Oleh :
SYARFINA ROSYADAH
03010262
BAB I
PENDAHULUAN
Tirotoksikosis : manifestasi klinis kelebihan
hormon tiroid yang beredar dalam sirkulasi
darah
Hipertiroidisme: suatu sindroma klinik akibat
meningkatnya sekresi hormon tiroid oleh
kelenjar tiroid yang hiperaktif
90 % oleh Penyakit Grave dan struma noduler
soliter maupun multipel
PENDAHULUAN
Krisis tiroid : Tirotoksikosis yang amat
membahayakan , meskipun jarang terjadi (1-2%)
pasien hipertiroidisme. Terjadi dekompensasi
satu atau lebih sistem organ.
Angka kematian mencapai 20-60 %
Mengacu pada kejadian mendadak yang
mengancam jiwa akibat peningkatan hormon
tiroid sehingga terjadi kemunduran fungsi
organ.
A. Definisi
Hipertiroidisme: suatu keadaan dimana
terdapat kelebihan hormon tiroid bebas dalam
sirkulasi darah
Pasien merasa gelisah, penurunan berat badan,
hiperfagia, intoleransi panas, Heart rate
meningkat, tremor, berkeringat
Krisis tiroid : kondisi hipermetabolik
mengancam jiwa di tandai demam tinggi,
gangguan KV, sistem saraf, dan sistem saluran
cerna
Epidemiologi
Prevalensi hipertiroidisme 10x lebih tinggi pada
wanita dibanding laki- laki.
Namun cenderung lebih parah pada laki- laki.
Distribusi umur : terbanyak 21-40 tahun
(41,73%)
Lokasi RS
Perbandingan
perempuan : laki- laki
yang menderita
hipertiroidisme
RSUP PALEMBANG
3:1
RSCM Jakarta
6:1
RS Soetomo
8: 1
Epidemiologi
Krisis tiroid : penyakit yang jarang terjadi hanya
1-2 % pasien hipertiroidisme
Insidensi hipertiroidisme : 0,05-1,3% dimana
kebanyakan bersifat subklinis
Krisis tiroid : Komplikasi serius dari
tirotoksikosis angka kematian 20-60 %.
Bila terkendali dan penanganan dini angka
kematian menurun hingga < 20%
ETIOLOGI
Penyebab hipertiroid adalah :
1. Penyakit Grave : TSI Hormon Tiroid
2. Nodul Tiroid (adenoma) : umum nya bukan
suatu keganasan.
Nodul yang hiperaktif dan menghasilkan banyak
hormon tiroid disebut adenoma Toksik.
Apabila banyak nodul yang mengalami
hiperaktif disebut : goiter multinodular toksik
3. Tiroiditis : menyebabkan hormon yang
disimpan, bocor keluar dari kelenjar yang
meradang dan kadar hormon di darah
Etiologi
A. Tiroiditis subakut : adanya inflamasi akibat
virus/ bakteri
B.Tiroiditis postpartum: kondisi autoimun,
hipertiroidisme berlangsung 1-2 bulan, bisa
berulang pada kehamilan berikutnya
C. Tiroiditis silent: Tidak menimbulkan sakit,
mungkin suatu autoimun
4. Penggunaan Yodium
5. Medikasi berlebihan dengan hormon tiroid
Anatomi Mikroskopik
1. Tahap Trapping
2. Tahap Oksidasi
3. Tahap coupling
4. Tahan penimbunan/ storage
5. Tahap proteolisis
6. Tahap deiodinasi
7. Tahap pengeluaran hormon dari kelenjar
6. efek hematopoetik
7. efek gastrointestinal
8.Efek pada skelet
9. efek neuromuskular
10. Efek endokrin
Patofisiologi
Autoimunitas oleh limfosit B dan T yang
diarahkan pada 4 antigen dari kelenjar tiroid:
TBG, tiroid peroksidase, simporter natriumiodida, dan reseptor TSH.
Antibodi ini menyebabkan pelepasan hormon
tiroid dan TBG yang diperantarai oleh 3,5cyclic adenosine monophosphate (cyclic AMP).
Selain itu, antibodi ini juga
merangsang uptake iodium, sintesis protein, dan
pertumbuhan kelenjar tiroid.3
Manifestasi klinis
Gejala Serta Tanda Hipertiroidisme Umumnya dan pada Penyakit Graves1
Sistem
Gejala dan Tanda
Sistem
Gejala dan Tanda
Umum
Tak tahan hawa panas, hiperkinesis, capek, BB turun, tumbuh cepat, toleransi
obat, youth fullness
Psikis dan saraf
Labil. Iritabel, tremor, psikosis, nervositas, paralisis periodik dispneu
Gastrointestinal
Hiferdefekasi, lapar, makan banyak, haus, muntah, disfagia, splenomegali
Jantung
hipertensi, aritmia, palpitasi, gagal jantung
Manifestasi klinis
Muskular
Rasa lemah
Darah dan limfatik
Limfositosis, anemia, splenomegali, leher membesar
Genitourinaria
Oligomenorea, amenorea, libido turun, infertil, ginekomastia
Skelet
Osteoporosis, epifisis cepat menutup dan nyeri tulang
Kulit
Rambut rontok, berkeringat, kulit basah, silky hair dan onikolisis
Pemeriksaan penunjang
1. Fungsi tiroid :
Laboratorium TSHs,TRH T4 atau fT4, T3 atau
fT3,
2.USG tiroid
3. Tiroid scan
4. radiologi
5.biopsi jarum halus
Kelainan laboratorium
Diagnosis hipertiroid
DIAGNOSIS BANDING
- Hipertiroidisme
- Heart failure, congestive
PENATALAKSANAAN
intensiv Care Unit
Perawatan suportif : untuk menstabilkan
hemostasis dan mengembalikan dekompensasi
multi organ
Atasi faktor pencetus segera
Koreksi gangguan cairan dan elektrolit
Kompresi atau pemberian antipiretik,
Asetamonifen lebih dipilih
Atasi gagal jantung dengan oksigen, deuretik,
dan digitalis
Mengkoreksi hipetiroidisme dengan cepat
Komplikasi
Kematian.Hipoglikemia dan asidosis laktat
adalah komplikasi krisis tiroid yang jarang
terjadi.
Prognosis
Dubia ad bonam
Krisis tiroid dapat berakibat fatal jika tidak
ditangani. Angka kematian keseluruhan akibat
krisis tiroid diperkirakan sebesar 10-20% tetapi
terdapat laporan penelitian yang menyebjtkan
hingga 75%, tergantung faktor pencetus atau
penyakit yang mendasari tejadinya krisis tiroid.
Dengan diagnosis dini dan penanganan yang
adekuat, prognosis biasanya akan baik.