Anda di halaman 1dari 17

PENGENALAN ALAT-ALAT LABORATORIUM

(Laporan Praktikum Bakteriologi Tumbuhan)

OLEH

Alfa Kholiza
2014191026

JURUSAN PROTEKSI TANAMAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2022
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Laboratorium merupakan tempat dimana dilakukan berbagai penelitian dan juga


praktikum. Pada saat praktikum, praktikan akan menggunakan alat-alat yang ada
didalam laboratorium. Alat dan bahan yang digunakan ketika praktikum sangat
penting untuk dipahami terlebih dahulu sehingga praktikan dapat
menggunakannya dengan baik dan mengetahui fungsinya dengan baik. Dalam
penggunaan alat dan bahan praktikum ini harus dilakukan dengan hati-hati dan
teliti agar alat tersebut tidak rusak. Dengan mengenali alat dan bahan pula
praktikan dapat mengetahui alat dan bahan mana saja yang berbahaya maupun
tidak sehingga praktikan dapat menggunakannya dengan baik, (Pamungkas,
2014).

Alat-alat laboratorium biasanya dapat rusak atau bahkan berbahaya jika


pengguanaanya tidak sesuai dengan prosedur. Pentingnya dilakukan pengenalan
alat-alat adalah agar dapat diketahui cara penggunaan alat tersebut dengan baik
dan benar, sehingga kesalahan penggunaan alat dapat diminimalisasi sesedikit
mungkin. Hal ini penting agar penelitian yang dilakukan, data yang diperoleh
akan benar pula. Selain itu, peralatan yang ada dilaboratorium juga dapat
mengakibatkan bahaya yang tak jarang beresiko tinggi bagi praktikan yang
sedang melakukan kegiatan praktikum jika tidak mengetahui cara dan prosedur
pengguaan alat yang akan digunakan. Setiap percobaan kita selalu menggunakan
alat yang berbeda atau alat yang sama namun dengan ukuran yang berbeda,
(Suriantika, C. dkk 2013).
Berdasarkan pernyataan diatas, dapat diketahui bahwa pengenalan alat-alat
laboratorium sangat penting untuk dilakukan. Praktikum pengenalan alat-alat
laboratorium dilakukan guna meminimalisir kesalahan pengguanaan alat pada saat
melakukan penelitian. Praktikum ini juga dilakukan untuk memperluas
pengetahuan mahasiswa tentang apa saja prinsip kerja dari setiap alat dan fungsi
dari setiap bagian-bagian alat. Alat-alat yang diperkenalkan merupakan alat alat
dasar dalam laboratorium. Alat-alat laboratorium yang lainnya juga masih sangat
banyak dan mungkin akan dipelajari pada jadwal praktikum selanjutnya.

1.2 Tujuan

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengenal nama dan fungsi alat-alat yang
biasa digunakan dilaboratorium.
II. METODOLOGI PRAKTIKUM

2.1 Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 3 Maret 2022, pukul 08.00
s/s selesai, secara online melalui zoom meeting dirumah praktikan dan asisten
praktikum masing-masing.

2.2 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah laptop, handphone dan alat tulis.
Sedangkan bahan yang digunakan adalah kertas untuk mencatat.

2.3 Prosedur Kerja

Cara kerja yang dilakukan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut.
1. Diamati dengan baik dan Digambar setiap alat yang sudah dijelaskan pada
saat praktikum.
2. Diberikan keterangan berupa rincian nama, bagian-bagian alat dan fungsinya.
3. Diberikan penjelasan singkat tentang prinsip kerja beberapa alat penting yang
telah diamati.
4. Dicatat materi selama jalannya praktikum kemudian dibuat laporan hasil
prakktikum.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil

Hasil yang diperoleh dari praktikum ini adalah sebagai berikut.

Tabel 1. Alat-alat laboratorium.


