Anda di halaman 1dari 21

REFERAT

BRONKIEKTASIS
Disusun oleh : Huntari Harahap

Pembimbing : dr. Makrup Efendi Harahap Sp.P

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR SMF/BAGIAN PARU RSUD RADEN MATTAHER/PSPD UNJA JAMBI 2011

PENDAHULUAN

Bronkiektasis penyakit yang ditandai dilatasi bronkus yang patologis dan berlangsung kronik Pertama kali ditemukan Laennec (1819) Sir William Osler (akhir 1800) Reid (1950) Bronkiektasis telah mengalami perubahan dalam prevalensi, etiologi, presentasi, dan pengobatan Penyebab sampai sekarang belum diketahui jelas Diagnosis didasarkan pada riwayat klinis , radiografi dan CT-scan

ANATOMI BRONKUS
Bronkus dextra Bentuk lebih besar, lebih pendek, dan lebih vertikal Panjang 2,5 cm Terdiri dari 3 lobus : superior, medius, inferior Bronkus sinistra Diameter lebih kecil dan lebih panjang

Panjang 5 cm Terdiri dari 2 lobus : superior dan inferior

Definisi

Bronkiektasis : suatu penyakit yang ditandai dengan adanya dilatasi (ektasis) dan distorsi bronkus lokal yang bersifat patologis dan berjalan kronik, persisten, atau irreversibel Disebabkan oleh perubahan dalam dinding bronkus berupa destruksi elemen elastis, otot-otot polos bronkus, tulang rawan, dan pembuluh darah

ETIOLOGI
1. 2. 3.

4.
5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.

Infeksi primer Obstruksi bronkial Aspirasi Fibrosis kistik Diskinesia silier primer Allergic bronchopulmonary aspergillosis Immunodefisiensi Kelainan anatomi kongenital Gangguan jaringan ikat Defisiensi Alpha1-antitrypsin (AAT) Autoimmune diseases Gangguan inflamasi idiopatik Penyakit ginjal polikistik autosomal dominant Traction bronkiektasis Terpapar gas beracun.1,9

PATOFISIOLOGI

Kerusakan langsung atau tidak langsung dinding bronkus mengalami inflamasi kronis keelastisitasan bronkus bronkus lebar dan lembek membentuk balon kecil Inflamasi sekresi mukus menumpuk dan memenuhi jalan nafas tempat berkembang bakteri kerusakan dinding bronkus

Perubahan patologi anatomi


Tempat predisposisi : lobus tengah paru kanan, bagian lingual paru kiri lobus atas, segmen basal lobus bawah kedua paru Bronkus yang sering terkena biasanya berukuran sedang

Variasi kelainan anatomi bronkiektasis


Bentuk tabung (Tubular, Cylindrical, Fusiform Bronchiectasis) Bentuk kantong (Saccular bronchiectasis) Varicose bronchiectasis

Pseudobronkiektasis bersifat sementara, biasanya komplikasi pneumonia.

Patogenesis
Kongenital patogenesisnya tidak diketahui, berhubungan dengan faktor genetik, pertumbuhan dan perkembangan fetus dalam kandungan. Bronkiektasis yang didapat, patogenesisnya diduga beberapa mekanisme.

Faktor yang diduga ikut berperan pada bronkiektasis didapat , yaitu : Faktor obstruksi bronkus Faktor infeksi pada bronkus dan paru Faktor adanya beberapa penyakit tertentu seperti fibrosis paru, asthmatic pulmonary eosinophilia Faktor intrinsik dalam bronkus atau paru

DIAGNOSIS
1. Gambaran klinis : a. Batuk b. Hemoptisis c. Sesak Nafas d. Demam Berulang

II. Pem. Fisik a. Sianosis b. Jari tabuh c. Retraksi dinding dada d. Berkurangnya gerakan dinding dada e. Ronki basah pada basal paru f. Wheezing sering ditemukan apabila terjadi obtruksi bronkus

Continue
III. Pemeriksaan Laboratorium a. Anemia infeksi kronis b. Leukositosis infeksi supuratif c. Urin dbn, kecuali komplikasi amiloidosis proteinuria d. Pem.sputum menentukan jenis kuman

Continue..
IV Pemeriksaan Radiologis a. Foto Thorax Corakan bronkovaskuler kasar dilapangan bawah paru Gambaran translusen yang panjang menuju hilus dengan bayangan konsolidasi disekitar Bulatan translusen yang khas gambaran sarang tawon ( honey comp appereance) Dapat berukuran besar berupa kista translusen dan kadang berupa air fluid level

Continue..
b. Bronkografi Adanya gambaran bronkus yang mendadak hilang pada bagian distalnya

Continue..
c. CT-scan Memperlihatkan dilatasi bronkus dan penebalan dinding bronkus Mampu mengetahui lobus yang terkena, penting untuk pembedahan

DIAGNOSIS BANDING
Bronkitis

kronis Tuberkulosis paru Abses paru Fistula bronkopneumonal dengan empiema

Komplikasi

Bronkitis kronis Pneumonia Pleuritis. Efusi pleura atau empyema (jarang) Abses metastasis diotak. Hemoptysis. Sinusitis. Kor polmunale kronik (KPK). Kegagalan pernafasan. Amiloidosis.

Pengobatan
Pengobatan

konservatif. Pengobatan konservatif terdiri atas : a.Pengelolaan umum b.Pengelolaan khusus c.Pengobatan simtomatik Pengobatan pembedahan

Pencegahan
Pengobatan terhadap pneumonia yang timbul pada anak-anak, akan dapat mencegah (mengurangi) timbulnya bronkiektasis Tindakan vaksinasi terhadap pertussis dan lain-lain (influenza, pneumonia) pada anak

Prognosis
Tergantung berat-ringannya serta luasnya penyakit waktu pasien berobat pertama kali

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai