Acara 3 Sampel 1
Acara 3 Sampel 1
No Urut : 01
NIKOL SEJAJAR
No.Peraga : ST 83 (Diorit Kuarsa)
Warna Absorbsi : Putih Kekuningan
Bentuk : Anhedral
Belahan : Tidak Ada
Pecahan : Tidak Rata
Pleokroisme : Monokroik
Relief : Rendah
Intensitas : Sedang
Pada hari senin, 11 April 2022 telah dilaksanakan praktikum mineral optik dan
petrografi di laboratorium petrologi, dan telah diamati sebuah mineral dengan
nomor sampel atau nomor peraga ST 83 (Diorit Kuarsa).
Pada pengamatan mineral ini ada beberapa hal yang dideskripsi, diantaranya
yaitu sebagai berikut : warna adalah merupakan akibat dari gejala serapan cahaya
PRAKTIKUM MINERAL OPTIK & PETROGRAFI
yang melintasi kristal. Warna mana yang teramati adalah warna cahaya yang
secara optik dilakukan dengan melihat bentuk mineral dalam kondisi dua dimensi.
Sementara itu dengan adanya bidang belahan dari mineral, maka dapat pula kita
menafsirkan struktur kristal dari mineral tersebut. Bentuk mineral diamati dengan
melihat atau mengamati bidang-bidang batas ataupun garis batas dari mineral
tersebut. Belahan (Cleavage) dan Pecahan (Fracture) merupakan kemampuan
dan kecenderungan untuk terpisah menjadi bagian yang lebih kecil. Apabila
bidang-bidang tersebut berbentuk lurus dengan arah tertentu sesuai dengan bentuk
kristalnya, bidang tersebut adalah belahan (cleavage). Salah satu dari sifat mineral
adalah adanya bidang belahan yang tetap, hal tersebut berhubungan pula dengan
sifat-sifat khusus struktur atom mineral tersebut. Apabila bidang-bidang tersebut
tidak dikontrol oleh bentuk kristalnya (struktur atom), tetapi dikontrol oleh faktor
lain seperti kembaran, maka bidang tersebut dinamakan parting. Jika bidang-
bidang kecil dari mineral tidak lurus dengan arah yang tidak teratur dan tidak
dikontrol oleh struktur atomnya, maka bidang tersebut adalah pecahan (fracture).
Pecahan adalah kemampuan mineral untuk pecah melalui bidang yang tidak rata
dan tidak teratur. Pleokroisme adalah gejala perubahan warna mineral pada
ortoskop tanpa nikol atau nikol sejajar bila meja objek diputar hingga 90º, disebut
dengan pleokroisme. Untuk semua jenis mineral, masing-masing mempunyai
sifat pleokrisme yang berbeda, juga ada yang dinamakan pleokroisme kuat dan
pleokraisme lemah. Relief adalah kenampakkan yang timbul akibat adanya
perbedaan indeks bias antara suatu mineral dengan media yang terdapat di
sekitarnya, karena pada umumnya perekat sayatan tipis adalah balsam kanada,
maka skala relief pembandingnya adalah balsam kanada. Jadi balsam kanada tidak
mempunyai relief atau bereliefnya nol (nkb = 1,537). Mineral yang mempunyai
perbedaan indeks bias yang besar dengan indeks bias balsam kanada (bisa lebih
kecil maupun lebih besar) akan mempunyai relief yang tinggi sampai sangat tinggi
PRAKTIKUM MINERAL OPTIK & PETROGRAFI
a. Gelapan sejajar (paralel), terjadi bila pemadaman berada pada posisi dimana
sumbu panjang ataupun belahan mineralnya sejajar sumbu-c dan sejajar pula
dengan benang silang (c ^ X,Z = 0º atau c ^ X,Z = 90º. Gelapan ini umumnya
terjadi pada sistem kristal tetragonal, heksagonal, trigonal,dan ortorombik.
PRAKTIKUM MINERAL OPTIK & PETROGRAFI
c. Gelapan miring, gelapan jenis ini merupakan pemadaman yang terjadi pada
posisi dimana sumbu panjang kristal (belahan yang sejajar sumbu-c)
membentuk sudut dengan arah getar analisator dan polarisator (c ^ X,Z = 46º -
89º).
e. Gelapan bintik, kenampakan jenis gelapan ini adalah pada posisi gelap
maksimum tidak seluruh kristal menjadi gelap, dimana sebagian terdapat
bintik–bintik terang. Hal ini terjadi karena mineral silika yang berlapis–lapis
sehingga mengakibatkan terjadinya distorsi atau perubahan orientasi kristal.
Pada praktikum kali ini diamati sampel dengan nomor peraga ST 83 / Diorit
kuarsa, dengan warna absorsi putih kekuningan, bentuk anhedral, tidak ada,
pecahan tidak rata, pleokrisme monokroik, relief rendah, intensitas tinggi, ukuran
mineral 0,875 mm, warna interferensi hitam, bias rangkap 0,008 / ( orde 1 ),
sudut
PRAKTIKUM MINERAL OPTIK & PETROGRAFI