No. NAMA ALAT GAMBAR KETERANGAN

1. Mikroskop Mikroskop majemuk


Majemuk digunakan untuk
mengamati benda yang
sangat kecil atau
mikroskopis

2. Mikroskop Stereo Mikroskop stereo


digunakan untuk
mengamati benda yang
relatif besar atau tebal

3. Autoklaf Autoklaf digunakan


untuk mensterilisasi
suatu alat atau bahan
menggunakan uap
bersuhu 121o C dan
bertekanan 1 atm
selama kurang lebih 20
menit
4. Laminar Air Flow LAF digunakan untuk
(LAF) pengerjaan secara
aseptis karna terdapat
pola pengaturan dan
penyaringan aliran
udara sehingga aseptis
dan dilengkapi aplikasi
sinar UV
5. Colony Counter Colony counter
berfungsi untuk
menghitung koloni
bakteri yang di
tumbuhkan dimedia
yang disimpan dalam
cawan petri

6. Haemocytometer Haemocynometer
berfungsi sebagai
penghitung mikroba
jamur dan perhitungan
jenis sel

7. Tabung Reaksi Tabung reaksi


berfungsi sebagai
wadah untuk
menampung larutan /
reaksi kimia dalam
skala kecil dan
menyimpan
mikroorganisme

8. Cawan Petri Cawan petri berfungsi


sebagai wadah media
dan untuk membiakan
isolate jamur atau
patogen
9. Gelas Ukur Gelas ukur berfungsi
untuk mengukur
volume suatu cairan /
larutan tertentu dengan
ukiran gelas
berdasarkan skala
volume nya

10. Gelas Beaker Gelas beaker berfungsi


untuk menampung
larutan sesuai
kebutuhan yang akan
digunakan dan untuk
memanaskan suatu
larutan

11. Gelas Drigalski Gelas drigalski


digunakan untuk
meratakan suspense
mikrobia dalam media
agar padat

12. Gelas Pengaduk Gelas pengaduk


digunakan untuk
mencampur larutan dan
membantu dekantasi
larutan dari suatu
wadah ke wadah lain

13. Jarum Ent Jarum ent berfungsi


untuk mengambil
biakan jamur/fungi
untuk dipindahkan ke
media yang baru
14. Jarum ose Jarum ose digunakan
untuk memindahkan
atau mengambil koloni
suatu mikrobia kemedia
yang akan digunakan
kembali

15. Jarum Preparat Jarum preparat


berfungsi untuk
mengatur atau
menggeser
mikroorganisme pada
preparate objek pada
mikroskop.

3.2 Pembahasan

3.2.1 Mikroskop Majemuk

Mikroskop merupakan alat utama yang digunakan di laboratorium mikrobiologi.


Dengan bantuan mikroskop kita dapat mengamati bakteri yang tidak dapat dilihat
dengan mata telanjang. Mikroskop berfungsi untuk membesarkan benda yang
dilihat sehingga memudahkan kita mengamati benda yang renik. Mikroskop
merupakan alat bantu yang memungkinkan kita untuk mengamati objek yang
berukuran sangat kecil. Hal ini membantu memecahkan persoalan manusia
tentang organisme yang berukuran kecil, (Arif, 2008). Mikroskop pertama kali
ditemukan pada abad ke-16. Mikroskop berasal dari kata micro yang berarti kecil
dan scpium yang berarti penglihatan jadi Mikroskop adalah alat yang digunakan
untuk melihat benda yang berukuran sangat kecil. Mikroskop merupakan alat
yang dapat menghasilkan bayangan dari benda yang di mikroskop menjadi lebih
besar. (Widyatmoko, 2008). Prinsip kerja mikroskop adalah obyek ditempatkan di
ruang dua lensa obyektif sehingga terbentuk bayangan nyata, terbalik dan
diperbesar (Yuliana, 2013).
Langkah-langkah yang digunakan untuk mengamati suatu objek dengan
menggunakaan mikroskop majemuk adalah sebagai berikut.

a Naikkan tubus mikroskop. Hal tersebut bertujuan agar lensa objektif tidak
menghalangi kita pada saat menempatkan objek yang akan diamati.
b Pilih lensa objektif paling lemah, misalnya pembesaran 4x. hal
itu dimaksudkan agar objek dapat dilihat secara keseluruhan.
c Atur reflector/cermin untuk memasukkan cahaya kemikroskop.
d Tempatkan objek yang akan diamati tepat dibawah lensa objektif.
e Dengan menggunakan pengarah kasar, turunkan tubus sampai
diperoleh bayangan benda paling jelas.
f Untuk menemukan sasaran yang dicari, geser kaca objek.
g Jepit kaca objek dengan menggunakan penjepit objek lalu amati
objeknya. h Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas, putar
pengarah halus.
i Jangan arahkan reflector/cermin kesumber cahaya langsung karna cahaya
yang terlalu kuat dapat merusak mata.
j Bawalah lengan mikroskop dengan hati-hati menggunakan kedua tangan. Satu
telapak tangan menahan alas kaki mikroskop dan tangan yang lain memgang
lengan mikroskop.

(Suyitno, A dan Sukiman, 2008).

3.2.2 Mikroskop Stereo

Mikroskop stereo atau disebut juga mikroskop stereoskopik. Mikroskop stereo


merupakan jenis mikroskop yang hanya bisa digunakan untuk benda yang relatif
besar dengan perbesaran 7 hingga 30 kali. Benda yang dilihat dengan mikroskop
ini dapat terlihat secara tiga dimensi. Perbedaannya dengan mikroskop cahaya
terletak pada ketajaman lensa mikroskop stereo jauh lebih tinggi dibandingkan
mikroskop cahaya sehingga kita bisa melihat bentuk tiga dimensi dari benda yang
di amati, (Arif, 2008). Mikroskop stereo hanya digunakan untuk mengamati benda
yang relatif besar atau tebal sedangkan mikroskop majemuk digunakan untuk
mengamati benda yang sangat kecil atau mikroskopis, (Moningka, 2008).
Langkah-langkah menggunakan mikroskop stereo adalah sebagai berikut.

a Tempatkan mikroskop stereo beserta transformatornya, hubungkan


dengan sumber listrik.
b Tekan tombol "on" pada transformator, pergunakan voltase yang ada pada
transformator sesuai keperluan.
c Ingat. lampu mempunyai umur tertentu, oleh karena itu nyalakan lampu sesuai
keperluan saja.
d Letakkan spesimen pada cawan petri.
e Amati dengan mikroskop dengan perbesaran lemah kemudian
perbesaran kuat.
f Amati dan catat pada laporan anda.

(Suyitno, A dan Sukiman, 2008).

3.2.3 Autoklaf

Autoclave merupakan alat pemanas yang digunakan untuk mensterilisasi suatu


alat atau bahan menggunakan uap bersuhu dan bertekanan tinggi selama kurang
lebih 15 menit, (Yulinas & Eri, 2017). Menurut Entjang (2003) dalam buku nya
yang berjudul Mikrobiologi dan Parasitologi menyatakan bahwa prinsip kerja
autoklaf yaitu memasukkan alat yang akan disterilkan, kemudian penutup autoklaf
dikatupkan dan clamp bolt dikencangkan.

Cara kerja sterilisasi basah (menggunakan autoklaf) sebagai berikut.

1. Peralatan dan media yang akan disterilkan dibungkus dengan


kertas minyak/layang-layang aluminium poil dan plastic tahan
panas.
2. Masukkan semua alat dan media yang sudah disiapkan ke dalam keranjang
dan masukkan ke dalam autoclave.
3. Tutup dengan rapat dan kunci pintu autoklaf.
4. Tekan tombol On.
5. Atur suhu 1210C pada tekanan 15 psi (2 atm) selama 15 menit.
6. Tekan tombol Enter, sterilisasi akan berakhir pada saat alaram berbunyi.
7. Tekan tombol off, biarkan beberapa menit sampai suhu dalam autoklaf turun.
8. Buka pintu autoklaf dan keluarkan alat dan bahan yang telah disterilkan tadi.

(Yulinas & Eri, 2017).

3.2.4 Laminar Air Flow (LAF)

Menurut Ririn (2016) dalam jurnal nya tentang alat-alat laboratorium menyatakan
bahwa LAF ini digunakan untuk pengerjaan secara aseptis karna mempunyai pola
pengaturan dan penyaringan aliran udara sehingga aseptis dan aplikasi sinar UV
beberapa jam sebelum digunakan. Prinsip kerja laminar air flow adalah
memasukkan udara agar steril melalui saringan yang besar kedalam meja penabur
sehingga mikroba tertahan disaringan tersebut, (Yohana & Cahyo, 2010).

Cara kerjanya atur alat dan bahan yang telah dimasukan ke laminar air flow
sedemikian rupa sehingga efektif dalam bekerja dan tercipta areal yang benar-
benar steril. Kerja secara aseptis dan jangan sampai pola aliran udara terganggu
oleh aktivitas kerja. Setelah selesai bekerja, biarkan 2-3 menit supaya kontaminan
tidak keluar dari laminar air flow ( Ririn, 2016).

3.2.5 Colony Counter

Colony counter berfungsi untuk menghitung koloni bakteri yang ditumbuhkan


dimedia yang disimpan dalam cawan petri. Cara menggunakanya yaitu setelah on
menyimpan cawan petri didalamnya berisi bakteri atau jamur kedalam kamar
hitung, mengatur alat penghitung, pada posisi 000 dan mulai menghitung dengan
menggunakan jarum penunjuk sambil melihat jumlah pada layer hitung, (Ririn,
2016).

Menurut Wicaksono dkk, (2019) dalam jurnal nya yang berjudul Rancang Bangun
Penghitung Jumlah Koloni Bakteri Berbasis Arduino UnoPrinsip Colony counter
yaitu bekerja dengan memanfaatkan lup untuk memperbesar koloni bakteri yang
terdapat pada cawan petri. Colony Counter pada umumnya masih bersifat manual,
hanya mengandalkan daya ingat petugas laboratorium.
3.2.6 Haemocytometer

Haemocynometer berfungsi sebagai penghitung mikroba jamur. Mekanisme kerja


dari alat ini adalah meletakkanya dimeja preparat mikroskop, dibawah lensa
objektif. Sebelum diletakkan dimeja preparat tuang terlebih dahulu suspense yang
akan dihitung mikrobanya. Selanjutnya menghitung mikroba dengan manual
menggunakan lensa okuler. Perhitungan dapat dilakukan dengan ukuran kotak
besar, sedang dan kecil, (Hafsah, 2009).

Menurut Simamora dkk, (2017) Menyatakan bahwa Cara kerja haemocytometer


yaitu Jumlah sel dihitung dalam ruang hitung pada haemocytometer yang
ditutupkaca objek, dengan bantuan mikroskop. Suspensi diteteskan dengan pipet
sebanyak 1 mL, sehingga mengalir kebawah kaca objek dan mengisi ruang hitung.
Jumlah sel dihitung dalam 5 kotak sedang dalam satu kotak besar di tengah,yaitu
pojok kanan dan kiri atas, pojok kanan dan kiri bawah dan tengah. Jumlah sel
dalam setiap kotak tersebut dihitung dengan dibantu oleh alat hand counter.

3.2.7 Tabung Reaksi

Ririn (2016) yang menyatakan bahwa tabung reaksi digunakan sebagai media
pertumbuhan dan penampungan cairan lainnya seperti pelarut selain itu dapat diisi
dengan media padat. Prinsip kerjanya yaitu pada waktu memanaskan media yang
ada didalam tabung reaksi. Cara penggunaanya yaitu Tabung reaksi dipegang
pada lehernya, miringkan kurang lebih 60 derajat lalu diisi dengan larutan yang
akan diperiksa, (Ni Luh, dkk, 2013).

3.2.8 Cawan Petri

Cawan petri berfungsi sebagai wadah media dan untuk membiakan isolate. Hal ini
sejalan dengan pendapat Ririn (2016) dalam jurnal tentang Peralatan
Laboratorium, yang menyatakan bahwa cawan ini digunakan sebagai wadah
penyimpanan dan pembuatan kultur media, ia juga menambahkan bahwa prinsip
kerja cawan ini yaitu medium dapat dituangkan kecawan bagian bawah dan cawan
bagian atas sebagai penutup.
3.2.9 Gelas Ukur

Gelas ukur berfungsi untuk mengukur volume suatu cairan, seperti labu
Erlenmeyer, gelas ukur memiliki beberapa ukuran berdasarkan skala volumenya,
(Yunilas & Eri, 2017). Cara menggunakan gelas ukur dengan benar dan tepat
yakni dimasukkan larutan kedalam gelas ukur dan tempatkan pada bidang rata dan
sejajar dengan mata, kemudian untuk mengukur larutan tidak bewarna perhatikan
batas miniskus cekung dan untuk mengukur larutan bewarna perhatikan batas
miniskus cembung pada gelas ukur (Egy, dkk 2021).

3.2.10 Gelas Beaker

Menurut Ni Luh, dkk (2013) menyatakan bahwa gelas beaker berfungsi sebagai
wadah sementara larutan/regen, memanaskan larutan dan menguapkan pelarut
atau memekatkannya. Prinsip kerjanya yaitu apabila ingin mencampurkan sesuatu
senyawa missal 800 mL, maka kita hanya tinggal pakai gelas kimia yang skala
800 ml, kita hanya tinggal memasukkan senyawa yang akan dicampur, (Taiyeb,
2001).

3.2.11 Gelas Drigalski

Preader/Drigalsky spatulas; berfungsi untuk meratakan dan menyebarkan air dari


pengenceran (0,1 ml) di atas permukaan agar. Sudut lekukan yang besar pada
drigalsky spatulas (berujung segitiga tumpul) dapat mempengaruhi fungsinya
secara tidak langsung. Semakin besar lekukannya maka akan sulit menjangkau
atau meratakan air sampai di sudut tepian cawan petri (Hafsah, 2014).

3.2.12 Gelas Pengaduk

Batang pengaduk berguna untuk mengaduk campuran larutan agar tercampur


secara sempurna dan membantu memindahkan cairan atau larutan ke dalam
wadah lain agar tidak melimpah. Cara menggunakan alat ini yakni dipegang ujung
batang pengaduk kemudian masukkan kedalam wadah yang berisi larutan dan
aduk hingga tercampur sempurna (Egy, dkk 2021).
3.2.13 Jarum Ent

Jarum Ent berfungsi untuk memindahkan biakan untuk ditanam/ditumbuhkan ke


media baru. Jarum Ent biasanya terbuat dari kawat nichrome atau platinum
sehingga dapat berpijar jika terkena panas (Ririn, 2016).

3.2.14 Jarum Ose

Jarum ose digunakan untuk memindahkan atau mengambil koloni suatu mikrobia
kemedia yang akan digunakan kembali. Prinsip kerjanya yaitu ose disentuhkan
pada bagian mikrobia kemudian menggosokkan pada kaca preparat untuk diamati,
(Ririn, 2016).

3.2.15 Jarum Preparat

Jarum preparate berfungsi untuk menggeser media apabila kurang teoat


keberadaannya didalam preparate. Cara menggunakan alat ini adalah dengan
memegang pangkal jarum dan mengarahkan ujung jarum pada media yang akan di
amati hingga terletak pada posisi yang tepat (Hadiutomo, 2005).
IV. KESIMPULAN

Kesimpulan yang diperoleh dari praktikum ini adalah terdapat 15 alat dasar yang
biasa digunakan dilaboratorium khususnya dalam praktikum bekteriologi
tumbuhan, alat-alat tersebut mempunyai nama dan fungsi nya masing masing.
Oleh karna ini dalam praktikum ini mahasiswa akan mempelajari dan mengenal
alat-alat dasar laboratorium beserta fungsinya masing-masing agar mahasiswa
dapat bekerja dalam laboratorium sesuai dengan kegunaan masing-masing alat
guna kebutuhan penelitian.
DAFTAR PUSTAKA

Adrian, Ririn. 2016. Pengenalan Alat-Alat Laboratorium Mikrobiologi untuk


Mengatasi Keselamatan Kerja dan Keberhasilan Praktiku. Jurnal
Mikrobiologi. Vol. 1 No. 1.

Egy Hendrawan, Lukman Hadi, Rachmat Sahputra, Eny Enawaty, Rahmat


Rasmawan. 2021. Deskripsi Pengetahuan Alat – Alat Praktikum Kimia
Peserta Didik. Jurnal Ilmu Pendidikan. Volume 3 Nomor 5, Halm 3385 –
3396.

Entjang. 2003. Mikrobiologi dan Parasitologi. PT. Citra Aditya Bakti. Bandung.

Hadiutomo. 2005. Mikrobiologi Dasar dalam Teknik Dasar dan Prosedur


Laboratorium. Gramedia Jakarta.

Hafsah. 2009. Mikrobiologi Umum. Universitas Islam Negri Alauddin Makassar


Press. Makassar.

Hafsah. 2014. Mikrobiologi Analitik. Alauddin Univercity Press. Makassar.

Moningka. 2008. Prinsip Kerja Praktikum. Gramedia. Jakarta.

Ni Luh, dkk. 2013. Penuntun Praktikum Kimia Dasar. Jurusan Ilmu dan
Teknologi Pangan. Universitas Udayana Press. Bali.

Pamungkas, E. 2014. Laporan Praktikum Biokimia Perairan Pengenalan Alat-


Alat dan Bahan Laboratorium. Universitas Muhammadiyah Press. Semarang.

Simamora, L.A., Sudarno dan T. Istirokhatun. 2017. Kultivasi Mikroalga sebagai


Metode Pengolahan Dalam Menyisihkan Kadar COD DAN Amonium pada
Limbah Cair Tahu. Jurnal Teknik Lingkungan. Vol 6 (1), Hal. 1-14.

Suriantika, C, dkk. 2013. Laporan Praktikum Mikrobiologi Sterilisasi dan


Pengenalan Peralatan Mikrobiologi. Universitas Muhammadiyah Prof. Dr.
Hamka Press. Jakarta.

Suyitno dan Sukiman. 2008. Biology. Ghalia Indonesia. Bogor.


Taiyeb, M. 2001. Pengenalan Alat Laboratorium. Jurusan Biologi Fmipa. UNM
Press. Makassar.
Wicaksono, Hardianto, Muliawan. 2019. Rancang Bangun Penghitung Jumlah
Koloni Bakteri Berbasis Arduino Uno. Jurnal Teknika. Vol 13 (2), Hal. 123-
128.

Widyatmoko, Arif. 2008. Laboratorium Biologi. PT Begawan Ilmu: Jakarta.

Yohana & Cahyo. 2010. Usaha 6 Jenis Jamur Skala Rumah Tangga. Penebar
Swadya. Jakarta.

Yuliana, Buik. 2013. Perbandingan Antara Prestasi Belajar Fisika, Keterlibatan


dan Respon Siswa dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Kooperatif
Tipe Student Team Achievement Division (STAD) dan Metode Ceramah
pada Siswa Kelas 8 SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Pada Pokok Bahasan
Alat Optik. Skripsi. Universitas Sanata Dharma Press. Yogyakarta.

Yunilas & Eri. 2017. Penuntun Praktikum Mikrobiologi Akuatik. Fakultas


Pertanian Universitas Sumatra Utara Press. Medan.

Anda mungkin juga menyukai