Nama : Sri Desiyana Nento MK : Computational thinking Dosen : Indra Rianto, S.Kom., M.T.
1. Computational thinking adalah kemampuan memecahkan masalah dengan menerapkan
ilmu komputasi. Kemampuan pemecahan masalah ini memungkinkan untuk menganalisis masalah yang kompleks, memahami apa masalahnya, dan menentukan solusi yang tepat. Dengan computational thinking, dapat menguraikan masalah menjadi beberapa bagian atau tahapan yang efektif. Sehingga menghasilkan solusi yang tepat dan dapat dipahami baik oleh komputer, manusia, atau keduanya. Dalam konsepnya, terdapat empat pilar utama dalam berpikir komputasi, yang masing-masing memiliki tujuannya sendiri. Berikut contoh Penerapan CT dalam kehidupan sehari-hari yaitu: a. ramalan cuaca dengan memperhatikan pola-pola alam disekitar merupakan penerapan berfikir komputasional sehari-hari. b. Mencuci pakaian putih, memerlukan pemikiran CT karena mencuci pakaian putih memiliki tantangan tersendiri yaitu jika perlakuannya salah maka akan berakibat negative seperti warna pakaian memudar, kusut atau bahkan terkena warna pakaian lain c. Memasak, memerlukan pemikiran CT karena tidak hanya sekedar memasak tapi berfikir bagaimana cara memasak dengan cepat, dan tepat sesuai gizi yang dibutuhkan d. Meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran, ini memerlukan pemikiran CT karena guru harus berfikir bagaimana cara menyelesaikan masalah ini dengan cepat dan dampak positif yang dirasakan akan terus menerus. 2. Computational Thinking dapat diterapkan pada mata pelajaran tematik yang saya ajar dengan cara yang beragam melalui penggunaan model pembelajaran seperti PBL maupun inkuiri. Computational Thinking juga dapat diterapkan pada soal-soal tematik dengan cara meminta siswa untuk menggunakan algoritma untuk menyelesaikan masalah atau memecahkan permasalahan yang terkait dengan materi tersebut. Berikut adalah contoh dekomposisi, mengenali pola, abstraksi, dan algoritma dalam masalah cara pembuatan tempe berdasarkan materi di Tema 7 kelas 3: a. Dekomposisi; menguraikan atau menjabarkan sebuah masalah bagian-bagian yang sederhana agar dapat dengan mudah diidentifikasi. Dari masalah diatas fondasi CTnya berupa,pemetaan berbagai bentuk teknologi pangan sebagaimana dibawah ini: 1.) Teknologi pangan hasil pertanian dari kedelai; kecap, tempe, tahu, dan susu kedelai 2.) Pengolahan tanpa menggunakan teknologi; tahu, tempe, dan susu kedelai 3.) Hasil teknologi yang banyak dikonsumsi masyarakat; tahu dan tempe b. Pengenalan Pola; Mengenali pola yang muncul pada proses pembungkusan tempe: 1.) Plastik; Secara keamanan pangan dan kebersihan tempe bungkus menggunakan plastik dinilai lebih hiegenis karena bungkus plastik lebih praktis dan membuat tempe lebih awet 2.) Daun Pisang; Tempe bungkus mengugnakan daun pisang memiliki rasa gurih dan sedang c. Abstraksi; Sesuai tujuan utama yaitu pembuatan teknologi pangan yang tahan lama, maka dirumuskan pembuatan tempe menggunakan bungkus plastik d. Algoritma; Berupa merumuskan langkah pembuatan tempe 1.) Bersihkan kedelai dari benda asing seperti batu dll kemudian cuci dengan air 2.) Simpan dalam panci, tuangkan air mendidih sehingga semua biji kedelai terendam dalam air selama 12 jam 3.) Cuci kembali dengan air dingin dan aduk-aduk dengan tangan sampai semua kulitkedelai terkelupas dan bijinya terbelah 4.) Buang kulit yang tekelupas 5.) Kedelai yang sudah bersih dikukus selama 30 menit sampai telihat empuk. Kemudian tebarkan dalam tampah yang bersih dan kering 6.) Tambahkan tepung tapioca 1 sendok makan untuk 1 kg kedelai dan aduk sampai rata 7.) Kipas sampai suhu kamar sekitar 30 °C 8.) Taburkan ragi tape (Rhizopus oligosporus) sesuai kebutuhan, yaitu 10 g/ 1 kg kedelai 9.) Bungkus dengan menggunakan plastik dan diinkubasi pada suhu kamar selama 2- 3 hari
Pengambilan keputusan dalam 4 langkah: Strategi dan langkah operasional untuk pengambilan keputusan dan pilihan yang efektif dalam konteks yang tidak pasti