Penyakit Telinga Luar
Penyakit Telinga Luar
Oleh :
Meytrisna Ajeng Zwastica
112011101014
Pembimbing :
dr. Bambang Indra, Sp. THT
SMF/LAB ILMU KESEHATAN THT-KL
RSUD. Dr. Soebandi - Jember
2016
3
5
Kelenjar
eksterna malignan
Herpes zooster otikus (penyakit Ramsay-Hunt)
4. Korpus allineum
5. Trauma
Fistula Preaurikula
Terjadi
Penatalaksanaan
Tujuan
gangguan
pendengaran.
Setelah
diagnosis
ditegakkan sebaiknya pada pasien
dipasang alat bantu dengar, baru
setelah berusia 5 7 tahun dilakukan
operasi pada sebelah telinga.
kongenital
Bentuk abnormal daun
telinga karena terjadi
kegagalan pelipatan
antiheliks
Tampak daun telinga lebih
lebar dan lebih berdiri. Secara
fisiologik tidak terdapat
gangguan pendengaran,
tetapi dapat menyebabkan
ganguan psikis karena
estetik.
INFLAMASI PADA
AURIKULA
DEFINISI
Inflamasi aurikula merupakan suatu reaksi tubuh
terhadap invasi bahan infeksi, antigen atau karena
cedera fisik terdapat pada kulit, kartilago serta lapisan
jaringan ikat sekitarnya atau perikondrium aurikula.
IMPETIGO
Infeksi kontagiosa yang mengenai lapisan
epidermis superfisial. anak-anak >>
Penularan jari yang kotor. Lesi awal
bula kecil ruptur atau pecah eksudat
infektif berwarna kekuninganmengering
menjadi krusta keemasan.
KOMPLIKASI : Poststreptococcal
glomerulonephritis (PSGN), Cellulitis, dan
infeksi Methicillin-resistant Staphylococcus
aureus
Debridement ditutup dengan salep
antibiotik (neomycin -anti-Stafilokokkus)
ERYSIPELAS
Selulitis akut yang terlokalisasi namun meluas
secara superfisial pada aurikula menginfeksi
dermis
GEJALA : nyeri dan pembengkakan disertai
gejala konstitusi
Lesi berupa penyebaran selulitis warna
merah iregular dan berbatas tegas.
ECZEMA
Dermatitis pada telinga (epidermis dan dermis)
yang melibatkan liang telinga, meatus dan concha.
1. Stadium akut eritema, edema, vesikel atau
bula erosi dan eksudasi, tampak madidans.
2. Stadium subakut edema dan eritema
berkurang, eksudat mengering menjadi krusta
3. Stadium kronis lesi tampak kering,
skuama, hiperpigmentasi, papul dan likenifikasi.
Bila aurikula terlibat cukup luas dan lesi
tampaknya meluas kompres basah larutan
solusio Burowi selama 24-48 jam, setelah itu
gunakan salep dan solusio steroid fluorinasi. bila
infeksi dicurigai, dapat diberikan antibiotik topikal
Pseudo othematome
Timbunan cairan serous
diantara perikondrium
dan kondrium
Etiologi belum diketahui
Gejala
klinis : bisa
asimptomatis, benjolan
di depan auricula dapat
membesar dilakukan
aspirasi
insisi
dan
dibalut
tekan
agar
perikondrium melekat
kembali
ke
tulang
rawan. Jika perlekatan
tidak sempurna dapat
timbul kekambuhan
PERIKONDRITIS
Terjadi
trauma
/
radang
menyebabkan efusi serum/pus
diantara
perikondrium
dan
kartilago telinga luar. Penyebab
Pseudomonas aeruginosa
Aurikula
membengkak, menjadi
merah, terasa panas, nyeri tekan
Terapi
: insisi dan drainase
cairan/pus dibawah perikondrium.
Antibiotik parenteral dan topikal.
Bila terjadi nekrosis tulang rawan,
perlu
eksisi
dan
drainase
dipertahankan
Komplikasi bila antibiotik gagal
berupa mengkerutnya auricula
akibat hancurnya tulang rawan
AURICULAR TRAUMA
Hematoma
Perdarahan
pada kartilago
dan perikondriumnya.
Jika trauma lebih dari 10
hari, hampir tidak bisa
kembali normal, karena
jika darah yang terkumpul
banyak, akan membentuk
jaringan fibrosis sehingga
akan menarik jaringan
sekitarnya
dan
membentuk
telinga
bunga kol (cauliflower
ear)
Patofisiologi
Perlukaan pada aurikular
Penggeseran perikondirum dari kartilagonya
Merobek pembuluh darah di sekitar perikondirum
Iskemik
Nekrosis dari kartilagonya
Terakumulasinya darah di ruang subperikondrall
HEMATOM AURIKULAR
Penatalaksanaan
Tujuan dari pengobatan aurikular
hematom :
1. Evakuasi hematom pada ruang
subperikondral dan mencegah
terakumulasinya darah kembali
2. Insisi dan drainase
3. Balut tekan
SERUMEN OBTURAN
ditemukan
didaerah
ini
dan
keluar
Fungsi serumen
1.
Fungsi proteksi
2.
3.
4.
Efek
bakterisidal
(dari
komponen
asam
Etiologi
Salah
terkumpul
dan
mengeras
sehingga
menyumbat
di
liang
adalah
telinga
serumen
Gejala
Pada
serumen
obturan
dapat
terjadi
tinitus
Pemeriksaan
Khusus
massa
yang
berwarna
putih,
Penatalaksanaan
Serumen
extraction
Pembersihan
atau
diirigasi
serumen
lebih
dahulu.
Spooling
Telinga
Telinga
Komplikasi
Otitis
Laserasi
kanalis
Kerusakan
KERATOSIS OBTURAN
Biasanya
Keratosis obturans
Biasanya
bilateral
Dapat
disertai
bronkiektasis dan sinusitis
kronis
Keluhan
: nyeri, gangguan
pendengaran
Pemeriksaan
: pelebaran
liang telinga, hiperplasia
dan radang epitel, tidak
ada erosi tulang
Terapi
: pengangkatan
sumbat dan antiinflamasi
unilateral
Keluhan:
nyeri tumpul
Kolesteatoma
eksterna
dan otore intermitten
akibat adanya erosi
tulang
Sebab
: migrasi epitel
yang salah dan
periostitis sirkumskirpta
Terapi:
debridement
tulang bila perlu
dilakukan kanalplasti
dan
timpanomastoidektomi
untuk mencegah
berlanjutnya erosi
tulang
Penatalaksaan
Kontrol
dengan
melakukan
pembersihan liang telinga secara
periodik, misalnya setiap 3 bulan
Pemberian obat tetes telinga dari
campuran alkohol atau gliserin dalam
peroksid 3% 3x seminggu.
Bila pasien telah mengalami erosi
tulang liang telinga tindakan bedah
dengan melakukan tandur jaringan ke
bawah kulit untuk menghilangkan
gaung di dinding liang telinga.
(binatang,
komponen
tumbuh
Etiologi
Pada
anak
-Mainan
-Kacang
hijau
-Manikmanik
-Karet
penghapu
s
-Baterai
Manifestasi Klinis
Pendengaran terganggu
Diagnosis
Riwayat kejadian anamnesa
Pada serumen obturan penurunan
intensitas pendengaran, tinitus (suara
berdenging) bahkan vertigo
Penatalaksanaan
Prinsip:
Mengeluarkan benda asing harus hati
hati, bila kurang hati hati atau bila
pasien tidak kooperatif, beresiko trauma
yang merusak membran timpani atau
struktur telinga tengah.
Hewan:
Bila hewan masih hidup diliang telinga, harus dimatikan
dahulu
dengan
meneteskan
minyak
kelapa/minyak
zaitun/baby oil/cairan (misalnya larutan rivanol atau obat
anastesi lokal/lidokain) lebih kurang 10 menit, lalu kalau
binatang mati, dikeluarkan dengan menggunakan pinset atau
diirigasi dengan air bersih yang hangat.
Pada anak lebih baik dengan anastesi general
Baterai
Jangan dibasahi karena adanya efek korosif
yang ditimbulkan.
Mainan
Mainan anak dapat tersangkut ke dalam MAE
diekstraksi hati-hati dengansmall extraction
hook (dilarang menggunakan pinset/forceps
telinga)
Definisi
Inflamasi canalis
auditorius eksterna
akut maupun kronis
Etiologi
Staphylococcus
aureus
Staphylococcus
albus
E. Coli
OTITIS EKSTERNA
Patofisiologi
Faktor Predisposisi
Perubahan PH kanalis yang biasanya asam
menjadi basa
Peningkatan suhu dan kelembaban
Trauma ringan karena berenang atau
membersihkan telinga secara berlebihan
Klasifikasi
Akut
Otitis
Eksterna
Otitis
eksterna
sirkumskrip
ta
Otitis
eksterna
difus
Otomikosis
Kronis
Otitis
eksterna
maligna
Otitis Eksterna
Manifestasi
klinis:
Nyeri telinga (otalgia)
sedang-berat
Pendengaran
berkurang-hilang
Tinitus
Demam
Keluar discharge dari
telinga (otorhea)
Sakit saat mengunyah
atau buka mulut
Diagnosis
banding:
Otitis media akut
Miringitis bulosa
Penyulit:
Perikondritis
Dermatitis
aurikularis
Erisipelas
Definisi:
Otitis
eksterna difuspada
Peradangan
2/3 bagian dalam
liang telinga dan
tidak
terdapat
furunkel
Biasa
disebut
swimmers ear
Etiologi:
Pseudomonas
aeruginosa
Epidemiologi:
Pada cuaca panas
dan lembap
Otitis eksterna
sirkumskripta
Manifestasi
klinis:
Nyeri bertambah
saat auricula
digerakkan khas
Penurunan
pendengaran (jika
penuh)
Nyeri lebih hebat
klinis:
Nyeri hebat
Nyeri tekan pada
tragus
Kulit liang telinga
tampak hiperemis
Sekret berbau dan
tidak mengandung
mucin
Edema dengan batas
tidak jelas
Otitis eksterna
sirkumskripta
Terapi:
Tergantung kondisi
penyakit:
Jika abses, aspirasi steril
Jika dinding furunkel
tebal, insisi dan
drainase
Juga diberikan antibiotik
lokal : Polimixin B atau
Bacitracin
Sering perlu AB sistemik
Analgetik
Pemberian tampon
yang sudah diberi
antibiotik kontak
dengan kulit telinga
yang terinfeksi
Dan ditambah obat
tetes telinga
Jika tidak efektif diberi
antibiotik sistemik
Definisi
Etiologi
menyebabkan
terbentuknya sisik yang
menyerupai ketombe dan
merupakan predisposisi otitis
eksterna bakterialis.
Aspergillus
Kandida albikan
Aktinomises
Pityrosporum
Otomikosis
dengan
(dikenal
Singapore
juga
Ear
),
kanalis
eksternus
auditorius
OTOMIKOSIS
Gejala Klinis
Rasa gatal keluhan yang
sangat menonjol
bersama-sama dengan
rasa penuh di telinga
dengan penumpukan
debris basah di dalam
liang telinga
Otore (keluar cairan dari
telinga) , otalgia (sakit
pada telinga), gangguan
pendengaran dan
tinnitus
Pemeriksaan Fisik
Pada pemeriksaan liang
telinga, tampak massa
putih keabu-abuan,
menyempit, lapisan
seperti kertas basah
berbintik-bintik mengisi
liang telinga
Konidiofor dari infeksi
Aspergilus niger akan
tampak sebagai bintikbintik hitam pada debris
atau sebagai filamenfilamen yang menonjol di
dinding liang telinga
Penatalaksanaan
toilet Cara/keadaan ini paling baik
dilakukan dengan alat pengisap (suction) atau
diirigasi jika membran timpani tidak perforasi.
Obat antifungal spesifik dapat dioleskan
seperti nistatin yang terutama efektif
terhadap spesies kandida tapi kurang aktif
melawan Aspergilus.
Klotrimazol sangat efektif sebagai antifungal
apabila dipakai sebagai krem 1% di liang
telinga
Larutan asam asetat 2 % dapat digunakan
sebagai tetes telinga pada penatalaksanaan
Ear
otomikosis.
Definisi
Epidemiologi
Di Amerika serikat : >
di daerah beriklim
lembab dan basah
Laki-laki >
perempuan
Usia lanjut
99% mempunyai
riwayat DM
Jarang
Gejala Klinis
Gatal di liang telinga
Nyeri yang hebat makin
meningkat
Sekret yang banyak
Pembengkakan liang telinga
Pusing, sakit kepala dan
trismus
Anamnesis
Identitas
: usia lanjut
Keluhan: otalgia menetap,
otorea purulent, menetap,
granulasi
RPD : riwayat diabetes
melitus
Riwayat pengobatan :
penggunaan antibiotik
dan obat tetes telinga
pada otitis eksterna tanpa
adanya perubahan gejala
yang bermakna
Pemeriksaan Fisik
Radiologi : Dekstruksi
tulang di sekitardasar
tulang tengkorak dan
meluas ke intrakranial.
Histopatologi : Kartilago
dikelilingi oleh jaringan
inflamasi dan tampak
destruksi. , dinding
pembuluh darah :
hialinisasi, tulang mastoid
: adanya sel sel inflamasi
akut
Otitis eksterna
maligna dengan
tanda pus dari
nekrosis liang
telinga dan
osteomielitis.
Tampakaurikula
bengkak dan
hilangnya
arsitektur
tulang rawan
yang merupakan
karakteristik dari
chondritis
STADIUM
Infeksi hanya terbatas pada
Stadium
jaringan lunak dan kartilago.
I
Kerusakan jaringan lunak yang
Stadium mulai meluas dan terjadi destruksi
II
tulang temporal.
Destruksibasis tengkorak yang
Stadium ekstensif dan meluas ke
III
intrakranial.
Diagnosis Banding
Komplikasi
Abses Otak
Herpes
Zooster
Otikus
Mastoiditis
Otitis
Media
Kronik
Tumor
Ganas
Tulang
Temporal
Neuropati
Meningitis
Penatalaksanaan
Diagnosis dini pada populasi resiko tinggi
Pemberian terapi AB Intravena jangka
panjang
Pembersihan liang telinga luar
KontrolyangketatterhadapDM &
intervensibedah
Pengobatan:
pengobatan
memperbaiki
lokal
pada
liang
imunosupresi,
telinga,
terapi
Antibiotik
ciprofloxasin, ticarcillin-clavulanat,
piperacillin (dikombinasi dengan
aminoglikosida),ceftriaxone,
ceftazidine,cefepim (maxipime), tobramicin
(kombinasi dengan aminoglikosida),
gentamicin (kombinasi dengan golongan
penicillin)
Bersihkan telinga setiap hari & olesi salep
gentamisin. Diantara waktu membersihkan,
beri obat tetes gentamisin tiap 4-6 jam.
pengangkatan
dengan
anastesi
jaringan
lokal,
granulasi
kecuali
perlu
debrideman MAE
Biasanya
tak
perlu
(mastoidektomiradikal)
pembedahan
kecuali
bila
Penatalaksaan
Kontrol
dengan
melakukan
pembersihan liang telinga secara
periodik, misalnya setiap 3 bulan
Pemberian obat tetes telinga dari
campuran alkohol atau gliserin dalam
peroksid 3% 3x seminggu.
Bila pasien telah mengalami erosi
tulang liang telinga tindakan bedah
dengan melakukan tandur jaringan ke
bawah kulit untuk menghilangkan
gaung di dinding liang telinga.
TERIMA KASIH