Proposal Novita Nur Rahmawati 1803067 S.kep
Proposal Novita Nur Rahmawati 1803067 S.kep
Disusun Oleh :
i
ii
HALAMAN PENGESAHAN PROPOSAL
Proposal yang disusun oleh :
Nama : Novita Nur Rahmawati
Nim 1803067
Prodi : S1 Keperawatan
Judul : Pengaruh Mewarnai Doodle Art Terapi Terhadap Kecemasan Pre
Sirkumsisi Pada Anak Di Rumah Sunat Semarang
Pada hari :
Tim Penguji :
iii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
Rumah Sunat Semarang”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian syarat
Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik atas bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1. Dr. Ns. Fery Agusman MM, Sp. Kom selaku Rektor Universitas Karya Husada
2. Ns. Witri Hastuti, M.Kep selaku Dekan Universitas Karya Husada Semarang
dan selaku penguji utama yang telah membantu menyelesaikan proposal ini.
6. Bapak dan Ibu dosen Universitas Karya Husada Semarang yang telah
iv
7. Bapak/Ibu yang telah bersedia menjadi responden.
8. Kedua orang tua penulis Bapak Walniyanto dan Ibu Dalmini yang paling hebat
sepanjang masa yang sangat penulis sayangi dan yang tidak henti-hentinya
memberikan perhatian, doa, kasih sayang dan dukungan baik secara materi
9. Kakak penulis Supri, Fajar, Adie, Sya’ada, Chintya yang memberikan motivasi
Penulis menyadari bahwa proposal ini jauh dari kata sempurna, oleh karena ini
saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan untuk perbaikan dan
Penulis
v
BAB I
PENDAHULUA
N
2016).
laki-laki di dunia. Secara medis tidak ada batasan umur untuk melakukan
Sirkumsisi. Di Indonesia usia yang paling sering adalah 5-12 tahun dan
anak laki laki dan 61.865 anak di Kota Semarang, itu artinya ada anak di usia
Semarang pada bulan Januari sampai November 2023 terdapat 470 anak yang
1
2
ruangan dan minta di temani oleh orang tua saat ingin masuk ke ruangan. Hal
satu penyulit. Kecemasan yang pada anak pre sirkumsisi akan menyebabkan
perangsangan sistem saraf otonom dan rasa takut (stressor) akan direspon
tidak dapat disekresikan. Jika hal ini tidak tertangani, maka proses sirkumsisi
2020).
seperti sikap mencoba untuk menunda tindakan sirkumsisi. Selain itu ada
respon fisik pada saat cemas timbul seperti mengepalkan tangan, gigi
gemetar, tubuh menjadi kaku, mata anak tertutup dan dahi berkerut.
Kecemasan yang dialami anak akan menyebabkan anak merasa tidak nyaman,
takut dan merasa bahwa dirinya akan ditimpa suatu kejadian yang buruk,
Jika kecemasan tidak tertangani dengan baik maka saat proses sirkumsisi
tidak bisa kooperatif maka anak akan menolak tindakan. Sehingga diperlukan
cemas, takut, sedih, tegang, dan nyeri. Mewarnai doodle art adalah terapi
perasaan yang tersimpan dalam bawah sadarnya dan tidak dapat dimunculkan
pernah kita alami bersama orang-orang yang kita cintai. Melalui aktifitas
mewarnai emosi dan perasaan yang ada didalam diri bisa dikeluarkan,
sehingga dapat menciptakan koping yang positif. Koping positif ini ditandai
dengan perilaku dan emosi yang positif. Keadaan tersebut akan membantu
orang tua dan anak pre sunat atau sirkumsisi di Rumah Sunat Semarang
oleh orang tua saat ingin masuk kerungan sirkumsisi. Hal ini menunjukkan
Berdasarkan dari data dan latar belakang di atas maka peneliti tertarik
B. Rumusan Masalah
yang akan dikaji dalam penelitian ini yaitu: “ Apakah pengaruh mewarnai
5
Semarang?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Responden (Masyarakat)
2. Instansi Pendidikan
sirkumsisi.
6
3. Bagi Peneliti
analitik.
E. Originalitas Penelitian
Tabel 1.1 Originalitas Penelitian
Penelitian
dan Metode
Tahun
Judul Hasil Perbedaan
Penelitian
publikasi
Shindi Terapi Penelitian ini Hasil penelitian Penelitian dahulu : Metode
Hapsari, doodle art menggunaka nya yaitu terapi penelitian menggunakan
Dkk dalam n rancangan doodle art secara rancangan kuantitatif,
(2022) upaya kuantitatif, signifikan Variabel penelitian
pencegahan metode yang meningkatkan menggunakan variabel bebas
dimensia digunakan fungsi kognitif yang menekankan doodle art
vaskular yaitu quasi responden dan variabel terikat nya
experimental (p<0,05). Doodle pencegahan dimensia
pre dan art sebagai bagian vaskular.
posttest dari seni dapat Penelitian sekarang :
tanpa menjadi terapi Metode penelitian
kelompok yang memberikan menggunakan pendekatan
kontrol . stimulai sensori Kuantitatif, sedangkan
dan kognitif bagi Variabel penelitian
klien yang menggunakan variabel bebas
mengalami yang menekankan mewarnai
gangguan doodle art serta variabel
neurologis terikatnya kecemasan pre
sirkumsisi.
