Anda di halaman 1dari 5

PRAKTIKUM MINERAL OPTIK & PETROGRAFI

Acara : III (Pengamatan Mineral Dalam Nama : Elsi Endera


Batuan Beku)
Hari/tgl : Senin/18 April 2022 Nim : F 121 20 013

No Urut : 01
NIKOL SEJAJAR
No.Peraga : ST 83 (Diorit Kuarsa)
Warna Absorbsi : Putih Kekuningan
Bentuk : Anhedral
Belahan : Tidak Ada
Pecahan : Tidak Rata
Pleokroisme : Monokroik
Relief : Rendah
Intensitas : Sedang

Ukuran Mineral : BS = = 0,025


DMP = 0,025x35 = 0,875 mm
NIKOL SILANG
Warna interferensi : Hitam
Bias Rangkap : 0,008 (Orde 1)
Sudut Gelapan : Miring (20 + 28 = 48 )
Jenis Gelapan : Gelapan Miring
Kembaran : Albit
Po = 349 -311 = 38
Qo = 328 -304 = 24

Nama Mineral : Plagioklas Labradorite ((Ca, Na)(Al, Si)4O8)


Keterangan :

Pada hari senin, 11 April 2022 telah dilaksanakan praktikum mineral optik dan
petrografi di laboratorium petrologi, dan telah diamati sebuah mineral dengan
nomor sampel atau nomor peraga ST 83 (Diorit Kuarsa).

Pada pengamatan mineral ini ada beberapa hal yang dideskripsi, diantaranya
yaitu sebagai berikut : warna adalah merupakan akibat dari gejala serapan cahaya
PRAKTIKUM MINERAL OPTIK & PETROGRAFI

Acara : III (Pengamatan Mineral Dalam Nama : Elsi Endera


Batuan Beku)
Hari/tgl : Senin/18 April 2022 Nim : F 121 20 013

yang melintasi kristal. Warna mana yang teramati adalah warna cahaya yang
secara optik dilakukan dengan melihat bentuk mineral dalam kondisi dua dimensi.
Sementara itu dengan adanya bidang belahan dari mineral, maka dapat pula kita
menafsirkan struktur kristal dari mineral tersebut. Bentuk mineral diamati dengan
melihat atau mengamati bidang-bidang batas ataupun garis batas dari mineral
tersebut. Belahan (Cleavage) dan Pecahan (Fracture) merupakan kemampuan
dan kecenderungan untuk terpisah menjadi bagian yang lebih kecil. Apabila
bidang-bidang tersebut berbentuk lurus dengan arah tertentu sesuai dengan bentuk
kristalnya, bidang tersebut adalah belahan (cleavage). Salah satu dari sifat mineral
adalah adanya bidang belahan yang tetap, hal tersebut berhubungan pula dengan
sifat-sifat khusus struktur atom mineral tersebut. Apabila bidang-bidang tersebut
tidak dikontrol oleh bentuk kristalnya (struktur atom), tetapi dikontrol oleh faktor
lain seperti kembaran, maka bidang tersebut dinamakan parting. Jika bidang-
bidang kecil dari mineral tidak lurus dengan arah yang tidak teratur dan tidak
dikontrol oleh struktur atomnya, maka bidang tersebut adalah pecahan (fracture).
Pecahan adalah kemampuan mineral untuk pecah melalui bidang yang tidak rata
dan tidak teratur. Pleokroisme adalah gejala perubahan warna mineral pada
ortoskop tanpa nikol atau nikol sejajar bila meja objek diputar hingga 90º, disebut
dengan pleokroisme. Untuk semua jenis mineral, masing-masing mempunyai
sifat pleokrisme yang berbeda, juga ada yang dinamakan pleokroisme kuat dan
pleokraisme lemah. Relief adalah kenampakkan yang timbul akibat adanya
perbedaan indeks bias antara suatu mineral dengan media yang terdapat di
sekitarnya, karena pada umumnya perekat sayatan tipis adalah balsam kanada,
maka skala relief pembandingnya adalah balsam kanada. Jadi balsam kanada tidak
mempunyai relief atau bereliefnya nol (nkb = 1,537). Mineral yang mempunyai
perbedaan indeks bias yang besar dengan indeks bias balsam kanada (bisa lebih
kecil maupun lebih besar) akan mempunyai relief yang tinggi sampai sangat tinggi
PRAKTIKUM MINERAL OPTIK & PETROGRAFI

Acara : III (Pengamatan Mineral Dalam Nama : Elsi Endera


Batuan Beku)
Hari/tgl : Senin/18 April 2022 Nim : F 121 20 013

dan sebaliknya. Intensitas adalah sesuatu yang memiliki perbandingan lurus


dengan relief. Ukuran mineral adalah besaran mineral yang diamati pada saat
pengamatan pada mikroskop polarisasi. Warna interferensi merupakan sifat optik
mineral berupa kenampakan warna yang dihasilkan oleh sifat dwibias mineral
pada posisi polarisator dan analisator yang terpasang. Warna interferensi dapat
ditentukan dengan memutar meja objek hingga pada kenampakan memperoleh
terang maksimal yang menandakan bahwa sumbu sinar memiliki sudut tegak lurus
terhadap sumbu kristal. Harga bias rangkap merupakan selisih maksimum kedua
indeks bias sinar yang bergetar dalam suatu mineral. Pada mineral yang
mempunyai sistem kristal tetragonal, hexagonal dan trigonal, selisih indeks bias
maksimum terdapat pada sayatan yang sejajar sumbu–c kristalografi, karena pada
sayatan ini sinar yang bergetar adalah sinar biasa (ordiner) dan sinar luarbiasa
(extraordiner) yang sesungguhnya. Sedangkan pada mineral yang mempunyai
sistem kristal ortorombik, triklin dan monoklin, harga selisih indeks bias
maksimum terdapat pada sayatan yang dipotong sejajar bidang sumbu optik,
karena pada sayatan ini sinar yang bergetar adalah sinar X (cepat) dan sinar Z
(lambat). Sudut gelapan atau pemadaman adalah keadaan mineral pada kedudukan
warna interferensi minimum, terjadi apabila sumbu indikatriks (arah getar sinar)
mineral sejajar dengan arah getar analisator atau polarisator. Pada pengamatan
mineral anisotrop, apabila meja objek diputar 360º maka akan terjadi gelap
sebanyak 4 (empat) kali. Jenis gelapan merupakan bagian dari sudut gelapan.
Terdapat beberapa jenis gelapan yang merupakan ciri optik yang khusus dari
berbagai jenis mineral :

a. Gelapan sejajar (paralel), terjadi bila pemadaman berada pada posisi dimana
sumbu panjang ataupun belahan mineralnya sejajar sumbu-c dan sejajar pula
dengan benang silang (c ^ X,Z = 0º atau c ^ X,Z = 90º. Gelapan ini umumnya
terjadi pada sistem kristal tetragonal, heksagonal, trigonal,dan ortorombik.
PRAKTIKUM MINERAL OPTIK & PETROGRAFI

Acara : III (Pengamatan Mineral Dalam Nama : Elsi Endera


Batuan Beku)
Hari/tgl : Senin/18 April 2022 Nim : F 121 20 013

b. Gelapan simetris, terjadi bila pemadaman pada posisi simetris (c ^ X, Z = 45º).


Umumnya pada sayatan mineral sistem ortorombik, monoklin, misalnya pada
jenis mineral piroksin dan amphibol.

c. Gelapan miring, gelapan jenis ini merupakan pemadaman yang terjadi pada
posisi dimana sumbu panjang kristal (belahan yang sejajar sumbu-c)
membentuk sudut dengan arah getar analisator dan polarisator (c ^ X,Z = 46º -
89º).

d. Gelapan bergelombang, gelapan jenis ini terjadi karena keseluruhan mineral


telah mengalami tekanan namun belum sampai rekristalisasi secara sempurna,
umumnya pada pada kuarsa.

e. Gelapan bintik, kenampakan jenis gelapan ini adalah pada posisi gelap
maksimum tidak seluruh kristal menjadi gelap, dimana sebagian terdapat
bintik–bintik terang. Hal ini terjadi karena mineral silika yang berlapis–lapis
sehingga mengakibatkan terjadinya distorsi atau perubahan orientasi kristal.

Kembaran dapat di jelaskan pada kenampakan mikroskopis, kembaran nampak


sebagai lembar-lembar yang memperlihatkan warna interferensi dan pemadaman
yang berbeda. Kenampakan tersebut dapat disebabkan karena terjadi gangguan
pada waktu proses kristalisasi yang menyebabkan kembaran tumbuh. Dapat juga
terjadi karena adanya proses deformasi pada waktu kristal tersebut sudah
terbentuk (kembaran deformasi).

Pada praktikum kali ini diamati sampel dengan nomor peraga ST 83 / Diorit
kuarsa, dengan warna absorsi putih kekuningan, bentuk anhedral, tidak ada,
pecahan tidak rata, pleokrisme monokroik, relief rendah, intensitas tinggi, ukuran
mineral 0,875 mm, warna interferensi hitam, bias rangkap 0,008 / ( orde 1 ),
sudut
PRAKTIKUM MINERAL OPTIK & PETROGRAFI

Acara : III (Pengamatan Mineral Dalam Nama : Elsi Endera


Batuan Beku)
Hari/tgl : Senin/18 April 2022 Nim : F 121 20 013

gelapan (48°), Jenis gelapan miring, kembaran calsbad-albit, nama mineral


plagioklas labradorite ((Ca, Na)(Al, Si)4O8).
Proses terbentuknya mineral labradorite dapat kita lihat pada bowen’s
reaction series (BRS). Labradorit termasuk dalam kelompok mineral feldspar
(plagioklas). Pembentukan mineral-mineral plagioklas terdapat pada suhu yang
tinggi yaitu 800°C-1400°C. Dapat kita ketahui proses pembentukan kristal dari
plagioklas labradorit ini sendiri, yang mana urutannya dari kristalisasi atau
pembekuan magma. Magma ini berasal dari batuan setengah cair ataupun oleh
batuan yang sudah ada sebelumnya, baik yang ada di mantel maupun di kerak
bumi. Secara umum proses pelelehan tersebut terjadi pada salah satu proses dari
kenaikan temperature, penurunan tekanan, ataupun perubahan komposisi.
labradorit mempunyai kandungan kimia 30-50% sodium dan 50-70% kalsium.
Karakteristik fisik dari mineral labradorit adalah mempunyai warna abu-abu atau
hitam keabu-abuan, kilat kaca, cerat putih, pecahan konkoidal, kekerasan 6-6,5,
bersifat transparan-transclucent, belahan satu arah, berat jenis 2,70-2,74, dan
plagioklas labradorit berasosiasi dengan mineral biotit, piroksen, dan hornblende.
Terdapat pada batuan beku seperti auganit, basalt, gabbro, dan olivine gabbro
serta batuan metamorf.
Mineral labradorite biasanya digunakan sebagai perhiasan atau batu
permata karena mineral ini memiliki kombinasi warna yang sangat menarik, selain
itu mineral labradorite juga digunakan untuk membuat ubin dan pelapis
berkualitas premium untuk rumah, gedung, dan pusat perbelanjaan.
PRAKTIKAN ASISTEN

Elsi Alfionita Endera Muh. Irsan

F121 20 013 F121 18 068

Anda mungkin juga menyukai