Peningkatan Wawasan Mengenai PD3I
Peningkatan Wawasan Mengenai PD3I
Peningkatan Wawasan
Mengenai PD3I
(Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi)
Pendahuluan
Latar
belakang?
Problem 1 Problem 2
Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi masih Belum sadarnya masyarakat mengenai penyakit
mengancam Indonesia, terutama di Jakarta yang yang dapat menimbulkan KLB (Kejadian Luar
merupakan pusat mobilisasi masyarakat Biasa)
03 Difteri
Puskesmas Pasar Rebo
Imunisasi KLB
Penyakit
Imunisas Penemuan
i
Meningkatkan
Kekebalan
Kasus
Mempercepat
Penanganan
Penanganan
Penemuan
Kasus PD3I
SURVEILANS
BERBASIS
MASYARAKAT
AFP
(Acute Flaccid Paralysis) / Lumpuh layuh mendadak
apa bedanya?
02
KURANG DARI 15 LEMAS/LAYUH (flaccid)
tahun
04
dalam 1 – 14 HARI trauma/jatuh dan
rudapaksa
POLIO
Penyelidikan epidemiologi
Pelacakan
2
Pelacakan
imunisasi polio, perlunya rehabilitasi medik, dan
menerapkan PHBS
Kasus
5
Gejala Komplikasi
• Demam, batuk, pilek, radang mata • Diare, pneumonia (radangparu), ensefalitis (radang
(konjungtivitis) otak), kebutaan.
• Bintik-bintik kemerahan (ruam • Berat-ringannya tergantung usia (usia muda), status
gizi (malnutrisi) dan gangguan kekebalan tubuh
maculopapular) muncul 2-4 hari
setelah gejala awal.
rubella Komplikasi
• Penyakit ini mempunyai gejala klinis yang
ringan dan 50% tidak bergejala, akan tetapi
sangat berbahaya apabila rubela ini
menyerang pada wanita hamil terutama pada
Gejala masa awal kehamilan --> mengakibatkan
anak yg dikandung menjadi abortus,
• Demam, batuk, pilek, radang mata prematur, lahir mati atau lahir dengan C R S
(konjungtivitis) (Congenital Rubella Syndrome)
• Bintik-bintik kemerahan (ruam
maculopapular) muncul 2-4 hari
setelah gejala awal.
penularan
• Melalui droplet (percikan ludah saat
batuk, bersin, bicara) atau melalui cairan
hidung.
• Masa penularan penyakit campak adalah
4 hari sebelum ruam sampai 4 hari setelah
timbul ruam
Estelle Darcy
Investigasi
Penyelidikan Epidemiologi
untuk mengetahui besarnya masalah dan gambaran
01
R C A ( Rapid Convenience
Assessment
02
ori
Outbreak Response Immunization
• dilakukan untuk menghentikan transmisi campak dan/atau rubela
dengan cara meningkatkan kekebalan masyarakat terhadap kedua
penyakit tersebut sehingga KLB dapat ditanggulangi
• Luas ORI berdasarkan hasil RCA Status Imunisasi
Difteri
difteri Penyebab :
Corynebacterium diptheriae
Gejala
02
dengan penderita lain (ISOLASI) tenggorokan / hidung
04
kemoprofilaksis selama 7 hari Syndrome) dan imunisasi pada
sesuai dosis penderita sesuai rekomendasi
komite ahli
Pelacakan Kontak Erat
Setiap kasus suspek
difteri harus segera
dilaporkan dalam
1 x 24 jam
Tata Laksana Kontak Erat Suspek Difteri
Penanggulangan KLB
ori
Outbreak Response Immunization
• Luas ORI berdasarkan hasil RCA Status Imunisasi
• Seluruh masyarakat yang masuk dalam kelompok risiko wajib
mengikuti ORI
PEMBERIAN PROFILAKSIS
YANG SUKSES KEPADA Hasil Lab Negatif
KONTAK ERAT AKAN TIDAK BERARTI
MEMPERCEPAT bukan kasus Difteri
PEMUTUSAN
PENULARAN
Gejala
penularan
batuk, bersin, bicara) atau melalui cairan
hidung.
• Seringkali penyakit dibawa pulang oleh
anggota saudara yang lebih tua atau orang
tua dari penderita
Neonatorum
tetani
Gejala
penularan
orang
• Masuk ke luka yang tak bersih, kuku
yang kotor, pemotongan tali pusat bayi
yang tidak steril, pisau, peralatan
persalinan yang tidak steril pada saat bayi
lahir
Estelle Darcy
04 of 15
Estelle Darcy
Terima
Kasih