7
Penelitian
dan Metode
Judul Hasil Perbedaan
Tahun Penelitian
publikasi
Zuli Pengaruh Penelitian ini Hasil penelitian Penelitian dahulu : Metode
Puspita kegiatan menggunaka nya yaitu nilai penelitian menggunakan
Sari doodle art n rancangan Asymp.Sig (2 rancangan kuantitatif,
(2022) melalui kuantitatif, tailed) yaitu Variabel penelitian
metode dengan sebesar 0,000. menggunakan variabel bebas
demonstrasi desain Perolehan hasil yaitu doodle art dan variabel
terhadap penelitian uji Wilcoxon terikat nya kemampuan
kemampuan one grup Match Pairs Test motorik halus anak..
motorik pretest tersebut dapat Penelitian sekarang :
halus anak posttest. disimpulkan Metode penelitian
bahwa Nilai menggunakan pendekatan
Asymp.Sig. 0,000 Kuantitatif, sedangkan
< 0,05 maka Variabel penelitian
dapat disimpulkan menggunakan variabel bebas
bahwa ada yaitu mewarnai doodle art
pengaruh kegiatan serta variabel terikatnya
doodle art melalui adalah kecemasan pre
metode sirkumsisi
demonstrasi
terhadap motorik
halus pada anak
Devi Pengaruh Penelitian ini Hasil statistik Penelitian dahulu : Metode
Purwati pemberian menggunaka dengan uji penelitian menggunakan
(2017) terapi n rancangan hipotesis rancangan kuantitatif,
bermain kuantitatif, wilcoxon signed Variabel penelitian
mewarnai dengan rank test dengan menggunakan variabel bebas
gambar desain derajat yaitu bermain mewarnai
terhadap penelitian kemaknaan 95% gambar dan variabel terikat
tingkat one grup diperoleh P value nya kecemasan anak
kecemasan pretest 0,000 sehingga prasekolah..
anak posttest dapat disimpulkan Penelitian sekarang :
prasekolah ada pengaruh Metode penelitian
selama pemberian terapi menggunakan pendekatan
hospitalisasi bermain Kuantitatif, sedangkan
mewarnai gambar Variabel penelitian
terhadap tingkat menggunakan variabel bebas
kecemasan anak yaitu mewarnai doodle art
prasekolah selama serta variabel terikatnya
hospitalisasi adalah kecemasan pre
sirkumsisi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Sirkumsisi
a. Pengertian Sirkumsisi
b. Indikasi Sirkumsisi
8
9
1) Agama
2) Medis
a) Fimosis
b) Parafimosis
c) Balanitis
d) Kondiloma akuminata
3) Sosial Budaya
alasan sosial atau budaya seperti anak merasa malu jika belum
c. Kontraindikasi Sirkumsisi
1) Kontraindikasi Mutlak
a) Hipospadia
(Syamsir, 2014).
b) Epispadia
2011).
2) Kontraindikasi Relatif
lain:
2) Metode Konvensional
4) Metode Klamp
Metode ini lebih di kenal dengan sunat cincin, pada metode ini
waktu sekitar satu minggu sampai sepuluh hari agar bekas lukanya
al, 2012).
Rasa nyeri mulai muncul ketika obat bius telah habis masa
all.,2012).
4) Kontrol
hari ketiga dan kelima sampai hari ketujuh. Perban dapat dilepas
2012).
Nutrisi yang baik adalah nutrisi yang cukup, tidak lebih dan tidak
f. Komplikasi Sirkumsisi
1) Perdarahan
2) Infeksi
2. Kecemasan
a. Pengertian Kecemasan
b. Tingkatan Kecemasan
1) Kecemasan ringan
2) Kecemasan sedang
3) Kecemasan berat
bermain, tidak ada nafsu makan, menarik diri, sedih dan apatis.
lainnya.
4) Panik
kehilangan udara
2
aktifitas seksual
6) Gangguan tidur
7) Tubuh gemetar
diri
(migrain)
1) Jenis kelamin
yang berasal dari luar lebih kuat dan lebih intensif daripada laki-
laki.
2) Umur
mengendalikan emosinya
berkurang.
digunakan pada 5 skala wajah adalah tidak cemas, agak cemas, cukup
g. Manajemen Kecemasan
1) Penatalaksanaan Farmakologis
a) Relaksasi
b) Distraksi
c) Humor
d) Terapi spiritual
e) Aromaterapi
a. Pengertian mewarnai
b. Manfaat mewarnai
c. Tujuan mewarnai
2) Berkembang kognitifnya
tak berarti”, sedangkan art dalam bahasa indonesia berarti “seni”. Jadi,
coret pada media kertas dengan berbagai media tulis seperti pensil,
pensil warna, atau juga spidol. Kegiatan doodle art adalah kegiatan
2
harapan.
dalam bentuk visual. Terapi ini juga dapat digunakan untuk semua
doodle art pada penelitian ini adalah jenis terapi yang menggunakan
Buchalter, 2004)
Hirawan, 2014)
serta ketelitian.
terhadap kreativitas.
