Anda di halaman 1dari 73

FAKULTAS GEOGRAFI

UNIVERSITAS GADJAH MADA


2016

HURUF DAN TANDA BACA


Aldza Rausan Zakwani 14/369335/GE/07923
Ariani Puji Astuti-14/365019/GE/07771
Artanti Prisma Zulaikha 14/369508/GE/07933
Intan Fajria 14/365056/GE/07785
I Putu Bagus Gita Mahendra 14/365310/GE/07811
Kadek Risna Febriani 14/364328/GE/07723
Tito Kanekaputra 14/367318/GE/07891

POKOK BAHASAN
Macam-Macam Huruf
Penggunaan Huruf Kapital
Penggunaan Huruf Miring
Anak Bab
Penulisan dan Penggunaan Angka
Tanda Baca
Penulisan Singkatan dan Akronim
Penulisan Frasa

MACAM-MACAM HURUF

JENIS-JENIS
JENIS-JENIS

HURU
F

DEFINISI
DEFINISI
PENGGUNA
PENGGUNA
AN
AN

JENIS-JENIS HURUF

huruf
huruf
huruf
huruf
huruf
huruf
huruf
huruf
huruf
huruf
huruf
huruf
huruf
huruf
huruf
huruf

akik
awal
balok
besar
kapital
kecil
biasa
cetak dan huruf tulis
hias
hidup
konsonan atau huruf mati
tegak
kursif
miring
kurus (graf) dan huruf lebar
tebal

HURUF AKIK
Huruf cetak yang kecil-kecil.
Biasanya digunakan untuk membedakan
kutipan langsung dari rujukan dengan huruf
naskah yang digunakan.
Tidak dipakai dalam laporan penelitian.
Huruf akik biasa dipakai pada situasi
nonformal atau untuk keperluan seni dan
bukan huruf yang mempunyai ukuran yang
standar.

HURUF AWAL
Huruf pertama pada kalimat pertama pada halaman
baru, dan disusun dengan huruf kapital yang bagus.
Biasanya terdapat pada buku bacaan.

Dalam laporan penelitian huruf awal ditulis dengan


ukuran yang standar sebagai huruf kapital sesuai
dengan huruf-huruf yang mengikutinya.

HURUF BALOK
Tulisan tegak yang tidak dirangkaikan sebagai
huruf cetak.
Sering disebut sebagai huruf kapital.
Ketika mengisi formulir, biasanya terdapat
perintah untuk penulis menuliskannya dengan
huruf balok, yaitu huruf yang tergambar
seperti huruf kapital.
Adakalanya huruf balok sering diartikan
sebagai huruf yang tertera dalam ketikan.

HURUF BESAR
Huruf besar
huruf kapital.
Secara umum, huruf besar biasa dipakai
pada permulaan kalimat.
Contoh :
Mahasiswa Geografi sedang melaksanakan
praktikum di laboratorium.

HURUF KAPITAL
Huruf yang berukuran dan berbentuk
khusus, lebih besar daripada huruf
biasa, biasanya digunakan sebagai
huruf pertama dari kata pertama dalam
kalimat, huruf pertama nama diri, dan
sebagainya.
Huruf kapital = huruf besar .
Contoh : A, B, C, D, E, dst...

HURUF KECIL DAN HURUF BIASA


Huruf kecil : huruf yang digunakan
untuk menulis kata-kata, seperti a,b,k,
dan p.
Huruf biasa : yang lazim dipakai dalam
dunia pers, biasanya berukuran 8, 9,
atau 10 titik.

HURUF CETAK DAN HURUF TULIS


Huruf yang sering dipakai dalam cetak
mencetak, huruf-hurufnya tidak
bergandengan.
Huruf cetak
huruf balok.
Antara huruf satu dengan huruf lain dalam
rangkaian kata terlepas.
Huruf tulis : huruf cetak yang dibuat
meniru huruf tulisan tangan.

HURUF HIAS
Huruf yang digunakan sebagai daya
tarik.
Berukuran besar.
Huruf hias = huruf pameran.

HURUF HIDUP
Huruf hidup = huruf vokal.
Huruf yang melambangkan fonem vokal
(a,i,u,e,o).
Huruf vokal dapat dipakai di awal, tengah,
atau akhir suatu kata.
Awal : api, emak
Tengah : padi, bumi
Akhir : sore, ibu

HURUF KONSONAN ATAU HURUF


MATI
Huruf yang digunakan untuk melambangkan fonem
konsonan, yaitu b,c,d, dan seterusnya.
Huruf konsonan = huruf mati.
Huruf konsonan dapat diletakkan di awal, tengah, dan
akhir suatu kata.
Terdapat beberapa huruf konsonan yang tidak dapat
diletakkan di akhir kata, yaitu q, v, x, w, dan y
Huruf x hanya dapat diposisikan di awal kata
Huruf q, v, w, dan y hanya dapat diposisikan di awal
dan tengah kata.

