima
Polem Mohammad Daud juga menyerah pada
tahun 1903. Cut Nyak Dien, tokoh pemimpin
perempuan, ditangkap tahun 1906, kemudian
diasingkan ke Sumedang.
Sumber: http://www.biografiku. Pahlawan perempuan Cut Meutia gugur
com/2011/09/biografi-cut-nyak-dhien-
pahlawan.html pada tahun 1910. Perlawanan Aceh pun
Gambar 4.24 Cut Nyak Dien. terus menyusut. Hingga tahun 1917, Belanda

228 Kelas VIII SMP/MTs


masih melakukan pengejaran terhadap sisa-sisa perlawanan Aceh. Belanda
mengumumkan berakhirnya Perang Aceh pada tahun 1904. Namun demikian,
perlawanan seporadis rakyat Aceh masing berlangsung hingga tahun 1930an.

5) Perlawanan Sisingamangaraja, Sumatra Utara


Perlawanan terhadap Belanda di Sumatra
Utara dilakukan oleh Sisingamangaraja
XII. Perlawanan ini, yang dinamakan juga
Perang Batak, berlangsung selama 29 tahun.
Pertempuran diawali dari Bahal Batu, yang
menjadi pusat pertahanan Belanda tahun
1877.
Untuk menghadapi Perang Batak,
Belanda menarik pasukan dari Aceh. Pasukan
Sisingamangaraja dapat dikalahkan setelah
Sumber: http://www.kompasiana.com/ Kapten Christoffel berhasil mengepung
www.roysimamora.com/sisingamanga- benteng terakhir Sisingamangaraja di
raja-xii-semangat-pejuang-yang-mengi
nspirasi_55194e46a333110317b6598c
Pakpak. Kedua putra beliau Patuan Nagari
dan Patuan Anggi ikut gugur, sehingga
Gambar 4.25 Sisingamangaraja.
seluruh Tapanuli dapat dikuasai Belanda.

6) Perang Banjar
Perang Banjar berawal ketika Belanda
campur tangan dalam urusan pergantian raja
di Kerajaan Banjarmasin. Belanda memberi
dukungan kepada Pangeran Tamjidillah yang
tidak disukai rakyat.
Perlawanan dilakukan oleh Prabu Anom
dan Pangeran Hidayat. Pada tahun 1859,
Pangeran Antasari memimpin perlawanan
setelah Prabu Anom ditangkap Belanda.
Pasukan Pangeran Antasari dapat didesak.
Sumber: http://irwanreker-parkker. Pada tahun 1862, Pangeran Hidayat
blogspot.co.id/ menyerah, dan berakhirlah perlawanan
Gambar 4.26 Pangeran Antasari. Banjar di Pulau Kalimantan. Perlawanan
benar-benar dapat dipadamkan pada tahun
1905

Ilmu Pengetahuan Sosial 229


7) Perang Jagaraga di Bali
Perang Jagaraga berawal ketika Belanda dan Kerajaan di Bali bersengketa
tentang hak tawan karang. Hak tawan karang menyatakan bahwa setiap
kapal yang kandas di perairan Bali menjadi hak penguasa di daerah tersebut.
Pemerintah Belanda memprotes raja Buleleng yang menyita 2 (dua) kapal
milik Belanda. Raja Buleleng tidak menerima tuntutan Belanda untuk
mengembalikan kedua kapalnya. Persengketaan ini menyebabkan Belanda
melakukan serangan terhadap Kerajaan Buleleng pada tahun 1846. Belanda
berhasil menguasai Kerajaan Buleleng, sementara Raja Buleleng menyingkir
ke Jagaraga dibantu oleh Kerajaan Karangasem.
Setelah berhasil merebut Benteng Jagaraga, Belanda melanjutkan ekspedisi
militer tahun 1849. Dua kerajaan Bali, yaitu Gianyar dan Klungkung menjadi
sasaran Belanda pada tahun 1906. seluruh kerajaan di Bali pun jatuh ke pihak
Belanda setelah rakyat melakukan perang habis-habisan sampai mati, yang
dikenal dengan perang puputan jagaraga.

Wawasan
Puputan Margarana
Untuk melawan musuh rakyat Bali tidak segan-segan melakukan perang
puputan. Pada tahun 1946, perang puputan terjadi lagi saat pasukan I Gusti
Ngurah Rai melawan Belanda. Pada 20 November 1946, sejak pagi-pagi
buta tentara Belanda mulai mengadakan pengurungan terhadap Desa Marga.
Dalam pertempuran sengit itu, semua anggota pasukan Ngurah Rai bertekad
tidak akan mundur sampai titik darah penghabisan. Di sinilah pasukan Ngurah
Rai mengadakan “Puputan” atau perang habis-habisan di Desa Margarana
sehingga semua pasukan yang berjumlah 96 orang gugur, termasuk Ngurah
Rai sendiri. Sebaliknya, di pihak Belanda ada lebih kurang 400 orang yang
tewas.

Aktivitas Individu

1. Kunjungilah perpustakaan sekolah, kemudian carilah buku tentang


perlawanan atau perang yang terjadi di berbagai daerah Indonesia!
2. Bacalah buku tersebut dengan seksama. Cermati setiap tokoh yang
berperan dalam peristiwa tersebut.

230 Kelas VIII SMP/MTs


3. Tuliskan laporan singkat dengan format di bawah ini.
4. Tukarkan hasil pencarian datamu dengan dua temanmu di kelas!

Nama Perlawanan : ......................................

Peran dalam
No. Nama Tokoh Nilai Keteladanan
Peristiwa

5. Bacalah hasil pengamatan temanmu, dan catatlah hal-hal yang


belum kalian peroleh!

Ilmu Pengetahuan Sosial 231


C. Tumbuh dan Berkembangnya Semangat
Kebangsaan

Sumber: https://rafibawang.wordpress.com/2011/10/27/sumpah-pemuda-28-oktober/

Gambar 4.27 Teks Sumpah Pemuda.

Perhatikan teks sumpah pemuda di atas! Apakah kalian telah menghafal teks
tersebut? Siapa yang menyusun teks tersebut? Untuk apa teks tersebut dibuat?
Apakah makna teks tersebut bagi sejarah bangsa Indonesia? Teks tersebut diikrarkan
para pemuda dari berbagai daerah pada tanggal 28 Oktober 1928. Ikrar tersebut
merupakan tekad untuk memulai jalan baru mengusir penjajah melalui perjuangan
pergerakan nasional. Mengapa para pemuda menggelorakan pergerakan nasional?
Uraian berikut ini akan membantu kalian menelusuri sejarah pergerakan nasional
Indonesia.

Aktivitas Kelompok

Kalian telah mempelajari perlawanan rakyat Indonesia di berbagai daerah


dalam menentang kolonialisme dan imperialisme.
1. Bentuklah kelompok dengan anggota 4-5 orang.
2. Diskusikan faktor-faktor penyebab kegagalan perlawanan mengusir
penjajah di berbagai daerah tersebut.

232 Kelas VIII SMP/MTs


3. Tuliskan hasil diskusimu dalam format berikut ini!
No. Penyebab Kegagalan Penjelasan

4. Presentasikan hasil diskusimu di depan kelas.

Bangsa Indonesia sadar, berbagai penyebab kegagalan perjuangan kemerdekaan


pada masa lalu. Salah satu penyebab kegagalan adalah perlawanan yang bersifat
kedaerahan. Kalian ingat lagi beberapa perjuangan bangsa Indonesia di berbagai
daerah. Bagaimana seandainya para tokoh seperti Imam Bonjol, Pangeran Diponegoro,
Pattimura, Sultan Hassanudin, dan para tokoh lainnya bersatu mengusir penjajah?
Tentu Belanda akan mudah ditaklukkan.
Pada awal abad XX, corak perjuangan bangsa Indonesia berubah dari yang
bersifat kedaerahan menuju perjuangan yang bersifat nasional. Bangsa Indonesia
telah menemukan identitas kebangsaan sebagai pengikat perjuangan bersama. Paham
kebangsaan atau nasionalisme telah tumbuh dan menjelma menjadi sarana perjuangan
yang sangat kuat.

Ilmu Pengetahuan Sosial 233


1. Latar Belakang Munculnya Nasionalisme Indonesia
Faktor apa saja yang melatarbelakangi terjadinya pergerakan nasional di Indonesia?
Dari mana saja faktor-faktor tersebut muncul? Ditinjau dari asal pengaruhnya,
pergerakan nasional dilatarbelakangi berbagai kejadian di dalam negeri Indonesia
dan berbagai kejadian di luar negeri. Berbagai kejadian dari dalam negeri atau sering
disebut faktor internal yang melatarbelakangi pergerakan nasional, misalnya perluasan
pendidikan, kegagalan perjuangan di berbagai daerah, rasa senasib sepenanggungan,
dan perkembangan berbagai organisasi etnik kedaerahan. Adapun berbagai hal
dari luar Indonesia (faktor eksternal) yang melatarbelakangi terjadinya pergerakan
nasional, antara lain munculnya paham-paham baru di dunia seperti pan-Islamisme,
nasionalisme, sosialisme, liberalisme, dan demokrasi. Beberapa peristiwa seperti
kemenangan Jepang atas Rusia dalam perang 1905 dan perkembangan berbagai
organisasi pergerakan nasional di berbagai negara juga menjadi faktor eksternal
pendorong pergerakan nasional di Indonesia. Uraian berikut akan menjelaskan hal-
hal yang telah disebutkan di atas.

a. Perluasan Pendidikan
Pemerintah Hindia Belanda menerapkan kebijakan Politik Etis pada tahun 1901,
yaitu dalam bidang irigasi/pengairan, emigrasi/transmigrasi, dan edukasi/pendidikan.
Tiga kebijakan tersebut sebenarnya bertujuan memperbaiki kondisi masyarakat yang
semakin terpuruk. Namun, pelaksanaan kebijakan politik Etis tetap lebih berpihak
kepada penjajah. Dalam pelaksanaannya, banyak penyelewengan dalam Politik Etis,
seperti:
1) Irigasi hanya untuk kepentingan perkebunan Belanda.
2) Emigrasi/transmigrasi hanya untuk mengirim orang-orang Jawa ke luar Jawa
guna dijadikan buruh perkebunan dengan upah murah.
3) Pendidikan hanya sampai tingkat rendah, yang bertujuan memenuhi pegawai
rendahan. Pendidikan tinggi hanya untuk orang Belanda dan sebagian anak
pejabat.
Segi positif yang paling dirasakan bangsa Indonesia adalah pendidikan. Semakin
banyak orang Indonesia berpendidikan modern, yang kemudian mempelopori
gerakan pendidikan, sosial, dan politik. Pengaruh pendidikan inilah yang melahirkan
para tokoh pemimpin pergerakan nasional Indonesia.
Pendidikan adalah investasi peradaban. Melalui pendidikan akan tertanamkan
pengetahuan dan kesadaran nasionalisme bangsa Indonesia. Secara bertahap, mulai
masuk abad XX, kesempatan memperoleh pendidikan bagi rakyat Indonesia semakin
besar. Hal ini dipengaruhi kebijakan baru pemerintah Hindia Belanda melalui Politik
Etis (Politik Balas Budi).

234 Kelas VIII SMP/MTs


Politik kolonial liberal yang memeras rakyat Indonesia menimbulkan keprihatinan
sebagian masyarakat Belanda. C. Theodore van Deventer menuangkan kritiknya dalam
sebuah majalah de Gids berjudul Een Eereschuld atau Debt of Honour (Hutang Budi/
Hutang Kehormatan) yang terbit pada tahun 1899. Van Deventer mengusulkan agar
Belanda melakukan balas budi untuk bangsa Indonesia. Balas budi yang diusulkan
adalah dengan melakukan educatie, emigratie, dan irrigatie (edukasi/pendidikan,
emigrasi/perpindahan penduduk, dan irigasi/pengairan). Kebijakan Politik Etis
memungkinkan berdirinya sekolah-sekolah di berbagai daerah di Indonesia.
Mulai abad XX, perkembangan pendidikan yang diselenggarakan swasta juga
semakin banyak. Perkembangan pendidikan bukan hanya diselenggarakan oleh
pemerintah, tetapi juga oleh berbagai organisasi sosial dan keagamaan. Misionaris
(agama Katolik) dan Zending (agama Kristen Protestan) mendirikan berbagai sekolah
di pusat-pusat penyebaran agama Kristen. Di beberapa kota berkembang pendidikan
berdasarkan keagamaan, seperti Muhammadiyah, Persatuan Islam, Nahdlatul Ulama,
dan sebagainya. Sekolah kebangsaan juga tumbuh, seperti Taman Siswa dan sekolah-
sekolah yang didirikan organisasi pergerakan.
Pendidikan sangat besar peranannya dalam menumbuhkembangkan nasionalisme.
Pendidikan menyebabkan terjadinya transformasi ide dan pemikiran yang mendorong
semangat pembaharuan masyarakat. Pada masa sekarang, kalian harus senantiasa
berupaya meningkatkan kualitas pendidikan.

b. Kegagalan Perjuangan di Berbagai Daerah


Bangsa Indonesia menyadari berbagai penyebab kegagalan perjuangan
kemerdekaan pada masa lalu. Salah satu penyebab kegagalan perjuangan tersebut
adalah perlawanan yang bersifat kedaerahan. Kalian tentu ingat beberapa perjuangan
bangsa Indonesia di berbagai daerah. Bagaimana seandainya para tokoh seperti Imam
Bonjol, Pangeran Diponegoro, Pattimura, Sultan Hasanuddin, dan para tokoh lainnya
bersatu mengusir penjajah? Tentu Belanda akan mudah ditaklukkan.
Memasuki abad XX, corak perjuangan bangsa Indonesia berubah dari bersifat
kedaerahan, menuju perjuangan yang bersifat nasional. Bangsa Indonesia menemukan
identitas kebangsaan sebagai perekat perjuangan bersama. Paham kebangsaan atau
nasionalisme telah tumbuh dan menjelma menjadi sarana perjuangan yang sangat
kuat. Corak perjuangan nasional bangsa Indonesia ditandai dengan momentum
penting, yaitu diikrarkannya Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928.

c. Rasa Senasib Sepenanggungan


Perluasan kekuasaan Barat di Indonesia telah memengaruhi perubahan politik,
ekonomi, dan sosial bangsa Indonesia. Tekanan pemerintah Hindia Belanda pada
bangsa Indonesia telah memunculkan perasaan kebersamaan rakyat Indonesia sebagai
bangsa terjajah. Hal inilah yang mendorong tekad bersama untuk menghimpun
kebersamaan dalam pergerakan kebangsaan Indonesia.

Ilmu Pengetahuan Sosial 235


d. Perkembangan Organisasi Etnis, Kedaerahan, dan Keagamaan
Organisasi pergerakan nasional tidak muncul begitu saja. Awalnya, organisasi yang
berdiri di Indonesia adalah organisasi etnis, kedaerahan, dan keagamaan. Berbagai
organisasi tersebut sering melakukan pertemuan hingga akhirnya muncul ide untuk
mengikatkan diri dalam organisasi yang bersifat nasional. Bagaimana prosesnya?
Organisasi etnis banyak didirikan para pelajar perantau di kota-kota besar. Mereka
membentuk perkumpulan berdasarkan latar belakang etnis. Beberapa contohnya
antara lain Serikat Pasundan serta Perkumpulan Kaum Betawi yang dipelopori
oleh M Husni Thamrin. Selain organisasi etnis, muncul juga beberapa organisasi
kedaerahan, seperti Trikoro Dharmo (1915), Jong Java (1915), dan Jong Sumatranen
Bond (1917).
Berbagai organisasi bernapaskan keagamaan pada awal abad XX sangat
memengaruhi perkembangan kebangsaan Indonesia. Beberapa organisasi bernapas
keagamaan yang muncul pada masa awal abad XX antara lain Jong Islamiten Bond,
Muda Kristen Jawi, Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, PERSIS (Persatuan Umat
Islam), dan Al-Jamiatul Washiyah.
Jong Islamieten Bond (JIB) didirikan tanggal 1 Januari 1925 di Jakarta dengan
ketua Raden Sam. Selain sebagai pusat dakwah Islam, JIB juga mengorganisir
kegiatan seni, budaya, sosial, penerbitan. Muda Kristen Jawi dibentuk tahun 1920,
yang kemudian berubah namanya menjadi Perkumpulan Pemuda Kristen (PPK).
Muhammadiyah didirikan KH Ahmad Dahlan tanggal 18 Nopember 1912 di
Yogyakarta. Muhammadiyah mempunyai tujuan mengembangkan dakwah Islam,
mengembalikan ajaran Islam sesuai dengan Al Qur’an dan Sunnah (Hadits),
membersihkan praktik keagamaan dari syirik dan bid’ah, serta mengembangkan
pendidikan agama dan umum secara modern. Nahdlatul Ulama (NU) didirikan oleh
para kiai pada tanggal 31 Januari 1926 di Jawa Timur dengan pimpinan pertama KH
M. Hasyim Asy’ari. NU cepat berkembang terutama di Jawa karena basis pesantren
yang sangat banyak di Jawa.
Kaum wanita juga aktif berperan dalam berbagai organisasi baik organisasi sosial
maupun politik. Peran serta perempuan dalam memperjuangkan kemerdekaan telah
ada sejak dahulu. Beberapa tokoh pejuang wanita zaman dulu adalah RA Kartini,
Dewi Sartika, dan Maria Walanda Maramis. RA Kartini adalah putri Bupati Jepara
Jawa Tengah yang memperjuangkan emansipasi (persamaan derajat) antara laki-laki
dan perempuan. Beliau mendirikan sekolah khusus untuk perempuan.

236 Kelas VIII SMP/MTs


Wawasan

Perjuangan Tokoh Perempuan

Dewi Sartika mendirikan sekolah di Bandung, Jawa Barat. Maria


Walanda Maramis mendirikan sekolah di Gorontalo, Sulawesi. Dalam masa
pergerakan nasional, kaum perempuan aktif mendukung usaha persatuan dan
kesatuan bangsa. Mereka aktif memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Pada tahun 1912, berdirilah Putri Mahardika di Jakarta. Aktivitasnya
dalam pendidikan dan penerbitan pers. Pada tahun 1914, Rohana Kudus
mendirikan Kerajinan Amai Setia di Gadang, Bukittinggi, Sumatra Barat.
Rohana aktif dalam usaha mendirikan sekolah-sekolah untuk perempuan.
Organisasi Muhammadiyah di Yogyakarta pada tahun 1917 membentuk
Aisyiah. Aisyiah merupakan organisasi wanita Muhammadiyah yang pertama,
dipimpin Siti Wardah, istri pendiri Muhammadiyah KH Ahmad Dahlan.
Kegiatan Aisyiah terutama dalam bidang dakwah, pendidikan, kesehatan, dan
budaya.
Organisasi-organisasi kaum perempuan juga mempunyai semangat
perjuangan kebangsaan. Pada tanggal 22-25 Desember 1928, diadakan
Kongres Perempuan di Yogyakarta. Kongres diikuti tujuh organisasi
perempuan. Mereka merespon Sumpah Pemuda yang telah diikrarkan pada
28 Oktober 1928. Kongres dipimpin RA Sukanto, dan berhasil membentuk
Perikatan Perkumpulan Perempuan Indonesia (PPPI).

e. Berkembangnya Berbagai Paham Baru


Paham-paham baru seperti pan-Islamisme, nasoonalisme, liberalisme, sosialisme,
dan demokrasi menjadi salah satu pendorong pergerakan nasional Indonesia. Paham-
paham tersebut mengajarkan bagaimana langkah-langkah memperbaiki kondisi
kehidupan bangsa Indonesia. Berbagai paham tersebut memengaruhi berbagai
organisasi pergerakan nasional Indonesia.

Ilmu Pengetahuan Sosial 237


f. Berbagai Peristiwa dan Pengaruh dari Luar Negeri
Berbagai peristiwa di luar negeri yang turut menjadi pendorong pergerakan
kebangsaan Indonesia adalah sebagai berikut.
1) Kemenangan Jepang atas Rusia pada tahun 1905
Pada tahun 1904-1905 terjadi peperangan Jepang melawan Rusia. Rusia adalah
bangsa Eropa, sedangkan Jepang adalah bangsa Asia. Tentara Jepang berhasil
mengalahkan Rusia, dan menjadi inspirasi negara-negara lain bahwa orang Asia
bisa mengalahkan bangsa Barat. Bangsa-bangsa Asia pun semakin yakin mampu
melawan penjajah.
2) Berkembangnya nasionalisme di berbagai negara
Pada abad XX, negara-negara terjajah di Asia dan Afrika menunjukkan
perjuangan pergerakan kebangsaan. Di India, wilayah jajahan Inggris, muncul
pergerakan dengan tokoh-tokohnya Mahatma Gandhi dan Muhammad Ali Jinnah.
Di Filipina, Jose Rizal memimpin perlawanan terhadap penjajah Spanyol. Di
Tiongkok, muncul dr. Sun Yat Sen, yang terkenal dengan gerakan pembaharuannya.
Untuk memperluas wawasanmu tentang perkembangan berbagai organisasi pada
masa pergerakan nasional, kalian dapat melakukan aktivitas kelompok berikut ini!

Aktivitas Kelompok

1. Bentuklah kelompok dengan anggota 4-5 orang.


2. Berkunjunglah ke perpustakaan, kemudian carilah buku tentang
perkembangan berbagai organisasi etnis kedaerahan dan keagamaan pada
masa perkembangan pergerakan nasional.
3. Diskusikan bagaimana perkembangan organisasi tersebut pada masa
pergerakan nasional!
4. Tuliskan rangkuman hasil diskusimu, lalu presentasikan di depan kelas!
Nama Sejarah Bentuk
Tujuan
Organisasi Kelahiran Perjuangan

Jong Java

238 Kelas VIII SMP/MTs


Nama Sejarah Bentuk
Tujuan
Organisasi Kelahiran Perjuangan

Trikoro Dharmo

Jong Islamieten
Bond

Perkumpulan
Pemuda Kristen
(PPK)

Muhammadiyah

Nahdlatul
Ulama

..........

..........

..........
5. Setelah kalian mendiskusikan hasil rangkumanmu di depan kelas, buatlah
catatan berdasarkan informasi dari kelompok lain!

Ilmu Pengetahuan Sosial 239


Setelah melakukan aktivitas kelompok tersebut, tentu kalian menemukan
banyak organisasi lain yang berkembang pada masa pergerakan nasional. Setiap
organisasi memiliki bidang perjuangan yang khas, seperti bidang ekonomi, politik,
sosial, maupun keagamaan. Setelah kalian memahami berbagai organisasi perintis
pergerakan nasional, berikutnya kalian akan mempelajari bagaimana lahirnya
organisasi pergerakan nasional Indonesia.

2. Organisasi Pergerakan Nasional Indonesia

Sumber: http://infojakarta.net/tag/museum-kebangkitan-nasional
Gambar 4.28 Museum Kebangkitan Nasional Indonesia, bekas gedung STOVIA.

Gambar di atas adalah gambar Museum Kebangkitan Nasional di Jakarta. Gedung


tersebut merupakan bekas STOVIA yang sangat penting artinya bagi kebangkitan
nasional Indonesia. Kebangkitan nasional yaitu masa lahirnya kesadaran bangsa
Indonesia untuk berjuang bersama-sama dalam mengusir penjajahan. Tentu, kalian
masih ingat mengapa tanggal 20 Mei selalu diperingati sebagai hari kebangkitan
nasional. Tanggal 20 Mei 1908 merupakan hari lahir Boedi Oetomo (Budi Utomo),
organisasi modern pertama di Indonesia yang menjadi tonggak pergerakan nasional
Indonesia. Bagaimana sejarah lahirnya Budi Utomo dan berbagai organisasi lainnya?
Kalian akan menelusurinya melalui uraian di bawah ini.

a. Budi Utomo (BU)


Pada awal abad XX, sudah banyak mahasiswa di kota-kota besar terutama di Pulau
Jawa. Sekolah kedokteran bernama STOVIA (School tot Opleideing van Inlandsche
Artsen) terdapat di Batavia (Jakarta). Para tokoh mahasiswa kedokteran sepakat untuk
memperjuangkan nasib rakyat Indonesia dengan memajukan pendidikan rakyat. Pada
tanggal 20 Mei 1908, mereka sepakat mendirikan sebuah organisasi bernama Budi
Utomo (BU) dan memilih dr Sutomo sebagai ketua. Tokoh lain pendiri Budi Utomo
adalah Gunawan, Cipto Mangunkusumo, dan RT Ario Tirtokusumo.

240 Kelas VIII SMP/MTs


b. Sarekat Islam (SI)

Sumber: http://infojakarta.net/tag/museum-kebangkitan-nasional

Gambar 4.29 Suasana Pasar Klewer pada masa lampau.

Gambar 4.29 menunjukkan suasana Pasar Klewer di Solo atau Surakarta, Jawa
Tengah. Pada masa penjajahan, pasar tersebut telah ramai oleh para pedagang
Indonesia, Arab, dan Tiongkok. Akibat persaingan yang tidak sehat antara pedagang
pribumi dan pedagang Tiongkok, pada tahun 1911 didirikan Serikat Dagang Islam
(SDI) oleh KH Samanhudi dan RM Tirtoadisuryo di Solo. Tujuan utama pada awalnya
adalah melindungi kepentingan pedagang pribumi dari ancaman pedagang Tiongkok.
Saat itu, para pedagang Tiongkok menguasai perdagangan di pasar, menggeser para
pedagang lokal yang kurang pendidikan dan pengalaman.
Dalam Kongres di Surabaya tanggal 30 September 1912, SDI berubah menjadi
Sarekat Islam (SI). Perubahan nama dimaksudkan agar kegiatan organisasi lebih
terbuka ke bidang-bidang lain, tidak hanya perdagangan. Pada tahun 1913, SI
dipimpin oleh Haji Umar Said Cokroaminoto. Perjuangan SI sangat menarik rakyat
karena kegiatannya yang membela rakyat. Pada tahun 1915, jumlah anggota SI
mencapai 800.000.
Pada tahun 1923, SI berubah nama menjadi Partai Sarekat Islam (SI) yang bersifat
nonkooperatif terhadap Belanda. Tahun 1927 PSI, menetapkan tujuan pergerakan
secara jelas, yaitu Indonesia merdeka berasaskan Islam.

Ilmu Pengetahuan Sosial 241


c. Indische Partij (IP)

Sumber: http://antoksoesanto.blogspot.co.id/2014/11/indische-partij-organisasi-politik-pertama-di-indonesia.html

Gambar 4.30 Para Pendiri IP.

Indische Partij (IP) adalah partai politik pertama di Indonesia. Gambar 2.18
merupakan pendiri IP yang terkenal dengan sebutan tiga serangkai, yakni E.F.E.
Douwes Dekker (Danudirjo Setiabudi), R.M. Suwardi Suryaningrat, dan dr Cipto
Mangunkusumo. Indische Partij dideklarasikan tanggal 25 Desember 1912. Tujuan
IP sangat jelas, yakni mengembangkan semangat nasionalisme bangsa Indonesia.
Keanggotaannya pun terbuka bagi semua golongan tanpa memandang suku, agama,
dan ras.
Pada tahun 1913, Belanda mempersiapkan pelaksanaan perayaan 100 tahun
pembebasannya dari kekuasaan Prancis. Belanda meminta rakyat Indonesia untuk
turut memperingati hari tersebut. Para tokoh Indische Partij menentang rencana
tersebut. Suwardi Suryaningrat menulis artikel yang dimuat dalam harian De Expres,
dengan judul Als Ik een Nederlander was (Seandainya Aku Orang Belanda). Suwardi
mengecam Belanda, katanya: Bagaimana mungkin bangsa terjajah (Indonesia)
disuruh merayakan kemerdekaan penjajah. Pemerintah Belanda marah dengan sikap
para tokoh Indische Partij. Akhirnya Douwes Dekker, Tjipto Mangunkusumo, dan
Suwardi Suryaningrat ditangkap dan dibuang ke Belanda.

242 Kelas VIII SMP/MTs


Wawasan

Pada tahun 1913, Belanda menyiapkan perayaan 100 tahun pembebasan


Belanda dari kekuasaan Prancis. Belanda meminta rakyat Indonesia untuk
turut memperingati hari tersebut. Para tokoh IP menentang rencana tersebut.
Suwardi Suryaningrat menulis artikel yang dimuat dalam harian De Expres,
dengan judul Als Ik een Nederlander was (Seandainya aku orang Belanda).
Suwardi mengecam Belanda, dengan menyatakan tidak masuk akal bangsa
terjajah (Indonesia) disuruh merayakan kemerdekaan penjajah. Pemerintah
Belanda marah dengan sikap para tokoh IP. Akhirnya Douwes Dekker,
Tjipto Mangunkusumo, dan Suwardi Suryaningrat ditangkap dan dibuang
ke Belanda.

d. Perhimpunan Indonesia (PI)


Semula bernama Indische Vereeniging, PI didirikan oleh orang-orang Indonesia
di Belanda pada tahun 1908. Pada tahun 1922, Indische Vereeniging berubah nama
menjadi Indonesische Vereeniging dengan kegiatan utama politik. Pada tahun 1925
berubah menjadi Perhimpunan Indonesia (PI). Nama majalahnya Hindia Putra, yang
kemudian berubah menjadi Indonesia Merdeka.

Tujuan utama PI adalah mencapai


Indonesia merdeka, memperoleh
suatu pemerintahan Indonesia yang
bertanggung jawab kepada seluruh
rakyat. Tokoh-tokoh PI adalah
Mohammad Hatta, Ali Sastroamijoyo,
Abdulmajid Joyoadiningrat, Iwa
Kusumasumantri, Sastro Mulyono,
Sartono, Gunawan Mangunkusumo,
dan Nazir Datuk Pamuncak.

Sumber: http://news.detik.com/berita/1767957/bung-hatta-
sepatu-bally-yang-tak-pernah-terbeli
Gambar 4.31 Mohammad Hatta, salah satu tokoh
Perhimpunan Indonesia.

Ilmu Pengetahuan Sosial 243


Pada tahun 1925, PI secara tegas mengeluarkan manifesto arah perjuangan, yaitu:
a. Indonesia bersatu, menyingkirkan perbedaan, dapat mematahkan kekuasaan
penjajah.
b. Diperlukan aksi massa yang percaya pada kekuatan sendiri untuk mencapai
Indonesia Merdeka.
c. Melibatkan seluruh lapisan masyarakat merupakan sarat mutlak untuk perjuangan
kemerdekaan.
d. Anasir yang berkuasa dan esensial dalam tiap-tiap masalah politik.
e. Penjajahan telah merusak dan demoralisasi jiwa dan fisik bangsa, sehingga
normalisasi jiwa dan materi perlu dilakukan secara sungguh-sungguh.

Manifesto 1925 sangat menggugah kesadaran bangsa Indonesia, serta sangat


memengaruhi pola pergerakan nasional bangsa Indonesia. Gagasan manifesto 1925
terealisasi saat Sumpah Pemuda diikrarkan pada 28 Oktober 1928.
Kongres Pemuda I dilaksanakan tanggal 30 April-2 Mei 1926 di Jakarta, dihadiri
berbagai organisasi pemuda. Kongres ini berhasil membentuk jaringan yang lebih
kokoh untuk mempersatukan diri, yang kemudian dilanjutkan dalam Kongres Pemuda
II tahun 1928.
Panitia Kongres Pemuda II dibentuk tanggal 12 Agustus 1928 dengan ketuanya
Sugondo Joyopuspito. Susunan panitia mewakili wilayah di seluruh Indonesia.
Beberapa tokoh panitia kongres adalah Sugondo (PPPI), Joko Marsaid (Jong Java),
M Yamin (Jong Sumatranen Bond), Amir Syarifuddin (Jong Bataks Bond), Senduk
(Jong Celebes) J Leimena (Jong Ambon), Johan Muh. Cai (Jong Islamieten Bond),
dan tokoh-tokoh lainnya.
Kongres II diselenggarakan 27-28 Oktober 1928, dihadiri oleh perwakilan
organisasi-organisasi pemuda dari seluruh Indonesia. Dalam kongres ini, keinginan
untuk membentuk negara sendiri semakin kuat. Suasana kebangsaan benar-benar
tidak bisa dibendung lagi. Akhirnya, tanggal 28 Oktober 1928, dibacakanlah
keputusan hasil Kongres Pemuda II, yang berupa ikrar pemuda yang terkenal dengan
Sumpah Pemuda.

Sumpah Pemuda

Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku bertumpah darah jang satu, tanah
Indonesia
Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku berbangsa jang satu, bangsa Indonesia
Kami Putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa
Indonesia.

244 Kelas VIII SMP/MTs


Beberapa keputusan penting Kongres II 27-28 Oktober 1928:
• Ikrar Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928.
• Menetapkan lagu Indonesia Raya ciptaan WR Supratman sebagai lagu
kebangsaan Indonesia.
• Menetapkan bendera merah putih sebagai lambang negara Indonesia.
Realisasi hasil kongres adalah didirikannya Indonesia Muda tahun 1930.
Indonesia Muda berasaskan kebangsaan dan bertujuan Indonesia Raya. Pemerintah
Belanda sangat menekan rapat-rapat yang diselenggarakan para tokoh pemuda. Lagu
Indonesia Raya dilarang dan penyebutan Indonesia Merdeka tidak diperbolehkan.
Para tokoh pemuda menyiasati tekanan ini. Pada Kongres III di Yogyakarta tahun
1938, tujuan kemerdekaan nusa dan bangsa diganti dengan menjunjung tinggi
martabat nusa dan bangsa.

e. Partai Nasional Indonesia (PNI)


Partai Nasional Indonesia (PNI) didirikan
tanggal 4 Juli 1927 di Bandung, dipimpin
Ir Soekarno. Tujuan PNI adalah Indonesia
merdeka, dengan ideologi nasionalisme.
PNI mengadakan kegiatan konkret baik
politik, sosial, maupun ekonomi. Organisasi
ini terbuka dan revolusioner, sehingga
PNI cepat meraih anggota yang banyak.
Pengaruh Soekarno sangat meresap dalam
lapisan masyarakat. Keikutsertaan Hatta
Sumber: http://daerah.sindonews.com/ dalam kegiatan politik Soekarno semakin
read/1017378/29/kritik-bung-karno-terhadap-
agama-islam-dan-takhayul-1435333597 membuat PNI sangat kuat.
Gambar 4.32 Bung Karno salah satu tokoh Kegiatan politik PNI dianggap
Partai Nasional Indonesia, beliau pernah mengancam pemerintah Belanda, sehingga
dipenjara dan diasingkan oleh Belanda ke para tokoh PNI ditangkap dan diadili
Boven Digul dan Sumatra.
tahun 1929. Soekarno, Maskoen, Gatot
Mangkupraja, dan Supriadinata diadili Belanda. Pembelaan Soekarno di hadapan
pengadilan diberi judul “Indonesia Menggugat”. Sukarno dan kawan-kawan dihukum
penjara.
Tahun 1931, PNI dibubarkan. Selanjutnya Sartono membentuk Partindo. Adapun
Mohammad Hatta dan Sutan Syahrir mendirikan organisasi Pendidikan Nasional
Indonesia. Para tokoh partai tersebut kemudian ditangkap Belanda dan diasingkan ke
Boven Digul, Papua.

Ilmu Pengetahuan Sosial 245


RENUNGKAN
Karena membela rakyat Indonesia, banyak tokoh dihukum dan dibuang
pemerintah kolonial Belanda, seperti Sukarno, Hatta, Ki Hajar Dewantara,
dan sebagainya. Mereka tidak gentar dengan hukuman yang dijatuhkan
tersebut. Keberanian mereka pantas ditiru pemuda masa kini. Untuk
membela kebenaran dan keadilan, kalian tidak perlu takut dengan berbagai
hambatan dan tantangan.

Selain lima organisasi di atas, kalian dapat menemukan berbagai organisasi pada
masa pergerakan nasional. Sebagai contoh, pada tahun 1935 berdiri Parindra (Partai
Indonesa Raya) dengan beberapa tokoh seperti M Husni Thamrin, R Sukardjo, R
Panji Suroso, dan Mr Susanto. Gerindo (Gerakan Indonesia) didirikan di Jakarta pada
bulan April 1937. Pemimpinnya adalah mantan pimpinan Partindo yang dibubarkan
tahun 1937, seperti Amir Syarifuddin, Mr. M. Yamin, Mr. Sartono, dan Dr. A.K. Gani.
Golongan nasionalis mencoba menggunakan Volksraad sebagai media perjuangan
nasional. Dengan tujuan memperkuat wakil-wakil bangsa Indonesia, tahun 1930.
Husni Thamrin membentuk Fraksi Nasional. Pada tahun 1936, seorang anggota
Volksraad, Sutarjo mengajukan petisi menuntut kemerdekaan Indonesia dalam masa
10 tahun. Petisi ini kemudian dikenal dengan nama Petisi Sutarjo. Petisi tersebut
ditolak Belanda dengan alasan bangsa Indonesia belum siap untuk merdeka.

Wawasan

Pada masa pergerakan nasional juga berkembang organisasi yang sangat


berpengaruh, yaitu Partai Komunis Indonesia (PKI). Cikal bakal PKI
adalah Indische Sociaal-Democratische Vereeniging (ISDV) yang didirikan
oleh Henk Sneevelt (orang Belanda) pada tahun 1914 di Semarang. Partai
Komunis Indonesia didirikan tanggal 23 Mei 1920, diketuai oleh Semaun.
PKI melakukan perlawanan pertama dengan menggunakan kekuatan senjata
tahun 1926. Perlawanan tahun 1926 kurang terkonsolidasi, sehingga justru
menyebabkan tokoh-tokohnya ditangkap dan diasingkan ke luar negeri.
Perlawanan ini juga merugikan pergerakan nasional lainnya. Akibat
perlawanan tersebut, Belanda semakin menekan aktivitas pergerakan
kebangsaan.

Para pejuang pergerakan nasional kecewa, dan tidak terlalu berharap kepada
Volksraad. Pada tahun 1939, dibentuk federasi/gabungan dari beberapa organisasi
politik yang disebut Gabungan Politik Indonesia (GAPI). Semboyan GAPI yang
terkenal adalah “Indonesia Berparlemen”.

246 Kelas VIII SMP/MTs


RENUNGKAN Para penggerak organisasi modern pada masa pergerakan nasional
umumnya adalah para pemuda pelajar atau terdidik. Hal ini menunjukkan
bahwa pemuda merupakan tulang punggung pergerakan nasional.
Kalian adalah bagian dari para pemuda pada masa sekarang. Gunakan
hidupmu untuk membangun bangsa ini, salah satunya dengan aktif di
berbagai organisasi. Aktif di organisasi pramuka, kerohanian remaja , dan
karangtaruna merupakan contoh mengamalkan semangat berorganisasi
para pemuda pada masa pergerakan nasional.

3. Pergerakan Nasional pada Masa Pendudukan Jepang

Sumber: https://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id/SitePages/TopikMateriAjar.aspx?JenjangID
=6&KelasID=26&MapelID=2399&GuruID=7139&TopikMateriAjarID=20467

Gambar 4.33 Kerja paksa pada zaman Jepang.

Amatilah gambar kerja paksa pada masa penjajahan Jepang di Indonesia di


atas! Kerja paksa pada masa kependudukan Jepang dikenal dengan istilah romusha.
Romusha merupakan salah satu bukti penderitaan rakyat Indonesia pada masa
pendudukan Jepang. Kapan Jepang mulai menguasai Indonesia? Bagaimana Jepang
menguasai Indonesia? Bagaimana kondisi bangsa Indonesia pada masa penjajahan
Jepang?

Ilmu Pengetahuan Sosial 247


a. Proses Penguasaan Indonesia
Awal mula tujuan Jepang menguasai Indonesia ialah untuk kepentingan ekonomi
dan politik. Jepang merupakan negara industri yang sangat maju dan sangat besar.
Jepang sangat menginginkan bahan baku industri yang tersedia banyak di Indonesia
untuk kepentingan ekonominya. Indonesia juga merupakan daerah pemasaran industri
yang strategis bagi Jepang untuk menghadapi persaingan dengan tentara bangsa-
bangsa Barat. Untuk menyamakan jalur pelayaran bagi bahan-bahan mentah dan
bahan baku dari ancaman Sekutu serta memuluskan ambisinya menguasai wilayah-
wilayah baru, Jepang menggalang kekuatan pasukannya serta mencari dukungan dari
bangsa-bangsa Asia.

Sumber: http://mudahbelajaripssmp.blogspot.co.id/2015/08/bab-3-pendudukan-jepang-di-
indonesia.html

Gambar 4.34 Peta gerakan tentara Jepang masuk ke Indonesia.

Pengamatan

Perhatikan gambar peta di atas! Peta tersebut menggambarkan gerakan


tentara Jepang ketika masuk ke Indonesia. Terdapat tiga tempat penting
pendaratan Jepang ketika masuk ke Indonesia, yakni Tarakan (Kalimantan),
Palembang (Sumatra), dan Jakarta (Jawa). Berdasarkan tiga lokasi tersebut,
lokasi manakah yang paling dekat dengan tempat tinggal kalian? Dapatkah
kalian temukan alasan mengapa Jepang memilih menduduki tempat tersebut?
Tempat-tempat tersebut merupakan tempat yang strategis untuk menguasai
Indonesia. Selain itu, tiga lokasi tersebut merupakan pusat perkembangan
politik dan ekonomi pada masa kependudukan Belanda.

248 Kelas VIII SMP/MTs


Pada tanggal 8 Desember 1941, Jepang melakukan penyerangan terhadap
pangkalan militer AS di Pearl Harbour. Setelah memborbardir Pearl Harbour, Jepang
masuk ke negara-negara Asia dari berbagai pintu. Pada tanggal 11 Januari 1942,
Jepang mendaratkan pasukannya di Tarakan, Kalimantan Timur. Jepang menduduki
kota minyak Balikpapan pada tanggal 24 Januari. Selanjutnya, Jepang menduduki
kota-kota lainya di Kalimantan.
Jepang berhasil menguasai Palembang pada tanggal 16 Februari 1942. Setelah
menguasai Palembang, Jepang menyerang Pulau Jawa. Pulau Jawa merupakan pusat
pemerintahan Belanda. Batavia (Jakarta) sebagai pusat perkembangan Pulau Jawa
berhasil dikuasai Jepang pada tanggal 1 Maret 1942. Setelah melakukan berbagai
pertempuran, Belanda akhirnya menyerah tanpa syarat kepada Jepang pada tanggal 8
Maret 1942 di Kalijati, Subang-Jawa Barat. Surat perjanjian serah terima kedua belah
pihak ditandatangani oleh Letnan Jenderal Ter Poorten (Panglima Angkatan Perang
Belanda) dan diserahkan kepada Letnan Jenderal Imamura (pimpinan pasukan
Jepang). Sejak saat itu seluruh Indonesia berada di bawah kekuasan Jepang.

b. Kebijakan Pemerintah Militer Jepang


Pada saat kependudukannya di Indonesia, Jepang melakukan pembagian tiga
daerah pemerintahan militer di Indonesia, yakni:
1) Pemerintahan Angkatan Darat (Tentara XXV) untuk Sumatra, dengan pusat di
Bukittinggi.
2) Pemerintahan Angkatan Darat (Tentara XVI) untuk Jawa dan Madura dengan
pusat di Jakarta.
3) Pemerintahan Angkatan Laut (Armada Selatan II) untuk daerah Sulawesi,
Kalimantan, dan Maluku dengan pusat di Makassar.

Sumber: http://www.donisetyawan.com/

Gambar 4.35 Peta pembagian pemerintahan militer Jepang.

Ilmu Pengetahuan Sosial 249


Jepang menggunakan sistem pemerintahan berdikari dalam menjalankan
pemerintahan di daerah kependudukannya. Berdikari berarti “berdiri sendiri”.
Maksudnya, pemerintah pusat tidak banyak berperan dalam upaya pemenuhan
kebutuhan pasukan di daerah kependudukannya. Dengan demikian, pemerintahan
militer Jepang di Indonesia lebih leluasa untuk menerapkan sistem penjajahan.
Jepang melakukan propaganda dengan semboyan “Tiga A” (Jepang Pemimpin
Asia, Jepang Pelindung Asia, Jepang Cahaya Asia) untuk menarik simpati rakyat
Indonesia. Selain itu, Jepang menjanjikan kemudahan bagi bangsa Indonesia dalam
melakukan ibadah, mengibarkan bendera merah putih yang berdampingan dengan
bendera Jepang, menggunakan bahasa Indonesia, dan menyanyikan lagu kebangsaan
“Indonesia Raya” bersama lagu kebangsaan Jepang “Kimigayo”.
Kemudahan-kemudahan yang
ditawarkan oleh Jepang hanyalah
janji manis saja. Sebagai
penjajah, Jepang justru lebih
kejam dalam menjajah bangsa
Indonesia. Jepang melakukan
beberapa kebijakan terhadap
negara jajahan Indonesia.
Program yang paling mendesak
bagi Jepang adalah mengerahkan
seluruh sumber daya yang ada di
Indonesia untuk tujuan perang.
Beberapa kebijakan tersebut
antara lain sebagai berikut.

1) Membentuk Organisasi-
Organisasi Sosial
Organisasi-organisasi
sosial yang dibentuk oleh
Jepang di antaranya Gerakan
3A, Pusat Tenaga Rakyat,
Jawa Hokokai, dan Masyumi.
Gerakan 3A Dipimpin oleh
Mr. Syamsudin, dengan tujuan
Sumber:http://www.pojokilmu.com/organisasi-pergerakan-
zaman-jepang/
meraih simpati penduduk dan
tokoh masyarakat sekitar. Dalam
Gambar 4.36 Jargon Gerakan 3 A Jepang.
perkembangannya, gerakan ini
kurang berhasil sehingga Jepang
membentuk organisasi yang
lebih menarik.

250 Kelas VIII SMP/MTs


Sebagai ganti Gerakan Tiga A, Jepang mendirikan gerakan Pusat Tenaga Rakyat
(Putera) pada tanggal 1 Maret 1943. Gerakan Putera dipimpin tokoh-tokoh nasional
yang sering disebut Empat Serangkai, yaitu Soekarno, Mohammad Hatta, K.H. Mas
Mansyur, dan Ki Hajar Dewantara. Gerakan Putera cukup diminati oleh kalangan
tokoh pergerakan Indonesia.
Pemerintah Jepang kurang puas dengan kegiatan yang dilakukan oleh gerakan
Putera karena para tokoh gerakan Putera memanfaatkan organisasi ini untuk
melakukan konsolidasi dengan tokoh-tokoh perjuangan. Pada akhirnya, organisasi
Putera dibubarkan oleh Jepang.
Pada tahun 1944, dibentuk Jawa Hokokai (Gerakan Kebaktian Jawa). Gerakan
ini berdiri di bawah pengawasan para pejabat Jepang. Tujuan pokoknya adalah
menggalang dukungan untuk rela berkorban demi pemerintah Jepang.
Islam adalah agama yang dianut mayoritas penduduk Indonesia. Jepang merasa
harus bisa menarik hati golongan ini. Maka, pada tahun 1943 Jepang membubarkan
Majelis Islam A’la Indonesia dan menggantikannya dengan Masyumi (Majelis Syuro
Muslimin Indonesia). Masyumi dipimpin oleh K.H. Hasyim Ashari dan K.H. Mas
Mansyur.

Sumber: http://www.pelajaransekolah.net/2016/08/nama-nama-organisasi-bentukan-jaman-jepang.html

Gambar 4.37 Empat Serangkai.

2) Pembentukan Organisasi Semi Militer


Jepang menyadari pentingnya mengerahkan rakyat Indonesia untuk membantu
perang menghadapi Sekutu. Oleh karena itu, Jepang membentuk berbagai
organisasi semimiliter, seperti Seinendan, Fujinkai, Keibodan, Heiho, dan
Pembela Tanah Air (Peta).
Organisasi Barisan Pemuda (Seinendan) dibentuk pada 9 Maret 1943. Tujuannya
adalah memberi bekal bela negara agar siap mempertahankan tanah airnya. Dalam
kenyataannya, tujuan itu hanya untuk menarik minat rakyat Indonesia. Maksud
sesungguhnya adalah untuk membantu menghadapi tentara Sekutu.

Ilmu Pengetahuan Sosial 251


Sumber: http://www.duniapendidikan.net/2015/09/organisasi-semi-militer-bentukan-
jepang.html

Gambar 4.38 Gerakan Seinendan.

Fujinkai merupakan himpunan kaum wanita di atas 15 tahun untuk terikat


dalam latihan semimiliter. Keibodan merupakan barisan pembantu polisi untuk
laki-laki berumur 20-25 tahun. Heiho yang didirikan tahun 1943 merupakan
organisasi prajurit pembantu tentara Jepang. Pada saat itu, Jepang sudah
mengalami kekalahan di beberapa front pertempuran. Adapun Peta yang didirikan
3 Oktober 1943 merupakan pasukan bersenjata yang memperoleh pendidikan
militer secara khusus dari Jepang. Kelak, para eks-Peta memiliki peranan besar
dalam pertempuran melawan Jepang dan Belanda.

Sumber: :http://pustaka.islamnet.web.id/Bahtsul_Masaail/Artikel/sejarah_per-
juangan/indexaebc.html
Gambar 4.39 Gerakan Fujinkai.

252 Kelas VIII SMP/MTs


3) Pengerahan Romusha
Jepang melakukan rekruitmen anggota romusha dengan tujuan mencari bantuan
tenaga yang lebih besar untuk membantu perang dan melancarkan aktivitas Jepang.
Anggota-anggota romusha dikerahkan oleh Jepang untuk membangun jalan, kubu
pertahanan, rel kereta api, jembatan, dan sebagainya. Jumlah Romusha paling
besar berasal dari Jawa, yang dikirim ke luar Jawa, bahkan sampai ke Malaya,
Myanmar, dan Thailand.

Sumber: http://www.gurusejarah.com/2015/01/pengerahan-romusha.html
Gambar 4.40 Kerja paksa para romusha.

Perhatikan gambar romusha di atas. Sebagian besar romusha adalah penduduk


yang tidak berpendidikan. Mereka terpaksa melakukan kerja rodi karena takut
kepada Jepang. Pada saat mereka bekerja sebagai romusha, makanan yang mereka
dapat tidak terjamin, kesehatan sangat minim, sementara pekerjaan sangat berat.
Ribuan rakyat Indonesia meninggal akibat romusha.
Mendengar nasib romusha yang sangat menyedihkan, banyak pemuda
Indonesia meninggalkan kampungnya. Mereka takut akan dijadikan romusha.
Akhirnya, sebagian besar desa hanya didiami oleh kaum perempuan, orang tua,
dan anak-anak.
Penjajahan Jepang yang sangat menyengsarakan adalah pemaksaan wanita-
wanita untuk menjadi Jugun Ianfu. Jugun Ianfu adalah wanita yang dipaksa Jepang
untuk menjadi wanita penghibur Jepang di berbagai pos medan pertempuran.
Banyak gadis-gadis desa diambil paksa tentara Jepang untuk menjadi Jugun
Ianfu. Sebagian mereka tidak kembali walaupun Perang Dunia II telah berakhir.

Ilmu Pengetahuan Sosial 253


4) Eksploitasi Kekayaan Alam
Jepang tidak hanya menguras tenaga rakyat Indonesia. Pengerukan kekayaan
alam dan harta benda yang dimiliki bangsa Indonesia jauh lebih kejam daripada
pengerukan yang dilakukan oleh Belanda. Semua usaha yang dilakukan di
Indonesia harus menunjang semua keperluan perang Jepang.
Jepang mengambil alih seluruh aset ekonomi Belanda dan mengawasi secara
langsung seluruh usahanya. Usaha perkebunan dan industri harus mendukung
untuk keperluan perang, seperti tanaman jarak untuk minyak pelumas. Rakyat
wajib menyerahkan bahan pangan besar-besaran kepada Jepang. Jepang
memanfaatkan Jawa Hokokai dan intansi-instansi pemerintah lainnya. Keadaan
inilah yang semakin menyengsarakan
rakyat Indonesia.
Pada masa panen, rakyat wajib
melakukan setor padi sedemikian rupa
sehingga mereka hanya membawa
pulang padi sekitar 20% dari panen yang
dilakukannya. Kondisi ini mengakibatkan
musibah kelaparan dan penyakit busung
lapar di Indonesia. Banyak penduduk
yang memakan umbi-umbian liar, yang
sebenarnya hanya pantas untuk makanan
ternak.
Sikap manis Jepang hanya sebentar.
Pada tanggal 20 Maret 1942, dikeluarkan
maklumat pemerintah yang isinya berupa
larangan pembicaraan tentang pengibaran
Sumber: http://www.boombastis.com/terowon- bendera merah putih dan menyanyikan
gan-niyama/85040 lagu Indonesia Raya. Hal ini tentu
Gambar 4.41 Penderitaan rakyat Indonesia membuat kecewa bangsa Indonesia.
akibat romusha.

c. Sikap Kaum Pergerakan


Bangsa Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk menanggapi kebijakan
Jepang tersebut. Propaganda Jepang sama sekali tidak memengaruhi para tokoh
perjuangan untuk percaya begitu saja. Bagaimanapun, mereka sadar bahwa Jepang
adalah penjajah. Bahkan, mereka sengaja memanfaatkan organisasi-organisasi
pendirian Jepang sebagai ‘batu loncatan’ untuk meraih Indonesia merdeka. Beberapa
bentuk perjuangan pada zaman Jepang adalah sebagai berikut.

254 Kelas VIII SMP/MTs


1) Memanfaatkan Organisasi Bentukan Jepang
Kelompok ini sering disebut kolaborator karena mau bekerja sama dengan
penjajah. Sebenarnya, cara ini bentuk perjuangan diplomasi. Tokoh-tokohnya
adalah para pemimpin Putera, seperti Sukarno, Mohammad Hatta, Ki Hajar
Dewantara, dan K.H. Mas Mansyur. Mereka memanfaatkan Putera sebagai
sarana komunikasi dengan rakyat. Akhirnya, Putera justru dijadikan para pemuda
Indonesia sebagai ajang kampanye nasionalisme. Pemerintah Jepang menyadari
hal tersebut dan akhirnya membubarkan Putera dan digantikan Barisan Pelopor.
Sama seperti Putera, Barisan Pelopor yang dipimpin Sukarno ini pun selalu
mengampanyekan perjuangan kemerdekaan.

2) Gerakan Bawah Tanah


Larangan berdirinya partai politik pada zaman Jepang mengakibatkan
sebagian tokoh perjuangan melakukan gerakan bawah tanah. Gerakan bawah
tanah merupakan perjuangan melalui kegiatan-kegiatan tidak resmi, tanpa
sepengetahuan Jepang (gerakan sembunyi-sembunyi).
Dalam melakukan perjuangan, mereka terus melakukan konsolidasi menuju
kemerdekaan Indonesia. Mereka menggunakan tempat-tempat strategis, seperti
asrama pemuda untuk melakukan pertemuan-pertemuan. Penggalangan semangat
kemerdekaan dan membentuk suatu negara terus mereka kobarkan.
Tokoh-tokoh yang masuk dalam garis pergerakan bawah tanah adalah Sutan
Sjahrir, Achmad Subarjo, Sukarni, A. Maramis, Wikana, Chairul Saleh, dan
Amir Syarifuddin. Mereka terus memantau Perang Pasifik melalui radio-radio
bawah tanah. Pada saat itu, Jepang melarang bangsa Indonesia memiliki pesawat
komunikasi. Kelompok bawah tanah inilah yang sering disebut golongan radikal/
keras karena mereka tidak mengenal kompromi dengan Jepang.

3) Perlawanan Bersenjata
Di samping perjuangan yang dilakukan dengan memanfaatkan organisasi
bentukan Jepang dan gerakan bawah tanah, ada pula perlawanan-perlawanan
bersenjata yang dilakukan bangsa Indonesia di antaranya sebagai berikut.
a) Perlawanan Rakyat Aceh
Dilakukan oleh Tengku Abdul Djalil, seorang ulama di Cot Plieng Aceh,
menentang peraturan-peraturan Jepang. Pada tanggal 10 November 1942, ia
melakukan perlawanan. Dalam perlawanan tersebut ia tertangkap dan ditembak
mati.
b) Perlawanan Singaparna, Jawa Barat
Dipelopori oleh K.H. Zainal Mustofa, yang menentang seikerei yakni
menghormati Kaisar Jepang. Pada tanggal 24 Februari 1944, meletus

Ilmu Pengetahuan Sosial 255


perlawanan terhadap tentara Jepang. Kiai Haji Zainal Mustofa dan beberapa
pengikutnya ditangkap Jepang, lalu dihukum mati.

c) Perlawananan Indramayu, Jawa Barat


Pada bulan Juli 1944, rakyat Lohbener dan Sindang di Indramayu
memberontak terhadap Jepang. Para petani dipimpin H. Madrian menolak
pungutan padi yang terlalu tinggi. Akan tetapi, pada akhirnya perlawanan
mereka dipadamkan Jepang.

d) Perlawanan Peta di Blitar, Jawa Timur

Sumber: http://www.bintang.com/
Gambar 4.42 Pasukan Peta.

Perlawanan PETA merupakan perlawanan terbesar yang dilakukan rakyat


Indonesia pada masa penjajahan Jepang.
Perlawanan ini dipimpin Supriyadi, seorang Shodanco (Komandan pleton).
Peta tanggal 14 Februari 1945, perlawanan dipadamkan Jepang karena
persiapan Supriyadi dkk. kurang matang.
Para pejuang Peta yang berhasil ditangkap kemudian diadili di mahkamah
militer di Jakarta. Beberapa di antaranya dihukum mati, seperti dr. Ismail,
Muradi, Suparyono, Halir Mangkudidjaya, Sunanto, dan Sudarmo. Supriyadi,
sebagai pemimpin perlawanan tidak diketahui nasibnya. Kemungkinan besar
Supriyadi berhasil ditangkap Jepang kemudian dihukum mati sebelum diadili.

256 Kelas VIII SMP/MTs


Aktivitas Individu

Carilah buku yang membahas tentang perlawanan rakyat pada masa


pendudukan Jepang. Kalian juga dapat mencari data dari internet. Tuliskan
secara singkat latar belakang, proses, dan akhir dari perlawanan tersebut.

Perlawanan Rakyat pada Masa Pendudukan Jepang

Nama Tokoh Latar


Proses Akhir
Perlawanan Perlawanan Belakang

Ilmu Pengetahuan Sosial 257


4. Perubahan Masyarakat Indonesia pada Masa Penjajahan
Kalian telah mempelajari bagaimana kondisi masyarakat Indonesia pada masa
penjajahan. Pada perjalanan sejarah sejak masa kolonialisme VOC, pemerintah Hindia
Belanda, pemerintah Inggris, dan pendudukan Jepang, tentu kalian menemukan
berbagai perubahan pada masyarakat Indonesia.
Terjadinya kolonialisme dan imperialisme di Indonesia menyebabkan berbagai
perubahan masyarakat Indonesia baik aspek geografis, ekonomi, budaya, pendidikan,
maupun politik. Perubahan apa saja yang terjadi pada masyarakat Indonesia pada
masa kolonial? Mari lacak melalui uraian di bawah ini!

a. Perubahan pada Masa Kolonial Barat

1) Perluasan Penggunaan Lahan

Sumber: http://www.infosawit.com/news/390/2014--luas-kebun-sawit-nasional-10-2-juta--hektare-
Gambar 4.43 Perkebunan di Sumatra Selatan.

Perhatikan gambar perkebunan di Sumatra tersebut. Mulai kapan perkebunan


tersebut berkembang? Perkebunan di Indonesia telah berkembang sebelum masa
penjajahan. Bangsa Indonesia telah memiliki teknologi turun temurun untuk
mengembangkan berbagai teknologi pertanian. Pada masa penjajahan, terjadi
perubahan besar dalam perkembangan perkebunan di Indonesia. Penambahan
jumlah lahan untuk tanaman ekspor dilakukan di berbagai wilayah di Indonesia.
Bukan hanya pemerintah kolonial yang mengembangkan lahan perkebunan di
Indonesia, tetapi juga perusahaan-perusahaan swasta.

258 Kelas VIII SMP/MTs


Sumber: dokumen penulis
Gambar 4.44 Saluran Irigasi BK 10 di Sumatra Selatan peninggalan masa Hindia Belanda.

Pada masa pemerintah kolonial Hindia Belanda, banyak perusahaan asing


yang menanamkan investasi di Indonesia. Berhektare-hektare hutan dibuka
untuk pembukaan lahan perkebunan. Apakah kalian menemukan bekas-bekas
perkebunan yang dahulu dikuasai Belanda?
Perhatikan gambar saluran irigasi Bendung Komering 10 (BK 10) di Desa
Gumawang, Belitang Madang Raya, Kabupaten OKU Timur, Sumatra Selatan.
Saluran tersebut dibangun sejak masa Hindia Belanda. Daerah OKU Timur yang
awalnya hutan belantara berubah menjadi lahan pertanian dan perkebunan yang
sangat subur hingga sekarang. Sepanjang aliran irigasi tersebut menjadi lumbung
padi Sumatra Selatan hingga kini.

2) Persebaran Penduduk dan Urbanisasi


Kalian tentu masih ingat dengan Politik Etis, yang terdiri atas irigasi,
transmigrasi, dan edukasi. Sejarah transmigrasi Indonesia terutama terjadi
pada akhir abad XIX. Tujuan utama transmigrasi pada masa tersebut adalah
untuk menyebarkan tenaga kerja murah di berbagai perkebunan di Sumatra
dan Kalimantan. Kalian yang tinggal di beberapa daerah di Sumatra mungkin

Ilmu Pengetahuan Sosial 259


dapat menelusuri sejarah keluargamu atau teman-temanmu. Mungkin sebagian
dari mereka memiliki garis keturunan dari Jawa. Pembukaan perkebunan pada
masa kolonial Barat di Indonesia telah berhasil mendorong persebaran penduduk
Indonesia.
Munculnya berbagai pusat industri dan perkembangan berbagai fasilitas di
kota menjadi daya dorong perkembangan kota-kota. Urbanisasi terjadi hampir
di berbagai daerah di Indonesia. Daerah yang awalnya hutan belantara menjadi
ramai dan gemerlap karena ditemukannya area pertambangan.
Persebaran penduduk Indonesia tidak sebatas dalam lingkungan nasional,
tetapi juga lintas negara. Sebagai bukti, perhatikan gambar di bawah ini.

Sumber: http://www.worldatlas.com/webimage/countrys/samerica/srsa.gif
Gambar 4.45 Peta negara Suriname.

Gambar di atas adalah negara Suriname di Amerika Latin, di dalamnya banyak


terdapat warga keturunan suku Jawa. Tahukah kalian bahwa di Suriname terdapat
banyak penduduk yang dapat berbahasa Jawa? Mereka adalah keturunan Jawa
yang hidup turun temurun di Suriname sejak penjajahan Belanda. Mengapa
mereka dapat sampai di Suriname? Hal ini tidak lepas dari kebijakan pemerintah
Belanda untuk mengirim banyak tenaga kerja ke Suriname, yang juga merupakan

260 Kelas VIII SMP/MTs


wilayah jajahan Belanda. Coba kalian cari data dari internet atau majalah yang
menceritakan kehidupan masyarakat keturunan Jawa di Suriname. Bagaimana
kehidupan sosial, ekonomi, dan pendidikan mereka? Tuliskan dalam bentuk
karangan singkat.

3) Pengenalan Tanaman Baru


Pengaruh pemerintah kolonial Barat di satu sisi memiliki pengaruh positif
dalam mengenalkan berbagai tanaman dan teknologi dalam pertanian dan
perkebunan. Beberapa tanaman andalan ekspor dikenalkan dan dikembangkan
di Indonesia. Pengenalan tanaman baru sangat bermanfaat dalam pengembangan
pertanian dan perkebunan di Indonesia.

4) Penemuan Tambang-Tambang
Pembukaan lahan pada masa kolonial Barat juga dilakukan untuk pertambangan
minyak bumi, batu bara, dan logam. Pembukaan lahan untuk pertambangan
ini terutama terjadi pada akhir abad XIX dan awal abad XX. Coba kalian cari
pertambangan yang terdapat di lingkungan provinsimu! Dapatkah kalian mencari
sejarah pertambangan tersebut? Apakah ada hubungan pertambangan tersebut
dengan penjajahan bangsa Barat?

Sumber: http://www.mikirbae.com/2015/05/perubahan-masyarakat-masa-penjajahan.html
Gambar 4.46 Peta hasil tambang di Indonesia.

Ilmu Pengetahuan Sosial 261


5) Transportasi dan Komunikasi

Sumber: http://images.detik.com/customthumb/2012/04/30/1025/img_20120430145032_4f9e4448584d1.
jpg?w=600, http://kisahpembelajar.files.wordpress.com/2012/02/aku_dan_rel_kereta_api.jpg, dan http://photo.
kontan.co.id/photo/2012/04/30/2039688029p.jpg

Gambar 4.47 Jalan raya, rel kereta api, dan jaringan telepon.

Pada zaman penjajahan Belanda, banyak dibangun jalan raya, rel kereta api,
dan jaringan telepon. Pembangunan berbagai sarana transportasi dan komunikasi
tersebut mendorong mobilitas barang dan jasa yang sangat cepat. Pada transportasi
laut juga dibangun berbagai dermaga di berbagai daerah di Indonesia.
Kalian tentu masih ingat bagaimana proses pembangunan jalur Anyer-Panarukan
yang dibangun pada masa pemerintahan Daendels. Di satu sisi, pembangunan
tersebut menimbulkan kesengsaraan rakyat, terutama akibat kerja paksa. Namun
di sisi lain, pembangunan jalur tersebut telah mempermudah jalur transportasi dan
komunikasi masyarakat Indonesia, khususnya di Jawa. Pembangunan rel kereta
api juga dilakukan di berbagai daerah di Jawa dan Sumatra.

6) Perkembangan Kegiatan Ekonomi


Perubahan masyarakat dalam kegiatan ekonomi pada masa kolonial terjadi
baik dalam kegiatan produksi, konsumsi, dan distribusi. Kegiatan produksi dalam
pertanian dan perkebunan semakin maju dengan ditemukannya berbagai teknologi
pertanian yang bervariasi. Rakyat mulai mengenal tanaman yang tidak hanya untuk
dipanen semusim. Pembukaan berbagai perusahaan telah melahirkan berbagai
jenis pekerjaan dalam bidang yang berbeda. Sebagai contoh, munculnya kuli-kuli
perkebunan, mandor, dan administrasi di berbagai perusahaan pemerintah ataupun
swasta. Kegiatan ekspor-impor juga mengalami kenaikan signifikan pada masa
penjajahan Barat. Hal ini tidak lepas dari usaha pemerintah kolonial menggenjot
jumlah produksi ekspor.

7) Mengenal Uang
Pada masa sebelum kedatangan bangsa-bangsa Barat, masyarakat biasanya
bekerja secara bergotong royong. Contohnya, dalam mengerjakan sawah, setiap
kelompok penduduk akan mengerjakan secara bersama-sama dari sawah satu

262 Kelas VIII SMP/MTs


ke sawah lainnya. Pada masa kekuasaan kolonial Barat, uang mulai dikenalkan
sebagai alat pembayaran jasa tenaga kerja. Keberadaan uang sebagai barang baru
dalam kehidupan masyarakat menjadi daya tarik tersendiri. Masyarakat mulai
menyenangi uang karena dianggap lebih mudah digunakan.

Sumber: http://wakalanusantara.com/images_content/insideDoit.jpg
Gambar 4.48 Uang pada masa VOC.

8) Perubahan dalam Pendidikan

Sumber: upload.wikimedia.org
Gambar 4.49 Pendidikan pesantren sebelum masa kolonial.

Perhatikan gambar sistem pendidikan pesantren di atas. Pendidikan tersebut


berkembang di berbagai daerah pada masa sebelum kedatangan bangsa Barat.
Bagaimana pendidikan pada masa kolonial Barat? Terdapat dua pendidikan

Ilmu Pengetahuan Sosial 263


yang dikembangkan pada masa pemerintahan kolonial Barat. Pertama adalah
pendidikan yang dikembangkan oleh pemerintah, dan yang kedua adalah
pendidikan yang dikembangkan oleh masyarakat.
Pusat-pusat kekuasaan Belanda di Indonesia di berbagai kota di Indonesia
menjadi pusat pertumbuhan berbagai sekolah di Indonesia. Kalian dapat
menemukan sekolah-sekolah yang telah berdiri sejak zaman penjajahan di kota
provinsi tempat tinggalmu. Pada masa penjajahan Belanda juga telah berkembang
perguruan tinggi seperti Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Institut Pertanian
Bogor (IPB).
Pada masa pemerintahan kolonial Barat, terjadi diskriminasi pendidikan di
Indonesia. Sekolah dibedakan menjadi dua golongan, yakni sekolah untuk bangsa
Eropa dan sekolah untuk penduduk pribumi. Hal ini mendorong lahirnya berbagai
gerakan pendidikan di Indonesia. Taman Siswa yang berdiri di Yogyakarta
merupakan salah satu pelopor gerakan pendidikan modern di Indonesia. Sekolah-
sekolah yang dipelopori berbagai organisasi pergerakan nasional tumbuh pesat
pada awal abad XX.
Pengaruh pendidikan modern berdampak pada perluasan lapangan kerja pada
masyarakat Indonesia. Munculnya elite intelektual memunculkan jenis pekerjaan
baru, seperti guru, administrasi, pegawai pemerintah, dan sebagainya.

9) Perubahan dalam Aspek Politik


Kejayaan kerajaan-kerajaan pada masa sebelum kedatangan bangsa Barat
satu per satu mengalami kemerosotan bahkan keruntuhan. Pada masa kerajaan,
rakyat diperintah oleh raja yang merupakan bangsa Indonesia. Pada pemerintahan
kolonial Barat, rakyat diperintah oleh bangsa asing. Kekuasaan bangsa Indonesia
untuk mengatur bangsanya semakin hilang, digantikan dengan kekuasaan
bangsa Barat. Perubahan inilah yang paling penting untuk diperjuangkan. Tanpa
kemerdekaan, bangsa Indonesia sulit mengatur dirinya sendiri.
Perubahan dalam sistem politik juga terjadi dengan dikenalnya sistem
pemerintahan baru. Pada masa kerajaan dikenal raja dan bupati, sementara itu pada
masa pemerintahan kolonial Barat dikenal gubernur jenderal, residen, bupati, dan
seterusnya. Para penguasa kerajaan menjadi kehilangan kekuasaannya, digantikan
dengan kekuasaan pemerintahan kolonial Barat.
Terbentuknya pemerintahan Hindia Belanda di satu sisi menguntungkan bangsa
Indonesia. Pemerintah Hindia Belanda yang terpusat menyebabkan hubungan
yang erat antara rakyat Indonesia dari berbagai daerah. Muncul perasaan senasib
dan sepenanggungan dalam bingkai Hindia Belanda.
Munculnya berbagai organisasi pergerakan nasional tidak lepas dari ikatan
politik Hindia Belanda. Sebelum masa penjajahan Hindia Belanda, masyarakat
Indonesia terkotak-kotak oleh sistem politik kerajaan. Terdapat puluhan kerajaan
di berbagai daerah di Indonesia. Pada masa pemerintah Hindia Belanda, berbagai
daerah tersebut disatukan dalam satu identitas, yaitu Hindia Belanda.

264 Kelas VIII SMP/MTs


10) Perubahan dalam Aspek Budaya

Sumber: http://bentengvredeburg.blogspot.co.id/

Gambar 4.50 Benteng Vredeburg Yogyakarta.

Perhatikan gambar Benteng Vredeburg di Yogyakarta di atas. Peninggalan


tersebut merupakan salah satu bukti pengaruh kolonialisme dalam bidang budaya.
Berbagai perubahan budaya pada masa penjajahan Belanda adalah dalam seni
bangunan, tarian, cara berpakaian, bahasa, dan teknologi.
Seni bangunan dengan gaya Eropa dapat kalian temukan di berbagai kota di
Indonesia. Coba kalian amati berbagai peninggalan pada masa kolonial Belanda
yang terdapat di lingkungan tempat tinggalmu. Bagaimana perbedaan bangunan-
bangunan tersebut dengan bangunan asli masyarakat Indonesia sebelumnya?
Masa penjajahan Belanda berpengaruh terhadap teknologi dan seni bangunan
di Indonesia. Teknologi bangunan modern dikenalkan bangsa Barat di berbagai
wilayah di Indonesia. Kalian masih dapat menelusuri sebagian besar peninggalan
bangunan pada masa kolonial. Bahkan, sebagian bangunan tersebut sampai saat
ini masih dimanfaatkan sebagai kantor pemerintah.
Perubahan kesenian juga terjadi terutama di masyarakat perkotaan yang
mulai mengenal tarian-tarian Barat. Kebiasaan dansa dan minum-minuman yang
dikenalkan para pejabat Belanda berpengaruh pada perilaku sebagian masyarakat
Indonesia. Kalian juga masih dapat menelusuri bahasa-bahasa Belanda yang
berpengaruh dalam kosa kata Bahasa Indonesia.
Dalam aspek budaya juga terjadi perubahan kehidupan beragama masyarakat
Indonesia. Pengaruh kolonial yang lain adalah penyebaran agama Kristen di
Indonesia.

Ilmu Pengetahuan Sosial 265


Agama Kristen diprediksi sampai di Indonesia sejak zaman kuno melalui
jalur pelayaran. Menurut Cosmas Indicopleustes dalam bukunya Topographica
Christiana, pada abad VI sudah ada komunitas Kristiani di India Selatan, di Pantai
Malabar, dan di Sri Lanka. Dari Malabar itu, agama Kristen menyebar ke berbagai
daerah. Pada tahun 650, agama Kristen sudah mulai berkembang di Kedah (di
Semenanjung Malaya) dan sekitarnya. Pada abad IX, Kedah berkembang menjadi
pelabuhan dagang yang sangat ramai di jalur pelayaran yang menghubungkan
India-Aceh-Barus-Nias melalui Selat Sunda-Laut Jawa dan selanjutnya ke
Tiongkok. Jalur inilah disebut-sebut sebagai jalur penyebaran agama Kristen dari
India ke Nusantara.
Penyebaran agama Kristen menjadi lebih intensif lagi seiring dengan
datangnya bangsa-bangsa Barat ke Indonesia pada abad XVI. Kedatangan bangsa-
bangsa Barat itu semakin memantapkan dan mempercepat penyebaran Agama
Kristen di Indonesia. Orang-orang Portugis menyebarkan agama Kristen Katolik
(selanjutnya disebut Katolik). Orang-orang Belanda membawa Agama Kristen
Protestan (selanjutnya disebut Kristen).

Sumber: upload.wikimedia.org

Gambar 4.51 Peta pusat perkembangan agama Kristen di Indonesia.

Siapa yang menyebarkan agama Katolik di Indonesia? Mereka adalah para


pastor, seperti Fransiskus Xaverius dari ordo Serikat Yesus. Pastor ini aktif
mengunjungi desa-desa di sepanjang Pantai Leitimor, Kepulauan Lease, Pulau
Ternate, Halmahera Utara, dan Kepulauan Morotai. Usaha penyebaran agama
Katolik ini kemudian dilanjutkan oleh pastor-pastor yang lain. Selanjutnya, di
Nusa Tenggara Timur, seperti Flores, Solor, Timor, agama Katolik berkembang
dengan baik sampai sekarang.
Agama Kristen Protestan berkembang di Kepulauan Maluku terutama setelah
VOC menguasai Ambon, yang dipelopori Zending. Penyebaran agama Kristen
ini juga semakin intensif saat Raffles berkuasa di Indonesia. Agama Katolik dan
kemudian juga Kristen Protestan berkembang pesat di Indonesia bagian timur.

266 Kelas VIII SMP/MTs


Pengaruh lain dalam bidang budaya adalah pakaian, bahasa, makanan, dan jenis
pekerjaan baru. Pakaian gaya Eropa tidak hanya berpengaruh dalam lingkungan
keraton, tetapi juga masyarakat luas. Kalian dapat menemukan berbagai kosa kata
pengaruh Belanda seperti knalpot, kabinet, kanker, dan sebagainya.

b. Perubahan Masyarakat pada Masa Penjajahan Jepang

1) Perubahan dalam Aspek Geografi

Adanya eksploitasi kekayaan alam menjadi ciri penting pada masa pendudukan
Jepang. Misi untuk memenangkan Perang Dunia II mendorong Jepang menjadikan
Indonesia sebagai salah satu basisnya menghadapi tentara Sekutu. Jepang banyak
membutuhkan banyak dukungan dalam menghadapi PD II. Lahan perkebunan
yang ada pada masa Hindia Belanda merupakan lahan yang menghasilkan untuk
jangka waktu yang lama. Jepang menggerakkan tanaman rakyat yang mendukung
Jepang dalam PD II. Tanaman jarak dikembangkan sebagai bahan produksi
minyak yang dibutuhkan sebagai mesin perang.
Kesengsaraan pada masa pendudukan
Jepang menyebabkan besarnya angka
kematian pada masa pendudukan
Jepang. Migrasi terjadi terutama untuk
mendukung perang Jepang menghadapi
Sekutu. Banyak rakyat Indonesia yang
ikut dalam romusha ataupun membantu
pasukan Jepang di beberapa negara Asia
Tenggara untuk membantu perang Jepang.
Sebagian dari mereka tidak kembali atau
tidak diketahui nasibnya. Menurut catatan
Sumber: http://manfaat.co.id/manfaat-daun-jarak sejarah, jumlah tenaga kerja yang dikirim
ke luar Jawa, bahkan ke luar negeri
Gambar 4.52 Tanaman jarak yang
dikembangkan pada masa pendudukan seperti ke Burma, Malaya, Vietnam, dan
Jepang. Mungthai/Thailand mencapai 300.000
orang. Ratusan ribu orang tersebut banyak
yang tidak diketahui nasibnya setelah
Perang Dunia II usai.

Ilmu Pengetahuan Sosial 267


2) Perubahan dalam Aspek Ekonomi
Sistem ekonomi perang Jepang membawa kemunduran dalam bidang
perekonomian di Indonesia. Putusnya hubungan dengan perdagangan dunia
mempersempit kegiatan perekonomian di Indonesia. Perkebunan tanaman ekspor
diganti menjadi lahan pertanian untuk kebutuhan sehari-hari.

Sumber: http://kisahklasikduniaku.blogspot.co.id /2015/12/museum-mandala-bhakti.htm

Gambar 4.53 Pakaian goni pada masa pendudukan Jepang.

Pembatasan ekspor menyebabkan sulitnya memperoleh bahan pakaian. Maka,


rakyat Indonesia pun mengusahakannya sendiri. Pakaian yang terbuat dari benang
goni menjadi tren pada masa pendudukan Jepang.
Wajib setor padi dan tingginya pajak pada masa pendudukan Jepang
menyebabkan terjadinya kemiskinan luar biasa. Angka kematian sangat tinggi.
Sebagai contoh, di Kabupaten Wonosobo Jawa Tengah angka kematian mencapai
50%. Kemiskinan yang luar biasa berdampak pada penyakit-penyakit sosial
lainnya. Gelandangan, pengemis, kriminalitas, semakin berkembang akibat
lemahnya kekuatan ekonomi rakyat.

3) Perubahan dalam Aspek Pendidikan


Kegiatan pendidikan dan pengajaran menurun. Sebagai contoh, gedung
sekolah dasar menurun dari 21.500 menjadi 13.500 buah; gedung sekolah lanjutan
menurun dari 850 menjadi 20 buah. Kegiatan perguruan tinggi macet. Sementara

268 Kelas VIII SMP/MTs


itu, pengenalan budaya Jepang dilakukan di berbagai sekolah di Indonesia. Bahasa
Indonesia dapat menjadi bahasa pengantar di berbagai sekolah di Indonesia.
Adapun bahasa Jepang menjadi bahasa utama di sekolah-sekolah.
Tradisi budaya Jepang dikenalkan di sekolah-sekolah mulai dari tingkat rendah.
Para siswa harus digembleng agar bersemangat Jepang (Nippon Seishin). Para
pelajar juga harus menyanyikan lagu Kimigayo (lagu kebangsaan Jepang) dan
lagu-lagu lain, menghormati bendera Hinomaru, serta melakukan gerak badan
(taiso) dan seikerei.

4) Perubahan dalam Aspek Politik


Propaganda Jepang berhasil memengaruhi masyarakat Indonesia. Dengan
alasan untuk membebaskan bangsa Indonesia dan penjajahan Belanda, Jepang
mulai mendapat simpati rakyat. Dengan kebijakan yang kaku dan keras,
secara politik organisasi pergerakan yang pernah ada sulit mengembangkan
aktivitasnya. Bahkan, Jepang melarang dan membubarkan semua organisasi
pergerakan politik yang pernah ada di masa kolonial Belanda. Hanya MIAI
yang kemudian diperbolehkan hidup karena organisasi ini dikenal sangat anti
budaya Barat (Belanda). Kempetai selalu memata-matai gerak-gerik organisasi
pergerakan nasional. Akibatnya, muncul gerakan-gerakan bawah tanah.

Sumber: Arsip Nasional

Gambar 4.54 Bung Karno menggunakan Putera untuk mengonsolidasi perjuangan pergerakan nasional.

Ilmu Pengetahuan Sosial 269


Jepang berusaha mendapatkan simpati dan dukungan rakyat dan tokoh-tokoh
Indonesia atas kekuasaannya di Indonesia. Akibatnya, hal ini menimbulkan
beragam tanggapan dari para tokoh pergerakan nasional. Kelompok pertama
adalah kelompok yang masih mau bekerja sama dengan Jepang, tetapi tetap
menggelorakan pergerakan nasional. Para tokoh ini adalah mereka yang muncul
dalam berbagai organisasi bentukan Jepang. Adapun kelompok kedua adalah
mereka yang tidak mau bekerja sama dengan pemerintah Jepang dan melakukan
gerakan bawah tanah.
Pada masa akhir pendudukan Jepang, terjadi revolusi politik di Indonesia,
yakni kemerdekaan Indonesia. Peristiwa proklamasi kemerdekaan tanggal 17
Agustus 1945 menjadi momen penting perjalanan sejarah Indonesia selanjutnya.
Kemerdekaan telah membawa perubahan masyarakat dalam segala bidang.

5) Perubahan dalam Aspek Budaya


Jepang berusaha ‘menjepangkan’ Indonesia. Ajaran Shintoisme diajarkan
pada masyarakat Indonesia. Kebiasaan menghormat matahari dan menyanyikan
lagu Kimigayo merupakan salah satu pengaruh pada masa pendudukan Jepang.
Pengaruh budaya ini menimbulkan perlawanan di berbagai daerah. Kalian
dapat mengamati terjadinya perlawanan masyarakat pada masa pendudukan
Jepang. Salah satu penyebab perlawanan adalah penolakan terhadap kebiasaan
menghormat matahari.
Perkembangan Bahasa Indonesia pada masa pendudukan Jepang mengalami
kemajuan. Pada tanggal 20 Oktober 1943, atas desakan dari beberapa tokoh
Indonesia, didirikanlah Komisi (Penyempurnaan) Bahasa Indonesia. Tugas
Komisi adalah menentukan istilah-istilah modern dan menyusun suatu tata bahasa
normatif serta menentukan kata-kata yang umum bagi bahasa Indonesia.

Aktivitas Kelompok

1. Bentuklah kelompok dengan anggota 4-5 orang.


2. Lakukan pengamatan terhadap berbagai peninggalan sejarah pada
masa penjajahan.
3. Diskusikan makna yang dapat diambil dari peninggalan sejarah
tersebut.
4. Diskusikan bagaimana sikapmu terhadap peninggalan sejarah tersebut.

270 Kelas VIII SMP/MTs


Makna bagi Cara Melestarikan
Bentuk Peninggalan
Kehidupan Sekarang Peninggalan

Rangkuman

Kedatangan bangsa-bangsa Barat ke Indonesia telah menyebabkan kolonialisme


dan imperialisme. Hidup dalam penjajahan menyebabkan penderitaan rakyat dalam
berbagai bidang. Perubahan yang terjadi pada masa kolonial lebih banyak merugikan
bangsa Indonesia. Pemerintah kolonial tidak memiliki perhatian serius untuk
memajukan negeri jajahan.
Bangsa Indonesia mencintai perdamaian, tetapi bangsa Indonesia lebih
mencintai kemerdekaan. Kesewenang-wenangan penjajah mendorong bangsa
Indonesia melawan. Perjuangan untuk melepaskan diri dari penjajahan memerlukan
pengorbanan yang sangat besar. Satu-demi satu perlawanan di berbagai daerah dapat
dipatahkan penjajah.
Memasuki abad XIX, bangsa Indonesia sadar bahwa salah satu kelemahan
perjuangan selama ini adalah berjuang sendiri-sendiri, lebih mengandalkan satu
pemimpin. Pada tahun 1928, secara tegas bangsa Indonesia mengikatkan diri dalam
perjuangan nasional melalui ikrar Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928.
Usaha bangsa Indonesia mencapai kemerdekaan tercapai dengan
diproklamasikannya kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Sejak
saat itulah bangsa Indonesia hidup dalam kemerdekaan hingga saat ini. Sepatutnya
kalian terus berjuang mempertahankan kemerdekaan dan mengisi pembangunan
untuk mencapai kejayaan bangsa dan negara.
Pada masa penjajahan Jepang dan Belanda, masyarakat Indonesia mengalami
banyak perubahan terutama dalam aspek geografis, pendidikan, ekonomi, dan politik.

Ilmu Pengetahuan Sosial 271


Uji Kompetensi

A. Pilihan Ganda
1. Tanah adalah milik negara, maka rakyat harus menyewa tanah kepada negara. Hal
inilah yang melatarbelakangi sistem sewa tanah pada masa pemerintahan . . . .
a. Daendels
b. Raflles
c. Janssen
d. Lord Minto

2. Pelaksanaan Tanam Paksa telah menghancurkan perekonomian Indonesia dan


merupakan beban yang berat karena . . . .
a. rakyat dipaksa menyerahkan 1/5 tanah pertanian pada Belanda
b. rakyat tidak punya waktu lagi mengerjakan tanah pertaniannya untuk
memenuhi kebutuhannya sendiri
c. dalam praktiknya tanah yang harus ditanami tanaman industri hampir 2/3
dari tanah yang terbaik
d. selain menanami 1/5 tanaman, wajib juga harus menyerahkan 1/5 dari hari
kerjanya

3. Pelaksanaan Politik Etis yang paling dirasakan dalam pergerakan nasional bangsa
Indonesia adalah . . . .
a. pendidikan dengan munculnya golongan terpelajar
b. irigasi telah memajukan pertanian khususnya di Jawa
c. perpindahan penduduk telah mengangkat kesejahteraan kaum miskin
d. kemajuan ekonomi akibat politik kolonial liberal

4. Perlawanan rakyat di berbagai daerah seperti Perang Padri, Perang Diponegoro,


Perang Banjar, dan sebagainya pada masa penjajahan gagal mengusir penjajah
dari Indonesia. Berikut yang merupakan penyebab kegagalan perjuangan pada
masa tersebut yaitu . . . .
a. tujuan tidak jelas, bersifat kedaerahan, kalah persenjataan
b. tergantung pada satu pemimpin, mengandalkan kekuatan fisik, bersifat
kedaerahan
c. kalah persenjataan, pemimpin tidak berpendidikan tinggi, semangat
perjuangan lemah
d. tidak memiliki komandan perang yang baik, tergantung pada satu pemimpin,
kalah persenjataan

272 Kelas VIII SMP/MTs


5. Berikut ini yang bukan karakteristik perjuangan bangsa Indonesia sebelum abad
XX, adalah . . . .
a. tidak tergantung pada satu pemimpin
b. menggunakan persenjataan tradisional
c. bersifat lokal, kedaerahan
d. kurang menggunakan siasat perjuangan diplomasi

6. Serikat Islam asal mulanya adalah dari Serikat Dagang Islam, yang didirikan oleh
pedagang Batik di Solo yang bernama . . . .
a. Haji Samanhudi
b. Haji Misbach
c. KH Ahmad Dahlan
d. KH Hasyim Asyari

7. Perhatikan beberapa putusan di bawah ini.


1) Menetapkan Pancasila.
2) Ikrar Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928.
3) Menetapkan presiden dan wakil presiden.
4) Menetapkan lagu Indonesia Raya ciptaan WR Supratman sebagai lagu
kebangsaan.
5) Menetapkan bendera merah putih sebagai lambang negara Indonesia.
Yang termasuk putusan Kongres Sumpah Pemuda adalah . . . .
a. 1, 2, dan 3
b. 2, 3, dan 4
c. 2, 3, dan 5
d. 2, 4, dan 5

8. Perjuangan Kemerdekaan Indonesia ditandai dengan era kebangkitan nasional.


Kebangkitan nasional yang dimaksud adalah . . . .
a. dinyanyikannya lagu Indonesia Raya oleh para pemuda
b. kesadaran untuk membentuk pergerakan nasional
c. munculnya organisasi kedaerahan
d. perang melawan penjajah

Ilmu Pengetahuan Sosial 273


9. Pengerahan tenaga rakyat yang sangat menyengsarakan yang dilakukan
pemerintah pendudukan Jepang disebut . . . .
a. sekerei
b. oshamu seirei
c. romusha
d. rodi
10. Karena Gerakan 3A tidak mendapatkan hasil seperti yang diharapkan, sebagai
gantinya pemerintah pendudukan Jepang mendirikan . . . .
a. Keibodan
b. PETA
c. PUTERA
d. Jawa Hokokai

B. Essay
1. Jelaskan bagaimana penderitaan bangsa Indonesia akibat penjajahan pada masa
VOC!
2. Faktor-faktor apa saja yang melatarbelakangi Belanda menerapkan sistem Tanam
Paksa di Indonesia?
3. Bagaimanakah manfaat Sumpah Pemuda bagi kehidupan bangsa dan bernegara
saat ini?
4. Bagaimanakan sikap kaum pergerakan terhadap penjajahan yang dilakukan
Jepang?
5. Bagaimanakah sikap kalian sebagai pemuda memaknai kemerdekaan yang telah
diperjuangkan oleh para pejuang?

Refleksi

Setelah mempelajari materi pada bab ini, pelajaran apa yang dapat kalian ambil?
Apakah kalian tahu bagaimana penderitaan bangsa Indonesia selama masa penjajahan?
Menurut kalian, bagaimanakah para pejuang bangsa melakukan perlawanan terhadap
penjajah yang memiliki senjata yang lebih modern? Mengapa perlu Sumpah Pemuda
pada tanggal 28 Oktober 1928? Menurut kalian, bagaimanakah seharusnya kalian
sebagai generasi penerus bangsa memaknai “Sumpah Pemuda”? Apakah kalian
tahu bagaimana perjuangan para pejuang dalam memproklamasikan kemerdekaan
Indonesia? Bagaimanakah kalian sebagai generasi sekarang mengisi kemerdekaan
yang telah susah payah diperjuangkan para pahlawan?

274 Kelas VIII SMP/MTs


Bab III
Indonesia dari Masa
Kemerdekaan Hingga
Masa Reformasi
Peta Konsep

198 Kelas IX SMP/MTs Edisi Revisi


Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari bab ini kamu diharapkan mampu.


1. Mengidentifikasi perkembangan politik, ekonomi, sosial, budaya di
Indonesia pada masa kemerdekaan, Demokrasi Parlementer, Demokrasi
Terpimpin, Orde Baru, dan Reformasi.
2. Menjelaskan perkembangan masyarakat Indonesia pada masa kemerdeka-
an, Demokrasi Parlementer, Demokrasi Terpimpin, Orde Baru, dan
Reformasi.

Prawacana

Sumber: http://www.karangasemkab.go.id
Gambar 4.1. Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik
Indonesia

Setiap tanggal 17 Agustus, kita selalu melaksanakan perayaan memperingati


hari kemerdekaan Negara Republik Indonesia yang kita cintai. Tahukah
kamu mengapa kita selalu melaksanakan peringatan itu? Peringatan hari
kemerdekaan merupakan ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha

Ilmu Pengetahuan Sosial 199


Esa yang telah memberikan kemerdekaan kepada kita. Peringatan ini juga
merupakan ungkapan terima kasih kita kepada para pahlawan yang telah
mengorbankan harta serta jiwa dan raga mereka untuk kemerdekaan Indonesia.
Keberhasilan bangsa Indonesia meraih kemerdekaan telah membawa
perubahan besar bagi masyarakat Indonesia. Contoh ketika masa penjajahan,
tidak semua rakyat Indonesia diperbolehkan sekolah, akibatnya rakyat
Indonesia banyak yang bodoh. Setelah Indonesia merdeka, semua rakyat
Indonesia bebas bersekolah. Contoh lain, ketika masa penjajahan, ekonomi
rakyat Indonesia terpuruk karena kegiatan ekonomi dikontrol oleh pihak
penjajah. Setelah merdeka, ekonomi rakyat Indonesia semakin baik dan rakyat
Indonesia bebas mengatur kegiatan ekonominya. Dua hal ini merupakan contoh
perubahan masyarakat Indonesia setelah meraih kemerdekaan. Bagaimanakah
perkembangan masyarakat Indonesia sejak masa kemerdekaan? Pada bab ini,
kamu mempelajari perkembangan masyarakat Indonesia sejak kemerdekaan
hingga masa Reformasi.

A. Masa Kemerdekaan (1945–1950)


1. Proklamasi Kemerdekaan

Sumber: Arsip Nasional


Gambar 4.2. Pembacaan Teks Proklamasi Kemerdekaan

200 Kelas IX SMP/MTs Edisi Revisi


Perhatikan gambar pembacaan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia
tanggal 17 Agustus 1945 di atas! Siapakah yang membaca teks proklamasi?
Di mana proklamasi dibacakan? Mengapa perlu proklamasi kemerdekaan?
Bagaimana maknanya bagi kehidupan bangsa Indonesia pada masa sekarang?

Aktivitas Kelompok

1. Bentuklah kelompok dengan anggota 4-6 orang!


2. Carilah sumber dari buku atau internet tentang proklamasi
kemerdekaan Indonesia!
3. Diskusikan dengan teman sekelompok, apakah makna proklamasi
bagi kehidupan bangsa Indonesia?
4. Tulis hasil diskusi pada kolom berikut!
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………

5. Presentasikan di depan kelas dan kumpulkan kepada guru untuk


dinilai!

Setelah kamu melaksanakan aktivitas kelompok di atas, tentu kamu


memahami makna proklamasi kemerdekaan bagi bangsa Indonesia. Untuk
menambah informasi tentang proklamasi kemerdekaan Indonesia, kamu
simak uraian di bawah ini!
a. Persiapan Kemerdekaan Indonesia
Menjelang akhir tahun 1944, posisi Jepang dalam Perang Asia Pasifik
semakin terdesak. Satu demi satu daerah jajahannya jatuh ke tangan pasukan
Sekutu. Untuk menghadapi Sekutu, Jepang mencari dukungan kepada
bangsa-bangsa yang diduduki dengan memberikan janji kemerdekaan.
Pada tanggal 7 September 1944 Perdana Menteri Jenderal Kuniaki Koiso
menjanjikan kemerdekaan kepada Indonesia. Janji ini dikemukakan di depan
Parlemen Jepang, dengan tujuan untuk menarik simpati Indonesia. Sebagai
pembuktiannya, ia mengizinkan pengibaran bendera merah putih di kantor-
kantor, tetapi harus berdampingan dengan bendera Jepang.

Ilmu Pengetahuan Sosial 201


1). Pembentukan Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (BPUPKI)
Berkaitan dengan janji yang telah dikemukakan oleh pihak Jepang, pada
1 Maret 1945, diumumkan pembentukan Badan Penyelidik Usaha-Usaha
Persiapan Kemerdekaan (BPUPKI). BPUPKI terdiri atas 63 orang yang
diketuai Dr. K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat. Dalam aktivitasnya, BPUPKI
mengadakan sidang sebanyak dua kali. Sidang pertama dilaksanakan pada
29 Mei–1 Juni 1945 dan sidang kedua dilaksanakan pada 10–17 Juli 1945.

a). Sidang Pertama BPUPKI


Sidang BPUPKI yang pertama membahas tentang rumusan dasar negara
Indonesia merdeka. Untuk mendapatkan rumusan dasar negara yang benar-
benar tepat, maka acara dalam sidang ini adalah mendengarkan pidato dari
tiga tokoh utama pergerakan nasional Indonesia, yaitu Mr. Mohammad Yamin,
Mr. Soepomo, dan Ir. Soekarno. Gagasan mengenai dasar negara yang di-
kemukakan oleh masing-masing tokoh dapat kamu amati pada tabel 4.1.
berikut.
Tabel. 4.1. Gagasan Dasar Negara yang Diusulkan

Waktu Penyampaian
Nama Tokoh Gagasan
Pidato
Mr. Mohammad 29 Mei 1945 1. Peri Kebangsaan;
Yamin 2. Peri Kemanusiaan;
3. Peri Ke-Tuhanan;
4. Peri Kerakyatan;
5. Kesejahteraan Rakyat.
Mr. Soepomo 31 Juni 1945 1. Persatuan;
2. Kekeluargaan;
3. Keseimbangan lahir dan batin;
4. Musyawarah;
5. Keadilan Rakyat.
Ir. Soekarno 1 Juni 1945 1. Kebangsaan Indonesia;
2. Internasionalisme atau Peri
kemanusiaan;
3. Mufakat atau Demokrasi;
4. Kesejahteraan Sosial;
5. Ke-Tuhanan Yang Maha Esa.

202 Kelas IX SMP/MTs Edisi Revisi


Gagasan mengenai rumusan lima sila dasar negara Republik Indonesia
yang dikemukakan oleh Ir. Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945 dikenal dengan
istilah Pancasila. Peristiwa ini dikenang dengan ditetapkannya tanggal 1 Juni
sebagai hari lahirnya Pancasila.
Sampai akhir masa sidang pertama ini, belum ditemukan kesepakatan
rumusan dasar negara Republik Indonesia yang benar-benar tepat. Oleh
karena itu, dibentuklah suatu panitia kecil yang beranggota Sembilan orang
yang diketuai oleh Ir. Soekarno. Panitia ini dinamakan Panitia Sembilan.
Tugasnya adalah mengolah usulan dari anggota BPUPKI mengenai dasar
negara Republik Indonesia.
Pertemuan Panitia Sembilan menghasilkan rumusan yang disebut Jakarta
Charter atau Piagam Jakarta, yang disetujui secara bulat dan ditandatangani
pada 22 Juni 1945.

Sumber:
https://upload.
wikimedia.org
Gambar 4.3.
Naskah Piagam
Jakarta

Ilmu Pengetahuan Sosial 203


b). Sidang Kedua BPUPKI
Sidang kedua membahas rencana Undang-Undang Dasar (UUD). Sidang
ini juga membicarakan bentuk negara. Mengenai bentuk negara, mayoritas
peserta sidang setuju dengan bentuk Republik. Selanjutnya BPUPKI
membentuk panitia kecil yang beranggotakan 19 orang untuk mempercepat
kerja sidang. Panitia ini bernama Panitia Perancang UUD yang diketuai
Ir. Soekarno. Panitia ini menyepakati Piagam Jakarta dijadikan sebagai inti
pembukaan UUD. Panitia Perancang UUD juga membentuk panitia lebih
kecil beranggotakan 7 orang yang diketuai oleh Soepomo untuk merumuskan
batang tubuh UUD.
Pada tanggal 14 Juli 1945 Panitia Perancang UUD yang diketuai Soekarno
melaporkan hasil kerja panitia yaitu:
 Pernyataan Indonesia Merdeka.
 Pembukaan Undang-Undang Dasar.
 Batang Tubuh UUD.
Dengan demikian, Panitia Perancang UUD telah selesai melaksanakan
tugasnya. Pada tanggal 16 Juli 1945, BPUPKI menerima dengan bulat naskah
Undang-Undang Dasar yang dibentuk Panitia Perancang UUD.
2). Pembentukan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI)
Pada 7 Agustus 1945 BPUPKI dibubarkan karena dianggap telah
menyelesaikan tugasnya, yaitu menyusun rancangan Undang-Undang
Dasar bagi negara Indonesia. Selanjutnya dibentuklah Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Ketua PPKI adalah Ir. Soekarno dan wakilnya
Drs. Mohammad Hatta, sebagai penasihat diangkat Mr. Achmad Subardjo.
Pada awal pembentukannya, jumlah anggota PPKI terdiri atas 21 orang,
kemudian ditambah 6 orang, jadi jumlahnya 27 orang. Tugas utama PPKI
adalah mempersiapkan segala sesuatu berkaitan dengan keperluan pergantian
kekuasaan dari pihak Jepang kepada bangsa Indonesia.

Sumber: https://upload.wikimedia.
org
Gambar 4.4. Persidangan Resmi
PPKI pada Tanggal 18 Agustus
1945

204 Kelas IX SMP/MTs Edisi Revisi


Secara simbolik, PPKI dilantik oleh Jendral Terauchi, pada tanggal
9 Agustus 1945 dengan memanggil tiga tokoh nasional yakni Ir. Soekarno,
Drs. Mohammad Hatta, dan Dr. Radjiman Wiedyodiningrat dipanggil ke
Saigon/Dalat, Vietnam untuk menerima informasi tentang kemerdekaan
Indonesia. Informasi tersebut, yaitu pelaksanaan kemerdekaan akan dapat
dilakukan dengan segera dan wilayah Indonesia adalah seluruh wilayah bekas
jajahan Hindia Belanda.
b. Peristiwa Rengasdengklok
Peristiwa Rengasdengklok diawali oleh peristiwa menyerahnya Jepang
tanpa syarat kepada pasukan Sekutu pada tanggal 14 Agustus 1945. Berita
tentang menyerahnya Jepang kepada Sekutu diketahui oleh beberapa tokoh
pemuda, terutama Sutan Syahrir. Kemudian Syahrir dan beberapa tokoh
pemuda segera menemui Mohammad Hatta yang saat itu baru datang dari
Dalat, Vietnam. Bersama Mohammad Hatta, Syahrir dan beberapa pemuda
menemui Soekarno di rumahnya. Syahrir mengusulkan Soekarno-Hatta agar
secepatnya memproklamasikan kemerdekaan tanpa melalui PPKI karena
Sekutu akan menggangap kemerdekaan Indonesia sebagai suatu kemerdekaan
hasil pemberian Jepang.
Usulan Syahrir tersebut tidak disetujui oleh Soekarno-Hatta. Mereka
berpendapat pelaksanaan proklamasi harus melalui PPKI sesuai dengan
prosedur maklumat Jepang, yaitu pada tanggal 24 Agustus 1945. Mereka
beralasan bahwa meskipun Jepang telah kalah, namun kekuatan militernya di
Indonesia harus diperhitungkan demi menjaga hal-hal yang tidak diinginkan.
Perbedaan sikap ini mendorong para pemuda kembali berunding pada
pukul 24.00 menjelang 16 Agustus 1945. Rapat itu dihadiri oleh Sukarni,
Chaerul Saleh, Yusuf Kunto, dr. Muwardi, Syudanco Singgih, dan dr. Sucipto.
Hasil perundingan itu menyepakati untuk membawa Soekarno-Hatta ke luar
kota dengan tujuan menjauhkan mereka dari pengaruh Jepang. Selanjutnya,
Pada 16 Agustus 1945 pukul 04.30, Soekarno-Hatta dibawa para pemuda ke
Rengasdengklok, Karawang, Jawa Barat.
Sesampainya di Rengasdengklok, Soekarno-Hatta dan rombongannya
disambut baik oleh pasukan Peta pimpinan Syudanco Subeno. Niat para pemuda
untuk mendesak Soekarno-Hatta tidak terlaksana. Kedua tokoh golongan
tua tersebut masih mempunyai wibawa yang cukup besar. Soekarno-Hatta
tetap pada pendiriannya untuk tidak melaksanakan proklamasi kemerdekaan
sebelum ada pernyataan resmi dari pihak Jepang tentang menyerahnya Jepang
kepada Sekutu. Selain itu, kemerdekaan tetap harus dimusyawarahkan dulu
dalam sidang PPKI.

Ilmu Pengetahuan Sosial 205


Di tengah suasana tersebut, Ahmad Soebardjo datang beserta sekretaris
pribadinya, Sudiro pada pukul 17.30 WIB. Ahmad Soebardjo memberitahukan
kebenaran menyerahnya Jepang kepada Sekutu. Mendengar berita itu,
Soekarno-Hatta akhirnya bersedia memproklamasikan kemerdekaan RI di
Jakarta. Ahmad Soebardjo memberikan jaminan dengan nyawanya sendiri
bahwa proklamasi kemerdekaan akan dilaksanakan esok hari selambat-
lambatnya pukul 12.00 WIB. Dengan jaminan yang meyakinkan tersebut,
Syudanco Subeno bersedia melepaskan Soekarno-Hatta.

Perbedaan pendapat yang melatarbelakangi peristiwa


Rengasdengklok menunjukkan adanya saling menghargai antara
Sukarno-Hatta dan para pemuda. Walaupun Sukarno-Hatta dibawa
Renungkan

paksa oleh para pemuda, mereka tetap menghormati kedua tokoh


ini. Soekarno-Hatta diperlakukan dengan hormat. Sukarno dan
Hatta pun tidak membenci para pemuda, bahkan keduanya akhirnya
menuruti keinginan para pemuda untuk memproklamasikan
kemerdekaan tanpa persetujuan Jepang. Oleh karena itu, mari
kita teladani sikap saling menghargai yang dicontohkan oleh para
tokoh bangsa ini.

c. Perumusan Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia


Pada malam hari, 16 Agustus 1945, pukul 20.00 WIB, Soekarno-Hatta
beserta rombongan berangkat menuju Jakarta. Mereka tiba di Jakarta pada
pukul 23.00, lalu menuju rumah kediaman Laksamana Maeda. Tempat ini
dianggap aman dari ancaman militer Jepang, karena Laksamana Maeda adalah
Kepala Kantor Penghubung Angkatan Laut di daerah kekuasaan Angkatan
Darat. Di kediaman Laksamana Maeda inilah rumusan teks proklamasi
disusun.
Ir. Soekarno menuliskan konsep proklamasi kemerdekaan Indonesia yang
akan dibacakan esok harinya. Moh. Hatta dan Ahmad Subardjo menyumbangkan
pikirannya secara lisan. Kalimat pertama dari teks proklamasi merupakan
saran Ahmad Subardjo sedangkan kalimat terakhir merupakan sumbangan dari
Moh. Hatta. Kalimat pertama berisi pernyataan kehendak Bangsa Indonesia
untuk merdeka, dan kalimat kedua berisi pernyataan mengenai pemindahan
kekuasaan.
Pada pukul 04.00 WIB, Soekarno membacakan hasil rumusan tersebut.
Akhirnya, seluruh tokoh yang hadir pada saat itu menyetujui secara bulat
konsep proklamasi tersebut. Permasalahan muncul mengenai siapa yang

206 Kelas IX SMP/MTs Edisi Revisi


harus menandatangani teks proklamasi tersebut. Hatta mengusulkan agar
teks proklamasi itu ditandatangani oleh seluruh yang hadir sebagai wakil
bangsa Indonesia. Sukarni dari golongan muda mengajukan usul bahwa teks
proklamasi tidak perlu ditandatangani oleh semua yang hadir, tetapi cukup
oleh Soekarno dan Hatta saja atas nama bangsa Indonesia. Sukarni juga
mengusulkan agar Soekarno yang membacakan teks proklamasi tersebut.
Usulan dari Sukarni diterima, kemudian Soekarno meminta kepada Sayuti
Melik untuk mengetik naskah proklamasi dengan beberapa perubahan yang
telah disetujui. Ada tiga perubahan yang terdapat pada naskah hasil ketikan
Sayuti Melik, yaitu:
1) Kata ”tempoh” diganti menjadi ”tempo”.
2) Kata ”wakil-wakil bangsa Indonesia” diganti menjadi ”Atas nama
bangsa Indonesia”.
3) Penulisan tanggal yang tertera ”Djakarta, 17-8-05” menjadi ”Djakarta,
hari 17 boelan 8 tahoen ‘05”.
Selanjutnya, Sukarni mengusulkan agar pembacaan proklamasi dilakukan
di Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta. Usulan itu diterima. Pertemuan
kemudian bubar setelah penentuan waktu upacara pembacaan proklamasi
kemerdekaan yaitu tanggal 17 Agustus 1945 pukul 10.00 WIB.
d. Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945
Proklamasi adalah momentum penting bagi bangsa Indonesia. Kemerdekaan
bangsa Indonesia merupakan langkah awal untuk menata diri agar diakui
keberadaannya oleh dunia internasional.
Sejak pagi tanggal 17 Agustus 1945, persiapan upacara pembacaan
proklamasi kemerdekaan dilakukan di Jalan Pegangsaan Timur No. 56.
Halaman rumah Soekarno sudah dipadati oleh massa menjelang pembacaan
teks proklamasi. Dr. Muwardi memerintahkan kepada Latief Hendraningrat
untuk menjaga keamanan pelaksanaan upacara. Latif dalam melaksanakan
pengamanan dibantu oleh Arifin Abdurrahman untuk mengantisipasi gangguan
tentara Jepang.
Tepat pukul 10.00 WIB, upacara proklamasi kemerdekaan Indonesia
dimulai. Setelah pidato dan pembacaan proklamasi selesai, kemudian
dilakukan pengibaran bendera Merah Putih oleh Latief Hendraningrat dan
S. Suhud. Rakyat yang hadir serempak menyanyikan lagu kebangsaan
Indonesia Raya. Upacara proklamasi ditutup oleh sambutan Wali Kota Jakarta,
Suwiryo dan dr. Muwardi.

