Anda di halaman 1dari 5

1. Apa pentingnya etika dalam menjalankan kegiatan bisnis?

Etika sangat penting dalam aktivitas bisnis karena etika membentuk


nilai, norma, dan perilaku yang seimbang dengan pelanggan, karyawan, mitra,
dan masyarakat. Penerapan etika meningkatkan kesadaran moral, mencegah
penipuan, dan membina hubungan baik dengan pemangku kepentingan. Hal ini
juga meningkatkan reputasi, kredibilitas, dan keuntungan perusahaan.
Contoh : PT. Sido Muncul telah menerapkan sistem pengolahan limbah
yang canggih untuk memastikan bahwa limbah produksi tidak mencemari
lingkungan. Selain itu, mereka juga terlibat dalam program penanaman pohon
untuk menjaga kelestarian alam.
2. Bagaimana teori etika bisnis (teleologis, deontologis, hak, keutamaan)
digunakan untuk menilai keputusan etis? Berikan contoh!
Keputusan etis dievaluasi berdasarkan berbagai teori.
a. Teori teleologi menilai keputusan berdasarkan tujuan yang ingin dicapai,
Contoh : menurunkan biaya produksi dengan meningkatkan kualitas produk.
b. Teori deontologis mengevaluasi keputusan berdasarkan kewajiban yang harus
dipenuhi, Contoh : menghentikan produksi produk yang tidak memenuhi
standar kualitas.
c. Teori hak mengevaluasi keputusan berdasarkan hak individu dan masyarakat,
Contoh : pengurangan gaji karyawan tanpa melanggar hak mereka.
d. teori prioritas mengevaluasi keputusan berdasarkan nilai-nilai moral, Contoh :
keadilan, kesetaraan, dan kepedulian terhadap masyarakat kurang mampu.
Jika prinsip-prinsip ini diterapkan, maka keputusan tersebut dianggap etis
3. Bagaimana prinsip etika bisnis ( saling menguntungkan, kejujuran, otonomi,
keadilan) dijalankan oleh perusahaan? Berikan contoh !
Prinsip Etika Bisnis
a) Prinsip Saling Menguntungkan: Menekankan keputusan bisnis yang
menguntungkan semua pihak yang terlibat. Contoh: Kerjasama McDonald's
dengan petani lokal untuk bahan baku berkualitas.
b) Prinsip Kejujuran: Mensyaratkan kejujuran dan transparansi dalam semua
interaksi. Contoh: Transparansi Apple dalam kondisi kerja pemasok. Audit
rutin dan pelaporan publik mengenai pelanggaran pemasok.
c) Prinsip Otonomi: Menghargai hak individu untuk mengambil keputusan.
Contoh: Informasi Produk yang jelas dan konsultasi layanan keuangan Bank
Mandiri yang transparan.
d) Prinsip Keadilan: Memperlakukan semua pihak dengan adil dan setara.
Contoh: Kebijakan inklusi dan keberagaman Unilever. Kesempatan yang sama
bagi karyawan, upah yang adil, dan kondisi kerja yang layak.
4. Bagaimana penerapan etika bisnis dalam pengambilan keputusan? Berikan
contoh !
Penerapan etika bisnis dalam pengambilan keputusan melibatkan
mempertimbangkan nilai-nilai moral dan prinsip-prinsip etis dalam setiap tahap
proses pengambilan keputusan perusahaan.
a. Perusahaan mengutamakan transparansi dalam komunikasi, kesejahteraan
karyawan, keadilan dalam promosi, dan pertimbangan lingkungan dalam
proses pengambilan keputusannya. Contoh : perusahaan Google memastikan
bahwa informasi jujur, akurat, dan tidak menyesatkan, sehingga mendorong
transparansi.
b. Perusahaan juga mengutamakan kesejahteraan karyawan, seperti upah yang
adil dan lingkungan kerja yang aman. Mereka juga memastikan keadilan
dalam promosi dan pengembangan karier, berdasarkan kinerja dan potensi,
bukan berdasarkan faktor seperti usia, jenis kelamin, atau latar belakang ras.
Mereka juga mematuhi standar etika dan hukum, Contoh : standar Unilever
dan Coca-Cola, dan memasukkan tanggung jawab sosial perusahaan ke dalam
keputusan bisnis mereka.
5. Bagaimana penerapan prinsip good corporate governance ( transportasi,
akuntabilitas, pertanggung jawaban, kemandirian, kesetaraan) dalam perusahaan?
Berikan contoh !
Prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG) sangat penting untuk
menciptakan lingkungan bisnis yang transparan, akuntabel, dan berintegritas.
a. Transparansi melibatkan penyediaan informasi yang jelas dan tepat waktu
kepada seluruh pemangku kepentingan, seperti yang terlihat dalam laporan
keuangan dan kebijakan Apple.
b. Akuntabilitas melibatkan penetapan tanggung jawab atas tindakan dan
keputusan perusahaan kepada pemangku kepentingan, seperti yang terlihat
pada komite risiko Bank HSBC.
c. Tanggung jawab menuntut perusahaan untuk bertanggung jawab atas dampak
sosial, lingkungan, dan ekonomi dari aktivitas mereka, seperti yang terlihat
dalam kebijakan Tanpa Tumpahan Shell.
d. Kemandirian menekankan struktur perusahaan yang independen dan proses
pengambilan keputusan, seperti yang terlihat pada komite audit Procter &
Gamble.
e. kesetaraan menuntut perlakuan adil terhadap seluruh pemangku kepentingan,
apa pun latar belakangnya, seperti yang terlihat dalam kebijakan kesetaraan
Microsoft yang kuat.
6. Apa saja permasalahan etika yang dihadapi perusahaan (sesuai tugas studi kasus)
dan bagaimana solusinya?
a) Keterlambatan pengiriman: Salah satu pelanggaran yang sering terjadi adalah
keterlambatan pengiriman barang. Solusi: P.T. Pos Indonesia harus meninjau
secara menyeluruh prosedur pengirimannya dan mengatasi penyebab
keterlambatan. Perusahaan tidak hanya memberikan kompensasi kepada
pelanggan yang dirugikan akibat penundaan ini, namun juga harus
memikirkan akibat nya yang terjadi di masa mendatang.
b) Pelayanan kurang ramah : pekerja PT. Pos Indonesia mungkin tidak
memberikan pelayanan yang ramah dan sopan kepada pelanggannya. Solusi:
Perusahaan sebaiknya lebih banyak memberikan pelatihan kepada karyawan
tentang pentingnya rasa hormat dan sopan santun saat berinteraksi dengan
pelanggan. Selain itu, perusahaan harus memberikan peringatan dan hukuman
yang sesuai kepada karyawan yang tidak mematuhi ketentuan layanan.
c) Kurangnya kejelasan informasi : PT. Pos Indonesia gagal memberikan
informasi yang tepat dan jelas kepada klien tentang layanan, biaya, dan jadwal
pengiriman, yang dapat menyebabkan kesalahpahaman dan ketidakpercayaan
di pihak klien. Solusi: Pengusaha harus menekankan nilai komunikasi yang
terbuka dan jujur dengan anggota staf. Pekerja harus menerima pelatihan
tentang cara memberikan informasi yang akurat dan komprehensif kepada
klien dan siap untuk menanggapi pertanyaan atau kekhawatiran apa pun yang
mungkin mereka miliki secara ringkas dan tepat.
d) Penanganan pengaduan yang buruk: Jika PT. Pos Indonesia tidak menangani
keluhan atau komentar pelanggan dengan baik, sehingga bisa saja dianggap
sebagai korporasi yang tidak peduli dengan kebutuhannya. Solusi: Perusahaan
perlu memastikan bahwa setiap keluhan pelanggan ditangani dengan penuh
perhatian dan cepat dengan menerapkan proses yang jelas. Komunikasi yang
terbuka dan jujur sangat penting, dan bisnis harus menawarkannya
7. Bagaimana penerapan prinsip corporate sosial responsibility ( transportasi,
akuntabilitas, pertanggung jawaban, kemandirian, kesetaraan, keberlanjutan)
dalam perusahaan? Berikan contoh !
Penerapan Prinsip Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR).
a. Transportasi: Perusahaan seperti Toyota fokus pada efisiensi energi dan emisi
gas buang dalam rantai pasokan mereka. Mereka berinvestasi pada kendaraan
ramah lingkungan seperti truk listrik atau kendaraan hidrogen.
b. Akuntabilitas: Perusahaan harus melaporkan dampak sosial, lingkungan, dan
ekonomi secara transparan. Bank menyiapkan laporan keberlanjutan tahunan
untuk memahami kinerja dan langkah-langkah perbaikannya.
c. Tanggung jawab: Perusahaan harus bertanggung jawab atas tindakan dan
keputusannya. Nestlé bertanggung jawab atas penggunaan air dalam rantai
pasokannya dan berinvestasi dalam proyek konservasi air.
d. Kemandirian: Perusahaan harus memiliki struktur pengambilan keputusan
yang independen. Google memiliki dewan direksi yang independen.
e. Kesetaraan: Perusahaan harus memastikan perlakuan yang adil terhadap
semua individu. Starbucks berkomitmen terhadap kesetaraan dan keadilan.
f. Keberlanjutan: Perusahaan harus fokus pada keberlanjutan di seluruh aspek
bisnisnya. Microsoft telah berkomitmen untuk mencapai nol emisi karbon
pada tahun 2030 dan berinvestasi dalam proyek energi terbarukan dan
program penanaman pohon.

Anda mungkin juga menyukai