JKN
Jakarta, 19 Maret 2016
INDAH KRISTINA
Tempat dan tanggal lahir,
Pendidikan
Maret 2008,
Strata 2 Magister manajemen Kesehatan
Oktober 2000,
Strata 1 Manajemen Informasi Kesehatan
September 1997,
Diploma 3 Manajemen Informasi Kesehatan &
Rekam Medis
Juli 1975,
Sekolah Perawat Kesehatan
Pekerjaan
Juli 1976 Desember 1977 Perawat RS U Budi Rahayu Pekalongan
Maret 1978 Desember 2010 RS PELNI
Perawat 1978 1990
Pelaksana Rekam Medis 1990- 1994
Ka Urs Rekam Medis 1994 2000
Ka Instalasi Rekam Medis 2000- Desember 2010
RS Royal Progress
Januari 2011 sekarang,
Ka Instalasi Rekam Medis
Tim Akreditasi RS
Tim Pengendali Pelayanan pasien BPJS
Apikes BHJ
: Pudir I,
Dosen : Apikes BHJ, Univ MH Thamrin
Organisasi
PORMIKI DPD_DKI
Bidang Diklat
Fraud ?
kesengajaan melakukan kesalahan
terhadap kebenaran untuk tujuan
mendapatkan sesuatu yang bernilai atas
kerugian orang lain, sebuah upaya
penipuan untuk memperoleh keuntungan
pribadi.
Mengapa Fraud ?
persepsi pemberi pelayanan akan
besaran INA CBG yang dianggap rendah
Mengapa Fraud ?
KPK mulai memikirkan sampai
penyelidikan
muncul
kekhawatiran besar
KERUGIAN NEGARA
DIPERKIRAKAN AKAN
BERTAMBAH?
a. penulisan
kode
diagnosis
yang
berlebihan/upcoding;
b. penjiplakan klaim dari pasien lain/cloning;
c. klaim palsu/phantom billing;
d. penggelembungan
tagihan
obat
dan
alkes/inflated bills;
e. pemecahan episode pelayanan/services
unbundling or fragmentation
f. rujukan semu/selfs-referals;
g. tagihan berulang/repeat billing;
h. memperpanjang
lama
perawatan/
prolonged length of stay;
i. memanipulasi kelas perawatan/type of
room charge;
j. membatalkan tindakan yang wajib
dilakukan/cancelled services;
Kompetensi Profesi
(Stanpro 377/2007)
1. Melaksanakan klasifikasi dan kodefikasi penyakit, masalahmasalah yang berkaitan dengan kesehatan dan tindakan
medis sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan keilmuan;
2. Menyelenggarakan pelayanan manajemen rekam medis dan
informasi kesehatan dengan menyertakan aspek hukum dan
etika profesi;
3. Melakukan penyelenggaraan manajemen rekam medis dan
informasi kesehatan;
4. Memelihara
dan
menjaga
mutu
rekam
medis
(manual/elektronis)
5. Mengelola dan menganalisis statistik kesehatan demi
menunjang pengambilan keputusan yang berkualitas ;
6. Mengelola unit kerja manajemen rekam medis dan informasi
kesehatan (Manajemen Informasi Kesehatan);
7. Kemitraan profesi; dan Meningkatkan kualitas profesional
melalui berbagai pelatihan dan pendalaman keilmuan
Hubungan
Rekam Medis Koding INAcbg
Rekam
Medis
Kodin
g
INACBGs
Group
Rekam
Medis
Data demografi pasien
Resume medis
Laporan operasi
Hasil pemeriksaan penunjang (P.A,
Patklin,Radiologi)
Catatan Perkembangan Pasien
Terintegrasi
Rekam
Medis
Dokter
PERAN PENULISAN
DIAGNOSIS DAN KODE INA-CBGs
Penulisan diagnosis
tdk lengkap
Pengkodean tidak
tepat
Kode
INA-CBG
Tidak
tepat
Tarif
rumah sakit
salah
Diagnosis
Utama adalah suatu diagnosis/kondisi
kesehatan yang menyebabkan pasien
memperoleh perawatan atau pemeriksaan,
yang ditegakkan pada akhir episode
pelayanan dan bertanggung jawab atas
kebutuhan sumber daya pengobatannya
Sekunder adalah diagnosis yang menyertai
diagnosis utama pada saat pasien masuk atau
yang terjadi selama episode pelayanan.
Lanjutan . . .
