Anda di halaman 1dari 5

Nama : Airell Valiant Nathaniel

NIM : 21030122130079
Kelas : B
Matkul : Ilmu Bahan Rekayasa
Quiz Properties and Applications of Materials

1. Classify materials. Classify metals.


Material dibagi menjadi 3 yaitu metals, polymers dan ceramics. Sementara metals
sendiri dibagi lagi menjadi 2 yaitu ferrous (mengandung besi) dan non-ferrous (tidak
mengandung besi). Contoh dari metal ferrous yaitu ada steel dan cast irons, sedangkan
non-ferrous yaitu Al, Cu, Mg, dll.
2. What are the typical grades of steel? What is the effect of different alloying elements
in steel?
Steel (baja) dapat dibagi lagi berdasarkan nilai komposisi paduannya yaitu low alloy
dan high alloy. Low alloy steel memiliki paduan elemen kurang dari 10 wt% dan high
alloy steel memiliki paduan elemen lebih dari 5 wt%. Low alloy steel terbuat dari
iron, carbon, dan paduan elemen lainnya seperti Cu, V, Ni, dan Mo. Semenetara High
alloy steel terbuat dari iron, chromium ( >11 wt% pada stainless steel), nikel, carbon,
mangan, dll. Efek dari perpaduan elemen penyusun steel (baja) dimaksudkan untuk
mencapai sifat mekanik, fisik, dan kimia yang diinginkan, seperti kekerasan,
kekuatan, warna, hingga ketahanan terhadap korosi. Setiap elemen dalam paduan
memiliki pengaruhnya sendiri terhadap sifat mekanik/kimia steel (baja). Contohnya
seperti carbon (C) yang akan meningkatkan kekuatan Tarik, kekerasan, ketahanan
baja. Selain itu ada juga chromium (CR) selain meningkatkan kekerasan, kekuatan
Tarik juga meningkatkan ketahanan terhadap korosi dan penskalaan pada suhu tinggi.
3. Why are tool steels hard? What is HSLA steel?
Kekerasan pada tool steels (baja perkakas) dapat tercapai karena adanya perpaduan
elemen spesifik. Perpaduan elemen (alloying element) dalam tool steel meliputi
carbon, chromium, vanadium, tungsten dan molybdenum. Elemen-elemen inilah yang
akan membentuk carbide keras atau nitride yang membuat tool steel keras. HSLA
(High Strength, Low Alloy) steel merupakan paduan sejumlah kecil elemen pada steel
(baja) selain carbon seperti (Cu, V, Ni dan Mo) yang mana dapat meningkatkan
kekuatan dan responsif terhadap panas. Selain itu paduan elemen juga meningkatkan
ketahanan baja terhadap korosi.
4. What are the major alloying elements in stainless steels? Why are stainless steels
resistant to corrosion?
Pada stainless steel mengandung lebih dari 11 wt% elemen chromium. Chromium
membentuk lapian oksida pasif pada permukaan steels yang dikenal sebagai
chromium oxide atau stainless steel. Lapisan ini yang memberikan ketahanan
terhadap korosi dengan mencegah oksidasi lebih lanjut dan melindungi steel dari
lingkungan korosi.
5. What is 17-7PH steel? What is the source of high strength in these steels?
17-7PH merupakan paduan stainless steel precipitation hardening yang memiliki
kekuatan yang tinggi dan ketahanan terhadap korosi yang baik. “17-7” mengacu pada
komposisi paduan, termasuk 17% chromium dan 7% nikel, “PH” sendiri adalah
singkatan dari precipitation hardening. Kekuatan yang tinggi pada baja ini didapat
melalui proses perlakuan panas pengerasan presipitasi (precipitation hardening).
6. What should be minimum carbon content in a cast iron?
Cast iron mengandung carbon sekitar 2.1-4.5 wt%. Kandungan carbon merupakan
factor penting dalam menentukan karakter dari cast iron. Kandungan karbon yang
tinggi berkontribusi terhadap kerapuhan dan kekerasan material, membuatnya berbeda
dari bentuk iron dan steel lainnya.
7. Why is grey cast iron so brittle? Why is it resistant to wear?
Grey cast iron megandung graphite flakes (serpihan grafit) yang bertindak sebagai
konsentrator tegangan dan menciptakan diskontinuitas dalam material. Ketika diberi
beban, retakan cenderung merambat di sepanjang bidang serpihan grafit (graphite
flakes) yang menyebabkan fraktur rapuh. Selain itu, serpihan grafit juga bertindak
sebagai pelumas padat, mengurangi gesekan dan wear diantara permukaan geser.
Serpihan (the flakes) membantu memberikan sifat pelumas sendiri ke aterial, sehingga
membuatnya lebih tahan terhadap wear.
8. How can the ductility of cast irons be increased?
Duktilitas merupakan sifat fisik dari logam besi yang mana jika kita menariknya maka
logam itu akan meregang daripada pecah. Pada cast iron, duktilitas dapat meningkat
melalui beberapa perlakuan, perpaduan elemen seperti nikel, copper, atau
molybdenum dapat mengubah sruktur mikro dan meningkatkan duktilitas. Paduan
elemen ini dapat menghaluskan struktur butir, mengurangi pembentukan fase rapuh
dan meningkatkan sifat mekanik cast iron. Selain itu melalui proses pemanasan
anneling juga dapat meningkatkan duktilitas. Anneling melibatkan pemanasan
material ke suhu spesifik lalu kemudian perlahan-lahan mendinginkannya. Proses ini
dapat menghilangkan tekanan internal, memperbaiki struktur mikro dan
meningkatkan duktilitas.
9. What is the shape of graphite in malleable cast iron?
Bentuk grafit dalam malleable cast ironatau nodular iron yaitu rosettes dalam matriks
ferrite atau pearlite.
10. What are the useful properties of cast iron?
Memiliki penyusutan yang rendah, fluiditas yang baik, casting ability, ketahanan
deformasi serta wear resistance.
11. Why is copper used extensively in electrical and thermal applications?
Tembaga sering diaplikasikan pada listrik dan termal, karena tembaga (copper)
memiliki konduktivitas listrik yang sangat tinggi serta konduktivitas thermal yang
baik (pemanasan yang cepat dan seragam).
12. What is Brass? What are typical alloying elements in bronze?
Brass adalah paduan tembaga yang paling umum (perpaduan dengan Zn). Sedangkan
bronze merupakan paduan tembaga yang mengandung tin, lead, aluminium, silicon
dan nikel. Bronze lebih kuat dibandingkan dengan paduan tembaga brasses serta
memiliki sifat korosi dan tarik yang baik.
13. Which is the heat treatable alloy of copper?
Beryllium copper yaitu paduan tembaga dengan beryllium. Kelarutan maksimal Be
dalam Cu yaitu 2.7% pada suhu 866℃. Menurunkan kelarutan dapat dilakukan pada
temperature yang rendah serta memberikan perlakuan precipitation hardening.
14. How are Alumium alloys classified and designated?
Aluminum alloys diklasifikasikan menjadi 2 kategori yaitu, cast dan wrought alloys.
Wrought alloys sendiri dikategorikan menjadi heat-treatable atau non-heat treatable.
Alloys di design dalam 4 digit angka. Wrought (digit pertama menunjukan elemen
paling banyak dalam paduan). Sementara Cast (digit terakhir setelah decimal
menunjukan asal produk (casting -0 atau ingot -1).
15. What are the different temper designation of aluminum alloys?
a. F sebagai fabrikasi, produk yang mana tidak ada perlakuan thermal atau
strain-hardening
b. H strain-hardened (wrought products), dengan strain hardened atau tanpa
penambahan perlakuan termal
c. H1 hanya dengan strain-hardened tanpa perlakuan thermal
d. O dengan proses annealing, recrystallized
e. T menggunakan perlakuan thermal atau tanpa strainhardening untuk
menghasilkan temper yang lebih stabil disbandingkan dengan F, O atau H
f. T3 dengan solution heat treatment lalu kemudia melalui proses pendinginan
16. Why is titanium resistant to corrosion?
Titanium memiliki ketahanan korosi yang baik karena terdapat pelindung permukaan
lapisan oksida tipis.
17. What are the typical phases in Ti alloys? What is and stabilizer?
Titanium murni terbagi menjadi dua fase. Fase Hexagonal α dalam suhu ruang dan
fase BBC β dengan suhu diatas 882℃. Α stabilizer merupakan alloying element
dengan rasio electron/atom <4 (Al, O, Ga). Sedangkan untuk β stabilizer rasio
electron/atom >4 (V, Mo, Ta, W). α alloy memiliki densitas rendah dan kekuatan
sedang. Sementara β lebih berat, kuat dari α alloys.
18. Why Ti alloys are preferred for high temperature applications?
Karena sombinasi sifaat unik dari paduan titanium membuatnya cocok menahan suhu
tinggi dan lingkungan yang keras. Salah satunya yaitu memiliki titik leleh yang
relative tinggi, sehingga cocok untuk aplikasi dimana material perlu mempertahankan
strukturnya pada suhu tinggi.
19. What are the different categories of ceramic materials?
Material keraamik dapat dikategorikan menjadi refractory material (tahan api),
abrasives, glass, dan advanced ceramics.
20. What are the main constituents in refractory ceramics? What are the main constituents
of glass?
Refractory ceramics mengandung aluminium oxide (alumina), silicon oxide (silica),
calcium oxide (lime), magnesium oxide (magnesia) dan fireclays. Sementara glass
konstituen utamanya yaitu silica (SiO2).
21. What are the key properties of glass-ceramics?
Karakteristik kaca-keramik yang seharusnya dimiliki:
a. Kekuatan mekanik yang relatif tinggi
b. Koefisien ekspansi termal yang rendah
c. Kemampuan suhu yang relatif tinggi
d. Sifat dielektrik yang baik
e. Kompatibilitas biologis yang baik
f. Tahan guncangan termal
22. What are thermosets and thermoplasts?
Termoset (Melunak saat dipanaskan dan mengeras saat didinginkan, dapat dibalik.)
Termoplas (Tidak melunak saat dipanaskan.)
23. Why do plastics find widespread applications?
Karena plastic merupakan material yang mudah dibentuk apa saja dan memiliki
ketelitian structural yang cukup dan menjadi salah satu material yang paling umum
sering digunakan.
24. What is elastomer? What are their typical characteristics and applications?
Elastomer, polimer dengan elastisitas seperti karet. Masing-masing monomer yang
terhubung untuk membentuk polimer biasanya terbuat dari karbon, hidrogen, oksigen
dan/atau silikon. Ikatan silang pada monomer memberikan fleksibilitas. Elastomer
adalah polimer amorf yang berada di atas Tg-nya. Oleh karena itu, gerakan segmental
yang cukup besar ada di dalamnya. Kegunaan utamanya adalah untuk segel, perekat,
dan bagian fleksibel yang dicetak.
25. What is glass transition temperature?
Temperatur transisi gelas, Tg, adalah temperatur di mana transisi dari keadaan kenyal
ke keadaan kaku terjadi dalam polimer.
26. What is UHMWPE polymer?
Ultrahigh Molecular Weight Polyethylene (UHMWPE) merupakan rekayasa polimer
dari high-density polyethylene (HDPE) dengan berat molekul rata-rata dan panjang
rantai rata-rata. Berdasarkan International Standards Organization (ISO), UHMWPE
mempunyai berat molekul setidaknya 1 juta g/mole dan derajat polimerisasi 36,000.
Berat molekul ca. 4 × 106 g/mol. UHMWPE memiliki karakteristik properti yang
baik seperti kekuatan benturan yang tinggi, ketahanan terhadap abrasi, koefisien
gesekan yang rendah dan permukaan yang melumasi sendiri.
27. What is LCP?
LCP adalah sekelompok struktur kimiawi yang kompleks yang memiliki sifat unik.
Terutama digunakan pada LCD (layar kristal cair) pada jam tangan, monitor komputer
panel datar, televisi, dan jam.
28. Why are LCPs used in LCD displays?
Keuntungan LCD lebih tipis dan ringan, serta mengkonsumsi daya yang jauh lebih
sedikit daripada tabung sinar katoda (CRT). Nama "kristal cair" muncul dari
karakteristiknya. Dibutuhkan cukup banyak panas untuk mengubah zat yang sesuai
dari padatan menjadi kristal cair, dan hanya dibutuhkan sedikit lebih banyak panas
untuk mengubah kristal cair menjadi cairan yang sesungguhnya. LCD menggunakan
kristal cair ini, karena dapat diprediksi bereaksi terhadap arus listrik sedemikian rupa
untuk mengontrol lintasan cahaya.
29. What is twisted nematics?
Jenis kristal cair nematik tertentu, yang disebut nematik terpuntir (TN), secara alami
terpuntir. Menerapkan arus listrik ke kristal cair ini akan menguraikannya pada tingkat
yang berbeda-beda, tergantung pada potensial listrik yang diterapkan.
30. Name some natural plastics.
Natural plastics merupakan material natural yang mempunyai struktur polimer yang
bentuk akhirnya yaitu solid. Contoh dari natural plastics yaitu karet, kulit, tulang,
hingga DNA.

Anda mungkin juga menyukai