Uts Muhamad Rifki Studi Kelayakan Bisnis Teknologi Informasi
Uts Muhamad Rifki Studi Kelayakan Bisnis Teknologi Informasi
NIM : 312110205
Kelas : TI.21.C.2
Matkul : Studi Kelayakan Bisnis Teknologi Informasi
Jawaban
1. Perbedaan antara perusahaan perseorangan, CV, Firma, dan PT:
Perusahaan Perseorangan:
• Kepemilikan oleh satu orang.
• Keuntungan dan kerugian langsung dialami pemilik.
• Pengelolaan dan pengendalian oleh pemilik.
• Tidak ada pemisahan antara kekayaan pribadi dan bisnis.
CV (Commanditaire Vennootschap):
• Terdiri dari sekutu aktif dan sekutu pasif.
• Sekutu aktif bertanggung jawab atas pengelolaan dan memiliki tanggung jawab tak
terbatas.
• Sekutu pasif hanya menyetorkan modal dan bertanggung jawab sebatas modal yang
disetorkan.
• Tidak berbadan hukum.
Firma:
• Didirikan oleh dua orang atau lebih.
• Semua sekutu aktif dalam pengelolaan dan bertanggung jawab penuh secara pribadi atas
utang perusahaan.
• Keuntungan dibagi sesuai perjanjian.
• Tidak berbadan hukum.
PT (Perseroan Terbatas):
• Badan hukum yang terpisah dari pemilik.
• Kepemilikan berdasarkan saham.
• Pemegang saham memiliki tanggung jawab terbatas sebesar nilai saham yang dimiliki.
• Dikelola oleh direksi, diawasi oleh komisaris.
2. Segmentasi Pasar menurut Kotler:
Segmentasi Geografis:
• Membagi pasar berdasarkan lokasi geografis seperti negara, wilayah, kota, atau
lingkungan.
Segmentasi Demografis:
• Membagi pasar berdasarkan variabel seperti usia, jenis kelamin, pendapatan, pendidikan,
dan pekerjaan.
Segmentasi Psikografis:
• Membagi pasar berdasarkan gaya hidup, kelas sosial, atau kepribadian.
Segmentasi Perilaku:
• Membagi pasar berdasarkan pengetahuan, sikap, penggunaan, atau respons terhadap
produk.
8. Faktor Primer dan Faktor Sekunder dalam Pemilihan Lokasi Usaha/Lokasi Pabrik:
Faktor Primer:
• Ketersediaan Bahan Baku: Dekat dengan sumber bahan baku untuk mengurangi biaya
transportasi.
• Ketersediaan Tenaga Kerja: Akses ke tenaga kerja yang cukup dan terampil.
• Akses ke Pasar: Dekat dengan konsumen utama untuk mengurangi waktu dan biaya
pengiriman.
• Infrastruktur: Akses ke jalan, pelabuhan, bandara, dan fasilitas pendukung lainnya.
Faktor Sekunder:
• Kondisi Sosial dan Politik: Stabilitas politik dan dukungan pemerintah.
• Iklim dan Lingkungan: Kondisi alam yang mendukung operasional.
• Ketersediaan Lahan: Harga dan legalitas kepemilikan lahan.
• Biaya Utilitas: Akses dan biaya listrik, air, dan layanan lain yang diperlukan.
9. Dua Contoh Kasus Bisnis yang Melibatkan Risiko Pemasaran, Operasional, Reputasi,
dan Keuangan Sekaligus:
Kasus 1: Skandal Keamanan Produk:
• Risiko Pemasaran: Kehilangan kepercayaan konsumen.
• Risiko Operasional: Penarikan produk dan penghentian sementara produksi.
• Risiko Reputasi: Publisitas negatif dan merosotnya citra perusahaan.
• Risiko Keuangan: Biaya penarikan produk, ganti rugi, dan kehilangan penjualan.
Kasus 2: Pelanggaran Data Besar-besaran:
• Risiko Pemasaran: Penurunan loyalitas pelanggan.
• Risiko Operasional: Perbaikan sistem keamanan dan investigasi.
• Risiko Reputasi: Kepercayaan publik menurun dan kritik media.
• Risiko Keuangan: Denda regulasi dan kompensasi kepada pelanggan.
12. Analisis Payback (Payback Period), NPV (Net Present Value), dan Net Benefit Cost
Ratio:
Payback Period:
• Waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan investasi awal dari aliran kas masuk yang
dihasilkan oleh proyek.
Net Present Value (NPV):
• Selisih antara nilai sekarang dari aliran kas masuk dan keluar selama periode waktu
tertentu. Proyek dengan NPV positif dianggap menguntungkan.
Net Benefit Cost Ratio:
• Rasio antara total manfaat sekarang yang diharapkan dari proyek terhadap total biaya
sekarang. Rasio lebih dari 1 menunjukkan proyek layak dijalankan.
14. Hubungan Pemilik Saham dengan Dewan Komisaris & Dewan Direksi disebut Agency:
Agency Relationship:
• Pemilik saham sebagai prinsipal mempercayakan manajemen kepada dewan direksi
sebagai agen.
• Dewan komisaris mengawasi kinerja direksi untuk memastikan tindakan mereka sesuai
kepentingan pemilik saham.
• Terjadi konflik kepentingan (agency problem) ketika agen tidak bertindak sesuai
kepentingan prinsipal.
16. Empat Proposal Proyek yang Dievaluasi dalam Studi Kelayakan Bisnis:
Proyek Investasi Baru:
• Mengkaji kelayakan finansial dan operasional dari investasi dalam bisnis baru atau lini
produk baru.
Proyek Ekspansi:
• Mengevaluasi rencana perluasan kapasitas produksi atau pasar ke wilayah baru.
Proyek Diversifikasi:
• Menilai kemungkinan menambah variasi produk atau layanan untuk mengurangi risiko
bisnis.
Proyek Akuisisi atau Merger:
• Memeriksa potensi keuntungan dan risiko dari mengakuisisi perusahaan lain atau
bergabung dengan perusahaan lain.