Anda di halaman 1dari 3

MASA PRA AKASARA

PENGERTIAN, WAKTU, CARA HIDUP DAN PENINGGALANNYA


PERTEMUAN KE 2 KELAS X ITL, TKRO, KK, KL

Oleh
Dwi Susanto, S.Pd.

Hai, Pebelajar!
Apabila kita melihat kehidupan di zaman modern sekarang ini dengan teknologi yang maju
dan kehidupan yang praktis. Pernahkah kamu berpikir dan bertanya-tanya seperti apa rasanya
bila semua kehidupan dan teknologi yang ada saat ini tiba-tiba hilang dan memasuki zaman
es? Wah! Berrrrat untuk di bayangkan!

Meskipun zaman dulu adalah zaman yang sulit, tapi buktinya nenek moyang kita mampu
melewatinya hingga lahirlah generasi modern saat ini yang lebih cerdas dan pintar karena
didasari oleh kemampuan yang didapatkan lewat sekolah.

Di sekolah, pertama-tama kamu diajarkan cara berkomunikasi, lalu cara membaca, dan
kemudian cara-cara lainnya. Bagaimana kalau kemampuanmu itu tiba-tiba lenyap?

Apa pengertian masa praaksara?


Masa praaksara yang juga sering disebut sebagai masa nirleka merupakan suatu masa saat
manusia purba belum mengenal tulisan. Seluruh dunia memiliki masa praaksara yang
berbeda-beda antara satu tempat dengan tempat yang lainnya.
Sebutan ‘masa praaksara’ ada untuk menggantikan ‘masa prasejarah’ yang dirasa kurang
tepat karena meskipun belum mengenal tulisan, manusia purba yang hidup pada masa
tersebut sudah memiliki sejarah serta telah menghasilkan kebudayaan.
Kapan Masa Praaksara di mulai?
Meskipun belum diketahui secara pasti dan belum bisa dibuktikan, namun yang pasti masa
praaksara dimulai sejak manusia purba mulai terdapat di muka Bumi.
Pada zaman Neozoikum atau Kainozoikum yang terjadi kurang lebih 65 juta tahun yang lalu,
Bumi sudah mulai stabil, sehingga kehidupan semakin berkembang. Neozoikum dibagi
menjadi dua, yaitu zaman tersier (zaman ketiga) serta zaman kuarter (zaman keempat).
Pada zaman tersier, binatang besar mulai berkurang, tergantikan oleh jenis-jenis binatang
menyusui, misalnya kera dan monyet. Sementara itu, pada zaman kuarter, mulai muncul
tanda-tanda adanya kehidupan manusia purba.
Zaman kuarter sendiri terbagi ke dalam dua masa, yakni masa Plaistosen yang merupakan
awal kehidupan manusia dan seringkali disebut sebagai zaman es serta masa Halosen yang
merupakan awal kemunculan Homo sapiens yang diyakini sebagai nenek moyang dari masa
modern.
Bagaimana cara hidup di masa Praaksara?
Melihat masa zaman es yang pastinya begitu sulit dilewati tanpa cara hidup yang
menyesuaikan, pastilah manusia purba yang hidup di masa praaksara memiliki cara hidup
tersendiri.
Manusia purba memiliki dua karakter khas dalam pola huniannya. Pertama, mereka memilih
tinggal dekat dengan sumber air karena air merupakan kebutuhan manusia yang amat sangat
penting, mulai dari sebagai kebutuhan jasmani hingga mobilitas dari satu tempat ke tempat
lain. Kedua, mereka lebih memilih hidup di alam terbuka. Situs-situs purba di sepanjang
aliran Bengawan Solo adalah bukti dari pola hunian ini.
Hasil penelitian berupa fosil maupun artefak lainnya menunjukkan bahwa manusia purba
masa praaksara pada awalnya hidup dengan cara berburu dan meramu, alias masih
bergantung pada alam. Karena itu, mereka juga hidup berpindah-pindah seiring dengan
ketersediaan makanan. Masa ini disebut pula dengan masa food gathering.
Setelah masa food gathering, mereka mulai mengenal masa food producing. Tidak hanya
mengumpulkan makanan, manusia purba juga mulai melakukan kegiatan bercocok tanam
untuk mengusahakan makanannya. Jika tanah sudah habis, mereka akan mencari lahan baru.
Mereka mulai menebang bahkan membakar hutan.
Manusia purba masa praaksara juga memiliki sistem kepercayaan, lho. Ada tiga sistem
kepercayaan yang diyakini merupakan bagian dari masa praaksara. Pertama, animisme yang
mempercayai pengaruh roh nenek moyang bagi kehidupannya. Kedua, dinamisme yang
mempercayai kekuatan suatu benda dalam mempengaruhi kehidupannya. Ketiga, totemisme
yang mempercayai kekuatan hewan yang dianggap suci.
Semua hal ini dapat ditemukan dari hasil penelitian arkeolog, baik berupa fosil maupun
artefak.
Jenis manusia purba apa saja yang ada di Indonesia?