Ilmu Pengetahuan Sosial 207


Sumber: http://cdn.klimg.com
Gambar 4.5. Upacara pengibaran bendera pada saat proklamasi kemerdekaan

Peristiwa yang sangat bersejarah tersebut berlangsung secara sederhana dan


hanya memakan waktu kurang dari satu jam. Meskipun demikian, peristiwa
tersebut membawa pengaruh yang luar biasa hebatnya bagi bangsa Indonesia.
Proklamasi kemerdekaan ini merupakan tonggak berdirinya negara Republik
Indonesia yang berdaulat.
e. Sambutan Rakyat terhadap Proklamasi Kemerdekaan
Puncak perjuangan bangsa dalam merebut kemerdekaan dari tangan
penjajah adalah dengan diproklamasikannya kemerdekaan Indonesia pada
tanggal 17 Agustus 1945. Sebagian besar rakyat Indonesia dapat dengan cepat
menanggapi hakikat dari makna proklamasi itu. Namun demikian, ada juga
yang menanggapi kemerdekaan itu adalah bebas dari segala-galanya, sehingga
mereka berusaha melawan kekuatan yang selama ini membelenggunya. Sikap
inilah yang pada gilirannya memunculkan perlawanan-perlawanan baik
terhadap tentara Jepang maupun kepada penguasa pribumi yang pada zaman
kolonial Belanda maupun Jepang yang berpihak kepada penjajah.
1). Rapat Raksasa di Lapangan Ikada
Rakyat Indonesia, baik di pusat maupun di daerah, pada umumnya
melakukan aksi-aksi yang mendukung diproklamasikannya kemerdekaan
Indonesia. Para pemuda yang dipelopori oleh Komite van Aksi Menteng 31,
menghendaki agar para pemimpin perjuangan kemerdekaan mau bertemu
dengan rakyat dan berbicara di hadapan mereka mengenai kemerdekaan
Indonesia sebagai puncak perjuangan bangsa. Rencana ini dilaksanakan
dengan dua cara yaitu persiapan pengerahan massa dan menyampaikan
rencana itu kepada presiden. Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Moh.
Hatta yang terpilih secara aklamasi oleh PPKI, menyetujui rencana tersebut,
demikian juga dengan para menteri yang telah dilantik.

208 Kelas IX SMP/MTs Edisi Revisi


Masalah yang menjadi perhatian adalah sikap tentara Jepang dengan
rencana tersebut. Presiden harus mempertimbangkan rencana tersebut dengan
matang agar tidak terjadi bentrokan dengan massa. Presiden memutuskan
untuk mengadakan sidang kabinet di kediaman presiden. Sidang kabinet
diselenggarakan pada tanggal 9 September 1945 dan berlangsung sampai
tengah malam, sehingga sidang ditunda sampai pukul 10.00 pagi keesokan
harinya. Pada pagi harinya sidang dilanjutkan lagi di Lapangan Banteng
Barat dan dihadiri oleh para pemimpin pemuda atau para pemimpin Badan
Perjuangan. Para pemimpin pemuda menghendaki agar pertemuan antara
pemimpin bangsa dengan rakyatnya tidak dibatalkan. Akhirnya dengan
berbagai pertimbangan rapat menyetujui rencana itu.
Presiden dan wakil presiden serta para menteri kemudian menuju ke
Lapangan Ikada. Ternyata Lapangan Ikada telah dipenuhi oleh massa yang
lengkap dengan senjata tajam. Tampak pula tentara Jepang bersiap siaga senjata
lengkap dan tank-tanknya. Melihat kondisi ini tampaknya bentrokan antara
pasukan Jepang dengan massa dapat terjadi sewaktu-waktu. Mobil presiden
dan wakil presiden diberhentikan sebentar oleh komandan jaga sebelum
dipersilahkan masuk ke Lapangan Ikada. Soekarno menuju panggung dan
menyampaikan pidato singkat setelah memasuki Lapangan Ikada. Soekarno
meminta dukungan dan kepercayaan kepada seluruh rakyat Indonesia untuk
mematuhi kebijaksanaan-kebijaksanaannya, patuh, dan disiplin dalam
pidatonya. Soekarno juga memerintahkan massa untuk bubar dengan tertib.

Sumber: http://kepustakaan-presiden.perpusnas.go.id
Gambar 4.6. Pidato presiden Soekarno di lapangan Ikada

Ilmu Pengetahuan Sosial 209


Imbauan tersebut ternyata dipatuhi oleh massa yang memadati Lapangan
Ikada. Melihat fenomena ini, rapat raksasa di Lapangan Ikada ini adalah
manifestasi pertama dari kewibawaan pemerintah Republik Indonesia kepada
rakyatnya. Sekalipun rapat ini berlangsung singkat, tetapi telah berhasil
mempertemukan rakyat dengan para pemimpinnya dan sekaligus memberikan
kepercayaan rakyat kepada para pemimpinnya.

2). Tanggapan di Berbagai Daerah terhadap Proklamasi


Berita proklamasi segera menyebar ke berbagai daerah di Indonesia. Pekik
merdeka mewarnai salam masyarakat Indonesia di setiap gang, pasar, lembaga
pendidikan, dan berbagai tempat umum lainnya.
Rasa syukur atas kemerdekaan dilakukan dengan berbagai cara. Doa
syukur berkumandang di tempat-tempat ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaannya. Rasa syukur terhadap kemerdekaan bukan hanya diucapkan
dengan lisan, tetapi juga dibuktikan dengan perbuatan. Semangat kemerdekaan
telah membakar keberanian rakyat Indonesia di berbagai daerah.

Rakyat bersuka cita menyambut kemerdekaan Indonesia.


Kemerdekaan tersebut diperjuangkan oleh para pahlawan dengan
Renungkan

penuh pengorbanan. Oleh karena itu, hendaknya kita selalu


bercermin kepada para pahlawan. Mereka telah menunjukkan
sikap semangat berkorban, kerja sama, dan saling menghargai
dalam memperjuangkan proklamasi dan mendirikan Republik
Indonesia.

Aktivitas Kelompok

1. Bentuklah kelompok dengan anggota 4-6 orang!


2. Carilah sumber dari buku atau internet tentang kronologi proklamasi
kemerdekaan!
3. Tulis kronologi peristiwa proklamasi kemerdekaan
4. Presentasikan kronologi peristiwa proklamasi kemerdekaan yang
kamu buat di depan kelas!
5. Setelah dipresentasikan, kumpulkan hasil kerja kelompok kepada
guru untuk penilaian!

210 Kelas IX SMP/MTs Edisi Revisi


2. Terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia
Pada saat proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945,
Indonesia belum memiliki kepala pemerintahan dan sistem administrasi wilayah
yang jelas. Setelah proklamasi kemerdekaan, segera dibentuk kelengkapan
pemerintahan dengan tujuan agar pembangunan dapat berlangsung dengan
baik.
Para pemimpin segera membentuk lembaga pemerintahan dan
kelengkapan negara sehari setelah proklamasi dikumandangkan. PPKI segera
menyelenggarakan rapat-rapat yang menghasilkan beberapa keputusan
penting sebagai berikut.
a. Pengesahan UUD 1945
Rapat PPKI beragendakan untuk menyepakati Pembukaan dan UUD
Negara Republik Indonesia. Piagam Jakarta yang dibuat oleh BPUPKI
menjadi rancangan awal, dan dengan sedikit perubahan disahkan menjadi
UUD yang terdiri atas pembukaan, batang tubuh yang terdiri dari 37 pasal, 4
pasal aturan peralihan dan 2 ayat aturan tambahan disertai dengan penjelasan.
Dengan demikian, Indonesia memiliki landasan hukum yang kuat dalam hidup
bernegara dengan menentukan arahnya sendiri.

b. Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden


Soekarno dan Hatta ditetapkan sebagai presiden dan wakil presiden pertama
Republik Indonesia secara aklamasi dalam musyawarah untuk mufakat.
Lagu kebangsaan Indonesia Raya mengiringi penetapan Presiden dan Wakil
Presiden terpilih.

c. Pembagian Wilayah Indonesia


Rapat PPKI tanggal 19 agustus 1945 memutuskan pembagian wilayah
Indonesia menjadi delapan provinsi di seluruh bekas jajahan Hindia Belanda.
Kedelapan provinsi tersebut adalah Sumatera, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa
Timur, Sunda Kecil, Maluku, Sulawesi, dan Kalimantan.
d. Pembentukan Kementerian
Mr. Ahmad Subarjo melaporkan hasil rapat Panitia Kecil yang dipimpin
olehnya. Hasil rapat Panitia Kecil mengajukan adanya 13 kementerian. Pada
2 September 1945, dibentuk susunan kabinet RI yang pertama. Kabinet ini
merupakan kabinet presidensial yang bertanggung jawab kepada presiden.

Ilmu Pengetahuan Sosial 211


Anggotanya diangkat dan diberhentikan oleh presiden. Tugasnya membantu
presiden dalam menjalankan roda pemerintahan sesuai amanat UUD 1945.
Adapun susunan kabinet RI yang pertama tersebut adalah sebagai berikut.
Tabel. 4.2. Kabinet Pertama

No Kementerian Pejabat
1 Menteri Dalam Negeri R.A.A. Wiranata Kusumah
2 Menteri Luar Negeri Ahmad Soebardjo
3 Menteri Keuangan A.A. Maramis
4 Menteri Kehakiman Soepomo
5 Menteri Kemakmuran Ir. Surachman Tjokroadisurjo
6 Menteri Keamanan Rakyat Supriyadi
7 Menteri Kesehatan dr. Boentaran Martoatmodjo
8 Menteri Pengajaran Ki Hajar Dewantara
9 Menteri Penerangan Amir Sjarifuddin
10 Menteri Sosial Iwa Kusumasumantri
11 Menteri Pekerjaan Umum Abikusno Tjokrosujoso
12 Menteri Perhubungan Abikusno Tjokrosujoso
13 Menteri Negara Wahid Hasyim
14 Menteri Negara Otto Iskandardinata
15 Menteri Negara Mr. R.H. Sartono
16 Menteri Negara M. Amir

Selain itu, diangkat pula empat pejabat negara yang mengepalai beberapa
lembaga negara, antara lain: Kusumahatmaja (Mahkamah Agung), Gatot
Tarunamiharja (Jaksa Agung), A.G. Pringgodigdo (Sekretaris Negara), dan
Sukarjo Wiryopranoto (Juru Bicara Negara).
e. Pembentukan Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP)
Tanggal 22 Agustus 1945 PPKI kembali menyelenggarakan rapat
pembentukan KNIP (Komite Nasional Indonesia Pusat) yang akan mengantikan
PPKI. Soekarno dan Hatta mengangkat 135 orang anggota KNIP yang
mencerminkan keadaan masyarakat Indonesia. Seluruh anggota PPKI kecuali
Soekarno dan Hatta menjadi anggota KNIP yang kemudian dilantik pada

212 Kelas IX SMP/MTs Edisi Revisi


tanggal 29 Agustus 1945. Tugas dan wewenang KNIP adalah menjalankan
fungsi pengawasan dan berhak ikut serta dalam menetapkan Garis-garis Besar
Haluan Negara (GBHN).
f. Membentuk Kekuatan Pertahanan dan Keamanan
Pada tanggal 23 Agustus, Presiden Soekarno mengesahkan secara resmi
Badan Keamanan Rakyat (BKR) sebagai badan kepolisian yang bertugas
menjaga keamanan. Sebagian besar anggota BKR terdiri dari mantan anggota
PETA, KNIL, dan Heiho. Pada tanggal 5 Oktober berdirilah TKR (Tentara
Keamanan Rakyat). Supriyadi (tokoh perlawanan tentara PETA terhadap
Jepang di Blitar) terpilih sebagai pimpinan TKR. Atas dasar maklumat itu,
Oerip Sumihardjo segera membentuk Markas Besar TKR yang dipusatkan di
Yogyakarta.

Aktivitas Individu

1. Pilihlah salah satu tokoh yang berperan dalam peristiwa


proklamasi kemerdekaan dan proses terbentuknya Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
2. Upayakan tokoh pilihanmu tidak sama dengan pilihan temanmu!
3. Buatlah biografi singkat tokoh tersebut, dan bagaimana peran tokoh
itu dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan pada tempat yang
disediakan!
4. Kamu boleh memanfaatkan buku bacaan, artikel, majalah, atau
internet sebagai sumber untuk membuat biografi!

--------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------

Ilmu Pengetahuan Sosial 213


5. Berdasarkan cerita yang kamu tulis, nilai luhur apa yang dapat kamu
petik dari tokoh yang kamu pilih?
----------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------
6. Tukarkan hasil karyamu dengan teman yang lain, kemudian berikan
komentar hasil karya temanmu!

3. Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan


Setelah memproklamasikan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945,
bangsa Indonesia masih harus menghadapi Belanda yang ingin mengembalikan
kekuasaannya atas Indonesia. Dalam mempertahankan kemerdekaannya,
bangsa Indonesia melakukan berbagai upaya. Upaya apa saja yang dilakukan?
Mari, perhatikanlah gambar-gambar berikut!

Sumber: http://www.sejarah-negara.com Sumber: https://sdn77parepare.iles.


wordpress.com
Gambar 4.7. Penandatanganan hasil Gambar 4.8. Suasana pertempuran
perundingan Renville rakyat Surabaya berjuang melawan
pasukan Sekutu
Melalui gambar di atas, kita dapat mengetahui bahwa upaya bangsa
Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaannya dilakukan dengan dua
cara, yaitu cara diplomasi dan cara perjuangan fisik (perjuangan bersenjata)

214 Kelas IX SMP/MTs Edisi Revisi


Aktivitas Kelompok

1. Bentuklah kelompok dengan anggota 2-4 orang!


2. Diskusikanlah dengan temanmu! Mengapa bangsa Indonesia melakukan
upaya mempertahankan kemerdekaan dengan cara diplomasi dan cara
perjuangan fisik?
3. Tuliskan hasil diskusi pada tabel di bawah ini!

Cara Perjuangan Alasan


..............................................................................................
Perjuangan Fisik ..............................................................................................
..............................................................................................
..............................................................................................
Diplomasi ..............................................................................................
..............................................................................................
4. Presentasikan hasil diskusi di depan kelas!

a. Perjuangan Fisik
1). Insiden Hotel Yamato

Sumber: https://iwandahnial.iles.
wordpress.com/
2009/08/oranye.jpg
Gambar 4.13. Suasana pertempuran
insiden Hotel Yamato

Insiden Hotel Yamato adalah peristiwa perobekan bendera Belanda (merah-


putih-biru) menjadi bendera Indonesia (merah-putih). Insiden Hotel Yamato
terjadi pada tanggal 19 September 1945 di Hotel Yamato, Surabaya.

Ilmu Pengetahuan Sosial 215


Insiden ini diawali oleh tindakan beberapa orang Belanda yang mengibarkan
bendera Belanda (merah-putih-biru) di tiang bendera Hotel Yamato. Tindakan
tersebut menimbulkan kemarahan rakyat Surabaya. Mereka mendatangi hotel
itu dan berusaha menurunkan bendera tersebut. Akhirnya, bendera Belanda
berhasil diturukan dan bagian bendera yang berwarna biru dirobek. Kemudian
bendera dikibarkan kembali sebagai bendera Indonesia (merah-putih).
Pengibaran bendera Merah Putih diiringi dengan pekikan Merdeka berulang
kali.
2). Pertempuran Surabaya
Pertempuran Surabaya merupakan satu rangkaian peristiwa pertempuran
yang terjadi antara tentara Indonesia dan tentara Sekutu yang berlangsung
sejak tanggal 27 Oktober sampai 20 November 1945. Pertempuran yang
paling besar terjadi pada tanggal 10 November 1945.
Pertempuran Surabaya diawali dengan kedatangan Brigade 49/Divisi India
ke-23 tentara Sekutu di bawah komando Brigadir Jenderal A.W.S. Mallaby
pada 25 Oktober 1945 di Surabaya. Tugas pasukan ini adalah melucuti tentara
Jepang dan menyelamatkan para tahanan perang Sekutu di Indonesia.
Semula pihak Indonesia menyambut baik kedatangan tentara Sekutu.
Tetapi setelah diketahui bahwa NICA membonceng bersama rombongan
tentara sekutu, muncullah pergerakan perlawanan rakyat Indonesia melawan
tentara Sekutu.
Pada tanggal 30 Oktober 1945, terjadi bentrokan antara tentara Indonesia
melawan tentara Inggris. Brigadir Jenderal A.W.S. Mallaby tewas dalam
bentrokan ini. Hal ini mendorong tentara Sekutu mengirimkan pasukan dalam
jumlah besar ke Surabaya. Pasukan baru tersebut berada di bawah pimpinan
Mayor Jenderal R.C. Mansergh.
Pada tanggal 9 November 1945, pihak sekutu mengeluarkan ultimatum
kepada rakyat Surabaya. Batas waktu ultimatum adalah pukul 06.00 tanggal
10 November 1945. Ultimatum tersebut tidak dihiraukan karena dianggap
sebagai penghinaan terhadap pejuang Indonesia.
Pada tanggal 10 November 1945, tentara Inggris melakukan serangan
besar yang melibatkan 30.000 pasukan, sejumlah pesawat terbang, tank, dan
kapal perang. Tentara Inggris mengira perlawanan rakyat Surabaya dapat
ditaklukkan dalam waktu beberapa hari. Di luar dugaan tentara Inggris, para
pelopor pemuda seperti Bung Tomo dan tokoh-tokoh agama yang terdiri
dari para kiai dan ulama terus menggerakan semangat perlawanan pejuang
Surabaya hingga perlawanan terus berlanjut berhari-hari bahkan berlangsung
beberapa minggu.

216 Kelas IX SMP/MTs Edisi Revisi


Meskipun akhirnya kota Surabaya berhasil dikuasai tentara Sekutu,
namun Pertempuran Surabaya menjadi simbol nasional atas perlawanan
bangsa Indonesia terhadap penjajahan. Untuk mengenang peristiwa heroik di
Surabaya, tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan.

Tokoh

Bung Tomo

Sumber: http://www.flickr.com

Bung Tomo bernama asli Soetomo. Ia lahir di Surabaya pada


3 Oktober 1920. Bung Tomo dikenal sebagai orator yang mampu
membangkitkan semangat rakyat Surabaya untuk berjuang melawan
Sekutu. Bung Tomo merupakan pemimpin BPRI pada pertempuran
10 November 1945. Bung Tomo memiliki pikiran dan pandangan-
pandangan yang kritis sehingga dianggap membahayakan stabilitas
nasional. Bung Tomo ditangkap pada 1978 dan meninggal pada
7 Oktober 1981. Bung Tomo dimakamkan di Ngagel, Surabaya.

Sumber: 30 Tahun Indonesia Merdeka, 1977

3). Pertempuran Lima Hari di Semarang


Pertempuran lima hari di Semarang terjadi antara rakyat Indonesia di
Semarang dengan tentara Jepang. Peristiwa ini berawal ketika para tawanan
veteran angkatan laut Jepang yang dipindahkan dari Cepiring ke Bulu.

Ilmu Pengetahuan Sosial 217


Pemindahan ini dikawal oleh polisi Indonesia. Di tengah perjalanan, mereka
memberontak dan melarikan diri. Selanjutnya mereka bergabung dengan
batalyon Jepang yang berada di bawah pimpinan Mayor Kido yang masih
bersenjata di Jatingaleh, Semarang.
Pada tanggal 14 Oktober 1945, tersiarnya kabar bahwa Jepang telah
meracuni cadangan air minum di Candi, Semarang. Dokter Karyadi selaku
kepala laboratorium pusat Rumah Sakit Rakyat memberanikan diri untuk
memeriksa air minum tersebut. Akan tetapi, ketika hendak melakukan
pemeriksaan, Jepang menembaknya sehingga ia gugur. Peristiwa ini membuat
pada pemuda Semarang marah sehingga mereka serempak menyerbu tentara
Jepang.
Pada tanggal 15 sampai dengan 20 Oktober 1945, terjadi pertempuran
antara Tentara Keamanan Rakyat (TKR) yang dibantu oleh barisan pemuda
dengan tentara Jepang yang persenjataannya lebih lengkap. Pertempuran
berakhir setelah terjadi perundingan antara pihak Indonesia yang diwakili
oleh Kasman Singodimedjo dan Mr. Sartono dan pihak Jepang yang diwakili
Letnan Kolonel Nomura.
4). Pertempuran Ambarawa
Pertempuran Ambarawa adalah peristiwa perlawanan rakyat Indonesia
terhadap tentara Sekutu yang terjadi di Ambarawa, Jawa Tengah. Peristiwa
ini diawali dengan kedatangan tentara Sekutu di bawah pimpinan Brigadir
Jenderal Bethel di Semarang pada 20 Oktober 1945. Kedatangan mereka
bertujuan untuk melucuti senjata tentara Jepang dan mengurus tawanan perang
tentara Jepang yang ada di Jawa Tengah. Semula kedatangan tentara Sekutu
disambut baik, bahkan Gubernur Jawa Tengah Mr. Wongsonegoro menyepakati
menyediakan bahan makanan dan keperluan lain bagi kelancaran tugas Sekutu.
Adapun tentara sekutu berjanji tidak akan mengganggu kedaulatan Indonesia.
Tanpa sepengetahuan pihak Indonesia, ternyata tentara Sekutu telah
mengikutkan tentara NICA. Pada saat mereka membebaskan tawanan
perang Belanda di Magelang dan Ambarawa, para tawanan tersebut malah
dipersenjatai sehingga menimbulkan kemarahan dari pihak Indonesia. Hal
ini menyebabkan terjadinya insiden yang kemudian meluas menjadi sebuah
pertempuran terbuka di Magelang dan Ambarawa.
Pada saat tentara Sekutu ingin menduduki dua desa di sekitar Ambarawa,
pasukan Indonesia di bawah pimpinan Letkol Isdiman, Komandan Divisi
V Banyumas berusaha membebaskan dua desa itu. Letkol Isdiman gugur
dalam peristiwa tersebut. Setelah gugurnya Letkol Isdiman, Panglima Divisi
Banyumas Kolonel Sudirman terjun langsung memimpin pertempuran.

218 Kelas IX SMP/MTs Edisi Revisi


Pada tanggal 12 Desember 1945, Kolonel Sudirman mengadakan
rapat dengan para Komandan TKR dan Laskar. Kemudian pada tanggal
12 Desember 1945 pasukan Indonesia melancarkan serangan terhadap tentara
Sekutu di Ambarawa. Pertempuran berlangsung sengit, pasukan Indonesia
menggunakan taktik gelar supit urang, atau pengepungan rangkap dari kedua
sisi sehingga tentara Sekutu benar-benar terkurung.
Setelah berlangsung beberapa hari, pada tanggal 15 Desember 1945,
pasukan Indonesia berhasil mengalahkan tentara Sekutu dan menguasai kota
Ambarawa. Kemenangan Indonesia pada pertempuran ini diabadikan dengan
didirikannya Monumen Palagan di Ambarawa.
5). Bandung Lautan Api
Peristiwa Bandung Lautan Api adalah peristiwa kebakaran besar yang
terjadi di kota Bandung, Jawa Barat pada tanggal 23 Maret 1946. Kota
Bandung sengaja dibakar oleh Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dan rakyat
setempat dengan maksud agar tentara Sekutu tidak dapat menggunakan kota
Bandung sebagai pos-pos militer.
Peristiwa ini diawali dengan kedatangan pasukan Sekutu yang dipimpin
Brigadir Mac Donald di Kota Bandung. Mereka datang pada tanggal
12 Oktober 1945 dengan tujuan melucuti senjata tentara Jepang dan
membebaskan tawanan perang. Sejak awal kedatangannya, hubungan tentara
Sekutu dengan pihak Republik Indonesia sudah tidak baik. Mereka menuntut
rakyat Bandung untuk menyerahkan senjata yang dirampas dari tentara Jepang.
Tuntutan tersebut tidak diindahkan oleh rakyat Bandung sehingga berakibat
timbulnya berbagai bentrokan.
Pertentangan antara pihak sekutu dan pihak Indonesia semakin meruncing,
pada tanggal 23 Maret 1946 meletus pertempuran antara rakyat Bandung
melawan Sekutu. Pertempuran paling besar terjadi di Desa Dayeuhkolot,
sebelah selatan kota Bandung. Di tempat ini terdapat gudang amunisi besar
milik tentara Sekutu. Dalam pertempuran ini, dua orang pejuang Indonesia
bernama Muhammad Toha dan Ramdan berupaya meledakkan gudang senjata
Sekutu. Mereka berdua gugur setelah berhasil meledakkan gudang tersebut.
Adanya pertempuran ini membuat keadaan kota Bandung semakin tidak
aman. Kondisi semakin tidak menentu karena ultimatum Sekutu. Akhirnya
pemerintah Republik Indonesia menginstruksikan agar kota Bandung
dikosongkan. Atas instruksi tersebut, penduduk kota Bandung mengosongkan
kota dan mengungsi ke daerah pegunungan. Sebelum meninggalkan kota
Bandung, TKR dan rakyat membakar kota Bandung. Peristiwa ini dikenal
sebagai Bandung Lautan Api.

Ilmu Pengetahuan Sosial 219


6). Pertempuran Medan Area
Pertempuran Medan Area adalah sebuah peristiwa perlawanan rakyat
terhadap tentara Sekutu yang terjadi di Medan, Sumatra Utara. Pada tanggal
9 Oktober 1945, pasukan Sekutu yang dipimpin oleh Brigadir Jenderal T.E.D.
Kelly tiba di kota Medan. Kedatangan tentara Sekutu ini ternyata diboncengi
oleh tentara NICA yang bertujuan mengambil alih pemerintahan. Hal ini
memicu munculnya perlawanan rakyat di kota Medan.
Pertempuran pertama meletus pada tanggal 13 Oktober 1945 antara para
pemuda dengan pasukan Sekutu. Para pemuda menyerang gedung-gedung
pemerintahan yang dikuasai Sekutu. Pertempuran ini kemudian menjalar
ke beberapa kota lainnya, seperti Pematang Siantar dan Brastagi. Oleh
karena seringnya terjadi berbagai insiden, pada 18 Oktober 1945, Sekutu
mengeluarkan ultimatum yang melarang rakyat membawa senjata dan semua
senjata yang ada harus diserahkan kepada Sekutu.
Pada 1 Desember 1945, tentara Sekutu memasang papan-papan yang
bertuliskan Fixed Boundaries Medan Areas di pinggiran Kota Medan dengan
tujuan untuk menunjukkan daerah kekuasaan mereka. Sejak saat itu, istilah
Medan Area menjadi terkenal. Tentara Sekutu beserta NICA melakukan
pengusiran terhadap unsur-unsur Republik Indonesia di kota Medan. Para
pemuda melakukan perlawanan terhadap Sekutu dan NICA, akibatnya kota
Medan menjadi tidak aman.
Selanjutnya pada tanggal 10 Desember 1945, Sekutu melancarkan
operasi militer secara besar-besaran terhadap para Pejuang Indonesia dengan
mengikutsertakan pesawat-pesawat tempurnya. Para pejuang membalas
serangan tersebut sehingga menimbulkan berbagai bentrokan di seluruh kota
yang menelan korban dari kedua pihak.

7). Pertempuran Puputan Margarana


Pertempuran Puputan Margarana merupakan salah satu pertempuran
antara Indonesia dan Belanda yang terjadi pada tanggal 20 November 1945.
Pertempuran ini diawali dengan kedatangan pasukan Belanda berjumlah
sekitar 2000 tentara disertai tokoh-tokoh yang bersedia bekerja sama dengan
Belanda di Bali.
Kedatangan Belanda ke Bali bertujuan untuk membantu pendirian sebuah
negara boneka yang diberi nama Negara Indonesia Timur. Belanda kemudian
membujuk Letkol I Gusti Ngurah Rai untuk bergabung. Namun, bujukan
tersebut ditolak.

220 Kelas IX SMP/MTs Edisi Revisi


Pada 18 November 1946, I Gusti Ngurah Rai menyerang kedudukan
Belanda di daerah Tabanan. Satu detasemen polisi lengkap dengan senjatanya
berhasil dilumpuhkan. Untuk menghadapi pasukan Ngurah Rai, Belanda
mengerahkan seluruh pasukan yang berada di Bali dan Lombok.
Dalam pertempuran ini, pasukan Ngurah Rai melakukan ’’puputan’’ atau
perang habis-habisan. Mereka bertekad tidak akan mundur sampai titik
darah penghabisan. Pertempuran berakhir dengan gugurnya Letkol I Gusti
Ngurah Rai bersama 96 orang anggota pasukannya. Adapun di pihak Belanda,
diperkirakan sebanyak 400 tentara Belanda tewas dalam pertempuran ini.
Untuk mengenang peristiwa ini, didirikan Tugu Pahlawan Taman Pujaan
Bangsa di daerah bekas medan pertempuran.

8). Serangan Umum 1 Maret 1949


Serangan umum 1 Maret 1949 adalah serangan yang dilaksanakan pada
tanggal 1 Maret 1949. Serangan ini bertujuan menunjukkan kepada dunia
internasional bahwa Republik Indonesia cukup kuat untuk mempertahankan
kemerdekaan, meskipun ibu kotanya telah diduduki oleh Belanda.
Serangan Umum 1 Maret 1949 dilakukan oleh pasukan TNI dari Brigade
10/Wehkreise III di bawah pimpinan Letnan Kolonel Soeharto, setelah terlebih
dahulu mendapat persetujuan dari Sri Sultan Hamengku Buwono IX (Kepala
Daerah Istimewa Yogyakarta). Pada malam hari menjelang serangan umum
itu, pasukan-pasukan TNI telah mendekati kota dan dalam jumlah kecil mulai
disusupkan ke dalam kota. Pagi hari pada tanggal 1 Maret 1949 sekitar pukul
06.00 WIB sewaktu sirine berbunyi tanda jam malam telah berakhir, serangan
umum dilancarkan dari segala penjuru kota. Pasukan Belanda tidak menduga
akan ada serangan mendadak seperti itu, sehingga dalam waktu yang relatif
singkat pasukan TNI berhasil memukul mundur pasukan Belanda keluar
Yogyakarta.
Dalam Serangan Umum TNI akhirnya berhasil menduduki Yogyakarta
selama enam jam. Peristiwa ini berhasil mematahkan propaganda Belanda yang
menyatakan bahwa Republik Indonesia sudah tidak ada lagi. Keberhasilan
Serangan Umum1Maret 1949 mendatangkan dukungan internasional terhadap
bangsa Indonesia. Peristiwa ini menjadi pendorong berubahnya sikap
pemerintah Amerika Serikat terhadap Belanda. Pemerintah Amerika Serikat
yang semula mendukung Belanda, berbalik menekan Belanda agar melakukan
perundingan dengan pihak RI. Oleh karena desakan itu, serta kedudukannya
yang makin terdesak oleh gerilyawan Indonesia, Belanda akhirnya bersedia
berunding dengan RI.

Ilmu Pengetahuan Sosial 221


Aktivitas Individu

1. Cermati kembali uraian tentang upaya fisik yang dilakukan


untuk mempertahankan kemerdekaan
2. Jelaskan peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan upaya tersebut
pada kolom berikut!

No Peristiwa Penjelasan
...............................................
1 Pertempuran Surabaya
...............................................
...............................................
2 Pertempuran Ambarawa
...............................................
...............................................
3 Bandung Lautan Api
...............................................
...............................................
4 Medan Area
...............................................
...............................................
5 Serangan Umum 1 Maret 1949
...............................................

Pada perang kemerdekaan, para pejuang melakukan perlawanan


Renungkan

yang gigih terhadap Belanda yang memiliki persenjataan modern


dan lengkap. Meskipun hanya memiliki persenjataan yang
sederhana, para pejuang bertekad mengusir penjajah yang ingin
menjajah kembali Indonesia. Sikap para pejuang tersebut dilandasi
oleh rasa rela berkorban dan cinta tanah air.

b. Perjuangan Diplomasi
Melalui perjuangan diplomasi, bangsa Indonesia berupaya menunjukkan
kepada dunia internasional bahwa kemerdekaan dan kedaulatan yang telah
diraih bangsa Indonesia pantas untuk dibela dan dipertahankan. Selain
itu, bangsa Indonesia berusaha menunjukkan sikap dan itikad baik dalam
menyelasaikan perselisihan dengan Belanda. Berikut ini adalah beberapa
upaya diplomasi yang dilakukan oleh bangsa Indonesia untuk mempertahankan
kemerdekaannya.

222 Kelas IX SMP/MTs Edisi Revisi


1). Perundingan Linggajati
Perundingan Linggajati adalah perundingan antara Indonesia dan Belanda
yang dilaksanakan di Linggajati, Kuningan, Jawa Barat. Perundingan
Linggajati dilaksanakan pada tanggal 10 November 1946. Perundingan ini
menghasilkan beberapa kesepakatan yang ditandatangani secara resmi oleh
kedua negara pada tanggal 25 Maret 1947. Informasi mengenai perundingan
Linggajati dapat kamu amati pada berikut.
Tabel 4.3. Perundingan Linggajati

Delegasi Kesepakatan Dampak bagi Indonesia


Indonesia  Belanda mengakui  Republik Indonesia
Sutan Syahrir secara de facto wilayah mendapat pengakuan
(Ketua Republik Indonesia, kedaulatan dari
Delegasi) yaitu, Sumatra, Jawa, dan beberapa negara,
Madura. diantaranya Inggris,
Belanda  Belanda harus Amerika Serikat,
meninggalkan wilayah Mesir, Lebanon,
Wim
Republik Indonesia Suriah, Afghanistan,
Schermerhorn paling lambat tanggal Myanmar, Yaman,
(Ketua 1 Januari 1949. Saudi Arabia, dan Uni
Delegasi)  Republik Indonesia Soviet.
dan Belanda sepakat  Muncul pihak
Inggris membentuk Negara yang mendukung
Lord Killearn Republik Indonesia dan menolak hasil
(Mediator Serikat (RIS), di mana perundingan di
perundingan) salah satu negara kalangan rakyat
bagiannya adalah Indonesia. Sebagian
Republik Indonesia. rakyat Indonesia
 Dalam bentuk RIS, mengganggap
Indonesia harus tergabung hasil perundingan
dalam Commonwealth merugikan Indonesia.
/persemakmuran
Indonesia-Belanda
dengan dengan ratu
Belanda sebagai ketuanya

Meskipun Persetujuan Linggajati telah ditandatangani, hubungan


Indonesiaa–Belanda tidak bertambah baik. Perbedaan penafsiran mengenai
beberapa pasal persetujuan menjadi pangkal perselisihan. Penafsiran itu

Ilmu Pengetahuan Sosial 223


misalnya, sebelum RIS terbentuk, Belanda menganggap bahwa Belanda
berdaulat atas wilayah Indonesia, sementara Indonesia menganggap bahwa
Indonesia yang berdaulat sebelum RIS terbentuk.
Belanda tetap kukuh terhadap penafsiran tersebut. Kekukuhan Belanda
ini diperlihatkan dengan melakukan penyerangan secara tiba-tiba terhadap
daerah-daerah yang menjadi wilayah RI sesuai hasil Perjanjian Linggajati,
pada 21 Juli 1947. Peristiwa ini dikenal sebagai Agresi Militer Belanda I.
Pada Agresi Militer ini, Belanda berhasil menguasai Jawa Barat, sebagian
Jawa Tengah sebelah Utara, sebagian Jawa Timur, Madura, dan sebagian
Sumatra Timur. Untuk menghadapi Belanda, pasukan TNI melancarkan taktik
gerilya. Dengan taktik gerilya, ruang gerak pasukan Belanda berhasil dibatasi.
Gerakan pasukan Belanda hanya berada di kota-kota besar dan jalan-jalan
raya, sedangkan di luar kota kekuasaan berada di tangan pasukan TNI.

2). Perundingan Renville

Sumber: Sumber: 30 Tahun Indonesia Merdeka, 1981


Gambar 4.10. Kapal USS Renville, tempat diadakannya Perundingan Renville.

Agresi Militer Belanda I mendapat reaksi keras dari dunia internasional,


khususnya dalam forum PBB. Dalam rangka usaha penyelesaian damai, maka
Dewan Keamanan PBB membentuk Komisi Tiga Negara (KTN). Negara-
negara anggota KTN yaitu Australia (pilihan Indonesia) diwakili oleh Richard
Kirby, Belgia (pilihan Belanda) diwakili oleh Paul van Zeeland, Amerika
Serikat (pilihan Indonesia dan Belanda) diwakili oleh Frank Porter Graham.
KTN kemudian mengusulkan sebuah perundingan yang diselenggarakan di

224 Kelas IX SMP/MTs Edisi Revisi


atas kapal Angkatan Laut Amerika Serikat yang bernama USS Renville yang
berlabuh di Teluk Jakarta. Perundingan ini dikenal dengan nama perundingan
Renville. Informasi mengenai perundingan Renville dapat kamu amati pada
tabel berikut.
Tabel 4.4. Perundingan Renville

Dampak bagi
Delegasi Kesepakatan
Indonesia
Indonesia  Penghentian tembak- Wilayah Indonesia
menembak. menjadi sempit
 Belanda hanya mengakui
Amir
Syarifuddin dan dikelilingi oleh
Harahap Jawa Tengah, Yogyakarta, wilayah-wilayah yang
(Ketua Delegasi) dan Sumatra sebagai dikuasai Belanda.
bagian wilayah Republik
Indonesia.
 Disetujuinya sebuah
Belanda
Abdul Kadir garis demarkasi yang
Widjojoatmodjo memisahkan wilayah
(Ketua Delegasi) Indonesia dan daerah
pendudukan Belanda.
 TNI harus ditarik mundur
 Frank Porter
KTN
dari daerah-daerah
Graham pendudukan Belanda
 Richard di Jawa Barat dan Jawa
Kirby Timur.
( Mediator  Belanda bebas membentuk
perundingan) negara-negara federal
di daerah-daerah yang
didudukinya dengan
melalui masa peralihan
terlebih dahulu.

Kesepakatan yang dicapai pada perundingan Renville ternyata juga


diingkari oleh Belanda. Pada tanggal 19 Desember 1948, Belanda melancarkan
Agresi Militer II. Belanda berhasil menduduki ibu kota RI, Yogyakarta. Para
pemimpin Indonesia seperti Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta ditangkap
dan diasingkan ke Bangka.
Sebelum Yogyakarta jatuh, Pemerintah RI telah membentuk Pemerintahan
Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Sumatra Barat. PDRI ini dijalankan
oleh Mr. Syafruddin Prawiranegara. Selain itu, dibentuk pula Komando

Ilmu Pengetahuan Sosial 225


Perang Gerilya yang dipimpin Jenderal Sudirman. Pasukan Indonesia yang
sebelumnya ditarik dari daerah pendudukan Belanda diinstruksikan kembali
ke daerah masing-masing untuk melaksanakan perang secara gerilya.
Selama Agresi Militer II, Belanda selalu mempropagandakan bahwa setelah
ditangkapnya pemimpin-pemimpin RI, maka pemerintah RI sudah tidak ada.
Akan tetapi, propaganda Belanda tersebut dapat digagalkan oleh PDRI. PDRI
menunjukkan kepada dunia internasional bahwa pemerintah Indonesia masih
berlangsung.

3). Perundingan Roem–Royen


Untuk mengatasi agresi militer Belanda, PBB mengadakan sidang pada
tanggal 22 Desember 1948 dan menghasilkan sebuah resolusi yang isinya
mendesak supaya permusuhan antara Indonesia dan Belanda segera dihentikan
dan pemimpin Indonesia yang ditahan segera dibebaskan.
KTN ditugaskan untuk mengawasi pelaksana resolusi tersebut. Untuk
meluaskan wewenangnya, maka KTN diubah namanya menjadi UNCI (United
Nations Commission for Indonesia) yang diketuai oleh Merle Cochran. Atas
inisiatif UNCI, pada tanggal 14 April 1949 diadakan perundingan Republik
Indonesia dan Belanda. Perundingan ini diadakan di Hotel Des Indes, Jakarta.
Informasi mengenai perundingan Renville dapat kamu amati pada tabel
berikut.
Tabel 4.5. Perundingan Roem-Royen

Dampak bagi
Delegasi Kesepakatan
Indonesia
Indonesia Pihak Indonesia Pemerintah Republik
Mr. Moh. Roem. menyatakan kesediaan Indonesia kembali ke
(Ketua Delegasi) untuk: Yogyakarta.
 Menghentikan perang
gerilya.
 Bekerja sama dalam
Belanda
Dr. J. H. van
Royen. mengembalikan.
(Ketua Delegasi) perdamaian dan menjaga
ketertiban dan keamanan.
 Turut serta dalam
UNCI Konferensi Meja Bundar
Merle Cochran di Den Haag.
(Mediator
perundingan)

226 Kelas IX SMP/MTs Edisi Revisi


Pihak Belanda menyatakan
kesediaan untuk:
 Menyetujui kembalinya
pemerintah Republik
Indonesia ke Yogyakarta;
 Menjamin penghentian
gerakan militer dan
membebaskan semua
tahanan politik;
 Tidak akan mendirikan
negara-negara yang ada
di daerah yang dikuasai
oleh Republik Indonesia
sebelum 19 Desember
1948;
 Berusaha dengan
sesungguh-sungguhnya
supaya KMB segera
diadakan sesudah
pemerintah Republik
kembali ke Yogyakarta.

4). Konferensi Meja Bundar

Sumber: 30 Tahun Indonesia Merdeka, 1981


Gambar 4.11. Suasana Konferensi Meja Bundar di Den Haag

Ilmu Pengetahuan Sosial 227


Konferensi Meja Bundar (KMB) adalah sebuah pertemuan yang
dilaksanakan di Den Haag, Belanda, dari 23Agustus sampai 2 November
1949. Konfrensi Meja Bundar merupakan tindak lanjut dari perundingan-
perundingan sebelumnya. Konferensi ini merupakan titik terang bagi bangsa
Indonesia dalam upaya mempertahankan kemerdekaannya. Informasi
mengenai Konferensi Meja Bundar dapat kamu amati pada tabel berikut.

Tabel 4.6. Konferensi Meja Bundar

Dampak bagi
Delegasi Kesepakatan
Indonesia
Indonesia  Belanda mengakui  Belanda mengakui
Drs. Moh Hatta RIS sebagai negara kemerdekaan
(Ketua Delegasi) yang merdeka dan Republik Indonesia
berdaulat. Serikat.
Belanda  Pengakuan kedaulatan  Konflik dengan
dilakukan selambat- Belanda dapat
J.H. van
lambatnya tanggal 30 diakhiri dan
Maarseveen Desember 1949. pembangunan dapat
(Ketua Delegasi)  Masalah Irian Barat dimulai.
akan diadakan  Irian Barat belum
BFO (Bijeenkomst perundingan lagi bisa diserahkan
voor dalam 1 tahun setelah kepada Republik
pengakuan kedaulatan Indonesia.
 Negara Indonesia
Federaal Overleg)
RIS.
 Antara RIS dan
BFO adalah
suatu badan berubah bentuk
yang merupakan Kerajaan Belanda menjadi negara
kumpulan akan diadakan serikat yang tidak
hubungan Uni sesuai dengan cita-
negara-negara
Indonesia- Belanda cita Proklamasi
bagian bentukan yang diketuai
Belanda. Belanda.
 RIS harus membayar
Sultan Hamid II semua utang Belanda
(Ketua Delegasi) sejak tahun 1942.

UNCI
Chritchley
(Ketua Delegasi)

228 Kelas IX SMP/MTs Edisi Revisi


Sebagaimana kesepakatan yang diperoleh pada Konferensi Meja
Bundar, pada tanggal 27 Desember 1949 pemerintah Belanda menyerahkan
kedaulatan atas Republik Indonesia Serikat. Penyerahan dan sekaligus
pengakuan kedaulatan tersebut dilakukan di dua tempat, yaitu di Belanda dan
di Indonesia. Di Belanda, penyerahan kedaulatan dilakukan oleh Ratu Juliana
kepada kepala delegasi RIS Drs. Moh. Hatta. Adapun di Jakarta, penyerahan
kedaulatan dilakukan A.H.J. Lovink kepada wakil pemerintah RIS, Sri Sultan
Hamengkubuwono IX. Penyerahan kedaulatan ini menandakan berakhirnya
masa penjajahan Belanda di Indonesia secara formal.

Aktivitas Individu

1. Cermati kembali uraian mengenai upaya diplomasi yang


dilakukan untuk mempertahankan kemerdekaan
2. Jelaskan peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan upaya tersebut
pada kolom berikut!
No Peristiwa Penjelasan
1 Perundingan Linggajati ......................................................
2 Perundingan Renville ......................................................
3 Perundingan Roem–Royen ......................................................
4 Konferensi Meja Bundar ......................................................

Aktivitas Individu

1. Bentuklah kelompok dengan anggota 3-4 orang!


2. Diskusikanlah dengan temanmu! Mengapa dalam perjuangan
mempertahankan kemerdekaan Indonesia membutuhkan dukungan
Internasional?
3. Tuliskan hasil diskusi pada kolom yang disediakan!
______________________________________________________
______________________________________________________
______________________________________________________
______________________________________________________
______________________________________________________

4. Presentasikan hasil diskusi kelompokmu di depan kelas!

Ilmu Pengetahuan Sosial 229


Dalam rangka mempertahankan kemerdekaan RI, rakyat Indonesia
berjuang melalui gerakan bersenjata maupun upaya diplomasi.
Perjuangan bersenjata maupun diplomasi menunjukkan kerelaan
rakyat Indonesia dalam berkorban untuk bangsanya. Hal itulah
Renungkan

yang seharusnya kita teladani dalam mengisi kehidupan di


alam kemerdekaan sekarang ini. Perjuangan secara diplomasi
memperlihatkan bahwa ternyata musyawarah terkadang lebih
membawa hasil daripada kekuatan fisik. Sebagai generasi penerus
cita-cita para pendiri bangsa sudah sepantasnya kalian sebagai
pelajar lebih meningkatkan prestasi diri agar bisa bersaing dengan
bangsa-bangsa lain di dunia sehingga bangsa kita tidak dipandang
sebelah mata oleh dunia lain.

4. Perkembangan Politik Indonesia pada Masa Kemerdekaan


a. Republik Indonesia Serikat
Sesuai hasil kesepakatan Konferensi Meja Bundar, bentuk Negara
Kesatuan Republik Indonesia berubah menjadi Republik Indonesia Serikat
(RIS). Republik Indonesia Serikat (RIS) berdiri pada tanggal 27 Desember
1949 dengan Undang-Undang Dasar Sementara sebagai konstitusinya. Sesuai
dengan isi konstitusi baru itu, negara berbentuk federasi dan meliputi seluruh
daerah Indonesia. Yang tergabung dalam federasi ini sebagai berikut.
 Negara bagian yang meliputi: Negara Indonesia Timur, Negara Pasundan,
Negara Jawa Timur, Negara Madura, Negara Sumatra Selatan, Negara
Sumatra Timur, dan Republik Indonesia
 Satuan-satuan kenegaraan yang meliputi: Kalimantan Barat, Kalimantan
Timur, Kalimantan Tenggara, Banjar, Dayak Besar, Bangka, Belitung,
Riau, dan Jawa Tengah.
 Daerah Swapraja yang meliputi Kota Waringin, Sabang, dan Padang.
Sistem pemerintahan RIS dipegang oleh presiden dan menteri-menteri di
bawah perdana menteri. Terpilih sebagai Presiden RIS adalah Ir. Soekarno
setelah ia menjadi calon tunggal dalam pemilihan Presiden RIS tanggal
15 Desember 1949. Sementara itu, Drs. Moh. Hatta diangkat menjadi Perdana
Menteri RIS pada tanggal 20 Desember 1949.

230 Kelas IX SMP/MTs Edisi Revisi


b. Kembali Menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia

Sumber: 30 Tahun Indonesia Merdeka


Gambar 4.12. Rakyat Bandung berdemo menuntut pembubaran Negara Pasundan

Bentuk negara Republik Indonesia Serikat (RIS) ternyata tidak sesuai


dengan cita-cita kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia. Oleh karena itu,
muncul gerakan-gerakan untuk mengubah bentuk negara kembali menjadi
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Rakyat di negara-negara bagian
mengadakan demonstrasi untuk membubarkan RIS dan menuntut kembali ke
dalam NKRI.
Pada bulan April 1950, hampir seluruh negara bagian dan satuan-satuan
kenegaraan telah bergabung dengan Republik Indonesia, kecuali Negara
Indonesia Timur dan Negara Sumatra Timur. Berkat pendekatan dan ajakan
yang dilakukan, Negara Indonesia Timur dan Negara Sumatra Timur akhirnya
menyatakan keinginannya untuk bergabung kembali ke dalam NKRI. Kedua
negara bagian tersebut kemudian memberikan mandatnya kepada pemerintah
RIS guna mengadakan pembicaraan mengenai pembentukan Negara Kesatuan
dengan pemerintah RI pada 12 Mei 1950.
Pada tanggal 19 Mei 1950, ditandatangani sebuah piagam persetujuan
antara Pemerintah RIS dan Pemerintah RI. Piagam itu menyatakan kedua
pihak dalam waktu singkat akan bersama-sama melaksanakan pembentukan
negara kesatuan. RIS pun bubar dan berganti menjadi Republik Indonesia
pada 17 Agustus 1950. Bersamaan dengan itu, kabinet RIS yang dipimpin
Hatta mengakhiri masa tugasnya.

Ilmu Pengetahuan Sosial 231


Aktivitas Kelompok

1. Bentuklah kelompok dengan anggota 3-4 orang!


2. Diskusikanlah dengan temanmu!
 Mengapa Belanda menginginkan pembentukan sebuah negara
federasi bukan kesatuan?
 Manakah bentuk negara yang paling tepat bagi Indonesia bentuk
federal atau bentuk negara kesatuan?
3. Tuliskan hasil diskusi pada kolom yang disediakan!

________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________

4. Presentasikan hasil diskusi kelompokmu di depan kelas!

c. Gangguan Keamanan
1). Pemberontakan PKI Madiun 1948
Pemberontakan ini terjadi pada tanggal 18 September 1948 yang dipimpin
oleh Muso. Tujuan dari pemberontakan PKI Madiun adalah ingin mengganti
dasar negara Pancasila dengan komunis serta ingin mendirikan Republik
Indonesia Soviet. Pemberontakan PKI Madiun melakukan aksinya dengan
menguasai seluruh karesidenan Pati. PKI juga melakukan pembunuhan
dan penculikan ini secara besar-besaran. Pada tanggal 30 September 1948,
pemberontakan PKI Madiun berhasil ditumpas oleh TNI yang dibantu oleh
rakyat. Di bawah pimpinan Kolonel Gatot Subroto (Panglima Divisi H Jawa
Tengah bagian timur) dan Kolonel Sungkono (Panglima Divisi Jawa Timur).
2). Pemberontakan DI/TII (Daarul Islam/Tentara Islam Indonesia)
Pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) adalah
suatu gerakan yang menginginkan berdirinya sebuah negara Islam Indonesia.
Pemberontakan DI/TII bermula di Jawa Barat, kemudian menyebar ke daerah-
daerah lain, seperti Jawa Tengah, Aceh, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan
Selatan.

232 Kelas IX SMP/MTs Edisi Revisi


a). Jawa Barat
Pemberontakan DI/TII di Jawa Barat dipimpin oleh S.M. Kartosuwiryo
yang memiliki cita-cita mendirikan Negara Islam Indonesia. Cita-citanya
membentuk Negara Islam Indonesia (NII) diwujudkan melalui Proklamasi
yang dikumandangkan pada tanggal 7 Agustus 1949 di Desa Cisayong, Jawa
Barat. Untuk mengatasi pemberontakan yang dilakukan oleh Kartosuwiryo,
Pasukan TNI dan rakyat menggunakan Operasi Pagar Betis di Gunung Geber.
Akhirnya, pada tanggal 4 Juni 1962 Kantosuwiryo berhasil ditangkap.
b). Sulawesi Selatan
Pemberontakan DI/TII di Sulawesi Selatan dipimpin oleh Kahar Muzakar.
Pemberontakan ini disebabkan oleh Kahar Muzakar yang menempatkan laskar-
laskar rakyat Sulawesi Selatan ke dalam Iingkungan APRlS (Angkatan Perang
Republik Indonesia Serikat). Selain itu, berkeinginan untuk menjadi pimpinan dan
anggota APRIS. Pada tanggal 17 AgustuS 1951, Kahar Muzakar bersama dengan
pasukannya melarikan diri ke hutan dan pada tahun 1952 ia mengumumkan
bahwa Sulawesi Selatan menjadi bagian dari Negara Islam Indonesia pimpinan
Kartosuwiryo di Jawa Barat. Penumpasan terhadap pemberontakan yang dilakukan
oleh Kahar Muzakar mengalami kesulitan sebab tempat persembunyian mereka
berada di hutan yang ada di daerah pegunungan. Akan tetapi, pada bulan Februari
1965 berhasil ditumpas oleh TNI.
c). Aceh
Pemberontakan DI/TII di Aceh dipimpin oleh Daud Beureuh yang
merupakan mantan Gubernur Aceh. Pemberontakan ini disebabkan oleh
status Aceh yang semula menjadi daerah istimewa diturunkan menjadi
daerah karesidenan di bawah Provinsi Sumatra Utara. Kebijakan pemerintah
tersebut ditentang oleh Daud Beureuh sehingga pada tanggal 21 September
1953 ia mengeluarkan maklumat tentang penyatuan Aceh ke dalam
Negara Islam Indonesia pimpinan Kartosuwiryo. Pemerintah Republik
Indonesia memberantas pemberontakan di Aceh dengan operasi militer dan
musyawarah dengan rakyat Aceh, sehingga pada tanggal 17-28 Desember
1962 diselenggarakan Musyawarah Kerukunan Rakyat Aceh dan melalui
musyawarah tersebut maka berhasil dicapai penyelesaian secara damai.
d). Kalimantan Selatan
Pemberontakan DI/TII di Kalimantan Selatan dipimpin oleh Ibnu Hajar
yang menamakan gerakannya dengan sebutan Kesatuan Rakyat yang
Tertindas. Pada tahun 1945, lbnu Hajar secara resmi bergabung dengan
Negara Islam Indonesia dan ditunjuk sebagai panglima tertinggi TII (Tentara
Islam Indonesia). Pada tahun 1963, pemerintah Indonesia berhasil menumpas
pemberontakan ini, Ibnu Hajar dan anak buahnya berhasil ditangkap.

Ilmu Pengetahuan Sosial 233


Renungkan Setiap usaha pemberontakan untuk melawan pemerintah yang
dilakukan dapat ditumpas. Oleh karena itu sebagai warga negara
yang baik, kita harus cinta tanah air dan bangsa. Wujud cinta
kita terhadap tanah air dan bangsa dengan mengisi kemerdekaan
melalui pembangunan, baik jasmani maupun rohani.

5. Perkembangan Ekonomi Indonesia pada Masa Kemerdekaan


Pada masa kemerdekaan keadaan ekonomi bangsa Indonesia masih belum
stabil. Hal ini disebabkan oleh masalah-masalah ekonomi yang terjadi saat itu.
Masalah-masalah tersebut antara lain sebagai berikut.

a. Permasalahan Inflasi
Beberapa bulan setelah Proklamasi Kemerdekaan, bangsa Indonesia
mengalami inflasi yang terlalu tinggi (hiperinflasi). Inflasi terjadi karena mata
uang Jepang beredar secara tak terkendali. Pada saat itu, pemerintah tidak
dapat menyatakan mata uang Jepang tidak berlaku karena belum memiliki
mata uang sendiri sebagai penggantinya. Kas Negara pun kosong, pajak dan
bea masuk sangat kecil. Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah mengambil
kebijakan berlakunya mata uang De Javasche Bank, mata uang pemerintah
Hindia Belanda dan mata uang pendudukan Jepang.

b. Blokade Laut
Blokade laut yang dilakukan oleh Belanda dimulai pada bulan November
1945. Blokade ini menutup pintu keluar masuk perdagangan Indonesia.
Akibatnya, barang-barang dagangan milik Indonesia tidak dapat diekspor,
dan Indonesia tidak dapat memperoleh barang-barang impor yang sangat
dibutuhkan. Tujuan Belanda melakukan blokade ini adalah untuk meruntuhkan
perekonomian Indonesia. Dalam rangka menghadapi blokade laut ini,
pemerintah melakukan berbagai upaya, di antaranya sebagai berikut.

1). Melaksanakan Program Pinjaman Nasional


Program pinjaman nasional dilaksanakan oleh Menteri Keuangan
Ir. Surachman dengan persetujuan dari Badan Pekerja Komite Nasional
Indonesia Pusat (BP-KNIP). Pinjaman yang direncanakan sebanyak 1 miliar
rupiah dan dibagi atas dua tahap. Pinjaman akan dibayar kembali selambat-
lambatnya dalam waktu 40 tahun.

234 Kelas IX SMP/MTs Edisi Revisi


Pada bulan Juli 1946, seluruh penduduk Jawa dan Madura diharuskan
menyetorkan sejumlah uang kepada Bank Tabungan Pos dan rumah-rumah
pegadaian. Pelaksanaan pinjaman ini dinilai sukses. Kesuksesan merupakan
bukti dukungan rakyat terhadap negara. Tanpa dukungan dan kesadaran rakyat
yang tinggi, dapat dipastikan negara akan mengalami kebangkrutan.

2). Melakukan Diplomasi ke India


Pada tahun 1946, Indonesia membantu pemerintah India yang tengah
menghadapi bahaya kelaparan dengan mengirimkan beras seberat 500.000
ton. Sebagai imbalannya, pemerintah India menjanjikan akan mengirimkan
bahan pakaian yang sangat dibutuhkan oleh rakyat Indonesia. Selain bersifat
ekonomis, pengiriman bantuan ke India bersifat politis karena India merupakan
negara Asia yang paling aktif mendukung perjuangan diplomatik dalam rangka
solidaritas negara-negara Asia.

3). Mengadakan Hubungan Dagang Langsung ke Luar Negeri


Usaha mengadakan hubungan dagang ke luar negeri itu dirintis oleh Banking
and Tranding Coperation (BTC), suatu badan perdagangan semipemerintah.
BTC berhasil mengadakan kontak dengan perusahaan swasta Amerika Serikat.
Dalam transaksi pertama, pihak Amerika Serikat bersedia membeli barang-
barang ekspor seperti gula, teh, dan karet.
Usaha lain untuk mengadakan hubungan dagang langsung ke luar negeri
juga dilakukan melalui Sumatra. Tujuan utamanya adalah Singapura dan
Malaya. Usaha ini dilakukan dengan perahu layar dan kapal motor cepat.
Pelaksanaan penembusan blokade dilakukan oleh angkatan laut Republik
Indonesia dengan bantuan dari pemerintah daerah penghasil barang-barang
ekspor. Melalui upaya ini, Indonesia berhasil menjual barang-barang ekspor
dan memperoleh barang-barang impor yang dibutuhkan.

Aktivitas Individu

1. Telaah kembali materi tentang keadaan ekonomi Indonesia pada


masa kemerdekaan.
2. Tulislah uraian mengenai ekonomi Indonesia pada masa kemerdekaan.
3. Untuk keperluan itu, kamu dapat mencari sumber-sumber dari buku, majalah,
surat kabar atau internet.
4. Kumpulkan hasilnya kepada guru.

Ilmu Pengetahuan Sosial 235


Wawasan

Diplomasi Beras
Sebagai bangsa yang pernah mengalami penjajahan bangsa asing, antara
India dan Indonesia terjalin rasa senasib dan sependeritaan. Perasaan ini
makin diperkuat lagi karena keduanya sama-sama anti penjajahan. Pada
masa-masa sulit, pemerintah Indonesia pernah mengirim bantuan berupa
500.000 ton padi pada India yang sedang mengalami bahaya kelaparan.
Hal ini merupakan hasil kesepakatan antara PM. Syahrir dengan wakil
pemerintah India, K.L. Punjabi tanggal 18 Mei 1946. Sebaliknya India
kemudian mengirim bantuan obat-obatan untuk Indonesia. Penyerahan
beras dilaksanakan pada tanggal 20Agustus 1946 di Probolinggo, Jawa
Timur. Sedangkan pengangkutannya ke India dilakukan oleh kapal
laut yang disediakan pemerintah India sendiri. “Diplomasi Beras” ini
menjadikan Indonesia makin mendapat simpat dunia.

6. Kehidupan Masyarakat Indonesia pada Masa Kemerdekaan


Kemerdekaan telah membawa perubahan yang sangat besar terhadap
kehidupan masyarakat Indonesia. Perubahan-perubahan tersebut adalah
sebagai berikut.
a. Kehidupan Sosial
Sebelum kemerdekaan, telah terjadi diskriminasi rasial dengan membagi-
bagi kelas-kelas masyarakat. Saat itu, masyarakat Indonesia didominasi oleh
warga Eropa dan Jepang, sebagian besar warga pribumi hanyalah masyarakat
rendahan yang menjadi pekerja bagi para bangsawan dan penguasa. Setelah
Indonesia merdeka, segala bentuk diskriminasi rasial dihapuskan dan semua
warga Indonesia dinyatakan memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam
segala bidang.
b. Pendidikan
Pada masa penjajahan, kesempatan memperolah pendidikan bagi anak-
anak Indonesia sangat terbatas. Dari sejumlah anak-anak usia sekolah, hanya
sebagian kecil saja yang sempat menikmati sekolah. Akibatnya, sebagian
besar penduduk Indonesia masih buta huruf. Oleh karena itu, segera setelah
Proklamasi Kemerdekaan, pemerintah mengangkat Ki Hajar Dewantara
sebagai Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan (PP dan K).

236 Kelas IX SMP/MTs Edisi Revisi


Ki Hajar Dewantara menjabat jabatan ini hanya selama 3 bulan. Kemudian,
jabatan Menteri PP dan K dijabat oleh Mr. T.S.G. Mulia yang hanya menjabat
selama 5 bulan. Selanjutnya, jabatan Menteri PP dan K dijabat oleh Mohammad
Syafei. Kemudian, ia digantikan oleh Mr. Suwandi.
Pada masa jabatan Mr. Suwandi, dibentuk Panitia Penyelidik Pengajaran
Republik Indonesia yang bertugas untuk meneliti dan merumuskan masalah
pengajaran setelah kemerdekaan. Setelah menyelesaikan tugasnya, panitia ini
menyampaikan saran-saran kepada pemerintah. Kemudian, disusunlah dasar
struktur dan sistem pendidikan di Indonesia. Tujuan umum pendidikan di
Indonesia merdeka adalah mendidik anak-anak menjadi warga negara yang
berguna, yang diharapkan kelak dapat memberikan pengetahuannya kepada
negara. Dengan kata lain, tujuan pendidikan pada masa itu lebih menekankan
pada penanaman semangat patriotisme.
Pendidikan pada awal Kemerdekaan terbagi atas 4 tingkatan, yaitu
pendidikan rendah, pendidikan menengah pertama, pendidikan menengah atas,
dan pendidikan tinggi. Pada akhir tahun 1949, tercatat 24.775 buah sekolah
rendah di seluruh Indonesia. Untuk pendidikan tinggi, sudah ada sekolah
tinggi dan akademi di beberapa kota seperti Jakarta, Klaten, Surakarta dan
Yogyakarta. Selain itu, ada pula universitas seperti Universitas Gadjah Mada.
c. Kebudayaan
Dalam bidang kesenian, banyak muncul lagu yang bertemakan nasionalisme
yang diciptakan oleh para komponis seperti Cornel Simajuntak, Kusbini, dan
Ismail Marzuki. Lagu-lagu tersebut antara lain, Bagimu negeri, Halo-Halo
Bandung, Selendang Sutra, dan Maju Tak Gentar.

Aktivitas Kelompok

1. Bentuklah kelompok dengan anggota 4-6 orang!


2. Bersama kelompokmu, carilah informasi mengenai perkembangan
bangsa Indonesia pada masa kemerdekan!
3. Kamu dapat mencari informasi dari materi yang telah kamu pelajari,
buku-buku bacaan, majalah, surat kabar, internet, atau sumber lainnya.
4. Berdasarkan informasi yang kamu peroleh, buat tulisan tentang
perkembangan masyarakat Indonesia pada masa kemerdekaan dalam
1-2 halaman!
5. Presentasikan hasil kerja kelompokmu di depan kelas!
6. Setelah dipresentasikan, kumpulkan hasil kerja kelompok kepada
guru untuk dinilai.

Ilmu Pengetahuan Sosial 237


B. Masa Demokrasi Parlementer (1950-1959)

Sumber: Ensiklopedi Umum untuk Pelajar


Gambar 4.13. Pelantikan Moh. Natsir sebagai Perdana Menteri Indonesia pada
7 September 1950

Amati gambar di atas! Siapa yang dilantik menjadi Perdana Menteri?


Mengapa umur kabinet pada masa Demokrasi Parlementer rata-rata pendek?
Untuk mengetahui jawabannya, pelajari materi berikut ini dengan baik.
Masa Demokrasi Parlementer adalah masa ketika pemerintah Indonesia
menggunakan UUDS 1950 (Undang-Undang Dasar Sementara) sebagai
undang-undang negara. Masa Demokrasi Parlementer disebut pula masa
Demokrasi Liberal karena sistem politik dan ekonomi yang berlaku
menggunakan prinsip-prinsip liberal. Masa ini berlangsung mulai 17 Agustus
1950 sampai 6 Juli 1959.
1. Perkembangan Politik
a. Sistem Pemerintahan
Pada masa Demokrasi Parlementer undang-undang yang digunakan sebagai
landasan hukum negara adalah UUD Sementara 1950. Sistem pemerintahan
negara menurut UUD Sementara 1950 adalah sistem parlementer. Artinya
Kabinet disusun menurut perimbangan kekuatan kepartaian dalam parlemen.
Presiden hanya merupakan lambang kesatuan saja. Dalam sistem ini parlemen
sangat berkuasa. Apabila kabinet dipandang tidak mampu menjalankan tugas,
maka parlemen segera membubarkannya Sistem parlementer disebut juga
sebagai sistem Demokrasi Liberal.
Sistem kabinet yang digunakan pada masa Demokrasi Parlementer adalah
Zaken Kabinet. Zaken kabinet adalah suatu kabinet yang para menterinya dipilih
atau berasal dari tokoh-tokoh yang ahli di bidangnya, tanpa mempertimbang-
kan latar belakang partainya.

238 Kelas IX SMP/MTs Edisi Revisi


Masa Demokrasi Parlementer di Indonesia memiliki ciri banyaknya partai
politik yang saling berebut pengaruh untuk memegang tampuk kekuasaan.
Hal tersebut menyebabkan seringnya pergantian kabinet. Perhatikanlah tabel
berikut!
Tabel. 4.5. Kabinet pada Masa Demokrasi Parlementer

No Kabinet Periode
1 Kabinet Natsir September 1950–Maret 1951
2 Kabinet Sukiman April 1951–Februari 1952
3 Kabinet Wilopo April 1952–Juni 1953
Kabinet Ali
4 Juli 1953–Juli 1955
Sastroamidjojo I
Kabinet Burhanuddin
5 Agustus 1955–Maret 1956
Harahap
Kabinet Ali
6 Maret 1956–Maret 1957
Sastroamidjojo II
7 Kabinet Djuanda Maret 1957–Juli 1959

Berdasarkan tabel ini, dapat kita lihat dari tahun 1950-1959 telah terjadi
tujuh kali pergantian kabinet. Hampir setiap tahun terjadi pergantian kabinet.
Jatuh bangunnya kabinet membuat program-program kabinet tidak dapat
dilaksanakan sebagaimana mestinya.

Wawasan
Kabinet Parlementer

Kabinet parlementer dapat berlaku di negara-negara yang menganut


sistem liberal dengan ciri khas multipartai. DPR (parlemen) dapat
menjatuhkan pemerintah (eksekutif) dan mosi tidak percaya. Hal ini
terjadi karena Perdana Menteri dan kabinet bertangggung jawab kepada
parlemen. Negara yang menerapkan kabinet parlementer contohnya
adalah Inggris dan India.

Ilmu Pengetahuan Sosial 239


b. Sistem Kepartaian
Sistem kepartaian yang dianut pada masa ini adalah sistem multi partai,
yaitu suatu sistem kepartaian yang memiliki banyak partai politik. Partai-
partai tersebut sebagai berikut.

Nama Partai Pimpinan Tanggal Berdiri

Majelis Syuro Muslimin Dr. Sukirman


7 November 1945
Indonesia (Masyumi) Wiryosanjoyo

Partai Nasional Indonesia


Sidik Joyosukarto 29 Januari 1945
(PNI)

Partai Sosialis Indonesia (PSI) Amir Syarifuddin 20 November 1945

Partai Komunis Indonesia


Mr. Moh. Yusuf 7 November 1945
(PKI)

Partai Buruh Indonesia (PBI) Nyono 8 November 1945

Partai Rakyat Jelata (PRJ) Sutan Dewanis 8 November 1945

Partai Kristen Indonesia


Ds. Probowinoto 10 November 1945
(Parkindo)

Partai Rakyat Sosialis (PRS) Sutan Syahrir 20 November 1945

Persatuan Marhaen Indonesia


JB Assa 17 Desember 1945
(Permai)

Partai Katholik Republik


IJ Kassimo 8 Desember 1945
Indonesia (PKRI)

Banyaknya partai politik yang ikut serta dalam pemerintahan menyebabkan


munculnya persaingan antarpartai. Partai-partai politik yang ada cenderung
memperjuangkan kepentingan golongan dari pada kepentingan nasional.
Partai-partai yang ada saling bersaing, saling mencari kesalahan dan saling
menjatuhkan. Partai-partai politik yang tidak memegang jabatan dalam
kabinet dan tidak memegang peranan penting dalam parlemen sering
melakukan oposisi yang kurang sehat dan berusaha menjatuhkan partai politik

240 Kelas IX SMP/MTs Edisi Revisi


yang memerintah. Hal inilah yang menyebabkan sering terjadinya pergantian
kabinet. Kabinet tidak berumur panjang sehingga program-programnya tidak
bisa berjalan sebagaimana mestinya dan menyebabkan stabilitas politik, sosial
ekonomi, serta keamanan terganggu.
c. Pemilu 1955
Pada tahun 1955 diselenggarakan pemilihan umum (Pemilu) pertama di
Indonesia. Pemilu pertama ini merupakan tonggak demokrasi pertama di
Indonesia. Keberhasilan penyelenggaraan Pemilu tahun 1955 menandakan
telah berjalannya demokrasi di kalangan rakyat. Rakyat telah menggunakan
hak pilihnya untuk memilih wakil-wakil mereka. Banyak kalangan yang
menilai bahwa Pemilu 1955 merupakan Pemilu paling demokratis yang
dilaksanakan di Indonesia. Pada Pemilu pertama ini 39 juta rakyat Indonesia
memberikan suara.
Pemilihan umum 1955 dilaksanakan dalam 2 tahap. Tahap pertama
dilaksanakan pada 29 September 1955 dan tahap kedua pada 15 Desember
1955. Pemilu tahap pertama adalah untuk memilih anggota DPR yang
berjumlah 250 orang. Perolehan suara terbanyak pada Pemilu ini dimenangkan
oleh empat partai politik, yaitu PNI, Masyumi, NU, dan PKI. Pemilu tahap
kedua adalah untuk memilih anggota Dewan Konstituante yang akan bertugas
untuk membuat Undang-undang Dasar yang tetap, untuk menggantikan
UUD Sementara 1950. Anggota DPR hasil Pemilu 1955 dilantik pada 20
Maret 1956, sedangkan pelantikan anggota Konstituante dilaksanakan pada
10 November 1956.

d. Gangguan Keamanan
Pemilu tahun 1955 berhasil diselenggarakan dengan lancar, tetapi ternyata
tidak dapat memenuhi harapan rakyat yang menghendaki pemerintah yang
stabil. Para wakil rakyat terpilih hanya memperjuangkan partainya masing-
masing sehingga pergantian kabinet terus saja terjadi dan mengakibatkan
keadaan politik dan kemanan menjadi tidak stabil. Hal ini menyebakan
munculnya berbagai pergolakan di berbagai daerah. Dalam perkembangannya,
pergolakan-pergolakan itu mengarah pada gerakan pemberontakan yang
berniat memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Berikut
ini beberapa gerakan pemberontakan yang terjadi pada masa Demokrasi
Parlementer

Ilmu Pengetahuan Sosial 241


1). Pemberontakan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA)

Sumber: 30 Tahun Indonesia Merdeka


Gambar 4.14. Pasukan APRA sedang melakukan penangkapanterhadap
anggota TNI di Bandung.

Gerakan APRA dipimpin oleh Kapten Raymond Westerling. Gerakan ini


didasari oleh adanya kepercayaan rakyat akan datangnya seorang ratu adil yang
akan membawa mereka ke suasana aman dan tenteram serta memerintah dengan
adil dan bijaksana. Tujuan gerakan APRA adalah untuk mempertahankan
bentuk negara federal di Indonesia dan memiliki tentara tersendiri pada negara
bagian RIS. Pada tanggal 23 Januan 1950, pasukan APRA menyerang Kota
Bandung serta melakukan pembantaian dan pembunuhan terhadap anggota
TNI. APRA tidak mau bergabung dengan Indonesia dan memilih tetap
mempertahankan status quo karena jika bergabung dengan Indonesia mereka
akan kehilangan hak istimenya. Pemberontakan APRA berhasil ditumpas
melalui operasi militer yang dilakukan oleh Pasukan Siliwangi.
2). Pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS)
Pemberontakan RMS (Republik Maluku Selatan) dipimpin oleh Mr. Dr.
Christian Robert Steven Soumokil yang menolak terhadap pembentukan
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Mereka ingin merdeka dan melepaskan
diri dan wilayah Republik Indonesia karena menganggap Maluku memiliki
kekuatan secara ekonomi, politik, dan geografis untuk berdiri sendiri. Yang
menjadi penyebab utama munculnya Gerakan Republik Maluku Selatan
(RMS) adalah masalah pemerataan jatah pembangunan daerah yang dirasakan

242 Kelas IX SMP/MTs Edisi Revisi


sangat kecil, tidak sebanding dengan daerah di Jawa. Pemberontakan ini dapat
diatasi melalui ekspedisi militer yang dipimpin oleh Kolonel A.E. Kawilarang
(Panglima Tentara dan Teritorium Indonesia Timur).
3). Pemberontakan Andi Azis
Peristiwa pemberontakan Andi Aziz terjadi pada 5 April 1950. Peristiwa ini
berawal dari tuntutan Kapten Andi Aziz dan pasukannya terhadap pemerintah
Indonesia agar hanya mereka yang dijadikan sebagai pasukan kemanan
untuk mengamankan situasi di Makassar. Pada saat itu, di Makassar sering
terjadi bentrokan antara kelompok propersatuan dengan kelompok pro-negara
federal. Menurut Andi Azis, hanya tentara APRIS dari KNIL yang bertanggung
jawab atas keamanan di Makassar. Tuntutan itu tidak dipenuhi dan pemerintah
Republik Indonesia tetap mendatangkan TNI sebagai pasukan keamanan.
Ketika TNI benar-benar didatangkan ke Sulawesi Selatan, hal ini menyulut
ketidakpuasan di kalangan pasukan Andi Aziz. Pasukan Andi Aziz kemudian
bereaksi dengan menduduki beberapa tempat penting di Makassar, seperti pos-
pos militer, kantor telekomunikasi, lapangan terbang, serta menahan Letnan
Kolonel A.J. Mokoginta yang menjabat sebagai Panglima Tentara Teritorium
Indonesia Timur.
Pemerintah RI memerintahkan Andi Azis untuk menghentikan pergerakan-
nya dan mengultimatum agar datang ke Jakarta dalam waktu 4×24 jam untuk
mempertanggungjawabkan tindakannya. Namun Andi Aziz ternyata terlambat
melapor, sementara pasukannya telah berontak. Andi Aziz pun segera
ditangkap setibanya di Jakarta dari Makassar. Pasukannya yang memberontak
akhirnya menyerah dan ditangkap oleh pasukan militer RI di bawah pimpinan
Kolonel A.E. Kawilarang.
4). Pemberontakan PRRI dan Permesta
Pemberontakan PRRI/Permesta terjadi di Sumatra dan Sulawesi yang
disebabkan oleh adanya hubungan yang kurang harmonis antara pemerintah
pusat dan pemerintah daerah. Hal itu dikarenakan jatah keuangan yang
diberikan oleh pemerintah pusat tidak sesual anggaran yang diusulkan. Hal
tersebut menimbulkan dampak ketidakpercayaan terhadap pemerintah pusat.
Selanjutnya dibentuk gerakan dewan yaitu,
a). Dewan Banteng di Sumatera Barat dipimpin oleh Letkol Ahmad Husein.
b). Dewan Gajah di Sumatera Utara dipimpin oleh Letkol Simbolon.
c). Dewan Garuda di Sumatera Selatan Letkol Barlian
d). Dewan Manguhi di Sulawesi Utara dipimpin oleh Letkol Ventje Sumual.

Ilmu Pengetahuan Sosial 243


Puncak pemberontakan ini terjadi pada tanggal 10 Februari 1958, Ketua
Dewan Banteng mengeluarkan ultimatum kepada pemerintah pusat. Isi
ultimatum tersebut adalah menyatakan bahwa Kabinet Djuanda harus
mengundurkan diri dalam waktu 5×24 jam. Setelah menerima ultimatum
tersebut, pemerintah pusat bertindak tegas dengan cara memberhentikan
Letkol Achmad Husein secara tidak hormat. Oleh karena ultimatumnya ditolak
pemerintah, pada 15 Februari 1958, Letkol. Ahmad Husein mengumumkan
berdirinya PRRI kemudian diikuti oleh pengumuman Permesta pada
17 Februari 1958 di Sulawesi. Untuk menumpas pemberontakan PRRI/
Permesta, pemerintah melancarkan operasi militer. Pada 29 Mei 1961, Ahmad
Husein dan tokoh-tokoh PRRI lainya akhirnya menyerah.

Pemberontakan APRA, Andi Aziz, RMS, dan PRRI/Permesta


Renungkan

merupakan batu ujian bagi ideologi nasional Pancasila. Berkat


rahmat Tuhan Yang Maha Esa dan kekompakan TNI bersama
rakyat setia kepada Pancasila dan UUD 1945, maka pemerintah
berhasil mengatasinya.

e. Konferensi Asia Afrika (KAA) dan Deklarasi Djuanda


Pada masa Demokrasi Parlementer, Indonesia mengalami banyak
gangguan stabilitas politik dan keamanan. Meski demikian, pemerintah pada
masa Demokrasi Parlementer mampu mewujudkan beberapa keberhasilan
yang membanggakan, di antaranya adalah Penyelenggaraan Konferensi Asia
Afrika (KAA) dan Deklarasi Djuanda.
1). Penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika (KAA)
Konferensi Asia Afrika (KAA) diselenggarakan pada tanggal 18–24 April
1955 di Bandung. Konferensi ini dihadiri oleh 29 negara. Sidang berlangsung
selama satu minggu dan menghasilkan sepuluh prinsip yang dikenal dengan
Dasasila Bandung.
Penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika (KAA) membawa keuntungan
bagi Indonesia, pamor Indonesia sebagai negara yang baru merdeka naik
karena kemampuannya menyelenggarakan konferensi tingkat internasional.
Keuntungan lainnya adalah dukungan bagi pembebasan Irian Barat yang saat
itu masih diduduki Belanda.
Konferensi Asia Afrika (KAA) juga berpengaruh terhadap dunia
internasional. Setelah berakhirnya KAA, beberapa negara di Asia dan
Afrika mulai memperjuangkan nasibnya untuk mencapai kemerdekaan dan
kedudukan sebagai negara berdaulat penuh. Selain itu, KAA menjadi awal
lahirnya organisasi Gerakan Non-Blok.

244 Kelas IX SMP/MTs Edisi Revisi


2). Deklarasi Djuanda
Sebelum Deklarasi Djuanda, Indonesia masih menggunakan peraturan
kolonial terkait dengan batas wilayah. Dalam peraturan itu disebutkan bahwa
laut teritorial Indonesia lebarnya hanya 3 mil diukur dari garis air rendah
dari pada pulau-pulau dan bagian pulau yang merupakan bagian dari wilayah
daratan Indonesia.
Batas 3 mil ini menyebabkan adanya laut-laut bebas yang memisahkan
pulau-pulau di Indonesia. Hal ini menyebabkan kapal-kapal asing bebas
mengarungi lautan tersebut tanpa hambatan. Kondisi ini akan menyulitkan
Indonesia dalam melakukan pengawasan wilayah Indonesia. Melihat kondisi
inilah kemudian pemerintahan Kabinet Djuanda mendeklarasikan hukum
teritorial. Deklarasi tersebut kemudian dikenal sebagai Deklarasi Djuanda.
Penetapan Deklarasi Djuanda dilakukan dalam Konvensi Hukum Laut
III PBB Tahun 1982 (United Nations Convention On The Law of The Sea/
UNCLOS 1982). Pengakuan atas Deklarasi Djuanda menyebabkan luas
wilayah Republik Indonesia meluas hingga 2,5 kali lipat dari 2.027.087 km²
menjadi 5.193.250 km².

Aktivitas Individu

1. Pelajari kembali uraian mengenai perkembangan politik


pada masa Demokrasi Parlementer!
2. Deskripsikan peristiwa-peristiwa yang berkaitan perkembangan
politik pada masa Demokrasi Parlementer pada kolom berikut!

No Peristiwa Deskripsi

…………………………………
1 Jatuh bangunnya kabinet
…………………............………

…………………………………
2 Pemilu 1955
…………………............………

…………………………………
3 Gangguan kemanan
…………………............………

Konferensi Asia Afrika …………………………………


4
(KAA) …………………............………

Ilmu Pengetahuan Sosial 245


2. Perkembangan Ekonomi
Pada masa Demokrasi Parlementer, bangsa Indonesia menghadapi
permasalahan ekonomi. Permasalahan yang dihadapi pemerintah Indonesia
pada saat itu mencakup permasalahan jangka pendek dan permasalahan jangka
panjang. Permasalahan jangka pendek yang dihadapi pemerintah Indonesia saat
itu adalah tingginya jumlah uang yang beredar dan meningkatnya biaya hidup.
Permasalahan jangka panjang yang dihadapi pemerintah adalah pertambahan
jumlah penduduk dan tingkat kesejahteraan yang rendah. Untuk memperbaiki
kondisi ekonomi, pemerintah melakukan berbagai upaya sebagai berikut.
a. Gunting Syafruddin
Dalam rangka mengurangi jumlah uang yang beredar dan mengatasi
defisit anggaran, pada tanggal 20 Maret 1950, Menteri Keuangan, Syafrudin
Prawiranegara, mengambil kebijakan memotong semua uang yang bernilai
Rp2,50 ke atas hingga nilainya tinggal setengahnya Melalui kebijakan ini,
jumlah uang yang beredar dapat dikurangi.
b. Sistem Ekonomi Gerakan Benteng
Sistem Ekonomi Gerakan Benteng merupakan usaha pemerintah untuk
mengubah struktur ekonomi kolonial menjadi struktur ekonomi nasional.
Struktur ekonomi kolonial membawa dampak perekonomian Indonesia
banyak didominasi oleh perusahaan asing dan ditopang oleh kelompok etnik
Tionghoa sebagai penggerak perekonomian Indonesia. Kondisi inilah yang
ingin diubah melalui sistem ekonomi Gerakan Banteng. Tujuan dari sistem
ekonomi Gerakan Banteng adalah sebagai berikut.
1) Menumbuhkan kelas pengusaha di kalangan bangsa Indonesia. Para
pengusaha Indonesia yang bermodal lemah diberi kesempatan untuk
berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi nasional.
2) Para pengusaha Indonesia yang bermodal lemah perlu dibimbing dan
diberikan bantuan kredit.
3) Para pengusaha pribumi diharapkan secara bertahap akan berkembang
menjadi maju.
Gerakan Benteng dimulai pada bulan April 1950. Hasilnya selama
3 tahun (1950-1953) lebih kurang 700 perusahaan bangsa Indonesia menerima
bantuan kredit dari program ini. Tetapi, tujuan program ini tidak dapat tercapai
dengan baik dan mengakibatkan beban keuangan pemerintah semakin besar.
Tidak dapat tercapainya tujuan Gerakan Banteng antara lain disebabkan oleh
hal-hal berikut.

246 Kelas IX SMP/MTs Edisi Revisi


1) Para pengusaha pribumi tidak dapat bersaing dengan pengusaha non-
pribumi dalam kerangka sistem ekonomi liberal.
2) Para pengusaha pribumi memiliki mental yang cenderung konsumtif.
3) Para pengusaha pribumi sangat bergantung pada pemerintah.
4) Para pengusaha kurang mandiri untuk mengembangkan usahanya.
5) Para pengusaha ingin cepat mendapatkan keuntungan besar dan menikmati
cara hidup mewah.
6) Para pengusaha menyalahgunakan kebijakan dengan mencari keuntungan
secara cepat dari kredit yang mereka peroleh.
c. Nasionalisasi Perusahaan Asing
Nasionalisasi perusahaan asing dilakukan dengan pencabutan hak milik
Belanda atau asing yang kemudian diambil alih atau ditetapkan status-
nya sebagai milik pemerintah Republik Indonesia. Nasionalisasi yang
dilakukan pemerintah terbagi dalam dua tahap. Tahap pertama yaitu tahap
pengambilalihan, penyitaan, dan penguasaan. Tahap kedua yaitu tahap
pengambilan kebijakan yang pasti, yakni perusahaan-perusahaan yang diambil
alih itu kemudian dinasionalisasikan.
d. Finansial Ekonomi (Finek)
Pada masa Kabinet Burhanuddin Harahap, Indonesia mengirim delegasi ke
Belanda untuk merundingkan masalah Finansial Ekonomi (Finek). Perundingan
ini dilakukan pada tanggal 7 Januari 1956. Rancangan persetujuan Finek yang
diajukan Indonesia terhadap pemerintah Belanda adalah sebagai berikut:
1) Pembatalan Persetujuan Finek hasil KMB.
2) Hubungan Finek Indonesia-Belanda didasarkan atas hubungan bilateral.
3) Hubungan finek didasarkan atas undang-undang Nasional, tidak boleh
diikat oleh perjanjian lain.
Namun usul Indonesia ini tidak diterima oleh Pemerintah Belanda, sehingga
pemerintah Indonesia secara sepihak melaksanakan rancangan fineknya
dengan membubarkan Uni Indonesia-Belanda pada tanggal 13 Febuari
1956 dengan tujuan melepaskan diri dari ikatan ekonomi dengan Belanda.
Dampak dari pelaksanaan finek ini, banyak pengusaha Belanda yang menjual
perusahaannya, sedangkan pengusaha pribumi belum mampu mengambil alih
perusahaan Belanda tersebut.

Ilmu Pengetahuan Sosial 247


e. Rencana Pembangunan Lima Tahun (RPLT)
Pada masa kabinet Ali Sastroamijoyo II, pemerintah menyusun Rencana
Pembangunan Lima Tahun yang rencananya akan dilaksanakan antara tahun
1956–1961. Rencana ini tidak berjalan dengan baik disebabkan oleh hal-hal
berikut.
1) Depresi ekonomi di Amerika Serikat dan Eropa Barat pada akhir tahun
1957 dan awal 1958 mengakibatkan ekspor dan pendapatan negara
merosot.
2) Perjuangan pembebasan Irian Barat dengan melakukan nasionalisasi
perusahaan-perusahaan Belanda di Indonesia menimbulkan gejolak
ekonomi.
3) Adanya ketegangan antara pusat dan daerah sehingga banyak daerah
yang melaksanakan kebijakan ekonominya masing-masing.

Aktivitas Kelompok

1. Bentuklah kelompok dengan anggota 3-4 orang!


2. Diskusikanlah dengan kelompokmu!
 Mengapa upaya perbaikan ekonomi pada masa Demokrasi
Parlementer tidak berjalan baik?
3. Tuliskan hasil diskusi pada kolom di bawah ini!
______________________________________________________
______________________________________________________
______________________________________________________
______________________________________________________
______________________________________________________
______________________________________________________

4. Presentasikan hasil diskusi kelompokmu di depan kelas!

3. Kehidupan Masyarakat Indonesia pada Masa Demokrasi Parlementer


a. Kehidupan Sosial
Kehidupan sosial masyarakat Indonesia pada masa Demokrasi Parlementer
banyak dipengaruhi oleh gejolak politik dan permasalahan ekonomi. Gejolak
politik menyebabkan munculnya gangguan kemanan di berbagai tempat,
dan upaya perbaikan ekonomi yang tidak berjalan lancar. menyebabkam
meningkatnya angka kemiskinan dan pengangguran.

248 Kelas IX SMP/MTs Edisi Revisi


b. Pendidikan
Pada tahun 1950, diadakan pengalihan masalah pendidikan dari Pemerintah
Belanda kepada Pemerintah RIS (Republik Indonesia Serikat). Kemudian,
disusunlah suatu konsepsi pendidikan yang dititikberatkan kepada spesialisasi
sebab menurut Menteri Pendidikan pada saat itu, bangsa Indonesia sangat
tertinggal dalam pengetahuan teknik yang sangat dibutuhkan oleh dunia
modern. Menurut garis besar konsepsi tersebut, pendidikan umum dan
pendidikan teknik dilaksanakan dengan perbandingan 3 banding 1. Maksudnya,
setiap ada 3 sekolah umum, diadakan 1 sekolah teknik.
Setiap lulusan sekolah dasar diperbolehkan melanjutkan ke sekolah teknik
menengah (3 tahun), kemudian melanjutkan ke sekolah teknik atas (3 tahun).
Setelah lulus sekolah teknik menengah dan sekolah teknik atas, diharapkan
siswa dapat mengerjakan suatu bidang tertentu. Selain itu, karena Indonesia
merupakan negara kepulauan, di beberapa kota seperti Surabaya, Makassar,
Ambon, Manado, Padang, dan Palembang diadakan Akademi Pelayaran,
Akademi Oseanografi, dan Akademi Research Laut. Tenaga pengajarnya
didatangkan dari luar negeri seperti Inggris, Amerika Serikat, dan Prancis.
Pada masa Demokrasi Parlementer didirikan beberapa universitas baru di
antaranya adalah Universitas Andalas di Padang, Universitas Sumatra Utara di
Medan, Universitas Indonesia di Jakarta, Universitas Padjajaran di Bandung,
Universitas Airlangga di Surabaya, dan Universitas Hasanuddin di Makassar.
c. Kesenian
Dalam bidang kesenian, muncul berbagai organisasi seni lukis, seperti
organisasi Pelukis Indonesia (PI) dan Gabungan Pelukis Indonesia (GPI).
Selain itu, berdiri pula Akademi Seni Rupa Indonesia (ASRI) di Yogyakarta.

Aktivitas Kelompok

1. Bentuklah kelompok dengan anggota 4-6 orang!


2. Bersama kelompokmu, carilah informasi mengenai perkembangan
bangsa Indonesia pada masa Demokrasi Parlementer!
3. Kamu dapat mencari informasi dari materi yang telah kamu pelajari,
buku-buku bacaan, majalah, surat kabar, internet atau sumber lainnya.
4. Berdasarkan informasi yang kamu peroleh, buat tulisan tentang per-
kembangan masyarakat Indonesia pada masa Demokrasi Parlementer
dalam 1-2 halaman!
5. Presentasikan hasil kerja kelompokmu di depan kelas!

Ilmu Pengetahuan Sosial 249


C. Masa Demokrasi Terpimpin (1959 – 1965)

Sumber: 30 Tahun Indonesia Merdeka


Gambar 4.15. Presiden Soekarno sedang membacakan Dekrit Presiden 5 Juli
1959 di Istana Merdeka.

Gambar di atas menunjukkan suasana pembacaan Dekrit Presiden pada


tanggal 5 Juli 1959. Apa yang menyebabkan Presiden Soekarno mengeluarkan
Dekrit Presiden 5 Juli 1959? Apa hubungan Dekrit Presiden tersebut dengan
konsep Demokrasi Terpimpin? Bagaimana tanggapan rakyat terhadap Dekrit
presiden itu? Untuk mengetahui jawabannya, perhatikan uraian materi berikut!
Masa Demokrasi Terpimpin adalah masa ketika Indonesia menerapkan
suatu sistem pemerintahan dengan seluruh keputusan pemerintah berpusat
pada kepala negara. Pada saat itu, jabatan kepala negara dijabat oleh Presiden
Soekarno. Masa Demokrasi Termimpin berlangsung sejak dikeluarkannya
Dekrit Presiden 5 Juli 1959 sampai tahun 1965.
1. Perkembangan Politik
a. Dekrit Presiden 5 Juli 1959
Kehidupan masyarakat Indonesia pada masa Demokrasi Parlementer
belum pernah mencapai kestabilan secara nasional. Persaingan partai-partai
politik yang menyebabkan pergantian kabinet terus terjadi. Selain itu, Dewan
Konstituante hasil pemilu tahun 1955 ternyata tidak berhasil melaksanakan
tugasnya menyusun UUD baru bagi Republik Indonesia. Dewan Konstituante
tidak berhasil melaksanakan tugasnya disebabkan adaya perbedaan pandangan
tentang dasar negara. Anggota Dewan Konstituante dari PNI, PKRI, Permai,
Parkindo, dan partai lain yang sehaluan mengajukan Pancasila sebagai

250 Kelas IX SMP/MTs Edisi Revisi


dasar negara. Sedangkan Masyumi, NU, PSII dan partai lain yang sehaluan
mengajukan dasar negara Islam. Dalam upaya menyelesaikan perbedaan
pendapat terkait dengan masalah dasar negara, kelompok Islam mengusulkan
kepada pendukung Pancasila tentang kemungkinan dimasukannya nilai-nilai
Islam ke dalam Pancasila, yaitu dimasukkannya Piagam Jakarta 22 Juni 1945
sebagai pembukaan undang-undang dasar yang baru. Namun usulan itu ditolak
oleh pendukung Pancasila dan membuat kondisi negara semakin tidak stabil.
Dalam rangka mengatasi permasalahan tersebut, muncul gagasan untuk
melaksanakan model pemerintahan Demokrasi Terpimpin dan kembali kepada
UUD 1945. Pada tanggal 5 Juli 1959, Presiden Soekarno mengeluarkan dekrit
yang dikenal dengan Dekrit Presiden 5 Juli 1959. Isinya sebagai berikut.
1) Menetapkan pembubaran Konstituante.
2) Menetapkan UUD 1945 berlaku bagi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia, terhitung mulai tanggal penetapan dekrit
dan tidak berlakunya lagi UUD Sementara (UUDS).
3) Pembentukan MPRS, yang terdiri atas anggota DPR ditambah dengan
utusan-utusan dan golongan, serta pembentukan Dewan Pertimbangan
Agung Sementara (DPAS).
Berlakunya kembali UUD 1945 melalui Dekrit Presiden 5 Juli 1959
diterima baik oleh rakyat Indonesia. Dengan dikeluarkannya Dekrit Presiden
5 Juli 1959, berakhirlah masa Demokrasi Parlementer dan digantikan
dengan Demokrasi Terpimpin. Demikian pula mulai saat itu, sistem kabinet
parlementer ditinggalkan dan diganti menjadi kabinet presidensial.
b. Penyimpangan terhadap UUD 1945
Pelaksanaan Demokrasi Terpimpin bertujuan untuk menata kembali
kehidupan politik dan pemerintahan yang tidak stabil pada masa Demokrasi
Parlementer dengan kembali melaksanakan UUD 1945. Namun pada
perkembangannya, pada masa Demokrasi Terpimpin justru terjadi
penyimpangan terhadap UUD 1945. Bentuk-bentuk penyimpangan tersebut
sebagai berikut.
1) Presiden menunjuk dan mengangkat anggota Majelis Permusyawaratan
Rakyat Sementara (MPRS). Seharusnya anggota Majelis Permusyawaratan
Rakyat Sementara (MPRS) dipilih melalui pemilu bukan ditunjuk dan
diangkat oleh Presiden.
2) Presiden membubarkan Dewan Permusyawaratan Rakyat (DPR) hasil
Pemilu 1955 dan menggantinya dengan Dewan Permusyawaratan Rakyat
Gotong Royong (DPR-GR). Seharusnya kedudukan Presiden dan DPR
adalah setara. Presiden tidak dapat membubarkan DPR, sebaliknya DPR
tidak dapat memberhentikan Presiden.

Ilmu Pengetahuan Sosial 251


3) Pengangkatan presiden seumur hidup. Seharusnya Presiden dipilih setiap
lima tahun sekali melalui pemilu sebagaimana amanat UUD 1945, bukan
diangkat seumur hidup.
Penyimpangan terhadap UUD 1945 yang terjadi masa Demokrasi Terpimpin
disebabkan oleh kekuasaan yang dimiliki oleh presiden sangat besar sehingga
pemerintahan cenderung mengarah kepada otoriter.
c. Kekuatan Politik Nasional
Pada masa Demokrasi Terpimpin kekuatan politik terpusat antara tiga
kekuatan politik, yaitu Presiden Soekarno, Partai Komunis Indonesia (PKI),
dan TNI Angkatan Darat. Berbeda dengan masa sebelumnya, pada masa
Demokrasi terpimpin partai politik tidak mempunyai peran besar dalam
pentas politik nasional. Partai-partai yang ada ditekan agar menyokong
dan memberikan dukungan terhadap gagasan presiden. Partai politik yang
pergerakannya dianggap bertolak belakang dengan pemerintah di bubarkan
dengan paksa. Dengan demikian partai-partai politik itu tidak dapat lagi
menyuarakan gagasan dan keinginan kelompok-kelompok yang diwakilinya.
Sampai tahun 1961, hanya ada 10 partai politik yang diakui oleh pemerintah,
yaitu PNI, NU, PKI, Partai Katolik, Partai Indonesia, Partai Murba, PSII, IPKI,
Partai Kristen Indonesia (Parkindo), dan Persatuan Tarbiyah Islam (Perti).
d. Politik Luar Negeri
Berdasarkan UUD 1945, politik luar negeri yang dianut Indonesia adalah
politik luar negeri bebas aktif. Bebas artinya tidak memihak kepada salah satu
blok yang ada, yaitu blok barat dan blok timur. Namun pada masa Demokrasi
Terpimpin, politik luar negeri Indonesia condong ke blok timur. Indonesia
banyak melakukan kerja sama dengan negara-negara komunis seperti Uni
Soviet, China, Kamboja, Vietnam, dan Korea Utara.
1). Oldefo dan Nefo
Oldefo (The Old Established Forces) adalah sebutan untuk negara-negara
barat yang sudah mapan ekonominya. Khususnya negara-negara kapiltalis.
Nefo (The New Emerging Forces) adalah sebutan untuk negara-negara baru,
khususnya negara-negara sosialis. Pada masa Demokrasi Terpimpin, Indonesia
lebih banyak menjalin kerja sama dengan negara-negara Nefo. Hal ini terlihat
dengan dibentuknya Poros Jakarta–Peking (Indonesia dan China) dan Poros
Jakarta–Phnom Penh–Hanoi–Pyongyang (Indonesia, Kamboja, Vietnam

252 Kelas IX SMP/MTs Edisi Revisi


Utara, dan Korea Utara). Terbentuknya poros ini mengakibatkan ruang gerak
diplomasi Indonesia di forum internasional menjadi sempit. Indonesia terkesan
memihak kepada blok sosial/komunis.
2). Politik Mercusuar
Politik Mercusuar merupakan politik yang dijalankan oleh Presiden
Soekarno dengan anggapan bahwa Indonesia merupakan mercusuar yang
menerangi jalan bagi Nefo di seluruh dunia. Untuk mewujudkannya, maka
diselenggarakan proyek-proyek besar dan spektakuler yang diharapkan dapat
menempatkan Indonesia pada kedudukan yang terkemuka di kalangan Nefo.
Proyek-proyek tersebut membutuhkan biaya yang sangat besar, diantaranya
adalah penyelenggaraan Ganefo (Games of the New Emerging Forces),
pembangunan kompleks olahraga Senayan, dan pembangunan Monumen
Nasional (Monas).
3). Indonesia dalam Gerakan Non-Blok
Dalam Konferensi Asia Afrika di Bandung tahun 1955, muncul gagasan
untuk membentuk organisasi yang disebut dengan Gerakan Non-Blok.
Gerakan Non-Blok (Non-Aligned Movement) didirikan untuk menyikapi
persaingan antara Blok Barat yang dipiminan Amerika Serikat dan Blok
Timur yang dipimpin Uni Soviet pada awal tahun 1960-an. Persaingan kedua
blok memicu terjadinya Perang Dingin (Cold War) yang dapat mengancam
perdamaian dunia.
Berdirinya Gerakan Non-Blok diprakarsai oleh PM India Jawaharlal Nehru,
PM Ghana Kwame Nkrumah, Presiden Mesir Gamal Abdul Nasser, Presiden
Indonesia Soekarno, dan Presiden Yugoslavia Jossep Broz Tito. Gerakan Non-
Blok (GNB) secara resmi berdiri melalui Konferensi Tingkat Tinggi (KTT)
tahun 1961 di Beograd, Yugoslavia. Adapun tujuan pendirian Gerakan Non-
Blok antara lain adalah sebagai berikut.
a) Menentang imperialisme dan kolonialisme
b) Menyelesaikan sengketa secara damai.
c) Mengusahakan pengembangan sosial ekonomi agar tidak dikuasai negara
maju.
d) Membantu perdamaian dunia dan berusaha meredakan ketegangan
Amerika Serikat dengan Uni Soviet.
Munculnya gagasan pembentukan Gerakan Non-Blok pada Konferensi Asia
Afrika di Bandung tahun 1955 memperlihatkan besarnya pengaruh Indonesia
dalam gerakan tersebut. Indonesia pun terlibat aktif dalam persiapan KTT I
Gerakan Non-Blok di Beograd, Yugoslavia.

Ilmu Pengetahuan Sosial 253


4). Konfrontasi dengan Malaysia
Konfrontasi dengan Malaysia berawal dari keinginan Federasi Malayasia
untuk menggabungkan Brunei, Sabah, dan Serawak ke dalam Federasi
Malaysia. Rencana pembentukan Federasi Malaysia mendapat tentangan
dari Filipina dan Indonesia. Filipina menentang karena menganggap bahwa
wilayah Sabah secara historis adalah milik Kesultan Sulu. Indonesia menentang
karena menurut Presiden Soekarno pembentukan Federasi Malaysia
merupakan sebagian dari rencana Inggris untuk mengamankan kekuasaanya
di Asia Tenggara. Pembentukan Federasi Malaysia dianggap sebagai proyek
Neokolonialisme Inggris yang membahayakan revolusi Indonesia.
Pada tanggal 16 September 1963 pendirian Federasi Malaysia
diproklamirkan. Menghadapi tindakan ini, Indonesia mengambil kebijakan
konfrontasi. Pada tanggal 17 September 1963 hubungan diplomatik antara
Indonesia dan Malaysia putus. Selanjtunya pada tanggal 3 Mei 1964, Presiden
Soekarno mengeluarkan Dwi Komando Rakyat (Dwikora). Isi Dwikora
sebagai berikut.
a) Perhebat ketahanan revolusi Indonesia.
b) Bantu perjuangan revolusioner rakyat Malaya, Singapura, Serawak,
Sabah, dan Brunei untuk memerdekakan diri dan menggagalkan negara
boneka Malaysia.
Pada saat Konfrontasi Indonesia-Malaysia sedang berlangsung, Malaysia
dicalonkan menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB. Pencalonan
ini mendapat reaksi keras dari Presiden Soekarno. Pada tanggal 7 Januari 1965
Malaysia dinyatakan diterima sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan
PBB, dengan spontan Presiden Soekarno menyatakan Indonesia keluar dari
PBB.
5). Pembebasan Irian Barat
Sesuai isi KMB, Irian Barat akan diserahkan oleh Belanda satu tahun
setelah pengakuan kedaulatan RIS. Namun, pada kenyataannya lebih dari satu
tahun pengakuan kedaulatan Indonesia, Belanda tidak kunjung menyerahkan
Irian Barat pada Indonesia.
Dalam penyelesaian masalah Irian Barat, pemerintah Indonesia melakukan
upaya diplomasi bilateral dengan Belanda. Upaya ini tidak membuahkan hasil.
Selanjutnya sejak tahun 1954 setiap tahun persolan Irian Barat berulang-ulang
dimasukkan ke dalam acara sidang Majelis Umum PBB, tetapi tidak pernah

254 Kelas IX SMP/MTs Edisi Revisi


memperoleh tanggapan positif. Oleh karena berbagai upaya diplomasi tidak
berhasil, pemerintah Indonesia akhirnya memutuskan untuk menempuh sikap
keras melalui konfrontasi total terhadap Belanda, antara lain sebagai berikut.
a) Pada tahun 1956, Indonesia secara sepihak membatalkan hasil KMB dan
secara otomatis membubarkan Uni Indonesia- Belanda. Melalui UU No.
13 Tahun 1956 tanggal 3 Mei 1956 Indonesia menyatakan bahwa Uni
Indonesia–Belanda tidak ada.
b) Pada 17 Agustus 1960, Indonesia secara sepihak memutuskan hubungan
diplomatik dengan Belanda yang diikuti oleh pemecatan seluruh warga
negara Belanda yang bekerja di Indonesia. Kemudian pemerintah Indonesia
mengusir semua warga negara Belanda yang tinggal di Indonesia dan
memanggil pulang duta besar serta para ekspatriat Indonesia yang ada di
Belanda.
c) Pembentukan Provinsi Irian Barat dengan ibu kota di Soasiu (Tidore)
untuk menandingi pembentukan negara Papua oleh Belanda.
Puncak konfrontasi Indonesia terhadap Belanda terjadi saat Presiden
Soekarno mengumandangkan Trikora (Tri Komando Rakyat) pada tanggal
19 Desember 1961 di Yogyakarta. Adapun isi Trikora adalah sebagai berikut.
1) Gagalkan pembentukan negara boneka Papua buatan Belanda kolonial.
2) Kibarkan sang Merah Putih di Irian Barat tanah air Indonesia.
3) Bersiaplah untuk mobilisasi umum mempertahankan kemerdekaan dan
kesatuan tanah air dan bangsa
Untuk melaksanakan Trikora, pada tanggal 2 Januari 1962 Presiden/
Pangti ABRI/Panglima Besar Komando Tertinggi Pembebasan Irian Barat
mengeluarkan keputusan Nomor 1 Tahun 1962 untuk membentuk Komando
Mandala Pembebasan Irian Barat. Antara bulan Maret sampai bulan Agustus
1962 oleh Komando Mandala dilakukan serangkaian operasi-operasi
pendaratan melalui laut dan penerjunan dari udara di daerah Irian Barat.
Operasi-operasi infiltrasi tersebut berhasil mendaratkan pasukan-pasukan
ABRI dan sukarelawan di berbagai tempat di Irian Barat. Antara lain Operasi
Banteng di Fak-Fak dan Kaimana, Operasi Serigala di sekitar Sorong dan
Teminabuan, Operasi Naga dengan sasaran Merauke, serta Operasi Jatayu di
Sorong, Kaimana, dan Merauke.
Pada mulanya Belanda mencemoohkan persiapan-persiapan Komando
Mandala tersebut. Mereka mengira, bahwa pasukan Indonesia tidak mungkin
dapat masuk ke wilayah Irian. Tetapi setelah ternyata operasi-operasi infiltrasi
dari pihak kita berhasil, maka Belanda bersedia untuk duduk pada meja
perundingan guna menyelesaikan sengketa Irian Barat.

Ilmu Pengetahuan Sosial 255


Pada tanggal 15 Agustus 1962 ditandatangani suatu perjanjian antara
Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Belanda di New York, yang terkenal
dengan Perjanjian New York. Adapun isi dari Perjanjian New York sebagai
berikut.
1) Kekuasaan Belanda atas Irian Barat berakhir pada 1 Oktober 1962.
2). Irian Barat akan berada di bawah perwalian PBB hingga 1 Mei 1963 melalui
lembaga UNTEA (United Nations Temporary Executive Authority) yang
dibentuk PBB.
3) Pada 1 Mei 1963, Irian Barat akan diserahkan kepada pemerintah
Indonesia.
4) Pemerintah Indonesia wajib mengadakan penentuan pendapat rakyat
(pepera) Irian Barat untuk menentukan akan berdiri sendiri atau tetap
bergabung dengan Indonesia, pada tahun 1969 di bawah pengawasan
PBB.
Berdasarkan hasil Pepera tahun 1969, Dewan Musyawarah Pepera secara
aklamasi memutuskan bahwa Irian Barat tetap ingin bergabung dengan
Indonesia. Hasil musyawarah pepera tersebut dilaporkan dalam Sidang Majelis
Umum PBB ke-24 oleh diplomat PBB, Ortiz Sanz yang bertugas di Irian Barat

Jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia telah membuktikan


Renungkan

kepada dunia internasional bahwa kita mampu menyelesaikan


persoalan-persoalan, baik secara damai maupun dengan cara
apapun yang dikehendaki. Kita harus bersyukur kepada Tuhan
Yang Maha Esa atas bergabungnya kembali Irian Barat dengan
Negara Kesatuan Republik Indonesia.

e. Peristiwa G 30 S/PKI 1965


Peristiwa Gerakan 30 September/PKI terjadi pada malam tanggal
30 September 1965. Dalam peristiwa tersebut, sekelompok militer di bawah
pimpinan Letkol Untung melakukan penculikan dan pembunuhan terhadap
enam perwira tinggi TNI Angkatan Darat serta memasukkan jenazah mereka
ke dalam sumur tua di daerah Lubang Buaya, Jakarta. Setelah melakukan
pembunuhan itu, kelompok tersebut menguasai dua sarana komunikasi
penting, yaitu Radio Republik Indonesia (RRI) di jalan Merdeka Barat dan
Kantor Telekomunikasi yang terletak di Jalan Merdeka Selatan.

256 Kelas IX SMP/MTs Edisi Revisi


Sumber: 30 Tahun Indonesia Merdeka
Gambar 4.16. Para pahlawan yang gugur dalam peristiwa G 30 S/PKI.
Dari kiri ke kanan, Letjen Ahmad Yani, Mayjen Suprapto, Mayjen M.T. Haryono, Mayjen S.
Parman, Brigjen Sutoyo Siswomiharjo, Brigjen DI Panjaitan, Lettu Pierre Tendean, Brigradir
Polisi Karel Satsuit Tubun, Kolonel Katamso, Letkol Sugiyono.

Pada tanggal 1 Oktober 1965 pemimpin Gerakan 30 September Letnan


Kolonel Untung mengumumkan melalui RRI Jakarta tentang gerakan yang
telah dilakukannya. Dalam pengumuman tersebut disebutkan bahwa Gerakan
30 September merupakan gerakan internal Angkatan Darat untuk menertibkan
anggota Dewan Jenderal yang akan melakukan kudeta terhadap pemerintah
Presiden Soekarno. Selain itu, diumumkan juga tentang pembentukan Dewan
Revolusi, pendemisioneran Kabinet Dwikora, dan pemberlakuan pangkat
letnan kolonel sebagai pangkat tertinggi dalam TNI. Pengumuman ini segera
menyebar pada 1 Oktober 1965 dan menimbulkan kebingungan di masyarakat.
Mayor Jenderal Soeharto yang saat itu menjabat sebagai Panglima Komando
Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) memutuskan segera mengambil alih
pimpinan TNI Angkatan Darat karena Jenderal Ahmad Yani selaku Men/
Pangad saat itu belum diketahui keberadaannya. Setelah berhasil menghimpun
pasukan yang masih setia kepada Pancasila, operasi penumpasan Gerakan
30 September pun segera dilakukan.
Operasi penumpasan G 30 S/PKI dipimpin oleh Mayor Jenderal Soeharto
bersama Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) dan Batalyon
328/Para Divisi Siliwangi. Pada malam hari tanggal 1 Oktober 1965, RPKAD
yang dipimpin oleh Kolonel Sarwo Edhi Wibowo berhasil menguasai kembali
RRI Jakarta dan kantor telekomunikasi. Selanjutnya, Mayjen Soeharto

Ilmu Pengetahuan Sosial 257


mengumumkan melalui radio tentang keadaan yang sebenarnya kepada rakyat.
Pada tanggal 2 Oktober 1965, RPKAD pimpinan Kolonel Sarwo Edhi Wibowo
berhasil sepenuhnya menguasai keadaan di Jakarta dan pemberontakan G 30
S/PKI berhasil digagalkan.

Pada tahun 1965, PKI adalah kekuatan politik terbesar


Renungkan

Indonesia dan partai komunis terbesar kedua di dunia di luar Blok


Timur. Berdasarkan kalkulasi politik, PKI tidak akan kesulitan
melakukan kudeta di Indonesia. Namun, berkat pertolongan
Tuhan Yang Maha Esa, pemberontakan komunis di Indonesia
dapat digagalkan.

2. Perkembangan Ekonomi
Pada masa Demokrasi Terpimpin, pemerintah berupaya mengatasi per-
masalahan ekonomi yang terjadi sejak masa Demokrasi Parlementer. Presiden
Soekarno mempraktikkan sistem ekonomi terpimpin dengan terjun langsung
mengatur perekonomian. Langkah-langkah yang diambil pemerintah untuk
memperbaiki kondisi ekonomi antara lain adalah sebagai berikut.
a. Pembentukan Dewan Perancang Nasional (Depernas)
Dewan Perancang Nasional (Depernas) dibentuk berdasarkan Undang-
Undang No. 80 Tahun 1958 dan Peraturan Pemerintah No. 2 Tahun 1958.
Tugas dewan ini adalah menyiapkan rancangan undang-undang pembangunan
nasional yang berencana serta menilai pelaksanaan pembangunan tersebut.
Dewan ini diketuai oleh Mohammad Yamin dengan 50 orang anggota.
Pelantikannya secara resmi dilakukan oleh Presiden Soekarno pada 15 Agustus
1959.
Pada 26 Juli 1960, Depernas berhasil menyusun sebuah Rancangan
Undang-Undang Pembangunan Nasional Sementara Berencana untuk tahun
1961-1969. Rancangan Undang-Undang tersebut disetujui oleh MPRS dan
ditetapkan dalam Tap MPRS No. 2 Tahun 1960.
Pada 1963, Depernas diganti namanya menjadi Badan Perancang
Pembangunan Nasional (Bappenas). Ketuanya dijabat secara langsung oleh
Presiden Soekarno. Tugas badan ini menyusun rencana pembangunan jangka
panjang dan jangka pendek secara nasional dan daerah, mengawasi dan
menilai pelaksanaan pembangunan, dan menyiapkan serta menilai hasil kerja
mandataris untuk MPRS.

258 Kelas IX SMP/MTs Edisi Revisi


b. Devaluasi Mata Uang Rupiah
Pada tanggal 24 Agustus 1959, pemerintah mendevaluasi (menurunkan nilai
mata uang) Rp 1.000 dan Rp 500 menjadi Rp 100 dan Rp 50. Pemerintah juga
melakukan pembekuan terhadap semua simpanan di bank-bank yang melebihi
jumlah Rp 25.000. Tujuan kebijakan devaluasi dan pembekuan simpanan ini
adalah untuk mengurangi banyaknya uang yang beredar demi kepentingan
perbaikan keuangan dan perekonomian negara.

c. Deklarasi Ekonomi
Pada tanggal 28 Maret 1963, Presiden Soekarno menyampaikan Deklarasi
Ekonomi (Dekon) di Jakarta. Dekon merupakan strategi dasar dalam ekonomi
terpimpin. Tujuan utama Dekon adalah untuk menciptakan ekonomi nasional
yang bersifat demokratis dan bebas dari imperialisme untuk mencapai
kemajuan ekonomi. Mengingat tidak mudah untuk mendapatkan bantuan luar
negeri, maka pemerintah Indonesia menyatakan bahwa ekonomi Indonesia
berpegang pada sistem ekonomi Berdikari (Berdiri di atas kaki sendiri).
Pada bulan September 1963 Presiden Soekarno menunda pelaksanaan Dekon
dengan alasan sedang berkonsentrasi pada konfrontasi dengan Malaysia.
Upaya-upaya perbaikan ekonomi yang dilakukan pemerintah pada masa
Demokrasi Terpimpin tidak menunjukkan hasil yang menggembirakan.
Kondisi ekonomi memburuk karena anggaran belanja negara setiap
tahunnya terus meningkat tanpa diimbangi dengan pendapatan negara yang
memadai. Salah satu penyebab membengkaknya anggaran belanja tersebut
adalah pembangunan proyek-proyek mercusuar, yang lebih bersifat politis.
Akibatnya, ekonomi semakin terpuruk. Harga barang-barang naik mencapai
200-300% pada tahun 1965 sehingga pemerintah mengeluarkan kebijakan
bahwa pecahan mata uang Rp1000,00 (uang lama) diganti dengan Rp 1 (uang
baru). Penggantian uang lama dengan uang baru diikuti dengan pengumuman
kenaikan harga bahan bakar. Hal ini menyebabkan mahasiswa dan masyarakat
turun ke jalan menyuarakan Tri Tuntutan Rakyat (Tritura).

3. Kehidupan Masyarakat Indonesia pada Masa Demokrasi Terpimpin


a. Kehidupan Sosial
Dinamika politik yang terjadi pada masa Demokrasi Terpimpin berupa
persaingan antarkekuatan politik yang ada berpengaruh terhadap kehidupan
sosial masyarakat Indonesia waktu itu. Ajaran Nasakom (Nasionalis-Agama-
Komunis) yang diciptakan Presiden Soekarno sangat menguntungkan PKI

Ilmu Pengetahuan Sosial 259


dan membuat kedudukannya di Indonesia semakin kuat. Melalui Nasakom
PKI berupaya agar seluruh aspek kehidupan masyarakat termasuk bidang
sosial, pendidikan, dan seni budaya berada di bawah dominasi politiknya.
Kampus dijadikan sebagai sarana politik, mahasiswa yang tidak ikut dalam
rapat umum atau demonstrasi-demonstrasi dianggap sebagai lawan. Media
komunikasi massa seperti surat kabar yang menentang dominasi PKI dicabut
Surat Ijin Terbitnya. Dengan demikian surat kabar dikuasai oleh surat kabar
PKI seperti Harian Rakyat, Bintang Timur, dan Warta Bhakti.

b. Pendidikan
Pada 1950-an, murid-murid sekolah lanjutan tingkat pertama dan
sekolah lanjutan tingkat atas jumlahnya banyak sekali dan sebagian besar
mengharapkan menjadi mahasiswa. Supaya mereka dapat melanjutkan
pendidikan, pemerintah menetapkan kebijakan untuk mendirikan universitas
baru di setiap ibu kota provinsi dan menambah jumlah fakultas di universitas-
universitas yang sudah ada. Untuk memenuhi keinginan umat Islam didirikan
Institut Agama Islam Negeri (IAIN), Adapun untuk murid-murid yang
beragama Kristen Protestan dan Katholik didirikan Sekolah Tinggi Theologia
dan seminari-seminari. Selanjutnya, didirikan pula perguruan tinggi-perguruan
tinggi Islam, Kristen dan Katholik, seperti Universitas Islam Indonesia,
Universitas Kristen Indonesia, serta Universitas Katholik Atmajaya. Tercatat
pada 1961 telah berdiri sebanyak 181 buah perguruan tinggi.
Pada tahun 1962 sistem pendidikan SMP dan SMA mengalami perubahan.
Dalam kurikulum SMP ditambahkan mata pelajaran Ilmu Administrasi dan
Kesejahteraan Masyarakat, dan di SMA dilakukan penjurusan mulai kelas
II, jurusan dibagi menjadi kelas budaya, sosial, dan ilmu alam. Penjurusan
ini bertujuan untuk mempersiapkan murid-murid SMA untuk memasuki
perguruan tinggi.
Gerakan menabung bagi setiap murid dilakukan pada Bank Tabungan Pos,
kantor pos, kantor pos pembantu. Para penabung diatur oleh Departemen P
dan K bersama dengan Direksi Bank Tabungan Pos. Usaha ini bertujuan untuk
mendidik anak berhemat dan mengumpulkan dana masyarakat. Gerakan
koperasi sekolah juga digiatkan. Murid aktif dalam penyelenggaraan koperasi.
Kepala sekolah dan guru sebagai pengawas dan penasehat koperasi.
Pemerintah masa Demokrasi Terpimpin juga membentuk kelas khusus
untuk menampung lulusan sekolah rakyat yang tidak dapat melanjutkan
pendidikan. Mereka didik dalam kelas khusus ini agar mendapat keterampilan.
Waktu pendidikan kelas khusus ini selama 2 tahun.

260 Kelas IX SMP/MTs Edisi Revisi


Pada 1960-an muncul masalah di kalangan pendidik yaitu usaha PKI untuk
menguasai Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Hal ini menyebabkan
perpecahan di kalangan guru dan PGRI.
c. Kebudayaan
Dalam bidang seni muncul berbagai lembaga seni yang dibangun oleh
partai politik, seperti Lembaga Kesenian Rakyat (Lekra) milik PKI, Lembaga
Kesenian Nasional milik Partai Nasional Indonesia, Lembaga seni-Budaya
Muslimin Indonesia (Lesbumi) milik Nahdhatul Ulama, dan Himpunan
Budayawan Islam milik Masyumi. Lembaga-lembaga tersebut saling bersaing
dan memperebutkan dominasi sesuai dengan haluan politik partai yang
menaunginya.
Pada masa Demokrasi Terpimpin bidang kesenian tidak luput dari upaya
dominasi PKI. Para seniman dan budayawan yang tidak ingin kebudayaan
nasional didominasi oleh suatu ideologi politik tertentu memproklamasikan
Manifesto Kebudayaan (Manikebu). Manifesto Kebudayaan mendapat
kecaman keras dari Lembaga Kesenian Rakyat (Lekra) yang pro-PKI.
Presiden Soekarno ternyata menyepakati kecaman itu, akibatnya tidak sampai
satu tahun usianya, Manikebu dilarang pemerintah.

Aktivitas Kelompok

1. Bentuklah kelompok dengan anggota 4-6 orang!


2. Bersama kelompokmu, carilah informasi mengenai perkembangan
bangsa Indonesia pada masa Demokrasi Terpimpin!
3. Kamu dapat mencari informasi dari materi yang telah kamu pelajari,
buku-buku bacaan, majalah, surat kabar, internet atau sumber lainnya.
4. Berdasarkan informasi yang kamu peroleh, buat tulisan tentang
perkembangan masyarakat Indonesia pada masa Demokrasi
Terpimpin dalam 1-2 halaman!
5. Presentasikan hasil kerja kelompokmu di depan kelas!

Ilmu Pengetahuan Sosial 261


D. Masa Orde Baru (1966 – 1998)

Sumber: 30 Tahun Indonesia Merdeka


Gambar 4.17. Demonstrasi Menuntut Tritura di Jalan-Jalan Utama Jakarta

Gambar di atas menunjukkan salah satu aksi demonstrasi menuntut agar


Tiga Tuntutan Rakyat (Tritura) dipenuhi. Apa hubungan Tritura dengan
dimulainya masa pemerintahan Orde Baru di Indonesia? Bagaimana
perkembangan bangsa Indonesia pada masa Orde Baru Untuk mengetahui
jawabannya, perhatikan uraian materi berikut ini!
Orde Baru adalah sebutan bagi masa pemerintahan Presiden Suharto di
Indonesia. Lahirnya Orde Baru diawali dengan dikeluarkannya Surat Perintah
Sebelas Maret 1966. Masa orde baru berlangsung dari tahun 1966 sampai
tahun 1998. Dalam jangka waktu tersebut, pembangunan nasional berkembang
pesat.
1. Perkembangan Politik
a. Supersemar
Pasca penumpasan G 30 S/PKI, pemerintah ternyata belum sepenuhnya
berhasil melakukan penyelesaian politik terhadap peristiwa tersebut. Hal ini
membuat situasi politik tidak stabil. Kepercayaan masyarakat terhadap Presiden
Soekarno semakin menurun. Pada saat bersamaan, Indonesia menghadapi
situasi ekonomi yang terus memburuk mengakibatkan harga-harga barang
kebutuhan pokok melambung tinggi. Kondisi ini mendorong para pemuda
dan mahasiswa melakukan aksi-aksi demonstrasi menuntut penyelesaian yang
seadil-adilnya terhadap pelaku G 30 S/PKI dan perbaikan ekonomi.

262 Kelas IX SMP/MTs Edisi Revisi


Pada tanggal 12 Januari 1966 pelajar, mahasiswa, dan masyarakat
mengajukan Tiga Tuntutan Rakyat (Tritura) Isi Tritura tersebut, yaitu:
1) Bubarkan PKI.
2) Bersihkan Kabinet Dwikora dari unsur-unsur Gerakan 30 September.
3) Turunkan harga.
Tuntutan rakyat agar membubarkan PKI ternyata tidak dipenuhi. Untuk
menenangkan rakyat Presiden Soekarno mengadakan perubahan Kabinet
Dwikora menjadi Kabinet 100 Menteri. Perubahan ini belum dapat memuaskan
hati rakyat karena di dalamnya masih terdapat tokoh-tokoh yang terlibat dalam
peristiwa G 30 S/PKI. Pada saat pelantikan Kabinet 100 Menteri pada tanggal
24 Februari 1966, para mahasiswa, pelajar, dan pemuda memenuhi jalan-jalan
menuju Istana Merdeka. Aksi itu dihadang oleh pasukan Cakrabirawa sehingga
menyebabkan bentrok antara pasukan Cakrabirawa dengan para demonstran
yang menyebabkan gugurnya mahasiswa Universitas Indonesia bernama Arief
Rachman Hakim. Insiden berdarah yang terjadi ternyata menyebabkan krisis
politik semakin memuncak.
Guna memulihkan keamanan negara, pada tanggal 11 Maret 1966 Presiden
Soekarno mengeluarkan surat perintah kepada Letjen Soeharto untuk
mengambil segala tindakan yang dianggap perlu dalam rangka memulihkan
keamanan dan kewibawaan pemerintah. Surat itu dikenal sebagai Surat
Perintah 11 Maret, atau SP 11 Maret, atau Supersemar. Isi Supersemar adalah
pemberian mandat kepada Letjen. Soeharto selaku Panglima Angkatan Darat
dan Pangkopkamtib untuk memulihkan keadaan dan kewibawaan pemerintah.
Keluarnya Supersemar dianggap sebagai tonggak lahirnya Orde Baru.
Dalam rangka memulihkan ke-
amanan, ketenangan, dan stabilitas
pemerintahan, keesokan harinya setelah Wawasan
menerima Supersemar Letjen Soeharto
membubarkan dan melarang PKI beserta Arief Rahman Hakim,
ormas-ormas yang bernaung atau mahasiswa Universitas
senada dengannya di seluruh Indonesia, Indonesia yang gugur dalam
terhitung sejak tanggal 12 Maret 1966. aksi demonstrasi tahun 1966
Letjen. Soeharto juga menyerukan mendapat gelar Pahlawan
kepada pelajar dan mahasiswa untuk Ampera (Amanat Penderitaan
kembali ke sekolah. Selanjutnya pada Rakyat) sebab gugur di saat
tanggal 18 Maret 1966, Letjen. Soeharto memperjuangkan amanat
menahan 15 orang menteri yang dinilai rakyat.
terlibat dalam G 30 S/PKI. Setelah

Ilmu Pengetahuan Sosial 263


itu, Letjen Soeharto memperbaharui kabinet dan membersihkan lembaga
legislatif, termasuk MPRS dan DPR-Gotong Royong dari orang-orang yang
dianggap terlibat G30S/PKI.

b. Penataan Stabilitas Politik

Sumber: 30 Tahun Indonesia Merdeka


Gambar 4.18. Pengambilan Sumpah dan Pelantikan Soeharto sebagai Pejabat Presiden
Republik Indonesia

Pada tanggal 12 Maret 1967 Sidang Istimewa MPRS menetapkan Letjen


Soeharto sebagai pejabat presiden. Kemudian pada tanggal 27 Maret 1968,
MPRS mengukuhkannya sebagai presiden penuh. Dengan dikukuhkannya
Letjen Soeharto sebagai presiden, Indonesia memasuki masa kepemimpinan
yang baru, yaitu masa Orde Baru. Setelah memperoleh kekuasaan sepenuhnya,
pemerintah Orde Baru melaksanakan penataan stabilitas politik. Langkah-
langkah yang dilakukan untuk penataan stabilitas politik antara lain adalah
sebagai berikut.

1). Pemulihan Politik Luar Negeri Indonesia Bebas Aktif


Politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif kembali dipulihkan dengan
dikeluarkannya sejumlah ketetapan yang menjadi landasan politik luar negeri
Indonesia, di antaranya Ketetapan MPRS No. XII/MPRS/1966 tentang
Kebijaksanaan Politik Luar Negeri RI Bebas Aktif.

264 Kelas IX SMP/MTs Edisi Revisi


2). Pemulihan Hubungan dengan Malaysia
Pemulihan hubungan Indonesia dan Malaysia dimulai dengan diadakannya
perundingan Bangkok pada 29 Mei–1 Juni 1966 yang menghasilkan Perjanjian
Bangkok. Selanjutnya pada tanggal 11 Agustus 1966 ditandatangani persetuju-
an pemulihan hubungan Indonesia–Malaysia di Jakarta. Persetujuan ini
ditandatangani oleh Adam Malik dari Indonesia dan Tun Abdul Razak dari
Malaysia.

3). Kembali Menjadi Anggota PBB


Pada tanggal 28 September 1966 Indonesia kembali menjadi anggota
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Keputusan untuk kembali menjadi
anggota PBB dikarenakan pemerintah menyadari banyak manfaat yang
diperoleh Indonesia selama menjadi anggota. Kembalinya Indonesia menjadi
anggota disambut baik oleh PBB. Hal ini ditunjukkan dengan dipilihnya Adam
Malik sebagai Ketua Majelis Umum PBB untuk masa sidang tahun 1974.

4). Ikut Memprakarsai Pembentukan ASEAN


Berdirinya ASEAN ditandai dengan penandatanganan Deklarasi Bangkok
pada tanggal 8 Agustus 1967. Tujuan pembentukan ASEAN ini adalah untuk
meningkatkan kerjasama regional khususnya di bidang ekonomi dan budaya.
Tokoh-tokoh yang menandatangani Deklarasi Bangkok adalah Adam Malik
(Menteri Luar Negeri Indonesia), S. Rajaratnam (Menteri Luar Negeri
Singapura), Tun Abdul Razak (Pejabat Perdana Menteri Malaysia), Thanat
Khoman (Menteri Luar Negeri Thailand), dan Narcisco Ramos (Menteri Luar
Negeri Filipina).

c. Penyederhanaan Partai Politik


Pada masa Orde Baru, pemerintah melakukan penyederhanaan dan
penggabungan (fusi) partai-partai politik menjadi tiga kekuatan sosial politik.
Penggabungan partai-partai politik tersebut tidak didasarkan pada kesamaan
ideologi, tetapi lebih atas persamaan program. Tiga kekuatan sosial politik itu
adalah sebagai berikut.
1) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang merupakan gabungan dari
NU, Parmusi, PSII, dan Perti.
2) Partai Demokrasi Indonesia (PDI) yang merupakan gabungan dari PNI,
Partai Katolik, Partai Murba, IPKI, dan Parkindo
3) Golongan Karya (Golkar)

Ilmu Pengetahuan Sosial 265


Penyederhanaan partai-partai politik ini didasari oleh alasan–alasan
tertentu, seperti kasus pada masa Demokrasi Parlementer. Banyaknya partai
poitik pada masa itu justru menghambat pembangunan. Penyebabnya bukan
saja karena persaingan antarpartai politik, melainkan juga persaingan di
dalam tubuh partai politik itu sendiri yang dinilai dapat mengganggu stabilitas
politik. Atas dasar itu, pemerintah Orde Baru berpendapat perlu melakukan
penyederhanaan partai sebagai bagian dari pelaksanaan Demokrasi Pancasila.
d. Pemilihan Umum
Selama masa Orde Baru, pemerintah berhasil melaksanakan enam kali
pemilihan umum, yaitu tahun 1971, 1977, 1982, 1987, 1992, dan 1997. Dalam
setiap Pemilu yang diselenggarakan selama masa pemerintahan Orde Baru,
Golkar selalu memperoleh mayoritas suara dan memenangkan Pemilu. Hal
itu disebabkan oleh pengerahan kekuatan-kekuatan penyokong Orde Baru
untuk mendukung Golkar. Kekuatan-kekuatan penyokong Golkar adalah
aparat pemerintah (pegawai negeri sipil) dan Angkatan Bersenjata Republik
Indonesia (ABRI). Dengan dukungan pegawai negeri sipil dan ABRI, Golkar
dengan leluasa menjangkau masyarakat luas di berbagai tempat dan tingkatan.
Dari tingkatan masyarakat atas sampai bawah. Dari kota sampai pelosok desa.
e. Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4)
Pada tanggal 12 April 1976, Presiden Soeharto mengemukakan gagasan
mengenai pedoman untuk menghayati dan mengamalkan Pancasila yang
terkenal dengan nama Eka Prasetia Pancakarsa untuk mendukung
pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen. Oleh
karena itu, sejak tahun 1978 pemerintah menyelenggarakan penataran P4 pada
semua lapisan masyarakat. Penataran P4 ini bertujuan membentuk pemahaman
yang sama terhadap Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Pegawai negeri, baik sipil maupun militer diharuskan mengikuti penataran
P4. Kemudian para pelajar, mulai dari sekolah menengah sampai perguruan
tinggi, juga diharuskan mengikuti penataran P4 yang dilakukan pada setiap
awal tahun ajaran baru. Melalui penataran P4 itu, pemerintah menekankan
bahwa masalah suku, agama, ras, dan antargolongan (Sara) merupakan
masalah yang sensitif di Indonesia yang sering menjadi penyebab timbulnya
konflik atau kerusuhan sosial. Oleh karena itu, masyarakat tidak boleh
mempermasalahkan hal-hal yang berkaitan dengan SARA. Dengan demikian
diharapkan persatuan dan kesatuan nasional dapat terpelihara.

266 Kelas IX SMP/MTs Edisi Revisi


f. Dwi Fungsi ABRI
Dwi Fungsi ABRI maksudnya adalah bahwa ABRI memiliki dua fungsi,
yaitu fungsi sebagai pusat kekuatan militer yang melindungi segenap bangsa
Indonesia, dan fungsi sebagai kekuatan sosial yang secara aktif melaksanakan
kegiatan-kegiatan pembangunan nasional. Dengan peran ganda ini, ABRI
diizinkan untuk memegang jabatan dalam pemerintahan, termasuk walikota,
pemerintah provinsi, duta besar, dan jabatan lainnya. Setelah berakhirnya
masa kepemimpinan Orde Baru, Dwi Fungsi ABRI mulai dihapuskan.
2. Perkembangan Ekonomi
Pada awal masa Orde Baru, program ekonomi pemerintah lebih banyak
tertuju kepada upaya penyelamatan ekonomi nasional terutama upaya
mengatasi inflasi, penyelamatan keuangan negara, dan pengamanan kebutuhan
pokok rakyat. Dalam melaksanakan program ekonomi, pemerintah menetapkan
kebijakan ekonomi jangka pendek dan jangka panjang. Program tersebut dapat
terlaksana dan berhasil menjadikan ekonomi Indonesia berkembang pesat.
a. Program Jangka Pendek
Program jangka pendek dalam rangka penyelamatan ekonomi nasional
diwujudkan dengan stabilisasi dan rehabilitasi ekonomi. Pada awal tahun
1966, tingkat inflasi mencapai 650%. Maka, pemerintah tidak dapat
melakukan pembangunan dengan segera, tetapi harus melakukan stabilisasi
dan rehabilitasi ekonomi terlebih dahulu. Stabilisasi yang dimaksud adalah
pengendalian inflasi supaya harga-harga tidak melonjak terus secara cepat.
Rehabilitasi yang dimaksud adalah rehabilitasi fisik terhadap prasarana-
prasarana dan alat-alat produksi yang banyak mengalami kerusakan.
Stabilisasi dan rehabilitasi ekonomi yang dilakukan membuahkan hasil
yang cukup baik. Tingkat inflasi yang semula mencapai 650% berhasil
ditekan menjadi 120% pada tahun 1967 dan 80% pada 1968. Keadaan
ekonomi Indonesia terus membaik, hingga pada tahun 1969, pemerintah siap
melaksanakan program jangka panjang.
b. Program Jangka Panjang
Program jangka panjang yang dilaksanakan oleh pemerintah Orde Baru
diwujudkan dengan pelaksanaan rencana pembangunan jangka panjang
(25 tahun). Pembangunan jangka panjang dilakukan secara periodik lima
tahunan yang disebut Pelita (Pembangunan Lima Tahun).

Ilmu Pengetahuan Sosial 267


1). Pelita I (1 April 1969-1 Maret 1974)
Sasaran yang hendak dicapai adalah pangan, sandang, perbaikan prasarana,
perumahan rakyat, perluasan lapangan kerja, dan kesejahteraan rohani. Pelita
I lebih menitikberatkan pada sektor pertanian. Pelaksanaan Pelita I telah
membuahkan hasil yang cukup menggembirakan, antara lain produksi beras
telah meningkat dari 11,32 juta ton menjadi 14 juta ton; pertumbuhan ekonomi
dari rata-rata 3% menjadi 6,7% per tahun; pendapatan rata-rata penduduk
(pendapatan per kapita) dari 80 dolar Amerika dapat ditingkatkan menjadi 170
dolar Amerika. Tingkat inflasi dapat ditekan menjadi 47,8% pada akhir Pelita
I (1973/1974).
2). Pelita II (1 April 1974 - 31 Maret 1979)
Sasaran yang hendak dicapai pada masa ini adalah pangan, sandang,
perumahan, sarana dan prasarana, menyejahterakan rakyat, dan memperluas
lapangan kerja. Pelita II berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi rata-
rata penduduk 7% setahun. Tingkat inflasi berhasil ditekan hingga 9,5%. Pada
sektor pertanian, telah dilakukan perbaikan dan pembangunan jaringan irigasi
baru.
3). Pelita III (1 April 1979-31 Maret 1984)
Pelita III lebih menekankan pada Trilogi Pembangunan yang bertujuan
terciptanya masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD
1945. Arah dan kebijaksanaan ekonominya adalah pembangunan pada segala
bidang. Pedoman pembangunan nasionalnya adalah Trilogi Pembangunan
dan Delapan Jalur Pemerataan. Inti dari kedua pedoman tersebut adalah
kesejahteraan bagi semua lapisan masyarakat dalam suasana politik dan
ekonomi yang stabil. Pelita III ini menitikberatkan pada sektor pertanian
menuju swasembada pangan, serta meningkatkan industri yang mengolah
bahan baku menjadi barang jadi. Produksi beras diperkirakan mencapai 20,6
juta ton pada tahun 1983.
4). Pelita IV (1 April 1984 – 31 Maret 1989)
Pelita IV menitikberatkan pada sektor pertanian untuk melanjutkan
usaha menuju swasembada pangan, serta meningkatkan industri yang dapat
menghasilkan mesin-mesin industri sendiri, baik industri berat maupun industri
ringan. Hasil yang dicapai pada Pelita IV di antaranya adalah swasembada
pangan dengan produksi beras mencapai 25,8 juta ton pada tahun 1984.
Kesuksesan ini mendapatkan penghargaan dari FAO (Organisasi Pangan dan
Pertanian) pada tahun 1985.

268 Kelas IX SMP/MTs Edisi Revisi


5). Pelita V (1 April 1989–31 Maret 1994)
Pelita V menitikberatkan pada sektor pertanian dan industri untuk
menetapkan swasembada pangan dan meningkatkan produksi hasil pertanian
lainnya; dan sektor industri khususnya industri yang menghasilkan barang
ekspor, industri yang banyak menyerap tenaga kerja, industri pengolahan hasil
pertanian, serta industri yang dapat menghasilkan mesin-mesin industri. Pelita
V adalah periode terakhir dari pembangunan jangka panjang tahap pertama.
Lalu, dilanjutkan pembangunan jangka panjang tahap kedua.
6). Pelita VI
Pelita VI merupakan awal pembangunan jangka panjang tahap kedua.
Pelita VI lebih menitikberatkan pada sektor ekonomi, industri, pertanian,
serta pembangunan, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia sebagai
pendukungnya. Direncanakan, Pelita VI dilaksanakan mulai tanggal 1 April
1994 dan berakhir pada tanggal 31 Maret 1999. Namun, pada tahun 1997
Indonesia dilanda krisis keuangan yang berlanjut menjadi krisis ekonomi dan
akhirnya menjadi krisis kepercayaan terhadap pemerintah. Akibatnya, Pelita
VI tidak dapat dilanjutkan sesuai dengan yang direncanakan.
3. Kehidupan Masyarakat Indonesia pada Masa Orde Baru
a. Kehidupan Sosial
Pada masa Orde Baru, pemerintah berhasil mewujudkan stabilitas politik
dan menciptakan suasana aman bagi masyarakat Indonesia. Perkembangan
ekonomi juga berjalan dengan baik dan hasilnya dapat terlihat secara nyata.
Dua hal ini menjadi faktor pendorong keberhasilan pemerintah Orde Baru
dalam melaksanakan perbaikan kesejahteraan rakyat. Keberhasilan tersebut
dapat dilihat dari penurunan angka kemiskinan, penurunan angka kematian
bayi, dan peningkatan partisipasi pendidikan dasar. Program-program untuk
perbaikan kesejahteraan rakyat yang dilaksanakan pada masa Orde Baru
antara lain adalah sebagai berikut.
1). Transmigrasi
Transmigrasi adalah suatu program yang dibuat oleh pemerintah Indonesia
untuk memindahkan penduduk dari suatu daerah yang padat penduduk ke
daerah lain di dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pemindahan
tersebut dilakukan untuk meratakan persebaran penduduk Indonesia yang
sejak zaman dahulu banyak terkonsentrasi di Pulau Jawa. Pada masa Orde
Baru program transmigrasi gencar dilaksanakan. Daerah-daerah yang menjadi
tujuan transmigrasi antara lain adalah Sumatra, Kalimantan, Sulawesi dan
Papua.

Ilmu Pengetahuan Sosial 269


2). Keluarga Berencana (KB)
Keluarga Berencana (KB) merupakan program pemerintah yang dirancang
untuk menyeimbangkan antara kebutuhan dan jumlah penduduk. Pada masa
Orde Baru, program KB dilaksanakan untuk pengendalian pertumbuhan
penduduk. Pengendalian penduduk dimaksudkan untuk meningkatkan
kualitas rakyat Indonesia dan peningkatan kesejahteraannya. Melalui program
KB pertumbuhan penduduk di Indonesia berhasil ditekan, pada tahun 1967
pertumbuhan penduduk Indonesia mencapai 2,6% dan pada tahun 1996 telah
menurun drastis menjadi 1,6%.
Keberhasilan Indonesia dalam pengendalian jumlah penduduk dipuji oleh
UNICEF, karena dinilai berhasil menekan tingkat kematian bayi dan telah
melakukan berbagai upaya lainnya dalam rangka menyejahterakan kehidupan
anak-anak di tanah air. UNICEF mengemukakan bahwa tindakan yang telah
dilakukan pemerintah Indonesia itu hendaknya dijadikan contoh bagi negara-
negara lain yang tingkat kematian bayi masih tinggi.
3). Puskesmas dan Posyandu
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dan Pos Pelayanan Terpadu
(Posyandu) merupakan dua fasilitias kesehatan yang didirikan oleh
pemerintah untuk meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat. Puskesmas
mulai dibangun sejak ditetapkannya konsep Puskesmas dalam Rapat Kerja
Kesehatan Nasional pada tahun 1968. Pelayanan kesehatan yang diberikan
Puskesmas adalah pelayanan kesehatan menyeluruh (komprehensif) yang
meliputi pelayanan pengobatan (kuratif), upaya pencegahan (preventif),
peningkatan kesehatan (promotif) dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif).
Adapun Posyandu mulai didirikan pada tahun 1984. Pelayanan kesehatan yang
diberikan Posyandu antara lain adalah Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), KB,
Gizi, Penanggulangan Diare, dan Imunisasi. Puskesmas dan Posyandu yang
dikembangkan sejak masa Orde Baru telah berhasil meningkatkan kesehatan
masyarakat.
b. Pendidikan
Pokok-pokok penting kebijakan pada bidang pendidikan di masa Orde
Baru di antaranya diarahkan untuk menciptakan kesempatan belajar yang
lebih luas dan diimbangi dengan peningkatan mutu pendidikan. Pendidikan
tinggi diarahkan pada sasaran pembinaan mahasiswa yang mampu menjawab
tantangan modernisasi. Oleh karena itu, dikembangkanlah sistem pendidikan
yang berhubungan dengan pengembangan kesempatan dan kualifikasi bagi
jenis-jenis lapangan kerja yang diperlukan oleh pembangunan nasional.

270 Kelas IX SMP/MTs Edisi Revisi


Pada masa Orde Baru, dimunculkan sebuah konsepsi pendidikan yang
dikenal dengan sekolah pembangunan. Konsepsi ini diajukan oleh Mashuri
S.H selaku Menteri Pendidikan dan Kebudayan (P&K). Dalam konsepsi
sekolah pembangunan, para siswa dikenalkan kepada jenis-jenis dan lapangan
serta lingkungan kerja. Hal ini dimaksudkan agar mereka dapat melihat
kemungkinan untuk memberikan jasa melalui karyanya. Anak-anak didik
tidak hanya diberi pelajaran teori, tetapi juga diperkenalkan kepada sejumlah
pekerjaan yang kira-kira dapat mereka lakukan. Dengan cara itu, mereka akan
dapat menyalurkan bakatnya masing-masing sekaligus dapat menyesuaikan
diri dengan lingkungan kerja yang akan mereka hadapi. Dalam rangka
memberikan kesempatan belajar yang lebih luas, pemerintah Orde Baru
melaksanakan program-program berikut.
1) Instruksi Presiden (Inpres) Pendidikan Dasar. Adanya Instruksi Presiden
ini membuat jumlah sekolah dasar meningkat pesat. Tercatat pada periode
1993/1994 hampir 150.000 unit SD Inpres telah dibangun.
2) Program Pemberantasan Buta Huruf yang dimulai pada tanggal 16 Agustus
1978.
3) Program Wajib Belajar yang dimulai pada tanggal 2 Mei 1984.
4) Program Gerakan Orang Tua Asuh (GNOTA).
c. Kebudayaan
Pada masa Orde baru, usaha peningkatan dan pengembangan seni dan
budaya diarahkan kepada upaya memperkuat kepribadian, kebanggaan, dan
kesatuan nasional. Oleh karena itu, dilakukan pembinaan dan pengembangan
seni secara luas melalui sekolah seni, kursus seni, organisasi seni dan wadah-
wadah kegiatan seni lainnya. Selain itu, dilakukan pula upaya penyelamatan,
pemeliharaan, dan penelitian warisan sejarah budaya nasional. Upaya ini
diwujudkan dengan menginventarisasi peninggalan purbakala yang meliputi
1165 situs purbakala dan rehabilitasi serta perluasan museum.

Aktivitas Kelompok

1. Bentuklah kelompok dengan anggota 4-6 orang!


2. Bersama kelompokmu, carilah informasi mengenai perkembangan
bangsa Indonesia pada masa Orde Baru!
3. Kamu dapat mencari informasi dari materi yang telah kamu pelajari,
buku-buku bacaan, majalah, surat kabar, internet atau sumber lainnya.
4. Berdasarkan informasi yang kamu peroleh, buat tulisan tentang
perkembangan masyarakat Indonesia pada masa Orde Baru dalam
1-2 halaman!
5. Presentasikan hasil kerja kelompokmu di depan kelas!

Ilmu Pengetahuan Sosial 271


E. Masa Reformasi (1998-Sekarang)

Sumber:
Gambar 4.18. Mahasiswa Menduduki Gedung MPR RI Ketika Menuntut Reformasi di
Indonesia.
Gambar di atas menunjukkan salah satu aksi mahasiswa menuntut
reformasi di Indonesia. Apa yang menyebabkan rakyat Indonesia menghedaki
dilaksanakannya reformasi dalam kehidupan bernegara? Bagaimana
perkembangan bangsa Indonesia pada masa reformasi. Untuk mengetahui
jawabannya, perhatikan uraian materi berikut ini!
Masa reformasi di Indonesia adalah masa setelah berakhirnya pemerintahan
Orde Baru. Masa reformasi dimulai pada tanggal 21 Mei 1988 saat Presiden
Soeharto mengundurkan diri dan digantikan oleh Wakil Presiden B.J. Habibie.
Masa reformasi terus berlanjut hingga saat ini.

1. Lahirnya Gerakan Reformasi


Reformasi merupakan suatu gerakan yang menghendaki adanya perubahan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara ke arah yang lebih baik
secara konstitusional. Munculnya keinginan untuk melakukan perubahan
itu muncul disebabkan oleh dampak negatif dari kebijakan-kebijakan yang
dilaksanakan oleh pemerintah Orde Baru.
Pada masa Orde Baru pemerintah berhasil mewujudkan kemajuan
pembangunan yang pesat. Namun kemajuan pembangunan itu ternyata tidak
merata. Hal ini tampak dengan adanya kemiskinan di sejumlah wilayah yang
justru menjadi penyumbang terbesar devisa negara seperti di Riau, Kalimantan

272 Kelas IX SMP/MTs Edisi Revisi


Timur, dan Papua. Dalam bidang ekonomi, Pemerintah Orde Baru berhasil
meningkatkan pendapatan perkapita Indonesia ke tingkat US$ 600 pada
1980-an, kemudian meningkat lagi sampai US$ 1300 pada 1990-an. Namun
kebijakan pemerintah Orde Baru yang terlalu memfokuskan pertumbuhan
ekonomi ternyata menjadi pemicu terbentuknya mentalitas dan budaya korupsi
di kalangan para pejabat di Indonesia. Selain itu, pelaksanaan kebijakan politik
yang cenderung otoriter dan sentralistik tidak memberikan ruang demokrasi
dan kebebasan rakyat untuk berpartisipasi penuh dalam proses pembangunan.
Dampak-dampak negatif inilah yang kemudian mendorong munculnya
keinginan rakyat Indonesia untuk melakukan perubahan dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Gerakan Reformasi diawali dengan krisis moneter yang melanda Thailand
pada awal Juli 1997. Krisis moneter ini mengguncang nilai tukar mata uang
negara-negara di Asia, seperti Malaysia, Filipina, Korea, dan Indonesia. Rupiah
yang berada pada posisi nilai tukar Rp.2.500/US$ menjadi sekitar Rp.17.000/
US$ pada bulan Januari 1998. Kondisi ini berdampak pada jatuhnya bursa
saham Jakarta, bangkrutnya perusahaan-perusahaan besar di Indonesia yang
menyebabkan terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK) secara besar-
besaran. dan kenaikan harga barang-barang kebutuhan pokok yang tidak
terkendali. Keadaan kemudian diperparah dengan terkuaknya praktik korupsi,
kolusi, nepotisme (KKN) di kalangan para pejabat pemerintah.
Demonstrasi-demonstrasi mahasiswa berskala besar terjadi di seluruh
Indonesia. Tuntutan mahasiswa dalam aksi-aksinya adalah penurunan harga
sembako (sembilan bahan pokok), penghapusan monopoli, kolusi, korupsi dan
nepotisme (KKN) serta menuntut Presiden Soeharto turun dari jabatannya.
Pada tanggal 12 Mei 1998 empat orang mahasiswa tewas tertembak peluru
aparat keamanan saat demonstrasi menuntut Presiden Soeharto mundur.
Penembakan ini menyulut demonstrasi yang lebih besar. Pada tanggal 13 Mei
1998 terjadi kerusuhan, pembakaran, dan penjarahan di Jakarta dan Solo.
Tanggal 14 Mei 1998 demonstrasi mahasiswa semakin meluas. Para demonstran
mulai menduduki gedung-gedung pemerintah di pusat dan daerah. Di Jakarta,
ribuan mahasiswa menduduki gedung MPR/DPR. Mereka berupaya menemui
pimpinan MPR/DPR agar mengambil sikap yang tegas. Selanjutnya, tanggal
18 Mei 1998 Ketua MPR/DPR Harmoko meminta Presiden Soeharto turun
dari jabatannya. Akhirnya Pada tanggal 21 Mei 1998, Presiden Soeharto
menyatakan mengundurkan diri sebagai presiden dan menyerahkan jabatan
presiden kepada wakilnya B.J. Habibie. Peristiwa pengunduran diri Presiden
Soeharto ini menandai berakhirnya masa pemerintahan Orde Baru selama 32
tahun dan dimulainya masa Reformasi.

Ilmu Pengetahuan Sosial 273


2. Perkembangan Politik
a. Sidang Istimewa MPR 1998
Pada tanggal 10-13 November 1998, MPR mengadakan Sidang Istimewa
untuk menentapkan langkah pemerintah dalam melaksanakan reformasi
di segala bidang. Dalam Sidang Istimewa MPR 1998 terjadi perombakan
besar-besaran terhadap sistem hukum dan perundang-undangan. Sidang ini
menghasilkan 12 ketetapan MPR yang diantaranya memperlihatkan adanya
upaya mengakomodasi tuntutan reformasi. Ketetapan-ketetapan itu antara lain
adalah sebagai berikut.
1) Ketetapan MPR No.VIII Tahun 1998, yang memungkinkan UUD 1945
diamandemen.
2) Ketetapan MPR No.XII Tahun 1998, mengenai pencabutan Ketetapan
MPR No. IV Tahun 1993 tentang Pemberian Tugas dan Wewenang
Khusus kepada Presiden/Mandataris MPR dalam rangka Menyukseskan
Pembangunan Nasional sebagai Pengamalan Pancasila.
3) Ketetapan MPR No. XVIII Tahun 1998, mengenai Pencabutan Ketetapan
MPR No. II Tahun 1978 tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan
Pancasila (Eka Prasetya Pancakarsa).
4) Ketetapan MPR No. XIII Tahun 1998, tentang Pembatasan Masa Jabatan
Presiden dan Wakil Presiden Maksimal Dua Periode.
5) Ketetapan MPR No. XV Tahun 1988, tentang Penyelenggaraan Otonomi
Daerah, Pengaturan Pembangunan dan Pemanfaatan Sumber Daya
Nasional yang berkeadilan serta Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah
dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
6) Ketetapan MPR No XI Tahun 1998, tentang Penyelenggaraan Negara
yang Bersih dan Bebas dari KKN.
b. Otonomi Daerah
Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom
untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan
masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Otonomi
daerah pada masa reformasi dilaksanakan secara lebih demokratis dari masa
sebelumnya. Pembagian hasil eksplorasi dan eksploitasi sumber daya alam
antara pemerintah pusat dan daerah juga disesuaikan dengan kebutuhan
daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah. Penerapan
otonomi daerah tersebut diiringi dengan perubahan sistem pemilu berupa
penyelenggaraan pemilu langsung untuk mengangkat kepala daerah mulai dari
gubernur hingga bupati dan walikota. Dengan pelaksanaan otonomi daerah ini
diharapkan dapat meminimalkan ancaman disintegrasi bangsa.

274 Kelas IX SMP/MTs Edisi Revisi


c. Pencabutan Pembatasan Partai Politik
Kebebasan berpolitik pada masa reformasi dilakukan dengan pencabutan
pembatasan partai politik. Dengan adanya kebebasan untuk mendirikan
partai politik, pada pertengahan bulan Oktober 1998 sudah tercatat sebanyak
80 partai politik dibentuk. Menjelang Pemilihan Umum tahun 1999, partai
politik yang terdaftar mencapai 141 partai. Setelah diverifikasi oleh Komisi
Pemilihan Umum sebanyak 48 partai saja yang berhak mengikuti Pemilihan
Umum. Dalam hal kebebasan berpolitik, pemerintah juga telah mencabut
larangan mengeluarkan pendapat, berserikat, dan mengadakan rapat umum.
d. Penghapusan Dwi Fungsi ABRI
Pada masa reformasi Dwi Fungsi ABRI dihapuskan secara bertahap
sehingga ABRI berkonsentrasi pada fungsi pertahanan dan keamanan.
Kedudukan ABRI dalam MPR jumlahnya sudah dikurangi dari 75 orang
menjadi 38 orang. ABRI yang semula terdiri atas empat angkatan yang
termasuk Polri, mulai tanggal 5 Mei 1999, Polri memisahkan diri menjadi
Kepolisian Negara Republik Indonesia. Istilah ABRI berubah menjadi Tentara
Nasional Indonesia (TNI).
e. Penyelenggaraan Pemilu
Sejak dimulainya masa reformasi hingga tahun 2015, pemerintah telah
melaksanakan empat kali pemilihan umam, yaitu pemilu tahun 1999, 2004,
2009, dan 2014. Berbeda dengan pemilu-pemilu pada masa Orde Baru yang
hanya diikuti oleh tiga partai politik, pemilu pada masa reformasi diikuti oleh
banyak partai politik. Meskipun diikuti oleh banyak partai politik, pemilu
pada masa reformasi berlangsung aman dan tertib.
Pemilu tahun 2004, adalah pemilu pertama yang memungkinkan rakyat
untuk memilih presiden secara langsung. Cara pelaksanaannya benar-benar
berbeda dari pemilu sebelumnya. Pemilu tahun 2004 dilaksanakan minimal
dua tahap dan maksimal tiga tahap. Tahap pertama adalah pemilu legislatif
untuk memilih partai politik dan anggotanya yang dicalonkan menjadi anggota
DPR, DPRD, dan DPD. Tahap kedua adalah pemilu presiden putaran pertama.
Pada tahap ini, pasangan presiden dan wakil presiden dirilis secara langsung
oleh rakyat. Tahap ketiga adalah pemilu presiden tahap kedua. Pemilu presiden
putaran kedua adalah tahap terakhir yang hanya dilaksanakan apabila pada
tahap kedua belum ada pasangan calon presiden yang mendapatkan 50% suara
pada pemilihan presiden putaran pertama. Cara pelaksanaan pemilu tahun
2004 masih digunakan pada pemilu tahun 2009 dan tahun 2014.

Ilmu Pengetahuan Sosial 275


Bergulirnya gerakan reformasi menyadarkan bangsa Indonesia
Renungkan
mengenai demokrasi dan menghargai kedaulatan rakyat. Sebuah
pemerintahan yang menghormati aspirasi rakyat akan mendapat
dukungan rakyat. Sebaliknya, perilaku para pemimpin yang tidak
menghargai kedaulatan rakyat dan nilai-nilai demokrasi akan
menyebabkan rakyat tidak percaya kepada para pemimpin.

3. Perkembangan Ekonomi
Pada masa reformasi Indonesia tengah menghadapi krisis ekonomi.
Upaya-upaya untuk pemulihan ekonomi terus dilakukan pada beberapa
periode kepemimpinan masa reformasi.

a. Pemerintahan Presiden B.J. Habibie


Pada masa pemerintahan B.J Habibie ditetapkan kebijakan pokok di bidang
ekonomi, yaitu penanggulangan krisis ekonomi dengan sasaran terkendalinya
nilai rupiah dan tersedianya kebutuhan bahan pokok dan obat-obatan
dengan harga terjangkau serta berputarnya roda perekonomian nasional, dan
pelaksanaan reformasi ekonomi. Untuk melaksanakan kebijakan tersebut
dilakukan langkah-langkah berikut.
1). Menjalin kerja sama dengan International Moneter Fund-IMF (Dana
Moneter Internasional) untuk membantu dalam proses pemulihan ekonomi.
2). Menerapkan independensi Bank Indonesia agar lebih fokus mengurusi
perekonomian.
3). Melikuidasi beberapa bank yang bermasalah.
4). Menaikkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika hingga di bawah
Rp10.000,00.
5). Membentuk lembaga pemantau dan penyelesaian masalah utang luar
negeri.
Upaya-upaya menyelesaikan krisis keuangan dan perbaikan ekonomi yang
dilakukan berhasil menaikkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika, yaitu
Rp 6.700 per dolar Amerika pada bulan Juni 1999. Namun rupiah kembali
melemah mencapai Rp 8.000 per dolar Amerika pada akhir masa jabatan
Habibie.

276 Kelas IX SMP/MTs Edisi Revisi


b. Pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid
Pada masa ini, kondisi ekonomi Indonesia mulai menunjukkan adanya
perbaikan dan kondisi keuangan sudah mulai stabil. Namun,keadaan kembali
merosot. Pada bulan April 2001, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika
melemah hingga mencapai Rp12.000,00. Melemahnya nilai tukar rupiah
tersebut berdampak negatif terhadap perekonomian nasional dan menghambat
usaha pemulihan ekonomi.

c. Pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri


Pada masa ini, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika berhasil distabilkan
dan berdampak pada terkendalinya harga-harga barang. Selain itu tingkat inflasi
rendah dan cadangan devisa negara stabil. Namun, pertumbuhan ekonomi
masih tergolong rendah yang disebabkan kurang menariknya perekonomian
Indonesia bagi investor dan karena tingginya suku bunga deposito. Adapun
kebijakan-kebijakan yang ditempuh untuk mengatasi permasalahan ekonomi
antara lain sebagai berikut.
1). Meminta penundaan pembayaran utang sebesar US$ 5,8 miliar.
2). Mengalokasikan pembayaran utang luar negeri sebesar Rp 116.3 triliun.
3). Kebijakan privatisasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

d. Pemerintahan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono


Perekonomian Indonesia mengalami perkembangan yang cukup baik pada
masa kepemimpinan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono. Hal ini terlihat
dari rata-rata pertumbuhan ekonomi yang berkisar pada 5% sampai 6% per
tahun serta kemampuan ekonomi Indonesia yang bertahan dari pengaruh
krisis ekonomi dan finansial yang terjadi di zona Eropa sepanjang tahun 2008
hingga 2009. Dalam menyelenggarakan perekonomian negara, pemerintah
menerapkan beberapa kebijakan antara lain sebagai berikut.
1). Mengurangi Subsidi Bahan Bakar Minyak
Melonjaknya harga minyak dunia menimbulkan kekhawatiran akan
membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Oleh
karena itu, ditetapkanlah kebijakan pengurangan subsidi BBM agar tidak
membebani APBN. Anggaran subsidi BBM kemudian dialihkan ke subsidi
sektor pendidikan dan kesehatan, serta bidang-bidang yang mendukung
peningkatan kesejahteraan masyarakat. Kebijakan pengurangan subsidi
BBM berakibat pada kenaikan harga BBM.

Ilmu Pengetahuan Sosial 277


2). Pemberian Bantuan Langsung Tunai
Program BLT diselenggarakan sebagai respons kenaikan BBM. Program ini
bertujuan untuk membantu masyarakat miskin agar tetap dapat memenuhi
kebutuhan dasarnya dan mencegah penurunan taraf kesejahteraan
masyarakat miskin akibat kesulitan ekonomi.
3). Pengurangan Utang Luar Negeri
Dalam rangka mengurangi utang luar negeri, pada tahan 2006, pemerintah
Indonesia melunasi sisa utang ke IMF sebesar 3,1 miliar dolar Amerika.
Dengan pelunasan utang ini, Indonesia sudah tidak lagi berkewajiban
mengikuti syarat-syarat IMF yang dapat memengaruhi kebijakan ekonomi
nasional.

Aktivitas Kelompok

1. Bentuklah kelompok dengan anggota 3-4 orang!


2. Diskusikanlah dengan kelompokmu!
 Bagaimana kehidupan ekonomi masyarakat Indonesia sejak
reformasi hingga sekarang ini?
3. Tuliskan hasil diskusi pada kolom di bawah ini!

_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________

4. Presentasikan hasil diskusi kelompokmu di depan kelas!

4. Kehidupan Masyarakat Indonesia pada Masa Reformasi


a. Kehidupan Sosial
Kehidupan sosial masyarakat Indonesia pada masa awal reformasi sempat
diwarnai dengan terjadinya berbagai konflik sosial yang bersifat etnis di
tengah-tengah masyarakat. Hal ini disebabkan oleh kondisi sosial masyarakat
yang kacau akibat lemahnya hukum dan kondisi ekonomi negara yang tidak
kunjung membaik mengakibatkan sering terjadi gesekan-gesekan dalam
masyarakat. Namun, seiring dengan keberhasilan pemerintah era reformasi
dalam mengatasi masalah-masalah yang tengah dihadapi, kehidupan sosial
masyarakat Indonesia berangsur-angsur kembali kondusif.

278 Kelas IX SMP/MTs Edisi Revisi


Pada masa reformasi masyarakat lebih bebas menyuarakan berbagai
aspirasinya. Hal ini didukung dengan adanya reformasi di bidang komunikasi.
Media massa seperti surat kabar, dan majalah dapat menyalurkan aspirasi dan
gagasan secara bebas. Dicabutnya ketetapan untuk meminta Surat Izin Terbit
(SIT) bagi media massa cetak, sehingga media massa cetak tidak lagi khawatir
dibredel melalui mekanisme pencabutan Surat Izin Terbit.
b. Pendidikan
Pemerintah pada masa Reformasi menjalankan amanat UUD 1945
dengan memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20% dari
anggaran pendapatan belanja negara (APBN). Selain itu, pemerintah juga
memberikan ruang yang cukup luas bagi perumusan kebijakan-kebijakan
pendidikan baru yang bersifat reformatif dan revolusioner. Hal ini dapat dilihat
dari ditetapkannya UU No 22 Tahun 1999 yang mengubah sistem pendidikan
Indonesia menjadi sektor pembangunan yang didesentralisasikan, dan UU No.
20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menggantikan UU No 2
Tahun 1989. yang mendefenisikan ulang pengertian pendidikan.
Sesuai dengan agenda reformasi bidang pendidikan, terutama masalah
kurikulum yang harus ditinjau paling sedikit lima tahunan, Pemerintah pada
masa Reformasi melakukan beberapa kali perubahan kurikulum. Kurikulum
tersebut adalah sebagai berikut.
1). Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
Pada pelaksanaan kurikulum ini, siswa dituntut untuk aktif untuk
memperoleh informasi. Guru bertugas sebagai fasilitator untuk memperoleh
informasi. KBK berupaya untuk menekankan pada ketercapaian kompetensi
siswa baik secara individual maupun klasikal, berorientasi pada hasil belajar
dan keberagaman.
2). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Secara umum, KTSP tidak jauh berbeda dengan KBK, namun perbedaan
yang menonjol terletak pada kewenangan dalam penyusunannya, yaitu
mengacu pada desentralisasi sistem pendidikan. Pemerintah pusat menetapkan
standar kompetensi dan kompetensi dasar, sedangkan sekolah dalam hal
ini guru, dituntut untuk mampu mengembangkan dalam bentuk silabus dan
penilaiannya sesuai dengan kondisi sekolah dan daerahnya.
3). Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 menekankan pada kompetensi berbasis sikap,
keterampilan, dan pengetahuan, serta menekankan pada keaktifan siswa untuk
mendapatkan pengalaman personal melalui observasi (pengamatan), bertanya,
menalar, menyimpulkan, dan mengomunikasikan informasi dalam kegiatan
pembelajaran.

Ilmu Pengetahuan Sosial 279


c. Kebudayaan
Dalam bidang kebudayaan dilakukan upaya pelestarian budaya dengan
mendaftarkan warisan budaya Indonesia ke United Nations Educational,
Scientific, and Cultural Oganization (UNESCO) atau Organisasi Pendidikan,
Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Upaya ini dilakukan
untuk menghindari klaim negara lain terhadap warisan budaya Indonesia.
Beberapa warisan budaya Indonesia yang telah mendapat pengakuan
internasional melalui UNESCO dapat kamu lihat pada tabel berikut.
Tabel. 4.15. Warisan Budaya Indonesia
Warisan Cagar Kompleks Candi Borobudur Diakui tahun 1991
Budaya
Kompeks Candi Prambanan Diakui tahun 1991
Situs Prasejarah sangiran Diakui tahun 1996
Warisan Karya Wayang Diakui tahun 2003
Budaya Tak Benda
Keris Diakui tahun 2005
Batik Diakui tahun 2009
Angklung Diakui tahun 2010
Tari Saman Diakui tahun 2011
Noken Diakui tahun 2012

Selain warisan budaya yang sudah diakui di atas, masih banyak warisan
budaya Indonesia yang sedang dalam proses pendaftaran di UNESCO,
diantaranya adalah Tenun Ikat dari Sumba, Rencong dari Aceh, Tari Tor-tor
dari Sumatra Utara, Gordang Sembirang dari Sumatra Utara, Songket dari
Palembang, Ondel-Ondel dari DKI Jakarta, Reog dari Ponorogo, Sasirangan
dari Kalimantan Selatan dan warisan-warisan budaya lainnya.

Aktivitas Kelompok

1. Bentuklah kelompok dengan anggota 4-6 orang!


2. Bersama kelompokmu, carilah informasi mengenai perkembangan
bangsa Indonesia pada masa reformasi!
3. Kamu dapat mencari informasi dari materi yang telah kamu pelajari,
buku-buku bacaan, majalah, surat kabar, internet atau sumber lainnya.
4. Berdasarkan informasi yang kamu peroleh, buat tulisan tentang
perkembangan masyarakat Indonesia pada masa reformasi dalam 1-2
halaman!
5. Presentasikan hasil kerja kelompokmu di depan kelas!
6. Setelah dipresentasikan, kumpulkan hasil presentasi kepada guru
untuk penilaian!

280 Kelas IX SMP/MTs Edisi Revisi


Rangkuman

• Upaya mempertahankan kemerdekaan Indonesia dilakukan melalui


cara diplomasi dan pertempuran. Diplomasi yang dilakukan Indonesia
dengan Belanda di antaranya adalah Perundingan Linggajati, Perundingan
Renville, Perundingan Roem-Royen, dan Konferensi Meja Bundar.
• Pertempuran-pertempuran yang terjadi untuk mempetahankan
kemerdekaan di antaranya adalah Pertempuran Surabaya, Pertempuran
Ambarawa, Pertempuran Medan Area, Bandung Lautan Api, dan
Pertempuran Margarana.
• Indonesia memperoleh kedaulatan setelah penandatanganan Konferensi
Meja Bundar yang diselenggarakan di Den Haag, Belanda. Pada tanggal
27 Desember 1949 dilakukan penyerahan kedaulatan dari Belanda kepada
RIS. Bentuk negara serikat yang disepakati pada Konferensi Meja Bundar
ternyata tidak sesuai dengan cita-cita bangsa. Pada tanggal 19 Mei 1950
diadakan konferensi yang dihadiri oleh wakil-wakil RIS dan RI dengan
keputusan inti kembali mewujudkan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
• Peristiwa politik yang terjadi pada masa Demokrasi Parlementer antara
lain adalah tujuh kali pergantian kabinet, penyelenggaraan Pemilu pertama,
Dekrit Presiden 5 Juli 1959, penyelenggaraan Konferensi Asia-Afrika, dan
gangguan kemanan seperti, pemberontakan DI/TII, pemberontakan APRA,
pemberontakan Andi Aziz, pemberontakan RMS, dan pemberontakan
PRRI/Permesta.
• Kebijakan ekonomi yang dilaksanakan pada masa Demokrasi Parlementer
di antaranya adalah Gunting Syafruddin, sistem ekonomi gerakan banteng,
nasionalisasi perusahaan asing, Finansial Ekonomi (Finek), dan Rencana
Pembangunan Lima Tahun (RPLT). Kebijakan ekonomi yang dilaksanakan
pada masa Demokrasi Terpimpin adalah Devaluasi Mata Uang Rupiah,
dan mengeluarkan Deklarasi Ekonomi.
• Kebijakan ekonomi yang dilaksanakan pada masa Orde Baru meliputi
program jangka pendek dan program jangka panjang. Program jangka
pendek diwujudkan dengan stabilisasi dan rehabilitasi ekonomi. Adapun
program jangka panjang diwujudkan dengan pembangunan jangka panjang
dilakukan secara periodik lima tahunan.

Ilmu Pengetahuan Sosial 281


• Peristiwa politik yang terjadi pada masa Rerformasi di antaranya adalah
dilaksanakannya reformasi di bidang politik yang meliputi reformasi
di bidang ideologi negara dan konstitusi, Pemberdayaan DPR, MPR,
DPRD, Reformasi lembaga kepresidenan dan kabinet, serta penghapusan
Dwifungsi ABRI secara bertahap. Upaya penanggulangan krisis ekonomi
yang terjadi pada 1997 dilakukan secara bertahap dan mulai menunjukkan
hasilnya beberapa tahun kemudian.
• Pada era reformasi, amanat UUD 1945 dalam bidang pendidikan mulai
dilaksanakan dengan memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-
kurangnya 20%.

282 Kelas IX SMP/MTs Edisi Revisi


Uji Kompetensi

A. Pilihan Ganda

Pilihlah jawaban yang paling tepat!


1. Peristiwa Rengasdengklok memberikan manfaat, yaitu ...
a. proklamasi kemerdekaan seizin Jepang
b. Soekarno-Hatta menjadi aman
c. dibuatnya naskah proklamasi kemerdekaan
d. disepakatinya pelaksanaan proklamasi kemerdekaan
2. Setelah memproklamasikan kemerdekaan, Indonesia harus berhadapan
dengan … .
a. Jepang dan Inggris
b. Jepang, Belanda, dan Sekutu
c. Jepang dan Belanda
d. Jepang, Prancis, dan Belanda
3. Kedatangan pasukan Sekutu pada akhirnya disambut dengan perlawanan
oleh rakyat Indonesia karena….
a. membantu pasukan Jepang
b. mengubah pemerintahan RI
c. membawa pasukan NICA
d. melucuti tentara Jepang
4. Pada tanggal 23 Maret 1946 Sekutu mengeluarkan ultimatum di Bandung
yang isinya…
a. agar rakyat Bandung membantu Sekutu melucuti senjata tentara
Jepang
b. agar rakyat Bandung yang memiliki senjata menyerahkan diri kepada
Belanda
c. agar TRI mengosongkan kota Bandung
d. agar rakyat membakar kota Bandung
5. Penyebab pertempuran 10 November 1945 di Surabaya adalah ....
a. adanya bentrokan antara pejuang Surabaya dengan pasukan Belanda
b. Inggris terang-terangan membantu NICA
c. Belanda melakukan provokasi terhadap pejuang Surabaya
d. tewasnya Brigjen. A. W. S. Mallaby

Ilmu Pengetahuan Sosial 283


6. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut!
a) Belanda mengakui secara de facto Republik Indonesia dengan wilayah
kekuasaan yang meliputi Sumatra, Jawa, dan Madura. Belanda sudah
harus meninggalkan daerah de facto paling lambat tanggal 1 Januari
1949.
b) Republik Indonesia dan Belanda akan bekerja sama dalam membentuk
Republik Indonesia Serikat (RIS), salah satu bagiannya adalah
Republik Indonesia.
c) RIS dan Belanda akan membentuk Uni Indonesia-Belanda yang
diketuai oleh Ratu Belanda.
Pernyataan di atas merupakan hasil perundingan…
a. Linggarjati
b. Renville
c. Roem-Royen
d. Konferensi Meja Bundar
7. Penyerahan kedaulatan Indonesia dilaksanakan setelah berlangsung . . . .
a. Perundingan Linggarjati
b. Perundingan Renville
c. Perundingan Roem-Royen
d. Konferensi Meja Bundar
8. Usaha Belanda untuk menguasai kembali wilayah Indonesia dengan cara
memecah belah kedaulatan RI ialah ....
a. membentuk KNIL
b. menerapkan blokade ekonomi
c. melakukan Agresi Militer
d. membentuk negara-negara boneka
9. Pada masa demokrasi parlementer, pembangunan nasional tidak dapat
dilaksanakan sebab…
a. adanya tuntutan dari kalangan ABRI untuk mengganti presiden
b. para pemimpin partai saling berebut kekuasaan untuk kepentingan
partainya
c. timbulnya demonstrasi-demonstrasi di berbagai daerah
d. adanya kesenjangan sosial di kalangan masyarakat

284 Kelas IX SMP/MTs Edisi Revisi


10. Perhatikan kabinet-kabinet berikut!
(a) Kabinet Natsir
(b) Kabinet Sultan Hamengku Buwono IX
(c) Kabinet Sukiman
(d) Kabinet Burhanudin Harahap
(e) Kabinet Dwikora
(f) Kabinet Pembangunan
Beberapa kabinet yang terbentuk pada masa demokrasi parlementer
adalah ….
a. Kabinet (a),(c), dan (d)
b. Kabinet (a), (b), dan (e)
c. Kabinet (c), (d), dan (e)
d. Kabinet (d), (e), dan (f)

B. Esai

Jawablah pertanyaan berikut dengan benar!


1. Pada masa kemerdekaan, masa Demokrasi Parlementer, dan masa
Demokrasi Terpimpin keadaan ekonomi Indonesia cenderung memburuk.
Menurut pendapatmu, apa saja yang menyebabkan buruknya perekonomian
Indonesia waktu itu? Jelaskan!
2. Pada pemerintahan Orde Baru, perekonomian Indonesia mengalami
kemajuan yang cukup pesat. Apa saja hal-hal yang mendukung kemajuan
tersebut? Jelaskan!
3. Pada 1998, keadaan ekonomi Indonesia kembali memburuk. Jelaskan hal-
hal yang menyebabkan keadaan tersebut!
4. Bagaimanakah perkembangan kehidupan sosial masyarakat Indonesia
dalam bidang pendidikan dan kesejateraan masyarakat sejak masa
kemerdekaan hingga reformasi?
5. Bagaimanakah upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah pada masa
Orde Baru dan masa Reformasi untuk melestarikan kekayaan budaya
Indonesia?

Ilmu Pengetahuan Sosial 285

Anda mungkin juga menyukai