DALAM SISTEM
INSTRUMENTASI (1)
DEFINISI
TERMINOLOGI
BAGAN SISTEM PENGUKURAN
BAGIAN-BAGIAN SISTEM PENGUKURAN
SISTEM PENGUKURAN SECARA UMUM
JENIS-JENIS INSTRUMENTASI DALAM
PENGUKURAN
INSTRUMEN AKTIF
Contoh : indikator ketinggian bahan bakar jenis pelampung
INSTRUMEN PASIF
Contoh: Alat pengukur tekanan dengan piston
INSTRUMEN ANALOG
INSTRUMEN DIGITAL
KARAKTERISTIK DASAR ALAT UKUR
Terdapat hubungan antara yang diukur (measurand) dengan output teoritis atau ideal
dari sebuah transduser.
Pada transduser ideal outputnya memberikan harga yang benar. Pada kenyataanya
tidak demikian.
Dalam batas jangkauan tertentu dari sebuah transduser terdapat hubungan antara
output transduser dengan kurva teoritis. Hubungan ini dapat dinyatakan dengan
persamaan matemática, grafik atau harga tabel.
Harga output ideal tidak memperhatikan keadaan lingkungan (sabient environ-mental)
seperti kondisi instruyen sebenarnya. Pada kenyataannya output transduser memiliki
sifat non ideal, maka terdapat deviasi yang diukur dengan harga yang benar, perbedaan
dari harga yang dibaca dengan harga yang benar disebut kesalahan (error).
Biasanya kesalahan dinyatakan dalam persen terhadap output skala penuh (full scale
output/FS). Perbandingan kesalahan ini terhadap skala penuh output adalah merupakan
ketelitian alat.
4. LINEARITAS
Kebanyakan transduser dirancang untuk mendapatkan output terhadap input
yang diukur dengan hubungan linier, pertama karena ini cendrung dapat lebih
teliti.
Linieritas didefinisikan sebagai kemampuan untuk mereproduksi karakteristik
input secara simetris, dan ini dapat dirumuskan sebagai y = mx + c. dengan y
output, x input, m kemiringan dan c titik potong. Kedekatan kurva kalibrasi
dengan sebuah garis lurus adalah kelinieran transduser.
Ketidaklinieran mungkin disebabkan oleh sifat bahan yang tidak linier pada
komponen, penguat elektronika, histerisis mekanik, aliran kental atau merayap,
bagian yang lewat elastis pada bahan mekanik.
Linieritas dinyatakan sebagai prosentase penyimpangan dari harga linier, yaitu
deviasi maksimum kurva output dari best-fit garis lurus selama kaliberasi.
Linieritas absolut berhubungan dengan kesalahan maksimum pada tiap titik pada
skala terhadap pengukuran absolut atau garis lurus teoritis. Nilainya diberikan
sebagai x % dari skala penuh.
5. HISTERISIS
Bila input instrumen dinaikkan secara bertahap dari nol, terdapat harga
minimum di bawah harga ini. Pada output tidak ada perubahan yang dapat
terbaca.
Harga minimum ini didefinisikan sebagai ambang instrumen. Gejala pada
saat besaran ambang dapat diamati yaitu bila output mulai menunjukkan
perubahan. Sering diperlukan harga yang kuantitatif yaitu untuk
menentukan ambang data yang reproduktif. Maka definisi yang lebih
sesuai, ambang adalah besaran numerik pada output yang berhubungan
dengan perubahan input.
"Dead band", "dead space" dan "dead zone" merupakan pernyataan lain
dari ambang/treshold instrumen.
Ambang dapat memberikan pengaruh pada kisterisis total.
8. KEMAMPUAN ULANG (REPEATABILITY)