Ada tiga jenis manusia purba yang fosilnya ditemukan di Indonesia, yaitu:

1. Meganthropus Paleojavanicus

Manusia purba paling tua di Jawa ini memiliki tubuh besar dan kekar. Rahangnya besar,
tulangnya tebal, dan keningnya menonjol. Meganthropus Paleojavanicus hidup kira-kira dua
juta tahun SM. Fosilnya ditemukan dan diteliti oleh Dr. G.H.R. Von Koenigswald pada 1936
dan 1941 di Sangiran, Solo.

2. Pithecanthropus Erectus

Dari namanya, manusia purba satu ini merupakan manusia kera yang berjalan tegak.
Tingginya sekitar 165-180 cm, sama dengan manusia zaman now. Fosilnya ditemukan oleh
Eugene Dubois di Trinil, dekat Bengawan Solo.

3. Homo

Manusia purba ini lebih sempurna dibandingkan dengan kedua pendahulunya. Ada tiga jenis
Homo di Indonesia, yaitu:

 Homo Soloensis

Seperti kedua pendahulunya, Homo Soloensis juga berasal dari Solo. Fosilnya ditemukan
oleh Ir. Oppenorth di Ngandong. Tinggi badannya yaitu 180 cm dan tengkoraknya lebih besar
daripada Pithecanthropus Erectus. Homo Soloensis dapat berjalan tegak.

 Homo Wajakenesis
Ditemukan oleh Van Reitschoten pada 1889 di Wajak, Jawa Timur, manusia purba ini
memiliki tinggi badan yang berkisar dari 130-210 cm dengan tengkorak yang lebih bulat.
Mereka juga dapat berjalan tegak serta memiliki keahlian untuk membuat peralatan dari batu,
kayu, dan tulang-belulang.

 Homo Sapiens

Manusia purba generasi terakhir ini memiliki ciri-ciri fisik yang menyerupai manusia modern
masa sekarang.

Untuk menambah wawasan pebelajar tentang Masa Praaksara – Paleolitikum dan


Mesolitikum silahkan klik:
http://m.youtube.com/watch?v=3le_74ek3J0 tonton dan simak video tersebut.
Setelah mempelajari materi Masa Praaksara pebelajar tentu bertambah pengetahuannya
tentang kehidupan manusia di masa tersebut, oleh sebab itu untuk mengukur kemampuan
pebelajara setelah mempelajari sejarah materi Masa Praaksara, silahkan kerjakan tugas di
bawah ini!
1. Buatlah rangkuman dari video yang tersedia pada link di atas!
2. Dampak dari Pandemi Covid-19 tersebut adalah kita tidak bisa melaksanakan
pembelajaran secara normal sehingga mendorong kita menuju New Normal dalam
pembelajaran. Tahukah bahwa pandemi juga pernah terjadi pada masa lalu, Jelaskan
peristiwa pandemi penyakit/virus yang pernah terjadi di Indonesia pada masa kolonial
Belanda!
Catatan:
Jawablah dengan tulis tangan pada kertas, jangan lupa tulis nama, kelas, jurusan dan
nomor halaman kemudian foto dan kirimkan ke email satriabajahitam7777@gmail.com
Paling lambat Rabu, 5 Agustus 2020. TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai