Anda di halaman 1dari 12

PRAKTIKUM IX

Topik Tujuan Hari/ Tanggal Tempat : Paku Air dan Paku Darat : Untuk mengamati struktur pergiliran generasi gametofit dan saprofit pada paku air dan paku darat. : Kamis, 12 Mei 2005 : Laboratorium Biologi FKIP UNLAM Banjarmasin.

I. ALAT DAN BAHAN Alat: Mikroskop monokuler Lup Baki Kaca penutup Kaca benda Bahan: Salvinia natans Acrostichum speciosum Lygodium sp Anthrophyum micostatum II. CARA KERJA 1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan. 2. Menggambar dan mengamati bentuk morfologi berbagai macam paku dengan menggunakan kaca pembesar. 3. Mengamati letak sorus pada tiap tumbuhan paku yang ada. 4. Mengerik sorus pada tumbuhan paku dan meletakkan di atas kaca benda, memberi sedikit air lalu menutupnya dengan kaca penutup. 5. Menggambar bentuk-bentuk sorus yang ada pada tiap-tiap tumbuhan paku.

III. TEORI DASAR Paku-pakuan (Pteridophyta) mempunyai klorofil, akar sejati, memiliki ikatan pembuluh, berkembangbiak dengan spora dan memiliki saprofit yang dominan, ujung daun muda umumnya menggulung, mengalami pergiliran keturunan (metagenesis). Pada tumbuhan paku pada umumnya memiliki saprofit, akar, batang dan daun. Akarnya berupa serabut, batang berupa rhizoma dan daunnya ada dua macam yaitu tropofil (daun yang berfungsi untuk fotosintesis) dan sporofil (daun yang fertile) banyak terdapat sporangium (kotak spora). Sejumlah sporangium mengelompok membentuk sorus dan sorus yang masih muda dikelilingi oleh selaput yang disebut indusium. Sporangium memiliki sejumlah sel penutup berdinding tebal dan membentuk cincin yang disebut annulus. Pada tumbuhan paku, generasi gametofit berumur pendek dan menghasilkan anteridium dan arkegonium. Pada saat udara kering maka annulus mengkerut dan sporangium akan pecah pada bagian stomium dan spora keluar. Spora akan tumbuh menjadi protalium (gametofit). Protalium menghasilkan anteridium dan arkegonium. Anteridium menghasilkan spermatozoid dan arkegonium menghasilkan sel telur. Peleburan antara sel telur dengan spermatozoid membentuk zigot yang kemudian tumbuh menjadi embrio. Embrio akan tumbuh menjadi saprofit yang merupakan tumbuhan utama. Berdasarkan jenis spora yang dihasilkan, tumbuhan paku dibedakan menjadi 3 macam, yaitu : a. Paku homospor : menghasilkan spora yang ukuran dan jenisnya sama. Spora dihasilkan oleh sporangium yang terdapat pada sporofil, contohnya : Lycopodium sp (paku kawat). b. Paku heterospor : menghasilkan dua macam spora yaitu mikrospora dan megaspora. Sporangium tersusun dalam strobilus di puncak batang. Pada berupa protalium. Protaliumnya berbentuk seperti jantung, akar berupa rhizoid dan

strobilus terdapat dua macam daun penghasil spora yaitu mikrosporofil dan megasporofil. Pada mikrosporofil terdapat mikrosporangium yang menghasilkan mikrospora dan pada megasporofil terdapat megasporangium yang menghasilkan megaspora. Mikrospora bagian dalamnya tumbuh menjadi protalium jantan yang menghasilkan anteridium dan di dalamnya terbentuk spermatozoid sedangkan pada megaspora bagian dalamnya akan tumbuh menjadi protalium betina yang menghasilkan arkegonium yang menghasilkan atau berisi sebuah ovum. Pembuahan ovum oleh spermatozoid menghasilkan zigot yang akan tumbuh menjadi tumbuhan paku baru. Contohnya : semanggi. c. Paku peralihan : menghasilkan spora yang ukurannya sama tetapi dapat tumbuh menjadi protalium jantan dan protalium betina. Spora dihasilkan oleh sporangium yang tersusun dalam strobilus di puncak batang. Contohnya : paku ekor kuda. 1. Tumbuhan paku primitif mempunyai akar, batang dan daun dengan percabangan yang selalu dikotom, daunnya tersusun spiral (kecil-kecil) yang disebut mikrofil. Spora dihasilkan oleh sporangium yang terdapat pada sporofil dan tersusun membentuk strobilus di puncak batang. IV. HASIL PENGAMATAN 1. a. Salvinia natans Gambar menurut pengamatan. Keterangan: 1. Akar 2. Daun 3. Berwarna hijau

b. Tjitrosoepomo, 1989; 300).

Gambar

menurut Keterangan: 1.Akar 2.Daun

literatur

(Gembong

3.Berwarna hijau

2. a.

Acrostichum speciosum Gambar menurut pengamatan.

Keterangan: 1. 2. 3. 4. 5. 6. Batang Daun Berwarna hijau Daun bagian atas (tropofil) Berwarna merah hati Daun bagian bawah (sporofil)

b. Tjitrosoepomo, 1989; 297).

Gambar

menurut

literatur

(Gembong

Keterangan: 1. 2. Batang Daun

3. a.

Lygodium sp Gambar menurut pengamatan. Keterangan: 1. 2. 3. Daun Batang Sorus

b.

Gambar Lygodium circinnatum menurut Keterangan: 1. 2. 3. Daun Batang Sorus

literatur (Gembong Tjitrosoepomo, 1989; 271).

4. a.

Anthrophyum micostatum Gambar menurut pengamatan. Keterangan: 1. 2. 3. Daun Batang Akar

b. Tjitrosoepomo, 1989; 289).

Gambar

menurut

literatur

(Gembong

Keterangan: 1. Daun 2. Batang 3. Akar 4. Urat daun

V. ANALISA DATA 1. Salvinia natans Klasifikasi : Kingdom Divisio Classis Ordo Genus : Plantae : Pteridophyta : Hydropterides : Hydropteriada : Salvinia Paku air atau Salvinia natans termasuk dalam suku Salviniaceae yang mengapung dengan bebas di permukaan air, hanya sedikit bercabang-cabang. Daun berkarang, pada tiap-tiap buku terdapat 3 daun. Dari ketiga daun itu yang dua

Familia: Salviniaceae Species: Salvinia natans

terdapat di sebelah atas, berhadapan dan merupakan alat pengapung yang 3 terdapat di dalam air terbagi-bagi badan-badan yang bentuk maupun fungsinya menyerupai akar-akar. Sporangium terkumpul pada pangkal daun yang berada dalam air, masing-masing berisi satu sorus dan mempunyai dinding yang homolog dengan indusium. Sporokarpium yang berisi satu sorus itu hanya mengandung mikro dan makrosporangium. Mikrospora terbungkus oleh suatu substansi seperti buih yang membeku, berasal dari periplasmodium. Paku air ini dikatakan selalu heterospor. 2. Acrostichum speciosum Klasifikasi : Kingdom Divisio Classis Ordo Sub Familia Genus : Plantae : Pteridophyta : Filicinae : Polypodiales : Acrosticheae : Acrostichum Paku rawa-rawa atau Acrostichum speciosum termasuk dalam famili Polypodiaceae yang mempunyai sporangium banyak sekali dan menutupi seluruh sisi bawah daun fertile yang letaknya di ujung. Tumbuhan paku memiliki sporangium yang tidak jelas membentuk sorus, tanpa indusium yang menutupi seluruh bawah daun. Tangkai daunnya mengandung banyak berkas pengangkut. Daun tidak lepas dari rimpang yang kuat dan berdiri tegak, bentuknya besar dan menyirip. Urat-urat berbentuk jala. Habitatnya di tepi pantai. 3. Lygodium sp Klasifikasi: Kingdom Divisio Classis : Plantae : Pteridophyta : Filicinae

Familia: Polypodiaceae

Species: Acrostichum speciosum

Ordo Genus

: Filicales : Lygodium Lygodium sp merupakan tumbuhan tanah yang termasuk ke dalam famili

Familia: Schizaeaceae Species: Lygodium sp Schizaeaceae yaitu sporangiumnya tidak bertangkai atau hampir tidak bertangkai, terpisah-pisah, waktu masak membuka suatu celah yang membujur. Annulus pendek, tetapi terang, letaknya melintang dekat ujung sporangium. Bagian daun yang fertil mempunyai bentuk yang berlainan dengan daun yang steril. Untuk Lygodium sp mempunyai batang yang membelit, daun biasanya memiliki ukuran yang cukup panjang dengan taju-taju daun yang tersusun menyirip. Sorusnya biasanya terdapat pada bagian samping daun. 4. Anthrophyum micostatum Klasifikasi: Kingdom Divisio Classis Ordo Subfamilia Genus : Plantae : Pteridophyta : Filicinae : Polypodiales : Vittarieae : Anthrophyum Anthrophyum mempunyai sorus yang berbentuk garis pada sisi bawah daun, terletak pada sepanjang urat-urat daun yang kadang tersusun seperti jala, pada permukaan atau agak terbenam, tidak mempunyai indusium. Diantara sporangium sering terdapat parafisis dengan ujung yang berbentuk kuncup atau ganda. Daun tinggal, rapat, tidak terlepas dari rimpang, agak kaku seperti belulang, berdaging, kadang-kadang berwarna biru seperti baja. Ibu tulang tidak ada, atau hanya ada pada bagian bawah helaian daun, urat-urat berbentuk jala. Rimpang pendek merayap. Epifit atau kremnofit.

Familia: Polypodiaceae

Species: Anthrophyum micostatum

VI. KESIMPULAN 1. Pteridophyta merupakan tumbuhan peralihan dari bentuk thalus ke bentuk kormus. Hal ini dapat dilihat dari adanya akar, batang dan daun pada semua jenis tumbuhan paku yang diamati. 2. Pada tumbuhan paku, generasi gametofit berumur pendek dan menghasilkan anteridium dan arkegonium. berupa protalium. Protaliumnya berbentuk seperti jantung, akar berupa rhizoid dan

VII. DAFTAR PUSTAKA Tjitrosoepomo, Gembong. 1989. Taksonomi Tumbuhan. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.

PARAF

NILAI

Anda mungkin juga menyukai