Ketua PP PERGEMI
KONDISI PELAYANAN KESEHATAN UNTUK LANSIA
LANSIA seringkali
Layanan kesehatan yang
terfragmentasi dan 2 Akses layanan
kesehatan jauh dari
berfokus pada masaah tempat tinggal
menghadapi masalah :
1 medis saja
DOKTER
SPESIALIS
RUMAH
SAKIT
LAYANAN ASUHAN TERPADU
KESEHATAN
PRIMER SANGAT DIBUTUHKAN
Kurangnya intervensi
4 untuk mengoptimalkan
kapasitas intrinsik dan
status fungsional 3 Sikap diskriminatif
dari nakes maupun
komunitas
Penuaan Sehat-Healthy Ageing
• World report on ageing and health 2015 🡪 Penuaan sehat adalah
“membantu seseorang untuk mengembangkan dan menjaga
kemampuan fungsional yang memungkinkan kesejahteraan”
• Kemampuan fungsional 🡪 Karakteristik kesehatan yang
memungkinkan seseorang untuk menjadi dan melakukan
sesuatu yang berharga baginya
• Terdiri dari kapasitas intrinsik individu, lingkungan
individu, serta interaksi antara keduanya.
• Kapasitas intrinsik 🡪 Gabungan dari semua kapasitas fisik
dan mental yang dapat dimanfaatkan oleh seorang individu
Kerangka kerja
kesehatan
masyarakat untuk
penuaan sehat
DEKADE PENUAAN SEHAT-
PBB (2021-2030)
• Rencana aksi
• Mengubah pola pikir, sikap dan perilaku terhadap usia tua dan proses menua
• Menjamin peran serta komunitas untuk menjaga kemampuan/ kemandirian
lansia
• Membuat layanan asuhan terpadu di layanan primer yang responsif
terhadap kebutuhan lansia (ICOPE)
• Menjamin akses PJP untuk lansia yang membutuhkan
Integrated care for older people: Guidelines on community-level interventions to manage declines in intrinsic capacity. Geneva: WHO; 2017 ( http://apps.who.int/iris/handle/10665/258981)
Alur Umum Pendekatan Asuhan Terpadu Lansia
KOMUNITAS/FASKES
Skrining Penurunan Kapasitas Intrinsik PRIMER
Menjamin Alur Rujukan & Pemantauan Rencana Asuhan yang Terhubung dengan Asuhan FASKES PRIMER/
Spesialis Geriatri PUSKESMAS DAN
RUMAH SAKIT –
LAYANAN TIM
Melibatkan Masyarakat dan Mendukung Pendamping Lansia GERIATRI
(SPESIALISTIK)
Alur Umum Pendekatan
Asuhan Terpadu Lansia
Alur Asuhan pada ICOPE
• Terdapat 8 alur spesifik pada ICOPE yang dapat digunakan untuk membantu
mengupayakan penuaan sehat yang td 6 alur untuk kapasitas intrinsik, 1 alur
dukungan sosial, dan 1 alur dukungan untuk caregiver:
• Penurunan kognitif
• Keterbatasan gerak
• Malnutrisi
• Gangguan penglihatan
6 Kapasitas Intrinsik
• Gangguan pendengaran Prioritas
• Gangguan mental
• Kebutuhan & dukungan Sosial
• Pendamping lansia
Alur Asuhan
untuk Mengelola
Penurunan
Kognitif
Alur Asuhan
untuk
Memperbaiki
Mobilitas
Alur Asuhan
untuk
Mengelola
Malnutrisi
Alur Asuhan
untuk
Mengelola
Gangguan
Penglihatan
Alur Asuhan
untuk
Mengelola
Gangguan
Pendengaran
Alur Asuhan
untuk
Mengelola
Gejala Depresi
Outline
01 02
Instrumen Penilaian Instrumen Penilaian
Asuhan Terpadu Asuhan Terpadu
Lansia di Komunitas Lansia di Puskesmas
01
Instrumen Penilaian Asuhan Terpadu
Lansia di Komunitas
Gangguan Penglihatan Apakah Anda mengalami masalah pada mata: kesulitan melihat jauh, membaca, ☐Ya
penyakit mata, atau sedang dalam pengobatan medis (diabetes, tekanan darah Jika tidak, lakukan tes
tinggi)? MELIHAT
Gangguan Pendengaran Mendengar bisikan saat tes bisik ☐Tidak
Gejala Depresi Selama dua minggu terakhir, apakah Anda merasa terganggu oleh:
∙ Perasaan sedih, tertekan, atau putus asa ☐Ya
∙ Sedikit minat atau kesenangan dalam melakukan sesuatu ☐Ya
Instrumen Penilaian Asuhan Terpadu Lansia
oleh Kader di Komunitas
Petunjuk: Tanyakan “Apakah Anda pikir akan aman bagi Anda untuk
mencoba berdiri dari kursi lima kali tanpa menggunakan lengan Anda?”
(contohkan gerakan kepada orang tersebut).
Jika YA, minta untuk:
o Jari pemeriksa dan mata yang diperiksa harus sejajar, tidak boleh lebih
tinggi atau lebih rendah
o Mata diperiksa secara bergantian dengan menutup salah satu mata
yang tidak diperiksa
o Mata ditutup harus dengan telapak tangan (agar tidak mengintip dari
sela jari tangan) dan tidak boleh menekan bola mata
Lakukan hitung jari mulai dari mata o Jari tangan pemeriksa saat melakukan pemeriksaan hitung jari tidak
kanan, mata kiri ditutup dengan telapak
tangan, kemudian lanjutkan boleh berurutan
pemeriksaan yang sama pada mata kiri.
Tes MELIHAT (Finger Counting)
✳ Berdiri di belakang dengan jarak sekitar satu lengan, menghadap ke satu sisi orang yang diperiksa. Pemeriksaan
dilakukan di ruang kedap suara.
✳ Minta orang yang diperiksa/asisten untuk menutup telinga sebelah (yang tidak tidak diperiksa) dengan menekan
tragus (tonjolan di depan telinga yang menutupi sebagian lubang telinga).
✳ Buang nafas dan perlahan bisikkan empat kata. Gunakan kata umum, yang tidak berhubungan. Kata-kata
sebaiknya familiar oleh orang yang diperiksa, seperti “ikan, api, taman, sepeda).
✳ Minta orang yang diperiksa untuk mengulang kata-kata Anda. Kata-kata Anda harus diucapkan satu per satu, dan
tunggu jawaban masing-masing pada satu waktu. Jika mengulangi lebih dari tiga kata dan Anda yakin bahwa dia
dapat mendengar dengan jelas, maka orang tersebut kemungkinan memiliki pendengaran normal di telinga ini.
✳ Pindah ke posisi sebelahnya dan uji telinga di sisi tersebut. Gunakan kata-kata yang berbeda.
02
Instrumen Penilaian Asuhan Terpadu
Lansia Lanjutan di Puskesmas
SARC-CALF
Sarkopenia
Mini-Cog
Mini-Cog
INTERPRETASI HASIL MINI-COG
Short Physical Performance Battery (SPPB)
3. Tes berdiri dari kursi: waktu untuk bangkir dari kursi lima kali
o <11,19 detik (4 poin)
o 11,2 – 13,69 detik (3 poin)
o 13,7 – 16,69 detik (2 poin)
o 16,7 – 59,9 detik (1 poin)
o >60 detik atau tidak dapat menyelesaikan (0 poin)
0 Tidak mampu
5 Makan 1 Perlu ditolong memotong makanan, mengoleskan mentega, dll
2 Mandiri
NO. FUNGSI SKOR KETERANGAN
0 Tidak mampu –tidak memiliki keseimbangan duduk
1 Perlu banyak bantuan fisik untuk bisa duduk (1 orang yang kuat/ terlatih atau 2 orang biasa)
6 Berubah sikap dari berbaring ke duduk 2 Hanya perlu bantuan minimal (verbal/ fisik)
3 Mandiri
0 Tidak mampu
1 Mampu berpindah dengan kursi roda secara mandiri (wheelchair independent, termasuk
belokan, dll.)
7 Berpindah/ berjalan 2 Berjalan dengan bantuan 1 orang (verbal/ fisik)
3 Mandiri (tapi mungkin menggunakan alat bantu)
0 Tidak mampu
9 Naik turun tangga 1 Butuh pertolongan (verbal, fisik, membawakan alat bantu)
2 Mandiri
Skor R.A.P.U.H
A : Aktifitas Apakah Anda sering merasa kelelahan?
P : Penyakit Apakah Anda memiliki 5 atau lebih dari 11
penyakit berikut (Hipertensi, diabetes, kanker,
penyakit paru kronis, serangan jantung, gagal
jantung kongestif, nyeri dada, asma, nyeri
sendi, stroke dan penyakit ginjal)?
U : Usaha berjalan Apakah Anda mengalami kesulitan berjalan
Status Frailty (Kerentaan)
kira-kira 100 sampai 200 meter?
H : Hilangnya berat Apakah Anda mengalami penurunan berat
badan badan yang bermakna dalam setahun terakhir?
(penurunan berat badan 5 % atau lebih dalam
12 bulan terakhir = [(berat badan 1 tahun yang
lalu – berat badan sekarang)/Berat badan satu
Interpretasi Skor:
tahun lalu)]x 100%.)
Normal/ Fit =0
TOTAL :
Tiap jawaban positif diberi nilai 1
Pra renta = 1–2
Renta = 3-5
Tes Penglihatan dengan Bagan Mata Sederhana WHO
TES PENGLIHATAN JARAK JAUH
1. Tes dengan empat E kecil pada jarak 3 meter
- Penglihatan 6/18 atau lebih jika arah minimal tiga dari
empat E kecil terlihat (LULUS)
- Jika tidak dapat melihat setidaknya tiga dari empat E
kecil (GAGAL), membutuhkan penilaian gangguan
penglihatan dan penyakit mata. Tes tambahan berikut
dapat membantu untuk memperikirakan ketajaman
penglihatan.
TES BISIK
✳ Berdiri di belakang dengan jarak sekitar satu lengan, menghadap ke satu sisi orang yang diperiksa. Pemeriksaan
dilakukan di ruang kedap suara.
✳ Minta orang yang diperiksa/asisten untuk menutup telinga sebelah (yang tidak tidak diperiksa) dengan menekan
tragus (tonjolan di depan telinga yang menutupi sebagian lubang telinga).
✳ Buang nafas dan perlahan bisikkan empat kata. Gunakan kata umum, yang tidak berhubungan. Kata-kata
sebaiknya familiar oleh orang yang diperiksa, seperti “ikan, api, taman, sepeda).
✳ Minta orang yang diperiksa untuk mengulang kata-kata Anda. Kata-kata Anda harus diucapkan satu per satu, dan
tunggu jawaban masing-masing pada satu waktu. Jika mengulangi lebih dari tiga kata dan Anda yakin bahwa dia
dapat mendengar dengan jelas, maka orang tersebut kemungkinan memiliki pendengaran normal di telinga ini.
✳ Pindah ke posisi sebelahnya dan uji telinga di sisi tersebut. Gunakan kata-kata yang berbeda.
