Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

KONSEP VALIDITAS DAN MENGUJI VALIDITAS DALAM


PENGEMBANGAN SOAL TES HASIL BELAJAR

Disusun guna memenuhi mata kuliah Assesment Pembelajaran (KKM46228)

Dosen Pembimbing: Dr. Sunarti, M. Pd

Disusun oleh:

Kelompok 3 A5-22

1. Alifia Nur Latifah (22144600164)

2. Muti Diah Khairani (22144600169)

3. Latifah Anjar Agustina (22144600170)

4. Isni Wahyu Nurchasanah (22144600175)

5. Dina Lorensa Br Sinulingga (22144600197)

6. Safira Aulia Rahma Diani (22144600199)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

2022/2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan
selesai tepat waktu. Makalah ini bertemakan “Konsep Validitas Dan Menguji
Validitas Dalam Pengembangan Soal Tes Hasil Belajar”.

Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Sunarti, M. Pd selaku
dosen pembimbing mata kuliah Assasment Pembelajaran (KKM46228). Pada
penugasan ini diharapkan pembaca dapat memahami tentang “Konsep Validitas
Dan Menguji Validitas Dalam Pengembangan Soal Tes Hasil Belajar”. Serta
menambah pengetahuan dan wawasan bagi kami maupun pembaca.

Besar harapan kami bahwa makalah ini dapat bernilai baik, dan dapat
digunakan dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari bahwa makalah ini masih
terdapat banyak kekurangan. Kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Yogyakarta, 01 April 2023

Kelompok 3

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

BAB I PENDAHULUAN 4

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH 4

1.2 RUMUSAN MASALAH 5

1.3 TUJUAN PENULISAN 5

BAB II PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN VALIDITAS TES

2.2 TEKNIK PENGUJIAN VALIDITAS DENGAN MANUAL

2.3 TEKNIK PENGUJIAN VALIDITAS DENGAN SPSS

BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

3.2 SARAN

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH


Ketentuan penting dalam evaluasi adalah bahwa hasilnya harus sesuai dengan
keadaan yang dievaluasi. Mengevaluasi dapat diumpamakan sebagai
pekerjaan memotret. Gambar potret/ fhoto dikatakan baik apabila sesuai
dengan hasilnya (bukan lebih baik dari aslinya). Sedangkan gambar
pemotretan hasil evaluasi tersebut dalam kegiatan evaluasi dikenal dengan
data evaluasi.
Data evaluasi yang baik sesuai dengan kenyataan disebut data valid. Agar
dapat diperoleh data yang valid, maka alat dan instrumennya juga harus valid.
Dan jika pernyataan tersebut dibalik, instrument evaluasi dituntut untuk valid
karena diinginkan dapat diperoleh data yang valid, dengan kata lain instrumen
evaluasi dipersyaratkan valid agar hasil yang diperoleh dari kegiatan evaluasi
valid. Untuk mengukur kesesuaian, efisiensi dan kemantapan (consistency)
suatu alat penilaian atau evaluasi dipergunakan bermacam-macam kualitas
seperti validitas, keandalan, objektivitas dan kepraktisan.
Validitas adalah kualitas yang menunjukkan hubungan antara suatu
pengukuran (diagnosis) dengan arti atau tujuan kriteria belajar atau tingkah
laku. Keandalan adalah kualitas yang menunjukkan kemantapan (consistency)
ekuivalensi atau stabilitas suatu pengukuran yang dilakukan. Objektivitas
adalah kualitas yang menunjukkan identitas atau kesamaan dari skor-skor atau
diagnosis-diagnosis yang diperoleh dari data yang sama dari penskor-penskor
kompeten yang sama. Kepraktisan adalah suatu kualitas yang menunjukkan
kemungkinan dapat dijalankannya suatu kegunaan umum dari suatu teknik
penilaian. Dalam pembicaraan ini akan dibahas lebih lanjut dan lebih rinci
mengenai validitas itu sendiri.

