Aseptik
merupakan
keadaan
bebas
hama/bakteri (syarat mutlak dalam tindak
bedah)
Antiseptik adalah semua zat yang dapat
menghambat pertumbuhan mikroorganisme
atau membebas-hamakan suatu bahan, alat
ataupun ruangan terhadap bakteri/kuman
patogen untuk mencegah sepsis.
Tindakan
aseptik
atau
antisepsis
merupakan prosedur untuk mencegah sepsis
atau setiap tindakan yang mengurangi
mikroorganisme secara signifikan.
ANTISEPTIK
Digunakan pada jaringan hidup khusus yaitu kulit
dan selaput lendir. Antiseptik ini berbeda dari
desinfektan karena desinfektan digunakan untuk hal
yang sama tetapi terhadap benda mati.
Penggunaannya meliputi :
Mensuci-hamakan kulit sebelum operasi untuk
mencegah infeksi
Mencuci tangan sebelum operasi untuk mencegah
infeksi silang
Mencuci luka terutama luka kotor
Sterilisasi alat bedah
Mencegah infeksi pada perawatan luka
Untuk irigasi daerah terinfeksi
Mengobati infeksi lokal
Pembagian antiseptik :
1. Alkohol/etanol
Efektif untuk bakteri gram positif maupun negatif, tapi non
sporosidal.
2. Halogen dan senyawanya
Yodium
Berspektrum luas, konsentrasi 2% dapat membunuh spora
dalam 2-3 jam.
Povidon yodium (betadine)
Yodoform/obat kuning
Sekarang sudah jarang digunakan, karena baunya tidak
enak. Dulu dipake untuk ulkus
Klorheksidin
Bekerja dengan merusak dinding bakteri (bakterisidal) dan
fungisid. Karena tidak bersifat iritatif larutan ini seringkali
digunakan untuk antiseptik tangan dan kulit daerah operasi.
3. Oksidansia
Kalium permanganat
Bersifat bakterisid dan fungisidal lemah, dipakai
sebagai antisepsis pembersih abses.
Perhidrol/H2O2
Biasa dipakai untuk mengeluarkan kotoran dari
dalam luka dan membunuh kuman-kuman
anaerob, ex: C. tetani.
4. Logam berat dan garamnya
Merkuri klorida (sublimat)
Menghambat pertumbuhan bakteri dan jamur
(bakteriostatik dan fungistatik)
Merkurokrom (obat merah)
Bakteriostatik lemah. Mempercepat keringnya
luka dengan cara merangsang timbulnya kerak.
5. Asam
Asam borat
Bakteriostatik lemah, dapat diabsorpsi oleh kulit yang
rusak sehingga tertimbun dalam tubuh sebagar racun.
6. Turunan fenol
Trinitrofenol (asam pikrat)
Berupa serbuk warna kuning, berguna sbg bakterisid
dan
anestetik lokal
Heksaklorofen (phisohex)
suatu larutan deterjen yang bekerja dengan cara
merusak dinding bakteri (baktersidal) dan fungistatik.
Pada konsentrasi rendah bekerja dengan cara
menghambat enzim bakteri (bakteriostatik).
Heksaklorofen sering digunakan sebagai larutan
pencuci tangan sebelum tindakan operasi. Tidak boleh
digunakan pada kulit yang terluka. tidak
digunakan lagi sebagai pembersih tangan
7. Basa amonium kuartener
Etakridin (rivanol)
Cara Sterilisasi
Sterilisasi dapat dilakukan dengan 3 cara,
yaitu :
1.Pemanasan yang dilakukan:
-tanpa tekanan berupa : pemanasan
basah, pemanasan kering, dan
flamber
-dengan tekanan, yaitu dengan
menggunakan sistem otoklaf
2.Kimiawi
Cara sterilisasi kimiawi dilakukan dengan
menggunakan tablet formalin, gas etilen
oksida, larutan antiseptik.
3.Radiasi
Yaitu dengan menggunakan sinar x,sinar
Gamma dan sinar ultraviolet.