Anda di halaman 1dari 50

PERHITUNGAN DOSIS OBAT

TUJUAN PERHITUNGAN
DOSIS

Menentukan keamanan dosis yang


diberikan
Menentukan apakah dosis yang
diberikan sudah tepat
Menghitung jumlah obat yang harus
diadministrasikan kepada pasien

MOTTO:
Berikanlah selalu:
Obat yang tepat
Dengan dosis yang tepat
Dalam bentuk sediaan yang sesuai
Pada waktu yang tepat
Kepada penderita yang tepat

RESEP

BAHASA DALAM PERESEPAN

TUJUAN: MAMPU BERKOMUNIKASI


DENGAN APOTEKER DENGAN
MENGGUNAKAN RESEP SEBAGAI
SARANA
BAHASA KOMUNIKASI: BAHASA LATIN:
BHS MATI, KEPASTIAN ARTI, BHS DUNIA
KEDOKTERAN.

TINDAKAN DOKTER
UNTUK PENDERITA
ANAMNESIS

PEM. FISIK

DIAGNOSIS
OBAT
NON OBAT

TERAPI

Beri Obat
Beri Info
Evaluasi

PENULISAN RESEP
YANG TEPAT DAN
RASIONAL
Rasional : Rasio
kemanfaatan lebih besar
dari pd resiko efek samping yg ditimbulkan
obat.
Penulisan resep yg rasional tdp motto :
- Tepat Obat
- Tepat Dosis
- Tepat Bentuk sediaan
- Tepat Penderita
- Tepat Indikasi

Cara penulisan Resep


Harus diperhatikan tentang bagian-bagian
dalam penulisan resep yaitu:
1.

2.
3.
4.

Inscriptio identitas dokter, kota tempat


praktek, tanggal pembuatan resep dan tanda
R/
Ordinatio (Prescriptio) Nama dan jumlah
masing-masing obat, serta bentuk yang dibuat
Singnatura Cara pemakaian obat dan
identitas pasien
Subscriptio tanda-tangan atau paraf dokter

dr. I Gede Anu


No. Ijin Dokter
Alamat : Jl. Hayam Buruk
Telp :

INSCRIPTIO

29 september 08

R/
Nebacetin Powder Fl No. I

SIGNATURA

Sue
paraf

Pro

: Made Sableng

Umur

: 27 th

ORDINATIO

Alamat : Jl. Lengeh Denpasar

SUBSCRIPTIO

SIGNATURA

dr. I Gede Anu


No. Ijin Dokter
Alamat : Jl. Hayam Buruk
Telp :

dr. I Gede Anu


No. Ijin Dokter
Alamat : Jl. Hayam Buruk
Telp :

29 september 08

R/Amoxicillin 500mg tab No. XII


S . 3 . d.d 1

29 september 08

R/Interhistin tab 1
Prednison 5mg tab 1

paraf

R/Asam Mefenamat 500mg tab No. XII

Acid Ascorbat 75 mg
m.f. pulv d.t.d No XX
S . 3. d. d 1 pulv

S . 3 . d.d 1

paraf

paraf
Pro

: Made Sableng

Pro

: Srondeng

Umur

: 27 th

Umur

: 5 th

Alamat

: Jl. Lengeh Denpasar

Alamat

: Jl. Lengeh Denpasar

SINGKATAN LATIN DALAM PENULISAN RESEP


a.c
ante coenam
sebelum makan
prn
pro re nata
jika diperlukan saja
p.c
post coenam
setelah makan
d.t.d
da tales dose
berikan dalam takaran tsb
3.d.d
3 de die
tiga kali sehari
c
cochleare
sendok makan
caps
capsulae
kapsul
tab
tablet
tablet
cito
cito
segera
cth
cochleare tea
sendok the
s.u.c
singna usus cognitus
pemakaian
diketahui
s.u.e
signa usus externus
untuk
pemakaian luar
Pulv
pulveres
serbuk terbagi

Singkatan

Istila

Arti

a.c.

Ante coenam

Sebelum makan

ad. 1 vic.