Komorbiditas adalah penyakit yang menyertai
diagnosis utama atau kondisi pasien saat masuk
dan membutuhkan pelayanan/asuhan khusus
setelah masuk dan selama rawat.
Komplikasi adalah penyakit yang timbul dalam
masa pengobatan dan memerlukan pelayanan
tambahan sewaktu episode pelayanan, baik yang
disebabkan oleh kondisi yang ada atau muncul
akibat dari pelayanan yang diberikan kepada
pasien.
HINDARI SINGKATAN
DIAGNOSIS/PROSEDUR
BP = Broncho Pneumonia
BP = Brachial Plexus
FA = Fibrillation Atrial
FA = Flour Albus
HAP = Haemorrhagic Anterpartum
HAP = Hospital Acquired Pneumonia
MR = Mitral Regurgitation
MR = Mental Retardation
PROBLEM KODING
ICD-10 & ICD-9CM
Langkah-langkah untuk
mengkoding:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Kondisi Multipel
Fraktur multipel, diagnosis utama dan sekundernya?
Fraktur multiple kembali kepada resources
terbanyak, diikuti dengan fraktur-fraktur lainnya
dimasukkan sebagai kode diagnosis sekunder, kalau
tidak jelas baru menggunakan kode multipel .7
Rule MB1.
Kondisi minor tercatat sebagai kondisi utama,
sedangkan kondisi yang lebih berarti dicatat
sebagai kondisi lain
Ketika kondisi minor atau yang telah
berlangsung lama, atau masalah insidental (
Kondisi Kejadian ), tercatat sebagai kondisi
utama,
Sedangkan kondisi yang lebih berarti, yang
sebenarnya (relevan) dengan pengobatan
yang diberikan dan/atau spesialisasi
perawatan, tercatat sebagai kondisi lain,
maka yang terakhir inilah yang dipilih
kembali sebagai kondisi utama.
CONTOH RULE MB 1
Kondisi
Kondisi
Rule MB2.
Beberapa kondisi dicatat sebagai
kondisi utama.
CONTOH RULE MB 2
Rule MB3.
Kondisi yang dicatat sebagai kondisi utama
ternyata merupakan gejala dari kondisi yang
telah didiagnosis dan diobati.
Kalau
CONTOH RULE MB 3
Kalau
Rule MB4.
SPESIFISITAS
CONTOH RULE MB 4
Kondisi
Rule MB5.
Diagnosis allternatif.
Kalau
Kalau
BPJS KESEHATAN
Pengajuan
Klaim ke
Kantor BPJS
Kesehatan
Data Rekam
Medik
Titik kritis :
Kesesuaian
diagnosa
dengan kode
diagnostik
Verifikasi
tagihan oleh
Verifikator BPJS
Kesehatan
Pembayaran
Koding
diagnosa
pelayanan
menurut ICD10 dan ICD-9
CM oleh Koder
Entri data
dengan
Software INA
CBGs
Data dasar pasien
Diagnosa &
tindakan INA
CBGs
Tarif
Kelengkapan
berkas
pengesahan
komdik/ Diryan
untul SL 3
akurasi,
kelengkapan
dan
konsistensi
dalam
mengkode
2. Kebutuhan untuk laporan statistik medis
3. Hanya melaporkan kode dan data yng jelas dan konsisten sesuai
RM dan kode data set nya
4. Klasifikasi penyakit / tindakan
5. Menolak untuk mengubah kode
6. Menolak untuk berpartisipasi atau mendukung kode untuk :
Meningkatkan pembayaran
Coder harus :
1. Patuh pada ketentuan pengkodean
2. Pilih urutan kode sesuai diagnosis dan prosedur
3. Menerapkan ketrampilan, pengetahuan coder ses
klasifikasi
4. Komunikasi data utk penetapan kode : pada data yang
tidak lengkap, tidak jelas, tidak konsisten atau tidak
tepat
5. Berkolaborasi membantu dokter utk mengetahui kode
sesuai pedoman
6. Memelihara dan meningkatkan kompetensi
7. Bertindak profesional
8. Mencegah berperilaku tdk etis dari kolega
Kesimpulan :
Fraud dapat dicegah, bilamana berbagai pihak dalam
mata rantai pelayanan kesehatan ( dokter dan coder )
profesional di bidang masing2
Saling evaluasi melalui kemitraan ( dokter dan coder )
terus menerus terjalin
Tidak terbukti melakukan fraud, tetapi sebaliknya
kendali mutu dan biaya pelayanan kesehatan terwujud
Up date terhadap issue terkini :