Anda di halaman 1dari 54

Puskesmas Pasar Rebo 20 Mei 2024

Peningkatan Wawasan
Mengenai PD3I
(Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi)
Pendahuluan
Latar
belakang?
Problem 1 Problem 2
Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi masih Belum sadarnya masyarakat mengenai penyakit
mengancam Indonesia, terutama di Jakarta yang yang dapat menimbulkan KLB (Kejadian Luar
merupakan pusat mobilisasi masyarakat Biasa)

Puskesmas Pasar Rebo


Penyakit yang dapat dicegah
dengan imunisasi (PD3I)
di Indonesia saat ini..

Puskesmas Pasar Rebo


PD3I yang
menjadi fokus
01 Poliomielitis 04 Pertusis

02 Campak-Rubella 05 Tetanus Neonatorum

03 Difteri
Puskesmas Pasar Rebo
Imunisasi KLB
Penyakit

Presentation by Puskesmas Pasar Rebo


apa yang bisa
kita lakukan?

Imunisas Penemuan
i
Meningkatkan
Kekebalan
Kasus
Mempercepat
Penanganan
Penanganan
Penemuan
Kasus PD3I

SURVEILANS
BERBASIS
MASYARAKAT
AFP
(Acute Flaccid Paralysis) / Lumpuh layuh mendadak
apa bedanya?

Lumpuh layuh mendadak / A


Polio
FP
A F P (Acute Flaccid Paralysis)
Lumpuh layuh mendadak

Semua anak berumur LUMPUH yang sifatnya


01

02
KURANG DARI 15 LEMAS/LAYUH (flaccid)
tahun

Terjadi MENDADAK Bukan disebabkan


03

04
dalam 1 – 14 HARI trauma/jatuh dan
rudapaksa
POLIO

Kasus AFP yang pada hasil


pemeriksaan tinjanya di
laboratorium ditemukan virus
polio liar (VPL), cVDPV
(circulating Vaccine Derived
Polio Virus)
Setiap kasus AFP yang ditemukan,
akan dilakukan pemeriksaan
spesimen tinja untuk mengetahui
ada tidaknya virus polio liar.

• Diambil 2 kali dengan jarak tinja pertama


dan tinja kedua minimal 24 jam
• Diambil dalam 14 hari sejak anak mulai lumpuh Mengapa?

Puskesmas Pasar Rebo


penularan
Penularan terutama terjadi dari
penularan langsung manusia ke manusia
melalui droplet (saliva) atau tinja
penderita yng infeksius.

Masa inkubasi biasanya memakan waktu 3-6


hari, dan kelumpuhan terjadi dalam waktu 7-
21 hari.
inkubasi
1

Penyelidikan epidemiologi

Pelacakan
2

Mengumpulkan 2 Spesimen Tinja


Kasus
Penderita

Mencari kasus tambahan baik di lingkungan rumah,


sekolah, tempat kerja Presentation by Puskesmas Pasar
Rebo
4
Memberi edukasi kepada keluarga: pentingnya

Pelacakan
imunisasi polio, perlunya rehabilitasi medik, dan
menerapkan PHBS

Kasus
5

Melakukan follow up (kunjunganulang)


60 hari

Presentation by Puskesmas Pasar


Rebo
Penanggulangan KLB
1 Kasus Positif polio
= KLB
ORI (Outbreak Response
Immunization)
Pengambilan spesimen
Pemberian 2 tetes vaksin polio oral (OPV)
Spesimen tinja pada kontak erat
kepada setiap anak berumur <5 tahun di
dan spesimen lingkungan (air)
wilayah berisiko penularan virus polio)
tanpa melihat status imunisasi polio
sebelumnya
Campak -
Rubella
campak
Penyebab: virus dari famili
Paramyxovirus

Gejala Komplikasi
• Demam, batuk, pilek, radang mata • Diare, pneumonia (radangparu), ensefalitis (radang
(konjungtivitis) otak), kebutaan.
• Bintik-bintik kemerahan (ruam • Berat-ringannya tergantung usia (usia muda), status
gizi (malnutrisi) dan gangguan kekebalan tubuh
maculopapular) muncul 2-4 hari
setelah gejala awal.
rubella Komplikasi
• Penyakit ini mempunyai gejala klinis yang
ringan dan 50% tidak bergejala, akan tetapi
sangat berbahaya apabila rubela ini
menyerang pada wanita hamil terutama pada
Gejala masa awal kehamilan --> mengakibatkan
anak yg dikandung menjadi abortus,
• Demam, batuk, pilek, radang mata prematur, lahir mati atau lahir dengan C R S
(konjungtivitis) (Congenital Rubella Syndrome)
• Bintik-bintik kemerahan (ruam
maculopapular) muncul 2-4 hari
setelah gejala awal.
penularan
• Melalui droplet (percikan ludah saat
batuk, bersin, bicara) atau melalui cairan
hidung.
• Masa penularan penyakit campak adalah
4 hari sebelum ruam sampai 4 hari setelah
timbul ruam

Masa inkubasi penyakit ini antara


7 – 18 hari, rata-rata 10 hari. inkubasi
KLB Suspek KLB Campak
Campak Pasti
Adanya lima (5) atau lebih kasus suspek campak- Apabila hasil pemeriksaan laboratorium,
rubela dalam waktu empat (4) minggu berturut-turut minimum dua (2) spesimen positif IgM
dan ada hubungan epidemiologi campak dari hasil pemeriksaan kasus pada
KLB suspek campak-rubela

Estelle Darcy
Investigasi
Penyelidikan Epidemiologi
untuk mengetahui besarnya masalah dan gambaran
01

epidemiologi KLB berdasarkan lokasi dan waktu kejadian,


umur penderita sehingga dapat dilakukan tindak lanjut

R C A ( Rapid Convenience
Assessment
02

Bertujuan untuk mereview status imunisasi campak rubela


di sekitar lokasi kasus

Presentation by Puskesmas Pasar


Rebo
Pengambilan
Spesimen
Spesimen darah yang dikumpulkan dalam rentang waktu 28 hari setelah
tanggal muncul ruam dengan volume 3 cc yang akan diekstrak menjadi serum
darah

Pada kondisi KLB, yang diambil adalah


10 spesimen serum

Presentation by Puskesmas Pasar


Rebo
Tata Laksana Kasus
Pengobatan simptomatis kasus yang tidak Pemberian vitamin A dosis tinggi
komplikas

• Bagi kasus yang tidak ada komplikasi maka


dianjurkan istirahat di tempat tinggal. Kasus
diberikan pengobatan simptomatik
• .Orang tua dianjurkan untuk merawat
anaknya di rumah dan terus menyusui bagi
bayi yang masih mendapatkan ASI serta
memberikan makanan cukup gizi dan
memberi minum air putih.
Kasus disarankan menggunakan masker selama
4 hari sejak mulai timbul ruam di kulit atau Bila ada gejala komplikasi atau
selama masih ada gejala demam tetap tinggi, sesak napas,
untuk menghindari penularan ke sekitar. diare segera bawa ke pusk/RS.

Presentation by Puskesmas Pasar


Rebo
Penanggulangan KLB

ori
Outbreak Response Immunization
• dilakukan untuk menghentikan transmisi campak dan/atau rubela
dengan cara meningkatkan kekebalan masyarakat terhadap kedua
penyakit tersebut sehingga KLB dapat ditanggulangi
• Luas ORI berdasarkan hasil RCA Status Imunisasi
Difteri
difteri Penyebab :
Corynebacterium diptheriae

Gejala

• Demam atau tanpa demam Komplikasi


• Munculnya pseudomembran putih
keabuan, sulit lepas dan mudah Tersumbatnya saluran pernafasan,
berdarah jika dilepas/ dimanipulasi
peradangan dan kelumpuhan otot jantung
• Sakit waktu menelan è 94% kasus
Difteri mengenai tonsil dan faring
menyebabkan KEMATIAN
• Leher membengkak (bullneck)
• Sesak nafas disertai bunyi
KLB Difteri Pengambilan
Spesimen
Ditemukan satu suspek difteri dengan • Swab tenggorokan / hidung
konfirmasi laboratorium kultur positif • Pengambilan spesimen pada kontak
erat yang bergejala maupun tidak.
• Jika terjadi di sekolah, maka harus
mengambil spesimen teman sebangku,
teman di samping kanan depan
belakang, sahabat.

Puskesmas Pasar Rebo


Tata Laksana Kasus Difteri
Penderita dirujuk ke RS dan
dirawat dalam ruangan terpisah Pengambilan spesimen swab
01

02
dengan penderita lain (ISOLASI) tenggorokan / hidung

Pemberian antibiotik sebagai Pemberian ADS (Anti Difteri


03

04
kemoprofilaksis selama 7 hari Syndrome) dan imunisasi pada
sesuai dosis penderita sesuai rekomendasi
komite ahli
Pelacakan Kontak Erat
Setiap kasus suspek
difteri harus segera
dilaporkan dalam
1 x 24 jam
Tata Laksana Kontak Erat Suspek Difteri
Penanggulangan KLB

ori
Outbreak Response Immunization
• Luas ORI berdasarkan hasil RCA Status Imunisasi
• Seluruh masyarakat yang masuk dalam kelompok risiko wajib
mengikuti ORI
PEMBERIAN PROFILAKSIS
YANG SUKSES KEPADA Hasil Lab Negatif
KONTAK ERAT AKAN TIDAK BERARTI
MEMPERCEPAT bukan kasus Difteri
PEMUTUSAN
PENULARAN

Presentation by Puskesmas Pasar


Rebo
Pertusis
pertusis Penyebab : Bordetella
pertussis

Gejala

• Batuk terus menerus (> 2 minggu), Komplikasi


tanpa jeda & diakhiri dg napas dalam,
serta muntah selama /setelah batuk Radang paru, henti napas menyebabkan
(whooping cough)
KEMATIAN
• Terkadang hingga muka kebiruan
danpendarahan di mata
• Biasa dikenal batuk rejan / batuk 100
hari
• Melalui droplet (percikan ludah saat

penularan
batuk, bersin, bicara) atau melalui cairan
hidung.
• Seringkali penyakit dibawa pulang oleh
anggota saudara yang lebih tua atau orang
tua dari penderita

Masa inkubasi penyakit ini antara


7 – 20 hari, rata-rata 7 - 10 hari. inkubasi
KLB Pertusis Pengambilan
Spesimen
• Swab tenggorokan / hidung
ditemukan satu suspek pertusis dengan
• Pengambilan spesimen pada kontak
konfirmasi laboratorium PCR/kultur positif
erat yang bergejala

Puskesmas Pasar Rebo


Tata Laksana Kasus
Pertusis
Lakukan pemisahan terhadap kontak Pemberian antibiotika eritromisin selama 7-
yang tidak pernah diimunisasi atau yang 14 hari (maks 3 minggu) sesuai anjuran
tidak diimunisasi lengkap dokter dan selama 7 hari bagi anggota
keluarga/kontak erat
Penanggulangan KLB
Pertusis
apakah dilakukan
ORI?
Penanggulangan KLB
RCA (Rapid Convenience
Apabila dari hasil RCA ditemukan balita yang
Assessment) atau survei cepat status
imunisasi DPT-HB-Hib anakusia <5 tidak/belum lengkap status imunisasinya DPT-
tahun HB-Hib nya, maka jadwalkan pemberiannya di
puskesmas, posyandu, atau fasyankes lain
sesegera mungkin
Tetanus
Neonatorum
Tetanus Penyebab : Clostridium

Neonatorum
tetani

Gejala

• Adalah penyakit tetanus yang terjadi Komplikasi


pada bayi (0-28 hari) yang menyerang
sistem saraf pusat Sulit bernapas, perubahan bentuk tulang
• Tiba-tiba tidak bisa
belakang dan tulang lain akibat kejang,
menetek/mengisap; Mulut Mencucu;
Kejang rangsang (bunyi,sinar,sentuh)
kelainan saraf yang dapat menyebabkan
KEMATIAN
• Tidak menyebar langsung dari orang ke

penularan
orang
• Masuk ke luka yang tak bersih, kuku
yang kotor, pemotongan tali pusat bayi
yang tidak steril, pisau, peralatan
persalinan yang tidak steril pada saat bayi
lahir

Masa inkubasi penyakit ini antara


3 – 28 hari, rata-rata 6 hari. inkubasi
Pelacakan Kasus
TN
faktor
risiko
Persalinan tidak aman ibu tidak imunisasi

Riw. kematian anak sebelumnya


Sosekbud rendah akibat TN
Penanggulangan KLB
Penanggulangan KLB TN ditujukan pada upaya
pengobatan penderita untuk mencegah
komplikasi yang berat. TN merupakan kasus
dengan indikasi rawat, kecepatan rujukan akan
mempengaruhi fatalitas kasus. Oleh sebab itu
setiap kasus TN harus segera dirujuk ke RS
04 of 15

1. Melaporkan apabila ada suspek kasus PD3I yang terjadi


di sekolah ke puskesmas

RENCANA 2. Memberikan waktu istirahat / belajar di rumah pada


penderita sesuai masa infeksius kasus

TINDAK 3. Membantu upaya pelacakan dengan memberikan data


kasus dan kontak erat

LANJUT 4. Bekerja sama dan mendukung upaya penanggulangan


yang dilakukan puskesmas
5. Memastikan siswa/i di awal tahun pembelajaran telah

Untuk s e k o l a h mendapatkan imunisasi lengkap dasar


6. Membantu edukasi dan persuasi pelaksanaan BIAS
kepada orangtua murid (Bulan Imunisasi Anak Sekolah)

Estelle Darcy
04 of 15

1. Melaporkan apabila ada suspek kasus PD3I yang


terjadi di lingkungan ke puskesmas

RENCANA 2. Membantu upaya pelacakan dengan memberikan


data kasus dan kontak erat

TINDAK 3. Bekerja sama dan mendukung upaya


penanggulangan yang dilakukan puskesmas
LANJUT 4. Membantu edukasi dan persuasi mengenai
pentingnya imunisasi di masyarakat
s y a r a k a t
Untuk ma

Estelle Darcy
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai