Anda di halaman 1dari 1

Menjadi Hakim Profesional Sesuai peraturan bersama Mahkamah Agung RI dan

Komisi Yudisial RI Nomor; 02/PB/MA/IX/2012 - 02/PB/P.KY/09/2012 Tentang Panduan


Penegakan Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim

Dalam peraturan bersama Mahkamah Agung RI dan Komisi Yudisial RI Nomor;


02/PB/MA/IX/2012 - 02/PB/P.KY/09/2012 Tentang Panduan Penegakan Kode Etik dan
Pedoman Perilaku Hakim, yang menjadi urgensi dalam menjadi hakim yang professional
menurut penulis adalah sebagai berikut:
A. Pasal 3
Pasal 3 ini berisi prinsip-prinsip penegakan kode etik dan pedoman perilaku hakim, yang
terdiri dari independensi hakim dan pengadilan, praduga tak bersalah, penghargaan terhadap
profesi hakim dan pengadilan, transparansi, akuntabilitas, kehati hatian dan kerahasiaan,
objektivitas, efektivitas dan efisiensi, perilaku yang sama, dan kemitraan, karena dengan
memegang prinsip yang ada dalam pasal 3 ini hakim memiliki dasar yang sifatnya
fundamental dan dapat menjadi pedoman dalam berfikir dan bertindak,
B. Pasal 4
Pasal 4 berisi kewajiban bagi hakim diantaranya adalah berperilaku adil, berperilaku jujur,
berperilaku arif dan bijaksana, bersikap mandiri, berintegritas tinggi, bertanggungjawab,
menjunjung tinggi harga diri, berdisiplin tinggi, berperilaku rendah hati, dan bersikap
profesional. Dan penjelasan mengenai kewajiban tersebut di jelaskan dalam pasal 5 sampai
pasal 15. Karena dengan menunaikan kewajiban tersebut seorang hakim akan dikategorikan
sebagai hakim yang profesional karena sadar akan kewajiban tuntutan profesi.
Jadi, sebagai kesimpulan, seorang hakim akan jadi hakim yang profesional apabila menaati
seluruh kode etik profesi hakim, khususnya mampu memegang prinsip-prinsip penegakan
kode etik dan pedoman perilaku hakim, memenuhi seluruh kewajibannya, dan tidak
melakukan larangan yang dapat dikenakan sanksi pelanggaran kode etik profesi

Anda mungkin juga menyukai