Anda di halaman 1dari 17

MODUL AJAR

KETERAMPILAN KOMUNIKASI KOLABORASI

DISUSUN OLEH:

INTAN SARI SURYAWATI


NIM. P17321235034

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG

JURUSAN KEBIDANAN

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN KEDIRI

TAHUN 2024
MODUL AJAR

KETERAMPILAN KOMUNIKASI KOLABORASI

DISUSUN OLEH:

INTAN SARI SURYAWATI


NIM. P17321235034

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG

JURUSAN KEBIDANAN

PROGRAM STUDI ALIH SARJANA TERAPAN KEBIDANAN KEDIRI

TAHUN 2024

2|MODUL AJAR KOMUNIKASI KONSELING


Polkesma
Visi dan Misi
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN KEDIRI

JURUSAN KEBIDANAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG

VISI
Menghasilkan Lulusan Bidan yang Beradab, Unggul Dalam
Kewirausahaan Kebidanan dan Berdaya Saing Global

MISI
1. Menyelenggarakan program pendidikan sesuai Standar

Nasional Pendidikan Tinggi, yang beradab, inovatif dan

berdaya saing global dalam kewirausahaan kebidanan.

2. Melaksanakan penelitian dan pengabdian kepada

masyarakat terkait dengan kewirausahaan kebidanan

serta meningkatkan publikasi ilmiah.

3. Melaksanakan tatakelola organisasi yang kredibel,

transparan, akuntabel, bertanggung jawab, dan adil yang

berbasis teknologi informasi.

4. Mengembangkan kerjasama dan produktifitas kemitraan

baik dalam negeri maupun luar negeri.

3|MODUL AJAR KOMUNIKASI KONSELING


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkah dan rahmat-Nya sehingga
Buku Modul Keterampilan Komunikasi Kolaborasi bagi mahasiswa Poltekkes
Kemenkes Malang Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan Kediri dapat
terselesaikan. Modul ini disusun mengacu kurikulum yang berlaku dengan tujuan
untuk membantu mahasiswa dalam memahami materi perkuliahan tambahan.
Penyusunan buku ini tidak terlepas dari arahan, bimbingan dan bantuan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, ucapan terimakasih penyusun sampaikan
kepada yang terhormat:
1. Direktur Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Malang,
2. Wakil Direktur I, II, III Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan
Malang,
3. Ketua Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan
Malang,
4. Ketua Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan Kediri,
5. Semua pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan penyusunan buku
modul belajar ini.

Semoga Buku Modul Keterampilan Komunikasi Kolaborasi ini bermanfaat


bagi kita semua dan khususnya bagi mahasiswa. Segala kritik dan saran sangat
kami harapkan untuk memperbaiki struktur maupun isi dalam buku ini.

Kediri, 24 Maret 2024

Penyusun

4|MODUL AJAR KOMUNIKASI KONSELING


DAFTAR ISI

COVER ............................................................................... 2

VISI dan MISI ..................................................................... 3

KATA PENGANTAR ............................................................ 4

DAFTAR ISI ........................................................................ 5

PENGANTAR MATA KULIAH.............................................. 6

BAB 29 : Keterampilan Komunikasi Kolaborasi ..................7

Topik 1 .................................................................................................8

Latihan ...............................................................................................12

Ringkasan Materi ...............................................................................13

Soal-Soal ............................................................................................14

Kunci Jawaban ...................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA ............................................................ 17

5|MODUL AJAR KOMUNIKASI KONSELING


PENGANTAR MATA KULIAH

Mata kuliah komunikasi konseling membahas tentang kegiatan


pembelajaran komunikasi konseling sesuai dengan kewenangannya, meliputi
uraian materi pengertian latihan berpikir kritis, teknik bepikir kritis, manfaat latihan
berfikir kritis, ringkasan, tes, dan daftar pustaka.
Mata kuliah komunikasi konseling berguna untuk membekali bidan dalam
melaksanakan kompetensi inti bidan dalam memberikan pelayanan komunikasi
konseling sesuai kewenangannya. Sehingga capaian pembelajaran pada mata
kuliah ini akan membentuk profil lulusan bidan sebagai care provider (pemberi
asuhan baik secara mandiri, kolaborasi, dan rujukan).
Struktur belajar pada mata kuliah komunikasi konseling dari kegiatan
pembelajaran meliputi pengertian berpikir kritis, manfaat latihan berpikir kritis,
teknik latihan berfikir kritis, ringkasan, tes, dan daftar pustaka. Mari bersama-
sama mengeksplorasi dunia komunikasi konseling yang menarik dan kompleks
untuk meningkatkan pemahaman dan peningkatan pelayanan kesehatan yang
berkualitas.

