Limbah Lingkungan
Limbah Lingkungan
PROFIL
PPID
DATA
GALERI
WKM
MAJALAH
Limbah merupakan masalah besar yang dirasakan di hampir setiap negara. Jumlah limbah akan
semakin bertambah seiring berjalannya waktu. Permasalahan sampah timbul dari berbagai sektor
terutama dari industri. Masalah limbah industri merupakan salah satu yang perlu diperhatikan
oleh para pelaku industri dan pemerintah, karena dapat menimbulkan berbagai bahaya dan
kerusakan lingkungan yang berdampak pada makhluk hidup jika tidak dikelola dengan baik.
Limbah industri adalah residu atau limbah yang dihasilkan dari kegiatan industri. Dengan kata
lain limbah industri adalah limbah yang dihasilkan dalam proses kegiatan produksi industri.
Berbagai jenis limbah dihasilkan tergantung pada produk industri yang diproduksi. Salah satu
contohnya adalah industri tekstil. Industri tekstil tidak hanya menghasilkan limbah berupa sisa
makanan, tetapi juga jenis limbah lain berupa limbah dari pewarna tekstil yang digunakan.
Jenis Limbah Industri
Adanya kegiatan industri yang semakin berkembang, hasil limbah yang dihasilkan pun kini
semakin beragam. Jenis limbah industri dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu limbah cair, limbah
padat, limbah gas, dan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3).
1. Limbah Cair
Limbah cair, seperti namanya, merupakan limbah cair yang dihasilkan selama kegiatan produksi
industri. Limbah ini biasanya dibuang ke selokan, sungai, bahkan lautan. Tergantung pada
produksi industri, komposisi limbah cair bervariasi. Limbah industri cair meliputi limbah industri
cair yang dapat dengan mudah dan cepat dinetralkan dan limbah industri cair yang mengandung
bahan berbahaya. Membuang limbah cair berbahaya tanpa pengolahan dapat menyebabkan
pencemaran air, merusak ekosistem dan membunuh organisme yang hidup disana. Contoh
limbah industri cair antara lain limbah tempe, limbah tahu, residu pewarna makanan dan pakaian,
residu larutan pengawet, air pencuci dari bahan produksi, besi dalam air, dan residu kimia
lainnya.
2. Limbah Padat
Limbah padat timbul dari pengolahan atau pembuangan limbah dari kegiatan industri dan tempat
umum. Limbah industri padat dapat berupa limbah organik maupun limbah anorganik. Limbah
yang tersisa akibat kegiatan industri tergolong limbah padat, tidak hanya sisa produksi yang
benar-benar berwujud padat, tetapi juga lumpur dan pupuk. Limbah padat yang dibuang di
bawah air dapat mencemari air dan merusak atau menghancurkan ekosistem di dalamnya. Dan
jika limbah padat dibuang di darat tanpa pengolahan terlebih dahulu, maka akan menyebabkan
pencemaran lingkungan setempat. Contoh limbah industri padat termasuk limbah pakaian,
limbah plastik, serpihan kayu, residu bubur kertas, kabel, residu bubur semen, besi, dll.
3. Limbah Gas
Limbah gas adalah hasil buangan dari kegiatan industri yang berupa molekul gas. Molekul gas
yang melebihi atau di atas standar menjadi limbah. Limbah ini menyebabkan polusi udara dan
berdampak buruk pada organisme hidup jika ditangani dengan tidak tepat. Contoh gas industri
antara lain kebocoran gas, asap pabrik, pembakaran pabrik, kelebihan gas metana, karbon
monoksida, dan hidrogen peroksida.
4. Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
Limbah Bahan Berbahaya (B3) merupakan jenis limbah industri yang mengandung bahan
berbahaya dan beracun. Limbah B3 mengandung zat beracun yang cukup banyak dan harus
ditangani secara terpisah. Pembuangan limbah B3 secara sembarangan atau tidak sengaja
menyebabkan pencemaran dan kerusakan lingkungan serta membahayakan kesehatan makhluk
hidup. Contoh kegiatan industri yang menghasilkan limbah B3 antara lain industri pengolahan
pelumas, industri pengolahan semen, industri pengolahan bubur kertas, dan industri farmasi.
