Pendahuluan
Diabetes Mellitus (DM) adalah penyebab
amputasi non traumatic di seluruh dunia.
Peningkatan insidens kaki diabetes dan
infeksi pada penderita diabetes merupakan
hal yang kompleks dam melibatkan interaksi
beberapa proses patologis. Seperti neuropati,
penyakit vaskuler perifer dan proses
penyembuhan luka yang lama.
Pada
Hiperglikemia
otonom
Diabetes Melitus
Kriteria diagnosis DM:
1. fasting plasma glucose 126mg/dL
2. symptoms of DM dan random blood glucose
concentration 200mg/dL
3. 2-h plasma glucose 200mg/dL during 75 gr oral
glucose tolerance test
These criteria should be confirmed by reapeat testing
on a different day, unless hyperglycemia with acute
metabolic compentation is present.
Two
Jenis :
1.
IDDM
defisiensi insuli dan memiliki kecendrungan untuk
ketosis
2.
NIDDM
dengan kararkterisasi resisten insulin dalam
beberapa derajat, ggn sekresi insulin, produkisi
glukos yang berlebihan
3.
Karena penyebab lain
kelainan eksokrin, obat2an, hamil (GDM), dll.
Faktor Resiko
Faktor resiko untuk DM tipe II
1.
Family history of DM
2.
Obesitas
3.
Umur 45 th
4.
Ras ( african-american, asian-america)
5.
IFD atau IDT sebelumnya
6.
Sejarah GDM atau bayi >9 lbs
7.
Hipertensi (BP140/90)
8.
HDL kolesterol level 35 mg/dL, TG250 mg/dL)
Gangren
Gangren
Klasifikasi
gangrene kering
nekrosis yang terjadi tanpa diikuti dekomposisi
bacterial, jaringan menjadi kecil dan menciut.
Gas gangrene adalah keadaan nyeri yang akut dan
hebat, sering berasal dari luka laserasi yang kotor
sehingga otot dan jaringan terisis dengan gas dan
eksudat. Keadaan ini disebabkan oleh infeks
histotoksik.
Klasifikasi
PATOFISIOLOGI
Kaki diabetes dipengaruhi beberapa faktor:
1. Gangguan peredaran pada kaki
Gangguan ini mengenai pembuluh darah besar
(makrovaskuler)dan pembuluh darah kecil (mikrovaskuler)
2.
PATOFISIOLOGI
3. Ruda paksa (trauma)
Seperti pada orang sehat penderita
diabetespun mengalami ruda paksa pada
kakisama banyaknya. Kesempatan luka
lebih besar karena dilatarbelakangi kelainan
peredaran darah dan persarafan.
4. Infeksi
Hiperglikemi menyebabkan lekosit DM tidak
normal sehingga fungsi khemotoksis di
lokasi radang terganggu. Demikian pula
fungsi fagositosis dan bakterisid intrasel
menurun sehingga bila ada infeksi
mikroorganisme (bakteri), sukar untuk
dimusnakan oleh sistem plagositosisbakterisid intraseluler.
Manifestasi Klinik
1. Tipe mikroangiopati
Nekrosis tampak merah dan hangat oleh karena peradangan, teraba pulsasi di bagian
distal dan terdapat ulkus diabetik pada telapak kaki.
2. Tipe makroangiopati
Akut
:
Pain (nyeri)
Paleness (pucat)
Paresthesia (kesemutan)
Pulselessness (tidak ada denyut nadi)
Paralysis (lumpuh)
Prostasion (lesu)
Kronik : gambaran klinik menurut Fontain,yaitu:
Stadium I : asimptomatik / gejala tidak khas (kesemutan)
Stadium II : klaudikasio intermitten(jarak tempuh memendek)
Stadium III : nyeri saat beristirahat
Stadium IV : manifestasi kerusakan jaringan karena anoksia (ulkus)
3.
Tipe neuropati:
Bila terjadi kerusakan saraf sensorik, maka
gejala yang timbul adalah adanya rasa
sakit, baal, dan panas. Biasanya gejala
dirasakan makin lama semakin berat.
Terkadang ada rasa kesemutan dan baal
yang bermula dari kaki dan menjalar ke
kaki.
Klasifikasi Wagner
Wagner 1 : tukak
neuropatik/superficial:
telapak kaki, dikelilingi
kalus, hyperemia
Wagner 2 : Tukak
superficial dorsum dan
lateral kaki; tukak
neuroiskemik: meluas
subkutan, selulitis
disekitarnya, gangrene
di pinggir
Wagner 3 : Tukak
dalam (neuroiskemik):
sampai tulang tumit,
osteomielitis.
Wagner 4 : iskemia :
gangrene dua jari dan
sebagian kaki depan,
hyperemia
Wagner 5 : Gangren
pada seluruh kaki.
Derajat
Luka
abses
selulitis
osteomielitis
gangren
superficial
II
Dalam sampai
ke tulang
III
Dalam
+/-
+/-
IV
Dalam
+/-
+/-
+/-
jari
gangren
Seluruh kaki
Pencegahan.
Pencegahan
Pakailah krim khusus untuk kulit kering, tapi jangan dipakai di celah jari kaki.
Hindari penggunaan air panas atau bantal pemanas.
Memotong kuku secara hati-hati dan jangan terlalu dalam.
Pakailah kaus kaki yang pas bila kaki terasa dingin dan ganti setiap hari.
Jangan berjalan tanpa alas kaki.
Hindari trauma berulang.
Memakai sepatu dari kulit yang sesuai untuk kaki dan nyaman dipakai.
Periksa bagian dalam sepatu setiap hari sebelum memakainya, hindari
adanya benda asing.
Olah raga teratur dan menjaga berat badan ideal.
Menghindari pemakaian obat yang bersifat vasokonstruktor seperti orgat,
adrenalin, ataupun nikotin.
Periksakan diri secara rutin ke dokter dan periksakan kaki setiap kali kontrol
walaupun ulkus/gangren telah sembuh.
Perawatan Ulkus
Pengobatan
Perawatan Ulkus
Macam ulkus:
1. Ulkus neuropati
disebabkan tekanan-tekanan, Setelah ulkus
dibersihkan dan jaringan nekrotik diangkat,
terlihatlah jaringan yang masih sehat.
2. ulkus iskemik
Bila ternyata jaringan dibawahnya nekrotik,
sangat mungkin itu adalah.
Ulkus
Perawatan Ulkus
Penanganan luka
basah menjadi luka
kering tidak dianjurkan
karena itu hanya akan
mematikan jaringan
yang masih sehat dan
meningkatkan insidens
infeksi oportunistik.
Luka sebaiknya dirawat
dengan materi
absorban seperti
kalsium alginat.
Amputasi
faktor harus dipertimbangkan dalam
memecahkan masalah tentang pasien mana
yang harus menjalani amputasi primer atau
rekonstruksi arteri dikombinasikan dengan
amputasi.
pemeriksaan luasnya proses gangren dan
prediksi potensi penyembuhan amputasi.
gangren
Gangren
Amputasi ray
Jika kulit gangren atau iskemik pada jari yang nekrotik mendekati
lipatan metatarsal-falang dan mengganggu penyembuhan
autoamputasi jari kaki sederhana, amputasi konservatif masih
dapat dilakukan dengan memperluas amputasi jari kaki sampai
mencakup kaput metatarsal distal
Terkenanya beberap jari kaki adalah kontraindikasi relatif untuk
melakukan amputasi ray. Untuk situasi khusus tersebut,
ambulasi menopang tubuh yang lebih stabil dan lebih mudah
biasanya dicapai dengan amputasi transmetatarsal.
Amputasi Transmetatarsal
Gangren yang mengenai beberapa jari kaki dan/atau ibu jari kaki
sebaiknya diterapi dengan amputasi transmetatarsal. Amputasi ini juga
dapat digunakan jika proses gangren meluas sedikit ke kulit dorsal
melewati lipatan metatarsofalang.
Disabilitas adalah minimal dan keperluan prostetik biasanya relatif
sederhana.
Penting bahwa sepatu cocok dan dibentuk secara baik untuk
menghindari ulserasi dan kerusakan puntung
Amputasi transmetatarsal
Amputasi transmetatarsal
memberikan hasil fungsional
yang sangat baik dibandingkan
dengan amputasi yang lebih
proksimal. Disabilitas adalah
minimal dan keperluan
prostetik biasanya relatif
sederhana.
Beberapa
Wagner
II
: debridement bedah (operasi
mengurangi tekanan pada kaki), perawatan
luka, antibotik
Wagner III
: rawat di rumah sakit untuk
antibiotic parenteral dan pengendalian
keadaan
Wagner IV
: amputasi lokal
Wagner V
: amputasi luas