Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH KIMIA KOLOID DAN PERMUKAAN

Adsorpsi Gas (Adsorpsi Isoterm)

Oleh : Kelompok 3 Al-Haris Febrina Dwi Putri Fitra Annisa Hasnul Bustamam Indah Fitriani Jefry Soclin Yuliana : 1007 : 1007 : 1007135498 : 1007 : 1007 : 1007135282 : 1007

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS RIAU PEKANBARU 2012

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahnya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Tujuan dari pembuatan makalah yang berjudul Adsorpsi Gas (Adsorpsi Isoterm) ini adalah permukaan. Untuk bisa mewujudkan makalah ini, kami menemui berbagai kendala yang harus dilalui. Namun, berkat dorongan dan bantuan baik moril maupun materil dari berbagai pihak, akhirnya makalah ini dapat juga diselesaikan dengan baik. Dalam penulisan makalah ini, kami telah berusaha semaksimal mungkin untuk menghasilkan hasil yang terbaik. Namun kami mengharapkan kritik dan saran guna penyempurnaan tulisan makalah ini. Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melimpahkan Rahmat dan Karunia-nya kepada kita semua, Amin. untuk memenuhi tugas kelompok kimia koloid dan

Pekanbaru, 4 Maret 2012

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................... DAFTAR ISI .............................................................................................................. BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................... 1.3 Tujuan Penulisan ........................................................................................ BAB II ISI .................................................................................................................. 2.1 Pengertian Adsorpsi ................................................................................... 2.2 Mekanisme Adsorpsi ................................................................................. 2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Adsorpsi ........................................... 2.4 Adsorpsi Isotermal ..................................................................................... BAB III PENUTUP ................................................................................................... DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

1.2. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah penulisan ini adalah sebagai berikut: a. Apakah pengertian dari adsorpsi ? b. Bagaimana mekanisme adsorpi ? c. Apa sajakah faktor-faktor yang mempengaruhi adsorpsi ? d. Apakah yang dimaksud dengan adsorpsi isotermal ?

1.3. Tujuan Penulisan Tujuan penulisan makalah ini yaitu: a. Untuk mengetahui pengertian dari adsorpsi b. Untuk mengetahui mekanisme adsorpsi c. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi adsorpsi d. Untuk mengetahui pengertian dari adsorpsi isotermal

BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Adsorpsi Adsorpsi (penyerapan) adalah suatu proses pemisahan dimana komponen dari suatu fase fluida berpindah ke permukaan zat padat yang menyerap (adsorben). Biasanya partikel-partikel kecil zat penyerap dilepaskan pada adsorpsi kimia yang merupakan ikatan kuat antara penyerap dan zat yang diserap sehingga tidak mungkin terjadi proses yang bolak-balik. Dalam adsorpsi digunakan istilah adsorbat dan adsorban, dimana adsorbat adalah substansi yang terjerap atau substansi yang akan dipisahkan dari pelarutnya, sedangkan adsorban adalah merupakan suatu media penyerap yang dalam hal ini berupa senyawa karbon. Berdasarkan sifatnya adsorpsi apat digolongkan menjadi adsorpsi fisik dan kimia.

2.2. Mekanisme Adsorpsi Proses adsorpsi dapat digambarkan sebagai proses dimana molekul meninggalkan larutan dan menempel pada permukaan zat adsorben akibat kimia dan fisika (Reynolds,1982). Proses adsorpsi tergantung pada sifat zat padat yang mengadsorpsi, sifat atom/molekul yang diserap, konsentrasi, temperatur dan lainlain. Pada proses adsorpsi terbagi menjadi 4 tahap yaitu : 1. Transfer molekul-molekul zat terlarut yang teradsorpsi menuju lapisan film yang mengelilingi adsorben. 2. Difusi zat terlarut yang teradsorpsi melalui lapisan film (film diffusion process). 3. Difusi zat terlarut yang teradsopsi melalui kapiler/pori dalam adsorben (porediffusion process). 4. Adsorpsi zat terlarut yang teradsorpsi pada dinding pori atau permukaan adsorben.(proses adsorpsi sebenarnya), (Reynolds, 1982). Operasi dari proses adsorpsi dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu :

1. Proses adsorpsi dilakukan dalam suatu bak dengan sistem pengadukan, dimana penyerap yang biasanya berbentuk serbuk dibubuhkan, dicampur dan diaduk dengan air dalam suatu bangunan sehingga terjadi penolakan anatara partikel penyerap dengan fluida. 2. Proses adsorpsi yang dijalankan dalam suatu bejana dengan sistem filtrasi, dimana bejana yang berisi media penjerap di alirikan air dengan model pengaliran gravitasi. Jenis media penyerap sering digunakan dalam bentuk bongkahan atau butiran/granular dan proses adsorpsi biasanya terjadi selama air berada di dalam media penyerap (Reynold, 1982).

2.3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Adsorbsi Faktor-faktor yang mempengaruhi proses adsorbsi; 1. Agitation (Pengadukan) Tingkat adsorbsi dikontrol baik oleh difusi film maupun difusi pori, tergantung pada tingkat pengadukan pada sistem. 2. Karakteristik Adsorban (Karbon Aktif ) Ukuran partikel dan luas permukaan merupakan karakteristik penting karbon aktif sesuai dengan fungsinya sebagai adsorban. Ukuran partikel karbon mempengaruhi tingkatadsorbsi; tingkat adsorbsi naik dengan adanya penurunan ukuran partikel. Oleh karena itu adsorbsi menggunakan karbon PAC (Powdered Acivated Carbon) lebih cepat dibandingkan Kapasitas dengan menggunakan total adsorbsi karbon

karbon GAC (Granular AcivatedCarbon). tergantung pada luas permukaannya.

Ukuran partikel karbon tidak mempengaruhi luas permukaanya. Oleh sebab ituGAC atau PAC dengan berat yang sama memiliki kapasitas adsorbsi yang sama. 3. Kelarutan Adsorbat Senyawa terlarut memiliki gaya tarik-menarik yang kuat terhadap pelarutnya sehingga lebih sulit diadsorbsi dibandingkan senyawa tidak larut.

4. Ukuran Molekul Adsorbat Tingkat adsorbsi pada aliphatic, aldehyde, atau alkohol biasanya naik diikutidengan kenaikan ukuran molekul. Hal ini dapat dijelaskan dengan kenyataan bahwa gayatarik antara karbon dan molekul akan semakin besar ketika ukuran molekul semakinmendekati ukuran pori karbon. Tingkat adsorbsi tertinggi terjadi jika pori karbon cukup besar untuk dilewati oleh molekul. 5. pH Asam organik lebih mudah teradsorbsi pada pH rendah, sedangkan adsorbsi basaorganik efektif pada pH tinggi. 6. Temperatur Tingkat adsorbsi naik diikuti dengan kenaikan temperatur dan turun diikuti dengan penurunan temperatur (Benefield, 1982). Proses penjerapan dalam adsorpsi dipengaruhi : 1. Bahan penjerap Bahan yang digunakan untuk menjerap mempunyai kemampuan berbedabeda, tergantung dari bahan asal dan juga metode aktivasi yang digunakan. 2. Ukuran butir Semakin kecil ukuran butir, maka semakin besar permukaan sehingga dapat menjerap kontaminan makin banyak. Secara umum kecepatan adsorpsi ditujukan oleh kecepatan difusi zat terlarut ke dalam pori-pori partikel adsorben. Ukuran partikel yang baik untuk proses penjerapan antara -100/ +200 mesh. 3. Derajad keasaman (pH larutan) Pada pH rendah, ion H akan berkompetisi dengan kontaminan yang akan dijerap, +sehingga efisiensi penjerapan turun. Proses penjerapan akan berjalan baik bila pH larutan tinggi. Derajad keasaman mempengaruhi adsorpsi karena pH menentukan tingkat ionisasi larutan, pH yang baik berkisar antara 8-9. Senyawa asam organik dapat diadsorpsi pada pH rendah dan sebaliknya basa organik dapat diadsorpsi pada pH tinggi. 4. Waktu jerap Waktu jerap yang lama akan memungkinkan proses difusi dan

penempelanmolekul zat terlarut yang terjerap berlangsung dengan baik.

5. Konsentrasi Pada konsentrasi larutan rendah, jumlah bahan dijerap sedikit, sedang padakonsentrasi tinggi jumlah bahan yang dijerap semakin banyak. Hal ini disebabkan karenakemungkinan frekuensi tumbukan antara partikel semakin besar.Beberapa adsorben pada proses adsorpsi sangat mempengaruhi

sorbsi. Beberapaadsorben yang sering digunakan pada proses adsorpsi misalnya benzonit, tuff, pumice,zeolit, dan silika gel. Pemilihan adsorben juga mempengaruhi kapasitas adsorpsi. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kapasitas adsorpsi yaitu : 1. Luas permukaan adsorben Semakin luas permukaan adsorben, semakin banyak adsorbat yang dapat diserap, sehingga proses adsorpsi dapat semakin efektif. Semakin kecil ukuran diameter partikel maka semakin luas permukaan adsorben. 2. Ukuran partikel Makin kecil ukuran partikel yang digunakan maka semakin besar kecepatan adsorpsinya. Ukuran diameter dalam bentuk butir adalah lebih dari 0,1 mm, sedangkan ukuran dalam bentuk serbuk adalah 200 mesh. 3. Waktu kontak Waktu kontak merupakan suatu hal yang sangat menentukan dalam prosesadsorpsi. Waktu kontak yang lebih lama memungkinkan proses difusi dan penempela nmolekul adsorbat berlangsung lebih baik. Konsentrasi zat-zat organik akan turun apabil awaktu kontaknya cukup dan waktu kontak berkisar 10-15 menit (Reynolds, 1982). 4. Distribusi ukuran pori Distribusi pori akan mempengaruhi disterbusi ukuran molekul adsorbat yang masuk kedalam partikel adsorben.

2.4. Adsorpsi Isothermal Percobaan adsorpsi yang paling umum adalah menentukan hubungan jumlah gas teradsorpsi (pada adsorben) dan tekanan gas. Pengukuran ini dilakukan pada

suhu tetap,dan hasil pengukuran digambarkan dalam grafik dan disebut isoterm adsorpsi . 2.4.1. Isoterm Adsorpsi Langmuir Pada tahun 1918, Langmuir menurunkan teori isoterm adsorpsi dengan menggunakan model sederhana berupa padatan yang mengadsorpsi gas pada permukaannya. Pendekatan Langmuir meliputi lima asumsi mutlak, yaitu 1. Gas yang teradsorpsi berkelakuan ideal dalam fasa uap 2. Gas yang teradsorpsi dibatasi sampai lapisan monolayer 3. Permukaan adsorbat homogen, artinya afinitas setiap kedudukan ikatan untuk molekul gas sama 4. Tidak ada antaraksi lateral antar molekul adsorbat 5. Molekul gas yang teradsorpsi terlokalisasi, artinya mereka tidak bergerak pada permukaan

lapisan adsorbat

adsorben

Gambar 1. Pendekatan isoterm adsorpsi Langmuir

Pada kesetimbangan, laju adsorpsi dan desorpsi gas adalah sama. Bila menyatakan fraksi yang ditempati oleh adsorbat dan P menyatakan tekanan gas yang teradsorpsi, maka ( )

dengan k1 dan k 2 masing-masing merupakan tetapan laju adsorpsi dan desorpsi. Jika didefinisikan a = k1/k2, maka ( )

Pada adsorpsi monolayer, jumlah gas yang teradsorpsi pada tekanan P (y) dan jumlah gas yang diperlukan untuk membentuk lapisan

monolayer dihubungkan dengan

melalui persamaan

Teori isoterm adsorpsi Langmuir berlaku untuk adsorpsi kimia, dimana reaksi yang terjadi adalah spesifik dan umumnya membentuk lapisan monolayer.

2.4.2. Isoterm Adsorpsi BET Teori isoterm adsorpsi BET merupakan hasil kerja dari S. Brunauer, P.H. Emmet, dan E. Teller. Teori ini menganggap bahwa adsorpsi juga dapat terjadi di atas lapisan adsorbat monolayer. Sehingga, isoterm adsorpsi BET dapat diaplikasikan untuk adsorpsi multilayer. Keseluruhan proses adsorpsi dapat digambarkan sebagaian. a. Penempelan molekul pada permukaan padatan (adsorben) membentuk lapisan monolayer b. Penempelan molekul pada lapisan monolayer membentuk lapisan multilayer lapisan adsorbat multilayer

adsorben

Gambar 2. Pendekatan isoterm adsorpsi BET Pada pendekatan ini, perbandingan kekuatan ikatan pada permukaan adsorben dan pada lapisan adsorbat monolayer didefinisikan sebagai

konstanta c. Lapisan adsorbat akanterbentuk sampai tekanan uapnya mendekati tekanan uap dari gas yang teradsorpsi. Padatahap ini, permukaan

dapat dikatakan basah (wet). Bila V menyatakan volume gas teradsorpsi, Vm menyatakan volume gas yang diperlukan untuk membentuk lapisan monolayer, dan x adalah P/P^, maka isoterm adsorpsi BET dapat dinyatakan sebagai ( )( )

Kesetimbangan antara fasa gas dan senyawa yang teradsorpsi dapat dibandingkan dengankesetimbangan antara fasa gas dan cairan dari suatu senyawa. Dengan menggunakananalogi ( dimana ) persamaan Clausius -

Clapeyron, maka

adalah entalpi adsorpsi. Sehingga dapat ditarik kesimpulan

bahwa tekanan kesetimbangan dari gas teradsorpsi bergantung pada permukaan dan entalpi adsorpsi.

2.4.3. Isoterm Adsorpsi Freundlich Adsorpsi zat terlarut (dari suatu larutan) pada padatan adsorben merupakan halyang penting. Aplikasi penggunaan prinsip ini antara lain penghilangan warna larutan(decolorizing) dengan menggunakan batu apung (charcoal) dan proses pemisahan dengan menggunakan teknik

kromatografi. Pendekatan isoterm adsorpsi yang cukup memuaskan dijelaskan oleh H.Freundlich. Menurut Freundlich, jika y adalah berat zat terlarut per gram adsorben dan c adalah konsentrasi zat terlarut dalam larutan, maka

Dimana k dan n adalah konstanta empiris. Jika persamaan (5.53) diaplikasikan untuk gas,maka y adalah jumlah gas yang teradsorpsi dan c digantikan dengan tekanan gas. Plot log y terhadap log c atau log P

menghasilkan kurva linier. Dengan menggunakan kurva tersebut, maka nilai k dan n dapat ditentukan.

Gambar 5. Plot isoterm Freundlich untuk adsorpsi H2 pada tungsten (suhu 400oC)

BAB III PENUTUP


3.1. Kesimpulan 1. Adsorpsi (penyerapan) adalah suatu proses pemisahan dimana komponen dari suatu fase fluida berpindah ke permukaan zat padat yang menyerap (adsorben) 2. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi adsorpsi, yaitu agitation (pengadukan), karakteristik adsorban, kelarutan adsorbat, ukuran adsorbat, pH, dan temperatur. 3. Adsorpsi isothermal adalah suatu percobaan untuk menentukan hubungan jumlah gas teradsorpsi (pada adsorben) dan tekanan gas yang dilakukan pada suhu tetap, dan hasil pengukuran digambarkan dalam grafik. 4. Isotherm adsorpsi atau adsorpsi isothermal terbagi 3, yaitu isotherm adsorpsi Langmuir, BET, dan Freundlich.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.scribd.com/doc/42622049/Fenomena-Adsorpsi http://www.chemeng.ui.ac.id/~lab-dpk

Anda mungkin juga menyukai