Anda di halaman 1dari 3

SILABUS

1. Identitas mata kuliah Nama Mata kuliha Kode mata kuliah Jumlah SKS Semester Kelompok mata kuliah Program Studi Status mata kuliah Prasyarat Dosen : : : : : : : : : Hukum Perdata KN 310 2 3 (Ganjil) MKK Program Studi PPKN / S-1 Mata Kuliah Wajib Lulus mata kuliah PIH dan PHI Drs. Dadang Sundawa, M.Pd. Susan Fitriasari, S.Pd.,M.Pd. Prof. Dr. Hj. Ranidar Darwis, M.Pd.

2. Tujuan ( Kemampuan yang diharapkan ) Mahasiswa calon guru PKN melalui keterlibatan belajar dalam mata kuliah Hukum Perdata memiliki kemampuan : 1. Memahami, mengevaluasi dan menganalisis Sejarah Perkembangan dan Sistematika Hukum Perdata 2. Memahami, dan menganailisis subyek hukum dan kecakapan dalam hukum 3. Memahami dan mengkaji masalah-masalah hubungan hukum yang terjadi akibat perkawinan, perwalian dan pengampuan . 4. Memahami seluk beluk hukum perikatan yang diatur dalam KUH Perdata 5. Memahami dan mengkaji perihal benda dan hak-hak kebendaan. 6. Memahami dan mengkaji force-majeur (overmacht) 7. Memahami, menganalisis prosedur dan menghitung pembagian waris, baik menurut ketentuan undang-undang maupun menurut wasiat. 3. Deskripsi Isi Dalam perkuliahan ini dibahas tentang Sejarah Perkembangan dan Sistematika Hukum Perdata; subyek hukum dan kecakapan dalam hukum; masalah-masalah hubungan hukum yang terjadi akibat perkawinan, perwalian dan pengampuan; seluk beluk hukum perikatan yang diatur dalam KUH Perdata; perihal benda dan hak-hak kebendaan; force-majeur (overmacht); prosedur dan menghitung pembagian waris, baik menurut ketentuan undangundang maupun menurut wasiat.

4. Pendekatan Pembelajaran

Dalam proses pembelajaran mata kuliah Hukum Perdata digunakan pendekatan Contekstual Teaching and Learning (CTL), hal ini dikarenakan materi perkuliahan bukan hanya bersifat teoritis, tetapi justru sebagian besar bersifat kontekstual, karena menyangkut berbagai peristiwa hukum, terutama yang berkaitan dengan hubungan hukum antar individu yang ada di masyarakat, seperti masalah sewa menyewa, perjanjian, jual beli, warisan, perkawinan, hibah dsb. Konsekwensi logis dari penerapan pendekatan CTL, mahasiswa dibebani tugas lapangan, baik ke Departemen Agama/KUA, tokoh masyarakat, Pengadilan Negeri, Pengadilan Agama, Instansi Pemerintah terkait, masyarakat. 5. Cara Penilaian (Evaluasi) Mengacu kepada pendekatan pembelajaran di atas (CTL), sistem penilaian yang digunakan adalah Authentic Assessment (Penilaian Otentik), yaitu adalah proses pengumpulan informasi oleh dosen tentang perkembangan dan pencapaian pembelajaran yang dilakukan oleh mahasiswa melalui berbagai teknik yang mampu mengungkapkan, membuktikan atau menunjukkan secara tepat bahwa tujuan pembelajaran telah benar-benar dikuasai dan dicapai. Tujuan Penilaian otentik itu sendiri adalah untuk: (1) Menilai Kemampuan Individual melalui tugas tertentu; (2) Menentukan kebutuhan pembelajaran; (3) Membantu dan mendorong mahasiswa; (4) Membantu dan mendorong dosen untuk mengajar yang lebih baik; (5) Menentukan strategi pembelajaran; (6) Akuntabilitas lembaga; dan (7) Meningkatkan kualitas pendidikan. Pada pelaksanaannya penilaian otentik ini digunakan berbagai jenis penilaian di antaranya adalah: (1) Tes Buatan Dosen; (2) Catatan Kegiatan; (3) Koleksi Pekerjaan; (4) Tugas individu; (5) Tugas kelompok atau kelas; (6) Diskusi; 6. Rincian Materi Perkuliahan tiap Pertemuan Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3 Pertemuan 4 Pertemuan 5 Pertemuan 6 Pertemuan 7 Pertemuan 8 Pertemuan 9 Pertemuan 10 Pertemuan 11 Pertemuan 12 Pertemuan 13 Pertemuan 14 : Sejarah Perkembangan dan Sistematika Hukum Perdata : Sejarah Perkembangan dan Sistematika Hukum Perdata (lanjutan) : Sejarah Perkembangan dan Sistematika Hukum Perdata (lanjutan) : Subjek Hukum dan Kecakapan dalam Hukum : Subjek Hukum dan Kecakapan dalam Hukum (lanjutan) : Perkawinan; Pewarisan dan Pengampuan : Perkawinan; Pewarisan dan Pengampuan (lanjutan) : UTS : Perkawinan; Pewarisan dan Pengampuan (lanjutan) : Seluk beluk hukum perikatan yang diatur dalam KUH Perdata : Seluk beluk hukum perikatan yang diatur dalam KUH Perdata (lanjutan) : Perihal benda dan hak-hak kebendaan : force-majeur (overmacht) : prosedur dan menghitung pembagian waris, baik menurut ketentuan undangundang maupun menurut wasiat

Pertemuan 15 : prosedur dan menghitung pembagian waris, baik menurut ketentuan undangundang maupun menurut wasiat (lanjutan) . Pertemuan 16 : UAS 7. Buku Sumber / Rujukan 1. Agus Somawinata ( 1996 ), Kapita Selekta Hukum Perdata I dan II, Bandung,Jurusan PMPKN-FPIPS IKIP Bandung. 2. Agus Somawinata ( 1986 ), Beberapa Catatan Mengenai Perjanjian Khusus, Bandung, Jurusan PMPKN FPIPS IKIP Bandung. 3. Satrio ( 1994 ), Hukum Waris Perikatan pada Umumnya, Bandung, Alumni. 4. Subekti, ( 1994 ), Pokok-pokok Hukum Perdata, Jakarta, Penerbit PT. Intermasa. 5. Subekti ( 1986 ), Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Jakarta, PT.Pradnya Paramita. 6. Subekti ( 1990 ), Perbandingan Hukum Perdata, Jakarta,Pradnya Paramita. 7. Tamakiran ( 1987 ), Asas-Asas Hukum Waris menurut Tiga Sistem Hukum, Bandung, Pionir. 8. Volmar ( 1993 ), Pengantar Studi Hukum Perdata, Jakarta, Radjawali Press. 9. Wirjono Prodjodikoro ( 1983), Azas-azas Hukum Perdata, Bandung, Sumur Bandung.

Anda mungkin juga menyukai