GC & Gcms
GC & Gcms
Presented by :
1.
2.
3.
4.
5.
(5213413018)
Dwi Waluyo
(5213413052)
(5213413026)
(5213413060)
PENGERTIAN KROMATOGRAFI
Kromatograf adalah suatu teknik pemisahan molekul
berdasarkan perbedaan pola pergerakan antara fase
gerak dan fase diam untuk memisahkan komponen
(berupa molekul) yang berada pada larutan.
Molekul yang terlarut dalam fase gerak, akan melewati
kolom yang merupakan fase diam.Molekul yang
memiliki ikatan yang kuat dengan kolom akan
cenderung bergerak lebih lambat dibanding molekul
yang berikatan lemah. Dengan ini, berbagai macam tipe
molekul dapat dipisahkan berdasarkan pergerakan pada
kolom.
Setelah komponen terelusi dari kolom, komponen
tersebut dapat dianalisis dengan menggunakan detektor
INSTRUMENTASI GC
1. Gas Pengangkut (carrier gas)
Gas pengangkut/ pemasok gas (carrier gas) ditempatkan dalam
silinder bertekanan tinggi. Biasanya tekanan dari silinder
sebesar 150 atm. Tetapi tekanan ini sangat besar untuk
digunakan secara Iansung. Gas pengangkut harus memenuhi
persyaratan :
a. Harus inert, tidak bereaksi dengan cuplikan, cuplikan-pelarut,
dan material dalam kolom.
b. Murni dan mudah diperoleh, serta murah.
c. Sesuai/cocok untuk detektor.
d. Harus mengurangi difusi gas.
Gas-gas yang sering dipakai adalah : helium, argon, nitrogen,
karbon dioksida dan hidrogen. Gas helium dan argon sangat
baik, tidak mudah terbakar, tetapi sangat mahal. H 2 mudah
terbakar, sehingga harus berhati-hati dalam pemakaiannya.
Kadang-kadang digunakan juga CO2.
3.Kolom
4.Detektor
Detektor berfungsi sebagai pendeteksi komponenkomponen yang telah dipisahkan dari kolom secara
terus-menerus, cepat, akurat, dan dapat melakukan
pada suhu yang lebih tinggi. Fungsi umumnya
mengubah sifat-sifat molekul dari senyawa organik
menjadi arus listrik kemudian arus listrik tersebut
diteruskan ke rekorder untuk menghasilkan
kromatogram. Detektor yang umum digunakan:
a. Detektor hantaran panas (Thermal Conductivity
Detector_ TCD)
b. Detektor ionisasi nyala (Flame Ionization Detector_ FID)
c. Detektor penangkap elektron (Electron Capture Detector
_ECD)
d. Detektor fotometrik nyala (Falame Photomertic Detector
_FPD)
e.Detektor nyala alkali
f. Detektor spektroskopi massa
Beberapa sifat detektor yang digunakan dalam kromatografi gas adalah sebagai berikut :
Jenis Detektor
Jenis Sampel
Batas
Deteksi
Hantaran panas
Senyawa umum
5-100 ng
Gas
Pembawa
15-30
Ionisasi nyawa
Hidrokarbon
10-100 pg
20-60
30-60
200-500
Penangkap
elektron
Nitrogen-fosfor
0,05-1 pg
30-60
0,1-10 g
20-40
1-5
700-100
Fotometri nyala
(393 nm)
Halogen organic,
pestisida
Senyawa nitrogen
organik dan fospat
organic
Senyawa-senyawa
sulfur
10-100 pg
20-40
50-70
60-80
Fotometri nyala
(526 nm)
Senyawa-senyawa
fosfor
1-10 pg
20-40
120-170
100-150
Foto ionisasi
Senyawa yang
terionisasi dg UV
2 pg C/detik
30-40
Konduktivitas
elektrolitik
Halogen, N, S
0,5 pg C
12 pg S
4 pg N
20-40
80
Fourier
Transforminframerah (FTIR)
Senyawa-senyawa
organik
1000 pg
3-10
Selektif massa
Sesuai untuk
senyawa apapun
Sesuai untuk elemen
apapun
10 pg-10 ng
0,5-30
0,1-20 pg
60-70
Emisi atom
H2
Udara
5. Oven kolom
Kolom terletak didalam sebuah oven dalam
instrumen. Suhu oven harus diatur dan sedikit
dibawah titik didih sampel. Jika suhu diset
terlalu tinggi, cairan fase diam bisa teruapkan,
juga sedikit sampel akan larut pada suhu tinggi
dan bisa mengalir terlalu cepat dalam kolom
sehingga menjadi terpisah.
