Anda di halaman 1dari 21

PENGARUH CITA RASA, KUALITAS PRODUK, DAN HARGA TERHADAP

KEPUASAN KONSUMEN DAWET BAYAT G5

Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Perilaku Konsumen

Dosen Pengampu : Septi Kurnia Prastiwi. SE.,MM

Disusun Oleh :
Kelompok 2

1. Ghoniya Nur Rohman Nita (215211071)


2. Muhammad Faqih Hakim (215211138)
3. Lili Rahmawati (215211183)
4. Faradilla Putri Wijaya (215211284)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN MAS SAID SURAKARTA

2023
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Industri kuliner adalah bagian dari industri penunjang sektor pariwisata dan
belakangan ini berkembang pesat. Apalagi tren wisata kuliner sudah menjadi gaya
hidup di masyarakat. Alasan tersebut yang membuat banyak pebisnis kuliner baru
bermunculan dan bersaing ketat dalam merebut pasar. Persaingan membuat pelaku
usaha dituntut bekerja keras dan memberikan yang terbaik kepada konsumennya.
Oleh karena itu pebisnis harus mampu menyusun strategi agar usahannya tidak kalah
dalam persaingan pasar.
Dalam usaha kuliner minuman Dawet Bayat G5, cita rasa menjadi faktor yang
dapat memicu pelanggan tetap ramai. Menurut Wahidah (2010) cita rasa merupakan
atribut makanan yang meliputi penampakan, bau, rasa, dan tekstur. Semakin lezat dan
semakin disukai dawet tersebut, maka akan berpengaruh pada kepuasan pelanggan
dimana jika pelanggan merasa puas terhadap cita rasa yang ditawarkan oleh
pengusaha produk dawet tersebut, maka pelanggan akan semakin loyal terhadap
produk dawet yang ditawarkan.
Pada umumnya setiap usaha bertujuan untuk mencari keuntungan, tujuan
tersebut tidak terlepas dari kegiatan pemasaran. Pemasaran itu sendiri sudah harus
dipikirkan sebelumnya, agar lebih tepat pada sasaran konsumen. Karena konsumen
yang potensial akan mempertimbangkan berbagai faktor, diantaranya faktor kualitas
produk sehingga membuat konsumen merasa sangat puas dan lebih memilih produk
Dawet Bayat G5 daripada produk pesaing yang lain.
Produk memiliki arti penting bagi perusahaan karena tanpa adanya produk,
perusahaan tidak akan dapat melakukan apapun dari usahanya. Konsumen akan
membeli produk kalau mereka tertarik dan merasa cocok, karena itu produk harus
disesuaikan dengan keinginan ataupun kebutuhan pembeli agar pemasaran produk
berhasil. Dengan kata lain, pembuatan produk lebih baik diorientasikan pada
keinginan pasar atau selera konsumen. Menurut Kotler (2005:49), “Kualitas produk
adalah keseluruhan ciri serta dari suatu produk atau pelayanan pada kemampuan
untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan tersirat”.
Dengan adanya kualitas produk yang baik inilah yang akan membuat para
konsumen puas dan percaya. Kepuasan pelanggan merupakan hal yang perlu
diperhatikan oleh produsen. Kepuasan pelanggan merupakan suatu tingkatan dimana
kebutuhan, keinginan dan harapan dari pelanggan dapat terpenuhi yang akan
mengakibatkan terjadinya pembelian ulang atau kesetiaan yang berlanjut (Band,
1991).
Selain cita rasa dan kualitas produk, harga juga dapat memengaruhi kepuasan
konsumen. Menurut Kotler (2008:346) harga adalah jumlah yang ditagihkan atas
suatu produk atau jasa. Lebih luas lagi harga adalah jumlah semua nilai yang
diberikan oleh pelanggan untuk mendapatkan keuntungan dari memiliki atau
menggunakan suatu produk atau jasa. Melihat hukum permintaan dimana jika harga
produk yang ditawarkan naik maka permintaan terhadap produk yang ditawarkan
akan menurun, dimana pelanggan bukan hanya melihat faktor lain, melainkan melihat
aspek harga. Harga yang terlalu mahal akan berdampak pada menurunnya keinginan
konsumen untuk membeli kembali produk tersebut.
Pengusaha produk dawet sangat bergantung pada tingkat konsumen yang
membeli produk yang ditawarkan karena konsumen merupakan sumber dari
keberlangsungan perusahaan. Oleh karena itu, keinginan dan kepuasan konsumen
perlu diketahui untuk mempertahankan keberadaan perusahaan. Dawet Bayat G5
merupakan usaha kuliner minuman cita rasa tradisional yang dirintis oleh seseorang
bernama Agung. Walaupun bercita rasa tradisional, dawet ini mampu bersaing dengan
berbagai jenis minuman lain. Bermodalkan cita rasa yang nikmat, manis nan legit dari
gula jawanya, kesegaran dari santan kelapanya serta kelembutan dari cendol dawetnya
membuat dawet ini banyak diminati oleh seluruh kalangan, baik dari anak-anak
hingga lansia. Begitupun kualitas produk kemasannya yang kekinian membuat orang
terutama kaum milenial tertarik untuk membelinya. Dinamakan G5 karena usaha ini
merupakan turun-temurun sejak canggah dari ibunya terlebih dahulu merintis usaha
Dawet Bayat ini, hingga sampai Generasi ke 5 yang dirintis oleh Agung. Dia
melanjutkan usaha ini sejak tahun 2017. Hingga saat ini dia telah memiliki 6 outlet
yang tersebar di wilayah Surakarta, Klaten, Sukoharjo dan Boyolali.
Dari pengamatan awal yang dilakukan, Dawet Bayat G5 selalu memberikan
produk yang mampu meningkatkan selera penikmat dawet dan berhasil
mempertahankan cita rasa yang disukai para penikmatnya. Agung juga membuat
strategi harga untuk dapat mempertahankan konsumen dan mencari konsumen baru
agar mampu bersaing dengan kompetitor sejenis di sekitar Solo Raya. Terbukti, sejak
tahun 2017 hingga kini, Dawet Bayat G5 masih bertahan.
Dari penjelasan di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai
pengaruh cita rasa, kualitas produk, dan harga terhadap kepuasan konsumen produk
Dawet Bayat G5 yang berpusat di Gumpang, Sukoharjo dengan judul “Pengaruh Cita
Rasa, Kualitas Produk dan Harga terhadap Kepuasan Konsumen Dawet Bayat G5 ”.
BAB II
PEMBAHASAN
1. LANDASAN TEORI
A. CITA RASA
Cita rasa merupakan suatu cara pemilihan ciri makanan yg harus dibedakan
dari rasa (taste) minuman tersebut. Cita rasa merupakan Atribut makanan yg meliputi
penampakan, bau, rasa, tekstur, dan suhu. Cita rasa merupakan bentuk kerja sama dari
kelima macam indera manusia, yakni perasa, penciuman, perabaan, penglihatan, dan
pendengaran (Stanner dan Butriss, 2009:23). Rasa sendiri merupakan hasil kerja
pengecap rasa (taste buds) yg terletak di lidah, pipi, kerongkongan, atap mulut, yg
merupakan bagian dari cita rasa. Pada usia lanjut, pengecap rasa manusia akan
berkurang jumlahnya, sehingga memerlukan lebih banyak bumbu untuk menimbulkan
cita rasa yg sama. Untuk meningkatkan cita rasa seringkali digunakan bahan
tambahan minuman untuk cita rasanya (Drummond & Brefere, 2010: 4).

B. KUALITAS PRODUK
Produk yang dipasarkan merupakan senjata yang bagus dalam memenangkan
246 Jurnal Manajemen Sumber Daya Manusia Vol. 13 Edisi Khusus Sept. 2019: 243 –
253 persaingan apabila memenuhi mutu yang tinggi, dalam hal ini terdapat ungkapan
“quality first” atau kualitas sebagai yang utama. Menurut Lovelock dalam Laksana
(2008:89) kualitas adalah “tingkat mutu yang diharapkan, dan pengendalian
keragaman dalam mencapai mutu tersebut untuk memenuhi kebutuhan konsumen”.
Dengan demikian, maka kualitas merupakan faktor kunci sukses bagi suatu organisasi
atau perusahaan, seperti yang dikemukakan Welch dalam Laksana (2008:88), kualitas
merupakan “Jaminan terbaik atas kesetiaan pelanggan, pertahanan terkuat dalam
menghadapi persaingan dan satu-satunya jalan menuju pertumbuhan dan pendapatan
yang langgeng”. Kualitas produk merupakan kemampuan suatu barang utnuk
memberikan hasil atau kinerja yang sesuai, atau bahkan melebihi dari apa yang
diinginkan pelanggan (Kotler, 2012: 283).

C. HARGA
Harga menurut Amstrong (2001) adalah sejumlah uang yang ditukarkan untuk
sebuah produk atau jasa. Harga adalah jumlah dari seluruh nilai yang konsumen
tukarkan untuk jumlah manfaat dengan memiliki atau menggunakan suatu barang dan
jasa. Harga merupakan faktor penentu yang memengaruhi pilihan pembelian, hal ini
masih menjadi kenyataan di negara- negara dunia ketiga, di kalangan kelompok-
kelompok sosial yang miskin, serta pada bahan-bahan pokok sehari-hari. Fandy
(2001) mengatakan bahwa salah satu tujuan penetapan harga adalah tujuan yang
berorientasi pada citra. Citra suatu perusahaan dapat dibentuk melalui strategi
penetapan harga. Perusahaan dapat menetapkan harga tinggi untuk membentuk atau
mempertahankan citra prestisius.

D. KEPUASAN KONSUMEN
Menurut Priansah (2017:196) kepuasan konsumen adalah perasaan senang
atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara kinerja (hasil)
produk yang diperkirakan terhadap kinerja(atau hasil) yang diharapkan. Jika kinerja
dibawah harapan, konsumen tidak puas. Jikakinerja memenuhi harapan,
konsumenpuas. Jika kinerja melebihi harapan, konsumen amat puas / senang.
Menurut Tjiptono (2014: 353) kata “kepuasan” atau satisfaction berasal dari bahasa
latin “satis” (artinya cukup banyak,memadai) dan “facio” (melakukan atau membuat).
Secara sederhana kepuasan dapat diartikan sebagai upaya pemenuhansesuatu atau
membuat sesuatu memadai. Kepuasan pelanggan adalah situasi kognitif pembelian
berkenaan dengan kesepadanan atau ketidak-sepadanan antara hasil yang didapatkan
dibandingkan dengan pengorbanan yang dilakukan. Sedangkan menurut Tjiptono
(2014: 353) kepuasan pelanggan sebagai evaluasi secara sadar atau atau penilaian
kognitif menyangkut apakah kinerja produk relatif bagus atau jelek atau apakah
produk bersangkutan cocok atau tidak cocok dengan tujuan atau pemakaiannya.

2. HIPOTESIS
A. Cita Rasa Memiliki Pengaruh Yang Signifikan Terhadap Kepuasan Konsumen
Cita Rasa merupakan salah satu faktor yang menyebabkan tinggi rendahnya
pada kepuasan konsumen, hal ini karena baik dan buruknya cita rasa yang
disajikan akan berdampak pada kepuasan konsumen, jika cita rasa yang disajikan
memiliki cita rasa yang enak maka akan membuat kepuasan konsumen
meningkat, begitupula sebaliknya jika cita rasa yang di sajikan tidak memiliki cita
rasa yang enak maka kepuasan konsumen akan menurun sehingga konsumen akan
beralih (Amin, T., Arisman, A., & Lestari, 2022).
Menurut Sianturi, Muliani, & Sari, H. P. R. (2021) cita rasa merupakan atribut
makanan yang meliputi penampakan, bau, rasa, dan tekstur. Semakin lezat dan
semakin disukai suatu produk, akan berpengaruh pada kepuasan pelanggan dimana
jika pelanggan merasa puas terhadap cita rasa yang ditawarkan oleh pengusaha
produk, maka pelanggan akan semakin loyal terhadap produk yang ditawarkan.
Pada penelitian yang dilakukan Amin, T., Arisman, A., & Lestari, S. P. (2022)
menunjukkan bahwa cita rasa secara simultan dan parsial berpengaruh signifikan
terhadap kepuasan konsumen di Letter Coffee Singaparna Kabupaten Tasikmalaya.
Hasil penelitian serupa juga menunjukkan bahwa variabel Cita Rasa berpengaruh
secara positif dan signifikan terhadap Kepuasan Pelanggan Syarah Bakery (Sari, Y. R,
2021).
B. Kualitas Produk Memiliki Pengaruh Yang Signifikan Terhadap Kepuasan
Konsumen
Kualitas produk merupakan suatu faktor yang menjadi bahan pertimbangan
konsumen ketika memutuskan pembelian. Konsumen tentunya mencari kualitas
produk yang terbaik untuk dibeli (Halim, Djaelani, & Suharto, 2023). Kualitas atau
mutu barang atau jasa hasil produksi suatu perusahaan merupakan cerminan
keberhasilan perusahaan di mata konsumen dalam melaksanakan usaha produksinya
(Azhari, Hairudinor, & Rahmawati, 2020).
Dengan adanya kualitas produk yang baik inilah yang akan membuat para
konsumen puas dan percaya. Kepuasan pelanggan merupakan hal yang perlu
diperhatikan oleh produsen. Kepuasan pelanggan merupakan suatu tingkatan dimana
kebutuhan, keinginan dan harapan dari pelanggan dapat terpenuhi yang akan
mengakibatkan terjadinya pembelian ulang atau kesetiaan yang berlanjut (Azhari,
Hairudinor & Rahmawati, 2020).
Berdasarkan hasil penelitian Tombeng, B., Roring, F., & Rumokoy, F. S.
(2019) untuk variabel kualitas produk berpengaruh positif dan berpengaruh signifikan
terhadap kepuasan konsumen pada Rumah Makan Raja Oci. Hal ini berarti jika
produk terjaga dengan baik, produk disajikan dengan bahan pilihan,
makanan/minuman yang ditampilkan menarik, dan higienis maka akan meningkatkan
kepuasan konsumen. Pada penelitian lain menunjukkan kualitas produk juga
berpengaruh secara positif terhadap kepuasan pelanggan pada Es Teh Indonesia (Nisa,
A. L., & Kusuma, Y. B, 2023).

