Anda di halaman 1dari 13

Jurnal Administrasi Publik Vol V Nomor 084

Universitas Sam Ratulangi Sept- Des 2019

STRATEGI PEMERINTAH DALAM MENINGKATKAN PENGEMBANGAN


PARIWISATA DI KABUPATEN BOLAAANG MONGONDOW UTARA

TRIVAN KING ROBINSON


BURHANUDDIN KIYAI
RULLY MAMBO

trivanrobinson@gmail.com

Abstract
The purpose of research is to know the government's strategy in improving tourism development in North
Bolaang Mongondow district. The study uses qualitative approach methods. The informant is the head of
tourism Department of 1 person, head of section 3 persons, staff/officers of Tourism Office 4 persons,
community/Tourist 7 people so total informant there are 15 persons. Data collection using interview
guidelines, while the analytical techniques used are interactive model analyses of Miles and Hubernan.
Based on the results of the research that has been done by the authors, it can be concluded as follows: It
can be drawn some conclusions as follows: (1) SO strategy (Strength and opportunities) using the
appropriate promotional media target according to the market that will be addressed by the tourism agency
so that the right target and continue to be done will intensively produce excellent results. Innovate and
explore more types and destinations of tourism objects offered and committed to provide the best service to
consumers to maintain the good image of tourism in the eyes of consumers. (2) The strategy of ST (strength
and treats) Bolmut Regency government can offer interesting and promising new things with the
presentation of quality of natural resources and the interesting tour. Related to changes in the price and
tariff charged can be informed through the means of promotion and description of tourist attractions in the
media and Disarana and facilities in the attraction. Do not forget to also increase other innovations related
to tourism such as creativity in the manufacture of OLE-ole or fruit. (3) The strategy of WO (weakness and
opportunities) to ensure that the tariff or charges on similar tourism objects will be the way to overcome the
existing threats. In addition, the training and education provider to the community related to tourism
management is also very needed. Do not forget to add facilities and supporting facility and recycle or
rerejuvenation existing facilities and amenities to make it look more attractive. (4) The strategy of WT
(weakness and treats) enhances the safety and comfort of tourists who come to visit. To establish competitive
price but not detrimental for tourism and community office. Care and maintenance must be routinely run
on every attraction

Keywords: Strategy, Government, Tourism Development

PENDAHULUAN mewujudkan daerah otonom yang luas dan


Era Otonomi Daerah yang secara resmi mulai bertanggungjawab, untuk mengatur dan
diberlakukan di Indonesia sejak 1 Januari mengurus kepentingan masyarakat setempat
Tahun 2001 dengan tujuan agar daerah sesuai kondisi dan potensi wilayahnya.
otonom harus mampu memberdayakan semua Pemberian otonomi kepada daerah pada
potensi daerah untuk bisa mendapatkan suatu dasarnya bertujuan meningkatkan daya guna
pemasukan yang akan dipergunakan untuk dan hasil guna penyelenggaraan pemerintah
meningkatkan kesejahteraan dan daerah, terutama dalam pelaksanaan
melaksanakan pembangunan di daerah. pembangunan dan pelayanan terhadap
Munculnya otonomi daerah menyebabkan masyarakat serta untuk meningkatkan
terjadinya pergeseran paradigma dari sistem pembinaan kesatuan politik dan kesatuan
pemerintahan yang bercorak sentralisasi bangsa.
mengarah kepada sistem pemerintahan yang Proses desentralisasi yang dilakukan oleh
desentralisasi, yaitu dengan memberikan pemerintah pusat terhadap pemerintah daerah
keleluasaan kepada daerah dalam ini sebagai wujud nyata dari pelaksanaan

70
Jurnal Administrasi Publik Vol V Nomor 084
Universitas Sam Ratulangi Sept- Des 2019

otonomi daerah memberikan konsekuensi berbagai sektor yang dapat dikembangkan,


pemerintah daerah dapat menyelenggarakan diantaranya adalah: sektor perdagangan,
pemerintahannya sendiri. Proses sektor jasa, sektor pertanian, sektor pariwisata
desentralisasi tersebut didukung dengan dan lain-lain.
pemberlakuan Undang-Undang Nomor 32 Pembangunan dibidang pariwisata merupakan
Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah. salah satu sektor yang tidak dapat dipisahkan
Menurut Pasal 10 Ayat 3 UU No. 32 Tahun dari pembangunan nasional terkait dengan
2004 wewenang Pemerintah Daerah tersebut pembangunan ekonomi dan sektor lainnya.
dikecualikan dalam bidang: (1) Politik Luar keberhasilan dunia pariwisata nantinya akan
Negeri, (2) Pertahanan, (3) Keamanan, (4) turut menentukan keberhasilan pembangunan
Yustisi, (5) Moneter dan fiskal nasional, serta nasional suatu negara. Pariwisata adalah salah
(6) Bidang agama. satu model industri gaya baru yang mampu
Otonomi daerah merupakan pemberdayaan menyediakan pertumbuhan ekonomi yang
daerah dalam pengambilan keputusan daerah cepat dalam hal kesempatan kerja,
yang lebih leluasa untuk mengelola pendapatan, taraf hidup dan mengaktifkan
sumberdaya yang di miliki dengan potensi dan sektor produksi lain dalam negara penerima
kepentingan daerah itu sendiri. Mengacu pada wisatawan. Segi lain dari pariwisata
UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan hendaknya dilihat dari sudut pandang negara
Daerah dan UU No. 33 Tahun 2004 tentang penerima wisatawan. Dalam hal ini pariwisata
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah hendaknya dipandang sebagai sebuah industri
Pusat dan Pemerintah Daerah maka menjadi yang turut memberi andil dalam
tanggungjawab bagi setiap daerah untuk pembangunan sosial dan ekonomi, baik
memenuhi kebutuhan daerahnya masing- negara tersebut dikatakan sudah maju ataupun
masing. Untuk memenuhi semua pembiayaan berkembang.
daerah sendiri maka setiap daerah harus dapat Indonesia merupakan negara kepulauan
menghimpun dana sebesar-besarnya untuk dengan potensi yang besar hampir disegala
pembangunan yang berkelanjutan. sektor, salah satunya di sektor pariwisata.
Pembangunan akan berjalan baik jika Sebagai negara yang memiliki potensi
didukung biaya dan sumberdaya manusia pariwisata yang besar, tentu membuat sektor
yang baik pula karena salah satu tolak ukur pariwisata Indonesia menjadi sorotan. Industri
untuk melihat kesiapan daerah dalam pariwisata di Indonesia harus mendapat
pelaksanaan otonomi daerah adalah dengan perhatian khusus dari pemerintah, baik
mengukur seberapa besar kemampuan pemerintah pusat maupun daerah dalam
keuangan suatu daerah untuk mengembangkan potensi pariwisatanya.
menyelenggarakan otonomi daerah. Sumber Pengembangan industri pariwisata sendiri
keuangan tersebut salah satunya berasal dari mempunyai pengaruh yang cukup kuat bagi
Pendapatan Asli Daerah (PAD). perkembangan wilayah di daerah sekitar
Pendapatan Asli Daerah adalah penerimaan obyek wisata, karena dapat bertindak sebagai
yang diperoleh dari sektor pajak daerah, industri sektor utama, yaitu sektor unggulan
retribusi daerah, hasil perusahaan milik yang mampu meningkatkan perekonomian
daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah daerah terutama bagi daerah yang merupakan
yang dipisahkan, dan lain-lain Pendapatan daerah otonomi baru. Agar tidak menjadi
Asli Daerah yang sah (Mardiasmo, 2002). daerah yang tertinggal, dengan potensi daerah
Dengan otonomi daerah, setiap daerah dapat di sektor pariwisata yang dimiliki daerah
menggali potensi yang bisa dikembangkan, tersebut, harusnya dapat menjadi suatu batu
sehingga perkembangan masing-masing loncatan untuk mengembangkan daerah
daerah dapat meningkat pesat. Terdapat

71
Jurnal Administrasi Publik Vol V Nomor 084
Universitas Sam Ratulangi Sept- Des 2019

tersebut dan meningkatkan pendapatan asli Sedangkan Menurut Menurut Pearce II dan
daerah dari sektor pariwisata yang ada. Robinson (2008:2), strategi adalah rencana
Indonesia yang memiliki 34 provinsi dan berskala besar, dengan orientasi masa depan,
terdiri dari pulau-pulau yang mana di setiap guna berinteraksi dengan kondisi persaingan
daerah memiliki potensi pariwisata yang untuk mencapai tujuan perusahaan. Dari
memiliki daya tarik tersendiri, salah satunya definisi tersebut, dapat di simpulkan bahwa
di Provinsi Sulawesi Utara yang merupakan pengertian dari Strategi adalah sebuah
salah satu provinsi dengan potensi pariwisata tindakan proses perencanaan untuk mencapai
yang besar dan menawarkan berbagai obyek tujuan yang telah di tetapkan, dengan
wisata alam yang menarik untuk dikunjungi. melalukan hal-hal yang besifat terus menerus
Di Sulawesi Utara, salah satu daerah dengan sesuai keputusan bersama dan berdasarkan
potensi pariwisata yang besar adalah sudut pandang kebutuhan pelanggan.
Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. Strategi adalah sarana bersama dengan tujuan
jangka panjang yang hendak dicapai. Strategi
Konsep Strategi bisnis mencakup ekspansi georafis,
Secara etimologi adalah turunan dari kata diversifikasi, akusisi, pengembangan produk,
strategi berasal dari kata Strategos dalam penetrasi pasar, pengetatan, divestasi,
bahasa Yunani merupakan gabungan dari likuidasi, dan usaha patungan atau joint
Stratos atau tentara dan ego atau pemimpin. venture. Strategi adalah aksi potensial yang
Suatu strategi mempunyai dasar atau skema membutuhkan keputusan manajemen puncak
untuk mencapai sasaran yang dituju. Jadi pada dan sumber daya perusahaan dalam jumlah
dasarnya strategi merupakan alat untuk besar. Jadi strategi adalah sebuah tindakan
mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya aksi atau kegiatan yang dilakukan oleh
dengan tujuan jangka panjang, program tindak seseorang atau perusahaan untuk mencapai
lanjut, serta prioritas alokasi sumber daya. sasaran atau tujuan yang telah di tetapkan.
Strategi juga dapat dipandang sebagai pola David (2011:18-19).
tujuan, kebijakan, progam tindakan, 1) Strategi Manajemen
keputusan atau alokasi sumber daya yang Strategi manajemen meliputi strategi
mendefinisikan bagaimana organisasi itu, apa yang dapat dilakukan oleh manajemen
yang dilakukan dan mengapa organisasi dengan orientasi pengembangan strategi
melakukannya. secara makro misalnya, strategi
Menurut Stephanie K. Marrus (2001:31), pengembangan produk, strategi
strategi adalah suatu proses penentuan penetapan harga, strategi akuisisi, strategi
rencana para pemimpin puncak yang berfokus pengembangan pasar, strategi mengenai
pada tujuan jangka panjang organisasi, keuangan, dan sebagainya.
disertai penyusunan suatu cara atau upaya 2) Strategi Investasi
bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai. Strategi ini merupakan kegiatan yang
Selain itu, menurut Hamel dan Prahalad berorientasi pada investasi. Misalnya
(2001:31) strategi merupakan tindakan yang apakah perusahaan ingin melakukan
bersifat incremental (senantiasa meningkat) strategi pertumbuhan yang agresif atau
dan terus-menerus, serta dilakukan perusahaan melakukan penetrasi pasar,
berdasarkan sudut pandang tentang apa yang strategi bertahan, strategi pembangunan
diharapkan oleh para pelanggan di masa kembali suatu visi baru atau strategi
depan, dengan demikian strategi hampir divestasi, dan sebagainya.
dimulai dari apa yang terjadi dan bukan 3) Strategi Bisnis
dimulai dari apa yang akan terjadi. Strategi bisnis ini sering juga disebut
strategi bisnis secara fungsional karena

