Anda di halaman 1dari 11

ASMA

Nama : Syifa Nur Rohmah


Prodi : S1 Keperawatan

ASMA
ASMA : Merupakan penyakit kronik yang
usia penyebab Kesakitan dan kematian.

mempengaruhi orang segala

Merupakan penyakit kronik yang istimewa dalam penanganannya


penanganan yang berhasil memperkecil angka kematian dan
memperbaiki kualitas hidup dan memperkecil kegawat daruratan.
Deff : Penyakit saluran pernafasan yang ditandai dg adanya peradangan
akibat respon yg berlebih dan menyebabkan kejang otot polos
saluran nafas (bronko spasme) yang bersifat reversibel.
Gejala-gejala :
Bronkospasme penyempitan sal nafas yang menyeluruh menyebabkan
sesak nafas berbunyingik disertai batuk dg sputum lengket.
Etiologi:
Asma adalah tidak normal saluran nafas.
Hiper reaktivitas dari bronkus terhadap 1 atw lebih stimulus (spasmogen).
Hal yg sama terjadi pada pasien bronkitis kronik dan rhinitis alergi.

Pencetus :
1.
Alergen (serbuk sari bunga, debu rumah)
2.
Udara dingin dan kering.
3.
Infeksi (virus dan bakteri)
4.
Stimulus fisiologis (stres dan ansietas/cemas berlebih)
5.
Obat (Inhibitor prostaglandin/gol NSAIDs Asetosal, -bloker reseptor
adrenergik Atenolol, Labetalol,metroprolol,propanolol,pindolol,
antiserangga/inhibitor asetilkolinesterase
6.
Senyawa kimia hasil industri
ex: Isosianat, epoksin, resin, alumunium hair spray.
PATOFISIOLOGI:
Hipersensitivitas bronkus Fisika
Kimia
Farmakologi
Orang normal juga dapat berkembang reaktivitas setelah infeksi virus dan
terpapar ozon.
Pada asma akan ditemui :
Hipertropi dan hiperplasia otot polos sal. nafas.
ketebalan sal.nafas reaksi inflamasi edema.
Hipertropi glandulamukosa dan hipersekresi mukus.

nci mekanisme patologis pembebasan :


- Mediator inflamasi ( hiperreaktivitas bronkus)
- Kerusakan sel-sel epitel bronkus
- permeabilitas mukosa menambah kerusakan lumen saluran nafas.
- Sel mast , sel sub mukosa, reseptor iritan kolinergik pada antar sel otot
polos bronkus.
- Hipertropi membran dasar lumen bronkus
- Inflamasi
- Hipersekresi mukus.
Hasil Diagnosa:

- Sel-sel inflamasi
- Leukosit ditemui dlm sirkulasi dan paru-paru serta lumen saluran nafas.
- Eusinofil, netrofil, makrofag alveolar.
- Limfosit ditemui dlm sal.nafas dan sekitar jaringan yang meradang.
Aspek Terapi Asma :
- Meminimalkan Inflamasi.
- Mengurangi sel-sel yang terlibat inflamasi pada asma sel mast 3X
s/d 5X lipat degranulasi sel mastmenginduksi bronkospasma. Ku

Peranan Sistem SarafAsma


Sal nafas diatur oleh:
Sist. Saraf Simpatis
Sist. Saraf Para Simpatis
Tonus otot polos sal. nafas diatur oleh nervus vagus (eferen)
merupakan
s. para simpatis/neurotransmiter asetilkolin stimulasi saraf ini
Bronkokontriksi.
- Stimulasi reseptor irritan kimia histamin bronkokontriksi.
Adrenergik:
Stimulus reseptor bronkokontriksi
Blokade reseptor bronkokontriksi
Stimulus reseptor 2 bronkodilatasi
.

OBAT ASMA
I. Umum ( Non Farmakoterapi )
a. Penyuluhan Pasien dan keluarga mengenai:
- Penyakit Asma
- Faktor Pencetus
- Cara Menghindarinya
b. Menghindari Faktor Pencetus ( makanan, obat, kebiasaan hidup, alergen)
c. Immunoterapi
d. Fisioterapi Nafas dan batuk yang efisien.
II. Farmakoterapi
Obat Asma 2 kelompok
a. Antiinflamasi
- Kortikosteroid (oral, inj, aerosol, MDI ( Metered Dose Inhaler).
- Kromalin (Sodium Cromoglycate, Nedocromil Sodium)
b. Bronkodilator
- 2 agonis reseptor adrenergik ( oral, inj, inhalasi )
- Methyl Xanthin Teofilin, Aminofilin ( oral, inj, supp )
- Antikolinergik Ipatropium bromida, Oxitropium.

c. Kelompok Lain
- Antihistamin ( Konvensional )
- Metrotexate Immunosupresan
- Inhibitor Lipoxygenase Zileuton.
BRONKODILATOR
1. Obat 2 Agonis selektif reseptor
adrenergik :
- Metaproterenol
- Isoetharin
- Albuterenol
- Terbutalin

Anda mungkin juga menyukai