C. Harga Memiliki Pengaruh Yang Signifikan Terhadap Kepuasan Konsumen


Harga seringkali dijadikan konsumen sebagai indikator nilai antara manfaat
yang dirasakan dengan harga suatu barang atau jasa. Apabila harga yang ditetapkan
perusahaan tidak sesuai dengan manfaat produk, maka tingkat kepuasan pelanggan
dapat menurun, dan sebaliknya. Apabila nilai yang dirasakan konsumen semakin
tinggi, maka akan menciptakan kepuasan pelanggan (Gofur, 2019).
Pada penelitian yang dilakukan Ramadhani, P. D. (2023) bahwa harga secara
signifikan mempengaruhi Kepuasan Konsumen dalam Pembelian Minuman pada
Kedai Es.Teh Indonesia Mojokerto. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan
Tombeng, B., Roring, F., & Rumokoy, F. S. (2019) diketahui bahwa untuk variabel
harga secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel kepuasan konsumen
pada Rumah Makan Raja Oci. Hal ini berarti jika harga yang ditawarkan terjangkau,
harga sesuai dengan cita rasa makanan dan lebih murah dibandingkan restoran lain,
maka akan meningkatkan kepuasan konsumen.

3. METODELOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan metode ex post
facto. Desain penelitian ini melibatkan pendekatan deskriptif dan regresi, dengan
penggunaan analisis jalur sebagai variabel mediator. Pengolahan data pada
penelitian ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS.

B. Populasi dan Sampel


Populasi menurut Sugiyono (2021) adalah wilayah generalisasi yang terdiri
atas objek dan subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang telah membeli Dawet Bayat
G5. Sampel dalam penelitian ini diambil sebanyak 32 responden.

C. Teknik dan Pengumpulan Data


Sumber data yang digunakan berasal dari data primer dan sekunder. Purposive
sampling juga disebut dengan judgmental sampling, yaitu pengambilan sampel
yang didasarkan kepada penilaian (judgment) peneliti mengenai siapa saja yang
memenuhi syarat untuk dijadikan sampel (Akhmad, 2019). Kriteria yang dapat
menjadi sampel penelitian adalah konsumen yang telah membeli Dawet Bayat G5
pada tahun 2023. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala interval
dengan rentang skala 1 sampai 5 mulai dari sangat tidak setuju sampai sangat
setuju.

D. Deskripsi Data Responden


Responden dalam penelitian ini adalah konsumen yang telah membeli Dawet
Bayat G5 pada tahun 2023. Responden diberikan link google form untuk mengisi
kuesioner. Dan dalam penelitian ini terdapat 32 responden yang bersedia untuk
mengisi kuesioner tersebut.

