2011
LANDASAN TEORI
Sifat koligatif larutan adalah sifat suatu larutan yang tidak bergantung pada jenis zat yang terlarut melainkan dipengaruhi oleh konsentrasi zat terlarut tersebut. (Brady, 1998) Empat macam sifat koligatif larutan yaitu, penurunan titik beku, penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih dan tekanan osmotik. (Brady, 1998) Penurunan titik beku adalah selisih antara titik beku pelarut dengan titik beku larutan. Suatu campuran akan memilikki titik beku yang lebih rendah dibandingkan pelarut murninnya. Sifat koligatif larutan elektrolit dan nonelektrolit terdiri atas beberapa sifat yaitu, penurunan tekanan uap berbanding lurus dengan fraksi mol zat terlarut, kenaikan titik didih dan penurunan titik beku berbanding lurus dengan kemolalan larutan, tekanan osmotik berbanding lurus dengan kemolalan larutan untuk menghentikan osmosis. Semakin tinggi kemolalan maka semakin besar perbedaan penurunan titik beku karena kemolalan sebanding dengan titik beku.
BAHAN
Akuades Ure 0,25 M Urea 0,5 M Es Batu
ALAT
Gelas ukur Gelas kimia Tabung reaksi
Termometer
GAMBAR PERCOBAAN
Akuades
Urea 0,5 M
Urea 0,25 M
PROSEDUR PERCOBAAN
Masukkan akuades sebanyak 50 ml ke dalam tabung reaksi besar. Masukkan es batu yang telah dihancurkan ke dalam gelas kimia kirakira setinggi larutan pada tabung reaksi (sehingga es batu dapat menutupi seluruh larutan dalam tabung reaksi). Masukkan termometer ke dalam tabung reaksi yang berisi akuades. Catat suhu ruangan laboratorium. Siapkan stopwatch. Masukkan tabung reaksi ke dalam gelas kimia yang telah berisi es batu dan pada saat yang bersamaan pula jalankan stopwatch. Amati perubahan suhu yang terjadi setiap 30 detik. Lakukan sampai suhu menunjukkan konstan sebanyak tiga titik. Ulangi langkah 1-5 dengan menggunakan larutan urea.
HASIL PENGAMATAN
Waktu ke
T
21
7
22
5,5
23
4
24
3
2 5
2
26
0
27
0
28
-1
29
-2
30
-2
31
-2
32
-2
33
34
35
36
37
38
39
40
Data fisik pengukuran temperatur larutan urea 0,25 M per 30 detik dalam c
Waktu ke
T
1
20
2
16
3
15
4
14
5
13
6
12
7
10
8
9
9
8
10
7
11
6
12
55
13
5
14
4
15
4
16
3
17
12
18
1,5
19
1
20
0,5
Waktu ke
T
21
0
22
-0,5
23
-1
24
-1
25
-1
26
-1
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
CALCULATION
0 0 -1 -2 -2 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 -232 -2
5.5 4 3 2
SUHU
15
TIMES 10
5
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 SUHU 26
-5
20
TIMES 15 10
5
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 36 38 SUHU 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 9 9 8 8 7 7 6 6 5 5 5 4 4 4 3 3 2 2 2 2 1 1 0 0 - - - - -5
PEMBAHASAN
Pada percobaan yang dilakukan yaitu pada air suling, larutan urea 0,25 M, dan larutan urea 0,5 M mengalami penurunan titik beku yang sama besarnya pada konsentrasi molalnya. Dari percobaan yang dilakukan suhu awal air suling 29c dan pada detik pengukuran terakhir adalah 0c karena mengalami perlambatan pada termometer dan mulai cepat pada suhu 1c ke 2c(batas termometer). Suhu urea 0,25 M mulai membeku pada saat 1c karena mengalami perlambatan pada termometer sebanyak 120 detik. Suhu urea 0,5 M mulai membeku pada saat suhu 1,5c hal ini disebabkan oleh perlambatan kecepatan penurunana suhu pada termometer terjadi pada saat suhu 1c tetapi setelah 120 detik mengalami penurunan kembali diantara 1 c dengan 1,5c. Hal yang harus diperhatikan saat melakukan proses penurunan titik beku, es yang digunakan pada gelas kimia harus menutupi seluruh laruyan yang berada di tabung reaksi. Agar perbandingannya itu merata, karena jika hanya sebagian maka larutan yang membeku hanya yang dibawah saja. Perbandingan penurunan tiitk beku pada air suling, larutan urea 0,5 M, dan larutan urea 0,25 M dapat dilihat pada grafik. Pada grafik tersebut terlihat adanya penurunan suhu. Pada air suling terjadi penurunan titik beku pada saat suhu mencapai 2c selama 32 kali per 30 detik. Pada larutan urea 0,25 M terjadi penurunan titik beku pada saat suhu mencapai 1c selama 26 kali per 30 detik. Pada larutan urea 0,5 M terjadi penurunan titik beku pada saat suhu mencapai 1,5c selama 39 kali per 30 detik. Dari percobaan ini Kf urea 0,5 M adalah 3,951 c/mol pada Kf urea 0,25 M adalah 5,26 c/mol. Yang dihitung berdasarkan konsep larutan yaitu Tf=Kf.m, dimana Kf air yaitu 1,86. Perbedaan yang jauh antara Kf urea dan Kf air disebabkan karena pengukuran titik beku yang tidak merata.
KESIMPULAN
Penurunan
terlarut. Sifat koligatif larutan adalah sifat yang disebabkan hanya oleh jumlah partikelbukan ukurannya. Sifat koligatif tergantung pada konsentrasi zat terlarut. Air suling mempunyai titik beku pada suhu -2c. Larutan urea 0,25 M terjadi titik beku pada suhu -1c. Larutan urea 0,5 M terjadi titik beku pada suhu -1,5c. Kf urea 0,5 M adalah 3,951 c/mol Kf urea 0,25 M adalah 5,26 c/mol
DAFTAR PUSTAKA
Brady, E
James.1998. Kimia Universitas Asas dan Struktur. Jakarta:Binarupa Aksara. Chang, Raymond. 2005. Kimia Dasar Konsep-kosep Inti edisi ketiga Jilid 2. Jakarta: Erlangga. Sastrohamidjojo.2011.kimiadasar.yogyakarta:UGM Morie, Indigo. 2008. Penurunan Titik Beku Larutan, definisi dan penyebab.