Dagang
Dibuat oleh:
Caroline marella
125130194
Amandha Junus 125130199
Meisya Prisilia
125130209
Annes Primadevi 125130214
DASAR HUKUM
Hukum Dagang di Indonesia
bersumber pada :
1. hukum tertulis yang dikodifikasi
yaitu :
a. KUHD
b. KUH Perdata
2. hukum tertulis yang tidak
dikodifikasi, yaitu peraturan
perundangan khusus yang mengatur
Tinjauan Teoritis
Pengertian Perusahaan Dagang
Perusahaan dagang adalah perusahaan yang
kegiatan
usahanya
melakukan
transaksi
pembelian barang dagang kemudian untuk
dijual kembali tanpa mengubah bentuknya.
Perusahaan perusahaan yang digolongkan
sebagai perusahaan dagang antara lain adalah
distributor, agen tunggal, pengecer, toko
swalayan, toko serba ada, plasa, pusat-pusat
perbelanjaan, atau pusat barang-barang grosir.
2. Jenis-Jenis Perusahaan
Konsumen Yang Terlibat
Dagang
Berdasarkan
Macam
Ciri-Ciri/Karakteristik Perusahaan
Dagang
1. Bentuk Produk yang Diperjuabelikan,Dalam
perusahaan dagang, produk yang diperjualbelikan adlaah
barang yang berujud (tangible) sehingga dapat diindra.
Contohnya adalah mebel, pesawat radio, beras dan
sebagianya. Sedangkan perusahaan jasa produk yang
diperjualbelikan adalah jasa dengan karakteristik dari
jasa adalah tidak berwujud (intangilble).
2.Tidak Adanya Perubahan Bentuk atau Sifat dari Produk
Yang Diperdagangkan
Aktivitas utama perusahaan dagang adalah membeli
dan menjual barang dagang tanpa mengubah atau
menambah bentuk dan sifatnya.
3. Akun-Akun Khusus
Terdapat akun-akun khusus yang didapati perusahaan dagang,
misalnya akun harga pokok penjualan, persediaan barang
dagang, potongan dan retur penjualan dan sebagainya.
4. Penghitungan Laba/Rugi
Pola penghitungan laba/rugi perusahaan dagang berbeda
dengan perusahaan jasa, karena terdapat akun-akun khusus.
Dalam perusahaan jasa, laba didapatkan dengan cara
mengurangi
pendapatan
dengan
beban.
Tetapi,
dalam
perusahaan dagang, laba yang diperoleh dengan cara berikut.
Pendapatan xxx
Harga Pokok Penjualan (xxx)
Laba Kotor xxx
Beban-Beban (xxx)
Laba Bersih xxx
Aspek perpajakan
Setelah memiliki NPWP, perusahaan
mempunyai kewajiban perpajakan
sebagai berikut:
Kewajiban bulanan
1. Pph
21,
pajak
yang
dikenakan
ketika perusahaan
membayar
gaji
atau imbalan lain
kepada karyawan
tetap
maupun
Lapisan
Penghasilan
Kena Pajak
Rp 0 Rp
50.000.000
Rp 50.000.000Rp 250.000.000
Rp 250.000.000
Rp
500.000.000
> Rp
Tarif Pajak
5%
15%
25%
30%
PPN
Objek PPN diatur dalam pasal 4 UU PPN :
a.Penyerahan Barang Kena Pajak (BKP) di dalam
Daerah Pabean yang dilakukan oleh pengusaha.
b.Impor BKP.
c.Penyerahan Jasa Kena Pajak (JKP) di dalam Daerah
Pabean yang dilakukan oleh pengusaha.
d.Pemanfaat BKP tidak berwujud dari luar Daerah
Pabean di dalam Daerah Pabean.
e.Pemanfaatan JKP dari luar Daerah Pabean di
dalam Daerah Pabean.
f. Ekspor BKP oleh Pengusaha Kena Pajak (PKP).
Kewajiban Tahunan:
SPT Pph Orang Pribadi (OP)
SPT PPh Karyawan (1721)
SPT PPH Badan (1771)
Jurnal Akuntansi
Jurnal khusus (special journal) yang biasa
digunakan dalam akuntansi perusahaan
dagang terdiri atas empat macam:
1. jurnal penerimaan kas, untuk mencatat
transaksi penerimaan kas,
2. jurnal pengeluaran kas, untuk mencatat
transaksi pengeluaran kas,
3. jurnal pembelian, untuk mencatat transaksi
pembelian secara kredit,
4. jurnal penjualan, untuk mencatat transaksi
penjualan barang dagangan secara kredit.
Jurnal Umum
Transaksi lain yang tidak dapat dicatat
dalam jurnal khusus, misalnya: retur
pembelian kredit, retur penjualan kredit,
perubahan utang atau piutang menjadi
wesel, dan lain-lain.
Ayat jurnal penyesuaian (adjustment entry)
Ayat jurnal koreksi (correcting entry)
Ayat jurnal penutup (closing entry)
Ayat jurnal pembalikan (reversing entry)
laporan laba/rugi
laporan perubahan modal
neraca
laporan arus kas