Anda di halaman 1dari 166

PLENO PEMICU 1

BLOK KARDIOVASKULAR
KELOMPOK 8

Tanggal : 2 April 2014

Anggota

Ketua : Vanessa Angela Mercy


Sekretaris : Louis Tengdyantono
Penulis : Oei Steffanie Sanjaya
Anggota :
Yosia Handoko
Vidia Amanda
Linda Gunawan
Yolanda Sohan
Stefanus Gardino Setyo D.
Bunga Mayapada
Jessica Nadia Dindai
Retno Wulandari
Salim, Andree

Tutor :
DR.dr. Meilani Kumala, MS, Sp. GK
dr. Olivia Charissa

LO 1
MAMPU MENJELASKAN
ANATOMI KARDIOVASKULAR

Anatomi Jantung
Jantung adalah organ berongga &
berotot seukuran kepalan tangan
orang yg bersangkutan
Letaknya ada di rongga toraks ( dada
) sekitar garis tengah antara sternum
di sebelah anterior & vertebra

Sherwood 328

Sirkulasi Paru & Sistemik

http://agingresearch.buffalo.edu/as
sets/images/chf_circulatory_system
.jpg

Kantung Jantung
Kantung jantung dibedakan menjadi
:
Epicardium
Lapisan yg merekat erat pd permukaan
jantung

Pericardium
Lapisan yg mengelilingi jantung

Di antara pericardium
& epicardium ada
cavum pericardii yg
berfungsi utk
mencegah kedua
lapisan tersebut saling
menempel

http://apbrwww5.apsu.edu

Pembagian Pericardium
Pars diaphragmatica
Pars dorsalis
Pars sternocostalis
Pars lateralis
Cupula pericardii

2 tempat peralihan pericardium jd


epicardium
Daerah yg melingkari aorta & arteri
pulmonalis
Daerah yg melingkari venae cavae & vena
pulmonalis

Gamb.Luar Jantung
Terdapat 2 sulcus di
jantung :
Sulcus Coronarius
-Memisahkan atria &
vent
Sulcus
Interventricularis
anterior et posterior
-Memisahkan vent
kanan & kiri

http://www.likar.info/pictures/wiki/7
02.jpg

Letak Jantung Dalam Rongga


Thorax
- Miring ke kiri dengan
*Basis Kordis
menghadap ke dorsal
sdkit ke kanan
*Apex Kordis
menghadap ke ventral
setinggi sela iga 5 &
sebelah medial grs
medioclaviculairis
-Sumbu Jantung :
*Garis yg
menghubungkan
pertengahan basis
cordis ke puncak
jantung
-Ictus Cordis
:
*Titik pd permukaan
http://integrationmassage.com/
depan ventrikel kiri yg

Permukaan Jantung
1.Permukaan Jantung Ada 3 /
(4) :
- facies sternocostalis
- facies diaphragmatica
- facies dorsalis
- facies pulmonalis
2.Basis Cordis
3.Apex Cordis

http://teachmeanatomy.info/wpcontent/uploads/Orientation-andBorders-of-the-Heart.png

Bagian-Bagian Jantung
Atrium Dextrum
-Dinding Posterior halus,
dimana vena vena besar
bermuara kedalamnya
-Crista terminalis,
penonjolan otot yg
memisahkan bag.anterior
dgn posterior
-V.Cava Superior msk
lewat atas
-V.Cava Inferior msk lewat
bwah
-Kantong muskularis kecil
( Auaricula Dextra )
-Rongganya berbentuk
Kubus
Ventriculus Dextrum
-Berkatup 3 dgn btk bulan
http://www.likar.info/pictures/wiki/7
02.jpg
sabit sehingga disebut

Atrium Sinistrum
-Sedikit < dr atrium dexter
-Dinding > tebal
-Bentuk Kubis
-Dari depan tertutup oleh
pangkal aorta & arteri
pulmonalis
Ventriculus Sinister
Ventriculus Sinister
-Punya Ostium
Atrioventriculare dgn
valvula bicuspidalis/mitralis
-M.papillaris ada 2 yg
anterior dr dinding
sternocostalis & posterior dr
dinding diaphragmatica
-Chorda tendinae kedua
musculi papilaris melekat
pd kedua cuspis valva
mitralis

Ostium Atrioventriculare Dextrum


Letaknya di bag.bawah depan atrium yg
menggabungkannya dgn ventriculus dexter lewat
valvula tricuspidalis

Ostium Arteriosum Dextrum


Letakny pd puncak infudibulum dekat septum
ventriculorum

Ostium Arteriosum Sinister


Lubang tempat keluar aorta
Letaknya di depan & sebelah kanan dr ostium venosum
sinistrum

Ostium Atrioventriculare Sinister


Letaknya sela iga 5 kiri sedikit di sebelah medial linea
medio clavicularis kiri

Valvula Semilunaris Aortae


3 buah kelopak berbentuk bulan sabit

Trabeculae Carnae, serabut otot yg tdk teratur yg melapisi seluruh perm. Ventriculus
kec. Infudibulum, ada 3 bentuk :
1.Berkas otot dgn tepi yg tinggi
2.Serabut bundar dgn tengahnya bebas tp ujungnya melekat pd dinding ventrikel
3.Mm.Papilaris-penonjolan otot berbentuk jari & dasar melekat pd dinding ventrikel
http://spaces.imperial.edu/thomas.morrell/cha_14_tortora_heart_files/image002.jpg

Trabeculae
Septomarginalis :
-Berkas otot yg keluar dr
septum interventriculorum
ke dasar dr papilaris
anterior
-Berfungsi menghantarkan
rangsang ke crus dextrum
fasciuli atrioventricularis
His
-Disebut Moderator Brand
karena dpt mencegah
pengembangan berlebihan
dr ventriculus dexter
Septum Ventriculorum
-Letak sesuai Sulcus
ventriculoru ant et post
Terdiri dari :
-Septum Musc. Ventr.
otot yang tebal
-Septum Memb. Ventr.
selaput yg berasal dr
pertumbuhan septum

Rangka Jantung
Jantung Terdiri dari :
1.Endotel
Jar. Epitel yg unik yg melapisi
bag.dalam seluruh sistem
sirkulasi
2.Miokardium
Terdiri dr otot jantung &
membentuk bag.terbesar dr
dinding jantung
3.Epikardium
Yang melekat pada jantung
Jantung dibungkus oleh
perikardium

http://apbrwww5.apsu.edu
Sherwood 332

http://meduniver.com/Medical/Anat
om/Img/352.jpg

Annulus Fibrosa
Mengelilingi keempat ostia arteriosum & venosum
Cincin sekliling ostia atrioventricularis merupakan
tempat perlekatan valvula atrioventricularis &
serabut otot kedua atria & ventrikel

Trigonum Fibrosum Dextrum


Massa jar.fibrosa yg tebal antara annulus fibrosus
sekeliling aorta di depan & anulus fibosus sekeliling
ostium venosum di belakang

Trigonum Fibrosum Sinistrum


Massa. Jar fibrosa yg terletak antara sisi kiri anulus
fibrosus sekeliling aorta & sisi depan anulus fibrosus
dr ostium atrioventriculare sinistrum

Susunan Otot Jantung


Terdiri dari

transvesalis
longitudinalis

Berdasarkan tempatnya dibagi atas:


Sus.otot atria
Sus.otot ventriculi
Sus.otot atrioventriculi

Vaskularisasi

Jantung diperdarahi oleh :


A.Coronaria Dextra
A.Coronaria Sinistra

VASKULARISASI JANTUNG

Yg khas A.coronaria dextra


mendarahi:
Atrium kanan
Sebagian ventrikel kanan
Sebagian ventrikel kiri (facies
diaphragmatica)
1/3 bagian posterior septum
interventricularis.
SA node (60% dari populasi)
AV node (80% dari populasi)

Yg khas A.coronaria sinistra


mendarahi:

Atrium kiri
Sebagian ventrikel kiri
Sebagian ventrikel kanan
2/3 anterior sulcus interventricularis
termasuk serabut-serabut AV node
melalui cabang2 perforans septum
interventricularis.
SA node (40% dari populasi)

Arteri Pulmonalis :
Letaknya paling
Ventral & Kiri di antar
ketiga pem darah
besar di basis cordis
Aorta
:
Keluar dr permukaan
jantung pd sisi kiri
dari v.cava superior,
sehingga letaknya d
antara v.cava
superior &
a.pulmonalis
Arcus Aorta :
Berjalan melengkung
ke kiri belakang dr
aorta ascendens di
belakang manubrium
sterni sampai
permukaan
kiri
http://www.likar.info/pictures/wiki/702.jpg
corpus vertebrae Th

Pembuluh Darah
Superficialis
Penting diketahui karena mempunyai arti
atau kepentingan klinis
Vena Superficialis
Dapat dipakai utk :
Pengambilan sampel darah, suntikan i.v,
memasukkan jarum infus
Vena yg punya arti klinis
Mediana cubiti, basilica, cephalica, saphena magna, parva

Arteri Superficialis
Arteri Radialis, Dorsalis Pedis, Tibialis Posterior

Persarafan Jantung
Jantung Dipersarafi oleh saraf
otonom
Truncus sympathicus
N.Cardiaci Craniales
N.Cardiaci Medius

Truncus parasympathicus
Rami Cardiaci Craniales Nervus Vagus
Rami Cardiaci Caudalis Nervus Vagus

Pembuluh Limfe
Pembuluh Limfe mengikuti pemb.darah nadi
jantung, kemudia dilanjutkan ke dalam 2
cabang yg terdapat pd sisi ventralis & dorsalis
dr arcus aorta
nn.II mediastinales
anteriores
Pemb.limfe dr myocardium & jar.ikat
subendocardial akan mengalir ke jar.limfe
subpericardial
Mungkin jg ada pemb.limfe dr dinding atrium
yg lewat porta venarum mengalir ke atas
masuk ke nn.II Tracheobronchiale superiores

Permukaan jantung
Facies sternocostalis

Keterangan
Dibentuk atrium dextrum dan ventriculus dexter, yang dipisahkan
satu sama lain oleh sulcus atrioventricularis.
Pinggir kanan dibentuk oleh atrium dextrum dan pinggir kiri oleh
ventriculus sinister dan sebagian auricula sinistra.
Ventriculus dexter dipisahkan dari ventriculus sinister oleh sulcus
interventricularis anterior.

Facies diaphragmatica

Dibentuk oleh ventriculus dexter dan sinister yang dipisahkan oleh


sulcus interventricularis posterior.
Permukaan inferior atrium dextrum, tempat bermuara vena cava
inferior, juga ikut membentuk facies diaphragmatica.

Facies dorsalis

Dibentuk terutama oleh atrium sinistrum dan atrium dextrum

Basis cordis

Dibentuk oleh atrium sinistrum, tempat bermuara empat


venaepulmonales.
Basis cordis terletak berlawanan dengan apex cordis.

Apex cordis

Dibentuk oleh ventriculus sinister, mengarah ke bawah, depan, dan


kiri.
Apex terletak setinggi spatium intercostale V sinistra, 9 cm dari
garis tengah.

Katup Jantung
Berfungsi untuk
mempertahankan
aliran darah agar
berjalan searah lelalui
bilik-bilik jantung.

Ada 2 jenis :
Katup atrioventrikularis
Katup semilunaris (memisahkan
a. pulmonalis dan aorta dari
ventrikel yg bersangkutan).

31

PROJECTION OF THE VALVES AND


LOCATION OF HEART SOUND

P
A
M
T

PROJECTION OF HEART VALVES

A
T

P
M

LOCATION OF HEART SOUNDS

LO 2
Mampu Menjelaskan Histologi
Kardiovaskular

Jantung
Dindingnya terdiri dari:
Tunika interna
(endokardium)
Subendokardium
Tunika media
(miokardium)
Tunika eksterna
(perikardium)
http://histologyolm.stevegallik.
org/node/347

1. Tunika interna
(endokardium)

defior

Terdiri dari
endotel selapis
gepeng dan
stratum
subendotheliale
Di sebelah
dalam
endokardium
terdapat lamina
subendocardiaca
Eroschenko VP. Atlas histologi :
diFiore: dengan korelasi fungsional.
Edisi 11. Jakarta: EGC; 2008.

Pembuluh darah

2.Tunika media
(miokardium)
Terdiri dari
serta otot
jantung
defior

Eroschenko VP. Atlas histologi


diFiore: dengan korelasi fungsional.
Edisi 11. Jakarta: EGC; 2008.

3. Tunika Eksterna
(Perikardium)

defior

Lapisan bagian
dalam =
Epikardium
Epikardium
terdiri dari:
Mesotel selapis
gepeng
Lamina
subepicardiaca
(pembuluh darah
koronaria, saraf
dan jar.adiposa)
Eroschenko VP. Atlas histologi
diFiore: dengan korelasi fungsional.
Edisi 11. Jakarta: EGC; 2008.

Valvula (katup)
atrioventrikular
Mempunyai kerangka jaringan ikat
padat fibrosa
Pintu penghubung atrium dan
ventrikel
Melekat di annulus fibrosus & korda
tendinae
katup mitral & katup trikuspid

Sistem konduksi impuls

ARTERI & VENA

Perbedaan arteri vena

Arteri & vena


Terdiri dari :
Tunika intima:
endhotelium

Defiore depan

Tunika media
Otot polos
sirkuler

Tunika adventia
Fibroblas dan
serat
kolagen

1.Arteri besar
Terdiri dari:
a.Tunika Intima
b.Tunika Media
(lamina elastika
fenestrae/ membran
elastis)
c.Tunika adventisia

Vena besar
Terdiri dari:
a. Tunika intima
b. Tunika media

Defior hal 187 8.5

a. Serat otot
polos
sirkular

c. Tunika
adventia
a. Serat otot
polos
longitudinal

Eroschenko VP. Atlas histologi


diFiore: dengan korelasi fungsional.
Edisi 11. Jakarta: EGC; 2008.

Lapisan
T.Intima:
-Endotel
-Subendotel
-Lam.
Elastika.Int
T. Media:
-Arah serta
-Otot polos
T. Adventisia:
-Arah serat
-Fibroelastik
-Lamina
elastik Eks

Arteri sedang

Vena sedang

+
+
++

Sirkuler
25-50 lapis

Sirkuler
4-5 lapis

Longitudinal
++
+
-

Longitudinal
++
+

3.Arteri kecil

Defiore 183

Terdiri dari
a. Tunika intima
b. Tunika media
(serat otot
sirkular)
c. Tunika adventia
a. Vasa vasorum
(pembuluh drh
yg
memperdarahi
pmbuluh darah)
Eroschenko VP. Atlas histologi
diFiore: dengan korelasi fungsional.
Edisi 11. Jakarta: EGC; 2008.

Vena kecil

Defiore 183

Terdiri dari :
a. Tunika intima
b. Tunika media (
otot polos
terikat
longgar
<<dari arteri
kecil
c. Tunika
adventia (>>
tunika media)
Eroschenko VP. Atlas histologi
diFiore: dengan korelasi fungsional.
Edisi 11. Jakarta: EGC; 2008.

Lapisan
T.Intima:
-Endotel
-Subendotel
-Lam.
Elastika.Int
T. Media:
-Arah serta
-Otot polos
T. Adventisia:
-Arah serat
-Fibroelastik
-Lamina

Arteriol

Venula

+/-

+
-

Sirkuler
1-2 lapis

Sirkuler
1-2 lapis

Longitudinal

Longitudinal
+
-

4. Arteriol & venula


Defiore 183

Eroschenko VP. Atlas histologi


diFiore: dengan korelasi fungsional.
Edisi 11. Jakarta: EGC; 2008.

5. kapiler
Berupa Anyaman
Dinding : sel
endotel
Membran basalis
(+)
Perikapiler sel :
fibroblas,
histiosit, perisit

JANTUNG
Rangka fibrosa jantung
Terdiri atas berkas yang tebal dari seratserat kolagen yang berjalan ke segala
arah
Kadang terdapat fokus dari jaringan
fibrokartilago

Gartner LP, Hiatt JL, Strum JM. Essential Biologi Sel dan Histologi. 6th ed.
Gunawijaya, FA, editor. Jakarta: Binarupa Aksara Publisher; 2012.

JANTUNG
Katup jantung
Katup AV
Terdiri dari jaringan ikat fibrosa, tersusun
seperti suatu aponeurosis dan pada kedua
sisi dilapisi dengan endotel.
Dilekatkan pada annulus fibrosus dari
rangka fibrosa
Katup AV kanan: Trikuspidalis
Katup AV kiri: Bikuspidalis/mitralis
Katup AV mencegah regurgitasi darah dari
ventrikel ke atrium
Gartner LP, Hiatt JL, Strum JM. Essential Biologi Sel dan Histologi. 6th ed.
Gunawijaya, FA, editor. Jakarta: Binarupa Aksara Publisher; 2012.

JANTUNG
Katup jantung
Katup semilunaris
Pada trunkus pulmonalis dan trunkus aorta
Dibatasi dengan endotel pada kedua sisinya
dan dipisahkan oleh sedikit jaringan ikat
Mencegah regurgitasi darah dari arteri
pulmonalis dan aorta ke dalam ventrikel.

Gartner LP, Hiatt JL, Strum JM. Essential Biologi Sel dan Histologi. 6th ed.
Gunawijaya, FA, editor. Jakarta: Binarupa Aksara Publisher; 2012.

JANTUNG
Sistem pembangkit dan penghantaran
impuls:
sistem yang memulai dan mengatur denyutan
jantung, terdiri dari:
Nodus SA : pacemaker jantung, terdiri dari selsel jantung yang khusus, terletak di atrium
kanan.
Nodus AV: terletak di dinding atrium kanan
dekat katup trikuspidalis.
Berkas His: pita jaringan penghantar menjalar
Gartner LP, Hiatt JL, Strum JM. Essential Biologi Sel dan Histologi. 6th ed.
dariFA,
nodus
AV ke Binarupa
septum
interventrikularis.
Gunawijaya,
editor. Jakarta:
Aksara
Publisher; 2012.

JANTUNG
Sistem pembangkit dan penghantaran
impuls:
(lanjutan)
Serat Purkinye: modifikasi sel otot jantung,
berfungsi untuk menhantarkan rangsang/
konduksi, berhubungan dengan sel otot jantung
pada apeks jantung melalui gap junction,
desmosom, dan perlekatan fascia.
Sistem saraf Otonom: mengatur kecepatan
jantung dan curah jantung.
Persarafan simpatis: meningkatkan denyut jantung
Persarafan parasimpatis: memperlambat denyut
Gartner LP,jantung
Hiatt JL, Strum JM. Essential Biologi Sel dan Histologi. 6th ed.
Gunawijaya, FA, editor. Jakarta: Binarupa Aksara Publisher; 2012.

ARTERI

Gartner LP, Hiatt JL, Strum JM. Essential Biologi Sel dan
Histologi. 6th ed. Gunawijaya, FA, editor. Jakarta: Binarupa
Aksara Publisher; 2012.

KOMPONEN ARTERI
TUNIKA
BESAR/AO
RTA
(ARTERI
TIPE
ELASTIS)

ARTERI
ARTERIOL
SEDANG
(ARTERI
TIPE
MUSKULAR
)

METARTERI
OL

TUNIKA
INTIMA
ENDOTEL

FAKTOR VIII
DALAM
ENDOTEL

LAMINA
BASALIS

LAPISAN
SUBENDOTE
L

LAMINA

TIDAK

TEBAL,

BEBERAPA

ARTERI

Gartner LP, Hiatt JL, Strum JM. Essential Biologi Sel dan
Histologi. 6th ed. Gunawijaya, FA, editor. Jakarta: Binarupa
Aksara Publisher; 2012.

KOMPONEN ARTERI
TUNIKA
BESAR/AO
RTA
(ARTERI
TIPE
ELASTIS)

ARTERI
ARTERIOL
SEDANG
(ARTERI
TIPE
MUSKULAR
)

METARTERI
OL

TUNIKA
MEDIA
MEMBRAN
ELASTIS
FENESTRATA

40-70

SEL-SEL
O.POLOS

TERSEBAR
ANTARA
MEMBRAN
ELASTIS

40 LAPIS

1 ATAU 2
LAPIS

LAPIS TIDAK
KONTINYU

LAMINA
ELASTIKA
EKSTERNA

TIPIS

TEBAL

ARTERI

Gartner LP, Hiatt JL, Strum JM. Essential Biologi Sel dan
Histologi. 6th ed. Gunawijaya, FA, editor. Jakarta: Binarupa
Aksara Publisher; 2012.

KOMPONEN ARTERI
TUNIKA
BESAR/AO
RTA
(ARTERI
TIPE
ELASTIS)

ARTERI
ARTERIOL
SEDANG
(ARTERI
TIPE
MUSKULAR
)

METARTERI
OL

JAR.IKAT
LAPISAN
FIBROELASTI TIPIS
S

LAPISAN
TIPIS

JAR.IKAT
JARANG

VASA
VASORUM

PEMBULUH
LIMFE

SERAT

TUNIKA
ADVENTISIA

KAPILER
Pembuluh kecil (diameter: sekitar 8-10 m,
panjang: biasanya kurang dari 1 mm)
Permeabilitas selektif, memungkinkan
pertukaran oksigen, karbon dioksida,
metabolit, nutrien, sisa metabolisme,
molekul sinyal, hormon, substansia lainnya
antara darah dan jaringan.
Kapiler membentuk jala-jala kapiler antara
arteriol dan venula.
Terdiri atas selapis sel-sel endotel.
Gartner LP, Hiatt JL, Strum JM. Essential Biologi Sel dan
Histologi. 6th ed. Gunawijaya, FA, editor. Jakarta: Binarupa

KAPILER
Klasifikasi kapiler
Kapiler kontinyu/somatik:
Mengandung sejumlah vesikel pinositotik,
kec. Pada SSP (pada SSP kapiler ini hanya
mengandung vesikel pinositotik dalam
jumlah terbatassawar darah otak)
Mempunyai lamina basalis yang kontinyu
Tidak punya fenestrae
Terletak di jar. Saraf, otot, jar.ikat, kelenjar
eksokrin, paru.
Gartner LP, Hiatt JL, Strum JM. Essential Biologi Sel dan
Histologi. 6th ed. Gunawijaya, FA, editor. Jakarta: Binarupa

KAPILER
Klasifikasi kapiler
Kapiler Fenestrata/ visceral
Tersusun dari sel-sel endotel yang berlubang
dengan fenestra
Diameter lubang 60-80 nm dan dijembatani oleh
diafragma yang lebih tipis dari membran sel; di
glomerulus ginjal, fenestra lebih lebar dan tidak
mempunyai diafragma.
Lamina basalis kontinyu, sedikit vesikel
pinositotik.
Terletak di kelenjar endokrin, usus, pankreas,
glomerulus ginjal.
Gartner LP, Hiatt JL, Strum JM. Essential Biologi Sel dan
Histologi. 6th ed. Gunawijaya, FA, editor. Jakarta: Binarupa

KAPILER
Klasifikasi kapiler
Kapiler Sinusoid
Mempunyai banyak fenestra yang tidak ada
diafragma
Diameter 30-40 m

Gartner LP, Hiatt JL, Strum JM. Essential Biologi Sel dan
Histologi. 6th ed. Gunawijaya, FA, editor. Jakarta: Binarupa

ARTERI ELASTIK
Merupakan pembuluh darah terbesar yang ada
di tubuh
Pembuluh arteri yang termasuk arteri elastik :
aorta, trunkus/arteri pulmonalis, dan cabangcabangnya
Dinding pembuluh tersusun atas jaringan ikat
elastik
Sewaktu darah mengalir, pembuluh ini
memperlihatkan daya tahan dan kelenturan
(melebar saat sistol, dan mengerut/recoil saat
diastol)
Eroschenko VP. Atlas histologi
diFiore: dengan korelasi fungsional.
Edisi 11. Jakarta: EGC; 2008.

ARTERI MUSKULARIS, ARTERIOL,


DAN KAPILER
Dinding pembuluh tersusun atas banyak otot polos
Aliran darah dikontrol oleh pembuluh ini melalui
mekanisme vasokonstriksi/vasodilatasi (pengaturan
oleh sistem saraf otonom)
Arteriol : pembuluh darah kecil, dengan 1 5 lapisan
otot polos
Arteriol terminal akan menyalurkan darah ke kapiler
(pembuluh darah yang paling kecil)
Kapiler merupakan tempat terjadinya pertukaran
cairan dan zat-zat metabolik antara darah dengan
jaringan
Kapiler menghubungkan arteriol dengan venula
Eroschenko VP. Atlas histologi
diFiore: dengan korelasi fungsional.
Edisi 11. Jakarta: EGC; 2008.

STRUKTUR ARTERI
3 lapisan pada dinding : tunika intima (sebelah dalam),
tunika media (di tengah), tunika adventisia (sebelah luar)
Tunika intima tersusun atas endotel dan lapisan
subendotel
Tunika media tersusun atas serat-serat otot polos
Tunika adventisia tersusun atas mesotel, serta serat-serat
kolagen dan elastik
Matriks ekstraseluler (ECM) dihasilkan oleh otot polos
Lamina elastika internamemisahkan tunika intima
dengan tunika media
Lamina elastika eksternamemisahkan tunika media
dengan tunika adventisia
Eroschenko VP. Atlas histologi
diFiore: dengan korelasi fungsional.
Edisi 11. Jakarta: EGC; 2008.

STRUKTUR VENA
3 lapisan pada dinding : tunika intima (sebelah
dalam), tunika media (di tengah), tunika
adventisia (sebelah luar)
Tunika intima tersusun atas endotel dan lapisan
subendotel
Tunika media yang tipis tersusun atas otot-otot
polos yang bercampur dengan serat jaringan ikat
Tunika adventisia yang paling tebal tersusun atas
serat otot polos memanjang
Dinding vena lebih tipis, dengan diameter yang
lebih besar dan strukturnya lebih bervariasi
Eroschenko VP. Atlas histologi
diFiore: dengan korelasi fungsional.
Edisi 11. Jakarta: EGC; 2008.

STRUKTUR VENA
Di daerah kapiler, pembuluh-pembuluh
bersatu dan membentuk pembuluh
yang lebih besarvenula postcapillaris
Vena-vena ekstremitas mengandung
katup yang berfungsi untuk mencegah
aliran balik darah
Aliran darah juga dipengaruhi oleh
kontraksi otot-otot yang ada di sekitar
vena
Eroschenko VP. Atlas histologi
diFiore: dengan korelasi fungsional.
Edisi 11. Jakarta: EGC; 2008.

Eroschenko VP. Atlas histologi


diFiore: dengan korelasi fungsional.
Edisi 11. Jakarta: EGC; 2008.

Eroschenko VP. Atlas histologi


diFiore: dengan korelasi fungsional.
Edisi 11. Jakarta: EGC; 2008.

VASA VASORUM
Merupakan pembuluh darah kecil
yang memperdarahi lapisan tunika
media dan tunika adventisia
Terdapat di dinding arteri dan vena
besar

Eroschenko VP. Atlas histologi


diFiore: dengan korelasi fungsional.
Edisi 11. Jakarta: EGC; 2008.

LO 3
MAMPU MENJELASKAN
FISIOLOGI KARDIOVASKULAR

Fungsi Sistem KV

Sherwood ed 6th

Sirkulasi Sistemik

Sherwood ed 6th

Sirkulasi Pulmonal

Sherwood ed 6th

Sirkulasi Koroner

Sherwood ed 6th

83

Sherwood ed 6th

Sherwood ed 84
6th

Aktivitas Listrik di
Jantung
Jantung memiliki kemampuan membentuk
depolarisasi spontan & potensial aksi sendiri
Sistem Penghantar Khusus (otoritmisitas)
Terdapat 2 jenis khusus sel otot jantung:
Sel Kontraktil (99%)
Sel Otorirmik (1%)

Sherwood ed 6th

Sifat sistem penghantar khusus:


(1) Otomasi kemampuan menghasilkan impuls
scr spontan
(2) Ritmis keteraturan membangkitkan impuls
(3) Daya penerus kemampuan menghantarkan
impuls
(4) Peka rangsang kemampuan berespons thd
rangsang

Sherwood ed 6th

POTENSIAL AKSI SEL OTORITMIK


JANTUNG

Sherwood ed 6th

POTENSIAL AKSI SEL OTORITMIK


JANTUNG
Membran mengalami depolarisasi lambat ke
ambang karena inaktivasi saluran K+ lalu Na +
yang secara perlahan masuk ke dalam sel.
Setelah ambang tercapai, terjadi influks Ca2+
secara spontan sehingga menimbulka fase naik
dari potensial aksi spontan.
Fase turun disebabkan oleh efluks K+ secara cepat
sehingga terjadi repolarisasi.
Inaktivasi saluran-saluran ini setelah potensial aksi
usai menimbulkan depolarisasi lambat berikutnya
mencapai ambang.
th
Sherwood ed 6

POTENSIAL AKSI SEL


KONTRAKTIL JANTUNG

Sherwood ed 6th

POTENSIAL AKSI SEL


KONTRAKTIL JANTUNG
Depolarisasi terjadi secara cepat ketika peningkatan
mendadak permeabilitas Na yang diikuti influks masif Na
yang kemudian dengan cepat berkurang ke nilai istirahat
yang rendah.
Khas bagi otot jantung karena perubahan voltase mendadak
selama fase naik telah mengaktifkan saluran Ca2+ secara
lambat dan permeabilitas K+ yang belum sempurna sehingga
positif di dalam dapat bertahan selama beberapa ratus
milidetik(fase plateau).
Pada akhir potensial aksi, Fase repolarisasi terjadi secara
cepat karena setelah itu permeabilitas K+ membaik sehingga
K+ keluar secara cepat dan penurunan permeabilitas Ca2+
sehingga Ca2+ tidak lagi masuk ke dalam.

Sherwood ed 6th

Sherwood ed 6th

Siklus Jantung
Peristiwa mekanik jantung (siklus jantung)
kontraksi, relaksasi, & perubahan aliran darah mll
jantung; terjadi akibat perubahan ritmis dari
aktivitas kelistrikan jantung
Siklus jantung terdr dr:
Fase sistol : kontraksi dan pengosongan
Fase diastol : relaksasi dan pengisian

Sherwood ed 6th

Sherwood ed 6th

Setiap siklus jantung terdr dr 7 Fase :


1. Relaksasi isovolumetrik ventrikel
2. Pengisian cepat ventrikel
3. Pengisian lambat ventrikel
4. Sistol atrium
5. Kontraksi isovolumetrik ventrikel
6. Ejeksi cepat
7. Ejeksi lambat

Sherwood ed 6th

Siklus Jantung

Sherwood ed 6th

Diagram Wigger

Sherwood ed 6th

Diastol Atrium & ventrikel


Kiri
Darah masuk dari sistem vena ke
atrium

Gelombang TP
Tekanan atrium >
tekanan ventrikel

Katup AV terbuka
Diastol Ventrikel Kiri
Akhir diastol ventrikel, nodus SA
membentuk potensial aksi

Gelombang P, EDV =
135 mL

Impuls ke nodus AV dan merangsang


ventrikel
Kontraksi ventrikel
Sistol ventrikel

Gelombang
QRS
Tekanan ventrikel >
tekanan atrium
Sherwood ed 6th

Katup AV menutup
Tekanan ventrikel >
tekanan aorta

Darah sudah di ventrikel


Katup aorta membuka darah mulai
disemprot
Repolarisasi di akhir sistol
ventrikel

ESV = 65 mL, Cardiac


output
Gelombang T
Tekanan aorta > tekanan
ventrikel

Katup aorta menutup


Katup AV membuka

Tekanan atrium >


tekanan ventrikel

Diastol Ventrikel Kiri


Sherwood ed 6th

Bunyi Jantung
S1 (lub)
Terjadi saat penutupan katup AV karena vibrasi
pada dinding ventrikel & arteri; dimulai pada awal
kontraksi/ sistol ventrikel ketika tekanan ventrikel
melebihi tekanan atrium.
S2 (dup)
Terjadi saat penutupan katup semilunar; dimulai
pada awal relaksasi/ diastol ventrikel akibat
tekanan ventrikel kiri & kanan lebih rendah dari
tekanan di aorta & arteri pulmonal.
Sherwood ed 6th

S3
Disebabkan oleh vibrasi dinding ventrikel krn
darah masuk ke ventrikel secara tiba-tiba pada
saat pembukaan AV, pada akhir pengisian cepat
ventrikel. S3 sering terdengar pada anak dgn
dinding toraks yg tipis atau penderita gagal
ventrikel.
S4
Terjadi akibat osilasi darah dan rongga jantung yg
ditimbulkan oleh kontraksi atrium. Jarang terjadi
pada individu normal.
Sherwood ed 6th

Sherwood ed 6th

Murmur (bising jantung)


Suara jantung abnormal akibat adanya arus
turbulen di dlm rongga jantung & pembuluh
darah.
Arus turbulen umumnya terjadi karena kelainan
katup, yaitu: katup stenotik (bersiul) dan katup
insufisien (berdesis).
Murmur diastolik : setelah S2 akibat stenosis
katup AV atau insufisiensi katup semilunar.
Murmur sistolik : setelah S1 akibat insufisiensi
katup AV atau stenosis katup semilunar.

Sherwood ed 6th

Sherwood ed 6th

Pengontrolan Curah Jantung

Curah jantung (cardiac output): jumlah darah yg dipompa


oleh tiap ventrikel dlm waktu 1 menit
Pd org dewasa (istirahat) 5 L/menit; meningkat sesuai
dg kebutuhan
Curah jantung = Isi sekuncup x denyut jantung per menit
Isi sekuncup (stroke volume): volume darah yang
dipompa ventrikel tiap denyut.
Setiap berdenyut, ventrikel memompa 2/3 volume
ventrikel;
- jml darah yang dipompa: fraksi ejeksi
- sisa darah yg masih ada di ventrikel setelah sistol
berakhir:
volume akhir sistol (ESV = end systolic volume)
- jumlah darah yang dpt ditampung ventrikel sampai
diastol
berakhir: volume akhir diastol (EDV = end diastolic
volume)
Sherwood ed 6th

Denyut jantung
Curah jantung=denyut jantung x isi
sekuncup
Pengaruh denyut jantung terhadap curah
jantung tergantung atas keseimbangan
rangsangan saraf simpatis&parasimpatis
Rangasangan simpatisme denyut jantung
Rangsangan parasimpatisme denyut jantung
Pe/ perubahan potensial aksi pacu
jantungperubahan irama denyut jantung
Sherwood ed 6th

Isi sekuncup (stroke volume)


Setiap kali ventrikel berkontarksi,terdapat
sejumlah sisa darah di dalam ventrikel
dari tiap denyutnya
Perkiraan besarnya= ESV-EDV
Isi sekuncup bervariasi,disebabkan
perubahan pada panjang serabut
myocardium,dipengaruhi:
Pengisian diastolik
Keadaan inotropik
Tekanan aorta
Arteri paru serta denyut jantung
Sherwood ed 6th

PEMBULUH DARAH ARTERI


Sewaktu sistol ventrikel, lebih banyak
darah yang masuk ke dalam arteri
daripada yang keluar ke pembuluhpembuluh arteri yang lebih kecil di hilir.
Pembuluh arteri akan menampung
kelebihan volume darah dari jantung
karena sifatnya elastis. Ketika jantung
melemas dan berhenti memompa darah
ke dalam arteri (diastol ventrikel), dinding
arteri yang teregang akan mengecil
(recoil).
Recoil mendorong kelebihan darahSherwood
-> ed 6

th

PEMBULUH DARAH VENA


Memiliki jari2 besar -> resistensi thdp aliran
darah rendah
vena2 kecil menyatu mnjd pembuluh yg
semakin besar tp semakin sedikit -> aliran
darah >cpt ketika mendekati jantung
Perbedaan dgn arteri: vena lebih tipis dan
lebih sedikit otot polos
Jar. Ikat Vena lebih banyak mengandung
serat kolagen daripada elastin -> elastisitas
rendah -> amat mudah teregang -> recoil
elastik sedikit

Sherwood ed 6th

Vena yg mengandung tambahan volume


darah -> hanya mengalami peregangan
untuk menampung tambahan darah
tersebut tanpa mengecil kembali ->
fungsi vena sebagai reservoar
(penampung) darah
Vena sistemik: sbg RESERVOAR DARAH
-> kapasitas menyimpan besar ->
pemb. Darah penyimpan -> dpt
menyimpan kelebihan darah sbg
cadangan ketika kebutuhan darah rendah
Sherwood ed 6th

BEBERAPA HAL YANG DAPAT


MENINGKATKAN KERJA JANTUNG
Usia
Usia meningkat tekanan darah meningkat

Olahraga

W. F. Ganong. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Ed. 22. Jakarta: EGC.

Olahraga dinamis/aerobik kebutuhan


oksigen meningkatcurah jantung
meningkattekanan darah meningkat
Olahraga statiskebutuhan oksigen tidak
sebanyak olahraga dinamis, namun tekanan
intramuskular meningkat curah jantung
meningkat tekanan darah meningkat
Mohler,Townsend.Advance

Therapy in Hypertension and Vascular Disease.Hamilton:B.C Decker Inc.

BEBERAPA HAL YANG DAPAT


MENINGKATKAN KERJA JANTUNG
Merokok
Nikotin meningkatkan viskositas
darahresistensi perifer
meningkatcurah jantung
meningkat untuk memenuhi
kebutuhan di jaringantekanan darah
meningkat.

Alkohol
Alkohol merangsang tubuh mensintesis
Dalimartha
S, Purnama
BT, Sutarina N,denyut
Mahendra B,jantung
hormon
katekolamin
Darmawan R. Care yourself, hipertensi. Jakarta: Penebar
meningkat
Plus+;
2008

BEBERAPA HAL YANG DAPAT


MENINGKATKAN KERJA JANTUNG
Stres
Stres merangsang tubuh mengeluarkan
hormon stres peningkatan detak
jantung curah jantung
meningkattekanan darah meningkat.

www.mayoclinic.com Updated : Dec 6th 2012, accessed April 2nd 2014

LO 4
MAMPU MENJELASKAN
PEMERIKSAAN SISTEM
KARDIOVASKULAR

PERTANYAAN YANG
DIAJUKAN
Apakah terdapat riwayat penyakit jantung
sebelumnya/pada keluarga?
Apakah terdapat penyakit penyerta (hipertensi,
diabetes mellitus, hiperkolesterolemia)?
Apakah pasien merokok?
Apakah terdapat rasa sakit/tidak nyaman pada dada?
Bila terdapat rasa sakit, minta pasien untuk
menunjukkan bagian yang terasa sakit beserta ciriciri lainnya
Apakah rasa sakit terjadi setelah beraktivitas berat?
Aktivitas apa yang dilakukan sebelum timbul rasa
sakit?
Bickley LS, Szilagyi PG. Bates guide to physical
examination and history taking. 9th ed. Philadelphia:
Lippincott Williams and Wilkins; 2007.
Gleadle J. At a glance: anamnesis dan pemeriksaan

PERTANYAAN YANG
DIAJUKAN
Seberapa sakit rasa sakit yang timbul tersebut?
Apakah rasa sakit terasa hingga ke leher, bahu,
punggung, atau lengan?
Apakah terdapat gejala lainnya seperti nafas
yang pendek, berkeringat, berdebar-debar, atau
mual?
Apakah gejala tersebut membuat anda
terbangun pada malam hari (mengganggu tidur
anda)?
Apa yang anda lakukan untuk meringankan rasa
sakit tersebut?
Bickley LS, Szilagyi PG. Bates
guide to physical examination and
history taking. 9th ed. Philadelphia:
Lippincott Williams and Wilkins;

NYERI/RASA TIDAK NYAMAN PADA


DADA
Kelainan pada jantung : angina
pectoris, infark miokard, aneurisma
aorta, kelainan pericardium
Kemungkinan-kemungkinan lainnya :
kelainan pulmoner (trakea, bronkus,
pleura, esophagus, dinding dada),
ekstratorak (leher, kantung empedu,
lambung)
Bickley LS, Szilagyi PG. Bates
guide to physical examination and
history taking. 9th ed. Philadelphia:
Lippincott Williams and Wilkins;

PALPITASI/BERDEBARDEBAR
Detak jantung yang membuat rasa tidak nyaman
Pasien menggunakan kata-kata seperti : dada terasa
melompat-lompat; seperti diketuk-ketuk
Dapat disebabkan irama jantung yang ireguler (dari
percepatan/perlambatan kontraksi jantung)
Tidak selalu terkait dengan kelainan pada jantung
Pada kasus tertentu seperti takikardi ventrikel, dada tidak
terasa berdebar-debar
Pertanyaan untuk mengarahkan : Apakah anda pernah
memperhatikan detak jantung anda?; seperti apa? (sambil
meminta pasien mengetuk meja); cepat/lambat?;
teratur/tidak teratur?; sudah berapa lama mengalaminya?
Bickley LS, Szilagyi PG. Bates
guide to physical examination and
history taking. 9th ed. Philadelphia:
Lippincott Williams and Wilkins;

NAFAS YANG PENDEK


Dyspnea : rasa tidak nyaman saat
bernafas
Sering menjadi keluhan pasien yang
mengalami masalah
jantung/pulmoner

Bickley LS, Szilagyi PG. Bates


guide to physical examination and
history taking. 9th ed. Philadelphia:
Lippincott Williams and Wilkins;

ORTHOPNEA
Dyspnea yang timbul saat penderita
berbaring, dan membaik saat
penderita duduk tegak
Terlihat dari : jumlah bantal yang
digunakan oleh pasien untuk tidur;
pasien harus tidur sambil duduk tegak
Kemungkinan : gagal jantung ventrikel
kiri, stenosis mitral
Bickley LS, Szilagyi PG. Bates
guide to physical examination and
history taking. 9th ed. Philadelphia:
Lippincott Williams and Wilkins;

PAROXYSMAL NOCTURNAL DYSPNEA


(PND)
Dyspnea dan orthopnea yang timbul
mendadak, dan membuat pasien
terbangun dari tidurnya (1 2 jam setelah
tidur). Sehingga membuat pasien harus
duduk, berdiri, atau mencari angin segar
Dapat disertai dengan batuk dan
wheezing
Kemungkinan : gagal jantung ventrikel
kiri, stenosis mitral
Bickley LS, Szilagyi PG. Bates
guide to physical examination and
history taking. 9th ed. Philadelphia:
Lippincott Williams and Wilkins;

EDEMA
Penumpukkan cairan yang berlebihan di jaringan
interstisial, yang terlihat sebagai pembengkakan
Penyebab : jantung (gagal jantung kongestif),
nutrisi (hipoalbuminemia)
Pertanyaan untuk mengarahkan : Apakah
terdapat pembengkakan?; dimana saja?; kapan
muncul pembengkakan?; apakah memburuk di
pagi hari/malam hari?; apakah sepatu mulai
terasa sempit?; apakah kelopak mata
membengkak di pagi hari?; apakah baju mulai
terasa ketat di daerah pertengahan?
Bickley LS, Szilagyi PG. Bates
guide to physical examination and
history taking. 9th ed. Philadelphia:
Lippincott Williams and Wilkins;

Pemeriksaan
Pemeriksaan fisik adalah pemeriksaan tubuh untuk menentukan
adanya kelainan-kelainan dari suatu sistem atau suatu organ
bagian tubuh dengan cara melihat (inspeksi), meraba (palpasi),
mengetuk (perkusi) dan mendengarkan (auskultasi)
Umumnya pemeriksaan ini dilakukan secara berurutan (inspeksi,
palpasi, perkusi dan auskultasi). Khusus untuk pemeriksaan
abdomen, sebaiknya auskultasi dilakukan sebelum palpasi.
Sebelum kita melakukan pemeriksaan fisik, maka terlebih dahulu
kita harus melakukan komunikasi dokter(pemeriksa) dengan
pasien (anamnesis). Kegiatan ini penting sebagai awal dari
pemeriksaan fisik dan dapat membantu pemeriksa dalam
mengarahkan diagnosis penyakit pada pasien. Begitu pentingnya
anamnesis ini, maka kadang-kadang belum kita lakukan
pemeriksaan fisik maka diagnosis sudah dapat diperkirakan.

Pemeriksaan fisik jantung meliputi :


a. Inspeksi
b. Palpasi
c. Perkusi
d. Auskultasi

Inspeksi
Voussure Cardiaque
Merupakan penonjolan setempat yang lebar
di daerah precordium, di antara sternum dan
apeks codis. Kadang-kadang memperlihatkan
pulsasi jantung . Adanya voussure Cardiaque,
menunjukkan adanya :
- kelainan jantung organis
- kelainan jantung yang berlangsung sudah
lama/terjadi sebelum penulangan sempurna
- hipertrofi atau dilatasi ventrikel

Ictus
Pada orang dewasa normal yang agak kurus, seringkali
tampak dengan mudah pulsasi yang disebut ictus
cordis pada sela iga V, linea medioclavicularis kiri.
Pulsasi ini letaknya sesuai dengan apeks jantung.
Diameter pulsasi kira-kira 2 cm, dengan punctum
maksimum di tengah-tengah daerah tersebut. Pulsasi
timbul pada waktu sistolis ventrikel. Bila ictus kordis
bergeser ke kiri dan melebar, kemungkinan adanya
pembesaran ventrikel kiri. Pada pericarditis adhesive,
ictus keluar terjadi pada waktu diastolis, dan pada
waktu sistolis terjadi retraksi ke dalam. Keadaan ini
disebut ictus kordis negatif.

Pulpasi yang kuat pada sela iga III kiri


disebabkan oleh dilatasi arteri pulmonalis.
Pulsasi pada supra sternal mungkin akibat
kuatnya denyutan aorta. Pada hipertrofi
ventrikel kanan, pulsasi tampak pada sela iga
IV di linea sternalis atau daerah epigastrium.
Perhatikan apakah ada pulsasi arteri
intercostalis yang dapat dilihat pada punggung.
Keadaan ini didapatkan pada stenosis mitralis.
Pulsasi pada leher bagian bawah dekat scapula
ditemukan pada coarctatio aorta.

Palpasi
Hal-hal yang ditemukan pada inspeksi harus dipalpasi
untuk lebih memperjelas mengenai lokalisasi punctum
maksimum, apakah kuat angkat, frekuensi, kualitas dari
pulsasi yang teraba.
Pada mitral insufisiensi teraba pulsasi bersifat
menggelombang disebut vantricular heaving. Sedang
pada stenosis mitralis terdapat pulsasi yang bersifat
pukulan-pukulan serentak diseubt ventricular lift.
Disamping adanya pulsasi perhatikan adanya getaran
thrill yang terasa pada telapak tangan, akibat kelainan
katup-katup jantung. Getaran ini sesuai dengan bising
jantung yang kuat pada waktu auskultasi. Tentukan pada
fase apa getaran itu terasa, demikian pula lokasinya.

Perkusi
Kegunaan perkusi adalah menentukan batasbatas jantung. Pada penderita emfisema paru
terdapat kesukaran perkusi batas-batas jantung.
Selain perkusi batas-batas jantung, juga harus
diperkusi pembuluh darah besar di bagian basal
jantung.
Pada keadaan normal antara linea sternalis kiri
dan kanan pada daerah manubrium sterni
terdapat pekak yang merupakan daerah aorta.
Bila daerah ini melebar, kemungkinan akibat
aneurisma aorta.

Auskultasi Jantung
Pemeriksaan auskultasi jantung
meliputi pemeriksaan :
- bunyi jantung
- bising jantung
- gesekan pericard

Nadi
Denyut nadi yang normal berkisar antara 60-90
kali/menit, melambat seiring usia serta pada atlet.
Disebut takikardi jika frekuensi di atas 100 kali per
menit
Bradikardi jika frekuensi di bawah 60 kali per menit.
Dalam keadaan latihan jasmani atau suhu badan yang
tinggi nadi menjadi cepat.

Bandingkan nadi pada radialis dengan denyutan


apeks.
Jika terjadi penundaan, ada kemungkinan terjadi
fibrilasi atrium.
Juga dengan nadi femoral/ekstremitas bawah, yang
jika terjadi penundaan bisa dicurigai aterosklerosis
maupun stenosis aorta.
Pada pemeriksaan nadi, yang perlu kita perhatikan
adalah apakah terdapat denyut nadi yang iregular
serta karakternya.

1.Denyut iregular
Regularly irregular.Denyut yang iregular dapat terjadi pada
ekstrasistol (menghilang saat aktivitas), blokade jantung derajat dua.
Sementara itu Iregularly irregular bisa terjadi pada fibrilasi atrium
yang tidak berubah saat aktivitas.
Bila tidak teratur, menunjukan beberapa kemungkinan, di antaranya:
Sinus Aritmia: keadaan normal di mana pada inspirasi denyut nadi
lebih cepat daripada ekspirasi.
Ekstrasistolik: keadaan di mana terdapat sekali-sekali denyut nadi
yang datang lebih cepat (prematur) disusul dengan istirahat yang
panjang. Kadang-kadang seolaholah denyut nadi terhenti sesaat.
Fibrilasi atrial: Keadaan di mana denyut nadi sama sekali tidak
teratur (tidak ada irama dasar). Dalam keadaan ini, harus dihitung
denyut jantung dan dibandingkan dengan frekuensi nadi dan
biasanya frekuensi nadi lebih rendah sehingga terdapat pulsus
defisit.
Blok atriovantrikular: Keadaan di mana tidak semua rangsang dari
nodus SA diteruskan ke ventrikel sehingga ventrikel tidak
berkontraksi. Biasanya terdapat bradikardi pada kondisi ini.

2.
Karakter (karotis)
. bergelombang atau lemah, kemungkinan terjadi gagal jantung,
syok, penyakit katup.
. peningkatan lambat terjadi pada stenosis aorta.
. Kuat/ menghentak (bounding) berarti curah tinggi sementara jika
diikuti penurunan tajam (kolaps, water hammer)berarti curahnya
sangat tinggi.
. Denyut nadi berubah-ubah lemah/kuat (pulsus alternans) yang bisa
menandakan adanya gagal jantung kiri. Denyut nadi yang lemah
disebabkan oleh kontraksi miokard yang memburuk dan sampai
pada arteri radialis yang kecil dibandingkan denyut nadi yang kuat.
. Pulsus paradoksus, merupakan denyut yang jelas melemah saat
inspirasi, bisa terjadi pada tamponade jantung, asma berat,
perikarditis restriktif. Pada ekspirasi, denyut nadi kembali keras.
. Bila denyut nadi tetap lemah dari awal sampai akhir inspirasi dan
baru kembali normal pada awal ekspirasis disebut pulsus parodoxus
mechanicus. Keadaan ini dapat terjadi pada perikarditis adhesiva

Tekanan Darah

Saat istirahat, tekanan sistolik arterial dewasa normalnya


<150mmHg, diastolik <90mmHg.
Sistolik bisa meningkat seiring usia serta pada ansietas
(white coat syndrome)
Pengukuran tekanan vena jugularis (JVP) dapat dilakukan
untuk mengukur tekanan atrium kanan secara tidak
langsung. JVP akan meningkat pada gagal jantung dan
kelebihan volume.
Normalnya adalah berkisar 6-8 mmH2O. Jika kurang dari 5
mmH2O dapat berarti hipovolemik sementara jika lebih dari
9 mmH2O, dapat berarti terdapat gangguan pada pengisian
kardiak.
Tekanan atrium dan vena yang merefleksikan sistol atrium
dapat meninggi pada kasus hipertensi pulmonal, stenosis
katup pulmonal, dan stenosis katup trikuspid.
Jika tidak ada gelombang a, dapat berarti fibrilasi atrium.

Anamnesa
Bagian yang paling penting pada proses
pemeriksaan pasien.
Mencakup beberapa aspek seperti :
Penilaian gaya hidup
Riwayat pasien
Riwayat keluarga insidensi penyakit
kardiovaskular pada tingkat pertama (orang
tua dan anak)
Keluhan
utama
penyakit
pada
sistem
kardiovaskuler adalah sesak napas, nyeri dada,
palpitasi dan claudication

Angina
Angina (nyeri dada)
Terjadi karena kekurangan oksigen atau iskemia
miokardium
Angina silent, timbul tanpa disertai rasa tidak
nyaman, tetapi terasa lemah dan lelah
Nyeri dada karena penyakit jantung : angina
pectoris karena suplai darah ke otot jantung
tidak mencukupi kebutuhan metabolisme jantung
normal
Umumnya mengalami penyempitan atau stenosis
pada satu atau lebih arteri coronaria

Nyeri timbul karena peningkatan metabolisme


jantung pada waktu peningkatan aktifitas fisik atau
emosional
pasien.
Sebagian
kecil
angina
disebabkan karena stenosis aorta atau hypertrophy
cardiomyopathy
Sifat khas angina adalah nyeri dada yang timbul
pada waktu beraktifitas fisik dan menghilang bila
aktifitas dihentikan
Nyeri seperti terbakar, tertusuk, terhimpit atau
tercekik
Nyeri yang menjalar, seolah berasal dari mandibula
lengan atas pertengahan punggung

Pemeriksaan
Penunjang

Elektrokardiogram (EKG)
1. EKG adalah rekaman dari sebagian aktivitas listrik
yg diinduksi cairan tubuh oleh impuls jantung yg
mencapai permukaan tubuh.
2. EKG adalah penyebaran kompleks yg
mencerminkan penyebaran keseluruhan aktivitas
diseluruh jantung waktu depolarisasi &
repolarisasi.
3. Rekaman mencerminkan perbandingan dalam
voltase yg terdeteksi oleh elektroda-elektroda dia
dua titik berbeda di permukaan tubuh, bukan
potensial aksi sebenarnya.
Sherwood ed 6th

Elektrokardiogram (EKG)
Pola pasti aktivitas listrik yg direkam
dari permukaan tubuh bergantung
pada orienasi elektroda perekam.*
Meskipun di jantung terjadi proses
listrik yg sama namun aktivitas ini
memperlihatkan bentuk gelombang
yg berbeda jika direkam oleh
elektroda-elektroda yg terletak pada
titik yg berbeda di tubuh.

Sherwood ed 6th

Elektrokardiogram (EKG)

Rekaman EKG terdiri dari 12 sadapan (lead).


6 sadapan ekstremitas
Sadapan I, II, III, aVR, aVL & aVF.
Sadapan I, II, III adl sadapan bipolar karena digunakan 2
elektorda perekam. Rekaman mencatat perbedaan antara 2
elektroda.*
Sadapan aVR, aVL & aVF adl unipolar.*

6 sadapan sekitar jantung (dada)


V1 V6 sadapan unipolar. Elektroda eksplorasi terutama merekam
potensial listrik otot jantung yg terletak di bawah elektroda di 6
lokasi sekitar jantung.
Sherwood ed 6th

Sherwood ed 6th

Sadapan
ekstremita
s

*Sadapan I; merekam perbedaan potensial pada lengan kanan & lengan kiri. Yg ke tungkai
bawah itu sbg elektroda tanah bukan elektroda perekam.
*Sadapan aVR: merekam potensial yg mencapai lengan kanan dibandingkan bagian lain tubuh.

Sherwood ed 6th

Gelombang P; depolarisasi atrium


Segmen PR: penundaan nodus AV
Kompleks QRS: Depolarisasi ventrikel (atrium mengalami repolarisasi)
Segmen St: saat ventrikel berkontraski & mengosongkan dirinya
Gelombang T: repolarisasi ventrikel
Interval TP: waktu saat ventrikel melemas & terisi.
Gelombang U: gelombang kecil yg mengikuti gelombang T (tidak terlihat)
http://www.research.chop.edu/programs/lqts/ecg.php

Elektrokardiogram (EKG)
Keterangan tentang EKG
1.Lepas muatan nodus SA tidak menghasilkan aktivitas
listrik yg cukup besar untuk mencapai permukan ubuh
sehingga tidak terekam.
2.Pada EKG normal, tidak terlihat gelombang terpisah
untuk repolarisasi atrium
3.Gelombang P lebih kecil dari gelombang QRS karena
atrium massa otonya < ventrikel shg menghasilkan
listrik yg <.
4.Di 3 titik waktu EKG tetap berada di garis basal:
a.
b.
c.

Sewaktu penundaan nodus AV (segmen PR)


Ketika ventrikel terdepolarisasi sempurna & sel-sel
kontraktil mengalami fase datar potensial aksi sblm
repolarisasi (segmen ST)
Ketika otot jantung mengalami repolarisasi sempurna
& beristirahat & ventrikel sedang terisi (interval TP)
Sherwood ed 6th

EKG untuk mendiagnosis

Kelainan kecepatan

Kelainan irama

Kecepatan denyut jantung dpt ditentukan dari jarak antara 2 kompleks QRS
Melebihi 100 denyut per menit : TAKIKARDIA
Kurang 60 denyut per menit: BRADIKARDIA

Irama: keteraturan atau spacing gelombang EKG


Setiap variasi dari irama normal & rangkaian eksitasi jantung ARITMIA
Disebabkan: fokus ektopik, perubahan aktivitas pemacu nodus SA, gangguan
hantaran.
Kelainannya: ekstrasistol atau kontraksi ventrikel prematur, flutter atrium,
fibrilasi atrium, fibrilasi ventrikel, blok jantung.

Miopati jantung (kerusakan otot jantung)

Iskemia miokardium adl kurang memadainya penyaluran darah beroksigen ke


jaringan jantung.
Iskemia miokardium nekrosis sel (ketika PD yg memasuk pecah/tersumbat)
infark miokardium akut (serangan jantung).
selain perubahan EKG, sel-sel otot jantung yg rusak akan mengeluarkan enzim
khas ke dlm darah sehingga dijadikan indeks derajat kerusakan miokardium.

Sherwood ed 6th

Kelainan irama.
Flutter atrium

Depolarisasi atrium yg cepat tetapi reguler kecepatannya 200-380 denyut


per menit. Ventrikel jarang mengikuti karena periode refrakter jaringan
penghantar lebih lama dari yg dimiliki atrium, maka nodus AV tidak mampu
berespon terhadap setiap impuls yg berkonvergensi padanya dari atrium.
Irama 2:1 atau 3:1 yaitu tiap 2 atau 3 impuls atrium berhasil melewati
nodus AV ke ventrikel.
Tidak setiap impuls atrium mencapai ventrikel pada kondisi ini karena
kecepatan setinggi ini tidak memungkinkan pengisisan ventrikel yg
memadai dianatara denyutan.
Pada kondisi ini kecepatan atrium tinggi disertai kec ventrikel normal atau
diatas normal.
Akibat kondisi ini, pingsan atau meninggal (akibat kurangnya aliran darah
ke otak)

Fibrilasi atrium

Depolarisasi atrium yg cepat, ireguler, & tak terkoordinasi, tanpa


gelombang P yg jelas.
karena impuls yg mencapai nodus AV tidak eratur maka irama ventrikel
menjadi ireguler.
Sebagian denyut ventrikel berlangsung berdekatan sehingga isi ventrikel
sedikit kontraksi berikutnya untuk menyemprotkan darah jadi lemah
nadi pergelangan tangan tak teraba.
Jika denyut jantung diraba maka terdapat perbedaan antara denyut
jantung & denyut nadi : defisit denyut.

Sherwood ed 6th

Fibrilasi ventrikel
Kelainan pada otot ventrikel yg kontraksinya kacau, tak
terkoordinasi.
Terdapat banyak impuls yg merambat acak ke segala arah di sekitar
ventrikel.
Jika sirkulasi tidak dipulihkan kurang dari 4 menit melalui kompresi
jantung eksternal atau defibrilasi listrik kerusakan otak ireversible
meninggal.

Blok jantung
Defek di sistem hantaran jantung, dimana atrium masih berdenyut
teratur tetapi ventrikel gagal terangsang sehingga tidak
berkontraksi setelah atrium berkontraksi.
Blok 2:1 atau 3:1 yaitu hanya setiap impuls atrium kedua atau
ketiga yg diteruskan ke ventrikel.
Pada kondisi ini, keceparan atrium normaltetapi kec ventrikel jauh
dibwh normal.
Blok jantung total ditandai disosiasi total aktivotas atrium dan
ventrikel, dgn impuls dari atrium tdk dihantar ke ventrikel sama
sekali, sehingga ventrikel menghasilkan sendiri impuls dengan kec
jauh lebih rendah dari kec atrium.
Pada tampilan EKG, gelombang P normal, gelombang QRS & T
teratur tetapi jauh lebih lambat dari gelombang P.

Sherwood ed 6th

EKG NORMAL

http://ecg.utah.edu/lesson/3
Accessed: March 31st, 2014

Rontgen Thorax
Pemeriksaan radiologi merupakan upaya pengkajian
klien dengan gangguan sistem kardiovaskuler dan
respirasi.
Tujuan : menilai adanya gangguan kelainan jantung
misal pada kelainan letak jantung, menilai adanya
kelainan paru, menilai adanya perubahan pada
struktur ekstrakardiak.

Macam-macam proyeksi rontgen thorak


Anterior-posterior (AP)
Pengambilan foto paling sering dilakukan pada
pasien gawat.
Cara pengambilan pasien berbaring dengan film
diletakkan di punggung pasien dan kamera berada
kira-kira 1,5 m didepan pasien.
Akan lebih baik jika pasien ditidurkan dalam posisi
45 derajat dan pemotretan dilakukan saat inspirasi.
Posterior-anterior (PA )
Pengambilan biasanya dilakukan dibagian radiologi.
Pada posisi ini kamera berada di belakang pasien.

Supine
Pemeriksaan ini dilakukan apabila pasien tidak
dapat duduk.
Posisi lateral
Pengambilan foto lateral tergantung atas indikasi
apakah lateral kiri atau lateralkanan. Posisi ini
biasanya di pakai pada pemeriksaan angoografi.
Interpretasi dasar rontgen thorax perhatikan
densitas atau derajat tebalnya bayangan hitam pada
film

Pemeriksaan
Laboratorium
Darah rutin
Pemeriksaan hemoglobin dan hematokrit darah
anemia yang dapat menyertai atau menjadi salah
satu penyebab penyakit jantung serial pada anak
dengan kelainan jantung bawaan biru kadar Hb
dab Ht yang tinggi merupakan penurunan darah
ke paru akibat stenosis pulmonal infundibuler yang
progresif.
Sediaan apus darah tepi pada penderita kelainan
jantung bawaan biru dengan polisitemia
sekunder gambaran eritrosit yang mikrositk dan
hipokrom akibat defisiensi zat besi.

Enzim Jantung
Otot miocard yang mengalami kerusakan akan
melepaskan beberapa enzim spesifik kadarnya
dalam serum
Creatinin fosfokinase ( CK )
MCI akut kosentrasi CK dalam serum meningkat
dalam waktu 6 - 8 jam setelah onset puncak
setelah 24 jam dan turun kembali ke normal dalam
waktu 3 4 hari tidak spesifik untuk kerusakan
otot jantung.
Ada tiga jenis isoenzim yaitu MM, BB, MB. Isoenzim
MB pada otot jantung (banyak), usus, lidah dan otot
difragma tetapi jumlahnya kecil.
Pemeriksaan CKMB dalam serum tes yang paling
spesifik pada nekrosis otot jantung.Peningkatan
kosentrasi enzim ini menunjukan adanya infark
miocard mulai meningkat dalam 2 - 3 jam

Troponin T
Protein miofibril dari serat otot lintang yang bersifat
kardiosfesifik.
Masa pelepasan troponom T berlansung 30 - 90 jam
dan setelah itu menurun.Dilaporkan diagnosis
troponim T lebih superior dibandingkan CKMB dan
terjadinya positif palsu sangat jarang peningkatan
kadar troponim T dapat menjadi petanda kejadian
koroner akut pada penderita UAP.

Serum glutamic oxaloacetik transminase


( SGOT )
Enzim ini akan dilepas oleh sel otot miocard yang
rusak.
Kosentrasi dalam serum meningkat 8 - 12 jam
setelah onset mencapai puncaknya 18 -36 jam dan
mulai turun ke normal setelah 3 - 4 hari.
Indikator yang lemah dalam menegakan diagnosa

Lactic dehydrogenase ( LDH )


LDH hampir terdapat di semua jaringan tubuh dan
kadarrnya dalam serum meningkat pada berbagai
keadaan.
Pada infark miocard akut kosentrasi akan
meningkat dalam waktu 24 - 48 jam dan mencapai
puncakanya 3 - 6 hari setelah onset dan kembali
normal setelah 8 - 14 hari.
LDH mempunyai lima isoenzim LDH1 lebih spesifik
untuk kerusakan otot jantung.

C-reactive protein ( CRP )


CRP tidak ditemukan dalam darah orang normal.
ditemukan pada penderita dengan demam
reumatik akut dengan atau tanpa gagal jantung.
Pemerikasaan ini penting untuk mengikuti

Anti streptosilin-O atau ASTO


Asto adalah antigen yang diproduksi oleh kuman
streptokokus.
Titer asto yang tinggi lebih dari 333 Todd akan
ditemukan 4 -6 minggu setelah infeksi kuman
streptokokus beta hemolitikus, dan akan kembali
normal setelah 4 bulan.
pemeriksaan ini penting pada penderita dengan
demam reumatik akut untuk mengetahui ada
tidaknya infeksi kuman.

Ekokardiograf
Ekokardiografi adalah tes ultrasound non invasif
memeriksa ukuran, bentuk dan pergerakan struktur
jantung.
Menggunakan
pemancaran
gelombang
suara
frekwensi tinggi ke jantung, melalui dinding dada dan
mencatat sinyal yang kembali Ultrasound
dibangkitkan oleh tranduser yang dapat dipegang
dengan tangan dan diletakkan di bagian depan dada

Tranduser
akan
mengkap
gema,
dan
menjalarkannya ke mesin ekokardiografi untuk
ditampilkan di layar osiloskop dan direkam dalam pita
video.

Ada 2 tipe yang umum digunakan :

M-Mode (motion mode)


Cara unidimensional yang pertama
diperkenalkan' terdiri dari tranduser kristal
tunggal yang dapat mengirim dan menerima
pulsa ultrasound yang dapat langsung menuju
ke jantung mencatat gerakan dari struktur
jantung , mendeteksi ketebalan jantung dan
ukuran rongga-rongga jantung.

2. Two- Dimentional
Pandangan melintang jantung 2D yang
memberikan daerah pandang yang lebih luas
untuk pemeriksaan anatomi dan strukturan
jantung.Perkembangan terbaru echo termasuk
doppler dan pencitraan aliran
warna,memungkinkan visualisasi dan kecepatan
aliran darah melalui jantung. Suatu
echokardiografi dapat menunjukkan apakah
jantung mengalami dilatasi dinding atau septum
mengalami penebalan atau adanya effusi
perikad.

Ekokardiograf Stres
Merupakan kombinasi dari tes tredmill dan gambaran
ultrasound untuk mengevaluasi ketidaknormalan
segmen dinding dengan menggunakan sistim digital
komputer untuk membandingkan gambaran sebelum
dan sesudah latihan, untuk pergerakan dinding dan
fungsi segmental bisa terlihat lebih jelas.
Test diagnostik ini untuk memberikan gambaran
informasi pada latihan stress test.
Untuk orang yang tidak mampu berjalan pada tredmill
dobutamin diberikan pada infus IV dan dosis
ditingkatkan
dalam
interval
5
menit
selama
echokardiogram dilakukan untuk mendeteksi gerakan
dinding yang tak normal setiap tahap.

LO 5
MAMPU MENJELASKAN
PENCEGAHAN FAKTOR RESIKO

Pencegahan Primordial
Usaha-usaha yang dilakukan sejak
saat seorang wanita hamil dengan
cara memeriksakan kehamilannya
secara teratur untuk menghindari
kemungkinan terkenanya penyakit
jantung pada anak seperti infeksi oleh
karena toxoplasma, lingkungan yang
menyebabkan stress pada ibu yang
akan berpengaruh pada janinnya.

Pencegahan Primer
Usaha-usaha yang dilakukan sebelum terjadinya penyakit
jantung dengan memodifikasi faktor-faktor risiko yang dapat
diubah seperti obesitas, merokok, sedentary life style,
hipertensi, diabetes, dislipidemia dan lain-lainnya. Ada
berbagai cara pencegahan primer dengan mengontrol atau
modifikasi berbagai faktor risiko Penyakit jantung koroner yang
dimiliki yaitu:
Berhenti merokok
Melakukan latihan atau aktifitas fisik secara teratur
Memiliki berat badan ideal
Diet dengan asupan garam, karbohidrat dan lemak yang dikurangi,
asupan buah, sayuran dan ikan yang cukup
Mengontrol kadar gula darah pada penderita diabetes
Mengontrol tekanan darah
Mengontrol kadar lemak darah

Pencegahan Sekunder
Usaha-usaha pencegahan apabila seseorang
pernah mengalami serangan jantung, seperti:
Tetap melakukan usaha-usaha pencegahan primer
Latihan fisik aerobik dengan intensitas sedang
setidaknya 5 kali/minggu
Program rehabilitasi yang diawasi ketat pada
pasien risiko tinggi
Diet dan mengurangi berat badan
Kontrol lemak darah dengan pemberian obat
penurun kolesterol statin pada semua pasien tanpa
kontraindikasi

Daftar Pustaka

Sherwood 6th ed.


Guyton and Hall. Ed 12.
http://www.paexams.net/EKG-s.html
http://www.research.chop.edu/programs/lq
ts/ecg.php
http://www.ivline.org/2010_05_01_archive.
html
http://spaces.imperial.edu/thomas.morrell/
cha_14_tortora_heart_files/image002.jpg

Anda mungkin juga menyukai