6.Rekorder
Rekorder berfungsi sebagai pengubah sinyal dari detektor
yang diperkuat melalui elektrometer menjadi bentuk
kromatogram. Dari kromatogram yang diperoleh dapat
dilakukan analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis
kualitatif dengan cara membandingkan waktu retensi
sampel dengan standar. Analisis kuantitatif dengan
menghitung luas area maupun tinggi dari kromatogram.
Sinyal analitik yang dihasilkan detektor disambungkan oleh
rangkaian elektronik agar bisa diolah oleh rekorder atau
sistem data.
Sebuah rekorder bekerja dengan menggerakkan kertas
dengan kecepatan tertentu.
Ada beberapa detektor yang dapat digunakan dalam
kromatografi gas. Detektor yang berbeda akan memberikan
berbagai jenis selektivitas.Detektor non selektif
merespon senyawa kecuali gas pembawa, Detektor selektif
meresponi berbagai senyawa dengan sifat fisik atau kimia
umum dan detektor khusus menanggapi suatu senyawa
kimia tunggal.
7. Komputer
KomponenGC selanjutnya adalah komputer.GC
modern menggunakan komputer yang dilengkapi
dengan perangkat lunaknya (software) untuk
digitalisasi signal detektor dan mempunyai beberapa
fungsi antara lain:
Memfasilitasi setting parameter-parameter
instrumen seperti: aliran fase gas; suhu oven dan
pemrograman suhu; serta penyuntikan sampel
secara otomatis.
Menampilkan kromatogram dan informasi-informasi
lain dengan menggunakan grafik berwarna.
Merekam data kalibrasi, retensi, serta perhitunganperhitungan dengan statistik.
Menyimpan data parameter analisis untuk analisis
senyawa tertentu
CARA PENGGUNAAN GC
Mengaktifkan GC
SEJARAH GCMS
Penggunaan spektrometer massa sebagai detektor dalam kromatografi
gas dikembangkan selama tahun 1950 setelah berasal oleh James dan
Martin pada tahun 1952..
Perkembangan terjangkau dan miniatur komputer telah membantu
dalam penyederhanaan penggunaan instrumen ini, serta
memungkinkan perbaikan besar dalam jumlah waktu yang dibutuhkan
untuk menganalisis sampel. Pada tahun 1964, Electronic Associates,
Inc (EAI), pemasok terkemuka AS komputer analog, mulai
pengembangan dikendalikan komputer spektrometer massa quadrupole
di bawah arahan Robert E. Finnigan..
Pada tahun 1996 top-of-the-line kecepatan tinggi GC-MS unit
menyelesaikan analisis accelerants api dalam waktu kurang dari 90
detik, sedangkan generasi pertama GC-MS akan diperlukan setidaknya
16 menit.
Pada tahun 2000-an instrumen GC komputerisasi / MS menggunakan
teknologi quadrupole telah menjadi baik penting untuk penelitian
kimia dan salah satu instrumen utama yang digunakan untuk analisis
organik. Instrumen GC komputerisasi / MS saat ini banyak digunakan
dalam pemantauan lingkungan air, udara, dan tanah, dalam regulasi
pertanian dan keamanan pangan, dan dalam penemuan dan produksi
obat-obatan.
PENGERTIAN GCMS
INSTRUMENTASI GCMS
1. KROMATOGRAFI GAS
a.Carrier Gas Supply
Gas pembawa(carrier gas)pada kromatografi gas sangatlah penting. Gas yang
dapat digunakan pada dasarnya haruslah inert, kering, dan bebas oksigen. Kondisi
seperti ini dibutuhkan karena gas pembawa ini dapat saja bereaksi dan dapat
mempengaruhi gas yang akan dipelajari atau diidentifikasi. Gas yang biasanya
digunakan yaitu He, N2, H2
b.Injeksi Sampel
Sejumlah kecil sampel yang akan dianalisis diinjeksikan pada mesin menggunakan
semprit kecil. Jarum semprit menembus lempengan karet tebal (Lempengan karet
ini disebut septum) yang mana akan mengubah bentuknya kembali secara otomatis
ketika semprit ditarik keluar dari lempengan karet tersebut.
c.Kolom
Ada dua tipe utama kolom dalam kromatografi gas-cair. Tipe pertama, tube
panjang dan tipis berisi material padatan; Tipe kedua, lebih tipis dan memiliki fase
diam yang berikatan dengan pada bagian terdalam permukaannya. Ada tiga hal
yang dapat berlangsung pada molekul tertentu dalam campuran yang diinjeksikan
pada kolom:
Molekul dapat berkondensasi pada fase diam.
Molekul dapat larut dalam cairan pada permukaan fase diam
Molekul dapat tetap pada fase gas
2. SPEKTROMETRI MASSA
a. Sumber Ion
Setelah melewati rangkaian gas kromatografi, sampel gas yang akan diuji dilanjutkan
melalui rangkaian spekstroskopi massa. Molekul-molekul yang melewati sumber ion
ini diserang oleh elektron, dan dipecah menjadi ionion positifnya.Tahap ini sangatlah
penting karena untuk melewati filter, partikel-partikel sampel haruslah bermuatan.
b. Filter
Selama ion melui rangkaian spekstroskopi massa, ion-ion ini melalui rangkaian
elektromagnetik yang menyaring ion berdasarkan perbedaan masa. Para ilmuwan
memisahkan komponen-komponen massa untuk kemudian dipilih yang mana yang
boleh melanjutkan yang mana yang tidak (prinsip penyaringan). Filter ini terus
menyaring ion-ion yang berasal dari sumber ion untuk kemudian diteruskan ke
detektor.
c. Detektor
Ada beberapa tipe detektor yang biasa digunakan. Detektor ionisasi nyala (FID),
merupakan detektor yang umum dan lebih mudah untuk dijelaskan daripada detektor
alternatif lainnya.
Dalam mekanisme reaksi, pembakaran senyawa organik merupakan hal yang sangat
kompleks. Selama proses, sejumlah ion-ion dan elektron-elektron dihasilkan dalam
nyala. Kehadiran ion dan elektron dapat dideteksi. Seluruh detektor ditutup dalam
oven yang lebih panas dibanding dengan temperatur kolom. Hal itu menghentikan
kondensasi dalam detektor.
3.Kombinasi GCMS
Saat GC dikombinasikan dengan MS, akan
didapatkan sebuah metode analisis yang sangat
bagus. Peneliti dapat menganalisis larutan organik,
memasukkannya ke dalam instrumen,
memisahkannya menjadi komponen tinggal dan
langsung mengidentifikasi larutan tersebut.
Selanjutnya, peneliti dapat menghitung analisa
kuantitatif dari masing-masing komponen. Pada
Gambar 4, sumbu z menyatakan kelimpahan senyawa,
sumbu x menyatakan spektrum kromatografi, dan
sumbu y menyatakan spektrum spektroskopi massa.
Untuk menghitung masing-masing metode dapat
divisualisasikan ke dalam grafik dua dimensi.
2. Forensik kriminal
GC-MS dapat menganalisis partikel dari tubuh manusia untuk
membantu menghubungkan kriminal untuk kejahatan .
Analisis api puing-puing dengan menggunakan GC-MS mapan,
dan bahkan ada American Society didirikan untuk Bahan
Pengujian (ASTM) standar untuk analisis puing-puing
kebakaran. GCMS / MS sangat berguna di sini sebagai sampel
sering mengandung matriks yang sangat kompleks dan hasil,
yang digunakan di pengadilan, harus sangat akurat.
3. Penegakan hukum
GC-MS semakin banyak digunakan untuk mendeteksi narkotika
ilegal, dan akhirnya dapat menggantikan anjing mengendus
obat. Hal ini juga sering digunakan dalam toksikologi forensik
untuk menemukan obat dan / atau racun dalam spesimen
biologi dari tersangka, korban, atau almarhum .
4. Analisis Olahraga anti-doping
GC-MS adalah alat utama yang digunakan dalam olahraga antidoping laboratorium untuk menguji sampel urine atlet untuk
dilarang obat meningkatkan kinerja, misalnya steroid anabolik