Bahaya Limbah Industri
Industri yang membuang limbah secara ilegal adalah penyebab utama pencemaran air di seluruh
dunia. Pembuangan limbah secara ilegal dapat mencemari badan air dan membahayakan
kehidupan laut, sungai, dan sekitarnya. Limbah yang akan dibuang dapat berupa bahan kimia,
bahan radioaktif, logam berat, air tercemar, gas, atau bahan berbahaya lainnya. Limbah ini
mencemari sungai dan air laut. Air yang dikonsumsi manusia yang terkontaminasi limbah dapat
menyebabkan masalah kesehatan yang berbahaya. Selain itu, limbah industri yang langsung
dibuang atau ditimbun di dalam tanah juga dapat mencemari tanah. Karena racun dan bahan
kimia tersebut dapat mempengaruhi kesuburan tanah, menyebabkan pencemaran pangan, bahkan
mempengaruhi produktivitas tanaman. Misalnya, menanam tanaman di tanah yang
terkontaminasi dapat menyebabkan molekul limbah industri menumpuk di tanaman, lebih
mencemari tanaman daripada tanah. Paparan limbah juga dapat bergantung pada kondisi dan
struktur di sekitarnya. Misalnya, bagaimana kondisi tanah di sekitar area industri, arah angin,
jumlah pohon, dan letak sumber air? Hal ini karena beberapa produk pengolahan limbah dapat
menyebar melalui udara dan air ke daerah yang jauh dari industri. Jika hal ini terjadi, limbah
tersebut dapat membahayakan hewan, tumbuhan, bahkan manusia yang berada jauh dari lokasi
industri.
Pengelolaan Limbah Industri
Pengelolaan limbah yang tepat diperlukan untuk menghindari berbagai potensi bahayanya.
Berikut adalah berbagai cara pengelolaan limbah industri yang bisa dilakukan:
1. Pengelolaan Limbah Cair
Metode dan proses pembuangan limbah cair sangat beragam. Limbah dengan tingkat kontaminan
yang berbeda mungkin memerlukan metode pengolahan yang berbeda. Pembuangan limbah cair
umumnya dibagi menjadi tiga area: primer, sekunder dan tersier. Pada pengolahan air limbah
primer, limbah mengalami proses screening, pretreatment, sedimentasi dan flotasi. Sedangkan
pengolahan air limbah sekunder menggunakan mikroorganisme yang dapat menguraikan atau
dapat menguraikan bahan organik. Ada tiga metode pengolahan limbah ini: metode trickle filter,
metode lumpur aktif, dan metode kolam pengolahan. Selain itu, setelah mengolah limbah primer
dan sekunder, pengolahan air limbah tersier dilakukan jika masih ada zat berbahaya di dalam air
limbah. Contoh metode pengolahan tersier adalah metode saringan pasir, microstaining, vacuum
filter, penyerapan dengan karbon aktif, dan lainnya.
2. Pengelolaan Limbah Padat
Pembuangan limbah padat pabrik meliputi open landfill, sanitary landfill (limbah ditumpuk
dalam lubang yang ditutup dengan lapisan tanah liat dan lembaran plastik), insinerasi
(pembakaran limbah di insinerator), pembuangan limbah padat dan cair dapat dilakukan melalui
pengomposan atau daur ulang. Metode daur ulang dapat mengubah limbah padat menjadi sesuatu
yang berguna. Namun, pengolahan limbah padat bervariasi menurut industri.
3. Pengelolaan Limbah B3
Setiap orang yang menghasilkan limbah B3 wajib memiliki izin pengelolaan limbah B3 untuk
dapat membuang limbah tersebut. Pengolahan limbah B3 dapat dilakukan dengan pemadatan
termal, stabilisasi, fisika, kimia dan biologi dengan menggunakan teknik bersih atau ramah
lingkungan. Upaya pemulihan juga dapat dilakukan melalui daur ulang, pemulihan dan
penggunaan kembali limbah B3 yang dihasilkan.
Oleh: Alfiy Nur Rafi (Duta Museum Daerah Istimewa Yogyakarta untuk Museum Air)
Referensi:
Rahmawati Dina. 31 Januari 2023. Jenis Limbah Industri dan Bahayanya untuk Kesehatan.
24 Februari 2022. Limbah Industri: Pengertian, Contoh, dan Cara Menanganinya.
Retri Katarina. 10 Desember 2021. Mengenal Pencemaran Air dan Faktor Penyebabnya:
Limbah Industri, Rumah Tangga, dan Pertanian.
Aditya Rifan. 04 Desember 2020. Faktor Penyebab dan Dampa Pencemaran Air.
06 Maret 2018. Pengolahan Limbah Cair pada Industri dan Permasalahannya.
Bagikan
Berita Terpopuler
Batik Kawung
Berita Terkait
SEMINAR PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM TOKOH PEWAYANGAN NUSANTARA: JEJAK,
PERAN, DAN RELEVANSI
DINAS KEBUDAYAAN
(KUNDHA KABUDAYAN)
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Jl. Cendana II Yogyakarta 55166
Telp. (0274) 562628
Fax. (0274) 564945
Total Pengunjung
25.062.373
Copyright@2024