Anda di halaman 1dari 22

SUPPOSITORIA

Pramudita Dwi Apsari, S.Farm., Apt.

Teknologi Pembuatan Obat (XII Far)

APA ITU SUPPOSITORIA ??


Sediaan padat dalam berbagai bentuk dan
bobot, yang diberikan melalui rektum,
vagina, atau uretra; umumnya meleleh,
melunak atau melarut pada suhu tubuh (FI
IV)

UMUMNYA BERBENTUK
TORPEDO

SUPPOSITORIA

an
a
i
d
se
k
u
t
a ra a
n
c
e
b
n
atu denga h pad
u
s
la
h
a
a
e
y
l
c
k
n
a
a
n
u
d
n
a
a
a
i
t
u
l
ri a
aka ang a r, me
o
au
t
t
i
m
a
s
e
b
l
u
o
p
a
b
p
lu
Sup at yang elalui n mele fek lok
pad kkan m ia aka rikan e
su
be
na
a
a
m
m
e
m
m
k.
i
m e uh , d i
n
m
a
tub elarut d
siste
m
u
a
t
a

Lokal : hanya bekerja pada daerah yang


dikehendaki
Ex. : Anusol suppo (wasir),
Dulcolax suppo (memperlancar
BAB)
Sistemik : ikut peredaran darah
Ex. : Primperan suppo (anti muntah)
Aminofilin suppo (anti asma)
Asetosal suppo (analgetika)
Diazepam suppo (anti kejang)

MACAM BENTUK & UKURAN


SUPOSITORIA
REKTAL SUPPOSITORIA
Biasa disebut suppositoria saja, digunakan per rektal
berbentuk peluru, lonjong pada salah satu atau kedua
ujungnya dan biasa berbobot 2-3 gram yaitu dewasa 3 g
dan anak 2 g, sedangkan menurut FI IV kurang lebih 2 g.
Keunggulan Supositoria rektal berbentuk torpedo:
Jika bagian yang besar masuk melalui jaringan otot penutup
dubur , supositoria akan tertarik masuk dengan
sendirinya.
SUPOSITORIA URETRAL
(BACILLA, BOUGIES)
Digunakan lewat uretra
(Saluran kemih),
berbentuk batang
dengan panjang antara 714 cm.

MACAM BENTUK & UKURAN


SUPOSITORIA
SUPPOSITORIA VAGINAL
Disebut juga Ovula, bentuknya bulat atau
bulat telur, bola lonjong atau seperti kerucut
digunakan melalui vagina. Bobotnya antara 36 gram (FI III), umumnya 5 gram

TUJUAN PENGGUNAAN OBAT SUPPO


Dipakai untuk pengobatan lokal, baik didalan
rektum, vagina atau uretra, seperti pada
haemoroid dan infeksi lainnya.
Untuk distribusi sistemik, karena dapat diserap
oleh membran mukosa dalam rektum.
Jika digunakan saat obat secara oral tidak
memungkinkan
Aksi kerja awal akan cepat diperoleh, karena obat
diabsorpsi melalui mukosa rektum dan langsung
masuk ke dalam sirkulasi darah.
Agar terhindar dari perusakan obat oleh enzim
didalam saluran GI dan perubahan obat secara

K
U
T
N
E
B
T
A
B
O
N
A
G
N
U
T
KEUN
SUPPO
Dapat digunakan dalam pengobatan dg
efek lokal misalnya pada pengobatan
wasir atau infeksi rektal
Dapat digunakan utk pengobatan sistemis
pada :
a. Bayi atau orang dewasa yg mengalami
gangg. dg sist.pencernaan, misalnya
mual dan muntah
b. Bila obat rusak oleh asam/enzym
lambung atau bila obat merangsang
lambung
c. Absorbsi obat oleh selaput lendir rektal
langsung ke sirkulasi pembuluh darah,
sehingga penyerapan cepat atau kerja
lebih cepat.

BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


ABSORPSI OBAT PER REKTAL
FAKTOR FISIOLOGIS

Rektum mengandung sedikit cairan dengan pH 7,2 dan kapasitas


dapar rendah.
Epitel rektum sifatnya berlipoid maka permeabel terhadap obat
yang tidak terionasasi (obat yang mudah larut dalam lemak)
FAKTOR FISIKA-KIMIA OBAT DAN BASIS
Kelarutan obat : obat yang mudah larut dalam lemak akan lebih cepat

terabsorpsi daripada obat yang larut dalam air.


Kadar obat dalam basis: jika kadar obat semakin besar, absorpsi obat
semakin cepat.
Ukuran partikel : ukuran partikel obat akan mempengaruhi kecepatan
larutnya obat ke cairan rektum.
Basis supositoria : obat yg larut air dlm basis berlemak lbh cepat
dilepas dlm rektum

BAHAN DASAR SUPPOSITORIA


Bahan dasar suppositoria yg

umum digunakan oleum cacao


(lemak coklat), gelatin
tergliserinasi, minyak nabati
terhidrogenasi, campuran PEG
dengan berbagai bobot molekul
dan ester asam lemak PEG.
Bahan dasar lain: surfaktan
nonionik dapat digunakan ,

Sifat Bahan dasar suppo yang


ideal harus mempunyai sifat:
Padat pada suhu kamar sehingga dapat

dibentuk dengan tangan/dicetak, tetapi akan


melunak pada suhu rektum dan dapat
bercampur dengan cairan tubuh.
Tidak beracun dan tidak menimbulkan iritasi.
Dapat bercampur dengan bermacam-macam
obat.
Stabil dalam penyimpanan, tidak menunjukkan
perubahan warna dan bau serta pemisahan
obat.
Kadar air mencukupi untuk basis yg bukan
ol.cacao

OLEUM CACAO
Adalah trigliserida dari asam oleat, asam

stearat, asam palmitat; berwarna putih


kekuningan; padat, berbau seperti coklat dan
meleleh pada suhu 31o-34oC.
Karena mudah berbau tengik , harus disimpan
dalam wadah atau tempat sejuk, kering dan
terlindung dari cahaya.
Ol. Cacao menunjukkan polimorfisme
(mempunyai banyak bentuk kristal), karena
pemanasan tinggi.
Diatas titik leburnya ol.cacao akan meleleh
spt minyak dan akan kehilangan inti kristal
stabil yg berguna utk membentuk kristal
kembali

Ol.cacao meleleh pada suhu tubuh dan tidak

tercampurkan dengan cairan tubuh, maka dapat


menghambat difusi obat yang larut dalam lemak
pada tempat yang diobati.
Ol.cacao jarang dipakai untuk sediaan vagina karena
meninggalkan residu yang tidak dapat diserap,
sedangkan gelatin tergliserinasi jarang dipakai untuk
sediaan rektal karena disolusinya lambat.
Pemakaian air sebagai pelarut obat dengan bahan
ol.cacao sebaiknya dihindari karena:
Menyebabkan reaksi antara obat-obat didalam
supp
Mempercepat tengiknya ol.cacao
Jika airnya menguap, obat tersebut akan
mengkristal kembali dan dapat keluar dari supp.

KELEMAHAN OL.
CACAO
1.Mudah meleleh pada udara yang
panas
2.Dapat
menjadi
tengik
pada
penyimpanana yang lama
3.Titik lebur tidak stabil terhadap
penambahan bahan tertentu
4.Bersifat polimorfisme
5.Sering bocor selama pemakaian
6.Tidak dapat bercampur dengan cairan
sekresi tubuh

BENTUK KRISTAL OL.CACAO


Bentuk terjadi bila lelehan ol.cacao td

didinginkan segera pada suhu OC dan bentuk ini


mempunyai titik lebur 24 C
Bentuk terjadi bila lelehan ol.cacao td
diaduk2 pada suhu 18-23C dan bentuk ini
mempunyai titik lebur 28-31C
Bentuk stabil terjadi dari perubahan
perlahan-lahan bentuk disertai kontraksi volume.
Bentuk ini mempunyai titik lebur 34-35C
Bentuk terjadi dr pendinginan lelehan
ol.cacao yg sudah dingin (20C).Bentuk ini
mempunyai titik lebur 18C

NILAI TUKAR

Nilai tukar untuk mengetahui bobot ol. Cacao yang


mempunyai volume yang sama dengan 1 g obat.
Nilai tukar Ol. Cacao untuk 1 g obat:
Acidum

boricum : 0,65
Garam alkaloid : 0,7
Bismuthi subgallas: 0,37
Icthammolum
: 0,72
Tanninum : 0,68
Aminophylinum : 0,86
Bismuthi sub nitras: 0,20
Sulfonamidum : 0,60
Zinci oxydum
: 0,25

POLIETILEN GLIKOL (PEG)

Titik lebur 350-630C


Tidak meleleh pada suhu tubuh tetapi larut dalam cairan
sekresi tubuh.
Formula yang dipakai:
Bahan dasar tidak berair: PEG 4000 4% (25%) dan PEG
1000 96% (75%)
Bahan dasar berair: PEG 1540 30%, PEG 6000 50% dan
aqua + obat 20%.
Keuntungan:
1)
2)

3)

Tidak mengiritasi/ merangsang


Tidak ada kesulitan dengan titik leburnya, jika
dibandingkan dengan ol.cacao.
Tetap kontak dengan lapisan mukosa karena tidak
meleleh pada suhu tubuh.

Kerugian
1. Menarik cairan dari jaringan tubuh
setelah dimasukkan, sehingga terjadi
rasa yang menyengat. Diatasi dengan
mencelupkan supp ke dalam air sebelum
digunakan.
2. Dapat memperpanjang waktu disolusi
sehingga pelepasan obat terhambat.
Pembuatan supp dengan PEG dilakukan
dengan melelehkan bahan dasar lalu
dituang ke dalam cetakan seperti
pembuatan supp dengan bahan dasar
ol.cacao.

GELATIN

Dapat digunakan sebagai bahan dasar supp vaginal


Tidak melebur pada suhu tubuh, tetapi melarut dalam cairan
sekresi tubuh.
Penyimpanan harus ditempat yang dingin
Dapat juga untuk pembuatan supp uretra dengan formula:
gelatin 20, gliserin 60, dan aqua yang mengandung obat 20.
Kebaikan:
Diharapkan dapat memberikan efek yang cukup lama, lebih
lambat melunak dan lebih bercampur dengan cairan tubuh
jika dibandingkan dengan ol.cacao.
Keburukan:

1. Cenderung menyerap uap air karena gliserin yang


higroskopis dapat menyebabkan dehidrasi /iritasi
jaringan
2. Memerlukan tempat untuk melindungi dari udara
lembab agar bentuk dan konsistensinya terjaga.

METODE PEMBUATAN SUPP

Dengan tangan
hanya dapat dikerjakan untuk supp yang menggunakan bahan
dasar ol.cacao berskala kecil & jika bahan obat tidak tahan
terhadap pemanasan, kurang cocok untuk iklim panas.
Dengan mencetak hasil leburan
Cetakan harus dibasahi lebih dahulu dengan parafin cair (bahan
dasar gliserin-gelatin), tetapi ol cacao & PEG tidak dibasahi
karena
akan mengerut pada pendinginan dan mudah dilepas dari
cetakan.
Dengan kompresi
Proses penuangan, pendinginan & pelepasan supp dilakukan
dengan mesin secara otomatis. Kapasitas bisa sampai 3500-6000
supp/jam.

PEMERIKSAAN MUTU SUPPOSITORIA

Setelah dicetak, dilakukan


pemeriksaan sbb:
Penetapan kadar zat aktifnya &
disesuaikan dengan yang tertera
pada etiketnya.
Uji terhadap titik leburnya, terutama
jika menggunakan bahan dasar
ol.cacao
Uji kerapuhan, untuk menghindari
kerapuhan
selama pengangkutan

OVULA

Adalah sediaan padat, umumnya


berbentuk telur, mudah melembek dan
meleleh pada suhu tubuh, dapat melarut
dan digunakan sebagai obat luar khusus
untuk vagina.
Bahan dasar ovula harus dapat larut
dalam air atau meleleh pada suhu tubuh.
Bahan dasar dapat digunakan
ol.cacao/campuran PEG dalam berbagai
perbandingan.
Bobot ovula adalah 3-6 g, umumnya 5 g.
Disimpan dalam wadah tertutup baik dan
disimpan ditempat sejuk.

APOTEK SETIA BUDI


Jl. Let.Jend. Sutoyo no.76, Solo
Apoteker : Meiliana,S.Si., Apt.

COPY RESEP

Resep dari : dr. Susanto


2012
Dibuat
: 3 Desember 2012
Untuk
: Ny. Erni

Tgl Resep : 3 Desember


No.

R/ Bellad Extr mg 10
PEG 6000 47 %
PEG 4000 33 %
Aqua 20 %
m.f.supp dtd no.II
Suc
-ndetsatu R/

pcc

Meiliana,S.Si.,Apt.
SP. No. KP. 01.01.3.106875

: 10

Anda mungkin juga menyukai