Anda di halaman 1dari 23

Pistilum

(putik)
Kelompok 4 :
1. Alif Rosyidah El Baroroh
2. Anisa Melia Ashof
3. Badrul Munir Arrosadi
4. Clara Kartika Aprilia Pratiwi
5. Faiza Nur Imawati Ningsih

Pistilum
Tumbuhan angiospermae umumnya
mempunyai megasporofl (daun buah)
yang berkembang ke dalam suatu
pistilum
Putik mengalami diferensiasi menjadi 3
bagian:
- Bagian basal yang menggembung
disebut ovarium (bakal buah)
- Bagian yang memanjang disebut stilus
(tangkai putik)
- Bagian ujung stilus disebut stigma
(kepala putik)

gambar

Megasporangium
Megasporangium atau kandung
lembaga bersama jaringan protektif
(pelindung) disebut ovulum (bakal
biji)
Merupakan hasil perkembangan dari
sel megaspora yang berfungsi pada
proses megasporogenesis

Susunan Ovulum
Megasporangium (kandung lembaga
= embryo sacc)
Nuselus (jaringan yang
menyelubungi kandung lembaga)
Integumen (jaringan yang
menyelubungi nuselus)
Funikulus (tangkai yang mendukung
bakal biji)

Gambar bagian ovulum

Tipe Ovulum

Ortotropus : Mikropil menghadap ke


atas terletak segaris dengan hilus

Hemianaropus : Mikropil dan hilus


letaknya berdekatan.
Anatropus : Ovulum berbentuk kurva.
Amftropus : Nuselus dan integumen
terletak kurang lebih di sudut
funikulus.
Kampilotropus : Ovulum berbentuk
seperti sepatu kuda

Gambar perkembangan
ovulum

Integumen
Kebanyakan mempunyai satu
integumen (unitegmik) atau atau
dua integumen (bitegmik)
Ovulum tidak berintegumen
disebut ategemik
Ovulum umumnya berasal dari
jaringan plasenta di dalam ovarium,
integumen berasal dari bagian
primordium ovulum

Beberapa spesies ditemukan adanya


integumen ketiga (arilus)
contohnya pada ulmus yang
perkembangannya berasal dari
pembelahan integumen luar, tetapi
struktu tersebut bisa berasal dari
pangkal ovarium
Pada anggota Euphorbiaceae dikenal
adanya karunkula yang berasal dari
poliferasi sel integumen dari derah

gambar

mikropil
Merupakan suatu celah atau lubang
yang dibentuk dari integumen luar atau
integumen dalam
Lubang mikropil yang dibentuk oleh
integumen luar disebut eksostoma
contohnya pada suku Pontedericeae
Lubang mikropil yang dibentuk oleh
integumen dalam disebut
endostoma contohnya pada suku
Centrospesmeales dan Plumbaginales

gambar

Tapetum integumen
(endotelium)
Merupakan lapisan tunggal, dijumpai
pada beberapa taksa yang bertipe
integumen unitegmik.
Dijumpai pada beberapa taksa seperti
Compositae, Dentibulariaceae dan
Orobanchaceae
Pada Compositae endotelium lebih dari
satu lapis sel, 1-2 lapisan seperti pada
bunga matahari
Endotelium berfungsi nutritif,
membantu tranportasi bahan makanan
dari integmen kekantong embrio

Hipostase dan epistase


Hipostase adalah sekelompok sel
yang terdapat di bawah kantong
embrio di bagian khalaza,
berhadapan dengan jaringan
pengangkut yang ada di funikulus.
Merupakan derifat sel-sel nuselus
dibawah kantong embrio.
Hipostase mempunyai dinding yang
tebal dari lignin dan sedikit sitoplasma
Terdapat di beberapa suku seperti
Crossosomateceae dan Umbelliferae

Epistase merupakan jaringan yang


letaknya di daerah mikropil dan
dibentuk oleh sel epidermis
nuselus
Strukturnya seperti kaliptra pada
akar sehingga disebut tudung
nuselus(operkulum)

Obturator
Obturator adalah jaringan dari
poliferasi sel-sel funikulus (pada
famili Achanthaceae,
Anacardiaceae, Labiateae dan
Magnolicea) atau plasenta
(Euphorbiaceae dan Cuscutaeae).
Jaringan ini berfungsi untuk membantu
pembuahan yang memandu bulu
pollen menuju mikropil
Sel-selnya mengalami degenerasi
setelah pembuahan.

Nuselus
Merupakan dinding
megasporangium
Setiap ovulum hanya mempunyai
satu lapisan nuselus
Yang mempunyai dua lapisan antara
lain adalah Aegle marmelus dan
Hydrocleis nymphoides.

pada awal terbentuknya ovulum


nuselus terbentuk terlebih dahulu,
terdiri atas sel-sel yang homogen
diselubungi oleh epidermis.
Dibawah sel epidermis terdapat
sekelompok sel arkesporium
Arkesporium berfungsi sepagai sel
induk megaspora (sel sporogen)

gambar

Bedasar asal asal sel sporogen


sel induk megaspora
dibedakan menjadi :
Tenuinuselat: sel sporogen adalah sel
hipodermal sehingga sel sporogen
berbatasan langsung dengan sel
eidermis.
Krasinuselat: sel arkesporim (sel
hipodermal) membelah tranversal
menghasilkan dua sel, sel bagian luar
(parietal primer) dan sel bagian dalam
(sel sporogen). Sel parietl tidak
membelah atau membelah secara
peiriklinal/antiklinal sehingga sel
sporogen sel sporogen menjadi
terbungkus di dalam nuselus yang
masif (utuh dan padat, di dalamnya

gambar

Anda mungkin juga menyukai