Anda di halaman 1dari 18

BRIDGETON INDUSTRIES

AKUNTANSI MANAJEMEN LANJUTAN


PPAk STIE YKPN YOGYAKARTA-2016

KELOMPOK 5
Disusun oleh :
Zaki Naufal Falih

27585

Swastika Premadina Saptyani

27593

Yola Dia Novitasari

27594

Zulfahmi Husain

27395

Syanty Siska Yoduke

27600

Profil Singkat Bridgeton


1840, The Automative Component and Fabricant Plant

1900-an, kantor pertama Bridgeton

Pemasok tiga perusahaan besar dalam negeri


Merupakan perusahaan berteknologi modern (proses
produksi berbasis robotik) namun menerapkan sistem
perhitungan kos yang tradisional.

Produk Bridgeton

Oil pan

Front and rear door


Muffler exhaust system

Fuel tank

Manifold

Masalah yang Dihadapi


Adanya kenaikan harga bahan bakar
Harga jual terlalu mahal dibanding pesaing sehingga harga menjadi tidak
kompetitif
Produk yang dijual dengan harga tinggi tidak menghasilkan profit yang
maksimal

Tiga Strategi Bridgeton


Engine Plant
Shutdown
Analisis
Strategi
Product
outsourcing

Mendirikan dua pabrik mesin diesel


Menutup satu pabrik yang tidak
potensial

Menyewa konsultan strategi

perusahaan melimpahkan produksi


beberapa produknya ke pabrik lain

Saran konsultan:

1. CLASSIFIED the Products

2.CHANGED the Costing Method

3. OUTSOURCE the High Cost Product

CLASSIFIED the Products

Produk diklasifikasikan menjadi tiga kelompok menurut


kos produksinya setelah dibandingkan dengan kos produksi
pesaing:
Kelas

Kriteria

Produk

Berkualitas dunia
Kos produksi : 5% kos produksi
pesaing

Fuel Tank

II

Potensial berkualitas dunia


Kos produksi : 5% s/d 15%

Manifolds, Front and


Rear and Doors

III

Tidak berpotensi berkualitas dunia


Kos produksi : > 15% kos pesaing

Muffler Exhaust
Systems, Oil Pans

CHANGED the Costing Method


Biaya Overhead dihitung dengan cara:

BOP = 435% x Direct Labor


Cost
Fuel tanks
Sales

manifolds

doors

Muffler

oil pans

308.825

346.678

184.105

129.252

155.244

Direct Material

64.189

134.829

63.469

57.965

65.778

Direct labour

17.421

24.731

11.199

11.401

12.903

Overhead

75.781

107.580

48.716

49.594

56.128

Total cost

157.391

267.140

123.384

118.960

134.809

Factory profit

151.434

79.538

60.721

10.292

20.435

Produksi (Unit)
Kos per unit

2400

5500
66

550
49

1200
224

2100
99

64

CHANGED the Costing Method


Biaya Overhead dihitung dengan cara:

BOP = Jam Mesin


Fuel tanks manifolds
Sales

doors

Muffler

oil pans

308.825

346.678

184.105

129.252

155.244

Direct Material

64.189

134.829

63.469

57.965

65.778

Direct labour

17.421

24.731

11.199

11.401

12.903

jam mesin (jam)

840

550

550

240

420

Overhead

71.400

46.750

46.750

20.400

35.700

Total cost

153.010

206.310

121.418

89.766

114.381

Factory profit

155.815

140.368

62.687

39.486

40.863

Produksi (Unit)

2400

5500

550

1200

2100

Kos per unit

64

38

75

54

221

Bukti High Cost Product

OUTSOURCE the High Cost


Product

Atas dasar klasifikasi yang telah dilakukannya,


perusahaan memutuskan untuk meng-outsource produk
Kelas III.

Dilakukan pengurangan 90 karyawan dan pemindahan


beberapa karyawan.

Produk Manifold yang awalnya termasuk Kelas II


diturunkan menjadi Kelas III dan oleh karena ini
konsultan mengusulkan agar Manifold juga turut dioutsource.

Penghitungan outsourcing

Konsekuensi
Perhitungan biaya overhead dengan tarif tunggal
menyebabkan pengenaan kos yang terlalu tinggi.
Pengenaan kos yang terlalu tinggi membuat harga jual
menjadi tinggi.

Solusi:
Sebaiknya perusahaan menggunakan
pembebanan kos berbasis jam mesin, mengingat
proses produksinya telah terotomatisasi
menggunakan mesin.

Asumsi

Jam mesin dianggarkan adalah 3200 jam

Jam mesin sesungguhnya adalah 2850 jam

kos mesin per jam sebesar $85/jam

unit yang diproduksi adalah 12000 unit

jam per unit untuk fuel tanks 21 menit


(0,35 jam), manifolds 6 menit (0,1 jam),
doors 60 menit (1 jam), Muffler 24 menit
(0,2 jam). Oil pans

Dengan menggunakan penghitungan Direct Labor

Dengan menggunakan penghitungan Jam Mesin

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai