Instrumen KLP 6
Instrumen KLP 6
Agus Purnama
Dhesy Fansury Pohan
Inike Paramita
Munafiah
TRANDUSER
Oleh:munafiah
FAKTOR GAGE
Elemen pengindera metalik
KONFIGURASI STRAIN GAGE
STRAIN GAGE TANPA IKATAN (UNBONDED STRAIN GAGE)
Pengertian
Transducer berasal dari kata traducere
dalam bahasa Latin yang berarti mengubah.
William D.C, (1993), mengatakan transduser adalah sebuah alat yang bila
digerakan oleh suatu energi di dalam sebuah sistem transmisi, akan menyalurkan
energi tersebut dalam bentuk yang sama atau dalam bentuk yang berlainan ke
sistem transmisi berikutnya
PEMILIHAN TRANSDUCER
Dalam sistem pengukuran, transduser merupakan elemen masukan yang fungsi
kritisnya adalah mengubah besaransebuah besaran fisis menjadi sinyal listrik
yang sebanding. Dengan demikian pemilihan transduser yang sesuai
merupakan langkah pertama dan mungkin yang paling penting dalam mendapat
hasil-hasil teliti.
TRANSDUSER PASIF
1. Transduser Resistif
JENIS
TRANSDUCER
PRINSIP KERJA
JENIS
PENERAPAN
Potensio meter
Resistif
Perubahan
posisi
(
karena Sensor
gerakan eksternal ) menjadi tekanan,
perubahan
resistansi posisi
potensiometer atau rangkaian
jembatan
Strain Gage
Tekanan
eksternal
mengubah Sensor berat,
resistansi
penghantaran
atau tekanan, posisi
semi konduktor
RTD
(Resistance
Temperatur
Detector)
TRANSDUSER PASIF
2. Transduser Kapasitif dan Transduser
Induktif
Prinsip kerja transduser ini adalah
mengubah perubahan besaran nonlistrik
menjadi perubahan nilai kapasitansi atau
JENIS
PRINSIP KERJA
JENIS
nilai
induktif.
TRANSDUCER
PENERAPAN
Transduser
Kapasitif
Kapasitas
antara
dua
dielektrik,
berubah
disebabkan oleh kondisi fisis
seperti
tinggi
cairan,
komposisi larutan, tekanan
ketebalan, kepadatan, aliran
dan panjang
Sensor tinggi
cairan, sensor
tekanan,
kepadatan
ketebalan.
TRANSDUSER PASIF
JENIS
TRANSDUCER
PRINSIP KERJA
JENIS
PENERAPAN
Transduser
Induktif LVDT
( Linear Variable
Differensial
Transformer
Perubahan
posisi
inti Sensor tekanan,
menyebabkan
timbulnya posisi
tegangan
pada
kumparan
sekunder
Transduser
tekanan
Perubahan
tekanan
fisis Sensor tekanan
seperti tekanan gas atau
cairan
menyebabkan
perubahan
induktansi
magnetik
TRANSDUSER PASIF
3. Tranduser Photo
Transduser photo dapat mengubah besar
arus listrik jika dikenakan cahaya/sinar.
Arus listrik inilah yang dimanfaatkan untuk
mengetahui keadaan yang ingin diukur,
misalnya
gelap terangnya
suatu ruangan.
JENIS
PRINSIP KERJA
JENIS
TRANSDUCER
PENERAPAN
photoconductiv
Sensor cahaya
Photodiode
TRANSDUSER PASIF
JENIS
TRANSDUCER
PRINSIP KERJA
JENIS
PENERAPAN
Thermistor
Hygrometer
Resistif
Psychrometer
TRANSDUSER PASIF
JENIS
TRANSDUCER
PRINSIP KERJA
JENIS
PENERAPAN
phototransistor
Sakelar cahaya
optocopler
Relay, sakelar
cahaya
TRANSDUSER AKTIF
Transduser ini tidak memerlukan catu daya
eksternal. Transduser
ini malah dapat
menghasilkan energi listrik.
JENIS
TRANSDUCER
PRINSIP KERJA
JENIS
PENERAPAN
Sel fotoemisif
Photomultiplier
Emisi
elektron
sekunder Cahaya, radiasi
akibat radiasi yang masuk ke dan relay
katoda sensitif cahaya
sensitif cahaya
Termokopel
Temperatur,
aliran panas,
radiasi
TRANSDUSER AKTIF
JENIS
TRANSDUCER
PRINSIP KERJA
JENIS
PENERAPAN
Generator
kumparan putar
(tachogenerator)
Piezoelektrik
Pembangkitan
ggl
bahan Suara, getaran,
kristal piezo akibat gaya dari percepatan,
luar
tekanan
Termometer
tahanan (RTD)
Hygrometer
tahanan
TRANSDUSER AKTIF
JENIS
TRANSDUCER
PRINSIP KERJA
JENIS
PENERAPAN
Termistor (NTC)
Mikropon
kapasitor
Pengukuran
reluktansi
STRAIN GAGE
a. FAKTOR GAGE
Strain gage adalah sebuah transducer pasif yang mengubah suatu
pergeseran mekanis menjadi perubahan tahanan, strain gage merupakan
alat seperti biskuit tipis (wafer), yang dapat disatukan keberbagai bahan
guna mengukur tegangan yang diberikan padanya. Strain gage metalik
(logam) dibuat dari kawat tahanan berdiameter kecil, seperti halnya
constanta, atau dietsa dari lembaran-lembaran kawat tipis. Tahanan dari
foil kawat atau lgam ini erubah terhadap panjang jika bahan pada mana
gage disatukan mengalami tarikan atau tekanan (kompressi).
Perubahan tahanan ini sebanding dengan regangan yang diberikan dan
diukur dengan sebuah jembatan wheatstone yang dipakai secara khusus.
Sensitivitas sebuah strain gage dijelaskan dengan suatu karakteristik yang
disebut factor gage K yang didefinisikan sebagai perubahan satuan
tahanan dibagi perubahan satuan panjang.
dimana K = factor gage
R
= tahanan gage nominal
R = perubahan tahanan gage
l
= panjang normal bahan
percobaan (kondisi tidak teregang)
l = perubahan panjang bahan
percobaan
Karena
dengan mensubsitusikan
Hukum Hooke memberikan hubungan antara tegangan geser dengan regangan untuk
sebuah kurva tegangan geser-regangan (stress-strain curve) yang linear, dinyatakan
dalam modulus kekenyalan (elastisitas) dari bahan yang dipasang per satuan luas dan
regangan sebagai perpanjangan benda yang tergeser per satuan luas.
dimana = regangan
s = tegangan geser (kg/cm2)
E = modulus Young (kg/cm2)
(a)
(b)
(c)
(d)
(f)
Transduser Pergeseran
Inike Paramita
1405118509
1. Tranduser Kapasitif
Kapasitansi dari sebuah kapasitorpelat
paralel :
1. Tranduser Kapasitif
1. Tranduser Kapasitif
Prinsip Kerja :
Karena kapasitansi berbanding terbalik
dengan jarak kedua plat paralel, setiap
variasi dalam d menyebabkan variasi yg
berkaitan pd kapasitansi.
Sebuah gaya yg diberikan pd diafragma yg
berfungsi sebagai salah satu plat sebuah
kapasitor sederhana, mengubah jarak
antara diafragma & plat yg diam.
Perubahan kapasitansi yg dihasilkan ini dpt
diukur oleh sebuah jembatan AC, tetapi
biasanya diukur dengan sebuah rangkaian
osilator .
Transducer sebagai bagian dari rangkaian
1. Tranduser Kapasitif
Kelebihan & Kekurangan :
Transducer kapasitif memiliki respon
frekuensi yg sangat baik & dapat digunakan
untuk mengukur fenomena statik &
dinamik.
Kekurangannya adalah kepekaan terhadap
variasi suhu & kemungkinan sinyal-sinyal yg
tak teratur atau cacat (distorsi) karena
kawat yg panjang.
Untuk aplikasi pd instrumentasi pencatatan,
sering membutuhkan sebuah osilator kedua
dengan frekuensi yg tetap untuk tujuan
pencampuran frekuensi (heterodyning).
2. Kapasitor Induktif
2. Kapasitor Induktif
Prinsip kerja :
Pengukuran gaya dilakukan dengan
mengubah perbandingan induktansi
dari sepasang kumparan atau dengan
mengubah induktansi kumparan
tunggal.
Jangkar ferromagnetik yg digerakkan
(digeser) oleh gaya yg akan diukur
mengubah reluktansi rangkaian
magnetik.
Perubahan induktansi yg dihasilkan
2. Kapasitor Induktif
Kelebihan & Kekurangan :
Transducer induktif memberi respon
terhadap pengukuran statik &
dinamik, serta memberi resolusi yg
kontinyu & keluaran yg cukup tinggi.
Kekurangannya adalah bahwa respon
frekuensi (variasi gaya yg
dimasukkan) dibatasi oleh konstruksi
anggota penjumlah gaya.
Medan magnet luar dapat
mengakibatkan pengukuran yg salah.
3. LVDT
The linear variable differential
transformer (LVDT) adalah suatu
jenis transformator elektrik yg
digunakan untuk mengukur
perpindahan linier. Trafo ini memiliki
3 kumparan solenid ditempatkan pd
masing-masing sisi tabung. Kumparan
pusat adalah kumparan primer, dan 2
kumparan luar lainnya adalah
kumparan sekunder .
Sebuah inti ferromagnetik silindris,
mengambil suatu obyek yg posisinya
3. LVDT
3. LVDT
Prinsip kerja :
Arus AC digerakkan melalui kumparan
primer, menyebabkan tegangan terinduksi
di masing-masing kumparan sekunder
sesuai dengan induktansi bersamanya
terhadap kumparan primer. Biasanya
jangkauan frekuensinya antara 1 - 10 KHz.
Saat inti bergerak, perubahan induktansi
bersama ini, menyebabkan tegangan
terinduksi dalam kumparan sekunder .
Kumparan-kumparan terkoneksi dalam arah
seri terbalik, sehingga tegangan
keluarannya berbeda-beda (maka disebut
"differential") di antara 2 tegangan
3. LVDT
Prinsip kerja :
Bila inti dipindahkan di satu arah, tegangan
di satu coil meningkat, bersamaan dengan
penurunan tegangan di sisi yg lain,
menyebabkan tegangan keluaran meningkat
dari nol ke nilai maksimum. Tegangan ini
sefasa dengan tegangan masukannya. Bila
inti berpindah ke arah lain, tegangan
keluaran juga meningkat dari nol ke nilai
maksimum, tetapi fasanya berlawanan
dengan fasa primernya. Besaran tegangan
keluaran adalah sebanding dengan
perpindahan jarak oleh inti (sampai ke
batas nya maksimum), itulah sebabnya
3. LVDT
Keunggulan :
Karena pergeseran inti tidak
menyentuh bagian dalam tabung, inti
dapat bergerak tanpa friksi,
membuat LVDT adalah suatu alat
sangat dapat diandalkan sebagai
transducer. LVDT secara menyeluruh
terisolasi/tersegel terhadap
lingkungan.
LVDT biasanya digunakan untuk
umpan balik posisi di dalam
servomekanik, dan untuk pengukuran
4. Trasnduser Osilasi
4. Trasnduser Osilasi
Keunggulan & Kelemahan :
Transducer ini mengukur kedua
fenomena statik & dinamik, serta
menyenangkan untuk digunakan
dalam pemakaian telemetri.
Keterbatasan rangkuman
frekuensi, kestabilan termal yg
buruk & ketelitian yg rendah,
membatasi penggunaannya pada
pemakaian ketelitian rendah.
5. Transduser Fotolistrik
Transducer ini memanfaatkan sifat-sifat sel
emisi cahaya atau tabung cahaya
(phototube).
Tabung cahaya = alat pemancar energi yg
mengatur pancaran atau emisi elektronnya
bila dihadapkan ke cahaya yg datang.
Elemen setengah lingkaran yg besar =
katoda yg sensitif cahaya
Kawat tipis yg menuju pusat tabung =
anoda
Kedua elemen ini ditempatkan di dalam
sebuah pembungkus (envelope) gelas yg
telah dihampakan.
5. Transduser Fotolistrik
5. Transduser Fotolistrik
Bila antara anoda & katoda diberikan suatu
tegangan konstan, arus di dalam rangkaian
berbanding langsung dengan banyaknya
cahaya atau intensitas cahaya yang jatuh
pada katoda.
Perhatikan untuk tegangan di atas sekitar
20V arus keluaran hampir tidak bergantung
pada tegangan anoda yg masuk, tetapi
bergantung pada banyaknya cahaya yg
masuk. Arus yg masuk kecil sekali, biasanya
dalam rangkuman beberapa mikroampere.
Dengan demikian tabung cahaya biasanya
dihubungkan ke sebuah penguat guna
menghasilkan suatu keluaran yg
5. Transduser Fotolistrik
5. Transduser Fotolistrik
Transducer ini menggunakan sebuah
tabung cahaya & sebuah sumber
cahaya yg dipisahkan oleh sebuah
jendela kecil yg celahnya dikontrol
oleh anggota penjumlah gaya dari
transducer tekanan.
Pergeseran anggota penjumlah gaya
memodulasi besaran cahaya yg
masuk ke elemen sensitif cahaya.
Perubahan intensitas cahaya
mengubah sifat-sifat emisi cahaya
pada laju yg mendekati linier
5. Transduser Fotolistrik
Keunggulan & kelemahan :
Keuntungan transducer jenis
fotolistrik adalah efisiensinya yg
tinggi, serta kesesuaiannya untuk
mengukur kondisi statik & dinamik.
Alat ini memiliki stabilitas jangka
panjang yg jelek, tidak memberi
respon terhadap variasi cahaya
berfrekuensi tinggi & memerlukan
pergeseran yg besar bagi anggota
6. Transduser
Piezoelektrik
Lapisan tipis piezoelectric adalah suatu bahan
tipis yang terbuat dari bahan piezoelectric
misalnya Rochelle-salt atau quartz yang
memiliki kemampuan menghasilkan tegangan
listrik bila dikenai tekanan. Bila bahan
tersebut dikenai tekanan maka akan terjadi
distorsi dan tekanan listrik akan dihasilkan
dari kedua permukaannya (gambar).
6. Transduser
Piezoelektrik
Pada prinsipnya, efek piezoelectric diperoleh
dari ketidakseimbangan distribusi arus listrik
pada bahan piezoelktric yang disebabkan
oleh terjadinya tegangan (stress) pada
bahan tersebut dan selanjutnya
mengakibatkan terjadinya regangan. Bila
kedua permukaan bahan tersebut dilapisi
dengan bahan logam dan lempengan kecil
tembaga ditempelkan padanya, maka
perubahan arus listrik ini akan
mengakibatkan terjadinya sinyal tegangan
listrik pada lempeng tembaga tersebut. Efek
7. Transduser
Potensiometrik
Transduser potensiometrik adalah
sebuah alat elektromekanik yang
mengandung elemen tahanan yang
dihubungkan oleh sebuah kontak geser
yang dapat bergerak. Gerakan kontak
geser menghasilkan suatu perubahan
tahanan yang bisa linier, logaritmis,
eksponensial dsb, bergantung pada
cara dalam mana kawat tahan
tersebut digulungkan
8. Transduser
Kecepatan
Pada dasarnya transduser kecepatan
terdiri dari dari sebuah kumparan
putar yang digantung di dalam medan
magnit permanen.
Kumparan akan sebanding dengan
kecepatan kumparan, dengan
demikian pengukuran jenis ini
umumnya digunakan untuk
kkecepatan yang ditimbulkan dalam
bentuk linear, sinus atau sembarang
PENGUKURAN
TEMPERATUR
TERMOMETER
TAHANAN
TERMOKOPEL
TERMISTOR
TERMOMET
ER
TAHANAN
Detector
thermometer
tahanan (RTD/resistance
temperature
TERMOME
TER
TAHANAN
Dalam sebuah elemen pengindera temperatur
diinginkan nilai yang tinggi sehingga suatu
perubahan tahanan yang besar terjadi pada perubahan
temperatur yang relatif kecil. Perubahan tahanan ini
(R) dapat diukur dengan sebuah jembatan
Wheatstone, yang dapat dikalibrasi agar menunjukkan
temperatur yang menyebabkan perubahan tahanan.
Gbr 13-17
memperlihatkan
variasi tahanan
terhadap
temperature untuk
berbagai bahan
yang lazim
digunakan. grafik
menunjukkan
bahwa tahanan
platina dan
tembaga
bertambah hampir
Termo
kopel
Pengertian :
Sepasang kawat
logam yang tidak
sama
dihubungkan
bersama-sama
pada satu ujung
(ujung pengindera
atau ujung panas)
dan berakhir pada
ujung lain (titik
referensi atau
ujung dingin)
o
m
r
e
T
l
e
kop
Gbr
tegang
an
keluara
n
termok
opel
sebagai
fungsi
temper
ature
utk
berbag
ai bhn
termok
Cara pengukuran
temperature:
Penguat mengemudikan
sebuah motor reversible
(dapat dibalik) yang
mengontrol gerakan kontak
geser. Bila mula-mula
potensiometer adalah
setimbang misalnya pada
temperature referensi, akan
terdapat sejumlah cahaya
terpantul ke fotosel. Jika
cahaya yg menabrak fotosel
berubah karena suatu
perubahan temperature pada
titik sambung termokopel,
tahanan fotosel berubah dan
mempengaruhi masukan
kepenguat. Kemudian
penguat mengemudikan
motor reversible dlm suatu
arah yang cenderung utk
memulihkan kesetimbangan
dlm rangkaian potensiometer.
Gbr.
Potensiom
eter
imbang
otomatis
dg
mengguna
kan
sebuah
pengubah
(konvertor)
utk
mengubah
sinyal dc
yg salah
menjadi ac
utk
penguatan
dan
Karakteristik termistor
Pengertian :
Termistor atau tahanan termal adalah alat semikonduktor
yang berkelakuan sebagai tahanan dengan koefisien
tahanan temperature yang tinggi, yang biasanya negative.
DIMANA:
1. Tahanan sebuah thermistor pada temperature
ruang bias berkurang sebanyak 6 % untuk setiap
kenaikan temperature sebesar 1oC.
2. Kepekaan yang tinggi terhadap perubahan
temperature ini membuat thermistor sangat
sesuai untuk pengukuran, pengontrolan dan
kompensasi temperature secara presisi
3. Termistor digunakan dalam rangkuman
temperature rendah dari -100oC sampai 300oC
Karakteristik thermistor
untuk pengukuran dan
pengontrolan
AGUS PURNAMA
1405122956
TRANSDUCER
tahanan
yang
relatif
besar
setiap
variasi
dalam
temperatur
menyebabkan
dan
mampu
memisahkan
variasi
untuk
menontrol
arus
didalam
rangkaian
yang
Dalam pemakaian lainnya, dua termistor ditempatkan dalam ronggarongga terpisah didalam sebuah balok kun ingan. Dengan udara
didalam rongga yang tersebut , jembatan setimbang. Bila udara
didalam satu ronnga diganti dengan dioksida karbon murni yang
memiliki daya hantar lebih rendah daripada udara, jembatan akan
menjadi tidak setimbang karena termistor menjadi lebih panas dan
tahannya berkurang.
Jika jembatan yang sama menggunakan satu termistor tertutup
dalam rongga didalam balok kuningan dan termistor lainnya
didalam sebuah pipa kecil, ini dapat digunakan sebagai alat
pengukur aliran.
dimana
= fluksi magnetik (Weber)
K = konstanta kesebandingan
= defleksi sudut galvanometer (rad)
wheatstone
konvensional,
efek
ini
dapat