72
Jurnal Administrasi Publik Vol V Nomor 084
Universitas Sam Ratulangi Sept- Des 2019

strategi ini berorientasi pada fungsi- kepariwisataan, pariwisata didefiniskan


fungsi kegiatan manajemen, misalnya sebagai berbagai macam kegiatan wisata dan
strategi pemasaran, strategi produksi atau didukung oleh berbagai fasilitas serta layanan
operasional, strategi distribusi, strategi yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha,
organisasi dan strategi yang berhubungan pemerintah dan pemerintah daerah. Selain itu,
dengan keuangan. menurut WTO atau World Tourism
organization dalam Muljadi (2010: 8)
Konsep Pengembangan pariwisata adalah aktivitas yang dilakukan
Konsep pengembangan merupakan proses, orang-orang yang mengadakan perjalanan
cara, perbuatan mengembangkan (Kamus untuk dan tinggal diluar kebiasaan
Besar Bahasa Indonesia, 2002 : 538). Dengan lingkungannya dan tidak lebih dari satu tahun
demikian konsep pengembangan adalah berturut-turut untuk kesenangan, bisnis dan
rancangan mengembangkan sesuatu yang keperluan lain. Dari beberapa definisi di atas,
sudah ada dalam rangka meningkatkan dapat disimpulkan bahwa pariwisata adalah
kualitas lebih maju. suatu kegiatan atau perjalanan yang dilakukan
Menurut Hafsah (2000 : 198) pengembangan seseorang atau lebih ke suatu tempat diluar
adalah upaya yang dilakukan oleh pemerintah tempat tinggalnya yang dimaksudkan untuk
dan masyarakat melalui pemberian bimbingan kesenangan, menenangkan diri, kepentingan
dan bantuan penguatan untuk menumbuhkan bisnis atau kepentingan-kepentingan lainnya.
dan meningkatkan kemampuan usaha-usaha Secara umum pariwisata merupakan suatu
kecil agar menjadi usaha yang tangguh dan perjalanan yang dilakukan seseorang untuk
mandiri. Sedangakan menurut sementara waktu yang diselenggarakan dari
Mangkuprawira (2004 : 135) menyatakan suatu tempat ke tempat yang lain dengan
bahwa pengembangan merupakan upaya meninggalkan tempat semula dan dengan
meningkatkan pengetahuan yang mungkin suatu perencanaan atau bukan maksud untuk
digunakan segera atau sering untuk mencari nafkah di tempat yang
kepentingan di masa depan. dikunjunginya, tetapi semata-mata untuk
menikmati kegiatan pertamasyaan atau
Pengertian Pariwisata rekreasi untuk memenuhi keinginan yang
Menurut Suwantoro (2004) pada hakikatnya beraneka ragam.
pariwisata adalah proses kepergian sementara
dari seseorang atau lebih menuju tempat lain Pengembangan Pariwisata
diluar tempat tinggalnya, dengan dorongan Pengembangan pariwisata adalah suatu usaha
kepergiannya adalah kerena berbagai untuk mengembangkan atau memajukan
kepentingan, baik karena kepentingan objek wisata agar objek wisata tersebut lebih
ekonomi, sosial, kebudayaan, politik, agama, baik dan lebih menarik ditinjau dari segi
kesehatan, maupun kepentingan lain seperti tempat maupun benda-benda yang ada di
sekedar ingin tahu, menambah pengalaman dalamnya untuk dapat menarik minat
ataupun untuk belajar. Pariwisata menurut UU wisatawan untuk mengunjunginya.
Nomor 9 Tahun 1990 tentang kepariwisataan Pengembangan pariwisata sebagai suatu
adalah segala sesuatu yang berhubungan industri secara ideal harus berlandaskan pada
dengan wisata termasuk pengusahaan, daya empat prinsip dasar, sebagaimana
tarik dan atraksi wisata serta usaha-usaha dikemukakan Sobari dalam Anindita (2015),
yang berhubungan dengan wisata yaitu :
penyelenggaraan pariwisata. 1. Kelangsungan ekologi, yaitu bahwa
Menurut Sunaryo (2013: 2) di dalam UU pengembangan pariwisata harus
Nomor. 10 tahun 2009 tentang menjamin terciptanya pemeliharaan dan

73
Jurnal Administrasi Publik Vol V Nomor 084
Universitas Sam Ratulangi Sept- Des 2019

proteksi terhadap sumberdaya alam yang konomi melalui suatu sistem ekonomi
menjadi daya tarik pariwisata, seperti yang sehat dan kompetitif.
lingkungan laut, hutan, pantai, danau, dan 4. Memperbaiki dan meningkatkan kualitas
sungai. hidup masyarakat setempat melalui
2. Kelangsungan kehidupan sosial dan pemberian kesempatan kepada mereka
budaya, yaitu bahwa pengembangan untuk terlibat dalam pengembangan
pariwisata harus mampu meningkatkan pariwisata.
peran masyarakat dalam pengawasan tata Untuk itu perlu adanya strategi
kehidupan melalui sistem nilai yang pengembangan pariwisata. strategi
dianut masyarakat setempat sebagai pengembangan pariwisata itu sendiri
identitas masyarakat tersebut. merupakan rencana atau langkah-langkah
3. Kelangsungan ekonomi, yaitu bahwa kedepan untuk mengembangkan pariwisata
pengembangan pariwisata harus dapat lebih baik dan lebih menarik untuk
menciptakan kesempatan kerja bagi meningkatkan minat wisatawan untuk
semua pihak untuk terlibat dalam aktivitas berkunjung.
ekonomi melalui suatu sistem ekonomi Dengan demikian maka disimpulkan bahwa
yang sehat dan kompetitif. untuk mengetahui tingkat keberhasilan
4. Memperbaiki dan meningkatkan kualitas strategi pengembangan tersebut maka
hidup masyarakat setempat melalui digunakanlah analisis SWOT dalam
pemberian kesempatan kepada mereka penelitian ini agar dapat membantu peneliti
untuk terlibat dalam pengembangan dalam memberikan hasil analisis yang cukup
pariwisata. tajam serta dapat menjadi instrumen dengan
melihat faktor-faktor yang menjadi landasan
Strategi Pengembangan Pariwisata atau dasar dalam penyusunan strategi yang
Pengembangan pariwisata sebagai suatu terbaik.
industri secara ideal harus berlandaskan pada Menurut Udaya, (2013: 40) Analisis SWOT
empat prinsip dasar, sebagaimana adalah analisis kekuatan (strength),
dikemukakan Sobari dalam Anindita (2015), kelemahan (weakness), peluang
yaitu : (opportunities), ancaman (threats) yang
1. Kelangsungan ekologi, yaitu bahwa dihadapi perusahaan atau organisasi. Melalui
pengembangan pariwisata harus analisis ini pemimpin atau manajer dapat
menjamin terciptanya pemeliharaan dan menciptakan tujuan sepintas (overview)
proteksi terhadap sumberdaya alam yang secara cepat mengenai situasi stratejik
menjadi daya tarik pariwisata, seperti organisasi.
lingkungan laut, hutan, pantai, danau, dan 1. Kekuatan (strenght)
sungai. Kekuatan merupakan sumber atau
2. Kelangsungan kehidupan sosial dan kemampuan yang dikuasai atau yang tersedia
budaya, yaitu bahwa pengembangan bagi perusahaan dan memberikan keuntungan
pariwisata harus mampu meningkatkan dibandingkan dengan para pesaingnya dalam
peran masyarakat dalam pengawasan tata melayani kebutuhan para pelanggan.
kehidupan melalui sistem nilai yang Umumnya, daerah kekuatan berkaitan dengan
dianut masyarakat setempat sebagai keunggulan dari para pegawai atau
identitas masyarakat tersebut. berdasarkan sumber daya (rescources based).
3. Kelangsungan ekonomi, yaitu bahwa Dalam hal ini yang menjadi kekuatan dari
pengembangan pariwisata harus dapat pariwisata Kabupaten Bolaang Mongondow
menciptakan kesempatan kerja bagi Utara ialah berbagai potensi wisata baik,
semua pihak untuk terlibat dalam aktivitas alam, buatan maupun budaya.