6|MODUL AJAR KOMUNIKASI KONSELING


BAB 29
KETERAMPILAN
KOMUNIKASI KOLABORASI

PENDAHULUAN
Saat ini kita hidup pada abad 21 dimana sumber daya manusia
dituntut untuk memiliki keterampilan berpikir kritis, kreatif, kolaborasi, serta
komunikasi. Menurut survey yang dilakukan oleh American Management
Association (AMA, 2012) pada tahun 2012 terhadap 768 manajer
perusahaan tentang pentingnya keterampilan berpikir kritis, kreatif,
kolaborasi, dan komunikasi dalam perekrutan karyawannya. Sebagian
besar manajer perusahaan setuju akan pentingnya calon karyawan
memiliki keterampilan tersebut.
Pembelajaran kolaboratif dapat menyediakan peluang untuk
menuju pada kesuksesan praktek-praktek pembelajaran. Sebagai
teknologi untuk pembelajaran (technology for instruction), pembelajaran
kolaboratif melibatkan partisipasi aktif para mahasiswa dan meminimisasi
perbedaan-perbedaan antar individu. Pembelajaran kolaboratif telah
menambah momentum pendidikan formal dan informal dari dua kekuatan
yang bertemu, yaitu: realisasi praktek, bahwa hidup di luar kelas
memerlukan aktivitas kolaboratif dalam kehidupan di dunia nyata dan
menumbuhkan kesadaran berinteraksi sosial dalam upaya mewujudkan
pembelajaran bermakna.

7|MODUL AJAR KOMUNIKASI KONSELING


TOPIK 1

KETERAMPILAN KOMUNIKASI KOLABORASI


A. Definisi Keterampilan Komunikasi Kolaborasi
Ketrampilan kolaborasi merupakan sebuah proses yang
melibatkan dua atau lebih mahasiswa dengan aktifitas
terkoordinasi dan sinkron yang bekerja menuju tujuan bersama dan
mengacu pada proses yang melibatkan anggota tim berinteraksi
lebih daripada keberhasilan utama tim atau kualitas produk
akhirnya.
Purwaaktari (2015) mengemukakan bahwa pembelajaran
kolaboratif adalah hubungan saling belajar, yaitu pembelajaran
yang berangkat dari pertanyaan mahasiswa yang tidak paham
“Bagaimana mengerjakan bagian ini?”, dan mahasiswa yang
paham dan yang tidak paham mendapatkan manfaat dan terjadi
hubungan timbal balik.
Collaborative learning mengedepankan kedekatan sosial
yang dapat mengembangkan pengetahuan dan pemahaman
mahasiswa (Purwaaktari, 2015). Kolaboratif tentu tidak terlepas
dari pembelajaran yang bersifat kooperatif. Salah satu pendekatan
pembelajaran berbasis kelompok adalah belajar kooperatif
(Cooperative learning) (Utomo, B.T., 2011).

B. Indikator Keterampilan Komunikasi Kolaborasi


Menurut Trilling (2009) indikator keterampilan kolaborasi terbagi
menjadi 5 keterampilan, diantaranya adalah:

1. Kerjasama
Peserta didik dikatakan dapat berkolaborasi apabila dapat
bekerjasama berkelompok secara efektif dan dengan tim yang
beragam.

