ANALISIS MODEL STUDI METODE PERHITUNGAN DALAM PERAWATAN ORTODONTIK Untuk mengetahui bagaimanakah keadaan pertumbuhan dan perkembangan lengkung gigi
1. Periode gigi bercampur 1. Metode Nance 2. Metode Moyers 2. Periode gigi permanen 1. Metode Pont 2. Metode Korkhaus 3. Metode Howes 4. Metode Kesling
Ol eh DR. Pont , drg. , Pranci s, 1909 Dasar : dal am l engkung gi gi (dent al arch) dengan susunan gi gi t erat ur t erdapat hubungan ant ara j uml ah l ebar mesi odi st al keempat gi gi i nsi si vus at as dengan l ebar l engkung i nt er premol ar pert ama dan i nt er mol ar pert ama Tuj uan : unt uk menget ahui apakah suat u l engkung gi gi dal am keadaan kont raksi at au di st raksi at au normal .
METODE PONT METODE PONT untuk DISKREPANSI P1-P1 Jumlah mesiodistal 21 12 = .......... mm Jarak P1 P1 pengukuran = .......... mm Jarak P1 P1 perhitungan (menurut rumus) = I x 100 = ........... X 100 = ............ mm 80 (index premolar) 80 Diskrepansi
Normal Kontraksi Distraksi ( nol ) (minus) (positif)
Pengukuran (model) Perhitungan (rumus) Diskrepansi (pengukuran perhitungan) P1 P1 ........ ........ ........ 2 = 8,9 mm 1 = 10,8 mm 2 = 8,13 mm 1 = 10,5 mm I = 38,33 mm Pengukuran I : Jumlah lebar mesio distal gigi-gigi insisivus sentral dan lateral METODE PONT untuk DISKREPANSI P1-P1 Jumlah mesiodistal 21 12 = .......... mm Jarak P1 P1 pengukuran = .......... mm Jarak P1 P1 perhitungan (menurut rumus) = I x 100 = ........... X 100 = ............ mm 80 (index premolar) 80 Diskrepansi
Normal Kontraksi Distraksi ( nol ) (minus) (positif)
Pengukuran (model) Perhitungan (rumus) Diskrepansi (pengukuran perhitungan) P1 P1 ........ ........ ........ 38,33 Pengukuran P1 P1 : Lebar titik terdistal cekung mesial gigi P1 atas kanan dan kiri I = 38,33 mm P1 P1 45,2 mm Atau Jarak puncak tonjol bukal P1 bawah kanan dan kiri (jika P1 atas tidak ada atau malposisi) I = 38,33 mm P1 P1 45,2 mm METODE PONT untuk DISKREPANSI P1-P1 Jumlah mesiodistal 21 12 = .......... mm Jarak P1 P1 pengukuran = .......... mm Jarak P1 P1 perhitungan (menurut rumus) = I x 100 = ........... X 100 = ............ mm 80 (index premolar) 80 Diskrepansi
Normal Kontraksi Distraksi ( nol ) (minus) (positif)
Pengukuran (model) Perhitungan (rumus) Diskrepansi (pengukuran perhitungan) P1 P1 ........ ........ ........ 38,33 45,2 METODE PONT untuk DISKREPANSI P1-P1 Jumlah mesiodistal 21 12 = .......... mm Jarak P1 P1 pengukuran = .......... mm Jarak P1 P1 perhitungan (menurut rumus) = I x 100 = ........... X 100 = ............ mm 80 (index premolar) 80 Diskrepansi
Normal Kontraksi Distraksi ( nol ) (minus) (positif)
Pengukuran (model) Perhitungan (rumus) Diskrepansi (pengukuran perhitungan) P1 P1 .......... .......... ............ 45,2 38,33 38,33 47,91 METODE PONT untuk DISKREPANSI P1-P1 Jumlah mesiodistal 21 12 = .......... mm Jarak P1 P1 pengukuran = .......... mm Jarak P1 P1 perhitungan (menurut rumus) = I x 100 = ........... X 100 = ............ mm 80 (index premolar) 80 Diskrepansi
Normal Kontraksi Distraksi ( nol ) (minus) (positif)
Pengukuran (model) Perhitungan (rumus) Diskrepansi (pengukuran perhitungan) P1 P1 .......... .......... ............ 45,2 38,33 47,91 38,33 45,2 METODE PONT untuk DISKREPANSI P1-P1 Jumlah mesiodistal 21 12 = .......... mm Jarak P1 P1 pengukuran = .......... mm Jarak P1 P1 perhitungan (menurut rumus) = I x 100 = ........... X 100 = ............ mm 80 (index premolar) 80 Diskrepansi
Normal Kontraksi Distraksi ( nol ) (minus) (positif)
Pengukuran (model) Perhitungan (rumus) Diskrepansi (pengukuran perhitungan) P1 P1 .......... .......... ............ 45,2 38,33 47,91 38,33 45,2 47,91 METODE PONT untuk DISKREPANSI P1-P1 Jumlah mesiodistal 21 12 = .......... mm Jarak P1 P1 pengukuran = .......... mm Jarak P1 P1 perhitungan (menurut rumus) = I x 100 = ........... X 100 = ............ mm 80 (index premolar) 80 Diskrepansi
Normal Kontraksi Distraksi ( nol ) (minus) (positif)
METODE PONT untuk DISKREPANSI M1-M1 Jumlah mesiodistal 21 12 = 38,33 mm Jarak M1 M1 pengukuran = ........ mm Jarak M1 M1 perhitungan (menurut rumus) = I x 100 64 (index premolar) Diskrepansi
Normal Kontraksi Distraksi ( nol ) (minus) (positif)
Pengukuran (model) Perhitungan (rumus) Diskrepansi (pengukuran perhitungan) M1 M1 ...... ........ ........ Pengukuran M1 M1 : Jarak titik cekung mesial M1 atas kanan dan kiri 56,2 mm I = 38,33 mm P1 P1 M1 M1 45,2 mm Atau : Jarak puncak tonjol sentral pada sisi paling bukal gigi M1 bawah kanan dan kiri (jika M1 atas tidak ada atau malposisi) 56,2 mm I = 38,33 mm P1 P1 M1 M1 45,2 mm METODE PONT untuk DISKREPANSI M1-M1 Jumlah mesiodistal 21 12 = 38,33 mm Jarak M1 M1 pengukuran = ........ mm Jarak M1 M1 perhitungan (menurut rumus) = I x 100 64 (index molar) Diskrepansi
Normal Kontraksi Distraksi ( nol ) (minus) (positif)
Pengukuran (model) Perhitungan (rumus) Diskrepansi (pengukuran perhitungan) M1 M1 ...... ........ ........ 56,2 56,2 METODE PONT untuk DISKREPANSI M1-M1 Jumlah mesiodistal 21 12 = 38,33 mm Jarak M1 M1 pengukuran = ........ mm Jarak M1 M1 perhitungan (menurut rumus) = I x 100 = 38,33 mm x 100 = ............. mm 64 (index molar) 64 Diskrepansi
Normal Kontraksi Distraksi ( nol ) (minus) (positif)
Pengukuran (model) Perhitungan (rumus) Diskrepansi (pengukuran perhitungan) M1 M1 ...... ........ ........ 56,2 56,2 59,89 59,89 METODE PONT untuk DISKREPANSI M1-M1 Jumlah mesiodistal 21 12 = 38,33 mm Jarak M1 M1 pengukuran = ........ mm Jarak M1 M1 perhitungan (menurut rumus) = I x 100 = 38,33 mm x 100 = ............. mm 64 (index molar) 64 Diskrepansi
Normal Kontraksi Distraksi ( nol ) (minus) (positif)
METODE PONT Derajat kontraksi / distraksi Mild degree : hanya 5 mm Medium degree : 5 10 mm Extreme degree : > 10 mm
Penderita Pont Selisih P1 P1 X X X X M1 M1 Y Y Y Y Jika selisih : Minus -> rahang kontraksi Positif -> rahang distraksi METODE KORKHAUS Jarak i nsi si vus t et ap at as dan premol ar adal ah j arak pada gari s sagi t al ant ara t i t i k pert emuan i nsi si vus t et ap sent ral dan t i t i k di mana gari s sagi t al t ersebut memot ong gari s t ransversal yang menghubungkan premol ar pert ama at as pada pal at um METODE KORKHAUS Mirip dengan Pont, hanya mengganti indeks premolar
Jarak P1 P1 = I x 100 85 (index premolar)
Jarak M1 M1 = I x 100 64 (index molar)
Kalau UGM lihat tabel I (P1 P1) langsung. Sebenarnya sama dengan rumus P1-P1 diatas dibagi 2 (karena diambil I P1) 45,09 METODE KORKHAUS Jumlah mesiodistal 21 12 = 38,33 mm Jarak P1 P1 pengukuran = ......... mm Jarak P1 P1 perhitungan (menurut rumus) = I x 100 = 38,33 mm x 100 = ........ mm 85 (index premolar) 85 Diskrepansi
Normal Retraksi Protraksi ( nol ) (minus) (positif)
Pengukuran (model) Perhitungan (rumus) Diskrepansi (pengukuran perhitungan) P1 P1 ......... ........ ....... MINUS 45,09 45,2 45,2 -0,7 METODE KORKHAUS (kalau utk UGM korkhaus dari slide ini sampai bawah tdk dipakai)
Sebagai tambahan, Korkhaus menggunakan garis yang ditarik dari interpremolar (menurut titik Pont) ke titik antara kedua insisif sentral maksila. P1 P1 ideal = I + 8 (menurut index Shwartz) P1 P1 ideal = I + 8 (menurut index Shwartz) Misal I = 32 mm P1 P1 ideal = I + 8 = 32 + 8 = 40 mm Lebar ideal = I P1 ideal : 2 = 40 : 2 = 20 mm Ukur garis Korkhaus = 17 mm Garis Korkhaus Lebar ideal = 17 20 mm = -3 mm METODE KORKHAUS Pengukuran garis Korkhaus sebenarnya : 17 mm Pengukuran garis Korkhaus Lebar ideal = 17 mm 20 mm = -3 mm dapat dilakukan ekspansi anterior dapat dilakukan retraksi anterior Idealnya, Lu LL = 2 mm METODE KORKHAUS Garis Korkhaus > terdapat proklinasi anterior atas < terdapat retroklinasi anterior atas METODE HOWE Ashl ey E. Howe, 1947 Dasar : 1. Ada hubungan l ebar l engkung gi gi dengan panj ang peri met er l engkung gi gi 2. Ada hubungan basal arch dengan coronal arch INDEKS HOWE 1. Bila gigi dipertahankan dalam lengkung seharusnya lebar inter P1 sekurang-kurangnya = 43% dari ukuran mesioditstal M1 M1 (P1 P1) = 43% (M1 M1) 2. Seharusnya lebar interfossa canina sekurang- kurangnya = 44% lebar mesiodistal gigi anterior sampai M1 Interfossa canina = 44% (M1 M1)
Ukuran lengkung gigi = distal M1 kanan distal M1 kiri Misal = 56,2 mm Jumlah lebar mesiodistal M1 - M1 = .......... mm Jarak P1 P1 (tonjol) = ............. mm Indeks P = Jarak P1 P1 x 100% = ......... x 100% md M1 M1 ........ = ............... % Lengkung gigi untuk menampung gigi-gigi : Cukup Kurang Lebih (43%) (< 43%) (> 43%) 56,2 56,2 Lebar inter P1 = dari titik bagian dalam puncak tonjol bukal P1 Misal = 45,2 mm Jumlah lebar mesiodistal M1 - M1 = .......... mm Jarak P1 P1 (tonjol) = ............. mm Indeks P = Jarak P1 P1 x 100% = ......... x 100% md M1 M1 ........ = ............... % Lengkung gigi untuk menampung gigi-gigi : Cukup Kurang Lebih (43%) (< 43%) (> 43%) Lebar inter P1
80,43 45,2 45,2 56,2 56,2 Jarak Inter Fossa Canina = ............ mm Indeks FC = Jarak FC x 100% = .............% md M1-M1 Lengkung basal untuk menampung gigi-gigi : Cukup Kurang Lebih (44%) (< 44%) (> 44%)
METODE HOWE : Lengkung Basal Interfossa canina Interfossa canina P1 P1 Panjang lengkung basal Interfossa canina = dari titik bagian dalam puncak tonjol bukal P1, atau diambil 8 mm dibawah crest interdental papil distal kaninus Misal : 41,8 mm Interfossa canina P1 P1 Panjang lengkung basal Jarak Inter Fossa Canina = ............ mm Indeks FC = Jarak FC x 100% = .........x 100% md M1-M1 56,2 = ............% Lengkung basal untuk menampung gigi-gigi : Cukup Kurang Lebih (44%) (< 44%) (> 44%)
41,8 41,8 74,38
Indeks Fossa Canina (Lengkung basal untuk menampung gigi-gigi) Jarak Fossa Canina md (M1 M1) Keterangan >44% Kasus tanpa pencabutan 37 44 % Kasus yang meragukan Mungkin dilakukan pencabutan atau pelebaran < 37% Basal arch defisiensi Pencabutan harus dilakukan Jarak fossa canina dibanding (P1 P1) (M1 M1) (M1 M1) = 74,38 ........ 80,43 = Indeks fossa canina ..... Indeks premolar
Inklinasi gigi-gigi posterior : Normal Divergen Konvergen (Indeks FC = Indeks P) (Indeks FC < Indeks P) (Indeks FC > Indeks P)
<
< Jarak fossa canina > (P1 P1) (M1 M1) (M1 M1) Inklinasi gigi-gigi posterior di regio premolar konvergen Indikasi ekspansi Jarak fossa canina < (P1 P1) (M1 M1) (M1 M1) Inklinasi gigi-gigi posterior divergen Tidak dapat dilakukan ekspansi Ada 3 pilihan : Jangan dirawat Menggeser gigi ke distal, ke bagian lengkung yang lebih besar Dilakukan pencabutan beberapa gigi METODE KESLING Suat u cara yang di pakai sebagai pedoman unt uk menent ukan at au menyusun suat u l engkung gi gi dari model asl i nya dengan membel ah at au memi sahkan gi gi -gi gi nya, kemudi an di susun kembal i pada basal archnya bai k mandi bul a at au maksi l a dal am bent uk l engkung yang di kehendaki sesuai posi si aksi snya St udi model nya di sebut Di agnost i k Set Up Model Model yang t el ah di susun kembal i di sebut Prognosi s Set Up Model Siapkan model kasus RA & RB. Pada model RB dibuat kedudukan basis model sejajar bidang oklusal Bidang oklusal dengan mandibular plane membentuk sudut rata-rata 15 o 15 o
Buat lubang dengan gergaji 3 mm di atas gingival margin (fornix) Dari lubang ini buat irisan arah horisontal ke kanan kiri sampai M1 Kemudian dari sini buat irisan vertikal pada aproksimal M2-M1 Beri tanda pada masing- masing gigi Buat irisan vertikal pada setiap aproksimal Susun insisif mandibula pada inklinasi dan posisi yang ideal Berdasar insisif RB, susun gigi- gigi posterior dengan atau tanpa pencabutan, tergantung kebutuhan ruang Susun gigi-gigi RA dengan berpatokan pada gigi-gigi RB (perhatikan overjet, overbite) METODE CAREY Unt uk menent ukan st ri ppi ng at au pencabut an Membandi ngkan ant ara l ebar l engkung dan besar ukuran gi gi gel i gi . METODE CAREY Ukur lengkung dari mesial M1 mesial M1, pada kontak poin gigi posterior dan insisal edge gigi anterior METODE CAREY Ada 2 cara untuk menghitung lengkung : 1. Membagi lengkung menjadi 4 segmen, masing- masing segmen diukur sebagai garis lurus. 2. Melengkungkan kawat tembaga pada garis oklusi, kemudian ukur panjang kawat tersebut dengan penggaris. METODE CAREY Hitung lebar masing-masing gigi yang terletak pada anterior M1 (dari P2 P2), kemudian jumlahkan METODE CAREY Lebar lengkung (space yang tersedia) Jumlah mesiodistal P2 P2 (space yang diperlukan) bandingkan Kurang ruangan (crowding) Ruangan berlebih (spacing) sampai dengan 2,5 mm -> stripping proksimal 2,5 5 mm -> pencabutan P2 Diatas 5 mm -> pencabutan P1 METODE NANCE 1934, Pasadena, Cal i f orni a, Ameri ka Dasar : adanya hubungan ant ara j uml ah mesi odi st al gi gi - gi gi desi dui dengan gi gi penggant i Tuj uan : unt uk menget ahui apakah gi gi t et ap yang akan t umbuh cukup t ersedi a / l ebi h / kurang ruang Gi gi -gi gi yang di pakai sebagai dasar : c, m1, m2, dan gi gi penggant i 3 4 5 METODE NANCE Ukur mesiodistal c, m1, m2 dari model atau langsung pada masing-masing regio
Kemudian jumlahkan untuk masing-masing regio. METODE NANCE Ukur jumlah mesiodistal C, P1, P2 yang belum tumbuh dari ro foto pada masing-masing regio.
Lakukan metode Huckaba (utk mengukur mesiodistal C, P1, P2 sesungguhnya ) : (C / P1 / P2) = M1 (C / P1 / P2) Ro M1 Ro Kemudian jumlahkan untuk masing-masing regio (yang sudah dikoreksi dengan metode Huckaba) METODE NANCE Ro foto RA setelah koreksi Huckaba (Lebar 3 4 5 kanan) : ........... Mm Ruang yg ada pd sisi kanan : ........... Mm Diskrepansi sisi kanan : ........... Mm Cukup Kurang Lebih
Ro foto RA setelah koreksi Huckaba (Lebar 3 4 5 kiri) : ........... Mm Ruang yg ada pd sisi kiri : ........... Mm Diskrepansi sisi kiri : ........... Mm Cukup Kurang Lebih METODE HUCKABA Untuk mengukur mesiodistal C, P1, P2 sesungguhnya
Contoh mengukur mesiodistal P2 sesungguhnya :
P2 = M1 P2 Ro M1 Ro
METODE NANCE Ro foto RA setelah koreksi Huckaba (Lebar 3 4 5 kanan) : ........... Mm Ruang yg ada pd sisi kanan : ........... Mm Diskrepansi sisi kanan : ........... Mm Cukup Kurang Lebih
Ro foto RA setelah koreksi Huckaba (Lebar 3 4 5 kiri) : ........... Mm Ruang yg ada pd sisi kiri : ........... Mm Diskrepansi sisi kiri : ........... Mm Cukup Kurang Lebih 20,7 METODE NANCE Ruang yang ada pada sisi kanan RA METODE NANCE Ro foto RA setelah koreksi Huckaba (Lebar 3 4 5 kanan) : ........... Mm Ruang yg ada pd sisi kanan : ........... Mm Diskrepansi sisi kanan : ........... Mm Cukup Kurang Lebih
Ro foto RA setelah koreksi Huckaba (Lebar 3 4 5 kiri) : ........... Mm Ruang yg ada pd sisi kiri : ........... Mm Diskrepansi sisi kiri : ........... Mm Cukup Kurang Lebih 20,7 21,1
+0,4 Lakukan yang sama untuk semua regio yang ada (baik RA maupun RB, kanan maupun kiri) METODE NANCE METODE NANCE Hubungan molar : Satu bidang terminal edge to edge Penyesuaian molar / molar adjustment Leeway space : RA = 0,9 mm, RB = 1,7 mm Neutroklusi : Perlu observasi Molar adjustment, pengaturan gigi anterior Observasi, grinding / slicing / stripping, ekspansi lengkung gigi, basal, sutura palatinum, pencabutan serial extraction METODE MOYERS Dasar : adanya korel asi ant ara sat u kel ompok gi gi dengan kel ompok l ai n. Jadi dengan mengukur l ebar gi gi dal am sat u kel ompok pada sat u segmen di mungki nkan dapat membuat suat u perki raan yang t epat j uml ah l ebar gi gi - gi gi dari kel ompok l ai n dal am mul ut yang sama Kel ompok yang di pakai sebagai pedoman : 21 12 METODE MOYERS : I Letakkan keempat gigi insisif bawah pada posisi normal Ukur lebar mesiodistal ke empat permanen insisif bawah I = ........... mm 21 METODE MOYERS Jumlah lebar mesiodistal 21 12 : ........... Mm Tabel RA : Lebar 3 4 5 : ........... Mm Ruang yang ada pada sisi kanan : ........... Mm Diskrepansi : ........... Mm Cukup Kurang Lebih
Ruang yang ada pada sisi kiri : .......... Mm Diskrepansi : .......... Mm Cukup Kurang Lebih 21 TABEL MOYERS Jumlah I RB 19,5 20,0 20,5 21,0 21,5 22,0 22,5 23,0 Prediksi lebar C, P1, P2 RA 20,6 20,9 21,2 21,3 21,8 22,0 22,3 22,6 RB 20,1 20,4 20,7 21,0 21,3 21,6 21,9 22,2 Jumlah lebar mesiodistal 21 12 : ........... Mm 21 Rahang atas METODE MOYERS Jumlah lebar mesiodistal 21 12 : ........... Mm Tabel RA : Lebar 3 4 5 : ........... Mm Ruang yang ada pada sisi kanan : ........... Mm Diskrepansi : ........... Mm Cukup Kurang Lebih
Ruang yang ada pada sisi kiri : .......... Mm Diskrepansi : .......... Mm Cukup Kurang Lebih 21 21,3 Ruang yang ada pada sisi kanan RA : (dari distal i2 setelah diperbaiki posisinya sampai mesial M1) METODE MOYERS METODE MOYERS Jumlah lebar mesiodistal 21 12 : ........... Mm Tabel RA : Lebar 3 4 5 : ........... Mm Ruang yang ada pada sisi kanan : ........... Mm Diskrepansi : ........... Mm Cukup Kurang Lebih
Ruang yang ada pada sisi kiri : .......... Mm Diskrepansi : .......... Mm Cukup Kurang Lebih 21 21,3 21 -0,3
METODE MOYERS Ruang yang ada pada sisi kiri RA : (dari distal i2 setelah diperbaiki posisinya sampai mesial M1) METODE MOYERS Jumlah lebar mesiodistal 21 12 : ........... Mm Tabel RA : Lebar 3 4 5 : ........... Mm Ruang yang ada pada sisi kanan : ........... Mm Diskrepansi : ........... Mm Cukup Kurang Lebih
Ruang yang ada pada sisi kiri : .......... Mm Diskrepansi : .......... Mm Cukup Kurang Lebih 21 21,3 21 -0,3
22 +0,7 METODE MOYERS Jumlah lebar mesiodistal 21 12 : ........... Mm Tabel RB : Lebar 3 4 5 : ........... Mm Ruang yang ada pada sisi kanan : ........... Mm Diskrepansi : ........... Mm Cukup Kurang Lebih
Ruang yang ada pada sisi kiri : .......... Mm Diskrepansi : .......... Mm Cukup Kurang Lebih 21 TABEL MOYERS Jumlah I RB 19,5 20,0 20,5 21,0 21,5 22,0 22,5 23,0 Prediksi lebar C, P1, P2 RA 20,6 20,9 21,2 21,3 21,8 22,0 22,3 22,6 RB 20,1 20,4 20,7 21,0 21,3 21,6 21,9 22,2 Jumlah lebar mesiodistal 21 12 : ........... Mm 21 Rahang bawah METODE MOYERS Jumlah lebar mesiodistal 21 12 : ........... Mm Tabel RB : Lebar 3 4 5 : ........... Mm Ruang yang ada pada sisi kanan : ........... Mm Diskrepansi : ........... Mm Cukup Kurang Lebih
Ruang yang ada pada sisi kiri : .......... Mm Diskrepansi : .......... Mm Cukup Kurang Lebih 21 21,0 METODE MOYERS Ruang yang ada pada sisi kanan RB : (dari distal i2 setelah diperbaiki posisinya sampai mesial M1) METODE MOYERS Jumlah lebar mesiodistal 21 12 : ........... Mm Tabel RB : Lebar 3 4 5 : ........... Mm Ruang yang ada pada sisi kanan : ........... Mm Diskrepansi : ........... Mm Cukup Kurang Lebih
Ruang yang ada pada sisi kiri : .......... Mm Diskrepansi : .......... Mm Cukup Kurang Lebih 21 21,0 ..... .....
METODE MOYERS Ruang yang ada pada sisi kiri RB : (dari distal i2 setelah diperbaiki posisinya sampai mesial M1) METODE MOYERS Jumlah lebar mesiodistal 21 12 : ........... Mm Tabel RA : Lebar 3 4 5 : ........... Mm Ruang yang ada pada sisi kanan : ........... Mm Diskrepansi : ........... Mm Cukup Kurang Lebih
Ruang yang ada pada sisi kiri : .......... Mm Diskrepansi : .......... Mm Cukup Kurang Lebih 21 21,0 ...... ......