74
Jurnal Administrasi Publik Vol V Nomor 084
Universitas Sam Ratulangi Sept- Des 2019

2. Kelemahan (weakness) alam dan mempengaruhi pengelolaan


Kelemahan merupakan keterbatasan atau pariwisata sehingga masyarakat lokal tidak
kekurangan dalam salah satu sumber daya diberi kesempatan untuk mengembangkan
atau kemampuan (capability) organisasi potensi wisatanya sendiri. Ditambah
dibandingkan dengan para pesaingnya yang kebijakan dan aturan yang lebih memihak
meciptakan kerugian dalam usaha memenuhi kepada pengelola asing yang dinilai lebih
kebutuhan para pelanggan secara efektif. kompeten mengelolah pariwisata dan sumber
Dalam hal ini kelemahan dari pariwisata daya alam.
Kabupaten Bolaang Mongondow Utara Carlos A. Sombang (2018). “Strategi Dinas
kurangnya infrastruktur dan perhatian dalam Pariwisata Kabupaten Minahasa Utara Dalam
pengelolaan potensi-potensi wisata. Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah”.
3. Peluang (opportunities) Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas
Peluang merupakan situasi yang Sam Ratulangi Manado.
menguntungkan didalam lingkungan Penelitian ini bertujuan untuk memberi
organisasi. Kecenderungan-kecenderungan gambaran mengenai Strategi Dinas Pariwisata
yang terdapat di dalam lingkungan yang dapat Kabupaten Minahasa Utara Dalam
dimanfaatkan oleh organisasi merupakan Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah.
sebuah peluang. Begitu pula perubahan- Metode penelitian yang digunakan dalam
perubahan di dalam peraturan-peraturan penelitian ini adalah tipe penelitian deskriptif
pemerintah pusat atau setempat dan dengan pendekatan kualitatif, dan teknik
perubahan-perubahan yang terjadi di bidang pengumpulan data yang digunakan yaitu
teknologi,serta perbaikan hubungan antara wawancara, observasi dan dokumentasi.
pembeli dan penjual dapat merupakan sebuah Teknik analisis data menggunakan reduksi
peluang. Peluang dari pariwisata Kabupaten data dan penyajian data.
Bolaang Mongondow Utara adalah dengan Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam
kekuatan yang dimiliki, bisa mendatangkan usaha untuk memajukan pariwisata maka
wisatawan dan investor-investor dari luar promosi wisata adalah salah satu alternatifnya
sehingga dapat di manfaatkan oleh tetapi dalam kenyataanya promosi
Pemerintah Daerah untuk menunjang kepariwisatawan yang dilakukan dinas
pengelolaan pariwisata Kabupaten Bolaang pariwisata belum berjalan dengan efiktif,
Mongondow Utara. karena hanya melalui sebatas promosi lewat
4. Ancaman (threats) brosur,stiker,pamphlet ataupun yang lainnya
Ancaman merupakan situasi utama yang tidak yang hal demikian belum tentu menjangkau
menyenangkan di dalam sebuah lingkungan. para wisatawa mancanegara maka dari pada
Ancaman adalah rintangan utama terhadap itu diharapkan website yang dikelola dians
posisi saat ini atau posisi yang diinginkan pariwisata harus tersedia promosi juga tentu
perusahaan atau organisasi. Masuknya untuk menyentuh para wisatawan yang ada
pesaing-pesaing baru, pertumbuhan besar dari mancanegara.
yang tersendat, kekuatan tawar-menawar dari Perbedaan dengan penelitian yang dilakukan
para pemasok atau pemakai utama, perubahan oleh penulis adalah pada cakupannya dimana
teknologi, serta peraturan-peraturan yang baru pada penelitiann terdahulu hanya
dapat merupakan ancaman terhadap memfokuskan pada satu peningkatan
keberhasilan perusahaan atau organisasi. pendapatan asli daerah sedangkan penelitian
Dalam hal ini ancaman yang dihadapi yang dilakukan penulis lebih disini lebih
pariwisata Kabupaten Bolaang Mongondow untuk meningkatkan perkembangan
Utara adalah adanya pihak asing yang mulai pariwisata itu sendiri.
masuk dan mulai mengambil alih sumber daya

75
Jurnal Administrasi Publik Vol V Nomor 084
Universitas Sam Ratulangi Sept- Des 2019

Jova Jalinsri Engelina Langi (2014). “Strategi manusia juga berpengaruh dalam
Pemerintah Desa Dalam Pemberdayaan perkembangan kelompok tani di Desa
Kelompok Tani Di Desa Popontolen Papontolen.
Kecamatan Tumpaan Kabupaten Minahasa Perbedaan dengan penelitian yang dilakukan
Selatan (Studi Kasus Di Desa Popontolen oleh penulis adalah kalau penelitian terdahulu
Kecamatan Tumpaan Kabupaten Minahasa berfokus pada pemberdayaan kelompok tani
Selatan)”. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu sedangkan penelitian yang dilakukan penulis
Politik Universitas Sam Ratulangi Manado. kepada objek wisata.
Pemerintah desa dalam hal ini sebagai unjung Ketiga, Angga Pradikta, (2013), Skripsi :
tombak pemerintahan, merupakan akronim “Strategi Pengembangan Obyek Wisata
dari pemerintah pusat yang dimana berbaur Waduk Gunungrowo Indah Dalam Upaya
langsung dengan masyarakat, diharapkan Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah
dapat efektif dalam menjalankan tugas-tugas (PAD) Kabupaten Pati”.
pemerintah sebagai pemerintah yang berada Penelitian ini bersifat kuantitatif. Peneliti akan
di desa guna mewujudkan pembangunan menggambarkan tentang keadaan di lapangan
disegala bidang. Desa dalam hal ini adalah dan mengajukan sebuah strategi
kesatuan wilayah yang dihuni oleh sejumlah pengembangan sebagai bahan rekomendasi
keluarga yang mempunyai sistem bagi Pemerintah Daerah. Penelitian ini
pemerintahan sendiri. Upaya mewujudkan menggunakan analisis SWOT. Populasi
kemandirian daerah mencerminkan peran dalam penelitian ini adalah semua orang yang
partisipasi masyarakat dalam proses melakukan kegiatan wisata di Obyek Wisata
pembangunan yang dilandasi aturan kebijakan Waduk Gunungrowo Indah pada tahun 2013.
untuk berpartisipasi sesuai proporsi dan Sampel dalam penelitian ini menggunakan
kompetensi yang dimiliki. Dengan kata lain, metode insidental random sampling. Untuk
pemberdayaan kelompok tani ini adalah mengetahui besarnya ukuran sampel yang
memampukan dan memandirikan masyarakat akan digunakan dalam penelitian ini,
dalam hal kesejahteraan. Oleh sebab itu, digunakan rumus pendekatan slovin dengan
diperlukan suatu strategi/cara untuk sampel 100 responden.
memberdayakan petani dalam meningkatkan Hasil penelitian menunjukkan dalam Matrix
produktivitas pertanian. Grand Strategy terlihat posisi pengembangan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sektor pariwisata di Obyek Wisata Waduk
tentang penerapan strategi pemerintah desa Gunungrowo Indah berada di posisi Strategi
dalam pemberdayaan masyarakat di Desa Pertumbuhan, yaitu memanfaatkan seoptimal
Popontolen.Hal ini didasari karena banyaknya mungkin kekuatan dan peluang yang dimiliki.
masyarakat desa Popontolen yang berprofesi Dalam diagram menunjukkan bahwa titik
sebagai sebagai petani dan didukung dengan potong (1,39;0,91) berada pada kuadran I,
keadaan geografi dan topografi dari desa dimana situasi tersebut dapat dilakukan
Popontolen itu sendiri yang cocok untuk dengan memanfaatkan kekuatan dan peluang
dijadikan area pertanian.Penelitian ini agar dapat meningkatkan pertumbuhan Obyek
menggunakan metode penelitian kualitatif Wisata Waduk Gunungrowo Indah. Perolehan
yang bersifat deskriptif. rata-rata kontribusi Obyek Wisata Waduk
Dari hasil penelitian didapati strategi Gunungrowo Indah terhadap Pendapatan Asli
pemerintah desa tidak diterapkan dengan baik Daerah tahun 2007-2011 adalah 0,000136 %.
dan berjalan ditempat.Ada beberapa Perbedaan dengan penelitian yang dilakukan
kelompok tani di desa ini yang tidak oleh penulis adalah objeknya yang mengacu
diberdayakan oleh pemerintah.Selain factor pada satu objek wisata sedangkan dalam
pemerintah, kemampuan sumberdaya penelitian yang dilakukan penulis mengacuh

76
Jurnal Administrasi Publik Vol V Nomor 084
Universitas Sam Ratulangi Sept- Des 2019

pada pariwisata Kabupaten Bolaang kedisiplinan pegawai; 4. Stimulus pimpinan


Mongondow Utara dalam artian disini lebih dalam hal pengembangan sikap, mental,
luas. Lalu dapat dilihat juga bahwa dari kepribadian, dan motivasi para pegawai dinas
penelitian terdahulu menggunakan metode pariwisata.demi mencapai tujuan
penelitian kuantitatif sedangkan pada pengembangan pariwisata daerah; 5.
penelitian yang dilakukan oleh penulis Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan atau
bersifat kualitatif. dikenal dengan DIKLAT pegawai secara
Rivano E. Kandou, (2017), Skripsi : “Kinerja kontinu; 6. Pembinaan masyarakat melalui
Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Dalam seminar dan lokakarya pariwisata; 7. Kerja
Pengembangan Pariwisata Di Minahasa sama dengan BMKG dalam hal peringatan
Utara”. Prodi Administrasi Negara Fakultas bencana terutama di lokasi pariwisata.
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sam Nur Afni Karim, (2018), Skripsi : “Strategi
Ratulangi Manado Pemasaran Pada Stie Sulut Manado”. Prodi
Pariwisata adalah suatu fenomena global yang Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan
menunjang perekonomian global. Hal ini Ilmu Politik Universitas Sam Ratulangi
merupakan indikasi yang dirasakan di hampir Manado
semua wilayah di dunia, termasuk di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Sulawesi Utara
Indonesia. Secara khusus di Propinsi Sulawesi dengan berbagai tantangan baik itu ada pada
Utara, Pariwisata Kabupaten Minahasa Utara internal maupun eksternal yang bisa
sudah cukup berkembang dalam tiga tahun memperngaruhi kelangsungan dari perguruan
terakhir. Penelitian ini dilakukan di Propinsi tinggi ini, terus menerus melakukan
Sulawesi Utara, Kabupaten Minahasa Utara perubahan-perubahan yang terarah demi
dengan mengambil fokus penelitian pada terwujudnya peningkatan jumlah mahasiswa
kinerja Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dan tujuan dari perguruan tinggi ini yaitu
daerah dalam pengembangan pariwisata. penyenggaraan tridarma perguruan tinggi,
Penelitian ini menggunakan pendekatan yang terdiri dari pendidikan, pengajaran,
kualitatif, dengan memfokuskan penelitian penelitian dan pengabdian pada masyarakat
pada masalah bagaimanakah kinerja Pegawai yang berkualitas. Memperhatikan
Dinas Pariwisata dalam upaya Pengembangan permasalahan internal pada Sekolah Tinggi
Pariwisata di Kabupaten Minahasa Utara? Ilmu Ekonomi Sulawesi Utara Manado serta
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Kinerja lingkungan eksternal, maka Stie Sulut
Organisasi Dinas Pariwisata Kabupaten Manado perlu melakukan pengkajian strategis
Minahasa Utara sudah memadai; Kinerja pemasaran. Berdasarkan pemikiran tersebut,
pegawai Dinas Pariwisata Minut sudah cukup maka penelitian ini dilakukan untuk mencari
baik namun faktor pendidikan, organisasi dan Formula strategi dan menetapkan strategi
faktor psikologis perlu diperhatikan lagi; yang perlu dilakukan, sehingga bisa
Tantangan dan peluang organisasi yang mewujudkan apa yang diinginkan oleh Stie
mempengaruhi pengembangan pariwisata Sulut Manado. Metode penelitian yang
Minahasa Utara antara lain terbagi dua, yakni digunakan adalah metode penelitian kualitatif,
dari dalam organisasi dan kedua dari luar dimana peneliti mengumpulkan data dan
organisasi; dan Upaya Peningkatan Kinerja memprosesnya menjadi suatu informasi yang
Pegawai Dinas Pariwisata Kabupaten akan dideskripsikan menjadi sebuah
Minahasa Utara adalah: 1. Perencanaan fenomena-fenomena yang akan ditindak
sumber daya demi mengisi kebutuhan lanjuti secara mendalam. Sumber data adalah
pegawai yang masih kurang dalam bidang para responden inti yaitu unsur pimpinan Stie
pariwisata; 2. Peningkatan tanggungjawab Sulut Manado dengan mahasiswa. Teknik
bagi setiap pegawai; 3. Peningkatan Analisis Data menggunakan Analisis SWOT,

77
Jurnal Administrasi Publik Vol V Nomor 084
Universitas Sam Ratulangi Sept- Des 2019

dengan menyusun martrik SWOT. METODE PENELITIAN


Berdasarkan analisis SWOT terdapat hal-hal Jenis Penelitian
yang menjadi peluang dan kekuatan untuk Dalam penelitian ini, penulis menggunakan
Stie Sulut Manado yaitu mempertahankan dan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan
meningkatkan Akreditas pada kedua program kualitatif. Menurut Masyhuri dan Zainuddin
studi yaitu manajemen dan akuntansi serta (2008:13) penelitian kualitatif adalah
melakukan akreditas institusi, menambah penelitian yang pemecahan masalahnya
jumlah tenaga pendidik dan meningkatkan dengan menggunakan data empiris.
kualitas dosen dan tenaga kependidikan, Sedangkan Moleong (2007:6) mendefinisikan
meningkatkan pelaksanaan Tridarma penelitian kualitatif sebagai penelitian yang
Perguruan tinggi, melakukan kerjasama bermaksud untuk memahami fenomena
dengan pihak luar terutama program unggulan tentang apa yang dialami oleh subjek
dibidang akademik, penambahan proses penelitian mislanya perilaku, persepsi,
perkuliahan dipagi hari, meningkatkan motivasi, tindakan, dan lain-lain secara
kualitas mahasiswa dengan mengikuti holistik dan dengan cara deskriptif dalam
berbagai macam lomba baik di nasional bentuk kata berbagai metode alamiah.
maupun internasional, serta meningkatkan
promosi kesekolah-sekolah SMU sederajat. Fokus Penelitian
Memperhatikan hasil penelitian dapat Dalam penelitian kualitatif ada yang disebut
disimpulkan beberapa point yaitu melakukan batasan masalah, batasan masalah itu sendiri
strategi Agresif dengan memanfaatkan dalam penelitian kualitatif disebut dengan
peluang dan kekuatan yang ada secara fokus, yang berisi pokok masalah umum yang
maksimal, terus menerus melakukan program masih bersifat umum. Untuk itu, dalam
peningkatan kualitas sumber daya manusia, penelitian ini fokus penelitiannya mengenai
yakni tenaga pendidik dosen dan tenaga strategi pengembangan pariwisata di
kependidikan serta meningkatkan kualitas Kabupaten Bolaang Mongondow Utara.
mahasiswa agar bisa bersaing di tingkat Dengan pendektan analisis SWOT Strategi
nasional, memonitoring pelaksanaan Bisnis menurut Rangkuti (2006). Strategi
akademik agar sesuai degan SOP yang telah bisnis ini sering juga disebut strategi bisnis
ditetapkan. Saran segera melakukan program secara fungsional karena strategi ini
strategi agresif dengan melakukan perbaikan- berorientasi pada fungsi-fungsi kegiatan
perbaikan pada semua hal terutama pada manajemen, misalnya strategi pemasaran,
semua kekuatan dan peluang di Stie Sulut strategi produksi atau operasional, strategi
Manado, perlu menata kembali rencana distribusi, strategi organisasi dan strategi yang
strategi baik jangka panjang maupun jangka berhubungan dengan keuangan.
pendek, dan rencana operasional berupa
melakukan reakreditas untuk program studi Sumber Data
dan mengajukan akreditas institusi, membuat 1. Data Primer, data yang diperoleh secara
program kebijakan peningkatan Sumber Daya langsung dari informan dengan
Manusia baik tenaga pendidik, tenaga wawancara langsung.
kependidikan dan mahasiswa secara terus 2. Data Sekunder. Data yang diperoleh dari
menerus, serta membuat program kebijakan dokumen atau resmi dari Dinas Pariwisata
pengendalian dan evaluasi terhadap kebijakan Kabupaten Bolaang Mongondow Utara
yang dijalankan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku. Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi : yaitu pengamatan yang di
lakukan peneliti di lokasi penelitian.

