Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 9

AKSI NYATA

PENERAPAN BUDAYA POSITIF


DI SMP NEGERI 1 LILIRIAJA

PROGRAM SEKOLAH PENGGERAK ANGKATAN 3


TAHUN 2023/2024
PENGERTIAN BUDAYA
POSITIF
Budaya positif adalah nilai-nilai, keyakinan-keyakinan, dan kebiasaan-
kebiasaan di sekolah yang berpihak pada peserta didik agar peserta didik
dapat berkembang menjadi pribadi yang kritis, penuh hormat dan
bertanggung jawab. Budaya positif dilaksanakan dalam upaya
menumbuhkan selfdiscipline peserta didik adalah menanamkan motivasi
intrinsik pada peserta didik untuk menjadi orang yang mereka inginkan dan
menghargai diri sendiri dengan nilai-nilai yang mereka percaya. Salah satu
budaya positif yang dapat dikembangkan dan diterapkan adalah keyakinan
kelas.
MENGAPA
KEYAKINAN
Karena keyakinan merupakan nilai-nilai kebajikan
(prinsip-prinsip) universal yang disepakati bersama
secara universal, lepas dari latar belakang suku, negara,
bahasa maupun agama. Keyakinan akan lebih memotivasi
seseorang dari dalam, atau memotovasi secara instrinsik.
Seseorang akan lebih tergerak dan bersemangat untuk
menjalankan keyakinannya, daripada hanya sekedar
mengikuti serangkaian peraturan.
Ciri-ciri keyakinan kelas antara lain
1. Bersifat lebih abstrak daripada peraturan yang lebih rinci dan
konkret.
2. Keyakinan kelas berupa pernyataan-pernyataan universal yang
dibuat dalam bentuk kalimat positif.
3. Keyakinan kelas tidak dibuat dalam jumlah banyak sehingga
mudah diingat dan dipahami oleh semua warga kelas.
4. Keyakinan kelas merupakan sesuatu yang dapat diterapkan di
lingkungan kelas tersebut.
5. Pembuatan keyakinan melibatkan semua warga kelas melalui
kegiatan curah pendapat.
6. Keyakinan kelas ditinjau kembali dari waktu ke waktu.
CURAH PENDAPAT KELAS IMPIAN
Siswa diberikan
kebebasan
meyampaiakan kondisi
kelas yang di inginkan di
tulis di Sticky Notes
kemudian menempelkan
di karton curah pendapat
“Kelas ImpianKU”.
Dari dari curah pendapat
itu kemudian dirangkum
menjadi kalimat positif
yang universal
HASIL CURAH PENDAPAT
SISWA
PENERAPAN SEGI TIGA RESTITUSI
Saat murid atau anak melakukan kesalahan, biasanya
orang dewasa cenderung memperhatikan kesalahan
yang dilakukan ketimbang mencari cara bagi mereka
untuk memperbaiki diri.
Restitusi adalah proses menciptkan kondisi bagi
muris untuk memperbaiki kesalahan mereka,
sehingga mereka bisa kembali pada kelompok
mereka dengan karakter lebih kuat.

Anda mungkin juga menyukai