8|MODUL AJAR KOMUNIKASI KONSELING


2. Fleksibilitas
Peserta didik dikatakan dapat berkolaborasi apabila masing-
masing individu dapat berkontribusi dalam tim serta dapat
beradaptasi kepada seluruh anggota tim.
3. Tanggung Jawab
Peserta didik dikatakan dapat berkolaborasi apabila
bertanggung jawab atas kerja tim, dapat memimpin anggota tim,
serta memiliki inisiatif dan dapat mengatur diri sendiri.
4. Kompromi
Peserta didik dikatakan dapat berkolaborasi apabila dapat
bermusyawarah dalam memecahkan masalah secara
berkelompok dan berkompromi untuk mencapai tujuan
bersama.
5. Komunikasi
Peserta didik dikatakan dapat berkolaborasi apabila dapat
terjalin komunikasi yang efektif dalam kelompok.

9|MODUL AJAR KOMUNIKASI KONSELING


C. Cara Mengukur Keterampilan Komunikasi Kolaborasi
Kemampuan berkolaborasi akan dapat diidentifikasi dengan
menggunakan instrumen yang tepat dan sesuai dengan keadaan
atau karakateristik mahasiswa. Pada tahap ini peneliti menganalisis
semua aspek yang terdapat pada rubrik standar kemampuan
berkolaborasi. Rubrik standar kemampuan berkolaborasi dari
International Reading Association (IRA) ini memiliki 5 aspek yaitu:

a. Kontribusi (Contributions)
Aspek kontribusi (Contributions) merupakan aspek yang
menjelaskan bagaimana karakteristik sikap mahasiswa dalam
memberikan gagasan atau ide sehingga mampu berpartisipasi
ketika kegiatan diskusi kelompok.
b. Manajemen waktu (Time management)
Aspek manajemen waktu (Time management) merupakan
aspek yang menjelaskan karakteristik sikap mahasiswa dalam
mengatur waktu untuk menyelesaikan tugas kelompok dengan
tepat waktu.
c. Pemecahan masalah (Problem solving)
Aspek pemecahan masalah (Problem solving) merupakan
aspek yang menjelaskan karakteristik mahasiswa dalam
melakukan usaha untuk menyelesaikan permasalahan.
d. Bekerja dengan orang lain (Working with others)
Aspek bekerja dengan orang lain (Working with others)
merupakan aspek yang menjelaskan karakteristik sikap
mahasiswa dalam mendengarkan pendapat atau ide rekan
kelompok dan membantu menyelesaikan tugas kelompok.
e. Teknik penyelidikan (Research techniques)
Aspek teknik penyelidikan (Research techniques) merupakan
aspek yang menjelaskan karakteristik sikap mahasiswa dalam
mencari sumber-sumber konten atau teori untuk menjawab atau
memecahkan permasalahan.

10 | M O D U L A J A R K O M U N I K A S I K O N S E L I N G
f. Sintesis (Synthesis) (Read Write Think 2005)
Aspek sintesis (Synthesis) merupakan aspek yang menjelaskan
karakteristik sikap mahasiswa dalam menyusun gagasan yang
kompleks ke dalam susunan yang struktur.

11 | M O D U L A J A R K O M U N I K A S I K O N S E L I N G
LATIHAN

1. Jelaskan pengertian keterampilan komunikasi kolanorasi!


2. Berikan satu contoh kasus keterampilan komunikasi kolaborasi!
3. Sebutkan bagaimana cara mengukur keterampilan komunikasi
kolaborasi!

12 | M O D U L A J A R K O M U N I K A S I K O N S E L I N G
RINGKASAN MATERI
Ketrampilan kolaborasi merupakan sebuah proses yang melibatkan dua
atau lebih mahasiswa dengan aktifitas terkoordinasi dan sinkron yang bekerja
menuju tujuan bersama dan mengacu pada proses yang melibatkan anggota
tim berinteraksi lebih daripada keberhasilan utama tim atau kualitas produk
akhirnya. Menurut Trilling (2009) indikator keterampilan kolaborasi terbagi
menjadi 5 keterampilan yaitu kerjasama, fleksibilitas, tanggung jawab,
kompromi, dan komunikasi. Kemampuan berkolaborasi akan dapat
diidentifikasi dengan menggunakan instrumen yang tepat dan sesuai dengan
keadaan atau karakateristik mahasiswa.

13 | M O D U L A J A R K O M U N I K A S I K O N S E L I N G
SOAL-SOAL
1. Apa pengertian dari komunikasi kolaborasi?
a. Ketrampilan kolaborasi merupakan sebuah proses yang melibatkan dua
atau lebih mahasiswa dengan aktifitas terkoordinasi dan sinkron yang
bekerja menuju tujuan bersama dan mengacu pada proses yang
melibatkan anggota tim berinteraksi lebih daripada keberhasilan utama
tim atau kualitas produk akhirnya.
b. Keterampilan kolaborasi merupakan standar untuk melakukan
pelayanan.
c. Keterampilan kolaborasi adalah keterampilan individu dalam
membangun hubungan konseling.
d. Keterampilan kolaborasi merupakan bagian dari komunikasi antar
kelompok.
e. Keterampilan kolaborasi merupakan standar wajib yang harus dipenuhi
sebelum melakukan aktifitas terkoordinasi.

2. Apa tujuan dari kerjasama pada indikator keterampilan kolaborasi?


a. Agar dapat membina hubungan dengan baik.
b. Agar tercipta kerukunan antar anggota tim.
c. Agar dapat memenuhi standar komunikasi kolaborasi.
d. Agar terbangun hubungan antar individu yang dinamis.
e. Agar dapat bekerjasama berkelompok secara efektif dan dengan tim
yang beragam.

3. Mengapa tanggung jawab penting digunakan dalam keterampilan


komunikasi kolaborasi?
a. Agar memudahkan dalam berkolaborasi.
b. Agar terbina hubungan timbal balik yang sejenis.

14 | M O D U L A J A R K O M U N I K A S I K O N S E L I N G
c. Agar dapat berkolaborasi apabila bertanggung jawab atas kerja tim,
dapat memimpin anggota tim, serta memiliki inisiatif dan dapat mengatur
diri sendiri dan kelompok.
d. Untuk memupuk rasa persaudaraan antar tim.
e. Untuk menumbuhkan jiwa empathy yang tinggi antar sesama.

4. Rubrik standar kemampuan berkolaborasi dari International Reading


Association (IRA) dibagi kedalam 5 aspek. Sebutkan kelima aspek tersebut
a. Manajemen waktu, penyelidikan, penyidikan, kontribusi.
b. Kontribusi, penyidikan, pemecahan masalah.
c. Kontribusi, penyelidikan, kerjasama, manajerial waktu.
d. Kontribusi, manajemen waktu, pemecahan masalah, bekerja dengan
orang lain, dan teknik penyelidikan.
e. Kontribusi, hemat waktu, pemecahan masalah.

5. Apa tujuan dari aspek manajemen waktu pada keterampilan komunikasi


kolaborasi?
a. Aspek manajemen waktu (Time management) merupakan aspek yang
menjelaskan karakteristik sikap siswa dalam mengatur waktu untuk
menyelesaikan tugas kelompok dengan tepat waktu.
b. Mengatur waktu agar tidak terbuang sia-sia.
c. Meminimalkan terjadinya boros waktu.
d. Untuk memudahkan dalam melakukan komunikasi kolaborasi.
e. Menumbuhkan sikap mahasiswa agar disiplin waktu.

15 | M O D U L A J A R K O M U N I K A S I K O N S E L I N G
KUNCI JAWABAN
1. A

2. E

3. C

4. D

5. A

16 | M O D U L A J A R K O M U N I K A S I K O N S E L I N G
DAFTAR PUSTAKA
Khanifah, Nur, L. 2016. Pengaruh Penggunaan Model Project Based Learning
dan Keterampilan Kolaborasi. Jakarta : Bina Pustaka.

Purwaaktari, E. 2015. Pengaruh Model Collaborative Learning. Jakarta : Jurnal


Penelitian Ilmu Pendidikan.

Achmad Badaruddin. 2015. Peningkatan Motivasi Belajar Peserta Didik Melalui


Bimbingan Konseling. Jakarta : Abe Kreatifindo.

17 | M O D U L A J A R K O M U N I K A S I K O N S E L I N G

Anda mungkin juga menyukai