HURUF TEGAK
Huruf yang posisinya tegak.
Naskah laporan menggunakan huruf
tegak,
kecuali
kata-kata
yang
dikursifkan.

HURUF KURUS (GRAF) DAN


HURUF LEBAR
Huruf kecil yang lebih sempit daripada
lebar standar gambar huruf tertentu yang
menampakkan rupa sempit.
Huruf lebar : huruf yang gambarnya lebarlebar, lebih lebar daripada huruf biasa,
yang apabila disusun dapat memakan
tempat.
Kedua jenis huruf ini tidak lazim digunakan
dalam laporan penelitian.

HURUF TEBAL
Huruf yang dicetak tebal atau berat.
Huruf tebal = huruf vet.
Dalam laporan ilmiah biasa digunakan
untuk : halaman sampul, judul, judul
bab, judul subbab, judul tabel, judul
grafik, judul diagram, (judul) daftar
pustaka, dan (judul) lampiran.

HURUF KAPITAL

PENGGUNAAN

1. Huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan


bahasa.
Contoh:
suku Bugis
2. Huruf pertama nama geografi.
Contoh:
Selat Malaka
3.Huruf pertama awal setiap kata kecuali pada kata
sambung, kata hubung, kata tugas, dan kata
depan yang tidak terletak pada awal kalimat.
Contoh:
Jumlah
Penduduk
berdasarkan
Mata
Pencaharian.

4. Huruf pertama ungkapan yang berhubungan dengan nama


Tuhan dan kitab suci.
Contoh:
Allah menurunkan kitab kepada Nabi Muhammad SAW berupa
Al-Quran
5. Huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat.
Contoh:
Dr. Sigit Heru Murti B.S., M.Si.
6. Menuliskan suatu judul.
Contoh:
PEMANTAUAN MANGROVE UNTUK KONSERVASI DAERAH PESISIR

HURUF MIRING

HURU
F
MIRIN
G

DEFINISI
PENGGUNAA
N

KESALAHAN

DEFINISI
Huruf yang letaknya miring, tetapi tidak
menyerupai tulisan tangan (Sugihastuti,
2014). Dalam tulisan tangan, huruf atau
kata yang dicetak miring diberi garis
dibawahnya.

PENGGUNAAN
1. Digunakan untuk menuliskan nama buku, majalah, dan
surat kabar.
contoh: surat kabar Republika
buku Pengkajian Sastra
2. Untuk menegaskan suatu huruf, kata, bagian kata, atau
kelompok.
contoh: Dia tidak memuji, tetapi dipuji
Bab ini tidak membicarakan penulisan huruf kurus
3. Untuk menuliskan nama ilmiah atau ungkapan asing yang
tidak atau

KESALAHAN PENGGUNAAN
Contoh-1
Karya-karyanya antara lain novel yang berjudul Ar-Raghif
dan beberapa kumpulan cerpen termasuk yang berjudul Ashshabiyyul-Araj dan Qamishush-Shuf.
Suntingan-1
Karya-karyanya antara lain novel yang berjudul Ar-Raghif dan
beberapa kumpulan cerpen termasuk yang berjudul Ashshabiyyul-Araj dan Qamishush-Shuf.

Contoh-2
Persoalan sosial yang ini sedang banyak dibicarakan dan
menjadi tulisan serta headline di beberapa media.
Suntingan-2a
Persoalan sosial yang ini sedang banyak dibicarakan dan
menjadi tulisan serta headline di beberapa media.
Suntingan-2b
Persoalan sosial yang ini sedang banyak dibicarakan dan
menjadi tulisan serta berita utama di beberapa media.