Pada saat ini doodle art telah berkembang dan memiliki beberapa
Doodle art pattern adalah jenis doodle art lebih berfokus pada
bentuk dasar yang terdiri dari garis lurus, tegak, vertikal, miring,
3) Doodle Graffiti
4) Doodle Floral
5) Doodle Animation
binatang atau monster yang lucu dan unik, tak heran banyak orang
yang menyukainya.
tertentu.
B. Kerangka Teori
Sirkumsisi (Khitan)
Kecemasan
Manajemen Kecemasan
menghilangkan 1. Rileksasi
2. Distraksi
kecemasan dengan cara
3. Humor
mengalihkan perhatian
4. Terapi spiritual
pasien
5. Aromaterapi
C. Kerangka Konsep
Independent nya yaitu kecemasan pre sirkumsisi. Berikut Bagan dari Variabel
Penelitian.
Kecemasan Pre
Mewarnai Doodle Art
Sirkumsisi
D. Variabel Penelitian
Independent.
1. Variabel Dependent
2. Variabel Independent
E. Hipotesis
digunakan adalah quasi experiment dengan one group pre-test and post-
observasi data variabel independent dan dependent hanya satu kali pada
2. Desain Penelitian
O X O
Keterangan:
33
3
1. Waktu Penelitian
2. Tempat Penelitian
C. Definisi Operasional
1. Populasi
Kumpulan individu sejenis yang berada pada wilayah tertentu dan pada
waktu yang tertentu. Populasi dalam penelitian ini adalah anak laki laki
yang berusia 6-12 tahun di Rumah Sunat Semarang terdapat rata rata
2. Sampel
Sampel merupakan bagian populasi yang diteliti atau sebagian jumlah dan
sebagai berikut :
n = N / (1 + (N x e²))
Keterangan:
n = jumlah sampel
N = jumlah
populasi
n= 43/ (1+0,1)
n= 43/1,1
n= 39
responden
3
3. Teknik Sampling
penelitian.
E. Instrument Penelitian
Adapun instrumen yang digunakan dalam proses penelitian ini adalah sebagai
berikut :
informasi dari pemilik Rumah Sunat Semarang mengenai jumlah anak usia
1. Jenis Data
a. Data Primer
Disebut juga data yang pertama. Data yang diperoleh secara langsung
b. Data sekunder
Disebut data kedua, data sekunder adalah data yang di peroleh lewat
Semarang.
a. Tahap Persiapan
Semarang
3
b. Tahap Pelaksanaan
secara lengkap
terimakasih.
G. Pengolahan Data
(Sumantri,2015)
3
1. Editing
responden.
2. Scoring
a. Scoring cemas :
0 : Tidak cemas
1 : Agak cemas
2 : Cukup cemas
3 : Sangat
cemas
3. Coding
pertama ditulis R1 dan seterusnya, dan untuk kode yang lain adalah
sebagai berikut:
4. Tabulating
diinterpretasikan.
5. Entry Data
6. Cleaning
H. Analisis Data
1. Analisa Univariat
penelitian ini yaitu kecemasan pre sirkumsisi pada anak di Rumah Sunat
4
2. Analisis bivariate
Sunat Semarang.
H. Etika Penelitian
Etika dalam proses penelitian merupakan hal yang sangat penting dalam
3. Kerahasiaan (Confidentiality)
responden.
4
5. Keadilan (Justice)
responden.
DAFTAR PUSTAKA
Afrianto. (2012). Orang Tua Cermat, Anak Seha. Jakarta: Gagas Medika
Amelia Hirawan.(2014). Art is Fun. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. hal. 29-
30.
Mas Thole. (2017). Ayo Berkreasi Doodle.Jakarta: Erlangga for kids: 2017, hal.6
Meghan, C., Christine, T., Patrick, J., 2010. New face on the block : A pilot study
of the Faces Anxiety Scale for measuring anxiety / fear in children
undergoing painful medical procedures. Symp. A Q. J. Mod. Foreign Lit.
2010–2010
Morris, B., Waskett, J., Banerjee J., Wamaii, R.G, Tobian, A.A., Gray, R.H.,
Bailis, S.A., et al. (2012). A snip in time: what is the best age to
circumcise?. Biomedicentral Pediatrics.6-10
Mubarak, dkk. (2015). Buku Ajar Ilmu Keperawatan Dasar (Buku 1). Jakarta:
Salemba medika.
Sarinengsih, Y., Kusmawati, D., Safariah, T.D., 2018. Tingkat Kecemasan Saat
Hospitalisasi Pada Pasien Anak Usia Prasekolah ( 3-6 Tahun ) Di Ruang
Safir Santosa Hospital Bandung Kopo 181–188
IDENTITAS RESPONDEN
Nomor responde :
Nama :
Umur :
BB :
PETUNJUK PENGISIAN
Tanda-tanda tingkat kecemasan untuk mengisi lembar observasi
Berilah tanda X tanda pada angka yang sesuai dengan keadaan responden
Lampiran :
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR