Anda di halaman 1dari 4

Pengertian Tepung Rumput Laut

Berikut adalah penjelasan tentang sifat tepung rumput laut yang sedang menjadi topik
perbincangan para warganet di seluruh tanah air.

Tepung rumput laut adalah produk olahan rumput laut yang dijadikan dalam bentuk serbuk halus
atau tepung.

Sifat tepung rumput laut dapat dipengaruhi oleh jenis rumput laut yang digunakan dan metode
pengolahannya.

Namun, secara umum, beberapa sifat tepung rumput laut antara lain:

1. Tinggi serat: Tepung rumput laut memiliki kandungan serat yang tinggi, sehingga dapat
membantu memperlancar sistem pencernaan dan mengurangi risiko penyakit pencernaan.

2. Kaya akan nutrisi: Tepung rumput laut kaya akan nutrisi, termasuk protein, vitamin, mineral,
dan asam lemak omega-3.

3. Rasa yang khas: Tepung rumput laut memiliki rasa yang khas, yaitu gurih dan sedikit asin.
Rasa ini dapat memberikan citarasa yang khas pada makanan yang menggunakan tepung rumput
laut sebagai bahan tambahan.

4. Pengental alami: Tepung rumput laut dapat digunakan sebagai pengental alami pada makanan,
sehingga tidak perlu menambahkan bahan pengental sintetis.

5. Mudah larut dalam air: Tepung rumput laut mudah larut dalam air, sehingga dapat digunakan
sebagai bahan tambahan pada minuman atau smoothie.

6. Berwarna hijau: Tepung rumput laut memiliki warna hijau yang khas karena kandungan
pigmen alami pada rumput laut. Warna hijau ini dapat memberikan warna yang menarik pada
makanan yang menggunakan tepung rumput laut sebagai bahan tambahan.

Pengertian Sifat Tepung Rumput Laut

Tepung rumput laut adalah produk olahan rumput laut yang telah diubah menjadi bentuk serbuk
halus. Berikut adalah beberapa sifat tepung rumput laut:

1. Kaya nutrisi: Tepung rumput laut mengandung banyak nutrisi, seperti protein, serat, vitamin,
mineral, dan karbohidrat. Ini membuatnya menjadi bahan makanan yang sangat bergizi dan dapat
membantu menjaga kesehatan tubuh.

2. Rendah kalori: Tepung rumput laut memiliki kandungan kalori yang rendah, sehingga cocok
bagi mereka yang ingin menurunkan berat badan atau menjaga berat badan ideal.
3. Kaya serat: Serat yang terkandung dalam tepung rumput laut membantu memperbaiki
pencernaan dan menjaga kesehatan saluran pencernaan. Serat juga membantu menurunkan
kolesterol dan gula darah, serta membuat perut kenyang lebih lama.

4. Tidak mengandung gluten: Tepung rumput laut tidak mengandung gluten, sehingga cocok
bagi orang yang menderita celiac atau alergi terhadap gluten.

5. Menambah cita rasa: Tepung rumput laut dapat menambah cita rasa pada makanan. Rasanya
yang gurih dan asin dapat memberikan sentuhan rasa pada makanan yang biasa-biasa saja.

7. Cocok untuk vegan dan vegetarian: Tepung rumput laut tidak mengandung produk hewani,
sehingga cocok bagi vegan dan vegetarian.

8. Tahan lama: Tepung rumput laut dapat bertahan lama dan mudah disimpan. Anda dapat
menyimpannya di dalam lemari es untuk menjaga kesegarannya lebih lama.

Namun, beberapa orang mungkin mengalami reaksi alergi terhadap rumput laut, sehingga perlu
diperhatikan jika ingin mengonsumsinya. Selain itu, kandungan iodin yang tinggi pada rumput
laut dapat menyebabkan hipertiroidisme pada orang yang memiliki masalah dengan kelenjar
tiroid. Oleh karena itu, konsumsi rumput laut perlu diatur dengan baik dan sesuai dengan
kebutuhan tubuh.

Cara Membuat Tepung Rumput Laut


Pembersihan dan Pencucian

Proses pencucian dengan air tawar dilakukan untuk menghilangkan batu-batuan, kerikil, lumpur,
kerang, dan benda-benda asing lainnya. Menurut SNI-01-2690-1998, benda asing adalah semua
benda yang tidak termasuk rumput laut, antara lain garam, pasir, kayu, ranting, dan rumput laut
jenis lain. Menurut Winarno (1990), setelah dicuci, rumput laut harus segera dikeringkan
sehingga kandungan airnya mencapai 20%. Hal ini penting untuk mencegah terjadinya proses
fermentasi yang menurunkan mutu dan kandungan koloidnya.

Perendaman

Pengondisian rumput laut yaitu berupa perendaman dan atau pemucatan. Perendaman yang
dilakukan bertujuan untuk melanjutkan pembersihan rumput laut dari kotoran-kotoran yang
mungkin masih melekat. Pemucatan dimaksudkan untuk menghilangkan sisa-sisa kotoran dan
mengoksidasi sebagian besar pigmen rumput laut sehingga berwarna keputih-putihan bersih dan
lunak.

Menurut Suhartono dan Angka (2000), perendaman dapat dilakukan sekaligus dengan proses
pemucatan. Bahan perendamnya merupakan larutan pemucat. Larutan pemucat yang biasa
dipakai adalah larutan kaporit (Ca(Ocl)2) 0,25%, larutan kapur tohor (CaO) 0,50% ataupun
Natrium Hipoklorit (Na(Ocl)) 0,25%. Perendaman dapat pula dilakukan dengan menggunakan
larutan asam cuka CH3COOH 5% selama 12 jam. Dalam pembuatan agar, perendaman
menggunakan larutan tersebut dalam air murni sebesar 1%.

Menurut Nasran et. al. (1991) yang dikutip oleh Asmarita (2000), lama perendaman
menggunakan CaO 0,5% yaitu 5 menit. Larutan Ca(Ocl)2 0,25% dilakukan selama 4 jam – 6 jam
(Istini et. al., 1986 yang dikutip oleh Asmarita, 2000) dan dengan larutan NaOCl 0,25% atau
NaOCl 1% selama 30 menit (Kosasih dan Suprijatna, 1967 yang dikutip oleh Asmarita, 2000).

Kapur tohor (CaO) digunakan pada proses pemucatan dan juga berfungsi untuk menghilangkan
bau rumput laut. Warna putih pucat disebabkan unsur-unsur oksigen (O2) mengoksidasi pigmen
merah, sedangkan unsur kalsium (Ca) berikatan dengan pektat rumput laut yang menyebabkan
tekstur rumput laut menjadi keras (Yuliati, 2000).

Menurut Radley (1976) yang dikutip oleh Kadarisman (1985), kalsium hidroksida juga
menggumpalkan kotoran-kotoran yang bersifat koloidal dan melarutkan pigmen yang
mengurangi derajat keputihan pati, lalu terbuang bersama air ekstraksi.

Natrium hipoklorit selain sebagai pemucat/perendam dapat berfungsi sebagai desinfektan.


Menurut Trueman (1971) yang dikutip oleh Perangin-angin (1982), untuk pencucian selada dan
jeruk yang dicurigai terkontaminasi bakteri digunakan 100 ppm klor yang dicelup selama 10-15
menit dan kemudian dibilas.

Pengecilan Ukuran

Setelah bau bahan pemucat hilang dengan pencucian berkali-kali, dilakukan pengecilan ukuran
rumput laut menggunakan alat grinder atau blender. Grinder digunakan bila rumput laut yang
akan digunakan dalam jumlah banyak.
Pengeringan

Pengeringan merupakan metode mengeluarkan atau menghilangkan sebagian air dari suatu bahan
dengan cara menguapkannya sehingga kadar air seimbang dengan kondisi udara normal atau
kadar air yang setimpal dengan aktivitas air (Aw) yang aman dari kerusakan mikrobiologis,
enzimatis, dan kimiawi. Tipe proses pengeringan berdasarkan sumber panas dibedakan atas dua
kategori, yaitu pengeringan alami dengan sinar matahari dan pengeringan buatan dengan sumber
panas artifisial (Wirakartakusumah et. al., 1992).

Bahan baku yang bersifat cair atau pasta lebih tepat dikeringkan dengan menggunakan pengering
tipe drum dryer dan spray dryer. Double drum dryer menggunakan drum berputar dengan tenaga
penggerak motor, dipanaskan dari bagian dalam dengan menggunakan steam. Panas permukaan
drum mencapai suhu 120-170°C. Lapisan bahan yang dikeringkan disebarkan secara merata pada
permukaan atas drum. Sebelum mencapai putaran penuh, bahan akan mengering dan akan dikikis
oleh pisau yang berada di sepanjang permukaan drum dengan arah melintang. Produk akhir
berada di bawah permukaan drum (Wirakartakusumah et. al., 1992).

Alternatif lain yaitu penggunaan fluid bed dryer. Udara panas digerakkan dengan kecepatan yang
tinggi sehingga akan menggerakkan partikel bahan yang dikeringkan. Proses tersebut
mengakibatkan seluruh permukaan bahan bersentuhan dengan udara pemanas.

Penggilingan merupakan pengecilan ukuran yang ekstrem. Proses penggilingan bertujuan untuk
menghaluskan produk yang masih berbentuk kasar setelah pengeringan.

Salah satu alat penggiling untuk tepung yaitu disc mill. Prinsip kerja disc mill yaitu gaya sobek
dan gaya pukul. Bahan yang akan dihancurkan berada di antara dinding penutup dan cakram
berputar. Bahan akan mengalami gaya gesek karena adanya lekukan-lekukan pada cakram dan
dinding alat. Gaya pukul terbentuk karena adanya logam-logam yang dipasang pada posisi yang
bersesuaian (Wirakartakusumah et. al., 1992).

Hasil penggilingan lalu diayak untuk memperoleh tepung yang halus dan menghilangkan
kotoran-kotoran yang tertinggal pada saat proses penggilingan

Anda mungkin juga menyukai