Anda di halaman 1dari 27

GC & GCMS

Presented by :

1.
2.
3.
4.
5.

Ika Wahyunigwisnu Arimurti (5213413016)


Amalia Larasati

(5213413018)

Dwi Waluyo

(5213413052)

Candita Heidy Puspita


Rezang Patuh Rohmad

(5213413026)
(5213413060)

PENGERTIAN KROMATOGRAFI
Kromatograf adalah suatu teknik pemisahan molekul
berdasarkan perbedaan pola pergerakan antara fase
gerak dan fase diam untuk memisahkan komponen
(berupa molekul) yang berada pada larutan.
Molekul yang terlarut dalam fase gerak, akan melewati
kolom yang merupakan fase diam.Molekul yang
memiliki ikatan yang kuat dengan kolom akan
cenderung bergerak lebih lambat dibanding molekul
yang berikatan lemah. Dengan ini, berbagai macam tipe
molekul dapat dipisahkan berdasarkan pergerakan pada
kolom.
Setelah komponen terelusi dari kolom, komponen
tersebut dapat dianalisis dengan menggunakan detektor

SEJARAH KROMATOGRAFI GAS

Kromatografi pertama kali diperkenalkan oleh


Michael Tswest (1906), seorang ahli botani Rusia.
Tswest menyiapkan kolom yang diisi dengan serbuk
kalsium karbonat, dan kedalamnya dituangkan
campuran pigmen tanaman yang dilarutkan dalam
eter. Secara mengejutkan, pigmen memisahkan dan
membentuk lapisan berwarna di sepanjang kolom. Ia
menamakan kromatografi pada teknik pemisahan
baru ini, dimana chroma berarti warna serta
graphein yang berarti tulisan. Kemudian
kimiawan dari Swiss Richard Martin Willsttter
(1872-1942) menerapkan teknik ini untuk risetnya
yakni untuk pemisahan pigmen klorofil.

PENGERTIAN KROMATOGRAFI GAS

Kromatografi gas (GC) adalah jenis umum dari


kromatografi yang digunakan dalam
kimia analitik untuk memisahkan dan
menganalisis senyawa yang dapat menguap
tanpa dekomposisi. GC dapat digunakan untuk
pengujian kemurnian zat tertentu, atau
memisahkan komponen yang berbeda dari
campuran (jumlah relatif komponen tersebut
juga dapat ditentukan). GC dapat digunakan
dalam mengidentifikasi suatu senyawa.

PRINSIP KERJA GCMS

JENIS DAN MACAM ALAT GC


Berdasarkan fasa diamnya, kromatografi gas
dibagi menjadi dua bagian yaitu :
1. Gas Liquid Chromatography (GLC), fasa diamnya
berwujud cair. Cairan tersebut merupakan cairan
yang tidak mudah menguap yang melekat pada
padatan pendukung yang inert berupa butiran
halus. Prinsip pemisahannya berdasarkan
perbedaan partisi komponen-komponen dari suatu
sampel di antara fasa diam dan fasa gerak.
2. Gas Solid Chromatography (GSC), fasa diamnya
berwujud padat. Padatan yang digunakan misalnya
karbon, zeolit dan silika gel. Prinsip pemisahannya
berdasarkan adsorpsi terhadap fasa diam.

INSTRUMENTASI GC
1. Gas Pengangkut (carrier gas)
Gas pengangkut/ pemasok gas (carrier gas) ditempatkan dalam
silinder bertekanan tinggi. Biasanya tekanan dari silinder
sebesar 150 atm. Tetapi tekanan ini sangat besar untuk
digunakan secara Iansung. Gas pengangkut harus memenuhi
persyaratan :
a. Harus inert, tidak bereaksi dengan cuplikan, cuplikan-pelarut,
dan material dalam kolom.
b. Murni dan mudah diperoleh, serta murah.
c. Sesuai/cocok untuk detektor.
d. Harus mengurangi difusi gas.
Gas-gas yang sering dipakai adalah : helium, argon, nitrogen,
karbon dioksida dan hidrogen. Gas helium dan argon sangat
baik, tidak mudah terbakar, tetapi sangat mahal. H 2 mudah
terbakar, sehingga harus berhati-hati dalam pemakaiannya.
Kadang-kadang digunakan juga CO2.

2. Tempat injeksi ( injection port)


Penginjeksian sampel adalah hal yang penting
dalam kromatografi gas,terutama untuk
mencegah resolusi yang buruk serta penyebaran
sampel yang tidaksesuai. Alat yang biasa
digunakan untuk menginjeksikan sampel adalah
mycrosyringe (penyemprot mikro). Sampel gas
atau cair diinjeksikan melalui diafragma silikonkaret/sekat (septum) menuju penguap cahaya
pada kolom utama(port sampel biasanya sekitar
50oC di atas titik didih komponen sampel yang
paling menguap). Biasanya ukuran sampel
bervariasi dari 0.1 L hingga 20 L. Kolum
kapiler membutuhkan sampel yang lebih kecil ( ~
10-3 L).

3.Kolom

Kolom merupakan jantung kromatografi gas,


dimana terjadi pemisahan komponen-komponen
cuplikan. Pada kromatografi gas terdapat dua jenis
kolom yang biasa dipakai, antara lain kolom tertutup
(packed) dan kolom kapiler (capilary). Panjang kolom
kromatografi antara 2-50 meter atau bahkan lebih.
Biasanya terbuat dari stainless steel, gelas, silica
gabungan, atau teflon. Agar cocok pada saat
termostating,biasanya dibentuk spiral dengan
diameter 10-30 cm.

4.Detektor
Detektor berfungsi sebagai pendeteksi komponenkomponen yang telah dipisahkan dari kolom secara
terus-menerus, cepat, akurat, dan dapat melakukan
pada suhu yang lebih tinggi. Fungsi umumnya
mengubah sifat-sifat molekul dari senyawa organik
menjadi arus listrik kemudian arus listrik tersebut
diteruskan ke rekorder untuk menghasilkan
kromatogram. Detektor yang umum digunakan:
a. Detektor hantaran panas (Thermal Conductivity
Detector_ TCD)
b. Detektor ionisasi nyala (Flame Ionization Detector_ FID)
c. Detektor penangkap elektron (Electron Capture Detector
_ECD)
d. Detektor fotometrik nyala (Falame Photomertic Detector
_FPD)
e.Detektor nyala alkali
f. Detektor spektroskopi massa

Beberapa sifat detektor yang digunakan dalam kromatografi gas adalah sebagai berikut :
Jenis Detektor

Jenis Sampel

Batas
Deteksi

Kecepatan Alir (ml/menit)

Hantaran panas

Senyawa umum

5-100 ng

Gas
Pembawa
15-30

Ionisasi nyawa

Hidrokarbon

10-100 pg

20-60

30-60

200-500

Penangkap
elektron
Nitrogen-fosfor

0,05-1 pg

30-60

0,1-10 g

20-40

1-5

700-100

Fotometri nyala
(393 nm)

Halogen organic,
pestisida
Senyawa nitrogen
organik dan fospat
organic
Senyawa-senyawa
sulfur

10-100 pg

20-40

50-70

60-80

Fotometri nyala
(526 nm)

Senyawa-senyawa
fosfor

1-10 pg

20-40

120-170

100-150

Foto ionisasi

Senyawa yang
terionisasi dg UV

2 pg C/detik

30-40

Konduktivitas
elektrolitik

Halogen, N, S

0,5 pg C
12 pg S
4 pg N

20-40

80

Fourier
Transforminframerah (FTIR)

Senyawa-senyawa
organik

1000 pg

3-10

Selektif massa

Sesuai untuk
senyawa apapun
Sesuai untuk elemen
apapun

10 pg-10 ng

0,5-30

0,1-20 pg

60-70

Emisi atom

H2

Udara

5. Oven kolom
Kolom terletak didalam sebuah oven dalam
instrumen. Suhu oven harus diatur dan sedikit
dibawah titik didih sampel. Jika suhu diset
terlalu tinggi, cairan fase diam bisa teruapkan,
juga sedikit sampel akan larut pada suhu tinggi
dan bisa mengalir terlalu cepat dalam kolom
sehingga menjadi terpisah.

6.Rekorder
Rekorder berfungsi sebagai pengubah sinyal dari detektor
yang diperkuat melalui elektrometer menjadi bentuk
kromatogram. Dari kromatogram yang diperoleh dapat
dilakukan analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis
kualitatif dengan cara membandingkan waktu retensi
sampel dengan standar. Analisis kuantitatif dengan
menghitung luas area maupun tinggi dari kromatogram.
Sinyal analitik yang dihasilkan detektor disambungkan oleh
rangkaian elektronik agar bisa diolah oleh rekorder atau
sistem data.
Sebuah rekorder bekerja dengan menggerakkan kertas
dengan kecepatan tertentu.
Ada beberapa detektor yang dapat digunakan dalam
kromatografi gas. Detektor yang berbeda akan memberikan
berbagai jenis selektivitas.Detektor non selektif
merespon senyawa kecuali gas pembawa, Detektor selektif
meresponi berbagai senyawa dengan sifat fisik atau kimia
umum dan detektor khusus menanggapi suatu senyawa
kimia tunggal.

7. Komputer
KomponenGC selanjutnya adalah komputer.GC
modern menggunakan komputer yang dilengkapi
dengan perangkat lunaknya (software) untuk
digitalisasi signal detektor dan mempunyai beberapa
fungsi antara lain:
Memfasilitasi setting parameter-parameter
instrumen seperti: aliran fase gas; suhu oven dan
pemrograman suhu; serta penyuntikan sampel
secara otomatis.
Menampilkan kromatogram dan informasi-informasi
lain dengan menggunakan grafik berwarna.
Merekam data kalibrasi, retensi, serta perhitunganperhitungan dengan statistik.
Menyimpan data parameter analisis untuk analisis
senyawa tertentu

CARA PENGGUNAAN GC

Mengaktifkan GC

1. Aktifkan Un-interrupable Power Supply (UPS) jika ada.


2. Buka katup gas (alirkan gas ke GC)
- Gas Helium (He) sebagai gas pembawa (carier)
- Gas Nitrogen (N2) sebagai pembawa (carier) dan sebagai make up gas (FID)
- Gas Hydrogen (H2) sebagai gas pembakar (FID)
- Gas Compress Air sebagai pembakar (FID)
3. Aktifkan computer.
4. Aktifkan Gas Chromatography (GC) dengan tombol On/Off berada di sisi kiri
bawah, tunggu hingga GC selesai initialisasi & self test (kira-kira 2 menit).
5. Aktifkan software chemstation dengan doble Program click kiri icon
instrument 1 online atau klik start Instrument 1 online. ChemStation
6. Pastikan menu berada pada Load Method (Conditioning Methode) Method
Method and Run Control pilih metode yang diinginkan.
7. Sebelum digunakan, pastikan column sudah diconditioning dengan suhu 20 oC
dibawah suhu maximum column atau diatas suhu operational tetapi tidak
diperbolehkan melewati suhu max column seperti yang tertera di tag column.
8. Conditioning GC selama 30 menit. Pilih Methode yang akan digunakan
untuk analisa (Method and Run Control)

SEJARAH GCMS
Penggunaan spektrometer massa sebagai detektor dalam kromatografi
gas dikembangkan selama tahun 1950 setelah berasal oleh James dan
Martin pada tahun 1952..
Perkembangan terjangkau dan miniatur komputer telah membantu
dalam penyederhanaan penggunaan instrumen ini, serta
memungkinkan perbaikan besar dalam jumlah waktu yang dibutuhkan
untuk menganalisis sampel. Pada tahun 1964, Electronic Associates,
Inc (EAI), pemasok terkemuka AS komputer analog, mulai
pengembangan dikendalikan komputer spektrometer massa quadrupole
di bawah arahan Robert E. Finnigan..
Pada tahun 1996 top-of-the-line kecepatan tinggi GC-MS unit
menyelesaikan analisis accelerants api dalam waktu kurang dari 90
detik, sedangkan generasi pertama GC-MS akan diperlukan setidaknya
16 menit.
Pada tahun 2000-an instrumen GC komputerisasi / MS menggunakan
teknologi quadrupole telah menjadi baik penting untuk penelitian
kimia dan salah satu instrumen utama yang digunakan untuk analisis
organik. Instrumen GC komputerisasi / MS saat ini banyak digunakan
dalam pemantauan lingkungan air, udara, dan tanah, dalam regulasi
pertanian dan keamanan pangan, dan dalam penemuan dan produksi
obat-obatan.

PENGERTIAN GCMS

GC-MS adalah singkatan dari Gas


Chromatography-Mass Spectrometri. Instrumen
alat ini adalah gabungan dari alat GC dan MS,
hal ini berarti sampel yang hendak diperiksa
diidentifikasi dahulu dengan alat GC (Gas
Chromatography) baru, kemudian diidentifikasi
dengan alat MS (Mass Spectrometry). GC dan MS
merupakan kombinasi kekuatan yang simultan
untuk memisahkan dan mengidentifikasi
komponen-komponen campuran.

INSTRUMENTASI GCMS

KROMATOGRAFI GAS (GC)


SPEKTROMETRI MASSA (MS)

1. KROMATOGRAFI GAS
a.Carrier Gas Supply
Gas pembawa(carrier gas)pada kromatografi gas sangatlah penting. Gas yang
dapat digunakan pada dasarnya haruslah inert, kering, dan bebas oksigen. Kondisi
seperti ini dibutuhkan karena gas pembawa ini dapat saja bereaksi dan dapat
mempengaruhi gas yang akan dipelajari atau diidentifikasi. Gas yang biasanya
digunakan yaitu He, N2, H2
b.Injeksi Sampel
Sejumlah kecil sampel yang akan dianalisis diinjeksikan pada mesin menggunakan
semprit kecil. Jarum semprit menembus lempengan karet tebal (Lempengan karet
ini disebut septum) yang mana akan mengubah bentuknya kembali secara otomatis
ketika semprit ditarik keluar dari lempengan karet tersebut.
c.Kolom
Ada dua tipe utama kolom dalam kromatografi gas-cair. Tipe pertama, tube
panjang dan tipis berisi material padatan; Tipe kedua, lebih tipis dan memiliki fase
diam yang berikatan dengan pada bagian terdalam permukaannya. Ada tiga hal
yang dapat berlangsung pada molekul tertentu dalam campuran yang diinjeksikan
pada kolom:
Molekul dapat berkondensasi pada fase diam.
Molekul dapat larut dalam cairan pada permukaan fase diam
Molekul dapat tetap pada fase gas

2. SPEKTROMETRI MASSA
a. Sumber Ion
Setelah melewati rangkaian gas kromatografi, sampel gas yang akan diuji dilanjutkan
melalui rangkaian spekstroskopi massa. Molekul-molekul yang melewati sumber ion
ini diserang oleh elektron, dan dipecah menjadi ionion positifnya.Tahap ini sangatlah
penting karena untuk melewati filter, partikel-partikel sampel haruslah bermuatan.
b. Filter
Selama ion melui rangkaian spekstroskopi massa, ion-ion ini melalui rangkaian
elektromagnetik yang menyaring ion berdasarkan perbedaan masa. Para ilmuwan
memisahkan komponen-komponen massa untuk kemudian dipilih yang mana yang
boleh melanjutkan yang mana yang tidak (prinsip penyaringan). Filter ini terus
menyaring ion-ion yang berasal dari sumber ion untuk kemudian diteruskan ke
detektor.
c. Detektor
Ada beberapa tipe detektor yang biasa digunakan. Detektor ionisasi nyala (FID),
merupakan detektor yang umum dan lebih mudah untuk dijelaskan daripada detektor
alternatif lainnya.
Dalam mekanisme reaksi, pembakaran senyawa organik merupakan hal yang sangat
kompleks. Selama proses, sejumlah ion-ion dan elektron-elektron dihasilkan dalam
nyala. Kehadiran ion dan elektron dapat dideteksi. Seluruh detektor ditutup dalam
oven yang lebih panas dibanding dengan temperatur kolom. Hal itu menghentikan
kondensasi dalam detektor.

PRINSIP DAN CARA KERJA GCMS


1.Kromatograf Gas (Gas Chromatography)
Kromatografi gas(GC) merupakan jenis kromatografi yang
digunakan dalam kimia organik untuk pemisahan dan
analisis. GC dapat digunakan untuk menguji kemurnian dari
bahan tertentu, atau memisahkan berbagai komponen dari
campuran. Dalam beberapa situasi, GC dapat membantu
dalam mengidentifikasi sebuah senyawa kompleks.
Dalam kromatografi gas, fase yang bergerak adalah sebuah
operator gas, yang biasanya gas murni seperti helium atau
yang tidak reactive seperti gas nitrogen.

2.Spektroskopi Massa (Mass Spectrometry)


Umumnya spektrum massa diperoleh dengan
mengubah senyawa suatu sample menjadi ion-ion
yang bergerak cepat yang dipisahkan
berdasarkan perbandingan massa terhadap
muatan.
Spektroskopi massa mampu menghasilkan
berkas ion dari suatu zat uji, memilah ion
tersebut menjadi spektum yang sesuai dengan
perbandingan massa terhadap muatan dan
merekam kelimpahan relatif tiap jenis ion yang
ada.

3.Kombinasi GCMS
Saat GC dikombinasikan dengan MS, akan
didapatkan sebuah metode analisis yang sangat
bagus. Peneliti dapat menganalisis larutan organik,
memasukkannya ke dalam instrumen,
memisahkannya menjadi komponen tinggal dan
langsung mengidentifikasi larutan tersebut.
Selanjutnya, peneliti dapat menghitung analisa
kuantitatif dari masing-masing komponen. Pada
Gambar 4, sumbu z menyatakan kelimpahan senyawa,
sumbu x menyatakan spektrum kromatografi, dan
sumbu y menyatakan spektrum spektroskopi massa.
Untuk menghitung masing-masing metode dapat
divisualisasikan ke dalam grafik dua dimensi.

4.Metode Analisis Cromatography Mass Spectrometry


(GCMS)
Pada metode analisis GCMS (Gas Cromatografy Mass
Spektroscopy) adalah dengan membaca spektra yang terdapat
pada kedua metode yang digabung tersebut. Padaspektra GCjika
terdapatbahwa dari sampelmengandung banyak senyawa,
yaituterlihat dari banyaknya puncak (peak) dalam spektra GC
tersebut. Berdasarkan data waktu retensi yang sudah diketahui
dari literatur, bisa diketahui senyawaapa saja yang ada dalam
sampel.
Selanjutnya adalah dengan memasukkan senyawa yang diduga
tersebut ke dalam instrumen spektroskopi massa. Hal ini dapat
dilakukan karena salah satu kegunaan dari kromatografi gas
adalah untuk memisahkan senyawa-senyawa dari suatu sampel.
Setelah itu, didapat hasil dari spektra spektroskopi massapada
grafik yang berbeda

APLIKASI KEGUNAAN ALAT GCMS


1. Pemantauan lingkungan dan pembersihan
GC-MS menjadi alat pilihan untuk melacak
polutan organik di lingkungan. Biaya peralatan
GC-MS telah menurun secara signifikan, dan
kehandalan telah meningkat pada saat yang
sama, yang telah memberikan kontribusi terhadap
adopsi meningkat dalam studi lingkungan . Ada
beberapa senyawa yang GC-MS tidak cukup
sensitif, termasuk pestisida dan herbisida
tertentu, tetapi untuk analisis organik sebagian
besar sampel lingkungan, termasuk banyak kelas
utama pestisida, sangat sensitif dan efektif.

2. Forensik kriminal
GC-MS dapat menganalisis partikel dari tubuh manusia untuk
membantu menghubungkan kriminal untuk kejahatan .
Analisis api puing-puing dengan menggunakan GC-MS mapan,
dan bahkan ada American Society didirikan untuk Bahan
Pengujian (ASTM) standar untuk analisis puing-puing
kebakaran. GCMS / MS sangat berguna di sini sebagai sampel
sering mengandung matriks yang sangat kompleks dan hasil,
yang digunakan di pengadilan, harus sangat akurat.
3. Penegakan hukum
GC-MS semakin banyak digunakan untuk mendeteksi narkotika
ilegal, dan akhirnya dapat menggantikan anjing mengendus
obat. Hal ini juga sering digunakan dalam toksikologi forensik
untuk menemukan obat dan / atau racun dalam spesimen
biologi dari tersangka, korban, atau almarhum .
4. Analisis Olahraga anti-doping
GC-MS adalah alat utama yang digunakan dalam olahraga antidoping laboratorium untuk menguji sampel urine atlet untuk
dilarang obat meningkatkan kinerja, misalnya steroid anabolik

5. Makanan, minuman dan analisis parfum


Makanan dan minuman mengandung banyak senyawa aromatik ,
beberapa secara alami hadir dalam bahan baku dan beberapa
membentuk selama pemrosesan. GC-MS secara luas digunakan untuk
analisis senyawa ini yang meliputi ester , asam lemak , alkohol ,
aldehida , senyawa terpen dll Hal ini juga digunakan untuk
mendeteksi dan mengukur kontaminan dari pembusukan atau
pemalsuan yang mungkin berbahaya dan yang sering dikendalikan
oleh lembaga pemerintah, misalnya pestisida .
6. Kedokteran
Puluhan penyakit metabolik bawaan juga dikenal sebagai kesalahan
metabolisme bawaan sekarang terdeteksi oleh tes skrining bayi baru
lahir, terutama pengujian menggunakan gas kromatografispektrometri massa. GC-MS dapat menentukan senyawa dalam urine
bahkan dalam konsentrasi kecil. Senyawa ini biasanya tidak hadir
tetapi muncul pada individu yang menderita gangguan metabolisme.
Hal ini semakin menjadi cara yang umum untuk mendiagnosa IEM
untuk diagnosis dini dan pengobatan lembaga akhirnya mengarah ke
hasil yang lebih baik. Sekarang mungkin untuk menguji bayi yang
baru lahir selama lebih dari 100 gangguan metabolisme genetik
dengan tes urine saat lahir didasarkan pada GC-MS.

Anda mungkin juga menyukai