Anda di halaman 1dari 27

DOSIMETRI

1
PENDAHULUAN
RADIASI ?
- cara perpindahan energi dari sumber
energi ke lingkungan

Berdasarkan tingkat energi


 radiasi pengion :
energi tinggi sehingga dapat mengionisasi
bahan/medium contoh : radiasi nuklir

 radiasi non-pengion :
energi rendah sehingga tidak dapat
mengionisasi bahan/medium
contoh : radiasi gelombang radio

PPR - JTRR 2015 3


PPR - JTRR 2015 4
Hari ke-5

Hari ke-21

3/6/2018 Hari ke-11 5


PPR - JTRR 2015
DOSIMETRI
ilmu yg mempelajari berbagai besaran dan satuan
dosis radiasi

DOSIS
kuantitas dari proses yang ditinjau sebagai
akibat negatif radiasi pengion yg mengenai
materi

Faktor yg mempengaruhi dosis


 jenis radiasi
 bahan yang dikenai radiasi

6
Penyinaran = laju penyinaran/Paparan (exposure)
> kemampuan radiasi sinar-X/ untuk menimbulkan
ionisasi di udara (Roentgen = R )
X = dQ/dm
• dQ = jumlah muatan pasangan ion yg terbentuk
per volume udara
• 1 R = 1 esu/cm3 udara = 2.58 x 10 -4 C/kg =
besarnya penyinaran yg menyebabkan
terbentuknya muatan listrik 1 cc pada NTP
> berlaku untuk 1 jenis radiasi (foton) dan 1 jenis medium
(udara)

PPR - JTRR 2015 7


Dosis serap (D = dE/dm)
> energi rerata yang diserap bahan persatuan massa
bahan tsb
> 1 rad (radiation absorb dose) = 100 erg/gr 
1 gray (Gy) = 1 joule/kg ; 1 Gy = 100 rad
> berlaku untuk semua jenis radiasi dan semua jenis
bahan yg dikenai
> untuk makhluk hidup  diperlukan besaran lain utk
memperhitungkan effek radiasi utk jenis radiasi
yang berbeda

8
LAJU DOSIS SERAP
• Satuan : dosis serap/satuan waktu
• Gy/sec, Gy/menit, Gy/jam
• Berlaku untuk semua jenis radiasi &
semua jenis bahan yang dikenai
• Menyangkut penyinaran terhadap
makhluk hidup tidak cukup, diperlukam
besaran lain Dosis Ekuivalen

9
D=fxX
D= dosis serap (rad)
X = paparan (R)
F = faktor konversi dari paparan ke Dosis Serad ( Rad/R)

1 Rontgen = 0,877 rad


f = 0,877 rad/R
Untuk proteksi dibulatkan f : 1 (udara)

10
3/6/2018 11
dosis
Radiasi???

12
HIRARKI (cont’d)

DOSIS EKUIVALEN (H)


> dosis serap yang memperhitungkan effek radiasi
sebagai akibat jenis radiasi yang berbeda
> Lebih berguna pada kegiatan Proteksi Radiasi
H = D Q N = D R N
> N = faktor modifikasi = 1
> Q = faktor kualitas  R = radiation weighting
factor
> 1 Sievert (Sv)
1 Sv = 100 rem (radiation equivalent men)
> 1 rem = 1 rad X Q X N

13
Dosis Ekuivalen
 Dosis yang sudah dikalikan dengan faktor bobot
 Faktor bobt berkaitan dengan kemampuan
radiasi membentuk ion per satuan lintasan
 Dosis ekuivalen pada organ T :
HTR = Σ(DxWR )
WR : bilangan yang menunjukkan perbandingan kerapatan ionisasi dari
berbagai jenis radiasi
 Menunjukkan kemampuan radiasi untuk
menunjukkan kerusakan satu jenis organ/jaringan

14
R

3/6/2018 15
16
Dosis ekivalen effektif (ET)
> dosis tergantung dari kepekaan jaringan tubuh yang
dikenai radiasi  effek stokastik
> faktor bobot jaringan tubuh = T = tingkat
kepekaan organ/jaringan tubuh terhadap effek
stokastik akibat radiasi

ET = Σ (Wt x H )
= Σ (Wt x Wr x D)

> ET = rem, Sievert

17
T
organ / jaringan tubuh T (1977) T (1990)
gonad 0.25 0.20
sumusum tulang 0.12 0.12
colon - 0.12
lambung - 0.12
paru 0.12 0.12
ginjal - 0.05
payudara 0.15 0.05
lever - 0.05
oesophagus - 0.05
kelenjar gondok (thyroid) 0.03 0.05
kulit - 0.01
permukaan tulang 0.03 0.01
organ / jaringan tubuh lain 0.30 0.05

JUR RR 2010
JTRR 2014
HIRARKI (cont’d)

dosis yang masuk ke dalam tubuh dan diperhitungkan


selang waktu antara masuknya zra dan dosis  rem,
Sv
> t = waktu integrasi terhitung mulai zra masuk
tubuh/intake  dalam tahun
> jika tidak diketahui kapan intake-nya; maka
dewasa = 50 tahun, anak = 70 tahun

19
HIRARKI (cont’d)

dosis yang masuk ke dalam tubuh dan


diperhitungkan selang waktu antara masuknya zra
dan dosis  rem, Sv
> t = waktu integrasi terhitung mulai zra masuk
tubuh/intake  dalam tahun
> jika tidak diketahui kapan intake-nya; maka
dewasa = 50 tahun, anak = 70 tahun

20
HIRARKI (cont’d)

jika kondisi penyinaran melibatkan sejumlah


besar populasi (penduduk)

> S = Dosis perorangan x  penduduk tersinar


> S  man . Sv

21
Ngantuk nih
22
 Dosimetri berguna untuk menghitung
banyaknya dosis yang diterima oleh
sesuatu bahan atau organ tubuh
 Merupakan salah satu cara pekerja
radiasi memperkirakan dosis yang
diterima selama melakukan pekerjaannya

23
Contoh soal :
 Tentukan nilai dosis ekuivalen dalam mSv dari :
a. 5 rad radiasi beta
b. 0,5 Gy radiasi gama
c. 0,01 Gy radiasi alfa
d. 20 rad radiasi alfa
e. 100 mrad berkas neutron 1 MeV
f. 25 mGy berkas neutron 1 MeV
G. 450 mGy radiasi alfa
H. 10 R sinar-X
i. 250 mR radiasi beta
J. 100 mGy radiasi beta

24
2. Berkas radiasi neutron berenergi 20 keV
menyerahkan energinya sebesar 0,05 J kepada
medium bermasa 25 gram. Berapa dosis serap
yang diterima medium dalam rad?
3. Jaringan dalam tubuh manusia menerima dosis
serap sebesar 0,75 Gy dari berkas radiasi beta.
Berapa mSv dosis ekivalen yang diterima
jaringan itu?

25
 Jaringan dalam tubuh manusia mempunyai
dosis efektif 25 mSv dari sinar gama. Jika
faktor bobot jaringan itu 0,05. Berapa rontgen
sinar gama yang mengenai itu?

 Hitung dosis efektif dalam mSv yang diterima


oleh jaringan jika :
a. 10 rad sinar alfa menyinari gonad
b. 0,1 Sv sinar beta menyinari thyroid
26
 c. 10 R sinar x menyinari kulit
 D. 24 mSv berkas neutron bereenergi 50 keV
menyinari lambung
 5 Gy sinar gama menyinari payudara
 40 Rem berkas neutron berenergi 1 MeV
menyinari kulit

27
6. Berapa dosis serap dari sinar beta yang dapat
menimbulkan efek biologi sama besarnya dengan
sinar sinar gama yang memberikan dosis efektif
sebesar 50 mSv apabila kedua radiasi tersebut
mengenai jaringan yang mempunyai faktor bobot
0,05 ?
7. Berapa dosis efektif pada suatu jaringan dengan
faktor bobot 0,12 yang menerima dosis serap dari
sinar gama sebesar 0,15 mGy dan sinar-beta
sebesar 0,45 mGy?
28

Anda mungkin juga menyukai