78
Jurnal Administrasi Publik Vol V Nomor 084
Universitas Sam Ratulangi Sept- Des 2019

2. Wawancara : yaitu penelitian 2) Dampak positif dari keragaman jenis


mengadakan wawancara atau tanya jawab wisata yang ditawarkan
secara langsung dengan informen kunci 3) Citra pariwisata kabupaten bolmut yang
melalui daftar pertanyaan yang di siapkan baik dimata indonesia dan dunia
terlebih dahulu ( wawancara tidak 4) Respon positif terhadap jasa wisata
terukur). 5) Tingkat permintaan pasar terhadap
3. Dokumentasi / documenter: Yaitu dengan tempat wisata
cara mengumpulkan dan menelaah 4. Ancaman
dokumen-dokumen tertulis yang tersedia 1) Tingkat persaingan usaha yang tinggi
di lokasi penelitian. 2) Kebijakan pemerintah yang menaik
turunkan harga atau tarif retribusi
Informan penelitian
3) Tingginya pertumbuhan usaha pariwisata
Informan adalah orang yang akan menjadi
sumber infomasi dalam penelitian yang telah
Pembahasan
di laksanakan dan yang menjadi sumber
Berdasarkan keterangan pada tabel internal
informasi dalam penelitian ini (informan)
faktor strategi/tabel eksternal faktor strategi
terdiri dari 15 orang yaitu :
(IFS/EFS) tersebut maka dapat dijabarkan
Kepala Dinas Pariwisata 1 Orang
sebagai berikut:
Kepala Bagian 3 Orang
1) Strategi SO (strength dan opportunities)
Staf/Pegawai Dinas Pariwisata 4 Orang
Strategi ini dilakukan untuk memanfaatkan
Masyarakat/Wisatawan 7 Orang
kekuatan pariwisata Kabupaten Bolmut guna
Jumlah 15 Orang
menangkap peluang yang dimiliki.
Menggunakan media promosi yang tepat
HASIL DAN PEMBAHASAN
sasaran sesuai pasar yang akan dituju oleh
Hasil Penelitian
dinas pariwisata sehingga tepat sasaran dan
Data dari Dinas Pariwisata Kabupaten Bolmut
terus dilakukan secara intens akan melahirkan
yang telah dikumpulkan dan dilakukan
hasil yang sangat baik. Melakukan inovasi
analisis pada faktor internal dan eksternal
dan mengeksplor lebih banyak lagi jenis dan
kemudian digunakan untuk menentukan
destinasi objek wisata yang ditawarkan dan
faktor strategis perusahaan untuk analisis
berkomitmen untuk memberi pelayanan yang
SWOT. Faktor internal dan eksternal
terbaik kepada konsumen untuk menjaga citra
pelaksanaan pada Dinas Pariwisata
baik pariwisata dimata konsumen.
Kabupaten Bolmut sebagai berikut:
2) Strategi ST (strength dan threats)
1. Kekuatan
Strategi ini diterapkan dimana kekuatan yang
1) Kualitas objek wisata yang ditawarkan
dimiliki perusahaan digunakan untuk
baik
mengatasi ancaman yang mungkin dapat
2) Harga atau tarif yang ditetapkan
dihadapi Dinas Pariwisata Kabupaten Bolmut.
terjangkau konsumen
Pemerintah Kabupaten Bolmut dapat
3) Pengaruh lokasi terhadap jumlah
Menawarkan hal-hal baru yang menarik dan
pengunjung yang baik
menjanjikan dengan penyajian kualitas
2. Kelemahan
sumber daya alam dan obejek wisata yang
1) Keterbatasan Sarana dan Fasilitas
menarik. Terkait perubahan harga dan tarif
2) Keterbatasan Sumber Daya Manusia
yang dikenakan bisa diinformasikan melalui
3) Penetapan harga dan tarif yang tidak
sarana promosi dan deskripsi objek wisata di
jelas
media dan disarana serta fasilitas diobjek
3. Peluang
wisata tersebut. Tak lupa pula meningkatkan
1) Kemampuan menangkap pangsa pasar
inovasi lain yang berhubungan dengan
yang baik

79
Jurnal Administrasi Publik Vol V Nomor 084
Universitas Sam Ratulangi Sept- Des 2019

pariwisata seperti kreativitas dalam kerja untuk memenuhi kebutuhan wisatawan


pembuatan ole-ole atau buah tangan. terkait sarana dan fasilitas juga cendramata.
3) Strategi WO (weakness dan Media promosi dengan jaringan internet dapat
opportunities) meminimalkan biaya operasional Dinas
enyamaratakan tarif atau biaya pada objek- Pariwisata Kabupaten Bolmut. Melakukan
objek wisata yang sejenis akan jadi jalan inovasi dan eksplorasi terhadap jenis objek
keluar mengatasi ancaman yang ada. Selain wisata yang ditawarkan dan menjamin
itu pemberi pelatihan dan pendidikan kepada kualitas objek pariwisata yang ditawarkan
masyarakat terkait pengelolaan pariwisata serta memberikan pelayanan yang maksimal
juga sangat dibutuhhkan. Tak lupa pula kepada konsumen untuk mendapatkan citra
Menambah sarana dan fasilitas penunjang dan baik dimata konsumen.
Mendaur ulang atau peremajaan kembali
sarana dan fasilitas yang ada agar terlihat lebih KESIMPULAN DAN SARAN
menarik. Kesimpulan
4) Strategi WT (weakness dan threats) Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan,
Strategi ini diterapkan saat dinas pariwisata maka dapat ditarik beberapa kesimpulan
kabupaten bolmut harus mampu mengatasi sebagai berikut:
kelemahan yang dimiliki perusahaan agar 1. Strategi SO (strength dan opportunities)
terhindar dari ancaman usaha yang akan Menggunakan media promosi yang tepat
dihadapi. Meningkatkan keamanan dan sasaran sesuai pasar yang akan dituju oleh
kenyamanan para wisatawan yang datang dinas pariwisata sehingga tepat sasaran dan
berkunjung. Menetapkan harga yang terus dilakukan secara intens akan melahirkan
kompetitif namun tidak merugikan bagi dinas hasil yang sangat baik. Melakukan inovasi
pariwisata maupun masyarakat. Perawatan dan mengeksplor lebih banyak lagi jenis dan
dan pemeliharaan harus rutin dijalankan destinasi objek wisata yang ditawarkan dan
disetiap objek wisata berkomitmen untuk memberi pelayanan yang
Strategi pengembangan pariwisata yang tepat terbaik kepada konsumen untuk menjaga citra
diterapkan pada Dinas Pariwisata Kabupaten baik pariwisata dimata konsumen.
Bolmut untuk saat ini adalah menerapkan 2. Strategi ST (strength dan threats)
strategi SO (strength Opportunities). Strategi Pemerintah Kabupaten Bolmut dapat
SO (strength dan opportunities) ini dilakukan Menawarkan hal-hal baru yang menarik dan
untuk memanfaatkan kekuatan Dinas menjanjikan dengan penyajian kualitas
Pariwisata Kabupaten Bolmut guna sumber daya alam dan obejek wisata yang
menangkap peluang yang dimiliki menarik. Terkait perubahan harga dan tarif
perusahaan. Menggunakan media promosi yang dikenakan bisa diinformasikan melalui
yang tepat sasaran yaitu media promosi sarana promosi dan deskripsi objek wisata di
dengan jaringan internet karena media media dan disarana serta fasilitas diobjek
promosi dengan jaringan internet sangat tepat wisata tersebut. Tak lupa pula meningkatkan
digunakan pada era modern, konsumen dapat inovasi lain yang berhubungan dengan
mengakses permintaannya dengan mudah dan pariwisata seperti kreativitas dalam
fleksibel karena dapat dilakukan dimana saja pembuatan ole-ole atau buah tangan.
dan kapan saja. 3. Strategi WO (weakness dan
Selain itu, Dinas Pariwisata Kabupaten opportunities)
Bolmut juga bekerjasama dengan beberapa Penyamaratakan tarif atau biaya pada objek-
hotel dan pengrajin oleh-oleh atau buah objek wisata yang sejenis akan jadi jalan
tangan di Kabupaten Bolmut sebagai mitra keluar mengatasi ancaman yang ada. Selain
itu pemberi pelatihan dan pendidikan kepada