4
1.2 RUMUSAN MASALAH

1.3 TUJUAN PENULISAN

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN VALIDITAS TES

 Pengertian Validitas

Azwar (1987:173) menyatakan bahwa validitas berasal dari validity yang


artinya sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen pengukur
(tes) dalam melakukan fungsi ukurnya. Validitas tes yang tinggi dapat
dikatakan ketika alat tersebut menjalankan fungsi ukur secara tepat. Hasil
dari pengukuran tersebut mencerminkan fakta atau keadaan sesungguhnya
dari yang diukur itu tepat. Sedangkan Sudjana (2004:12) menyatakan bahwa
validitas itu berkenaan dengan ketepatan alat penilaian terhadap konsep
yang dinilai sehingga betul menilai yang seharusnya dinilai.

 Pengertian Tes

Silvirius (1991:5) menyatakan bahwa tes merupakan prosedur sistematis


untuk mengamati dan mencandrakan satu atau lebih karakteristik seseorang
dengan menggunakan skala numerik atau sistem kategori. Sedangkan
menurut Azwar (1987:3) menyatakan bahwa tes adalah prosedur yang
sistematis, dengan maksud (a) butir-butir dalam tes disusun menurut cara
dan aturan tertentu, (b) prosedur administrasi tes dan pemberian angka
scoring terhadap hasilnya harus jelas dan dispesifikasi secara terperinci, dan
(c) setiap orang yang mengambil tes itu harus mendapat butir-butir yang
sama dalam kondisi yang sebanding.

 Pengertian Validitas Tes

Suryabrata (2000:41) menyatakan bahwa validitas tes pada dasarnya


menunjukkan pada derajat fungsi pengukuran suatu tes atau derajat
kecermatan ukurnya suatu tes. Suatu tes seharusnya dapat mengungkapkan

6
dengan tepat ciri keadaan yang sesungguhnya dari objek ukur, namun
tergantung pada tingkat validitas yang bersangkutan. Validitas tes biasanya
dikaitkan dengan suatu pengambilan keputusan yang tertentu. Secara umum
validitas tes terdapat tiga jenis yaitu validitas isi (content validity), validitas
kriteria (criterion-related validity), dan validitas konstruk (construct
validity).

1. Validitas Isi (Content Validity)

Validitas isi (content validity) biasa disebut juga dengan validitas kurikulum
yang artinya bahwa suatu alat ukur yang dipandang valid apabila sesuai
dengan isi yang hendak diukur (Syarif dan Syamsurizal, 2019). Validitas isi
mengacu pada butir-butir soal yang representatif atau mewakili materi ajar
dan perilaku yang akan diukur. Salah satu yang digunakan dalam
menentukan validitas ini adalah dengan mengkaji tes. Misalnya sebuah tes
terdiri dari 30 soal perkalian dan pembagian yang digunakan untuk
mengukur kemampuan matematika.

Kesalahan yang terjadi pada validitas isi biasanya seperti guru menentukan
butir pertanyaan tidak secara sistematis dan berbeda dengan materi yang
telah disampaikan. Seharusnya butir-butir soal disesuaikan dengan materi
yang sudah terlaksana dalam proses pembelajaran. Hal tersebut menjadi
faktor utama pencapaian validitas isi. Dan pemilihan materi yang ingin
diujikan pada peserta didik terdapat empat hal yaitu:

1) Urgen (penting)

2) Memiliki nilai manfaat (praktis)

3) Materi memiliki keterkaitan (relevan)

4) Materi yang digunakan prasyarat untuk menguasai materi selanjutnya


(kontinuitas).

Hal yang harus dilakukan dalam pengembangan tes adalah menulis kisi-kisi
terlebih dahulu sesuai kriteria pada materi yang telah diajarkan pada butir-

7
butir soal, deskripsi materi, dan kompetensi yang diinginkan. Sedangkan
teknik mengidentifikasi adalah dengan membandingkan setiap soal dengan
indikator yang ada dalam kisi-kisi. Jika sudah sesuai dengan indikator kisi-
kisi berarti soal-soal tersebut sudah dapat dinyatakan memiliki validitas isi
yang baik.

