Alfa Kholiza - 2014191026 - Laporan 1
Alfa Kholiza - 2014191026 - Laporan 1
OLEH
Alfa Kholiza
2014191026
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengenal nama dan fungsi alat-alat yang
biasa digunakan dilaboratorium.
II. METODOLOGI PRAKTIKUM
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 3 Maret 2022, pukul 08.00
s/s selesai, secara online melalui zoom meeting dirumah praktikan dan asisten
praktikum masing-masing.
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah laptop, handphone dan alat tulis.
Sedangkan bahan yang digunakan adalah kertas untuk mencatat.
Cara kerja yang dilakukan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut.
1. Diamati dengan baik dan Digambar setiap alat yang sudah dijelaskan pada
saat praktikum.
2. Diberikan keterangan berupa rincian nama, bagian-bagian alat dan fungsinya.
3. Diberikan penjelasan singkat tentang prinsip kerja beberapa alat penting yang
telah diamati.
4. Dicatat materi selama jalannya praktikum kemudian dibuat laporan hasil
prakktikum.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
6. Haemocytometer Haemocynometer
berfungsi sebagai
penghitung mikroba
jamur dan perhitungan
jenis sel
3.2 Pembahasan
a Naikkan tubus mikroskop. Hal tersebut bertujuan agar lensa objektif tidak
menghalangi kita pada saat menempatkan objek yang akan diamati.
b Pilih lensa objektif paling lemah, misalnya pembesaran 4x. hal
itu dimaksudkan agar objek dapat dilihat secara keseluruhan.
c Atur reflector/cermin untuk memasukkan cahaya kemikroskop.
d Tempatkan objek yang akan diamati tepat dibawah lensa objektif.
e Dengan menggunakan pengarah kasar, turunkan tubus sampai
diperoleh bayangan benda paling jelas.
f Untuk menemukan sasaran yang dicari, geser kaca objek.
g Jepit kaca objek dengan menggunakan penjepit objek lalu amati
objeknya. h Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas, putar
pengarah halus.
i Jangan arahkan reflector/cermin kesumber cahaya langsung karna cahaya
yang terlalu kuat dapat merusak mata.
j Bawalah lengan mikroskop dengan hati-hati menggunakan kedua tangan. Satu
telapak tangan menahan alas kaki mikroskop dan tangan yang lain memgang
lengan mikroskop.
3.2.3 Autoklaf
Menurut Ririn (2016) dalam jurnal nya tentang alat-alat laboratorium menyatakan
bahwa LAF ini digunakan untuk pengerjaan secara aseptis karna mempunyai pola
pengaturan dan penyaringan aliran udara sehingga aseptis dan aplikasi sinar UV
beberapa jam sebelum digunakan. Prinsip kerja laminar air flow adalah
memasukkan udara agar steril melalui saringan yang besar kedalam meja penabur
sehingga mikroba tertahan disaringan tersebut, (Yohana & Cahyo, 2010).
Cara kerjanya atur alat dan bahan yang telah dimasukan ke laminar air flow
sedemikian rupa sehingga efektif dalam bekerja dan tercipta areal yang benar-
benar steril. Kerja secara aseptis dan jangan sampai pola aliran udara terganggu
oleh aktivitas kerja. Setelah selesai bekerja, biarkan 2-3 menit supaya kontaminan
tidak keluar dari laminar air flow ( Ririn, 2016).
Menurut Wicaksono dkk, (2019) dalam jurnal nya yang berjudul Rancang Bangun
Penghitung Jumlah Koloni Bakteri Berbasis Arduino UnoPrinsip Colony counter
yaitu bekerja dengan memanfaatkan lup untuk memperbesar koloni bakteri yang
terdapat pada cawan petri. Colony Counter pada umumnya masih bersifat manual,
hanya mengandalkan daya ingat petugas laboratorium.
3.2.6 Haemocytometer
Ririn (2016) yang menyatakan bahwa tabung reaksi digunakan sebagai media
pertumbuhan dan penampungan cairan lainnya seperti pelarut selain itu dapat diisi
dengan media padat. Prinsip kerjanya yaitu pada waktu memanaskan media yang
ada didalam tabung reaksi. Cara penggunaanya yaitu Tabung reaksi dipegang
pada lehernya, miringkan kurang lebih 60 derajat lalu diisi dengan larutan yang
akan diperiksa, (Ni Luh, dkk, 2013).
Cawan petri berfungsi sebagai wadah media dan untuk membiakan isolate. Hal ini
sejalan dengan pendapat Ririn (2016) dalam jurnal tentang Peralatan
Laboratorium, yang menyatakan bahwa cawan ini digunakan sebagai wadah
penyimpanan dan pembuatan kultur media, ia juga menambahkan bahwa prinsip
kerja cawan ini yaitu medium dapat dituangkan kecawan bagian bawah dan cawan
bagian atas sebagai penutup.
3.2.9 Gelas Ukur
Gelas ukur berfungsi untuk mengukur volume suatu cairan, seperti labu
Erlenmeyer, gelas ukur memiliki beberapa ukuran berdasarkan skala volumenya,
(Yunilas & Eri, 2017). Cara menggunakan gelas ukur dengan benar dan tepat
yakni dimasukkan larutan kedalam gelas ukur dan tempatkan pada bidang rata dan
sejajar dengan mata, kemudian untuk mengukur larutan tidak bewarna perhatikan
batas miniskus cekung dan untuk mengukur larutan bewarna perhatikan batas
miniskus cembung pada gelas ukur (Egy, dkk 2021).
Menurut Ni Luh, dkk (2013) menyatakan bahwa gelas beaker berfungsi sebagai
wadah sementara larutan/regen, memanaskan larutan dan menguapkan pelarut
atau memekatkannya. Prinsip kerjanya yaitu apabila ingin mencampurkan sesuatu
senyawa missal 800 mL, maka kita hanya tinggal pakai gelas kimia yang skala
800 ml, kita hanya tinggal memasukkan senyawa yang akan dicampur, (Taiyeb,
2001).
Jarum ose digunakan untuk memindahkan atau mengambil koloni suatu mikrobia
kemedia yang akan digunakan kembali. Prinsip kerjanya yaitu ose disentuhkan
pada bagian mikrobia kemudian menggosokkan pada kaca preparat untuk diamati,
(Ririn, 2016).
Kesimpulan yang diperoleh dari praktikum ini adalah terdapat 15 alat dasar yang
biasa digunakan dilaboratorium khususnya dalam praktikum bekteriologi
tumbuhan, alat-alat tersebut mempunyai nama dan fungsi nya masing masing.
Oleh karna ini dalam praktikum ini mahasiswa akan mempelajari dan mengenal
alat-alat dasar laboratorium beserta fungsinya masing-masing agar mahasiswa
dapat bekerja dalam laboratorium sesuai dengan kegunaan masing-masing alat
guna kebutuhan penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Entjang. 2003. Mikrobiologi dan Parasitologi. PT. Citra Aditya Bakti. Bandung.
Ni Luh, dkk. 2013. Penuntun Praktikum Kimia Dasar. Jurusan Ilmu dan
Teknologi Pangan. Universitas Udayana Press. Bali.
Yohana & Cahyo. 2010. Usaha 6 Jenis Jamur Skala Rumah Tangga. Penebar
Swadya. Jakarta.