Ad unus vicibus

Untuk 1x pakai

ad. Lib

Ad libitum

Tambahkan secukupnya

a.m.

Ante meridium

Sebelum tengah hari

a.n.

Ante noctem

Sebelum tidur

Amp

Ampul

Ampul

Aq. Bidest

Aqua bidestilata

Air yg disuling 2x

auric

auricular

Telinga

b.i.d atau b.d.d

Bis in die atau bis de die

2 kali sehari

Cap

Capsulae

Kapsul

Cr

Cream

Krim

D (dex)

Dextra

Kanan

d.C

Durante coenam

Pada waktu makan

(1-4) d.d.

De die

(1-4x) sehari

d.t.d

Da tales doses

Berilah sejumlah dosis tsb

Singkatan

Istilah

Arti

emuls

emulsum

Emulsi

et

et

Dan

fiat

Buatlah

flc

flacon

Flacon (botol plastik)

fls

flask

Flask (botol kaca)

garg

gargarisma

Obat kumur

gtt

Gutta; guttae

Tetes, obat tetes

haust

haustus

Sekali minum habis

h.m.

Hora matutina

Pagi hari

h.s.

Hora somni

Waktu akan tidur

h.v.

Hora vespertina

Malam hari

inf.

infusum

Infus

Inj.

injectio

Obat suntik

kolf

kolf

Botol infus

Lin.

linimentum

Obat gosok

Liq.

Liquor, liquidus

Cairan, cair

Lot.

lotio

Sediaan cair obat luar

mane

pagi

m. et v.

Mane et vespere

Pagi dan sore

Singkatan

Istilah

Arti

m.f.

Misce fiat

Campur dan buatlah

mixt

mixtura

campuran

nasal

nasal

Hidung

no

nomero

Jumlah

noct

noctum

Tengah malam

O.D.

Oculo dextra

Mata kanan

o.h.

Omni hora

Tiap jam

o.m.

Omni mane

Tiap pagi

opth

opthalmo

Mata

P.c

Post coenam

Sesudah makan

Part dol

Parte dolente

Pada bagian yg sakit

pot

potio

Obat minum cair

p.r.n

Pro renata

Bila perlua

pulv

Pulveres / pulvis

Bubuk tabur / bubuk terbagi dalam


bungkusan

q.s

Quantum satis

Dalam jumlah semuanya

qq.h.

Quaque hora

Tiap jam

R/

recipe

Ambillah

Singkatan

Istilah

Arti

sol

solutio

Larutan

s.o.s atau s.n.s

Si opus sit atau si necesse Bila perlu


sit

stat

statim

Segera

supp

suppositoria

Supositoria

syr

syrup

Sirup

tab

tabullae

Tablet

troch

trochiscus

Tablet hisap

u.c.

Usus cognitus

Aturan pakai diketahui

u.e

Uses externus

Obat luar

ung

unguentum

Salep

u.p.

Usus propius

Untuk pemakaian profesi


kedokteran

vesp

vespere

Malam hari

vial

vial

Botol untuk injeksi

Defi nisi Dosis Obat


Rentangan jumlah obat yang
diberikan
kepada
penderita
dewasa untuk satu kali pemberian
dalam jangka waktu tertentu, untuk
mendapatkan efek terapeutik yang
diinginkan
dalam satuan berat
(gram, miligram, mikogram) atau
satuan isi volum (mililiter, liter).

Fa k t o r y a n g m e m p e n g a r u h i

Dosis Obat
1.

Faktor OBAT

2. Faktor PENDERITA
3. Waktu dan Cara pemberian obat

Faktor OBAT

Sifat Fisik : daya larut obat,


kristal/amorf
Sifat Kimia: asam-basa, garam, ester,
pH, Pka
Toksisitas Obat: dosis suatu obat
berbanding terbalik dengan
toksisitasnya.

Faktor Penderita

Umur
Berat badan
Sex
Ras
Tolerance
Obesitas
Sensitivitas individual
Kondisi patofisiologi

Waktu & Cara Pemberian


Obat

Time and Route of Administration

Waktu Pemberian Obat

Waktu pemberian obat dapat mempengaruhi absorpsi


obat: aktivitas obat dipengaruhi oleh makanan
sehingga respon obat dapat berkurang atau
meningkat.