1. Validitas Kriteria (criterion-related validity)

Validitas kriteria mengacu pada suatu tes yang dicapai dengan


membandingkan tes yang ada dengan tes yang sudah diketahui kualitas baik
yaitu valid dan reliabel. Jika keduanya saat dikolaborasikan memenuhi
persyaratan yang signifikan, maka tes yang dikembangkan memiliki
validitas kriteria yang baik. Validitas mengacu pada sejauh mana penelitian
bener-benar mengukur sesuatu yang dimaksud, sedangkan reliabilitas
mengacu pada konsisten hasil penelitian. Hal tersebut merupakan hasil
pengukuran yang memenuhi persyaratan akademik dan profesional tertentu.
Misalnya tes intelegensi yang berkolaborasi dengan rata-rata nilai akademis.

Masalah yang biasanya terjadi pada pengujian validitas kriteria adalah tidak
banyak atau kurangnya tes standar yang akan digunakan sebagai
pembanding. Dan beberapa tes standar yang tersedia biasanya tidak selalu
memberikan estimasi yang benar-benar akurat. Validitas kriteria dibedakan
menjadi dua jenis validitas yaitu:

a) Validitas kesejajaran (concurrent validity)

Validitas kesejajaran mengacu pada hubungan antara tes skor dengan yang
dicapai pada keadaan sekarang untuk membandingkan dengan tes yang lain
berdasarkan pengalaman. Validitas ini sering disebut dengan validitas
empiris. Misalnya, seorang peserta didik memiliki kepribadian yang
inovatif, jika berdasarkan pada pengalaman dapat dibuktikan dengan peserta
didik memiliki ide-ide dan dapat mengemukakan gagasan-gagasan untuk
mengatasi sebuah kendala dalam pembelajaran. Dapat disimpulkan bahwa

8
empiris validitas ini tidak hanya menyusun tes saja namun harus dibuktikan
dengan pengalaman yang ada.

b) Validitas Prediktif (predictive validity)

Validitas prediktif merupakan sebuah tes yang diperoleh dari peserta sesuai
dengan kondisi yang akan terjadi di masa yang akan datang. Tes ini
dikatakan memiliki validitas prediksi apabila mempunyai kemampuan untuk
memprediksikan yang akan terjadi di masa yang akan datang. Misalnya, tes
masuk perguruan tinggi. Biasanya hasil tes dikorelasikan dengan prestasi
belajar peserta didik yang diperolehnya. Jika tesnya memiliki korelasi yang
signifikan maka tes tersebut dapat dikatakan memiliki validitas prediktif
yang baik.

2. Validitas Konstruk (construct validity)

Validitas konstruk adalah jenis validitas yang mengacu pada sebuah tes yang
mampu benar-benar mengukur dengan apa yang diamati pada konsep yang
telah ditetapkan oleh pengembang tes. Tujuan dari validitas konstruk adalah
memberikan bukti konstruktif teoritik dimana tes itu dibuat dengan teori
yang mendasari butir-butir soal, yang dapat diukur secara valid. Sebuah tes
dikatakan konstruktif teoritik adalah apabila soal-soalnya mengukur aspek
yang dapat diuraikan dalam standar kompetensi, kompetensi dasar, maupun
indikator yang terdapat dalam kurikulum.

Misalnya pada proses gravitasi bumi. Ketika buah apel jatuh ke tanah,
konstruk tentang gravitasinya dapat digunakan sebagai penjelasan dan
perkiraan jatuhnya buah apel yang sedang diamati. Hal yang tidak dapat
dilihat adalah maksud dari konstruk gravitasi. Dan hal yang dapat dilihat
hanya proses apel jatuh.

9
2.2 TEKNIK PENGUJIAN VALIDITAS DENGAN MANUAL

Teknik validitas manual yang digunakan adalah tes, angket, dokumentasi


dan kuesioner. Sedangkan instrumen penelitian yang digunakan adalah
lembar tes dan lembar angke atau kuesioner. Teknik analisis data terdiri dari
uji instrumen penelitian (uji validitas tes, uji reliabilitas) dengan uji
persyaratan data menggunakan uji normalitas. Teknik pengolahan (analisis)
data menggunakan uji koefisien korelasi dan uji hipotesis.

Pada saat penelitian data yang diperoleh dari angket hasil belajar merupakan
data variabel (X) dan untuk mengetahui hasil belajar siswa. Sebelum
instrumen digunakan dalam penelitian, terlebih dahulu instrumen penelitian
dilakukan pengujian. Uji coba instrumen dilakukan untuk mengetahui
apakah instrumen yang digunakan memenuhi kualitas yang baik atau tidak.
Alat yang digunakan dalam pengujian instrumen meliputi uji validitas dan
uji reabilitas.

Uji validitas instrumen dilakukan dengan cara menyebarkan data instrumen


kepada peserta didik. Uji validitas ini digunakan untuk mengetahui valid
atau tidaknya butir-butir pernyataan pada instrumen angket. Ketentuan
validasi instrumen diukur berdasarkan kriteria validitas.

Metode yang akan digunakan dalam uji validitas manual, yaitu:

a. Metode Pengumpulan Data

Sistem Informasi yang akan dibangun ini dalam proses pembuatannya


memerlukan pengumpulan data yang lengkap dan akurat untuk melihat tes
hasil belajar. Adapun metode yang digunakan dalam mengumpulkan data-
data yang diperlukan adalah sebagai berikut:

 Observasi

Melakukan peninjauan terhadap peserta didik yaitu pengisian angket atau


kuesioner secara tertulis dan pengolahan data.

10
 Studi Dokumen

Membaca dan menganalisa dokumen-dokumen angket atau kuesioner hasil


belajar peserta didik.

 Wawancara

Melakukan tanya jawab dengan peserta didik untuk menguji seberapa


pemahaman peserta didik.

b. Studi Literatur

Penelitian studi literatur ini dilakukan untuk mengkaji teori yang berkaitan
dengan sumber dan media belajar dalam penanaman nilai dan karakter
peserta didik.

c. Metode Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mendapatkan penilaian langsung terhadap


hasil belajar yang dihasilkan.

 Kuesioner atau angket

Kuisioner atau angket berupa daftar pertanyaan yang ditujukan kepada


peserta didik dengan harapan mereka paham terhadap materi pembelajaran
tersebut.

2.3 TEKNIK PENGUJIAN VALIDITAS DENGAN SPSS

SPSS merupakan suatu singkatan dari Statistical Product and Service


Solution. SPSS merupakan bagian integral dari rentang proses analisa,
menyediakan akses data. SPSS dapat membaca berbagai jenis data atau
memasukkan data secara langsung ke dalam SPSS Data Editor. Pengujian
Validitas dapat dilakukan dengan menggunakan aplikasi SPSS. Uji Validitas
merupakan uji yang digunakan untuk mengukur tingkat keefktifan suatu alat
ukur atau media ukur untuk memperoleh data. Biasanya digunakan untuk

11
mengukur seberapa efektif suatu kuesioner untuk memperoleh data, lebih
tepat untuk pertanyaan-pertanyaan yang diajukan di kuesioner. Dalam
statistik, selain menguji apakah data terdistribusi normal atau tidak, kita
juga harus menguji apakah data dapat diandalkan dan tetap konsisten
apabila pengukurannya dilakukan berulang kali. Berkaitan dengan menguji
data yang dapat diandalkan dan konsisten, dapat dilakukan uji reliabilitas
data. Selain uji normalitas data, uji reliabilitas data juga dapat dilakukan
dengan menggunakan SPSS. Sehingga, memungkin untuk menguji data
dalam jumlah yang banyak. Dan dalam artikel kali ini kita akan membahas
tetang uji validitas dan reliabilitas dengan menggunakan SPSS.

 Uji Validitas Menggunakan SPSS

 Pengertian Uji Validitas

Sebagai awalan, sebelum melakukan uji validitas menggunakan SPSS. Mari


kita mengenal uji validitas secara teorinya. Hal ini harus kita pahami
bersama agar kita tahu apa maksudnya dilakukan uji validitas. Uji validitas
merupakan uji yang berfungsi untuk melihat apakah suatu alat ukur tersebut
valid (sahih) atau tidak valid. Alat ukur yang dimaksud disini merupakan
pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam kuesioner. Suatu kuesioner
dikatakan valid jika pertanyaan tersebut pada kuesioner dapat
mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh kuesioner. Misalnya, kita ingin
mengukur Kinerja Karyawan. Untuk melihat tingkat kinerja karyawan,
karyawan tersebut diberi lima pertanyaan, maka lima pertanyaan tersebut
harus tepat mengungkapkan bagaimana kinerja karyawan. Dalam uji
pengukuran validitas terdapat dua macam yaitu Pertama, mengkorelasikan
antar skor butir pertanyaan (item) dengan total item. Kedua,
mengkorelasikan antar masing-masing skor indikator item dengan total skor
konstruk

12
 Kriteria Pengujian Validitas

Dalam artikel ini, akan menjelaskan pengujian validitas yang


mengkorelasikan antar masing-masing skor item indikator dengan total skor
konstruk. Tingkat signifikansi yang digunakan yaitu 0,05.

- Kriteria pengujiannya yaitu: H0 diterima apabila r hitung > r tabel , (alat


ukur yang digunakan valid atau sahih) H0 ditolak apabila r statistik ≤ r tabel.
(alat ukur yang digunakan tidak valid atau sahih)

- Cara menentukan besar nilai R tabel R tabel = df (N-2), tingkat


signifikansi uji dua arah. Misalnya R tabel = df (13-2, 0,05). Untuk
mendapatkan nilai R tabel kita harus melihat ditebal R.

 Langkah Melakukan Uji Validitas

Pengujian menggunakan SPSS. Untuk praktek latihan menggunakan SPSS


versi 22. Adapun Langkah-langkah pengujiannya, yaitu sebagai berikut:

 Buka aplikasi SPSS. Silahkan atur format yang ada di Variable View.
Sesuaikan dengan kriteria data kita. Lalu, Input Data Kita di Data View.
 Selanjutnya, kita mencari nilai total dari variabel X. Caranya klik menu
Transform> Compute Variable. Maka akan muncul kotak dialog. Lalu,
lakukan pengisian di kolom Target Variable dan Numeric Lalu, klik OK.
Lihatlah data pada 'Data View' akan ada penambahan kolom baru yaitu
kolom X1total.
 Selanjutnya, kita akan mencari nilai R statistik atau R hitung. Caranya klik
Analyze> Correlate> Bivariate. Maka akan muncul kotak dialog.
 Lalu, pindahkan semua item variabel ke kotak Variables. Pada Correlation
Coefficients beri centang pada Pearson. Dibawahnya centang Two-Tailed
dan juga centang Flag Significant Correlation. Lalu, klik OK.
 Maka akan muncul hasilnya. Perhatikan pada kolom 'Correlations'. Nilai
yang akan kita uji adalah nilai pada kolom paling bawah bagian X1total yaitu
'Pearson Correlation'. Correlations

13
 Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

 Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed)

 Interpretasi Uji Validitas

selanjutnya akan menginterpretasikan atau menjelaskan hasil pengujian kita


yang diatas. Dari sini kita akan melihat jawaban dari hasil pengujian kita
yang baru.

 Pertama, kita harus mencari nilai R tabel terlebih dahulu. Sesuai ketentuan
dari df (N-2, 0,05). N adalah jumlah data yang diuji. Jadi, untuk mencari
nilai R tabel kita menggunakan ketentuan: R tabel = df (13-2, 0,05) =
0,5529.

