Oleh:
Coass paru periode Februari-Maret 2011
KEPANITERAAN KLINIK
FAKULTAS KEDOKTERAN UNS / RSUD DR. MOEWARDI
SURAKARTA
2011
PENDAHULUAN
Bronkiektasis pertama kali ditemukan th
1819 oleh Laennec
Di negara maju insidensinya mengalami
penurunan dari 48 per 10.000 pasien
baru (1952) menjadi 9 per 10.000 (1988)
Di Indonesia tidak ada data, tetapi
karena kasus infeksi paru & sal.napas
masih tinggi, bronkiektasis perlu
perhatian
2
DEFINISI
Bronkiektasis=bronkos+ektasis
Suatu penyakit yang ditandai:
Dilatasi (ektasis) abnormal proksimal dari
bronkus ukuran medium (diameter >2mm)
Disebabkan oleh destruksi otot & komponen
elastis dinding bronkus
berjalan kronik dan persisten/ireversibel
Secara klinis, BE akan berarti bila
terinfeksi / batuk darah
ETIOLOGI
1) Kelainan kongenital
mengenai hampir seluruh cabang bronkus pada satu atau
kedua paru.
menyertai penyakit kongenital lainnya (Cystic pulmonary
fibrosis, sindrom Kartagener )
2) Kelainan didapat
Infeksi
Obstruksi bronkus
Cedera inhalasi
Keadaan lain
3) Idiopatik
PATOFISIOLOGI
Patogenesis bronkiektasis mencakup
spektrum yang luas
Gambaran utama ditandai pelebaran
dari saluran udara di daerah yang
terkena.
Tiga gambaran spesifik dari saluran
napas yang dilatasi diantaranya adalah
varises, silinder, dan saccular
PATOFISIOLOGI
Tiga mekanisme utama yang
berkontribusi pada kehancuran jaringan
bronkhial, yaitu infeksi, obstruksi jalan
napas, dan peribronkhial fibrosis.
Infeksi MO Host
Response
Sitotoksik pd
-Kerusakan Epitel silia epitel bronkus
respon inflamasi
-Sekresi sal.napas ↗ ↗
-Hiperplasia Destruksi lap
kel.mukus Mukus klirens ↓ elastik
& jar.otot bronkus
rekuren
Kolonisasi bakteri Dilatasi abN
bronkus
DIAGNOSIS
Gambaran Klinis
a) Keluhan-keluhan
1. BATUK
2. HEMOPTISIS
3. SESAK NAPAS (DISPNEA)
4. DEMAM BERULANG
DIAGNOSIS
DIAGNOSIS
2) HEMOPTISIS
Hemoptisis terjadi kira-kira pada 50 %
kasus bronkiektasis
Pada tuberculosis paru, bronkiektasis
(sekunder) ini merupakan penyebab utama
komplikasi hemoptisis.
DIAGNOSIS
3) SESAK NAPAS (DISPNEA)
Bronkhitis kronik
Pneumonia dengan atau tanpa
atelektasis
Pleuritis.
Efusi pleura atau empiema.
Abses metastatik di otak.
Hemoptisis.
Sinusitis.
Kor pulmonal kronik.
gagal nafas
Diagnosis Banding
Bronkhitis kronik
Tuberkulosis paru
Abses paru
Penyakit paru penyebab hemoptisis
Fistula bronkopleural dengan empiema
(Rahmatullah, 2007).
•
Pengobatan
Non Medikamentosa
Istirahat
Diet kalori, cairan dan elektrolit memadai.
Pengobatan
Medikamentosa
antibiotika :
Berdasarkan pemeriksaan bakteri dan sputum
Sementara menunggu hasil pemeriksaan
sputum di berikan juga antibiotik spectrum
luas doksisiklin, ampisilin, kotrimoksazol, dan
amoksisilin. .Mengontrol infeksi, terutama
pada fase eksaserbasi akut
Pengobatan simtomatik
Pengobatan