Borang Instrumen ICOPE Singkat-Tenaga Kesehatan
Borang Instrumen ICOPE Singkat-Tenaga Kesehatan
LANGKAH 2
Pahami kehidupan, nilai, prioritas,
dan konteks sosial lansia
P E N ILA I A N B E R B A SI S
I N DI VI DU D I T I N GKA T
N ILA I S E C A RA ME N D A LA M P E L A YA NA N K E S E HA TA N
UNTUK KONDISI YANG BERHUBUNGAN P R I ME R
DENGAN PENURUNAN KAPASITAS
INTRINSIK
IYA
TIDAK
IYA
Intervensi di tingkat
masyarakat untuk TIDAK
MENILAI KEBUTUHAN
mengelola penurunan
LAYANAN ASUHAN &
kapasitas intrinsik Pengelolaan penyakit DUKUNGAN SOSIAL
secara terpadu (rumah, institusi)
Rehabilitasi Rencana asuhan dan
dukungan sosial
Perawatan paliatif dan Hilangkan hambatan
perawatan akhir hayat terhadap partisipasi
(end-of-life care) sosial
Adaptasi lingkungan
LANGKAH 3
KE MBANGKAN RE NCANA AS UHAN
P R IB ADI
Penetapan tujuan yang berpusat pada individu
Tim multidisiplin
LANGKAH 5
Rancang rencana perawatan termasuk intervensi
L I B A T K A N M A S Y A RA K A T
multi-komponen, pengelolaan penyakit yang
D A N M E N D UK U N G
mendasari, perawatan diri dan manajemen P E N G A S U H ( C A R E G I VE R )
mandiri, serta perawatan dan dukungan sosial
LANGKAH 4
PASTIKAN JALUR REFERENSI
DAN PEMANTAUAN RENCANA
PERAWATAN
DENGAN HUBUNGAN KE ASUHAN SPESIALIS
GERIATRI KHUSUS
LANGKAH 1
Skrining Penurunan
Kapasitas Intrinsik di
Komunitas
Instrumen Skrining Lansia (SKILAS) untuk Penilaian Penurunan Kapasitas Intrinsik di Komunitas
5
LANGKAH 2
Lakukan Penilaian
Berbasis Individu di
Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Tingkat
Primer
SKRINING
i UNTUK PENURUNAN KOGNITIF
TANYA
TIDAK
? LOLOS Perkuat saran
kesehatan secara umum
Apakah Anda mempunyaimasalahdengan kemungkinan tidak dan gaya hidup atau
ingatanatauorientasi(sepertitidak terdapat penurunan asuhan seperti biasa
mengetahuidi mana seseorangberada atau GAGAL kognitif
hari apa)?
IYA
N I L A I K A P A S ITAS
K O GN ITIF
1Mini-Cog
AMT
Versi 1 Versi 2 Versi 3 Versi 4 Versi 5 Versi 6 Mengingat kata (0 – 3 poin) 1 poin untuk setiap kata yang diingat
secara spontan tanpa isyarat.
Pisang Pemimpin Desa Sungai Kapten Anak _____ poin
perempuan
Menggambar jam (0 – 2 poin) Jam normal = 2 poin.
Matahari Musim Dapur Bangsa Taman Surga
Semua angka yang ditempatkan dalam
terbit
urutan yang benar dan posisi yang
_____ poin
Kursi Meja Bayi Jari Gambar Gunung kira-kira benar tanpa angka yang
hilang atau duplikat. Tangan
Berikan 3 kesempatan pasien untuk mengulang kata-kata tersebut. menunjuk ke 11 dan 2 (11:10).
Bila pasien tidak mampu setelah 3 kali pengulangan, lanjutkan ke Panjang tangan tidak dinilai.
langkah ke-2.
Ketidakmampuan atau penolakan
2. Katakan seluruh frase berikut sesuai urutannya: untuk menggambar jam (tidak normal)
= 0 poin.
“Tolong gambar sebuah jam pada lembar ini. Mulailah dengan
menggambar sebuah lingkaran besar. Kemudian, tuliskan angka- Total skor (0 – 5 poin) Skor 0 – 2 terdapat kemungkinan
penurunan kognitif
angka pada lingkaran dan atur jarum jam mengarah pukul 11:10
(11 lewat 10 menit).” Skor 3 – 5 tidak terdapat kemungkinan
_____ poin
penurunan kognitif
10
KAPASITAS LOKOMOTOR
Perkuat saran
IYA kesehatan secara umum
dan gaya hidup atau
KETERBATASAN MOBILITAS
Tes Berdiri dari Kursi
NILAI
MOBILITAS
Keterbatasan Mobilitas Mobilitas Normal (SPPB atau tes
(Skor SPPB 0–9 poin) (Skor SPPB 10–12 poin) performa fisik
lainnya)
TIDAK
pada semua
16
2. Tes kecepatan berjalan: waktu untuk berjalan sejauh empat meter TATA KELOLA KETERBATASAN MOBILITAS DI FASILITAS PELAYANAN
<4,82 detik 4 poin KESEHATAN TINGKAT PRIMER
4,82 detik – 6,20 detik 3 poin
6,21 detik – 8,70 detik 2 poin 1. Program Latihan Multimodal
>8,70 detik 1 poin
Program latihan multimodal perlu disesuaikan dengan kapasitas
Tidak dapat menyelesaikan 0 poin
dan kebutuhan individu, terutama pada lansia yang memiliki
keterbatasan mobilitas. Program latihan multimodal untuk lansia
dengan keterbatasan mobilitas dapat meliputi:
a. Latihan kekuatan / ketahanan, yang membutuhkan otot
untuk bekerja di bawah beban, menggunakan beban, band
resistensi atau latihan beban tubuh seperti squat, lunges,
dan latihan sitto-stand;
b. Latihan aerobik/kardiovaskular, seperti jalan cepat atau
bersepeda yang meningkatkan detak jantung hingga orang
tersebut sedikit kehabisan napas tetapi dapat
3. Tes berdiri dari kursi: waktu untuk bangkir dari kursi lima kali
<11,19 detik 4 poin mempertahankan percakapan;
11,2 – 13,69 detik 3 poin c. Latihan keseimbangan, yang menantang sistem
13,7 – 16,69 detik 2 poin keseimbangan, termasuk latihan statis dan dinamis; dapat
16,7 – 59,9 detik 1 poin
berkembang ke permukaan yang berbeda dan dengan
>60 detik atau tidak dapat menyelesaikan 0 poin
mata terbuka dan tertutup; contohnya berdiri dengan satu
kaki pada satu waktu dan berjalan dari tumit ke ujung kaki
Skor SPPB akhir = jumlah skor dari ketiga tes di atas
dalam garis lurus; dan
Skor ≤10 menunjukkan peningkatan risiko keterbatasan mobilitas
17
VITALITAS
IYA
(pada setidaknya salah satu pertanyan)
NILAI STATUS
NUTRISI
dengan Mini Nutritional
Assessment Short Form
(MNA-SF) dan
Malnutrisi Berisiko Malnutrisi Status Gizi Normal antropometri
(Skor MNA: 0 – 7 poin) (Skor MNA: 8 – 11 poin) (Skor MNA: 1 2 – 1 4 p o i n )
Intervensi nutrisi
Tawarkan saran diet Perkuat saran kesehatan secara umum
S u plementasi N u t ri si O ral dan gaya hidup atau asuhan seperti biasa
i Memberikan nutrisi tambahan
oral dengan peningkatan Pertimbangkan nutrisi
Suplementasi Nutrisi Oral dapat memberikan
asupan protein (400–600 tambahan oral jika tidak dapat
tambahan protein berkualitas tinggi, kalori, serta NILAI KEMBALI
jumlah vitamin dan mineral yang cukup disesuaikan kkal/hari) meningkatkan asupan
dengan kebutuhan, selera dan keterbatasan fisik makanan – setelah kejadian atau penyakit akut
individu.
Tawarkan saran diet – setahun sekali untuk lansia yang tinggal di
Pantau berat badan dengan komunitas
cermat
Pantau berat badan dengan – setiap tiga bulan untuk lansia dengan kebutuhan
cermat perawatan sosial
Pertimbangkan latihan
multimodal
25
KAPASITAS SENSORIS PENGLIHATAN
Perkuat saran
perawatan mata dan
JARAK JARAK gaya hidup, berikan
saran kebersihan
IYA TES KETAJAMAN JAUH 2 DEKAT 3
sistem penglihatan
VISUAL 1
untuk individu dan
dengan bagan mata sederhana
WHO lingkungan 4
Sediakan
kacamata baca
TIDAK IYA
CATATAN
• Ukuran E kecil adalah 1,3 cm x 1,3 cm
• Jarak masing-masing E kecil 1,3 cm dari
satu sama lain
• E berwarna hitam dengan latar
berwarna putih
BAGAN MATA SEDERHANA WHO (4 E BESAR UNTUK GANGGUAN PENGLIHATAN JARAK JAUH)
CATATAN
• Ukuran E besar adalah 4,2cm x 4,2cm
• Jarak masing-masing E besar adalah
4,5 cm dari satu sama lain
• E berwarna hitam dengan latar putih
45
BAGAN MATA SEDERHANA WHO UNTUK GANGGUAN PENGLIHATAN JARAK DEKAT
CATATAN
• Ukuran sedang mirip dengan cetakan
di buku
• Ukuran terkecil sama dengan cetakan
terkecil pada buku dan majalah (tidak
wajib dilihat)
• E berwarna hitam dengan latar
berwarna putih
46
KAPASITAS SENSORIS PENDENGARAN
TES
PENDENGARAN
dengan Garpu Tala dan/atau Audiometri
GAGAL
TANYAKAN:
2
– FAKTOR RISIKO
Rujuk ke fasilitas (seperti paparan
pelayanan kesehatan kebisingan dan obat-obatan
ototoksik)
yang lebih tinggi untuk
mendapatkan asuhan – NYERI PADA TELINGA
pendengaran khusus – RIWAYAT drainase aktif cairan TIDAK Menyediakan alat bantu dengar
dari telinga, gangguan
Mengevaluasi dan pendengaran mendadak atau
(pada semua)
Jika tidak tersedia alat bantu
menyediakan alat bantu progresif cepat dengar, informasikan tentang
dengar (alat bantu membaca bibir dan isyarat serta
– PUSING strategi komunikasi lainnya
dengar atau implan
– OTITIS MEDIA KRONIS
koklea)
– GANGGUAN PENDENGARAN
UNILATERAL
N I L A I & K E L OLA
LINGKUNGAN FISIK & SOSIAL
TIDAK TIDAK
? ? Perkuat saran
kesehatan umum dan
Merasa sedih, depresi, Sedikitminat atau kesenangan gaya hidup atau asuhan
SKRINING atau putus asa?* dalammelakukan sesuatu? seperti biasa
UNTUK GEJALA DEPRESI
IYA
(pada setidaknya salah
satu jpertanyaan)
NILAI
K EMUNGKINAN D EPRESI G EJ A L A
D E P R ES I
(Skor 1) DEPR ESI
(Skor 2-4) dengan Geriatric
Depression Scale
4 (GDS-4)
– terapi perilaku kognitif Lanjut usia yang memiliki diagnosis depresi berat umumnya
membutuhkan asuhan khusus.
– konseling atau terapi pemecahan
masalah
– aktivasi perilaku
– terapi tinjauan hidup
Latihan multimodal
•
* Lansia menggunakan antihistamin,
– Sejarah mania – ANEMIA, antipsikotik
berbagai macam istilah untuk Mendorong partisipasi dalam program olahraga
– Gangguan kognitif MALNUTRISI, berbasis komunitas dan pengembangan
suasana hati yang buruk, HIPOTIROIDISME
Manajemen kondisi
– gangguan pendengaran yang terintegrasi keterampilan
seperti kesedihan, depresi,
merasa tidak bersemangat,
– Gangguan penglihatan
– Cacat karena sakit atau
– NYERI Kaji dan atasi nyeri
• Identifikasi dan atasi kesepian dan isolasi sosial
(pertimbangkan intervensi dengan bantuan
down, dll. cedera
teknologi)
PENILAIAN GEJALA DEPRESI DENGAN GERIATRIC DEPRESSION SCALE 4
(GDS-4) DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN TINGKAT PRIMER
Pertanyaan Jawaban Skor
Geriatric Depression Scale 4 Item (GDS-4) merupakan cara yang
mudah dan cepat untuk melakukan skrining depresi dengan sensitivitas
Apakah Anda sebenarnya puas dengan
dan spesifisitas yang tinggi. GDS-4 memiliki nilai klinis yang terbatas dalam Ya Tidak
kehidupan Anda?
memantau tingkat keparahan episode depresi tetapi lebih berguna dalam
Apakah Anda sering merasa bosan? Ya Tidak
menyingkirkan depresi.
Apakah Anda sering merasa tidak
Ya Tidak
berdaya?
2–4 = depresi
Jika jawaban yang dipilih adalah yang dicetak tebal, beri skor =1, jika
tidak, skor = 0
47
DUKUNGAN SOSIAL
Kaji dukungan dari pasangan, keluarga, atau pengasuh lain yang tidak dibayar, dan sertakan penilaian terhadap
kebutuhan pendamping tersebut
Kaji ulang kebutuhan akan dukungan dari tenaga pelayanan kesehatan berbayar
IYA Pengasuh dan layanan harus tersedia seperti homecare, day care, atau panti jompo
o Activity of Daily Living (ADL) Barthel
A Index
AJUKAN PERTANYAAN TAMBAHAN
Apakah Anda mempunyai kekhawatiran
karena:
1. Keselamatan dan keamanan Anda di tempat Anda
tinggal?
IYA PERTIMBANGKAN:
– adaptasi rumah
o Apakah Anda memiliki masalah dengan 2. Kondisi rumah Anda?
IYA 3. Lokasi rumah Anda? – akomodasi alternatif
tempat tinggal Anda (akomodasi)?
4. Biaya perumahan? – rujuk pada program
kesejahteraan sosial atau
5. Perbaikan dan pemeliharaan rumah Anda?
o Apakah Anda mempunyai masalah perumahan komunitas atau
IYA 6. Berhasil hidup mandiri di mana pun Anda berada? jaringan dukungan yang ada
dengan keuangan Anda?
B AJUKAN PERTANYAAN TAMBAHAN
PERTIMBANGKAN:
1. Secara umum, bagaimana keuanganAnda di akhirbulan?
o Apakah Anda merasa kesepian? IYA – rujukan untuk nasihat keuangan
2. Apakah Anda mampu mengaturuang dan urusankeuangan spesialisnasihat tentang
Anda? pendelegasian
o Apakah Anda dapat mengejar minat – pengambilan keputusan keuangan
3. Apakah Anda inginnasihat tentang tunjanganatau tunjangan
rekreasi, hobi, pekerjaan, sukarela, finansial? dengan perlindungan terhadap
penyalahgunaan keuangan
mendukung keluarga Anda, kegiatan TINJAU CARA UNTUK MENINGKATKAN:
pendidikan atau spiritual yang penting – hubungan sosial yang dekat (pasangan, keluarga, teman, hewan peliharaan)
TIDAK – penggunaan sumber daya komunitas lokal (klub, kelompok agama, pusat harian,
bagi Anda?
olahraga, rekreasi, pendidikan)
– peluang untuk berkontribusi (menjadi sukarelawan, bekerja)
o Menilai risiko salah perlakukan – konektivitas menggunakan teknologi komunikasi
kepada lansia AJUKAN PERTANYAAN TAMBAHAN UNTUK MENGIDENTIFIKASI Hambatan:
Informasi observasi berdasarkan perilaku lansia, Anda tidak dapat mengejar karena:
1. biaya, 2. jarak, 3. transportasi, 4. kurangnya kesempatan, 5. lain-lain?
perilaku pendamping atau kerabatnya, atau dari tanda-
tanda kekerasan fisik harus digunakan untuk Memberikan daftar layanan komunitas lokal yang tersedia bagi lansia, seperti
mengidentifikasi potensi kekerasan. fasilitas rekreasi dan klub, penyedia pendidikan orang dewasa, layanan sukarela
Jika ada ancaman langsung, rujuk ke penilaian spesialis dan konsultasi ketenagakerjaan
melalui sistem pekerjaan sosial, perlindungan orang Dorong lansia untuk menggunakan layanan dukungan sosial untuk meningkatkan
dewasa, atau penegakan hukum. partisipasi mereka
PENILAIAN KEBUTUHAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN ACTIVITY OF DAILY 0 Tidak mampu –tidak memiliki
keseimbangan duduk
LIVING (ADL) BARTHEL INDEX DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
Perlu banyak bantuan fisik untuk bisa
TINGKAT PRIMER duduk (1 orang yang kuat/ terlatih
Berubah sikap dari 1 atau 2 orang biasa)
NO. FUNGSI SKOR KETERANGAN 6
berbaring ke duduk Hanya perlu bantuan minimal
0 Tak terkendali (atau perlu diberikan (verbal/ fisik)
Mengendalikan enema) 2 Mandiri
1 rangsang pembuangan 1 Kadang-kadang tak terkendali (1x
tinja seminggu) 3
2 Terkendali teratur 0 Tidak mampu
0 Tak terkendali atau pakai kateter 1 Mampu berpindah dengan kursi roda
Mengendalikan 1 Kadangkala tak terkendali (hanya secara mandiri (wheelchair
2
rangsang berkemih 1x/24 jam) independent, termasuk belokan, dll.)
2 Mandiri 7 Berpindah/ berjalan
2 Berjalan dengan bantuan 1 orang
Membersihkan diri 0 Butuh pertolongan orang lain (verbal/ fisik)
3 (seka muka, sisir 1 Mandiri 3 Mandiri (tapi mungkin menggunakan
rambut, sikat gigi) alat bantu)
0 Tergantung pertolongan orang lain 0 Tergantung orang lain
Penggunaan jamban, Perlu pertolongan pada beberapa 1 Sebagian dibantu (misalnya
masuk, dan keluar 1 kegiatan, tetapi dapat mengerjakan 8 Memakai baju
mengancing baju)
4 (melepaskan, memakai sendiri beberapa kegiatan yang lain 2 Mandiri
celana, membersihkan, Mandiri 0 Tidak mampu
menyiram) 1 Butuh pertolongan (verbal, fisik,
2 9 Naik turun tangga
membawakan alat bantu)
0 Tidak mampu 2 Mandiri
1 Perlu ditolong memotong makanan, 0 Tergantung orang lain
5 Makan 10 Mandi
mengoleskan mentega, dll 1 Mandiri
2 Mandiri
TOTAL SKOR
55
Kategori Skor Barthel Index untuk Penilaian ADL Berikut ini adalah contoh bidang keahlian dari berbagai spesialis
pertemuan rutin untuk menumbuhkan kepercayaan di antara para perawat atau tim spesialis usia tua multidisiplin.
spesialis dan pelayanan adalah hal yang penting. • Mobilitas dalam ruangan: fisioterapis, terapis okupasi, pekerja
sosial atau tim spesialis lansia multidisiplin.
56
DUKUNGAN PENGASUH (CAREGIVER)
IYA
(pada setidaknya T A NY AKAN
salah satu Selama dua minggu terakhir, apakah Anda
NILAI pertanyaan) merasa terganggu oleh:
SUASANA HATI
– merasa tidak bersemangat, depresi atau putus
PENDAMPING
TIDAK asa?
TIDAK
IYA Kaji pilihan dukungan
keuangan lokal
NILAI KE MBALI
SETIAP 6 BULAN
Lampiran
Penilaian Sarkopenia
dengan SARC-CalF
Penilaian Frailty dengan
R.A.P.U.H
Penilaian Ketergantungan
dengan ADL Barthel Index
STATUS KERENTAAN DENGAN SKOR R.A.P.U.H
P : Penyakit 3. Apakah Anda memiliki 5 atau lebih dari 11 penyakit berikut (Hipertensi,
diabetes, kanker, penyakit paru kronis, serangan jantung, gagal jantung
kongestif, nyeri dada, asma, nyeri sendi, stroke dan penyakit ginjal)?
U : Usaha berjalan 4. Apakah Anda mengalami kesulitan berjalan kira-kira 100 sampai 200 meter?
H : Hilangnya berat badan 5. Apakah Anda mengalami penurunan berat badan yang bermakna dalam
setahun terakhir? (penurunan berat badan 5 % atau lebih dalam 12 bulan
terakhir = [(berat badan 1 tahun yang lalu – berat badan sekarang)/Berat
badan satu tahun lalu)]x 100%.)
TOTAL:
Tiap jawaban positif diberi nilai 1
Interpretasi Skor
Normal/Fit =0
Pra-Renta =1–2
Renta =3–5
62
KUESIONER SARC-CalF
63
PEDOMAN ANTROPOMETRI • Cari dan tandai titik tengah takik tulang dada dengan
pena.
Pengukuran Tinggi Badan • Minta pasien untuk meletakkan lengan kirinya pada posisi
horizontal.
a. Tinggi Badan dengan Stadiometer • Periksa apakah lengan pasien dalam posisi horizontal dan
sejajar dengan bahu.
• Pastikan permukaan lantai rata dan kokoh. • Dengan menggunakan pita pengukur, ukur jarak dari
• Suruh subjek melepas sepatu dan berdiri tegak dengan tanda pada garis tengah takik tulang dada ke jaring
tumit rapat, dan tumit, bokong, dan bahu menempel antara jari tengah dan jari manis.
pada stadiometer. • Periksa apakah lengan rata dan pergelangan tangan lurus.
• Lengan harus menggantung bebas dengan telapak tangan • Ambil hasil pemeriksaan dalam cm.
menghadap paha.