4. TEKNIK ANALISIS DATA


Metode analisis data menggunakan pengujian Uji Validitas, Uji Realibilitas,
Asumsi klasik, uji normalitas, uji multikolonieritas, dan Uji heteroskedatisitas.
Kemudian digunakan analisa statistik yaitu regresi berganda, dengan menggunakan
program aplikasi SPSS.
1. UJI VALIDITAS
Uji validitas adalah suatu metode untuk menilai sejauh mana suatu instrumen
pengukuran atau tes benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas
mengukur sejauh mana suatu alat ukur dapat memberikan hasil yang akurat dan
relevan terhadap konstruk atau variabel yang diukur. Uji validitas dilakukan pada
setiap butir pertanyaan. Hasil r hitung dibandingkan dengan r tabel dimana df=n-2
dengan sig 5%. Jika r tabel < r hitung maka valid. Uji validitas menggunakan
teknik korelasi Product Moment
2. UJI REALIBILITAS
Uji reliabilitas merupakan suatu metode statistik yang digunakan untuk
mengukur sejauh mana suatu instrumen pengukuran atau tes dapat diandalkan atau
konsisten dalam memberikan hasil yang sama atau serupa jika diulang pada subjek
yang sama. Uji reliabilitas menggunakan metode Cronbach’s Alpha. Sebuah nilai
Cronbach’s Alpha antara 0,41 dan 0,60 menunjukkan tingkat reliabilitas yang
cukup, sementara nilai antara 0,61 dan 0,80 dianggap reliabel. Sebaliknya, nilai
antara 0,81 dan 1,00 menandakan reliabilitas yang sangat tinggi. Dalam penelitian
ini, variabel yang diukur memiliki nilai Cronbach’s Alpha yang melebihi 0,70,
sehingga keseluruhan indikator pertanyaan dapat dianggap reliabe
3. UJI NORMALITAS
Uji Normalitas digunakan untuk menilai sebaran data pada sebuah kelompok
data atau variabel, apakah sebaran data tersebut berdistribusi normal ataukah tidak.
Uji normalitas ini dapat menggunakan uji Kolmogorov-smirnov. Uji normalitas
Kolmogorov Smirnov merupakan alat pengujian dengan membandingkan distribusi
data dengan distribusi normal baku. Distribusi normal baku adalah data yang telah
ditransformasikan ke dalam bentuk Z-Score dan diasumsikan normal.
4. UJI MULTIKOLINIERITAS
Uji multikolonieritas menilai apakah variabel independen dalam model
berkorelasi tinggi, sedangkan uji heteroskedastisitas mengevaluasi apakah
variabilitas residual konstan di sepanjang nilai-nilai prediksi. Setelah pengujian
asumsi klasik dilakukan
5. UJI HETEROSKEDASTISITAS
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi.
Prasyarat yang harus terpenuhi pada model regresi adalah tidak adanya gejala
heteroskedastisitas
5. HASIL ANALISIS DATA
Berdasarkan teknik pengumpulan data yang telah di sebutkan, berikut beberapa hasil
olah data yang peneliti lakukan:
A. HASIL UJI VALIDITAS DAN REALIBILITAS

Variabel Pertanyaan Validitas Reliabilitas


CITA RASA Rasa produk minuman Dawet 0,002 0,772
Bayat G5 memiliki ciri khas
tersendiri.

Minuman Dawet Bayat G5 0,021


memberi sensasi
menyegarkan dengan
perpaduan rasa tradisional
yang khas.

Rasanya yang unik membuat 0,000


minuman Dawet Bayat G5
menjadi pilihan yang pas
untuk menghilangkan dahaga.

Minuman Dawet Bayat G5 0,000


dengan kombinasi santan,
gula merah, dan cendol
memberikan sentuhan manis
yang memanjakan lidah

Aroma minuman Dawet 0,000


Bayat G5 sangat menggugah
selera.

KUALITAS Dawet Bayat G5 dengan 0,001 0,772


PRODUK kualitas unggul memberikan
cita rasa yang konsisten dan
memuaskan saat dinikmati.

Keunggulan kualitas Dawet 0,013


Bayat G5 terlihat dari
kesegaran cendol yang kenyal
dan gula kelapa berkualitas
tinggi.

Kualitas bahan-bahan alami 0,007


dalam Dawet Bayat G5
menciptakan produk yang
sehat dan lezat secara
bersamaan.

