Anda di halaman 1dari 23

KMB

HIPERTENSI

Nur cahaya, Amk

Apa itu Hipertensi ?


Tekanan darah
persisten dimana
tekanan sistolik
lebih tinggi dari 140
mmHg dan tekanan
diastolik lebih tinggi
dari 90 mmHg

Faktor Resiko
Yang tidak dapat
dikontrol
Umur : > 50 thn
Sex : Wanita > pria
Genetik
Etnik

Faktor Resiko
Yang dapat dikontrol
Merokok
Dislipidemia/hiperkoles
terol
Diabetes Mellitus: tjd
hiperinsulinemia dan
hipertropi struktural
Obesitas
Alkohol
Emosi: rangsangan SS
Simpatis
Gaya hidup
Status sosial ekonomi

Jenis Hipertensi
Hipertensi
primer/esensial
Tidak diketahui

penyebabnya
Biasanya dimulai sebagai
proses intermitten pd
individu > 30 thn
Contributing factor
meliputi peningkatan
aktifitas SS Simpatis,
kelebihan produksi hormon
vasokonstriktor dan
pengikat natrium, intake
natrium berlebihan, BB
berlebih, DM dan intake
alkohol berlebihan

Jenis Hipertensi
Hipertensi sekunder:
bisa dikendalikan

Umumnya disebabkan oleh

ggn pd fungsi ginjal dan


hubungannya dengan
jantung
Meningkatnya tahanan
perifer total terjadi stlh
hipertensi timbul dan
bukan sebagai penyebab
hipertensi
Penyebab hipertensi
sekunder: penyempitan
aorta, penyakit ginjal,
kelainan endokrin,
kelainan neurologis, obatobatan (NSAID,
estrogen, kontrasepsi)
dan kehamilan

Klasifikasi Hipertensi
Menurut WHO

Kategori

Sistolik

Diastolik

(mmHg)

(mmHg)

Normotensi

< 140

Hipertensi ringan

140 180 90 105


atau
140 160 90 - 95
atau
> 180 atau > 105

Borderline
Hipertensi sedang berat
Hipertensi sistolik
terisolasi

> 140 dan

< 90

< 90

Klasifikasi Hipertensi
Menurut JNC

Kategori

Sistolik

Diastolik

(mmHg)

(mmHg)

Optimal

< 120 dan

< 80

Normal

< 130 dan

< 85

High normal

130 139 atau

85 - 89

Stage I

140 159 atau

90 - 99

Stage II

160 179 atau

100 109

Stage III

>180 atau

> 110

Hipertensi

Manifestasi klinik
Sakit kepala
Keletihan
Penurunan toleransi aktifitas
Palpitasi
Angina
Dyspnea
Perdarahan hidung/epistaksis
Pusing
Insomnia
Asimptomatis, Kadang2 gejala timbul bila telah

tjd komplikasi pada target organ: mata, ginjal,


jantung, otak

Komplikasi hipertensi: Mata


Pandangan kabur
Perubahan pd retina spt

perdarahan, eksudat
Penyempitan pembuluh darah
Edema papil
Retinopati hipertensi

EFEK HIPERTENSI PADA JANTUNG


Pembesaran ruang

jantung kiri
Penyempitan
pembuluh darah
koroner (iskemia)
akibat pengapuran
aterosklerosis dan
peningkatan
kebutuhan oksigen
otot jantung
Gagal jantung

Komplikasi hipertensi
a)
b)
c)
d)
e)

Stroke
Infark miokard
Gagal ginjal
Ensefalopati (kerusakan otak)
Kejang

Komplikasi: Kedaruratan hipertensi


Terjadi bila peningkatan tekanan darah harus diturunkan

dalam 1 24 jam yang mengancam jiwa dan memerlukan


penanganan segera dalam perawatan intensif krn dapat
menimbulkan kerusakan serius pada organ lain
Terjadi pada hipertensi tidak terkontrol dan penghentian
pengobatan tiba-tiba

WOC Hipertensi
Umur
> 50 thn

Perub
fungsional
PD perifer

Sex
Wanita

Genetik

Perubahan
membran PD

Konsumsi
alkohol

Merokok

Kerusakan
endotel PD

Emosi

Gaya Hidup

Merangsang
SS Simpatis

Konsumsi
makanan berlemak

Pean intake
sodium
Adhesi
trombosit

Pean
elastisitas PD

Retensi sodium
di ginjal

Dislipidemia

DM

Penumpukan
lemak di PD

Hiperinsulinemia

TP
CO

TP , CO

Merusak
endotel PD

HIPERTENSI
Atherosklerosis
MK: intoleransi
aktivitas

Keletihan,
kelemahan,
dyspnea

Perubahan
aliran darah
perifer

Ketidakseimbangan
suplai & kebutuhan

Pean
preload

MK: Risti
Pe CO

Nyeri suboksipital,
kaku leher

MK: Nyeri

TP

Obesitas

Pemeriksaan Diagnostik
Riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik
Urinalisis rutin
Elektrolit dan uric acid serum
BUN dan kreatinin
Glukosa darah
Hitung darah lengkap
Lipid serum, kolesterol dan trigliserida
EKG
Ekhokardiografi

Penatalaksanaan
Non farmakologi/gaya hidup
Kurangi intake garam
Kendalikan berat badan
Hindari rokok, alkohol dan stress
Hindari obat hormonal/KB, kortikosteroid
Pembatasan kafein
Kendalikan gula darah
Modifikasi makanan berlemak
Olah raga/aerobik
Teknik relaksasi
Suplemen Kalium, kalsium, magnesium

Penatalaksanaan
Farmakologi
Diuretik: tiazid, furosemid, spironolakton
menurunkan volume darah, tekanan darah dan
curah jantung
Beta blokker: atenolol, nadolol
menekan sekresi renin
Kalsium antagonis: Nifedipin, diltiazem, verapamil
menghambat pengeluaran kalsium, menyebabkan
vasodilatasi
ACE inhibitor: captoril, lisinopril, Quinapril
menghambat perubahan angiotensin I menjadi
angiotensin II
Vasodilator

Prioritas Keperawatan
Mempertahankan /meningkatkan fungsi kardiovaskular
Mencegah komplikasi
Memberikan informasi tentang proses dan program

pengobatan
Mendukung kontrol aktif pasien terhadap kondisi

MASALAH KEPERAWATAN
Penatalaksanaan regimen terapeutik tidak efektif

b.d adanya hambatan, kurangnya dukungan


sosial, ketidakpercayaan terhadap pengobatan
atau personel kesehatan
Tidak efektif dalam mempertahankan kesehatan
b.d kurangnya sumber informasi,
ketidakmampuan untuk mengambil keputusan,
kurang pengetahuan tentang patologi, komplikasi
dan manajemen penyakit
Kecemasan b.d penatalaksanaan yang
kompleks, kemungkinan komplikasi, perubahan
gaya hidup

MASALAH KEPERAWATAN
Disfungsi seksual b.d gangguan struktur atau fungsi tubuh
Gangguan gambaran diri b.d diagnosis penyakit
Perfusi jaringan tidak efektif (cerebral, kardiovaskular,

renal) b.d interupsi aliran darah

Rencana Keperawatan
Penatalaksanaan regimen terapeutik tidak efektif
Mendengar aktif

Tentukan tujuan interaksi


Tunjukkan ketertarikan terhadap pasien
Dukung untuk mengemukakan perasaan
Perhatikan adany perasaan yang atau pesan yang tidak disampaikan
...

Modifikasi perilaku

Identifikasi motivasi pasien untuk berubah


Bantu pasien dalam mengidentifikasi kekuatan dan beri reinforcement
Perkenalkan pasien pada kelompok yang telah sukses dalam kasus yang sama
Dukung keputusan konstruktif tentang kebutuhan kesehatan
Susun program perubahan perilaku

Identifikasi resiko
Petunjuk sistem kesehatan

Rencana Keperawatan
Resiko tinggi penurunan curah jantung
Intervensi Kolaborasi:
Berikan obat-obatan sesuai indikasi
Diuretik
Inhibitor simpatis
Vasodilator
Agen anti adrenergik
Agen anti angiotensin
Calcium channel blocker

Berikan pembatasan cairan dan diit natrium sesuai

indikasi
Siapkan untuk pembedahan bila ada indikasi

Daftar Referensi
Black, J. M., Hawks, J. H. & Keene, A. M. (2001). Medical

surgical nursing: Clinical management for positive outcome


(6th ed.). Philadelphia: WB Saunders Company.

Lewis, S. M., Heikemper, M. M.. & Dirksen, S.R. (2004).

Medical surgical nursing: Assessment and management of


clinical problems (6th Ed). Missouri: Mosby Inc.

McCance, K. L. & Huether, S. E. (2002). Pathophisiology:

The biologic basic for disease in adults & children (4th ed.).
Missouri: Mosby Inc.

Woods, S. L., Froelicher, E. S. S. & Motzer, S. U. (2000).

Cardiac nursing (4th ed.). Philadelphia: Lippincott.

Anda mungkin juga menyukai