• Lakukan pengukuran dengan subjek berdiri tegak, Hitung tinggi badan dari rumus di bawah ini:
pandangan lurus ke depan dengan kepala tegak dan tidak Perempuan
miring ke belakang. Tinggi badan (cm) = (1,35 x demispan dalam cm) + 60,1
• Pastikan tumit subjek tetap rata dengan lantai. Laki-laki
• Turunkan takaran pada stadiometer hingga menyentuh Tinggi badan (cm) = (1,40 x demispan dalam cm) + 57,8
bagian atas kepala.
• Catat tinggi berdiri hingga sentimeter terdekat.
64
c. Tinggi Badan dengan Half Arm Span d. Tinggi Badan dengan Tinggi Lutut
Setengah rentang lengan adalah jarak dari garis tengah Tinggi lutut adalah salah satu metode yang digunakan
takik tulang dada hingga ujung jari tengah. Tinggi badan untuk menentukan patung pasien yang berada di tempat tidur
kemudian dihitung dengan menggandakan setengah rentang atau kursi dan diukur menggunakan jangka sorong setinggi lutut.
lengan. Pasien harus mampu menekuk kedua lutut dan pergelangan kaki
salah satu kakinya hingga membentuk sudut 90 derajat.
65
untuk menekan jaringan. Catat hasil pengukurannya Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA)
hingga 0,1 cm terdekat.
• Lakukan dua pengukuran secara berurutan. Mereka harus
setuju dalam jarak 0,5 cm. Gunakan rata-rata dari dua
pengukuran ini dan usia kronologis pasien dalam populasi
dan persamaan spesifik gender pada tabel di sebelah
kanan untuk menghitung tinggi badan subjek.
• Nilai yang dihitung dari persamaan yang dipilih adalah
perkiraan tinggi badan seseorang yang sebenarnya.
Kepercayaan 95% untuk perkiraan ini adalah plus atau
minus dua kali nilai Standard Error of Estimate (SEE) untuk
persamaan berikut:
• Subjek berdiri atau duduk dengan tegak dan rileks, tidak
Populasi Persamaan memegang apapun, otot lengan tidak tegang serta lengan tidak
Laki-Laki Malaysia terhalang oleh baju dan kain
(1.924 x tinggi lutut) + 69.38
[SEE = 3.51 cm]
• Jika seorang lebih banyak beraktivitas dengan tangan kanan maka
Perempuan Malaysia
(2.225 x tinggi lutut) + 50.25 yang diukur lengan kiri, dan sebaliknya.
[SEE = 3.40]
• Ukur panjang lengan dengan posisi tangan membentuk siku (sudut
90°), letakan pita dari pangkal bahu sampai siku untuk mencari titik
tengah panjang lengan. Beri tanda.
• Lingkarkan pita LiLA di sekeliling lengan subjek sesuai tanda (di
pertengahan antara pangkal bahu dan siku) dengan posisi tangan
lurus ke bawah
• Masukkan ujung pita di lubang yang ada pada pita LiLA.
• Pita ditarik dengan perlahan, jangan terlalu ketat atau longgar.
66
Pengukuran Lingkar Betis (Calf Circumference) Pengukuran Lingkar Pinggang
a. Lingkar betis dengan subjek duduk atau berdiri • Subjek yang diukur dalam posisi berdiri dengan posisi kedua
• Sebelum pengukuran, subjek diminta untuk menggulung tungkai berjarak 20-25 cm dan berat badan terbagi merata di
celana sampai di atas betis. kedua kaki.
• Subjek duduk dengan posisi tidak • Lingkar pinggang diukur dengan pita ukur pada daerah tengah
bersandar atau berdiri dengan beban yang terletak diantara sudut tulang rusuk paling bawah dengan
berat badan terbagi merata pada tulang panggul yang menonjol.
kedua kaki menghadap ke pengukur. • Pita ukur dililitkan setepat mungkin sesuai bidang horizontal.
• Lingkarkan pita ukur pada betis • Pembacaan skala dilakukan pada alat dengan ketelitian 0,1 cm.
dengan diameter yang terbesar. • Batas ambang ukuran lingkar pinggang yang termasuk kategori
• Lakukan pengukuran ulang di atas berisiko adalah >90 cm untuk lelaki dan >80 cm untuk perempuan.
dan di bawah titik pengukuran yang Meskipun indeks massa tubuh (IMT) seseorang dalam kategori
pertama untuk memastikan normal, namun bila ukuran lingkar pinggang di atas batas ambang
diameter terbesar yang dikur. tersebut, risiko kesehatan tetap meningkat.
• Pembacaan skala dilakukan pada alat dengan ketelitian 0,1
cm.
67