Minuman Dawet Bayat G5 0,000


memiliki tampilan yang
menarik dan membangkitkan
selera konsumen.

Kualitas kemasan pada 0,000


produk Dawet Bayat G5
praktis dan lebih menarik.
HARGA Keterjangkauan harga Dawet 0,000 0,772
Bayat G5 menjadikannya opsi
yang menarik bagi berbagai
masyarakat.

Dawet Bayat G5 dengan 0,001


harga yang wajar tetap
menjaga standar kualitas,
membuatnya menjadi pilihan
yang ekonomis dan lezat.
Harga yang ditawarkan Dawet 0,036
Bayat G5 sudah sesuai dengan
manfaat yang didapat.

Meskipun terjangkau, harga 0,029


Dawet Bayat G5 tidak
menurunkan kualitas dan
menciptakan nilai kepuasan
bagi konsumen.

Harga Dawet Bayat G5 sudah 0,000


mampu bersaing dengan
kompetitor lainnya.

KEPUASAN Saya akan merekomendasikan 0.000 0,772


KONSUMEN Dawet Bayat G5 kepada
keluarga, teman, dan kerabat.

Saya memutuskan membeli 0.000


kembali Dawet Bayat G5
karena merasa puas dengan
pembelian sebelumnya.

Saya akan setia membeli 0,013


Dawet Bayat G5 karena
memiliki kualitas yang
memuaskan.

Pelayanan yang ramah dari 0,049


penjual Dawet Bayat G5
memberikan kepuasan dalam
pembelian.

Kesesuaian dengan ekspektasi 0,003


membuat saya puas dengan
Dawet Bayat G5.

 Berdasarkan output diatas diketahui Bahwa Cita Rasa, Kualitas Produk, Harga,
dan Kepuasan Konsumen dalam Uji Validitas dinyatakan VALID, karena nilai
semua variabel bersignifikansi < 0,05.
 Berdasarkan output Uji Reliabilitas diatas dapat diketahui bahwa nilai Cronbach’s
Alpha nya senilai 0,772 dan N of Items nya senilai 20 (pernyataan). Maka
variabel yang digunakan dalam penelitian ini sudah RELIABEL, sebab uji
reliabilitas dikatakan reliabel jika nilai Cronbach's Alpha > 0.70

B. UJI NORMALITAS
Berdasarkan hasil one sampel Kolmogorov-Smirnov Test didapatkan nilai
signifikansi sebesar 0,20 > 0,05 yang berarti data berdistribusi Normal.

C. UJI MULTIKOLINIERITAS

Correlations

MODEL Tolerance VIF

CITA RASA .405 2.469

KUALITAS PRODUK .335 2.988

HARGA .629 1.590

Berdasarkan tabel di atas Nilai toleransinya kurang dari 0,10 dan nilai
Variance Inflation Factor (VIF) seluruh variabel independen nilai VIF tidak lebih dari
10. Sehingga tidak terjadi multikolinearitas antar variabel independen dalam model
regresi.
D. UJI HETEROSKEDASTISITAS

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

MODEL B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 6.610 2.903 2.277 .031

CITA RASA .100 .166 .117 .602 .552

KUALITAS -.265 .191 -.297 -1.391 .175

HARGA .848 .154 .858 5.508 .000

Berdasarkan hasil output Uji Heteroskedastisitas yaitu :


 Cita rasa memiliki nilai sig sebesar 0.168 > 0.05 artinya tidak terjadi gejala
heteroskedastisitas
 Variabel Kualitas Produk memiliki nilai sig 0.522 > 0.05 maka tidak terjadi gejala
heteroskedastisitas
 Variabel Harga memiliki nilai sig 0.164 > 0.05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pada peneitian ini mebahas mengenai pengaruh hcita rasa, kualitas produk dan
harga terhadap kepuasan konsumen. Pengaruh hcita rasa, kualitas produk dan harga
memiliki hasil yang signifikan terhadap kepuasan konsumen, dimana dalam Uji
Validitas dinyatakan VALID, karena nilai semua variabel bersignifikansi < 0,05. Hasil
uji Realibilitas yang digunakan dalam penelitian ini sudah RELIABEL, Pada uji
normalitas didapat nilai signifikan (sig) yaitu 200 lebih besar dari 0,05 sehingga data
penelitian berdistribusi normal.
Dari laporan observasi UMKM khusunya usaha Dawat Bayat G5 ini dapat
disimpulkan bahwa walaupun hanya usaha kecil, manajemen usahanya tetap harus
jelas, karena ini sebagai permulaan adanya usaha yang besar. Kami juga belajar
bagaimana awal sejarah membuka sebuah usaha, penuh perjuangan, ada tantangan
yang harus dihapi baik dari keluarga,masyarakat, dan modal. Usaha kecil pun bisa
menjadi besar kalau kita sungguh-sungguh. Karena angka yang bear selalu diawali
dengan angka kecil
B. SARAN
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan saat menyusun makalah
ini. Untuk itu, penulis berharap saran dan kritik pembaca supaya kedepanya dapat
menyusun makalah lebih baik.
Penulis juga berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat, khususnya bagi
penulis sendiri, dan umumnya bagi pembaca sekalian. Sedikit materi yang
terdapat dalam makalah ini semoga bisa menambah wawasan para pembaca
terkait perilaku konsumen.

DOKUMENTASI

1. DISKUSI KELOMPOK 10

2. WAWANCARA DENGAN PEMILIK USAHA


3. TEMPAT USAHA DAN PRODUK

4. TAMPILAN KUESIONER
5. HASIL KUESIONER

DAFTAR PUSTAKA
Tombeng, B., Roring, F., & Rumokoy, F. S. (2019). Pengaruh Kualitas Pelayanan, Harga
Dan Kualitas Produk Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Rumah Makan Raja Oci
Manado. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, 7(1).

Ramadhani, P. D. (2023). PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK DAN


KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DALAM
PEMBELIAN MINUMAN DI KEDAI ES. TEH INDONESIA MOJOKERTO. Journal of
Sustainability Bussiness Research (JSBR), 4(3), 10-18.

Sianturi, G. A. E., Muliani, L., & Sari, H. P. R. (2021). Pengaruh Cita Rasa Dan Harga
Terhadap Kepuasan Konsumen Ragusa Es Krim Italia. Destinesia: Jurnal Hospitaliti dan
Pariwisata, 3(1), 35-49.

Amin, T., Arisman, A., & Lestari, S. P. (2022). Pengaruh Cita Rasa Dan Layout Terhadap
Kepuasan Konsumen Di Letter Coffee. JISMA: Jurnal Ilmu Sosial, Manajemen, dan
Akuntansi, 1(4), 471-474.

Sari, Y. R. (2021). Pengaruh citra perusahaan, kualitas produk dan cita rasa terhadap
kepuasan pelanggan. Jurnal Manajemen Modal Insani Dan Bisnis (JMMIB), 2(2), 164-
171.

Halim, A., Djaelani, A. K., & Suharto, M. K. A. B. (2023). Pengaruh Kualitas Produk,
Harga Dan Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Pada Kafe Es Teh Indonesia
Tlogomas Kota Malang). E-JRM: Elektronik Jurnal Riset Manajemen, 12(01).

Nisa, A. L., & Kusuma, Y. B. (2023). Pengaruh Citra Merek, Kualitas Produk, dan Harga
Terhadap Kepuasan Pelanggan Es Teh Indonesia (Studi Kasus Generasi Z di Kota
Surabaya). SEIKO: Journal of Management & Business, 6(1), 473-478.

Azhari, A., Hairudinor, H., & Rahmawati, E. (2020). Pengaruh Kualitas Produk, Kualitas
Layanan Dan Harga Terhadap Kepuasan Pelanggan Vinila Textile Dan
Accessories. Jurnal Bisnis dan Pembangunan, 9(1), 36-51.

Gofur, A. (2019). Pengaruh kualitas pelayanan dan harga terhadap kepuasan


pelanggan. Jurnal Riset Manajemen Dan Bisnis (JRMB) Fakultas Ekonomi UNIAT, 4(1),
37-44.
Roflin, Eddy., Liberty, Iche Andriyani., & Pariyana. (2021). Populasi, Sampel, Variabel
dalam Penelitian Kedokteran. PT Nasya Expanding Management: Pekalongan.

Fauzy, Akhmad. (2019). Metode Sampling. Universitas Terbuka: Banten.

Berikut adalah link video presentasi guna memenuhi UAS Semester 5

https://youtu.be/YsjQMbeFUxo?si=SfpxY1XXUbBnSu6m

Anda mungkin juga menyukai