Anda di halaman 1dari 2

Nama : Juan Felix Timotius

NIM : 200200351

1.
2.
Perusahaan badan hukum Perusahaan bukan badan hukum
Subyek hukum perusahaan badan hukum itu Subyek hukum dalam perusahaan bukan badan
adalah dia sendiri sebagai personifikasi orang hukum melekat pada pendiri atau pengurusnya,
sebagai badan hukum. dengan demikian badan usaha tersebut bukan
merupakan subyek hukum yang berdiri sendiri
di luar pendiri/pengurus.
Dalam melakukan hubungan hukum, Dalam melakukan hubungan hukum dengan
perusahaan badan hukum diwakilkan oleh pihak ketiga, perusahaan bukan badan hukum
pengurus/direksi yang ditunjuk sesuai dengan diwakilkan oleh pendiri yang sekaligus juga
akta pendirian/anggaran dasar. bertindak sebagai pengurus.
Harta (permodalan) pada perusahaan badan Harta kekayaan dalam perusahaan bukan badan
hukum terpisah dari kekayaan para hukum bercampur dengan harta/kekayaan
pendiri/pengurus pendiri/pengurus.
Dapat digugat/menggugat Tidak dapat digugat/menggugat, akan tetapi
dapat ditujukan kepada pendiri/pengurus aktif
karena pendiri/pengurus aktif tersebutlah yang
secara tidak langsung melakukan hubungan
hukum.
Pertanggungjawaban pendiri/pemegang saham Pertanggungjawabannya akan sampai harta
terhadap perikatan badan usaha kepada pihak pribadi pendiri tersebut alias tidak ada
ketiga hanya sebatas modal (inbreng) yang pembatas.
dimasukkan ke dalam badan usaha tersebut
Saat terjadi kepailitan maupun lukuidasi, harta Saat kepailitan maupun lukuidasi, harta yang
yang dibereskan hanya sebatas harta/modal dibereskan dapat mencapai harta pribadi
yang terdaftar pendirinya.

3. Menurut Pasal 2 ayat (2) dalam peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 29/ POJK.05/ 2020
tentang Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Bagi Perusahaan, prinsip-prinsip dalam menjalankan Tata
Kelola Perusahaan yang baik yaitu:
a. Keterbukaan (transparency), yaitu keterbukaan dalam proses pengambilan keputusan dan
keterbukaan dalam pengungkapan dan penyediaan informasi yang relevan mengenai
Perusahaan, yang mudah diakses oleh Pemangku Kepentingan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan di bidang pembiayaan serta standar, prinsip, dan praktik
penyelenggaraan usaha pembiayaan yang sehat;
b. Akuntabilitas (accountability), yaitu kejelasan fungsi dan pelaksanaan pertanggungjawaban
Organ Perusahaan sehingga kinerja Perusahaan dapat berjalan secara transparan, wajar,
efektif, dan efisien;

c. Pertanggungjawaban (responsibility), yaitu kesesuaian pengelolaan Perusahaan dengan


peraturan perundang-undangan di bidang pembiayaan dan nilai-nilai etika serta standar,
prinsip, dan praktik penyelenggaraan usaha pembiayaan yang sehat;
d. Kemandirian (independency), yaitu keadaan Perusahaan yang dikelola secara mandiri dan
profesional serta bebas dari Benturan Kepentingan dan pengaruh atau tekanan dari pihak
manapun yangtidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang pembiayaan
dan nilai-nilai etika serta standar, prinsip, dan praktik penyelenggaraan usaha pembiayaan
yang sehat; dan
e. Kesetaraan dan kewajaran (fairness), yaitu kesetaraan, keseimbangan, dan keadilan di dalam
memenuhi hak-hak Pemangku Kepentingan yang timbul berdasarkan perjanjian, peraturan
perundangundangan, dan nilai-nilai etika serta standar, prinsip, dan praktik penyelenggaraan
usaha pembiayaan yang sehat.

4. Organ Perusahaan terdiri dari tiga organ utama yaitu Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS),
Dewan Komisaris dan Direksi, yang dalam pelaksanaan tugas, wewenang dan tanggung jawab
berdasarkan pada Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Undang-
Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara. Seluruh organ tersebut memiliki
peranan penting dalam pelaksanaan Pedoman Tata Kelola Perusahaan Yang Baik secara efektif dan
karenanya harus menjalankan fungsinya sesuai dengan ketentuan yang berlaku atas dasar prinsip
bahwa masing-masing organ mempunyai independensi dalam melaksanakan tugas, fungsi dan
tanggung jawabnya semata-mata kepentingan perusahaan. Perusahaan meyakini bahwa hubungan
yang wajar antar organ perusahaan sangat berpengaruh positif terhadap keberhasilan pengelolaan
perusahaan dan implementasi Tata Kelola Perusahaan Yang Baik. Dengan demikian, perusahaan
secara tegas memisahkan tugas, hak, kewajiban, wewenang, fungsi dan tanggung jawab Rapat
Umum Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi.

Anda mungkin juga menyukai