ANAK BAB

DEFINISI
Anak bab adalah
laporan penelitian,
dengan huruf tebal.
baik menggunakan
jumlah angka atau
maksimal 4 digit.

bagian dari bab, dalam


anak bab dituliskan
Anak bab atau sub bab
angka maupun huruf,
huruf yang dideretkan

CONTOH
1.1.1 Pendidikan: Definisi dan Sejarah Pendidikan di
Indonesia
2.1 Peta Kepadatan Penduduk Desa Clapar

KESALAHAN PENGGUNAAN
Contoh-3
G.2 Waktu & Lokasi Penelitian
Suntingan-3
G.2 Waktu dan Lokasi Penelitian

PENULISAN DAN
PENGGUNAAN ANGKA

Jika angka dapat dinyatakan dengan satu atau dua


kata, angka itu ditulis dengan kata kecuali dalam
rincian dan tabel.
Contoh kesalahan penulisan :
Karena itu, ada 2(dua) cara pengangkatan data dalam
penelitian sastra, yaitu pertama harus diperhatikan
proses dan situasi dalam komunikasi sastra, dan kedua
dengan penyusunan sinopsis.
Benar :
Oleh karena itu, ada dua cara pengangkatan data
dalam penelitian sastra. Pertama, diperhatikan proses
dan situasi komunikasi sastra. Kedua, disusun sinopsis.

Angka 2 tidak perlu dilengkapi dengan


keterangan kata dua yang terletak di
dalam tanda kurung (...), tetapi ditulis
dengan kata dua karena angka itu bukan
angka yang menyatakan dokumen resmi
dan dapat dinyatakan dengan satu kata
dua.

TANDA BACA

PENGGUNAAN TANDA TITIK (.)


Tanda titik digunakan untuk mengakhiri suatu kalimat.
Tanda titik tidak digunakan dibelakang Rp (Rupiah),
melainkan untuk memisahkan bilangan ribuan atau
kelipatannya.
Tanda titik tidak digunakan untuk menyingkat huruf
dalam singkatan.
Apabila dalam suatu kalimat menggunakan tanda petik
dua () maka tanda titik diletakan sebelum tanda
petik terakhir.
Tanda titik tidak digunakan di belakang angka atau
huruf dalam suatu bagan, daftar, atau anak tajuk.

KESALAHAN PENGGUNAAN
Salah :
Kedatangan wisatawan mancanegara yang terus
bertambah berpengaruh signifikan terhadap peningkatan
UMR Kota Denpasar hingga mencapai Rp.2.500.000,00.
Benar :
Kedatangan wisatawan mancanegara yang terus
bertambah berpengaruh signifikan terhadap peningkatan
UMR Kota Denpasar hingga mencapai Rp2.500.000,00.

Kesalahan penggunaan tanda titik pada anak bab


seringkali ditemui pada penulisan karya ilmiah.
Salah :
1.1. Latar Belakang
1.2. Rumusan Masalah
Benar :
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah

PENGGUNAAN TANDA KOMA (,)


Tanda koma digunakan untuk memisahkan kata
dalam suatu kalimat sebagai bentuk perincian atau
pembilangan.
Tanda koma digunakan untuk mengapit keterangan
tambahan yang sifatnya tidak membatasi.
Tanda koma digunakan setelah kata atau ungkapan
penghubung antarkalimat yang terdapat di awal
kalimat. Misalnya oleh karena itu,jadi, lagi pula,
meskipun begitu, dan akan tetapi.

PENGGUNAAN
Setelah kata penghubung antarkalimat
Oleh karena itu, diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai efek samping
dari penggunaan obat herbal ini sebagai alternatif penyembuhan migrain.

Pemisah dalam suatu kalimat untuk perincian


Pemerintah Korea Utara melarang masuknya barang barang elektronik
seperti telepon genggam, komputer, laptop, dan lainnya yang berasal dari
negara lain, terutama negara dengan perbedaan ideologi.

Mengapit keterangan tambahan


Daisy pergi bersama Jay Gatzby, seorang miliarder yang misterius, dan
tidak pernah kembali lagi ke rumahnya.

PENGGUNAAN TANDA TITIK


KOMA (;)
Titik koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara dalam
kalimat majemuk setara (sebagai pengganti kata penghubung)
Contoh :
Hari sudah malam; anak-anak masih membaca buku yang dibeli
ayahnya.
Titik koma digunakan untuk mengakhiri pernyataan perincian
dalam kalimat yang berupa frasa atau kelompok kata.
Contoh :
Syarat syarat penerimaan pegawai negeri sipil di lembaga ini :
1. berkewarganegaraan Indonesia;
2. berijazah sarjana S1 sekurang kurangnya;
3. berbadan sehat.

Tanda titik koma digunakan untuk


memisahkan dua kalimat setara atau lebih
apabila setiap bagian kalimat dipisah oleh
tanda baca dan kata hubung.
Contoh :
Ibu membeli buku, pensil, dan tinta; baju,
celana, dan kaos.

PENGGUNAAN TANDA TITIK


DUA (:)
Tanda titik dua dipakai dalam teks drama sebelum menuliskan
dialog para pemain untuk menunjukkan pelaku / pemeran dialog.
Contoh :
Mira : (meletakan beberapa tas) Mas tolong bawakan tas saya ke dalam!
Rudy : Tapi Dik, saya lelah sekali setelah menyetir selama dua puluh jam.

Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang


memerlukan pemerian.
Contoh :
a.Tempat : Auditorium Merapi
Waktu : 09.00--13.00 WIB
Tanggal : 28 Oktober 2016

Tanda titik dua dipakai di antara (a) jilid atau nomor dan
halaman, (b) bab dan ayat dalam kitab suci, (c) judul dan
anak judul suatu karangan, serta (d) nama kota dan
penerbit buku acuan dalam karangan.
Contoh :
Sugihastuti. 2009. Editor Bahasa.Yogyakarta:Pustaka
Pelajar.
Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap
yang diikuti rangkaian atau pemerian.
Contoh :
Fakultas Geografi kini melakukan inventarisasi
barang:meja, kursi, proyektor, dan papan tulis.
Akan tetapi titik dua tidak digunakan jika rangkaian atau
pemerian tersebut merupakan pelengkap untuk mengakhiri
pernyataan. Misalnya :
Fakultas Geografi melakukan inventarisasi meja, kursi,
proyektor, dan papan tulis.

PENGGUNAAN TANDA HUBUNG


(-)
Tanda hubung digunakan untuk menyabung sukusuku kata dasar yang terpisah oleh pergantian
baris.
Contoh:
Anak itu sangat senang berlari di halaman.
Perlu diperhatikan dalam pemenggalan kata jangan
dilakukan apabila hanya meninggalkan satu huruf vokal
pada ujung atau pangkal baris dan tidak digunakan pada kata
dasar.

Tanda hubung digunakan untuk menyambung


unsur unsur kata ulang.
Contoh:
anak-anak, berulang-ulang, cita-cita, dan
sebagainya.
Tanda hubung dapat digunakan untuk memperjelas
hubungan bagian-bagian kata atau ungkapan dan
penghilangan bagian kelompok kata.
Contoh :
ber-evolusi, dua puluh lima-ribuan.

Tanda hubung digunakan untuk merangkaiakn imbuhan,


dengan aturan seperti berikut :
a. se-dengan kata berikutnya yang diawali huruf kapital;
b. ke-dengan angka;
c. angka dengan-an;
d. kata atau imbuhan dengan singkatan berhuruf kapital;
e. kata ganti yang berbentuk imbuhan;
f. gabungan kata yang merupakan kesatuan.
Contoh : se-Indonesia, ke-2, tahun 90-an, mem-PHK-an,
hari-H, Menteri-Sekretaris Negara.

PENGGUNAAN TANDA PISAH


()
Digunakan untuk membatasi penyisipan kata atau kalimat
yang memberi penjelasan di luar bangun kalimat.
Contoh :
Kemerdekaan bangsa itu--saya yakin akan tercapa-diperjuangkan oleh bangsanya sendiri.
Tanda pisah dapat digunakan antara dua bilangan, tanggal
atau tempat dengan arti sampai dengan atau sampai ke.
Contoh :
Masa penjajahan Belanda di Indonesia sejak tahun 1910 1945.

PENGGUNAAN TANDA ELIPSIS


()
Tanda Elipsis digunakan dalam kalimat yang
terputus-putus atau menunjukkan bahwa
dalam suatu kalimat atau naskah ada
bagian yang dihilangkan.
Apabila bagian naskah yang dihilangkan
pada bagian awal maka tanda elipsis dibuat
dengan tiga buah titik, sedangkan apabila
naskah yang hilang di akhir kalimat maka
titik yang digunakan berjumlah empat.

CONTOH PENGGUNAAN TANDA


ELIPSIS
, dana Bantuan Bina Siswa sebesar
Rp350.000 per bulan.
Pemilihan ketua partai berlangsung ricuh
karena adanya perselisihan antara dua
kelompok besar dalam partai seperti pada
kasus .

PENGGUNAAN TANDA TANYA


(?)
Tanda tanya dapat digunakan pada akhir kalimat
tanya.
Contoh:
Saat dia diterima di Universitas Gadjah Mada,
apakah dia sudah berusia 17 tahun.
Suntingan:
Saat dia diterima di Universitas Gadjah Mada,
apakah dia sudah berusia 17 tahun?

PENGGUNAAN TANDA SERU (!)


Tanda seru dapat digunakan setelah pernyataan yang
berupa seruan atau perintah yang menggambarkan
kesungguhan, tidak percaya, maupun rasa emosi
yang kuat.
Contoh:
Kerjakan tugasmu sekarang juga.
Suntingan:
Kerjakan tugasmu sekarang juga!

PENGGUNAAN TANDA KURUNG


(())
Tanda kurung dapat untuk mengapit tambahan keterangan atau
penjelasan, mengapit huruf atau kata yang kehadirannya dalam
teks dapat dihilangkan, serta mengapit angka atau huruf yang
memerinci satu urutan keterangan.
Contoh:
Latar atau setting adalah tempat terjadinya peristiwa-peristiwa
atau waktu berlangsungnya tindakan.
Suntingan:
Latar (setting) adalah tempat terjadinya peristiwa-peristiwa atau
waktu berlangsungnya tindakan.

PENGGUNAAN TANDA KURUNG


SIKU ([])
Tanda kurung siku dapat digunakan untuk mengapit huruf, kata,
atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada
kalimat yang ditulis orang lain dan mengapit keterangan
dalam kalimat penjelas yang sudah bertanda kurung.
Contoh:
Latar atau setting adalah tmpat terjadinya peristiwa-peristiwa
atau waktu berlangsungnya tindakan.
Suntingan:
Latar atau setting adalah t[e]mpat terjadinya peristiwa-peristiwa
atau waktu berlangsungnya tindakan.

PENGGUNAAN TANDA PETIK


()
Tanda petik dapat digunakan untuk
mengapit petikan langsung yang berasal
dari pembicaraan dan naskah atau bahan
tertulis lain.
Contoh:
Beliau berkata, Hari ini kita harus
bersemangat.

PENGGUNAAN TANDA PETIK


TUNGGAL ()
Tanda petik tunggal dapat digunakan untuk mengapit
petikan yang tersusun di dalam petikan lain dan makna,
terjemahan, atau penjelasan kata ungkapan asing.
Contoh:
Salah satu mahasiswa bertanya kepada teman-temannya,
Apakah kalian mendengar bunyi kring-kring tadi?.
Suntingan:
Salah satu mahasiswa bertanya kepada teman-temannya,
Apakah kalian mendengar bunyi kring-kring tadi?.

PENGGUNAAN TANDA GARIS


MIRING (/)
Tanda garis miring dapat digunakan sebagai
pengganti kata dan, atau, atau tiap, serta
digunakan di dalam nomor surat dan nomor
pada alamat dan penandaan masa satu
tahun yang terbagi dalam dua tahun.
Contoh:
Kami masuk di Universitas Gadjah Mada pada
tahun ajaran 2014/2015.

PENGGUNAAN TANDA
PENYINGKAT ()
Tanda penyingkat dapat digunakan untuk
menunjukkan penghilangan bagian kata
atau bagian angka tahun.
Contoh:
17 Agustus 45
Artinya:
17 Agustus 1945

PENULISAN SINGKATAN
DAN AKRONIM

DEFINISI

Singkata
n

Bentuk kependekan satu kata atau


lebih menjadi satu huruf atau lebih
yang pengejaannya dilakukan
dengan mengucapkan huruf demi
huruf.
Contoh: Perseroan Terbatas (PT),
Universitas
Gadjah Mada (UGM),
dan lain-lain (dll.)
Bentuk kependekan satu kata atau
lebih menjadi gabungan beberapa
suku kata yang dapat dilafalkan
sebagai kata.
Contoh:
Surat Ijin Mengemudi
(SIM)
Pusat Kesehatan Masyarakat

Akronim

PENULISAN SINGKATAN
Penulisan singkatan nama orang, nama gelar, sapaan,
jabatan, atau pangkat diikuti dengan tanda titik.
Contoh :
Dr Ketut Garing MSc merupakan dosen termuda di
Universitas Udayana Bali.
Suntingan :
Dr. Ketut Garing M.Sc. merupakan dosen termuda di
Universitas Udayana Bali.

Penulisan singkatan nama resmi lembaga pemerintahan dan


ketatanegaraan, badan atau organisasi, serta nama dokumen
resmi yang terdiri dari huruf awal kata ditulis dengan huruf
kapital dan tidak diikuti dengan tanda titik.
Contoh :
Presiden merencanakan untuk menghidupkan kembali GBHN.
untuk mengembalikan Mpr sebagai lembaga tertinggi negara.
Suntingan :
Presiden merencanakan untuk menghidupkan kembali GBHN
untuk mengembalikan MPR sebagai lembaga tertinggi negara.

Penulisan singkatan umum yang terdiri atas tiga huruf


atau lebih diikuti satu tanda titik dibelakangnya.
Contoh :
Sejumlah hadiah yang akan diperebutkan dalam lomba
itu adalah televisi, lemari es, kompor gas,dan lain-lain.
Suntingan :
Sejumlah hadiah yang akan diperebutkan dalam lomba
itu adalah televisi, lemari es, kompor gas,dll.

Penulisan singkatan lambang kimia, satuan ukur, takaran,


timbangan, dan mata uang tidak diikuti tanda titik.
Contoh :
Harga
beras
Rp.25.500,00/kg.
Suntingan :
Harga
beras
25.500,00/kg.

di

di

pasar

pasar

meningkat

meningkat

menjadi

menjadi

Rp

PENULISAN SINGKATAN DAN


AKRONIM
Istilah yang menggunakan singkatan atau akronim untuk pertama kali
dituliskan dengan uraian kepanjangannya pada sebuah naskah, kemudian
untuk penulisan selanjutnya dapat ditulis dengan singkatan atau
akronimnya tanpa perlu menyebut kepanjangannya.
Contoh :
Salah satu fungsi yang dimiliki oleh Dewan Perwakilan Rakyat adalah fungsi
legislatif. Dalam fungsi legislatif Dewan Perwakilan Rakyat berwenang
untuk membuat Undang-Undang.
Suntingan:
Salah satu fungsi yang dimiliki oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) adalah
fungsi legislatif. Dalam fungsi legislatif DPR berwenang untuk membuat
Undang-Undang.

PENULISAN AKRONIM
Akronim hendaknya dibuat menyesuaikan kalimat dan
layak didengar atau dibaca.
Contoh :
Pegawai Honda mendapatkan upah lebih rendah
dibandingkan dengan pegawai negeri sipil (PNS).
Suntingan :
Pegawai honorer daerah mendapatkan upah lebih
rendah dibandingkan dengan pegawai negeri sipil (PNS).

Akronim nama diri yaitu berupa gabungan suku kata atau


gabungan huruf dan suku kata dari deret kata yang ditulis
dengan huruf awal menggunakan huruf kapital.
Contoh :
Program Pengembangan Sumber Daya Manusia Aparatur
merupakan salah satu program yang dicetuskan BAPPENAS.
Suntingan :
Program Pengembangan Sumber Daya Manusia Aparatur
merupakan salah satu program yang dicetuskan Bappenas.

PENULISAN FRASA

DEFINISI
Frasa adalah gabungan dua kata atau lebih
yang bersifat non predikatif / bersifat
bukan predikat.

CONTOH
Meskipun surat An-nisa: 3 memberikan kebolehan
terhadap poligami.
Penggunaan frasa memberikan kebolehan kurang tepat
digunakan pada kalimat tersebut. Frasa tersebut dapat
digantikan dengan penggunaan kata membolehkan.
Sehingga kalimat yang benar adalah seperti berikut:
Meskipun surat
berpoligami.

An-Nisa

membolehkan

lelaki

Di Kamboja anak anak yang berusia delapan


tahun bekerja sebagai pelacur.
Penggunaan frasa bekerja sebagai pelacur dalam
kalimat tersebut kurang tepat karena pelacur
bukanlah sebuah pekerjaan. Sehingga frasa tersebut
dapat diganti dengan kata melacur. Sehingga kalimat
yang benar adalah seperti berikut:
Di Kamboja anak-anak
tahun melacur.

yang

berusia

delapan

Seperti telah digambarkan pada tabel 5


Penggunaan frasa digambarkan dalam tabel merupakan
penggunaan yang kurang tepat. Hal tersebut karena arti kata
digambarkan dapat diartikan dalam beberapa arti diantaranya:
Dibuat gambar (dilukiskan)
Diwujudkan atau dibayangkan
Dilukiskan sebagai sebuah cerita
Sehingga penggunaan frasa yang tepat untuk kalimat tersebut
adalah:
Seperti tertera pada tabel 5

SUMBER
Sugihastuti. 2009. Editor Bahasa.
Yogyakarta:Pustaka Pelajar.
Sugihastuti dan Siti Saudah. 2016. Buku Ajar
Bahasa Indonesia
Akademik.Yogyakarta:Pustaka Pelajar.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai