Anda di halaman 1dari 26

BUDIDAYA BUNGA

KRISAN
(CHRYSANTHEMUM)
DISUSUN OLEH:
1.Ella Dwi Bakti Ningsih
2.Ruqoiyah Al Karimah

BAB I PENDAHULUAN
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
KEGIATAN
USAHA
BAB III
RENCANA
PEMASARAN
BAB IV
PERENCANAAN
PERMODALAN

1.1. Profil Usaha


Nama Perusahaan : Gukhwa Yugjong
Hoesa
Alamat
:Sengkuang, kec. Kabawetan,
kab. Kepahiang, prof. Bengkulu
Pendiri
:Ruqoiyah A.K (Kim Hyo Hee)
dan Ella D.B.N (Park Ji Ae)
Produk
:Bunga Krisan Potong dan
Bunga
Krisan Pot
Email
: Gukhwa_aehoga@yahoo.com
Facebook
: Buin Byun Ji Ae / Buin Xi
Hyo Hee

BAB V PENUTUP
1

BAB I PENDAHULUAN
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
KEGIATAN
USAHA
BAB III
RENCANA
PEMASARAN
BAB IV
PERENCANAAN
PERMODALAN
BAB V PENUTUP

1.2. Latar Belakang


Bunga krisan merupakan salah satu
bunga yang paling lama dikenal dan
dibudidayakan dalam sejarah holtikultura.
Fakta
menunjukkan
bahwa
budidaya
tanaman krisan telah ada di Cina dan
Jepang sekitar 3000 tahun yang lalu.
Tanaman krisan mempunyai nama ilmiah
Chrysanthemum spp. Nama tersebut
berasal dari bahasa yunani yang berarti
keemasan.
Saat ini krisan (Chrysanthemum)
sangat populer di indonesia karena
memiliki keunggulan seperti variasi bentuk
dan warna yang begitu menakjubkan,
bahkan sampai sekarang banyak yang
masih mengembangkan berbagai variasi
menjadi variasi baru yang tak kalah cantik.
Keunggulan
2
3 lain yaitu bunga krisan dalam

BAB I PENDAHULUAN
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
KEGIATAN
USAHA
BAB III
RENCANA
PEMASARAN
BAB IV
PERENCANAAN
PERMODALAN
BAB V PENUTUP

1.3. Visi, Misi, dan Moto


Visi : Menjadi pusat pengembangan
budidaya
bunga
krisan
dan
sentra
penjualan bunga krisan potong serta bunga
krisan pot.
Misi : Memberikan pengarahan mengenai
cara budidaya krisan yang baik serta
pelayanan
kepada
masyarakat
akan
kebutuhan keindahan alami.
Moto : Gukhwa Yugjong hoesa : satisfied
the customer is number one

BAB II KEGIATAN USAHA


BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
KEGIATAN
USAHA
BAB III
RENCANA
PEMASARAN
BAB IV
PERENCANAAN
PERMODALAN
BAB V PENUTUP

2.1. Konsep Promosi


Kegiatan promosi sangat diperlukan
untuk meningkatkan pemasaran tanaman
hias krisan. Disamping itu kegiatan promosi
dilakukan agar konsumen paham akan
produk yang akan dibeli, baik jenis, kualitas
maupun harganya. Bentuk promosi yang
paling cepat mencapai sasaran adalah
dalam bentuk pameran. Selain itu ada juga
promosi yang dilakukan dalam bentuk iklan
layanan masyarakat, baik melewati media
cetak atau secara online.
Dengan mengadakan pameran ini akan
dapat memotivasi para pelaku usaha
tanaman hias krisan untuk berkarya dan
sekaligus mengenalkan kepada masyarakat
berbagai jenis produk krisan, sehingga
masyarakat akan mengenal tanaman hias
1
2
3
4
5
krisan.

BAB II KEGIATAN USAHA


BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
KEGIATAN
USAHA
BAB III
RENCANA
PEMASARAN

2.2. Target Pelanggan


Dalam pembudidayaan dan agrobisnis
krisan ini, kami menargetkan target-target
penjualan kepada pihak sebagai berikut;
Kepengurusan Penata Taman Gedung
Pemerintahan.
Kepengurusan Penata Taman Kota
(City Park).
Masyarakat .
Remaja-dewasa

BAB IV
PERENCANAAN
PERMODALAN
BAB V PENUTUP
2

BAB II KEGIATAN USAHA


BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
KEGIATAN
USAHA
BAB III
RENCANA
PEMASARAN
BAB IV
PERENCANAAN
PERMODALAN
BAB V PENUTUP

2.3. Prespektif Masa Depan Usaha


Karena bunga krisan banyak diminati,
sehingga usaha budidaya dan agribisnis
tanaman hias krisan tampak begitu cerah.
Dilihat dari pemenuhan pasar lokal bahkan
internasional, inilah yang menyebabkan
rating krisan semakin tinggi.
Disini kami Tak hanya membudidayaan
bunga hias krisan saja, akan tetapi untuk
kedepannya kami akan mendirikan tempat
produksi pengolahan berbagai jenis krisan.
Untuk kebutuhan akan bibit bunga,
atau bunga taman pengunjung atau
pemesan dapat langsung datang ketempat
pembudidayaan sekaligus akan diberitau
mengenai perawatan bunga krisan yang
baik serta penanggulangan hama dan
penyakit.
3
4
5

BAB II KEGIATAN USAHA


BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
KEGIATAN
USAHA
BAB III
RENCANA
PEMASARAN
BAB IV
PERENCANAAN
PERMODALAN
BAB V PENUTUP

2.4. Analisis Persaingan


Didaerah Kabawetan terutama daerah
Sengkuang yang memiliki ketinggian
1200 m dari permukaan laut dan memiliki
kisaran suhu sekitar 14C-23C yang
merupakan
suhu
yang
baik
untuk
pertumbuhan bunga krisan. Warna bunga
krisan akan semakin cerah jika tumbuh
pada suhu udara kurang dari 16C dan
warnanya akan menjadi kusam pada suhu
diatas 18C. Jika tumbuh di daerah bersuhu
udara
20C-26C
dapat
melakukan
fotosintesis dengan baik sehingga sumber
energi lebih tersedia untuk pernafasan dan
pertumbuhan krisan. Akan tetapi walaupun
memiliki tempat ideal untuk pertumbuhan
dan pembungaan krisan, belum pernah
kami menjumpai pembudidaya bunga
4 di wilayah
5
krisan
Kepahiyang ini. Sehingga

BAB II KEGIATAN USAHA


BAB I
PENDAHULUAN

2.5. Segmentasi Pasar Yang Akan Dimasuki


Pemasaran Dalam Daerah

BAB II
KEGIATAN
USAHA
BAB III
RENCANA
PEMASARAN
BAB IV
PERENCANAAN
PERMODALAN
BAB V PENUTUP

Pemasaran Luar Daerah

Pemasaran Pasar Dalam Negeri dan


Luar Negeri

BAB III RENCANA PEMASARAN


BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
KEGIATAN
USAHA
BAB III
RENCANA
PEMASARAN
BAB IV
PERENCANAAN
PERMODALAN
BAB V PENUTUP

3.1. Penetapan Harga

(Bunga potong)

BAB III RENCANA PEMASARAN


BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
KEGIATAN
USAHA
BAB III
RENCANA
PEMASARAN
BAB IV
PERENCANAAN
PERMODALAN
BAB V PENUTUP

(Bunga potong)

BAB III RENCANA PEMASARAN


BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
KEGIATAN
USAHA
BAB III
RENCANA
PEMASARAN
BAB IV
PERENCANAAN
PERMODALAN
BAB V PENUTUP

(Bunga potong)

BAB III RENCANA PEMASARAN


BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
KEGIATAN
USAHA
BAB III
RENCANA
PEMASARAN
BAB IV
PERENCANAAN
PERMODALAN
BAB V PENUTUP

(Bunga potong)

BAB III RENCANA PEMASARAN


BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
KEGIATAN
USAHA
BAB III
RENCANA
PEMASARAN
BAB IV
PERENCANAAN
PERMODALAN
BAB V PENUTUP

(Bunga potong)

BAB III RENCANA PEMASARAN


BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
KEGIATAN
USAHA
BAB III
RENCANA
PEMASARAN
BAB IV
PERENCANAAN
PERMODALAN
BAB V PENUTUP

(Bunga potong)

BAB III RENCANA PEMASARAN


BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
KEGIATAN
USAHA
BAB III
RENCANA
PEMASARAN
BAB IV
PERENCANAAN
PERMODALAN
BAB V PENUTUP

(Bunga pot)

BAB III RENCANA PEMASARAN


BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
KEGIATAN
USAHA
BAB III
RENCANA
PEMASARAN
BAB IV
PERENCANAAN
PERMODALAN
BAB V PENUTUP

(Bunga pot)

BAB III RENCANA PEMASARAN


BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
KEGIATAN
USAHA
BAB III
RENCANA
PEMASARAN
BAB IV
PERENCANAAN
PERMODALAN
BAB V PENUTUP

(Bunga pot)

BAB III RENCANA PEMASARAN


BAB I
PENDAHULUAN

(Bunga pot)

BAB II
KEGIATAN
USAHA
BAB III
RENCANA
PEMASARAN
BAB IV
PERENCANAAN
PERMODALAN
BAB V PENUTUP
1

BAB III RENCANA PEMASARAN


BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
KEGIATAN
USAHA
BAB III
RENCANA
PEMASARAN
BAB IV
PERENCANAAN
PERMODALAN
BAB V PENUTUP

3.2. Pelaksanaan Distribusi


Untuk
permulaan
kami
mencoba
memasarkan hasil budidaya secara intensif
kepada
masyarakat
sekaligus
mempromosikan
langsung
sehingga
apabila masyarakat tertarik mereka akan
mengunjungi sentra budidaya kami. Jika
langkah ini berhasil menarik minat
masyarakat, untuk kedepannya kami akan
mencoba melakukan pendistribusian lewat
online sehingga apabila ada pembeli,
pembeli tersebut hanya perlu memesan
karena kami juga menyediakan order untuk
pengantaran
pesanan.
Serta
kami
mendirikan toko bunga sendiri sebagai
penampung dari hasil budidaya, yang
terletak di tempat budidaya
2

BAB III RENCANA


PEMASARAN
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
KEGIATAN
USAHA
BAB III
RENCANA
PEMASARAN
BAB IV
PERENCANAAN
PERMODALAN
BAB V PENUTUP

3.3. Strategi Promosi


Beberapa kegiatan pameran tanaman
hias didalam negeri yang dapat dijadikan
event untuk mengenalkan produk krisan
antara seperti ; Pekan Flori dan Flora
Nasional, Agrinex, Batam Agro Expo, Agro
& Food Expo, dll.
Pameran produk tanaman hias di luar
negeri yang dapat diikuti sebagai event
untuk mempromosikan tanaman hias
krisan dari indonesia antara lain seperti:
The Royal Flora Ratchaphruek di Thailand,
International Horticulture Goyang Korea di
Korea Selatan, Floriade di Belanda, dan
berbagai event lainnya.

BAB IV PERENCANAAN
PERMODALAN
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
KEGIATAN
USAHA
BAB III
RENCANA
PEMASARAN
BAB IV
PERENCANAAN
PERMODALAN

4.1. Sumber-Sumber Permodalan


Dalam membuka budidaya bunga hias
krisan ini, pendanaan awal dari pihak
pendiri.
Karena
pembudidayaan
ini
dikelolah terus menerus, sehingga hasil
yang didapat digunakan kembali untuk
menambah kualitas dari bunga hias krisan
agar menjadi lebih diminati dan diakui
dikalangan masyarakat.
Selain digunakan untuk pengembangan
budidaya, sebagian hasil kami investasikan
di bank, untuk prospek pengembangan
kedepannya lagi.

BAB V PENUTUP
1

BAB IV PERENCANAAN
PERMODALAN
4.2. Neraca Permulaan Perusahaan
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
KEGIATAN
USAHA
BAB III
RENCANA
PEMASARAN
BAB IV
PERENCANAAN
PERMODALAN

Pembuatan saung / screen house


Bambu
besar

200 batang

Bambu
kecil

1000 batang 6.000

Rp
6.000.000

Plastik UV

400 kg

30.000

Rp12.000.
000

Instalasi
listrik

1 unit

2.500.00

Rp
2.500.000

Shading
net

10 rol

300.000

Rp3.000.0
00

Paku

50 kg

15.000

Rp
750.000

Para net

1 rol

1.000.000 Rp1.000.0
00

BAB V PENUTUP
Karet ban 2 20 rol3

25.000

410.000

Rp
5.000.000

Rp

BAB IV PERENCANAAN
PERMODALAN
BAB I
PENDAHULUAN

4.3. Proyeksi Aliran Kas


Aliran Dana Produksi Selama 1 Tahun

BAB II
KEGIATAN
USAHA
BAB III
RENCANA
PEMASARAN
BAB IV
PERENCANAAN
PERMODALAN

Total Produksi

Rp
458.950.000

Pengolahan tempat
budidaya

Rp 40.450.000

Penelitian

Rp 25.000.000

Kesalahan pengerjaan

Rp 3.000.000

Kecelakaan kerja

Rp 12.000.000

Karyawan

Rp 35.050.000

Pemeliharaan tanaman

Rp 9.000.000

Total bersih pendapatan

Rp
334.450.000

BAB V PENUTUP
3

BAB IV PERENCANAAN
PERMODALAN
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
KEGIATAN
USAHA
BAB III
RENCANA
PEMASARAN
BAB IV
PERENCANAAN
PERMODALAN
BAB V PENUTUP

4.4. Perencanaan Laba Rugi

Keuntungan dan kerugian selama 1 tahun (bunga


potong)
Bunga

Jumlah
bucket/thn

Pendapatan

Pengiriman

700 bucket

Rp 281.950.000

Layu / rusak

75 bucket

Rp 3.950.000

Total
pendapatan

625 bucket

Rp 278.000.000

Keuntungan dan kerugian selama 1 tahun (bunga


pot)
Bunga

Jumlah
pot/tahun

Pendapatan

Pengiriman

75 pot

Rp 180.500.000

Rusak / mati

7 pot

Rp 3.500.000

Total

68 pot

Rp 177.000.000

BAB V PENUTUP
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
KEGIATAN
USAHA
BAB III
RENCANA
PEMASARAN
BAB IV
PERENCANAAN
PERMODALAN
BAB V PENUTUP

Permintaan bunga potong krisan atau


krisan dalam pot dari tahun ke tahun
mengalami pertumbuhan yang signifikan
dimana kondisi ini didukung oleh keadaan
geografis Indonesia sangat cocok untuk
pertumbuhannya.
Penelitian tentang krisan
telah
banyak dilakukan baik oleh peneliti
dari
instansi pemerintah maupun oleh
pihak swasta dimana keduanya harus
saling mengisi terutama untuk produksi
krisan secara efisien dan berdaya saing.
Harapan untuk kedepannya adalah
agar
tercipta
keterpaduan
antar
stakeholders
terkait
sehingga
bisa
menjadikan industri krisan sebagai suatu
usaha yang prospektif, berdaya saing
dan mandiri serta sekaligus menjadi tuan
rumah di negara sendiri.

Anda mungkin juga menyukai