 Kedua, bandingkan nilai R tabel dan R hitung sesuai kriteria pengujian.


X1.1 = 0,781 > 0,552, maka H0 diterima artinya alat ukur yang digunakan
valid atau sahih. X1.2 = 0,764 > 0,552, maka H0 diterima artinya alat ukur
yang digunakan valid atau sahih. Dan seterusnya.

 Ketiga, cara lain selain menggunakan R hitung yaitu melihat tingkat


signifikansinya. Apabila tingkat signifikansi item < 0,05 maka alat ukur
yang digunakan valid

14
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Pengertian Validitas Tes

Suryabrata (2000:41) menyatakan bahwa validitas tes pada dasarnya


menunjukkan pada derajat fungsi pengukuran suatu tes atau derajat
kecermatan ukurnya suatu tes. Suatu tes seharusnya dapat mengungkapkan
dengan tepat ciri keadaan yang sesungguhnya dari objek ukur, namun
tergantung pada tingkat validitas yang bersangkutan.

Validitas Kriteria (criterion-related validity)

Validitas kriteria mengacu pada suatu tes yang dicapai dengan


membandingkan tes yang ada dengan tes yang sudah diketahui kualitas baik
yaitu valid dan reliabel

Validitas Konstruk (construct validity)

Validitas konstruk adalah jenis validitas yang mengacu pada sebuah tes yang
mampu benar-benar mengukur dengan apa yang diamati pada konsep yang
telah ditetapkan oleh pengembang tes.

Teknik Pengujian Validitas Dengan Manual

Teknik validitas manual yang digunakan adalah tes, angket, dokumentasi


dan kuesioner. Sedangkan instrumen penelitian yang digunakan adalah
lembar tes dan lembar angke atau kuesioner.

15
Teknik Pengujian Validitas Dengan SPSS

SPSS merupakan suatu singkatan dari Statistical Product and Service


Solution. SPSS merupakan bagian integral dari rentang proses analisa,
menyediakan akses data. SPSS dapat membaca berbagai jenis data atau
memasukkan data secara langsung ke dalam SPSS Data Editor. Pengujian
Validitas dapat dilakukan dengan menggunakan aplikasi SPSS

3.2 SARAN

16
DAFTAR PUSTAKA

Sumardi. (2020). Teknik Pengukuran Dan Penilaian Hasil Belajar. Yogyakarta:


Deepublish Publisher

Matondang Z. (2009). Validitas Dan Reliabilitas Suatu Instrumen Penelitian.


Jurnal Tabularasa PPS Unimed. Vol.6 No.1

Syamsurizal. (2020). Validitas Dan Reliabilitas Alat Ukur. Osf preprints.

Saragih lisenia Monika, Darinda Sofia Tanjung, Dewi Anzelina. (2021).


Pengaruh Model Pembelajaran Open Ended Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada
Pembelajaran Tematik. Jurnal basicedu vol 5 no 4 tahun 2022.
https//jbasic.org/index.php/basicedu

Handayani Eka Selvi, Hani Subekti. (2021). Pengaruh Disiplin Belajar


Terhadap Hasil Belajar Bahasa Indonesia Di Sekolah Dasar. Jurnal basicedu vol
5 no 1 tahun 2021. https://jbasic.org/index.php/basicedu

Sanitasari Rati Dwi, Desi Andreswari, Endina putri Purwandari. (2017). Sistem
Monitoring Tumbuh Kembang Anak Usia 0-5 Tahun Berbasis Android. Jurnal
Rekursif. Vol. 5 no. 1 Maret 2017. https://ejornal.unib.qc.id/index.php/rekursif

Janna, N. M., & Herianto, H. (2021). Konsep Uji Validitas Dan Reliabilitas
Dengan Menggunakan Spss.

17

Anda mungkin juga menyukai