Anda di halaman 1dari 3

MIND MAPPING PASIEN DENGAN TETRAPARESE PADA Ny.

S DI RUANG GEULIMA I RSUZA BANDA ACEH


Ny. S

Kasus resume 2
Dengan gravida usia 20 minggu, G1P1A0, selama mengandung tidak melngalami masalah yang serius pada kandungannya. Namun beberapa hari SMRS tiba merasa kelemahan pada ke4 anggota geraknya, penurunan kesadaran.

leukosit Efusi pleura Sepsis setelah melahirkan Penumpukan cairan pleura di dalam rongga plura Menghambat fungsi paru

Peradangan/inflamasi Demam Risti kekurangan cairan

RPS : Pasien datang ke RSUDZA pada tanggal 9/9/2011 dengan keluhan pada ke 4 anggota gerak dan, penurunan kesadaran. kes : stupor TD : 110/70 mmHg, N 88x/I, RR 19x/I T : 36,8oC pasien dengan gravida 20 mingggu

tonus otot/ hipofom Deficit perawatan diri Perubahan sensori perseptual

Ekpansi paru

Reflek tendom hilang/ menurun

Menyebabkan gagal napas

Gangguan arus balik vena ke jantung

Pengkajian primer Breathing Inspeksi : Pasien bernafas Auskutrasi : terdengar bunyi vesikuler pada seluruh lapangan paru. P:P:-

Pelumpuhan pada nervus spinalis Pengkajian skunder Hb 14.0 gr/dl L : 6,5.103/dl LED 20 mm/jam Trombosit 220.103/ul Hematokrit 36% Gula darah acak 178 mg/dl Kelumpuhan ke 4 anggota gerak Motorik 2222 2222 2222 2222 Pupil bulat isokor Luka dekubitus tonus otot/ hipofom

Gangguan jantung dan sirkulasi sistemik

Ganggaun mobilitas fisik

Penurunan curah jantung

Penurunan darah ke otak

Bedrest total

Kebas pada tungkai ekstramitas atus dan bawah

Penurunan kesadaran

Kurang pengetahuan terhadap penyakit

cemas

Dx1 : Gangguan atau hambatan mobilitas fisik b.d neuro muscular pada ekstremitas

Dx2 : Difisit perawatan diri b.d Kelemahan neuromuscular

Dx3: cemas b. d kurang informasi mengenai penyakit

Iintervensi 1. Awasi TTV psaien 2. Kaji mobilitas yang ada dan observasi terhadap peningkatan kerusakan kaji secara teratur fungsi motorik 3. Ubah posisi pasien tiap 2 jam 4. Ajarkan pada pasien untuk melakukan latihan gerak aktif pada ekstramitas yang tidak sakit. 5. lakukan gerak pasif pada ekstramitas yang sakit 6. bantu pasien melakukan ROM, perawatan diri sesuai toleransi

Iintervensi 1. Kaji tingkat kemampuan dan tingkat penurunan dalam skala 0-4 untuk melakukan ADL 2. Beri kesempatan untuk menolong diri sendiri seperti berpijak pada lantai atau kekamar mandi 3. kaji kemampuan pasien untuk BAK, antar ke kamar mandi bila kondisi memungkinkan

Implementasi - Mengkaji pengetahuan keluarga tentang kelumpuhan - Mendiskusikannya - Memberikan penjelasan kpd ps dan klwrga tentang proses perawatan di RS - Memberikan kesempatan pd klwrga dan ps untuk mendiskusikan penyakitnya

implementasi 1. Mengawasi TTV, nadi dan pernafasan 2. Mengkaji kemampuan aktivitas pasien 3. Observasi warna kulit, kemerahan pada pasien 4. Mengkaji kemampuan pasien melakukan gerakan pada ektramitas pasif

implementasi 1. Mengkaji kemampuan pasien dan tingkat penurunan skala 0-4 untuk melakukan ADL 2. Mengajarkan keluarga dalam membersihkan diri pasien. 3. Latihan untuk BAK kekamar mandi bila pasien dalam kondisi memungkinkan

Evaluasi diagnose 1 hari 1 tgl 15//9/2011 S : Pasien tidak dapat menggerakkan anggota gerak O/VS : Kes : stupor TD : 100/60 mmHg N : 76x/m RR : 18x/m T : 36,5oC A : masalah teratasi sebagian P : Lanjutkan intervensi I : - mengkaji TTV - Bedrest - Latihan ROM - Terapi kolaborasi

Evaluasi diagnose 2 hari1 tgl 15/9/2011 S : Pasien tidak mampu berbuat benyak selama sakit, ttp td pagi badannya sudah diseka oleh suaminya O/VS : Kes : stupor Kekuatan otot 2222 2222 2222 2222 P : Lanjutkan intervensi mengkaji kemampuan pasien untuk merawat diri memberikan penkes mengenai personal higyene dan alternative untuk minta bantuan untuk memenuhi kebutuhan personal higyene

Evaluasi dx 2tgl 15/9/ 2011 S: keluarga mengatakan cemas terhadap penyakit yang diderita oleh pasien. O: keluarga tampak bingung, sedih terhadap kondisi pasien. A: Masalah belum teratasi P: melanjutkan intervensi I: - menjjelaskan penyakit yang diderita oleh pasien -menjelaskan penyebab penyakit - menjelaskan patofisiologis penyakit

Evaluasi dx 2tgl 16/9/ 2011 S: keluarga memahami tentang penyakit yang diderita pasien. O: keluarga pasien tidak lagi menanyakan tentang penyakit. A: Masalah teratasi P: I: -

Evaluasi diagnose 1 tgl 16//9/2011 S : keluarga pasien mengatakan pasien tidak dapat menggerakkan anggota gerak. O/VS : Kes : stupor TD : 110/70 mmHg N : 67x/m RR : 19x/m T : 36,8oC A : masalah belum teratasi P : Lanjutkan intervensi I : - Mengkaji TTV - Bedrest - Latihan ROM - terapi kolaborasi

Evaluasi diagnose 2 tgl 16/9/2011 S : keluarga Pasien mengatakan belum diseka pagi ini, karena sudah diseka kemarin O/VS : Kes : stupor Kekuatan otot 2222 2222 2222 2222 P : Lanjutkan intervensi mengkaji kemampuan pasien untuk merawat diri memberikan penkes mengenai personal higyene dan alternative untuk minta bantuan untuk memenuhi kebutuhan personal higyene

Evaluasi diagnose 1 tgl 18//9/2011 S : keluarga pasien mengatakan pasien belum bias menggerakkan anggota geraknya. O/VS : Kes : compos metis TD : 110/60 mmHg N : 77x/m RR : 20x/m T : 36,7oC A : masalah teratasi sebagian P : Lanjutkan intervensi I : - Mengkaji TTV - Bedrest - Latihan ROM - terapi kolaborasi

Evaluasi diagnose 2 tgl 18/9/2011 S : keluarga telah menyeka badan pasien dengan handuk basah. O/VS : kulit tampak tidak berminyak Kes : stupor Kekuatan otot 2222 2222 2222 2222 A: masalah teratasi P : Lanjutkan intervensi I: mengkaji kemampuan pasien untuk merawat diri memberikan penkes mengenai personal higyene dan alternative untuk minta bantuan untuk memenuhi kebutuhan personal higyene menganjurkan untuk menaburkan talk pada pasien agar wangi..

Anda mungkin juga menyukai