80
Jurnal Administrasi Publik Vol V Nomor 084
Universitas Sam Ratulangi Sept- Des 2019

masyarakat terkait pengelolaan pariwisata David, F. R. 2011. Strategic Management


juga sangat dibutuhhkan. Tak lupa pula Manajemen Strategi Konsep, Jakarta:
Menambah sarana dan fasilitas penunjang dan Salemba Empat
Mendaur ulang atau peremajaan kembali
Hafsah, J. 2000. Kemitraan Usaha Konsepsi
sarana dan fasilitas yang ada agar terlihat lebih
dan Strategi. Jakarta: Pustaka Sinar
menarik.
Harapan
4. Strategi WT (weakness dan threats)
Meningkatkan keamanan dan kenyamanan Hamel dan Prahalad. 2001. Kompetisi Masa
para wisatawan yang datang berkunjung. Depan; Strategi Strategi Terobosan
Menetapkan harga yang kompetitif namun Untuk Merebut Kendali atas Industri
tidak merugikan bagi dinas pariwisata Anda dan Menciptakan Pasar Masa
maupun masyarakat. Perawatan dan Depan. Jakarta: Binarupa
pemeliharaan harus rutin dijalankan disetiap Kandou, E. R. 2017. Kinerja Dinas
objek wisata Pariwisata Dan Kebudayaan Dalam
Saran Pengembangan Pariwisata Di
Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan Minahasa Utara. Manado: Unsrat.
kesimpulan yang diperoleh, maka saran yang
dapat diberikan sebagai berikut: Langi, J. E. J. 2014. Strategi Pemerintah Desa
1. Dengan adanya masalah kekurangan Dalam Penberdayaan Kelompok Tani
kekurangan sumber daya manusia dalam Di Desa Popontolen Kecamatan
pengelolaan pariwisata maka Dinas Tumpaan Kabupaten Minahasa Selatan
Pariwisata Kabupaten Bolmut saat ini (Studi Kasus Di Desa Popontolen
harus segera mengadakan pelatihan dan Kecamatan Minahasa Selatan).
pendidikan kepada masyarakat dan para Manado: Unsrat
pegawainya. Mangkuprawira. 2004. Manajemen SDM
2. Penambahan jumlah dan peremajaan Stratejik. Jakarta: PT. Ghalia Indonesia
sarana dan fasilitas juga sangat penting
Mardiasmo. 2002. Pendapatan Asli Daerah.
demi menjaga kenyamanan dan kualitas
Yogyakarta: ANDI
objek wisata yang ditawarkan
3. Strategi pengembangan pariwisata juga Marrus, S. K. 2001. Strategic Management In
perlu mengikuti perkembangan jaman Action. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
agar kegiatan promosi objek-objek wisata Utama
dapat berlangsung dalam jangka waktu Masyuri dan Zainuddin. 2008. Metodologi
yang panjang. Penelitian: Pendekatan Praktis dan
4. Mewaspadai ancaman dan persaingan Aplikatif. Bandung: Refika Aditama.
dalam kepariwisataan juga harus
ditingkatkan mengingat persaingan Moleong, L. J. 2007. Metodologi Penelitian
dibidang pariwisata sekarang semakin Kualitatif. Bandung: PT Remaja
meningkat. Berkarya Rosdakarya Offset
Pearce II, J. A dan Robinson R. B. J. 2008.
DAFTAR PUSTAKA Manajemen Strategis. Jakarta: Salemba
Anindita, M. 2015. Analisa Faktor Faktor Empat
Yang Mempengaruhi Tingkat
Pradikta, A. 2013. Strategi Pengembangan
Kunjungan ke Kolam Renang Boja.
Objek Wisata Waduk Gunungrowo
Semarang: Universitas Diponegoro
Indah Dalam Upaya Meningkatkan
Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Kabupaten Pati. Semarang: Unnes

81
Jurnal Administrasi Publik Vol V Nomor 084
Universitas Sam Ratulangi Sept- Des 2019

Rangkuti, F. 2006. Analisis SWOT: Teknik


Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama.
Sombang, A, C. 2018. Strategi Dinas
Pariwisata Kabupaten Minahasa Utara
Dalam Meningkatkan Pendapatan Asli
Daerah. Manado: Unsrat.
Sunaryo, B. 2013. Kebijakan Pembangunan
Destinasi Pariwisata Konsep dan
Aplikasinya Di Indonesia. Yogyakarta:
Gava media.
Suwantoro, G. 2004. Dasar-dasar Pariwisata.
Yogyakarta: Andi
Udaya. 2013. Analisis SWOT: Manajemen
Stratejik. Yogyakarta: Graha Ilmu

Sumber Lain :
Undang-Undang RI Nomor 9 Tahun 1990
Tentang Kepariwisataan
Undang-undang RI Nomor 10 Tahun 2009
Tentang Kepariwisataan
Undang-Undang RI Nomor 32 Tahun 2004
Tentang Pemerintahan Daerah.
Undang-undang RI Nomor 33 Tahun 2004
Tentang Perimbangan Keuangan
Antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah.
Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002.
Konsep Pengembangan

82

Anda mungkin juga menyukai