Konseling Karir Kelompok Cognitive Information Processing Untuk Meningkatkan Pengambilan Keputusan Karir Siswa
Konseling Karir Kelompok Cognitive Information Processing Untuk Meningkatkan Pengambilan Keputusan Karir Siswa
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh konseling karir kelompok cognitive information
processing untuk meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan karir siswa. Penelitian ini
menggunakan desain Pretest-Posttest Control Group Design. Partisipan dalam penelitian ini adalah 16
orang siswa kelas XI di SMAN “X” Yogyakarta yang berjenis kelamin perempuan dan laki-laki, berusia 17
tahun dan dibagi dalam dua kelompok. Setelah dilakukan proses random, maka terpilih satu kelompok
(n=8) sebagai kelompok eksperimen dari SMAN ”X” yang menerima perlakuan berupa konseling karir
kelompok CIP. Satu kelompok lainnya (n=8) sebagai kelompok kontrol. Skala career thought inventory
yang dibuat sendiri oleh peneliti yang dipergunakan sebagai alat ukur. Uji hipotesis menggunakan
analisis non-parametrik berupa Mann Whitney U Test untuk menguji perbedaan nilai berdasarkan
kelompok, yaitu eksperimen dan kontrol. Hasil pengujian menunjukkan bahwa konseling karir kelompok
berpengaruh dalam meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan karir siswa (Z = -3,313, p =
0,000, dimana p < 0,05).
Kata kunci: Pengambilan keputusan karir, Cognitive Information Processing, Konseling karir.
ABSTRACT
The study examined the influence of cognitive information processing’s group career counseling to
increase career decision making skill of students. This study uses pretest-posttest control group designs.
The participants were 16 senior high school students from SMAN “X” Yogyakarta. They were men and
women aged 17 years old, and classified into two groups. One group (n = 8) received cognitive
information processing’s group career counseling as experimental group and the other (n = 8) as
controlled group. Participants were ass using career thought inventory that created by researchers based
on career thought inventory’s concept of Peterson.The results of hypothesis test using non-parametric
analyzes such as Mann Whitney U Test to examine the difference in value based on the group, namely
the experimental and control. This suggests that there are significant differences in the implementation of
post-test between the experimental and control group. By using mann whitney, the result concluded that
cognitive information processing’s group career counseling was significantly affecting the increase career
decision making skill of students (Z = -3,313, p = 0,000, where p < 0,05).
jurnal.unpad.ac.id/jpsp 127
Journal of Psychological Science and Profesion (JPSP)
Vol.2, No.1, April 2018
E-mail: jurnal.psp@unpad.ac.id
jurnal.unpad.ac.id/jpsp 128
Journal of Psychological Science and Profesion (JPSP)
Vol.2, No.1, April 2018
E-mail: jurnal.psp@unpad.ac.id
processing untuk siswa kelas XI SMA. CIP nilai-nilai, minat, keterampilan, dan situasi
mendalilkan bahwa pengambilan keputusan karir keluarga.
yang efektif hanya dapat terjadi bila kognisi 3. Synthesis (Sintesis)
disfungsional juga dibahas (Sampson, dkk dalam Individu melakukan kegiatan yang
Mcclair, 2010). Hasil penelitian disertasi yang membantu mereka mempersempit pilihan
dilakukan oleh Perry (2012) membuktikan bahwa mereka. Pada proses ini individu
dampak dari intervensi kelompok karir mempertimbangkan banyak solusi yang
menggunakan cognitive information processing memungkinkan.
(CIP) mampu meningkatkan kemampuan 4. Valuing (Penilaian)
pengambilan keputusan karir dan pemecahan Individu mempertimbangkan tiga sampai
masalah pada mahasiswa. Selain itu, hasil lima pilihan yang telah dihasilkan dan
penelitian dari Lenz, dkk (2009) menggambarkan dipertimbangkan kelebihan serta kekurangan
bahwa konseling karir menggunakan teori masing-masing. Dalam proses ini, individu
cognitive information processing (CIP) dapat membuat urutan pilihan tentatif pertama,
menuntun keputusan tentang mengintegrasikan kedua maupun pilihan ketiga sebagai
karir dan kesehatan mental. cadangan.
5. Execution (Eksekusi)
Pengambilan Keputusan Karir Pada fase ini, individu merumuskan dan
Pengambilan keputusan merupakan berkomitmen untuk membuat rencana aksi
pengubahan pilihan menjadi langkah-langkah untuk menerapkan pilihan tentatif mereka.
tindakan tertentu (Sampson, dkk dalam Perry,
2012). Brown & Brooks (Rowland, 2004)
mendefinisikan pengambilan keputusan karir
sebagai sebuah proses pemikiran seseorang
dalam mengintegrasikan atau menggabungkan
pengetahuan tentang dirinya dengan
pengetahuan suatu pekerjaan untuk membuat
pilihan berkaitan dengan karir. Pengambilan
keputusan karir adalah proses yang kompleks
dan beberapa remaja mungkin mengalami
kesulitan yang mencegah mereka dari membuat
keputusan karir atau kurang optimal dalam
membuat keputusan (Gati dan Saka dalam
Germeijs dan Verchueren, 2006).
jurnal.unpad.ac.id/jpsp 129
Journal of Psychological Science and Profesion (JPSP)
Vol.2, No.1, April 2018
E-mail: jurnal.psp@unpad.ac.id
jurnal.unpad.ac.id/jpsp 130
Journal of Psychological Science and Profesion (JPSP)
Vol.2, No.1, April 2018
E-mail: jurnal.psp@unpad.ac.id
pernyataan yang akan dijawab oleh subjek Tabel 2. Deskripsi statistik perbandingan
penelitian. Skala yang digunakan dalam penelitian pretest-posttest kelompok eksperimen dan
ini adalah career thought inventory kelompok kontrol.
jurnal.unpad.ac.id/jpsp 131
Journal of Psychological Science and Profesion (JPSP)
Vol.2, No.1, April 2018
E-mail: jurnal.psp@unpad.ac.id
konseling karir kelompok cognitive information yang ingin dilakukannya. Adapun faktor-faktor
processing terhadap peningkatkan kemampuan yang mempengaruhi keputusan karir seseorang
pengambilan keputusan pada siswa. adalah faktor internal (nilai-nilai, taraf inteligensi,
bakat, minat, sifat-sifat, pengetahuan, dan
Pembahasan keadaan jasmani) dan faktor eksternal
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk (masyarakat, keadaan sosial ekonomi negara/
meningkatkan kemampuan pengambilan daerah, status sosial ekonomi keluarga, seluruh
keputusan karir siswa di SMAN “X” Yogyakarta anggota keluarga besar maupun keluarga inti,
melalui konseling karir kelompok cognitive pendidikan sekolah, pergaulan teman sebaya,
information processing. Hasil penelitian dan tuntutan jabatan/ program studi) (Winkel dan
menunjukkan bahwa terdapat perubahan yang Hastuti, 2006).
signifikan pada skor kemampuan pengambilan Symes (Giallombardo, 2005) menemukan
keputusan karir pada kelompok eksperimen dan bahwa konseling kelompok karir menyediakan
kelompok kontrol. Kelompok eksperimen kesempatan bagi individu untuk belajar informasi
mengalami perubahan skor yang lebih besar tentang diri mereka sendiri, memperoleh
setelah mendapatkan konseling karir kelompok pengetahuan dan keterampilan tentang proses
cognitive information processing dibandingkan pengambilan keputusan karir. Berdasarkan hasil
kelompok kontrol yang tidak mendapatkan analisis kualitatif observasi dan wawancara,
konseling karir kelompok cognitive information didapatkan data bahwa setelah mengikuti
processing. konseling karir kelompok, responden menjadi
Hasil penelitian ini sekaligus memperkuat lebih mampu mempertimbangkan faktor internal
penelitian sebelumnya terkait intervensi kelompok dan faktor eksternal dengan mengolah informasi
karir menggunakan pendekatan cognitive yang telah didapatkan dalam proses pengambilan
information processing. Perry (2012) keputusan karirnya. Responden telah melalui
membuktikan bahwa dampak dari intervensi proses pemahaman diri, pemahaman terkait karir,
kelompok karir menggunakan cognitive serta meningkatkan keterampilan mereka dalam
information processing (CIP) mampu memilah informasi yang mereka miliki sehingga
meningkatkan kemampuan pengambilan mampu membuat prioritas pilihan.
keputusan karir dan pemecahan masalah pada Melalui proses menganalisa dan
mahasiswa. Selain itu, hasil penelitian dari Lenz, mensintesa, responden mampu memformulasikan
dkk (2009) menggambarkan bahwa konseling tujuan dan menyusun langkah-langkah dalam
karir menggunakan teori cognitive information pencapaiannya. Hal tersebut didukung oleh
processing (CIP) dapat menuntun keputusan pendapat Sampson, Peterson, Reardon, dan
tentang mengintegrasikan karir dan kesehatan Lenz (Atta, dkk, 2013) bahwa pemecahan
mental. masalah karir dan pengambilan keputusan karir
Berdasarkan hasil analisis kualitatif yang efektif memerlukan pengolahan informasi
wawancara yang dilakukan pada responden, yang efektif yang mencakup pengetahuan diri,
didapatkan data bahwa peserta menjadi lebih pengetahuan kerja, keterampilan pengambilan
yakin dalam melakukan keputusan karir dan keputusan, dan keterampilan metakognisi.
kecemasan mereka terkait masa depan menurun Pyle (Giallombardo, 2005) mengemukakan
seiring dengan keyakinan mereka yang bahwa konseling karir kelompok menyediakan
meningkat. Hal tersebut serupa dengan hasil sejumlah keuntungan tertentu termasuk biaya dan
penelitian tesis yang dilakukan oleh Giallombardo efektivitas waktu, meningkatkan kesempatan
(2005) membuktikan bahwa rasa cemas dan untuk umpan balik pribadi, penurunan rasa
gugup dalam mengambil keputusan karir isolasi, memfasilitasi pengalaman afektif dan
mengalami penurunan pada kelompok yang belajar kognitif, serta peningkatan eksplorasi diri.
menerima konseling karir kelompok. Hal tersebut Berdasarkan hasil analisa kualitatif
mengindikasikan bahwa konseling karir kelompok observasi dan wawancara, didapatkan data
membantu siswa untuk memahami nilai-nilai, bahwa responden menjadi lebih aktif dalam
minat dan bagaiman mereka melakukan mencari informasi terkait jurusan yang akan
keputusan karir. mereka pilih setelah lulus, serta
Menurut Super (Sharf, 2006) siswa SMA mempertimbangkan prospek karirnya. Dari segi
termasuk dalam tahap eksplorasi, dimana individu afektif, responden merasa memiliki teman dengan
belajar mengenai level pekerjaan yang sesuai permasalahan yang sama dan merasa
dengan diri dan mempelajari skill yang dibutuhkan mendapatkan dukungan. Sedangkan dari segi
untuk pekerjaan yang diinginkan. Siswa SMA kognitif belajar, responden merasa terbantu untuk
mulai menyadari kemampuan, ketertarikan dan saling bertukar solusi maupun umpan balik
nilai yang mereka miliki serta mulai berfikir apa melalui proses diskusi / sharing.
jurnal.unpad.ac.id/jpsp 132
Journal of Psychological Science and Profesion (JPSP)
Vol.2, No.1, April 2018
E-mail: jurnal.psp@unpad.ac.id
jurnal.unpad.ac.id/jpsp 133
Journal of Psychological Science and Profesion (JPSP)
Vol.2, No.1, April 2018
E-mail: jurnal.psp@unpad.ac.id
jurnal.unpad.ac.id/jpsp 134