SKENARIO
Seorang laki-laki 71 tahun pensiunan datang ke poliklinik dengan keluhan
nyeri pada tungkai yang semakin memburuk 1 minggu yang lalu
RUMUSAN MASALAH
Laki-laki 71 tahun dengan keluhan nyeri pada tungkai yang memburuk 1
ANAMNESIS
1.
Identitas pasien
2.
3.
4.
5.
6.
Riwayat Pribadi
Nyeri dirasakan pada kedua tungkai terutama pada tungkai kanan dengan durasi nyeri 20-30
menit. Onset nyeri sejak 3 bulan yang lalu. Memburuk saat berjalan kaki dalam jarak yang jauh
dan membaik saat istirahat. Keluhan penyerta seperti parestesi, keram, kelamahan pada
tungkai, perubahan warna tungkai dan kaki tampak lebih pucat dan bengkak pada tungkai.
Pasien mantan perokok berat selama 40 tahun, riwayat dm, hipertensi, obesitas,
hiperkolesterolemia, jantung, stroke dan lain-lain.
PEMERIKSAAN FISIK
1.
KU : sakit sedang
2.
3.
TTV
a.
TD : 160/70mmHg
b.
Nadi
: 80 x permenit
c.
Nafas
: 18 x permenit
d.Suhu : afebris
4.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1.Ankle Brachial Indeks (ABI)
Pemeriksaan ABI adalah uji noninvasif
4. Ultrasonografi Dupleks
Dupleks ultrasonografi dapat menggambarkan karakteristik dinding arteri sehingga dapat
menentukan apakah pembuluh darah tersebut dapat diterapi dengan distal bypass atau tidak.
Selain itu, alat ini juga dapat digunakan untuk menentukan apakah suatu plak pada arteri
tersebut merupakan suatu resiko tinggi terjadinya embolisasi pada bagian distal pembuluh darah
pada saat dilakukan intervensi endovascular.
WORKING DIAGNOSIS
Peripheral Arterial Disease
PAOD (Perifer Arterial Occlusive Disease) atau bisa juga disebut PAD ( Perifer Arterial Disease)
adalah penyumbatan pada arteri perifer yang dihasilkan dari proses atherosklerosis atau proses
inflamasi yang menyebabkan lumen menyempit (stenosis), atau dari pembentukan trombus
(biasanya terkait dengan faktor resiko yang menjadi dasar timbulnya atherosklerosis)
TANDA KLINIS
Nyeri
Tanpa denyut
Pucat
Kesemutan
Lumpuh
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
Tromboangitis Obliteran (Buergers Disease)
Penyakit Buerger merupakan penyakit pembuluh darah nonaterosklerotik yang ditandai oleh
fenomena oklusi pembuluh darah, inflamasi segmental pembuluh darah arteri dan vena
berukuran kecil dan sedang yang dapat melibatkan ekstremitas atas maupun ekstremitas
bawah.
Tromboflebitis Superficial
Peradangan dan pembekuan darah di dalam suatu vena superfisial. Biasanya disebabkan oleh
cedera, meskipun bersifat ringan.
ETIOLOGI
Penyebab dari oklusi arteri perifer adalah adanya stenosis (penyempitan) pada arteri yang
dapat disebabkan oleh reaksi atherosklerosis atau reaksi inflamasi pembuluh darah yang
menyebabkan lumen menyempit.
EPIDEMIOLOGI
Didapatkan 2-3% pria dan 1-2% wanita lebih dari 60 tahun claudicasio
FAKTOR RESIKO
1.
Merokok
2.
3.
Stress
4.
5.
Obesitas
6.
Diabetes
7.
Rheumatoid arthritis
PATOFISIOLOGI
PENATALAKSANAAN
Anti aggregasi : aspirin 80-320mg, clopidogrel 75mg
NON-FARMAKOLOGIS
1. Perubahan pola hidup
-
Berhenti merokok
- Olahraga teratur
2. Terapi suportif
- Perawatan kaki dengan menjaga tetap bersih dan lembab dengan memberikan krim pelembab.
-
Memakai sandal dan sepatu yang ukurannya pasa dari bahan sintetis yang berventilasi
Latihan fisik (exercise) berupa jalan-jalan kaki kira-kira selama 30-40 menit
PEMBEDAHAN
Angioplasti : Tujuannya untuk melebarkan arteri yang mulai menyempit atau membuka
sumbatan dengan cara mendorong plak ke dinding arteri.
Operasi By-pass : Bila keluhan semakin memburuk dan sumbatan arteri tidak dapat diatasi
dengan angioplasti. Bagi yang sudah menjalani operasi ini biasanya bebas dari gejala dan tidak
mengalami komplikasi apapun sesudahnya.
PENCEGAHAN
Dalam kasus ini, pencegahan yang dapat dilakukan agar seseorang tidak
mengalami penyakit arteri perifer adalah latihan fisik berupa walking and
treadmill, warm up and cool down selama 5-10 menit.
5x/minggu.
PROGNOSIS
Dalam penyakit arteri perifer prognosisnya baik. Kondisi ini dapat dikontrol
KESIMPULAN
Penyakit arteri perifer adalah salah satu kelainan pada arteri aorta dan