Kelompok obat absorpsinya terhambat oleh makanan:


Penicillin, Tetracyclin, Digoxin, Acetaminopen, Aspririn.

Waktu administrasi yang tepat untuk meminumobat


tersebut adalah 1 jam sebelum makan atau 2 jam
sesudah makan

Obat-obat absorpsinya meningkat bersama


makanan (makanan berlemak): Spironolacton,
Griseofulvin, Vitamin ADEK
pemberiannya setelah makan.
Obat memerlukan interval waktu tertentu
sehingga interaksinya dapat dihindari
berikan jeda 2 jam.
Lincomycin dengan Kaolin Pectin
Penicillin dengan Chlorampenicol
Obat melalui rectal waktu pemberian obat
setelah defikasi.

Macam-macam
Dosis

Dosis Terapi (dosis medicinalis, dosis


therapeutica, dosis lazim) :
Rentangan jumlah obat yang diberikan
kepada penderita dewasa untuk satu kali
pemberian atau untuk jangka waktu tertentu
secara per oral untuk mendapatkan efek
terapi.

Dosis Minimal :
Jumlah terkecil yg dibutuhkan penderita
dewasa untuk satu kali minum atau jangka
waktu
tertentu
secara
peroral
untuk
mendapatkan efek terapi.

Dosis maksimal:
jumlah terbesar dari rentangan obat yang masih
aman diberikan kepada penderita dewasa dan
belum menimbulkan gejala-gejala keracunan.

Dosis toxic :
Bila dosis obat yang diberikan melebihi dosis
maksimum, terutama obat yang tergolong
racun, ada kemungkinan terjadi keracunan,
dinyatakan sebagai dosis toxica.(tanpa
kematian )

Dosis lethalis :
Bila Dosis toxica ini dilewati maka dapat
mengakibatkan kematian, disebut sebagai
dosis letalis.

Rentangan dosis toxic dan lethal tidak dapat


digunakan tetapi dapat terjadi karena:
- penderita salah minum obat
- dokter salah menulis resep
- apotek salah mengambil / menimbang obat
- Euthanasia, bunuh diri (pada manusia)
- pembunuhan (disengaja)

Dosis Muatan (Loading dose):


sejumlah obat yang digunakan untuk memacu
percepatan waktu penyampaian kadar efektif
minimum.

Dosis Beganda (Multiple dose):


Pola pemberian obat berulang.
Pengulangan dilakukan saat obat diperkirakan
akam mengalami eliminasi pada jumlah
tertentu dengan interval pemberian tertentu
untuk mencapai efek terapi.

Dosis Tunggal (Single dose):


pola pemberian obat satu kali sudah mampu
memberikan efek terapi dengan efektif secara
klinik.
Dosis awal (Initial dose):
dosis yg diberikan pada awal suatu terapi sampai
tercapai kadar kerja yg diinginkan secara terapi.
Maintenance dose:
sejumlah obat yg diberikan dg tujuan untuk dpt
menjaga kadar obat dalam tubuh tertentu pada
periode tertentu.

Rumus Gaubius (pecahan X dosis dw


0-1th = 1/12 X dosis dws
1-2th = 1/8 X dosisi dws
2-3th = 1/6 dosis dws
3-4th = 1/4 X doisis dws
4-7th = 1/3 X dosis dws
7-14th = 1/2 X dosis dws
14-20 = 2/3 X doisis dws
21-60th = dosis dws

Rumus Bastedo
Dosis = n(tahun)/30 X dosis dws

Arti Persen (%) dalam


Campuran Obat

Jumlah bahan obat dalam gram (W)


atau ml (v) didalam setiap 100 gram
atau 100 ml sediaan obat.
Dalam resep dapat ditulis ;
persen berat/berat (% W/W)
persen berat/volum (%W/V)
persen volum/volum (%V/V)
persen volum/berat (%V/W)

Arti % dalam Campuran


Obat

% berat / berat = gram/gram %


misal : Boorzalf 10% = tiap 100 g zalf
mengandung 10 g acidum boricum

% berat / volume = gram / ml %


misal : 1% morphine HCl = 1 g morphine
HCl dlm 100 ml larutan / injeksi

% vol. / vol = ml / ml %
misal :
alkohol 70% = tiap 100 ml campuran
mengandung 70 ml ethylalkohol murni

% vol / berat = ml / gram %


misal : kadar minyak 10% dlm suatu
simplisia berarti tdp 10 ml minyak dlm 100 g
simplisia

Metric & International System


(SI) Terms

L = liter
mL = milliliter
cc = cubic centimeter
tsp = teaspoon
kg = kilogram
g = gram
1 kilogram (kg) = 2.2 pounds
mg = milligram
mcg = microgram
cm = centimeter
mEq = milliequivalent
gtt = drop
PO = by mouth

Basic Conversions

1 mL = 1 cc
1 ounce = 30 mL or 30 cc
1 tablespoon = 15 mL or 15 cc
1 teaspoon (tsp) = 5 mL or 5 cc
3 teaspoons (tsp) = 1 tablespoon
1 liter (L) = 1000 mL or 1000 cc

Satuan

internasional

disingkat

IU

disingkat

UI)

pengukuran

atau

Perancis:

dalam
untuk

(Inggris:

international

unit

farmakologi
jumlah

zat

unit

internationale

adalah

satuan

berdasarkan

aktivitas biologis (atau efek biologis) yang terukur.


Satuan ini umum digunakan untuk menyatakan jumlah
zat dalam vitamin, hormon, obat, vaksin, produk darah
dan zat biologis aktif sejenis lainnya.

Massa beberapa zat yang setara dengan 1 IU:


-1 IU Insulin: setara secara biologis dengan 45,5 g
kristal insulin murni (tepatnya 1/22 mg)
-1 IU Vitamin A: setara secara biologis dengan 0,3 g
retinol, atau 0,6 g beta-karotin
-1 IU Vitamin C: 50 g L-asam askorbik
-1 IU Vitamin D: setara secara biologis dengan 0,025 g
kolekalsiferol/ergokalsiferol (tepatnya 1/40 g)
-1 IU Vitamin E: setara secara biologis dengan sekitar
0,667 mg d-alpha-tokoferol (tepatnya 2/3 mg), atau 1
mg dl-alfa-tokoferol asetat

Dosage Calculations
(cont.)

Basic units of volume and weight


Metric system

Liter (L) volume


Grams (g) weight

Apothecaries system

system
Fluidounces, fluidram, pints, quarts Household
volume
Drops, teaspoons,
Pounds weight

tablespoons, ounces,
cups, pints, gallons,
quarts volume

1. Jml yg diberikan = dosis order/dosis yg


tersedia x jml yg tersedia
Ex : digoxin 0,25 mg/tablet yg ada,
diorderkan 0,125 mg/hari
jml yg diberikan = 0,125/0,25 x 1 tablet
= 0,5 tablet
2. Vial : Penisilin (3 gr = 3 jt unit)
Brp jumlah yg diberikan jika dosis order
1,2 jt unit ?
Penisilin diencerkan 10 ml
X = 1,2 jt/3 jt x 10 ml
= 4 ml

3. Insulin
Syringe : 1 ml = 40 unit
Brp ml insulin yg dibutuhkan jika
order 20 unit ?
X = 20/40 unit x 1 ml
= 0,5 ml

Kebutuhan CAIRAN
Rumus X = D/H x Q
D : dosis yang diperlukan
H : dosis yang ada
Q : quantitas
X : jml yang diberikan.
Ex : beri pasien 40 mg dentacimin yang tersedia
multidose vial 80 mg/2ml. Berapa jml yg
diperlukan ?
X = 40/80 x 2 ml = 1 ml

Bp. R membutuhkan 400 mg antibiotic sesuai dengan resep yang ada,


tablet antibiotic yang tersedia adalah 200 mg. Berapa tablet antibiotic yang
perawat harus berikan pada Bp. R ?
Jawab :
* Jika tablet yang harus diberikan = X Tablet.
* Diketahui: 1 tablet = 200 mg
* Maka:
* X = 400 mg/tablet
* X= 400 mg /200 mg
* X = 2 tablet
200 mg = 400 mg

Ibu S, 65 tahun, harus diberikan obat antiaritmia (digoksin) sebanyak


0,25 mg per intra vena (IV). Pada vial / kemasan obat tersebut tertulis
0,125 mg = 1 cc. Berapa cc digoksin yang harus perawat berikan
untuk Ibu S ?
Jawab :
Dosis digoksin yang harus Ibu S terima = X cc.
0,125 mg = 0,25 mg
1 cc X
0,125X = 0,25
X = 2 cc

Calculating Medication and


Dosages
Ex. The physician orders 20 mg IM of a
drug for a client. The drug is
available in a 10 ml vial that
contains 50 mg of a drug. How
many ml will be needed to supply
the dose of 20 mg?

Calculation of Fractional
Doses
Problem: The Physician
orders 1,000,000 units of
Pen G for a client. The Pen
G on hand is available as a
solution containing
250,000 units/ml.

Problem: A client is to be given


25 mg o f Diphenhydramine
PO. The benadryl is available
as 12.5 mg / 5 ml. How many
ml should be given to the
client?

Calculation of Dosages Based on


Weight

Problem: The physician orders Mintezol


chewable tablets for a 110 lbs. child. The
recommended dosage for Mintezol is 20
mg/kg per dose. How many 500 mg
tablets of Mintezol should be given to this
client for each dose?

Solution
Convert lbs. to kg
1 kg = 2.2 lbs.
1kg / 2.2 lbs. = X kg / 110 lbs.
X = 50 Kg
20 mg / 1 kg = X mg / 50 kg
X = 1000 mg
500 mg / 1 tab = 1000 mg / X tab
X = 2 tablets per dose

DOSIS INTRAVENA
ml / jam x gtts / ml (IV diatur)
60 menit
= Gtts / menit

Contoh kasus
Dokter meresepkan kebutuhan cairan Nacl 0,9 % pada Tn A
1000 ml/12 jam. faktor drips (tetes) 15 tetes/1 ml. berapa tetes
per menit cairan tersebut diberikan?
Strategi menjawab kasus
Ketahui jumlah cairan yang akan diberikan
konversi jam ke menit (1 jam = 60 menit)
masukkan kedalam rumus (Jumlah cairan yang dibutuhkan dikali
dengan faktor drips, lalu dibagi dengan lamanya pemberian)
Jadi jawabannya adalah (1000 x 15)/(12 x 60) = 15.000/720 = 20.86
dibulatkan

jadi

Cairan tersebut harus diberikan 21 tetes/menit.

21

RUMUS
1 cc = 20 tetes makro = 60 tetes mikro
contoh soal :
1. infus 500 cc diberikan kepada seorang pasien 20 tetes makro/ menit
habis dalam berapa jam? jika dalam micro?
jawab : 1 cc = 20 tetes makro > berarti pasien diberikan 1 cc/ menit
infus yang tersedia 500 cc > = akan habis dalam
500 dibagi 60 menit = 8,333 jam
kalo dalam micro tinggal di kali 3 aja. jadinya = 24,99 jam.

2. berapa tetes macro per menit tetesan 500 cc infus RL harus


diberikan agar habis dalam 4 jam?
jawab : 500 cc dibagi 4 jam = 125 cc > ini jumlah cc RL yang
harus diberikan per jamnya
125 cc dibagi 60 = 2,083 cc / menit. ini jumlah cc RL yang harus
diberikan per menitnya.
1 cc = 20 tetes makro = 60 tetes mikro jadi 2,083 cc = (2,083 x 20)
41,66 tetes makro = (2,083 x 60) 124,98 tetes mikro

why

where

what

who
how

TERIMA KASIH

SELAMAT BELAJAR

50

Anda mungkin juga menyukai