Pertanyaan Jawaban Skor
Total skor
Interpretasi skor:
Jika jawaban yang dipilih adalah yang 0 = tidak depresi
dicetak tebal, beri skor = 1, jika tidak,
skor = 0 1 = kemungkinan depresi
2-4 = depresi
Skrining Sarkopenia (penurunan massa , kekuatan dan fungsi otot)
Komponen Skor
Strength ∙ Tidak ada kesulitan = 0
Seberapa sulit Anda dalam mengangkat dan membawa beban ∙ Cukup sulit = 1
seberat 5 kg? ∙ Sangat sulit atau tidak mampu = 2
∙ Tidak ada kesulitan = 0
Assistance in walking
∙ Cukup sulit = 1
Seberapa sulit Anda berjalan melintasi ruangan? ∙ Sangat sulit, perlu alat bantu jalan, atau tidak mampu = 2
Rise from a chair ∙ Tidak ada kesulitan = 0
Seberapa sulit Anda bangkit dan berpindah dari kursi atau ∙ Cukup sulit = 1
tempat tidur? ∙ Sangat sulit atau tidak mampu jika tanpa bantuan = 2
∙ Tidak ada kesulitan = 0
Climb stairs
∙ Cukup sulit = 1
Seberapa sulit Anda menaiki 10 anak tangga? ∙ Sangat sulit atau tidak mampu = 2
∙ Tidak pernah = 0
Falls
∙ 1–3 kali = 1
Berapa kali Anda jatuh dalam satu tahun terakhir ∙ 4 kali atau lebih = 2
Lingkar betis ∙ Lingkar betis ≤33 cm untuk perempuan, ≤34 cm untuk laki-
Mengukur lingkar betis pada kondisi rileks, dengan jarak kedua laki =10
kaki 20 cm
o Lansia berdiri atau duduk dengan tegak dan rileks, tidak memegang apapun, otot
lengan tidak tegang serta lengan tidak terhalang oleh baju dan kain
o Jika seorang lebih banyak beraktivitas dengan tangan kanan maka yang diukur lengan
kiri, dan sebaliknya.
o Ukur panjang lengan dengan posisi tangan membentuk siku (sudut 90°), letakan pita
dari pangkal bahu sampai siku untuk mencari titik tengah panjang lengan. Beri tanda.
o Lingkarkan pita LiLA di sekeliling lengan subjek sesuai tanda (di pertengahan antara
pangkal bahu dan siku) dengan posisi tangan lurus ke bawah
o Masukkan ujung pita di lubang yang ada pada pita LiLA.
o Pita ditarik dengan perlahan, jangan terlalu ketat atau longgar.
CARA PENGUKURAN LINGKAR PINGGANG
o Lansia yang diukur dalam posisi berdiri dengan posisi kedua tungkai berjarak
20-25 cm dan berat badan terbagi merata di kedua kaki.
o Lingkar pinggang diukur dengan pita ukur pada daerah tengah yang terletak
diantara sudut tulang rusuk paling bawah dengan tulang panggul yang
menonjol.
o Pita ukur dililitkan setepat mungkin sesuai bidang horizontal.
o Pembacaan skala dilakukan pada alat dengan ketelitian 0,1 cm.
o Batas ambang ukuran lingkar pinggang yang termasuk kategori berisiko
adalah >90 cm untuk lelaki dan >80 cm untuk perempuan. Meskipun indeks
massa tubuh (IMT) seseorang dalam kategori normal, namun bila ukuran
lingkar pinggang di atas batas ambang tersebut, risiko kesehatan tetap
meningkat.
Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut di Komunitas
Gangguan Penglihatan Apakah Anda mengalami masalah pada mata: kesulitan melihat jauh, membaca, ☐Ya
penyakit mata, atau sedang dalam pengobatan medis (diabetes, tekanan darah Jika tidak, lakukan tes
tinggi)? MELIHAT
Gangguan Pendengaran Mendengar bisikan saat tes bisik ☐Tidak
Gejala Depresi Selama dua minggu terakhir, apakah Anda merasa terganggu oleh:
∙ Perasaan sedih, tertekan, atau putus asa ☐Ya
∙ Sedikit minat atau kesenangan dalam melakukan sesuatu ☐Ya
Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut di
Puskesmas
Puskesmas/ Layanan Primer: Dokter🡪 Asesmen > mendalam dengan instrumen ICOPE Puskesmas
Kapasitas Intrinsik Bermasalah Dapat Dikelola • Kapasitas Intrinsik Bermasalah tidak dapat
Dikelola ATAU
• Skor Rapuh >=1 + Sindrom Geriatri (+)
Pkm: GDS4